7483768 sistem informasi jurusan via telp

PROYEK AKHIR SISTEM INFORMASI

JURUSAN TELEKOMUNIKASI PENS-ITS

VIA TELEPON

Dean Nova Yohana NRP.7203.030.014

Dosen Pembimbing: Ir Prima Kristalina, MT

NIP. 131 916 852

Mike Yuliana, ST NIP. 132 300 242

JURUSAN TELEKOMUNIKASI POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA

SISTEM INFORMASI JURUSAN TELEKOMUNIKASI PENS-ITS VIA TELEPON

Oleh : Dean Nova Yohana 7203 030 014

Proyek Akhir ini Digunakan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md) di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Disetujui oleh :

Tim Penguji Proyek Akhir Dosen Pembimbing

1 Aries Pratiarso, ST MT

1 Ir. Prima Kristalina, MT NIP. 131 964 953

NIP. 131 916 852

2 Ir. Zainal Muludi

2 Mike Yuliana,ST NIP. 132 055 261

NIP. 132 300 242

Djoko Santoso, ST

3 NIP. 131 793 753

Mengetahui : Ketua Jurusan Teknik Telekomunikasi

Drs. Miftahul Huda, MT NIP. 132 055 257

ABSTRAK

Telepon merupakan alat komunikasi yang mudah digunakan. Sehingga layanan informasi yang menggunakan telepon mudah dalam mengakses informasinya. Selain mudah, informasi dapat diakses dengan cepat, dari mana saja dan kapan saja. Sistem informasi Jurusan Telekomunikasi ini merupakan aplikasi dari dialogic card tipe D/4PCIU. Dialogic D/4PCIU berfungsi sebagai interface antara PABX, pesawat telepon DTMF dan personal computer. PABX sebagai sentral telepon, pesawat telepon dan dialogic merupakan nomor ekstensi dari PABX. Dialogic sebagai server dari layanan informasi ini. Ketika penelpon menghubungi server maka penelpon akan menerima voice guide dari server untuk menentukan informasi yang diinginkan dengan menekan digit-digit DTMF. Informasi tentang Jurusan Telekomunikasi PENS-ITS. Sistem informasi ini dapat diakses maksimal 4 penelpon secara bersama-sama dan dapat diinterupsi tetapi membutuhkan waktu rata-rata 31.41 detik untuk dapat dipanggil kembali.

Kata Kunci − dialogic card, DTMF, PABX.

ABSTRACT

The telephone is the communications equipment that is easy to be used. So as the information service that makes use of the telephone is easy in accessing his information. Apart from being easy, information can be accessed quickly, everywhere and any time.

The telephone is the communications equipment that is easy to be used. So as the information service that makes use of the telephone is easy in accessing it. Apart from being easy, information can be accessed quickly, everywhere and any time. This system of information of the Telecommunications Engineering is the application from dialogic card the type of D/4PCIU. Dialogic D/4PCIU functions as interface between PABX, the DTMF telephone set and personal computer. PABX as the centre of the telephone, the telephone set and dialogic is the number of the extension from PABX. Dialogic as server from this information service. When the caller contact server then the caller will receive voice guide from server to determine information that is wanted by pressing digits DTMF. Information about the Telecommunications Engineering EEPIS-ITS. This information system can be accessed maximal 4 callers together and can be interrupted but need time 31. 41 seconds to be able to be called again.

Keyword − dialogic card, DTMF, PABX.

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penyusun ucapkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan proyek akhir ini dengan berjudul :

SISTEM INFORMASI JURUSAN TELEKOMUNIKASI PENS-ITS VIA TELEPON

Proyek Akhir ini digunakan sebagai salah satu syarat akademis untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) di Politeknik Elektronika Negeri suarabaya ITS.

Penyusun mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu hingga penyusunan buku proyek akhir ini selesai. Penyusun berharap semoga buku ini dapat membawa manfaat. Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan buku proyek akhir ini. Oleh karena itu, besar harapan penyusun unutk menerima saran dan kritik dari pembaca.

Surabaya, Agustus 2006

Penyusun

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam pelaksanaan dan pembuatan proyek akhir ini saya mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik bantuan materi maupun bantuan spirit. Pada kesempatan kali ini dengan tanpa menghilangkan rasa hormat yang mendalam saya mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan proyek akhir ini antara lain:

1. Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya.

2. Ibu and Papa, for everything in my life (I love you all). Perjuanganku tidak hanya sampai disini, masih panjang jalan yang harus kutempuh.

3. My little brother Fanni, kamu harus lebih baik dari aku. Mbah dengan nasehat dan doanya. My big family untuk doa n supportnya.

4. Bapak Titon Dutono, selaku Direktur Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

5. Bapak Miftahul Huda, selaku Kepala Jurusan Telekomunikasi

6. Ibu Prima Kristalina dan Ibu Mike Yuliana, selaku dosen pembimbing. Terima kasih atas bimbingan dan bantuannya.

7. Seluruh Dosen Pengajar, terima kasih atas ilmu yang bermanfaat.

8. Teman-teman seperjuangan di lab Komdig. Mami Siti, Tsune, Cheche, Rossi, Erick, Jessi, Nikna, Tika (makasih untuk suaranya). Juga Retno, Winda and Teguh..

9. Telkom A 2003, makasih smuanya dan event-event yg tidak akan pernah terlupakan. Semoga tali silaturahmi kita tidak putus dan tetep kompak.

10. All of GW 31E crew. Nita (motornya yg sering aku pinjem), Sinta (yg selalu jd temen curhatku), Henna (kita bener2 partner yg paling klop), Diana, Septi, Buyung, Lina, mbak Eva, All of Maba (Isti, Hera, Resti n Rina), Lisna, Debi, Ely, Yulia,Fang Fang, Anti. Special thanks to mbak Rina and mbak Kasni.

11. Sohib-sohibku yg paling kompak. Yuanita, Prima, Novi, Ika, Era, Indar (indahnya suatu persahabatan). Mas Dudi (thanks support and sarannya). Buat Vandry juga.

12. Semua orang yang berjasa dalam Proyek Akhir ini dan tidak dapat saya tulis satu persatu, terima kasih yang tiada terhingga, atas segala dukungan dan bantuannya.

Gambar 3.35 Function on-hook .....................................................48 Gambar 3.36 Record Wave Setting ................................................48 Gambar 3.37 Record WAVE Format ..............................................49 Gambar 3.38 Flowchart play suara ...............................................50 Gambar 4.1 Tampilan deteksi digit DTMF .................................56 Gambar 4.2 Sinyal suara ADPCM 6 KHz....................................57 Gambar 4.3 Sinyal suara ADPCM 8 KHz....................................57 Gambar 4.4 Sinyal suara 8 KHz LINEAR ...................................58 Gambar 4.5 Sinyal suara Cool Edit ..............................................58

BAB I PENDAHULUAN

1. 1 LATAR BELAKANG

Perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika saat ini semakin mempermudah manusia dalam mengakses informasi. Salah satunya layanan informasi menggunakan telepon. Layanan informasi ini memberikan kemudahan dalam memperoleh informasi dengan cepat, dapat diakses dari mana saja dan kapan saja.

Teknik Telekomunikasi sebagai salah satu jurusan di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya memiliki tujuan untuk menjadi sebuah pusat pendidikan keteknikan Profesional bidang telekomunikasi. Oleh karena itu diperlukan suatu sarana untuk mempromosikan jurusan Telekomunikasi kepada masyarakat. Selain untuk masyarakat, layanan informasi ini juga diperuntukkan bagi kalangan mahasiswa maupun dosen yang ingin mengetahui informasi tentang jurusan Teknik Telekomunikasi PENS-ITS.

1. 2 TUJUAN

Tujuan dari proyek akhir ini adalah memanfaatkan Dialogic D/4PCIU yang merupakan teknologi Computer Telephony Integration (CTI) sebagai interface dengan personal komputer, sistem telepon dan PABX untuk membuat aplikasi sistem informasi jurusan Telekomunikasi PENS-ITS.

1. 3 RUMUSAN MASALAH

Sistem yang akan diaplikasikan pada proyek akhir ini adalah layanan informasi jurusan Telekomunikasi PENS-ITS yang menggunakan Dialogic D/4PCIU.

1. 4 BATASAN MASALAH

Ruang lingkup dari proyek akhir ini adalah informasi jurusan Telekomunikasi PENS-ITS yaitu :

1. Profil jurusan Telekomunikasi yang meliputi nama-nama dosen yang menjabat sebagai Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan dan Kepala Laboratorium Jurusan Telekomunikasi.

2. Mata kuliah setiap semester untuk program D3 dan D4.

3. Laboratorium telekomunikasi yang meliputi praktikum, research dan training di laboratorium tersebut.

4. Judul Tugas Akhir tahun 2005 yang dikelompokkan menurut temanya yaitu Computer Base Tutorial, Computer Telephony Integration, Wireless Communication, Data Communication dan Antena Design.

Proyek akhir ini menggunakan Dialogic D/4PCIU yang merupakan Computer Telephony Integration (CTI), PABX NEAX 2000 IPS, pesawat telepon DTMF, database Microsoft Access, bahasa pemrograman C++ dan sistem operasi Windows. Sistem informasi ini dibatasi hanya pada pemrograman dialogic card, tidak menggunakan sistem hunting dan jumlah penelpon maksimum yang dapat diterima secara bersamaan adalah empat penelpon.

1. 5 METODOLOGI

Untuk membuat sistem informasi dengan pemanfaatan Dialogic D/4PCIU dibutuhkan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Perencanaan Sistem Perancangan sistem meliputi perancangan perangkat keras dan lunak. Perancangan perangkat keras terdiri dari penggabungan pesawat telepon DTMF, PABX dan dialogic card yang terpasang pada PC. Sedangkan perancangan perangkat lunak terdiri dari instalasi Dialogic D/4PCIU, penomoran PABX.

2. Pembuatan Program dan Database Pembuatan program meliputi program pendeteksian digit DTMF, play suara, dan koneksi dengan database.

3. Pengujian dan Integrasi Pengujian tiap perangkat keras dan lunak dilanjutkan dengan integrasi dari perangkat keras dan lunak tersebut menjadi satu sistem.

4. Analisa dan Kesimpulan Integrasi dari perangkat keras dan lunak dianalisa dan disimpulkan hasilnya.

1. 6 SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Buku laporan proyek akhir ini tersusun atas beberapa bab pembahasan. Sistematika pembahasan adalah sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

Menguraikan tentang latar belakang, tujuan, batasan masalah, metologi dan sistematika pembahasan.

BAB II Teori Penunjang

Memberikan dasar teori untuk menunjang dalam proyek akhir ini. Teori dasar yang diberikan meliputi : telepon DTMF, dialogic card, dan PABX.

BAB III Perencanaan dan Implementasi

Menguraikan cara kerja dalam proses instalasi PABX dan dialogic card, algoritma pemrograman, flowchart, dan integrasi sistem.

BAB IV Pengujian dan Analisa

Berisi tentang hasil pengujian dan analisa terhadap hasil yang didapat, memberikan analisa hasil program.

BAB V Penutup

Memberi kesimpulan tentang hasil yang telah diperoleh dan saran bila proyek akhir ini dilanjutkan.

Halaman ini sengaja dikosongkan

BAB II TEORI DASAR

2. 1 TELEPON

2.1.1 Sejarah Telepon

Kata telepon berasal dari bahasa Yunani yaitu tele berarti jauh dan phone berarti suara. Jadi telepon berarti alat komunikasi jarak jauh yang mengubah suara menjadi sinyal listrik yang disampaikan ke tujuan menggunakan saluran transmisi wireline maupun wireless.[6]

2.1.2 Fungsi Pesawat Telepon

Pesawat telepon digunakan untuk mengirim dan menerima satu panggilan telepon. Fungsi dari pesawat telepon antara lain :

a. Saat handset diangkat, pesawat telepon memberitahu sentral bahwa seseorang ingin berbicara.

b. Menerima dial tone yang menandakan sentral siap melayani penelpon.

c. Mengirimkan nomor yang akan dipanggil ke sentral dengan dial nomor telepon pada pesawat telepon.

d. Menerima beberapa nada yang menyatakan panggilan sedang dalam proses (ringing, busy).

e. Mengindikasikan adanya panggilan pada sisi penerima, dengan membunyikan nada panggil (ringing tone).

f. Pesawat telepon mengubah sinyal suara menjadi sinyal listrik pada pengirim dan mengubah kembali sinyal listrik menjadi sinyal suara pada penerima.

g. Memberikan tanda pada sistem jika salah satu sisi sudah menyelesaikan pembicaraan, dengan cara menutup handset.[10]

2.1.3 Local Loop

Setiap telepon terhubung ke sentral melalui sepasang kabel local loop yang dinamakan T(Tip) dan R(Ring). Tip adalah kawat pada bagian receiver (earphone) dan ring adalah kawat pada bagian transmitter (microphone). Jika handset dalam posisi tertutup (on hook), tidak ada arus mengalir dari sentral melalui T da R handset. Jika handset dalam

6 posisi diangkat (off hook), ada arus DC yang mengalir dari sentral ke

pesawat telepon pelanggan.[6]

2.1.4 Sistem Switching

Switching berfungsi untuk melaksanakan penyambungan dan pemutusan antara dua pesawat telepon yang satu dengan yang lainnya. Sifat-sifat dari switching adalah

Mampu menyambungkan setiap permintaan pekanggan (full capabilities), dalam waktu bersamaan. Mampu melayani permintaan penyambungan secara cepat.

Pada sistem dasar switching pesawat telepon, pelanggan dapat digambarkan sebagai sebuah titik. Pelanggan satu dengan pelanggan yang lain saling terhubung, sehingga sistem switching ini dapat digambarkan sebagai titik yang saling terubung.

Sistem switching tersebut tidak dapat diterapkan untuk sistem jaringan telepon karena banyak titik yang harus terhubung sedangkan saluran yang dibutuhkan sangat besar. Untuk mengatasinya titik-titik tersebut dihubungkan dalam suatu saluran yang hampir tidak berubah- ubah dan bertujuan untuk menggandakan kerja switching yang dipusatkan di suatu tempat yang disebut sebagai sentral telepon.[6]

2.1.5 Signaling

Signaling adalah sinyal yang menunjukkan status panggilan telepon selama proses penyambungan atau sinyal khusus dalam saluran transmisi yang digunakan untuk penyambungan antara pesawat telepon pemanggil dan penerima.[10] Jenis-jenis signaling terdiri dari :

DC signaling DC signaling berdasarkan ada tidaknya arus atau tegangan dalam rangkaian. Sinyal-sinyal ini menyatakan kondisi on hook, off hook, pulsa dial dan status penyambungan. Sinyal tersebut merupakan sinyal digital jenis on off. Nada-nada Telepon Nada-nada yang terdapat pada proses penyambungan telepon yang dibangkitkan tone generator di sentral adalah :

a. Dial Tone Dial tone adalah nada yang dibunyikan sentral saat pemanggil mengangkat handset (off hook). Nada ini diberikan bersamaan dengan pemberian DC Signaling a. Dial Tone Dial tone adalah nada yang dibunyikan sentral saat pemanggil mengangkat handset (off hook). Nada ini diberikan bersamaan dengan pemberian DC Signaling

b. Nada Sibuk (Busy Tone) Busy tone adalah nada yang diberikan sentral kepada pemanggil bahwa tujuan tidak dapat dihubungi. Hal ini disebabkan pesawat telepon yang dihubungi sedang terpakai, rusak atau lalu lintas percakapan terlalu padat. Busy tone (engaged tone) merupakan kombinasi frekuensi 480 Hz dan 620 Hz yang on selama 0,5 detik dan off selama 0,5 detik. Sinyal peringatan bahwa receiver sedang off hook adalah merupakan gabungan nada-nada dengan empat frekuensi dalam keadaan on selama 0,1 detik dan keadaan off selama 0,1 detik. Sinyal ini sangat keras agar seseorang mengetahui bahwa posisi handset tidak pada tempatnya (off hook).

c. Nada Panggil (Ringing Tone) Nada panggil ini memberitahukan kepada pemanggil bahwa hubungan yang diinginkan berhasil dan diharapkan kepada pemanggil untuk menunggu pengangkat handset dari pihak penerima. Nada ini terdengar secara terputus-putus dengan 3 periode 3 detik, yaitu 1 detik ada 2 detik tidak ada nada.

d. Ring Back Tone Ring back tone merupakan nada pada terminal asal sebagai tanda bahwa sudah terhubung dengan terminal tujuan.

e. Number Unobtainable (NU) Nada number unobtainable sebagai tanda bahwa nomor yang dituju tidak terdaftar. Nada ini mempunyai sinyal kontinyu murni.

f. Nada Pulsa Nada ini tidak begitu terdengar karena dikirm dengan frekuensi 16 Khz dari sentral telepon dengan selang waktu 100 mili detik untuk setiap pulsa yang dikirim. Nada ini mulai muncul saat pertama lawan bicara mengangkat handset dan diulang secara periodik untuk menghitung pulsa pada sentral telepon. Nada-nada tersebut dikirim oleh sentral kepada telepon pemanggil f. Nada Pulsa Nada ini tidak begitu terdengar karena dikirm dengan frekuensi 16 Khz dari sentral telepon dengan selang waktu 100 mili detik untuk setiap pulsa yang dikirim. Nada ini mulai muncul saat pertama lawan bicara mengangkat handset dan diulang secara periodik untuk menghitung pulsa pada sentral telepon. Nada-nada tersebut dikirim oleh sentral kepada telepon pemanggil

Tabel 2.1 Nada-nada pada Tone Signaling [8]

Waktu Waktu Nada Frekuensi (Hz) On

Off (detik)

(detik)

Dial 350+440 Kontinyu - Busy /

480+620 0,5 0,5 engaged

Ringback, 440+480 2 4 normal

Ringback, 440+480 1 3 PABX

Congestion (toll)

480+620 0,2 0,3 Receiver off

0,1 hook

Kontinyu, Kontinyu Number

termodulasi termodulasi Unobtainable

200 hingga 400 FM dengan FM dengan (NU)

kecepatan 1 kecepatan 1

Sinyal allerting merupakan sinyal yang diberikan kepada pemanggil setelah selesai menekan digit tujuan. Sinyal allerting diberikan bersamaan dengan dimulainya ring tone ke tujuan dan ring back tone ke pemanggil.

Allerting diaktifkan oleh sinyal AC frekuensi rendah dan dihubungkan oleh saluran pada suatu terminal, dan alat ini tidak melewatkan sinyal DC. Allerter sederhana terdiri dari sebuah bel yang dikontrol sinyal ADC dengan sebuah kapasitor yang berfungsi sebagai penahan sinyal DC.[6]

2.1.7 DTMF

Nada Dual Tone Multi Frequency (DTMF) merupakan gabungan dari dua frekuensi. Dalam sistem DTMF, frekuensi tersebut dibangkitkan oleh rangkaian elektronik dalam keypad dengan menekan satu tombol. Sehingga pengiriman sinyal informasi berupa gabungan dari dua frekuensi yaitu frekuensi rendah dan frekuensi tinggi. Pesawat telepon DTMF dilengkapi dengan 16 tombol yang diwakili 0 hingga 9,

A hingga D serta tombol # dan *.

Tabel 2.2 Pengaturan Tombol Sistem DTMF [8]

Frekuensi

1633 Hz 697 Hz 1 2 3 A 770 Hz 4 5 6 B 852 Hz 7 8 9 C 941 Hz * 0 # D

1209 Hz 1336 Hz 1477 Hz

2. 2 SENTRAL TELEPON

PABX merupakan sentral mini digital yang terpasang di rumah, perkantoran dengan jumlah sambungan yang terbatas. Fungsi dasar peralatan sentral adalah bila ada permintaan penyambungan telepon, maka peralatan sentral akan bekerja yang berkaitan dengan :

Menganalisa permintaan pembicaraan. Menghubungkan pelanggan pemanggil dengan yang dipanggil melalui saklar kanal bicara. Melepas semua rangkaian dan fasilitas saat pembicaraan selesai.[6]

Fungsi tersebut yang berkaitan dengan penyambungan pembicaran dinamakan sebagai fungsi dasar peralatan sentral, sedangkan hubungan antara fungsi dasar dan operasi pensinyalan ditunjukkan pada tabel 2.3.

Tabel 2.3 Fungsi Dasar dan Operasi Pensinyalan [6]

Fungsi Dasar Peralatan Sentral Operasi Pensinyalan Pelanggan Pemanggil

1. Fungsi untuk mendeteksi Mendeteksi permintaan permintaan panggilan

panggilan

2. Fungsi untuk Mengirim nada putar menganalisa permintaan

Menerima sinyal pulsa dial panggilan dan

Menerjemahkan informasi memutuskan pelanggan

Memilih saluran keluar yang dituju

3. Fungsi untuk menyusun Mengirim sinyal panggil kanal bicara

Mengirim nada bel Mendeteksi jawaban Menentukan titik silang kanal bicara

4. Melakukan Pembicaraan

5. Fungsi memutus Mendeteksi bahwa pembicaraan telah selesai Memutus semua titik silang kanal bicara

6. Pembicaraan selesai

2. 3 PABX NEAX 2000 IPS

PABX (Public Automatic Branch Exchange) merupakan sentral mini digital yang terpasang di rumah, perkantoran, dengan jumlah sambungan yang terbatas. Seluruh user yang tersambung pada PABX tersebut dapat saling berkomunikasi menggunakan saluran lokal. PABX terdiri dari :

1. Beberapa saluran telepon yang berakhir di PABX.

2. Komputer dengan memory, untuk mengatur penyambungan panggilan masuk dan keluar dari / ke PABX.

3. Console atau switchboard untuk operator.[5]

PABX juga menyediakan sebuah saluran khusus ke saluran telepon luar, yang dapat digunakan bersama oleh ekstensi-ekstensinya. Untuk panggilan antar telepon internal tidak akan dikenai biaya, sedangkan panggilan antara telepon internal dengan telepon eksternal (jaringan public) akan dikenai tarif. Gambaran dari saluran internal dan eksternal pada PABX adalah :

PABX

Sentral

NEAX

lokal

Eksternal (jaringan publik)

Internal (ekstensi)

Gambar 2.1 Saluran internal dan eksternal pada PABX [5]

PABX NEAX 2000 IPS merupakan jenis Digital PABX yang dibuat oleh NEC. PABX tipe ini memiliki kapasitas maksimal 8 PIM (Port Identification Module). Setiap PIM terdiri dari 8 card, yang terdiri dari 1 card digital dan 7 analog card. Masing-masing card memiliki 8 port yang dapat tersambung ke 8 nomor yang berbeda. Dengan kapasitas maksimal 8 PIM, maka total sambungan yang tersedia adalah 512 port. Dalam satu PIM terdapat beberapa card yaitu :

MP (PN-CP14) yaitu main processor card. Untuk setiap satu sistem PABX hingga kapasitas maksimal 512 port diperlukan satu buah MP. COT (Central Office Trunk) yaitu card untuk penggunaan line PSTN. DLC (Digital Line Circuit) yaitu card penggunaan pesawat telepon digital. LC (Line Circuit) yaitu card untuk penggunaan pesawat telepon analog.[5]

PABX ini dilengkapi dengan MDF (Main Distribution Frame) Module. MDF module ini digunakan sebagai penghubung antara PIM Module dan jalur pelanggan. Selain digunakan untuk aplikasi suara analog, PABX ini dapat juga digunakan untuk aplikasi data digital melalui jalur E1 atau T1, aplikasi ISDN, aplikasi voice mail, aplikasi wireless telephony, maupun aplikasi IP Phone.

Gambar 2.2 Port Interface Module (PIM) [5]

Keterangan : • LT00-LT11

Line/Trunk card mounting slot • AP00-AP11

Application Processor card mounting slot • MP

PN-CP14 mounting slot • FP

PN-CP15 mounting slot • VM PZ-VM00-M Mounting Slot • PFT PZ-8PFTB Mounting Slot

• AC/DC PWR PZ-PW121/PW126 Mounting Slot • DC/DC PWR

PZ-PW122 Mounting Slot

2.3.1 Sistem Penomoran PABX NEAX 2000 IPS

Pengesetan nomor ekstensi pada PABX NEAX 2000 IPS menggunakan telepon digital. Pertama masuk COMMAND dengan cara sebagai berikut :

• Tekan transfer • Tekan conf • Tekan * • Tekan transfer • Tekan conf • Tekan # • Redial (tampilan di monitor COMMAND)

Keterangan : Conf

: menyimpan data (save) Answer : membatalkan Redial : kembali ke command

Speaker : menaikkan data Feature : menurunkan data

Pengesetan nomor ekstensi terdiri dari :

1. Untuk telepon digital

Command 10 recall 000 recall F100 conf Command 10 recall 000 recall F200 conf Command 10 recall 000 recall F300 conf

Keterangan : Command 10 : command untuk pengesetan ekstensi 000

: nomor jalur digital pada MDF F100

: nomor jalur diberi nomor ekstensi 100,

F menyatakan digital

2. Untuk telepon analog

Command 10 recall 016 recall 101 conf Command 10 recall 017 recall 201 conf Command 10 recall 018 recall 301 conf

Keterangan : Command 10 : command untuk pengesetan ekstensi 016

: nomor jalur analog pada MDF 101

: nomor jalur diberi nomor ekstensi 101

3. Untuk membuat digit Command 200 recall 1 recall 803 conf Command 200 recall 2 recall 803 conf Command 200 recall 3 recall 803 conf

Pengesetan ekstensi digital terdiri dari :

Command 9000 recall 100 transfer (,) 16 recall 100 conf Command 9000 recall 100 transfer (,) 16 recall 200 conf Command 9000 recall 100 transfer (,) 16 recall 300 conf Command 93 recall 100 recall 100 conf Command 93 recall 100 recall 200 conf Command 93 recall 100 recall 300 conf [5]

2. 4 DATABASE

Database merupakan kumpulan data-data dalam bentuk tabel yang saling berhubungan yang disimpan dalam media perangkat keras computer yang dapat diambil lagi sebagai informasi. Elemen-elemen penyusun database antara lain :

1. Tabel, merupakan kumpulan record dengan format field yang sama. Satu tabel biasanya mempresentasikan data satu objek maupun kolom satu kejadian dalam sebuah sistem.

2. Field/kolom, merupakan bagian terkecil dari tabel yang digunakan untuk menyimpan item informasi.

3. Record/baris, merupakan sekumpulan field yang berhubungan erat, yang menggambarkan satu informasi.

4. Primary key/kunci primer adalah suatu field yang nilainya unik dan digunakan sebagai kunci yang membedakan record satu dengan lainnya.

5. Relationship/hubungan, merupakan hubungan antara satu tabel dengan tabel yang lain.

6. Query, digunakan untuk menyaring dan menampilkan data yang mmenuhi criteria tertentu dari satu tabel atau lebih. Query dapat dibuat dengan bahasa SQL maupun dengan desain query.

7. DBMS (Database Manajemen Sistem), merupakan kumpulan program untuk membuat dan merawat/mengelola database.

8. Sistem Database, merupakan gabungan database dengan manajemen database.[6]

Pembuatan database ini untuk menampung dan menyimpan data- data yang diinputkan maupun data yang disajikan kepada penelpon. Dari database yang telah didesain, administrator dapat mengubah data awal dengan memasukkan data secara langsung pada sel-sel yang tersedia sesuai field sehingga secara otomatis tabel tersebut telah memiliki data.

Pembuatan sistem informasi ini melibatkan objek database berupa tabel untuk menyimpan data yang tersusun berdasarkan record dan field. Dalam pembuatan tabel dibutuhkan pengaturan property pada setiap field yang nantinya pengaturan tersebut akan menentukan proses pengolahan database lebih lanjut. Beberapa property yang mungkin terdapat pada tiap tipe data (text, memo, number, date time, currency, autonumber, yes no, OLE Object, hyperlink, dan lookup wizard) field adalah :

1. Field Size (Text/Number)

2. Format

3. Input Max

4. Desimal Place

5. Caption

6. Default Value

7. Validation Rule

8. Validation Text

9. Required

10. Allow Zero Length

11. Indexed

Untuk mengkoneksikan database dengan program aplikasi digunkan ODBC (Open Database Connectivity). ODBC adalah Application Programming Interface (API) yang dikembangkan Microsoft untuk konektivitas data[7]. Data yang berada pada database Access dapat terintegrasi dengan program untuk dialogic menggunakan pemrograman Visual C++ khususnya MFC AppWizard(exe). MFC AppWizard merupakan salah satu project dari Visual C++ yang berfungsi untuk mengkoneksikan aplikasi database dengan bahasa C.

Dengan integrasi sistem yang terdiri dari pesawat telepon DTMF, PABX dan PC yang ada di dalamnya dilengkapi dialogic card yang dikoneksikan dengan database akhirnya didapatkan output berupa digit suara.

2. 5 MFC (Microsoft Foundation Class)

MFC merupakan application framework untuk pemrograman Microsoft Windows. MFC menyediakan sebagian besar kode yang diperlukan untuk mengatur window, menu, dan dialog box, menunjukkan input/output, penyimpanan koleksi data, dan sebagainya.

MFC menyederhanakan pemrograman database dengan Data Access Object (DAO) dan Open Database Connectivity (ODBC) dan pemrograman jaringan dengan windows socket.[6]

ODBC merupakan interface yang memperbolehkan user mengakses data pada database. ODBC menyediakan API yang memperbolehkan aplikasi menjadi independent pada database management system (DBMS).

MFC database class berdasar ODBC didesain untuk menyediakan akses database dimana driver ODBC telah tersedia. Karenanya aplikasi bisa mengakses data pada format data yang berbeda dan konfigurasi yang berbeda pula. User harus memiliki driver ODBC 32 bit untuk mengakses data dan memanipulasi data pada tabel.

2. 6 ACTIVEX DATA OBJECT (ADO)

ActiveX Data Object adalah teknologi yang memudahkan menambah database pada halaman web. ADO digunakan untuk menulis script yang kompak dan scalable untuk menghubungkan ke OLE DB compliant dat sources. OLE DB adalah sistem level programming interface yang menyediakan standart set dari COM interface untuk mengekspor fungsi database management system dengan ADO’s object model dengan mudah mengakses interfaceini untuk menambah fungsi database pada aplikasi web. ADO juga digunakan untuk mengakses Open Database Connectivity (ODBC) compliant database.[6]

2. 7 CTI (Computer Telephony Integration)

Computer Telephony Integration (CTI) adalah teknologi yang mengintegration kekuatan aplikasi teknologi informasi dengan infrastruktur telekomunikasi. Arsitektur CTI terdiri dari 3 komponen dasar, yaitu :

• Switch to Host Interface • Application Programming Interface (API) • CTI Resource Architecture[1]

CTI mempunyai beberapa aplikasi diantaranya : • Pemrosesan panggilan secara otomatis (automatic call processing) • Pengenalan suara secara otomatis (automatic speech processing) • Konversi text-to-speech untuk information on-demand, call switching dan konferensi. • Menyediakan akses layanan mengirim suara, fax dan E-mail

dalam satu jalur (Unified Messaging). • Voice mail dan voice messaging.

• Sistim fax yang terdiri dari fax broadcasting, fax mailbox, fax- on-demand dan fax gateway. • Audiotext dan sistim informasi Pay-per-call (untuk layanan transaksi). • Penyampaian informasi produk (promosi). [1]

2. 8 IVR (Interactive Voice Response)

Salah satu jenis teknologi CTI yang mendukung layanan umum adalah IVR. IVR banyak digunakan untuk sistem layanan berbasis telepon, seperti layanan tagihan PLN, minimarket, informasi nilai sampai cerita anak-anak via telepon. Teknologi ini memanfaatkan database suara yang disimpan di dalam computer. Database ini dipanggil melalui telepon, selanjutnya dimainkan sesuai dengan pilihan yang diketikkan pelanggan melalui keypad telepon. Blok diagram dasar dari IVR yaitu

Gambar 2.3 Blok Diagram Sistem IVR [4]

2. 9 DIALOGIC D/4PCIU

Dialogic card merupakan jenis piranti yang mendukung sistem CTI (Computer Telephony Integration). Ada beberapa jenis Voice card yang diproduksi oleh Intel. Voice card tersebut disesuaikan dengan jumlah kanal yang disediakan dan jenis bus pendukung : CT atau SC bus, ISA atau PCI bus maupun jenis fasilitas yang disediakan (untuk voice saja, voice dan fax, ISDN dan conferencing). [2]

Dialogic card yang digunakan dalam proyek akhir ini adalah Dialogic D/4PCIU. Bentuk fisik dari Dialogic D/4PCIU seperti pada gambar.

Gambar 2.4 Dialogic D/4PCIU [11]

18 Spesifikasi dari Dialogic D/4PCIU sebagai berikut :

1. Memiliki empat port dan menggunakan slot PCI.

2. Koneksi antara channel dengan line telepon menggunakan RJ-11.

3. Didukung system operasi Windows NT, Windows XP, Windows 2000 dan Linux.

4. Frekuensi sampling yang dapat diakses yaitu ADPCM @ 6 kHz (24 Kb/s), ADPCM @ 8kHz (32 Kb/s), μ-law PCM @ 6 kHz (48 Kb/s), dan μ-law PCM @ 8 kHz (64 Kb/s).

5. Mampu mendeteksi digit DTMF 0 sampai 9, tanda *, tanda #, huruf A, B,C, dan D.

Fitur utama dari dialogic card yaitu : Mampu mendeteksi Dual Tone Multi Frequency (DTMF). Didukung oleh PABX NEAX 2000 IPS. Mampu melakukan suara dan menjalankannya kembali. Dapat menampung hingga 64 port dalam satu PC. Didukung oleh System Software dan Software Development Kits (SDKs) untuk Windows NT, Windows XP, Windows 2000 dan sistem operasi Linux.

Aplikasi dari Dialogic D/4PCIU diantaranya adalah Networked voice messaging Automated attendant Interactive Voice Response Enhanced messaging

2.9.1 Fungsi Dialogic Card yang Digunakan

Dalam membuat program, header dari dialogic harus disertakan yaitu : #include<srllib.h> #include<dxxxlib.h> Header-header di atas akan memanggil header-header yang lain yaitu Basetse.h, d40low.h, dxcall.h, dxdevdef.h, dxdigit.h, dxr2mf.h, dxsync.h, dxtables.h, srl_eblk.h, srltpt.h dengan catatan bahwa penulisan kedua header di atas harus berurutan. Fungsi-fungsi yang digunakan adalah :

dx_open Fungsi ini untuk membuka channel pada card. Fungsi lain dapat dijalankan setelah channel dibuka. Command yang digunakana adalah :

int dx_open(namep, oflags). char *namep=pointer ke channel yang akan dibuka channel B1C1=dxxxB1C1 channel B1C2=dxxxB1C2 channel B1C3=dxxxB1C3 channel B1C4=dxxxB1C4 int oplags=disediakan fungsi selnjutnya oflags=null

dx_sethook Fungsi yang mengontrol status kondisi hook dari channel tertentu. int dex_sthook(chdev, hookstate, mode)

Tabel 2.4 Tabel Fungsi Sethook [6]

Parameter Penjelasan chdev

Menunjukkan channel yang telah dibuka hookstate

Menunjuk kondisi hook • EV_SYNC : menjalankan dengan mode sinkron

mode • EV_ASINC : menjalankan dengan mode asinkron

dx_wtring Fungsi yang menunggu banyaknya jumlah ring tone dan merubah kondisi channel menjadi On Hook atau Off Hook. int dx_wtring(chdev, nrings, hstate, timeout)

Tabel 2.5 Tabel Fungsi Waitring [6]

Parameter Penjelasan Menunjukkan channel yang telah dibuka

chdev dx_open

Banyaknya rings yang ditunggu sebelum ring setting hookstate

hstate hookstate Lamanya waktu untuk melaksanakan

timeout fungsi tersebut

dx_getdig Fungsi ini digunakan untuk menerima digit dari penelpon. int dx_getdig(chdev, tptp, digitp, mode) DV_TPT*tpt = menunjuk ke stuktur tabel parameter

terminasi

DV_DIGIT = menunjuk ke struktur User Digit Buffer Stuktur dari DV_DIGIT : typedef struct dv_digit { char dg_value[DG_MAXDIGS-1]; char dg_type[DG_MAXDIGS-1];

} DV_DIGIT;[6]

dx_reciottdata Fungsi untuk menjalankan perekaman suara (file suara) ke beberapa sumber. short dx_reciottdata(chdev, iottp, tptp, xpbp, mode)

Tabel 2.6 Tabel Fungsi Reciottdata [6]

Parameter Penjelasan chdef

Menunjukkan channel yang telah dibuka dx_open

iottp Menunjuk ke struktur DX_IOTT tptp Menunjuk ke struktur DX_TPT xpbp Menunjuk ke struktur DX_XPB mode

Menunjuk mode yang digunakan : • EV_SYNC : mode sinkron • EV_ASINC : menjalankan dengan mode asinkron • RM_TONE : menjalankan 200 ms audidle tone • MD-PCM : merekam dengan

menggunakan format μ-law PCM • RM_SR* : merekam dengan menggunakan sampling rate 8 kHz

Struktur dari dx_iott adalah : struct dx_iott{

Tabel 2.7 Struktur dx_iott [6]

unsigned short io_type; //tipe transfer unsigned short rfu; int io_fhandle; //pendeskripsian file char *io_bufp; unsigned long

//file buffer offset long int

io_offset;

//panjang data DX_IOTT *io_nextp; //menunjuk DX_IOTT berikut jika io_link DX_IOTT *io_prevp; //pilihan ke DX_IOTT sebelumnya }; Struktur dari dx_xpb adalah : typedef struct {

io-length;

Tabel 2.8 Struktur dx_xpb [6]

//format file unsigned short

unsigned short

wFileFormat;

//format data audio unsigned long

wDataFormat;

nSamplePerSec; //sampling rate //jumlah bit per

unsigned long nBitsPerSample; sample }DX_XPB;

dx_playiottdata Fungsi untuk menjalankan rekaman suara (file suara) dari beberapa sumber. short dx_playiottdata(chdev, iottp, tptp, xpbp, mode)

Tabel 2.9 Fungsi Playiottdata [6]

Parameter Penjelasan chdef

Menunjukkan channel yang telah dibuka dx_open

iottp Menunjuk ke struktur DX_IOTT tptp Menunjuk ke struktur DX_TPT xpbp Menunjuk ke struktur DX_XPB mode

Menunjuk mode yang digunakan :

22

• EV_SYNC : mode sinkron • EV_ASINC : menjalankan dengan mode

asinkron • PM_TONE : menjalankan 200 ms audible tone

BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI

Sistem informasi dalam proyek akhir ini memanfaatkan Dialogic D/4PCIU untuk mengembangkan layanan informasi Jurusan Telekomunikasi PENS-ITS. Program-program yang dibutuhkan untuk membuat sistem informasi ini meliputi instalasi dialogic card, pemrograman PABX, pembuatan database, koneksi database dengan Visual C++, program searching database, pendeteksian digit DTMF, perekaman file suara dan memainkan file suara.

3. 1 DIAGRAM SISTEM

Server

PABX

(ADC Recording

NEAX 2000 IPS

dan Signaling)

telepon

Gambar 3.1 Diagram sistem

Sistem informasi yang akan diaplikasikan adalah informasi jurusan Telekomunikasi. Ketika penelpon menghubungi server yaitu 101, 102, 103 atau 104 maka penelpon akan menerima voice guide dari server untuk menentukan informasi yang diinginkan dengan cara menekan digit-digit DTMF. Misalnya untuk mengetahui informasi mata kuliah semester 5 program Diploma 3. Setelah menekan nomor server,

24 penelpon diberikan pilihan menu utama yaitu profil jurusan, judul Tugas

Akhir, laboratorium dan mata kuliah, maka penelpon menekan angka yang sesuai voice guide yaitu angka 4. Kemudian server akan memberikan pilihan program yaitu angka 1 untuk Diploma 3 atau angka

2 untuk Diploma 4, maka penelpon menekan angka 1. Lalu penelpon menentukan semester yang diinginkan dengan menekan angka sesuai voice guide yaitu 31 untuk semester 5. Server akan mencari data pada database. Setelah data ditemukan maka penelpon akan mendengarkan informasi mata kuliah semester 5 program Diploma 3. Setelah selesai mendengarkan informasi tersebut, penelpon diberikan pilihan menu lagi yaitu informasi semester untuk program yang sama, informasi semester untuk program yang berbeda, kembali ke menu utama atau keluar layanan.

Flowchart Sistem

Gambar 3.2 Flowchart sistem

Gambar 3.3 Flowchart profil

Gambar 3.4 Flowchart menu judul Tugas Akhir

Gambar 3.5 Flowchart menu laboratorium

Gambar 3.6 Flowchart menu mata kuliah

3. 2 INSTALASI DIALOGIC CARD

3.3.1 Penginstalan Dialogic D/4PCIU

Dialogic D/4PCIU merupakan card yang termasuk tipe plug and play yaitu saat diintegrasikan pada slot motherboard, maka card langsung terdeteksi. Dialogic card dipasang pada motherboard setelah penginstalan driver dialogic. Instalasi driver dari Dialogic D/4PCIU sebagai berikut :

1. Install Dialogic Feature Pack versi 1.

2. Setelah selesai, run setup dari driver Dialogic System Software.

3. Pada Setup options pilihlah Typical.

Gambar 3.7 Jendela Setup Options

4. Pada Destination Location, pilih next.

5. Pada Program Group Folder, pilih Dialogic System Software kemudian next.

Gambar 3.8 Jendela Program Group Folder

6. Pada Please Make Your Selection Now, jangan pilih option apapun.

Gambar 3.9 Jendela Making Selection

7. Setelah instalasi selesai, restart PC.

Setelah instalasi driver Dialogic D/4PCIU, dilanjutkan dengan instalasi dialogic card. Dialogic card tipe PCI memiliki switch kecil yang digunakan untuk setting nomor card. Jika pada PC ini dialogic card adalah dialogic card yang pertama maka setting nomor card ke-1. Pasang card ke dalam slot PCI pada motherboard. Lanjutkan instalasi PCI voice card dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Setelah card dipasang, restart PC. Kemudian tampil Found New Hardware, klik next.

Gambar 3.10 Jendela Found New Hardware

2. Pilih “Search for a suitable driver”, klik next.

Gambar 3.11 Jendela Install Hardware Device Drivers

3. Pilih option “specify a locaton”, klik next.

4. Browse Dialogic installation director, klik next.

Gambar 3.12 Jendela BrowseDialogic Installation

Gambar 3.13 Jendela Driver Files Search Result

5. Selesai penginstalan, jenis dialogic card yang sesuai akan ditampilkan, klik finish.

3.3.2 Konfigurasi Dialogic D/4PCIU

Konfigurasi Dialogic D/4PCIU dapat dilakukan setelah driver Dialogic D/4PCIU dan dialogic card terinstal dengan memilih jendela Configuration Manager pada Intel Dialogic System Software. Setelah dialogic card terdeteksi, konfigurasi dilakukan dengan cara menekan tombol warna hijau pada jendela Dialogic Configuration Manager. Jika konfigurasi sukses maka akan ada keterangan ”System Service Status : Running”.

Gambar 3.14 Pemilihan Configuration Manager

Gambar 3.15 Jendela dialogic card detection

Gambar 3.16 Dialogic Configuration Manager

Gambar 3.17 Status running pada dialogic card

Setelah dialogic card running dilanjutkan dengan Multi-Threaded Voice. Multi-Threaded Voice digunakan untuk membuka channel yang akan digunakan, merekam dan memainkan file suara, dial nomor dan deteksi digit. Multi-Threaded Voice tidak dapat diaktifkan jika Dialogic Configuration Manager tidak diaktifkan. Untuk menonaktifkan dialogic card yaitu dengan menekan tombol warna merah bertuliskan stop. Jika berhasil maka akan ada keterangan ”System Service Status : Stopped”.

3. 3 PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK

3.3.1 Perencanaan Database

Database yang digunakan dalam proyek akhir ini adalah Microsoft Access. Database hanya bersifat sebagai penyimpan data yang nantinya dioutputkan dalam bentuk suara. Database yang akan dibuat terdiri dari tiga tabel yaitu tabel judul, tabel lab, dan tabel kuliah. Tabel judul memiliki field yaitu No_Judul, Judul dan File_Judul. Tabel lab memiliki field yaitu No_Semester, Semester dan File_Semester. Sedangkan tabel kuliah memiliki field yaitu Nomor, Informasi dan File_Informasi. Proses pembuatan database sebagai berikut :

1. Klik Blank Database pada Microsoft Access.

2. Klik menu Create table in Design View untuk membuat tabel baru.

Gambar 3.18 Database Microsoft Access

3. Tentukan nama field dan tipe data untuk tiap field. Tipe data untuk semua field adalah Text.

Gambar 3.19 Jendela untuk membuat field pada tabel

Untuk mengisi record pada tiap field dengan cara membuka tabel tersebut dan dapat secara langsung diisi seperti gambar.

Gambar 3.20 Tabel Judul Tugas Akhir

3.3.2 Perencanaan Program Visual C++

Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Visual C++. Bahasa ini mempunyai fasilitas untuk menambah link library pada project dan sesuai dengan contoh program yang diberikan oleh Dialogic Corporation Library. Library yang perlu ditambahkan dalam project adalah libsrlmt.lib dan libdxxmt.lib. Project yang digunakan adalah MFC Application Wizard.exe seperti gambar.

Gambar 3.21 Jendela pembuatan project baru

38 Link library ditambahkan pada menu project, setting link seperti

gambar.

Gambar 3.22 Jendela Link Library

Directory tempat file-file header dan library milik Dialogic ditambahkan pada menu Tools, Options, Directories, Include files dan Library files seperti gambar.

Gambar 3.23 Menambahkan include pada Include Files

Gambar 3.24 Menambahkan library pada Library Files

Koneksi database dengan Visual C++ menggunakan ADO (ActiveX Database Object). Untuk menambahkan komponen ActiceX, klik project, add to project dan Components and Control. Kemudian pilih Registered ActiveX Control, insert Microsoft ADO Data Control, Version 6.0 (OLEDB) dan Microsoft DataGrid Control, Version 6.0 (OLEDB) seperti gambar.

Gambar 3.25 Menambahkan ActiveX Database Object (ADO)

40 Setelah kedua komponen tersebut ditampilkan di dialog box, maka

setting properties Microsoft ADO Data Control, Version 6.0 (OLEDB) dan Microsoft DataGrid Control, Version 6.0 (OLEDB) seperti gambar.

Gambar 3.26 Setting properties ADODC

Gambar 3.27 Setting properties DataGrid

3.3.3 Koneksi Database

Program searching database dari Visual C++ menggunakan Microsoft Access 97, sehingga database Microsoft Access 2000 dikonvesi ke format 97 seperti gambar.

Gambar 3.28 Konversi database

Untuk koneksi database dengan Visual C++ menggunakan ODBC (Open Database Connectivity). Pengaktifan ODBC Data Source dengan memilih System DSN dan mengambil database Microsoft Access seperti gambar.

Gambar 3.29 Jendela Create New Data Source

Gambar 3.30 ODBC Microsoft Access Setup

Tampilan program aplikasi ini adalah

Gambar 3.31 Tampilan program aplikasi

3.3.4 Program Searching Database

Algoritma program searching database adalah

1. Digit diinputkan

2. Digit dibandingkan dengan data pada database

3. Apabila sesuai maka data yang diinginkan akan diambil untuk proses selanjutnya. Sedangkan jika data tidak ada maka proses akan selesai.

Listing program searching database

CString query, nomor, data;

query="select File_Judul from judul where No_Judul like '" + nomor + "'";

m_Adodc.SetCommandType(1); m_Adodc.SetRecordSource(query); m_Adodc.Refresh(); m_DataGrid.SetRefDataSource(m_Adodc.GetDSCCursor());

data=m_DataGrid.GetText(); char *data2; data2=data.GetBuffer(255); play(chdev,data2);

Penjelasan dari tiap command di atas adalah Cstring : tipe data dari setiap variabel. query="select File_Judul from judul where No_Judul like '" + nomor + "'"; Syntax di atas merupakan perintah SQL digunakan untuk mencari data pada tabel judul yaitu kolom File_Judul dimana No_Judul sama dengan input yang dimasukkan. m_Adodc.SetCommandType(1); Digunakan untuk mengeset tipe dari command yang akan dikeluarkan pada data source. m_Adodc.SetRecordSource(query) Digunakan untuk menentukan connection properties dalam membuka objek Recordset. m_Adodc.Refresh() Digunakan unutk merefresh data pada tabel. Jika command ini dihilangkan maka hasil searching tidak ditampilkan pada datagrid. Command GetDSCCursor() maksudnya pointer pada cursor yang dikontrol oleh data source. Jika command dihilangkan maka tidak berpengaruh.

Command GetText() merupakan perintah untuk mengambil data yang ditampilkan oleh datagrid setelah proses searching database. Jika command ini dihilangkan maka data tidak dapat diambil untuk diproses. Data hasil searching hanya ditampilkan pada datagrid. Command GetBuffer(255) merupakan pointer yang menunjuk pada buffer dari karakter diman panjang karakter adalah 255. Command ini digunakan untuk konversi dari Cstring ke char agar dapat ditampilkan di MessageBox dan diproses.

3.3.5 Program Deteksi Digit

Algoritma program deteksi digit DTMF adalah

1. Kondisi awal channel dibuka, kondisi off-hook diset menjadi on-hook.

2. Inisialisasi banyaknya jumlah digit maksimum.

3. Channel yang terbuka akan mendeteksi adanya ring tone, setelah ring tone terdeteksi maka kondisi on-hook diubah menjadi off-hook.

4. Clear digit pada buffer.

5. Deteksi digit pada DTMF.

6. Selesai.

Flowchart pendeteksian digit DTMF

Gambar 3.32 Flowchart pendeteksian digit

Program untuk pendeteksian digit DTMF adalah

DV_TPT tpt[3]; DV_DIGIT digp; int numdigs,cnt; dx_clrtpt(tpt,3); tpt[0].tp_type=IO_CONT; tpt[0].tp_termno=DX_MAXDTMF; tpt[0].tp_length=x; tpt[0].tp_flags=TF_MAXDTMF; tpt[1].tp_type=IO_CONT; tpt[1].tp_termno=DX_LCOFF; tpt[1].tp_length=10; tpt[1].tp_flags=TF_LCOFF|TF_10MS;

tpt[2].tp_type=IO_EOT; tpt[2].tp_termno=DX_MAXTIME; tpt[2].tp_length=50; tpt[2].tp_flags=TF_MAXTIME;

//Get digit// if((numdigs=dx_getdig(chdev,tpt,&digp,EV_SYNC))==-1) {

MessageBox("Error get digit"); exit(1); } SetDlgItemText(IDC_DIGIT1,"Get digit success");

for(cnt=0;cnt<numdigs;cnt++){ digit[cnt]=digp.dg_value[cnt]; } return(digp.dg_value[0]);

3.3.6 Perekaman File Suara

Perekaman file suara menggunakan fungsi dari dialogic itu sendiri. Algoritma dari perekaman suara adalah

1. Kondisi awal dari channel B1C1 dibuka, kondisi off-hook diset menjadi on-hook.

2. Channel yang terbuka akan menunggu sampai terdeteksi adanya ring tone, apabila ada ring tone yang masuk maka program akan mengeset kondisi on-hook menjadi off-hook.

3. Ketika kondisi ini, program akan digunakan untuk perekaman file suara.

4. Proses perekaman file suara diperlukan file handler (tempat menyimpan file suara), penentuan lama perekaman, jenis data, jenis coding, jumlah bit per sample dan sampling rate.

Flowchart perekaman file suara

Gambar 3.33 Flowchart perekaman file suara

Proses perekaman file suara dimulai dengan pemilihan channel. Channel yang digunakan adalah B1C1. Kemudian pada menu Function pilih on-hook dan pada Option, Record Wave Setting pilih ADPCM 8 KHz. Proses-proses itu seperti pada gambar.

Gambar 3.34 Select channel

Gambar 3.35 Function on-hook

Gambar 3.36 Record Wave Setting

Gambar 3.37 Record WAVE Format

3.3.7 Program Play Suara

Algoritma program play suara adalah

1. Channel B1C1 dibuka. Channel ini akan menunggu sampai terdeteksi adanya ring tone, apabila ada ring tone yang masuk maka program akan mengeset on-hook menjadi off-hook.

2. Ketika kondisi ini, program akan digunakan untuk play suara.

3. Proses play suara diperlukan file handler (tempat file suara disimpan), jenis data, jenis coding, jumlah bit per sample dan sampling rate.

50 Flowchart play suara

Gambar 3.38 Flowchart play suara

Program untuk play suara adalah

int fd; /* file descriptor for file to be played */ DX_IOTT iott; /* I/O transfer table */ DV_TPT tpt; /* termination parameter table */ DX_XPB xpb; /* I/O transfer parameter block */

/* Open channel */ if((chdev = dx_open("dxxxB1C1",NULL))==-1) {

MessageBox("Error open channel"); exit(1);

SetDlgItemText(IDC_CHANNEL1,"Open channel success");

//set onhook// if(dx_sethook(chdev,DX_ONHOOK,EV_SYNC)==-1){

MessageBox("Error on hook"); exit(1);

} SetDlgItemText(IDC_HOOK1,"On hook success");

//wait ring tone// if(dx_wtring(chdev,2,DX_OFFHOOK,-1)==-1){

MessageBox("Error off hook"); exit(2); }

/* play suara*/ if ((fd = dx_fileopen(fname,O_RDONLY|O_BINARY)) == -1){

MessageBox("Error Open File"); exit(1);

/* Set to terminate play on 1 digit */ tpt.tp_type = IO_EOT; tpt.tp_termno = DX_MAXDTMF; tpt.tp_length = 1; tpt.tp_flags = TF_MAXDTMF;

/* Set up DX_IOTT */ iott.io_fhandle = fd; iott.io_bufp = 0; iott.io_offset = 0; iott.io_length = -1; iott.io_type = IO_DEV | IO_EOT;

/* Specify WAVE file format for ADPCM at 8KHz*/

xpb.wFileFormat = FILE_FORMAT_WAVE; xpb.wDataFormat = DATA_FORMAT_DIALOGIC_ADPCM;

xpb.nSamplesPerSec = DRT_8KHZ; xpb.wBitsPerSample = 4;

52 /* Start playback */

if (dx_playiottdata(chdev,&iott,&tpt,&xpb,EV_SYNC)==-1) { printf("Error playing"); exit(1);

} SetDlgItemText(IDC_PLAY,"Play WAV File Success"); }

3. 4 DATA FILE SUARA

Tabel 3.1 Tabel Data File Suara

No Nama File Isi

1 selamat.wav Selamat datang di layanan informasi Jurusan Telekomunikasi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember

2 MenuAwal.wav Tekan 1 untuk mengetahui profil Jurusan Telekomunikasi, Tekan 2 untuk mengetahui judul tugas Akhir tahun 2005, Tekan 3 untuk mengetahui laboratorium Telekomunikasi, Tekan 4 untuk mengetahui mata kuliah tiap semester dan Tekan * untuk keluar layanan

3 MenuJudul.wav Tekan 1 untuk tema Computer Base Tutorial Tekan 2 untuk tema Computer Telephony Integration Tekan 3 untuk tema Wireless Communication Tekan 4 untuk tema Data Communication Tekan 5 untuk Antena Design Tekan * untuk keluar layanan

4 MenuLab.wav Tekan 1 untuk lab Optik, Tekan 2 untuk lab Gelombang Mikro, Tekan 3 untuk lab Multimedia, Tekan 4 untuk lab Telkom,

53

Tekan 5 untuk lab Komunikasi Digital, Tekan 6 untuk lab Gelombang dan Propagasi, Tekan 7 untuk lab Pengolahan Sinyal dan Tekan * untuk keluar layanan

5 MenuKuliah.wav Tekan 1 untuk program D3 Tekan 2 untuk program D4 Tekan * untuk keluar layanan

6 Thanks.wav Terima kasih anda telah menggunakan layanan ini

Data file suara yang terdapat pada tabel di atas merupakan file suara menu utama. Untuk file suara yang lainya di lampiran.

Halaman ini sengaja dikosongkan

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

4. 1 TUJUAN PENGUJIAN DAN ANALISA