Potensi Tapak

5. Potensi Tapak

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan maka diketahui bahwa pada tapak peran- cangan terdapat beberapa potensi alami yaitu pepohonan atau vegetasi. Di sisi lain tapak juga memiliki potensi bangunan sekitar berupa permukiman. Sedangkan kondisi bebatuan dan air (sungai) tidak ada pada tapak. •

Potensi Alami (Vegetasi) Jenis Vegetasi yang ada pada tapak adalah pepohonan yang terdiri dari pohon kelapa dan po-

hon mangga.

Figure 3.10 Kondisi vegetasi Sumber: Hasil Observasi, 2009

Analisis yang dilakukan mengenai vegetasi adalah sebagai berikut:

1. Membiarkan vegetasi yang ada dan merancang bangunan yang selaras dengan vegetasi Kelebihan : Ramah lingkungan karena tetap membiarkan tamanam lama, dapat disebut upaya habluminal’alam. Kekurangan : Bentuk bangunan yang menyesuaikan posisi vegetasi membutuhkan pengolahan ru- ang yang lebih detail untuk menghasilkan kesesuaian fungsi ruang.

2. Tetap membiarkan vegetasi eksisting dan menambah vegetasi baru sebagai wujud pemenuhan kualitas lingkungan yang lebih baik. Vegetasi yang ditambahkan adalah jenis pohon berbuah seka- ligus perindang seperti pohon mangga yang sudah ada sebelumnya. Vegetasi ini dapat pula di- jadikan sebagai pengurang kebisingan seperti pohon mangga dan polusi pada bangunan seperti tanaman sansiveira (lidah mertua). Kelebihan : Membantu menghasilkan kualitas lingkungan yang baik yang dapat berpengaruh ter- hadap kenyamanan pengguna tanpa memberi dampak negatif bagi alam. Kekurangan :

÷ Dibutuhkan pengolahan lebih dan biaya tambahan untuk pembelian dan perawatan. ÷ Dibutuhkan lahan untuk penanaman dan perkiraan tumbuh kembang tanaman.

3. Menjadikan area bervegetasi untuk taman sebagai elemen lansekap (taman tanah maupun taman atap), hal ini merupakan wujud habluminal’alam. Ini dilakukan dengan penambahan tanaman- tanaman hias seperti mawar, melati pada tapak. Kelebihan : Menghasilkan suasana estetik pada tatanan lansekap sehingga membantu menghasil- kan kesan pengingat akan kebesaran Allah (Hablumnallah) dan turut memelihara alam. Roof garden mampu mengurangi suhu dalam hingga 3 "C Kekurangan :

÷ Dibutuhkan pengolahan lebih dan biaya tambahan untuk pembelian dan perawatan. ÷ Dibutuhkan lahan untuk penanaman dan perkiraan tumbuh kembang tanaman.

4. Menanam tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai material bangunan, seperti bambu, pohon kelapa (yang sudah ada sebelumnya), tanaman ini termasuk kategori material yang ramah ling- kungan. Kelebihan : Tanaman dapat dimanfaatkan untuk bahan bangunan yang dapat menghemat penggunaan kayu yang semakin langka, upaya ini merupakan salah satu pelestarian lingkungan (habluminal’alam). Kekurangan :

÷ Dibutuhkan pengolahan lebih dan biaya tambahan untuk pembelian dan perawatan. ÷ Dibutuhkan lahan untuk penanaman dan perkiraan tumbuh kembang tanaman.

Gambar 3.11 Analisis Vegetasi (Sumber: Hasil Analisis, 2009)

• Potensi Bangunan Sekitar Seperti yang telah dijelaskan pada penjelasan sebelumnya, bahwa bangunan di sekitar tapak

sebagian besar adalah permukiman warga. Bentuk rumah pada permukiman ini hampir sebagian besar seperti bentuk rumah kampung jawa pada umumnya. Tidak ada langgam arsitektur tradisional khu- sus. Secara umum dapat digambarkan bahwa atap bangunan sekitar rata-rata menggunakan jenis atap perisai dan pelana, dinding menggunakan bata dengan plester atau inishing menggunakan cat atau keramik.

Gambar 4.18 Kondisi Permukiman Masyarakat setempat (Sumber: Hasil Observasi, 2009)

Berdasarkan kondisi eksisting tersebut, maka muncul beberapa tanggapan analisis sebagai berikut:

1. Menyelaraskan masjid dengan tipikal bangunan sekitar, misalnya dengan penggunaan atap perisai atau pelana yang banyak digunakan pada masyarakat Sumberpucung. Hal tersebut merupakan salah satu wujud pemenuhan habluminannas yaitu nilai toleransi kultural. Kelebihan : Masyarakat mudah mengenali bangunan karena merasa terbiasa dengan bentuk yang ada di lingkungan sekitar Kekurangan : Apabila tidak ada penandaan khusus, masyarakat akan menganggap masjid sebagai rumah bisa.

2. Menciptakan bentuk yang kontras dengan bangunan sekitar. Pemenuhan bentuk yang kontras ini tetap memperhatikan nilai-nilai kebenaran, kebaikan dan keindahan. Kelebihan : Masyarakat mudah mengenali dengan melihat bentuk baru Kekurangan

: Bentuk baru akan menimbulkan kesan berbeda dan individualis terhadap lingkungan sekitarnya.

3. Melakukan kombinasi dan modiikasi bentuk yang selaras dengan bangunan sekitar. Kombinasi ini juga tetap didasarkan pada prinsip kebenaran, kebaikan dan keindahan dalam Islam.

Kelebihan : Masyarakat mudah mengenali masjid Kekurangan : Apabila proses kombinasi berjalan kurang baik yang terjadi adalah desain tidak me- nyatu dengan masyarakat

Gambar 3.12 Analisis bangunan sekitar (Sumber: Hasil Analisis, 2009)