Henny Yuliati, 2015 PENGARUH METODE MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN SATUAN
PENGUKURAN PANJANG SISWA TUNAGRAHITA RINGAN DI KELAS I SDLB C
YPLB MAJALENGKA Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
2. DefinisiOperasional
Penelitianinimenggunakanduavariabel, yaituvariabelbebasdanvariabelterikat.
a. VariabelBebas
―Variabelbebasadalahvariabel yang mempengaruhivariabelterikat‖ Sunantodkk.2006, hlm. 12.Variabelbebasdalam
Single Subject Research
SSR disebutintervensi.Pengaruhmetodematematikarealistikmerupakanintervensi
yang dilakukandalampenelitianini. b.
Variabelterikatadalahvariabel yang dipengaruhiolehvariabelbebas‖ Sunanto, dkk.
2006, hlm.
12. Variabelterikatdalampenelitiankasustunggaldikenaldengannamaperilakusasa
ranatau target
behavior. Dalampenelitianini,
yang menjadivariabelterikatyaitukemampuansatuanpengukuranpanjang.
Kriteriakemampuandalampenelitianinidapatdiukurdarikemampuananakdala mmengerjakansoal-soaltes.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan subjek tunggal.Tujuanya adalah untuk memperoleh pemecahan masalah dari suatu fokus yang sedang diteliti
agar mencapai target yang diharapkan. Pemlihan metode didasarkan pada rumusan masalah yang jawabanya akan dicari dan dibuktikan dengan penelitian.Arikunto
1997:3 menyatakan: Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat hubungan
kausal antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang bisa
Henny Yuliati, 2015 PENGARUH METODE MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN SATUAN
PENGUKURAN PANJANG SISWA TUNAGRAHITA RINGAN DI KELAS I SDLB C
YPLB MAJALENGKA Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud melihat akibat dari suatu perlakuan.
Penelitian eksperimen ini memiliki subjek tunggal dengan menggunakan
Single Subject Research
SSR, yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari suatu perlakuan intervensi yang diberikan kepada subjek secara berulang-ulang dalam
waktu tertentu. Tawney dan Gast dalam Sunanto, J 1984:10, mengemukakan bahwa ‗
single subject research
merupakan bagian integral dari analisis tingkah laku‘.
Behavior Analitic
. SSR mengacu pada strategi penelitian yang dikembangkan untuk mendokumentasikan perubahan tentang tingkah laku subjek secara individual melalui
seleksi yang akurat dari pemanfaatan pada desain kelompok yang sama, hal ini memungkinkan untuk memperlihatkan hubungan fungsional antara perlakuan dari
perubahan tingkah laku. Rancangan penelitiannya menggunakan
Single Subject Research
, yaitu penelitian yang dilakukan pada satu subjek untuk mengetahui besarnya pengaruh dari perlakuan pada satu subjek secara berulang-ulang dengan
periode waktu tertentu.
1. Subjek Penelitian
Subjek yang di teliti dalam penelitian ini adalah satu orang siswatunagrahita ringan kelas I C di SDLB C YPLB Majalengka. Penentuan subjek yang akan diteliti
berdasarkan pertimbangan pada kemampuan pengenalan benda secara konkret sehingga bias mepermudah pengenalan satuan pengukuran panjang dan menggunakan
satu subjek sebagai pembanding. dengan identitas sebagai berikut: Nama
: H Jenis Kelamin
: Laki-Laki Kelas
: 1 C Tempat tanggal lahir : Majalengka, 28 Agustus 2006
Agama : Islam
Alamat : Jl. K.H. Abdul HalimGg. Paledang
Henny Yuliati, 2015 PENGARUH METODE MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN SATUAN
PENGUKURAN PANJANG SISWA TUNAGRAHITA RINGAN DI KELAS I SDLB C
YPLB MAJALENGKA Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
2. Target Behavior
Modifikasiperilakuadalahsuatubentukperubahankarenaadanyaupayamodifikasi caramerubah. Target behavior merupakan aspek pertama yang akan diteliti dengan
menggunakan metode Matematika Realistik, dimana dalam pelaksanaanya akan dilihat proses dari menentukan satuan pengukuran panjang sebelum dan sesudah intervensi,
dengan harapan menghindari kesalahan penafsiran dan pengolahan data penelitiankemampuanpesertadidikdalammengukurdengansatuanukuranpanjangmengg
unakanmetodepembelajaranmatematikarealistik di kelas I SDLB C YPLB Majalengka.
Kriteria yang digunakan yaitu dengan cara membedakan panjang danpendekdari masing-masing media kemudian memberikan soal dengan membandingkan gambar
benda seperti pada tahapan diatas. Kriteriainidigunakankarenadalamkehidupansehari –
harimanusiatidaklepasdari unsure
ukuran.Diharapkanhasildaripenelitianinidapatmemudahkananaktunagrahitadalammem ahamidanmembedakansatuanukuranpanjangsebuah media, denganbegitukonsep
– konseppembalajaranmatematika
di sekolahdapatbermanfaatdandapatdiaplkasikansiswatunagrahitadalamkehidupansehari
– hari.
3. Teknik Pengumpulan Data dan Pengolahan Data
a. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan memberikan tes kemampuan pengukuran panjang tak terstandar, dengan bentuk tes yang akan
diberikan berapa soal pilihan a dan b. b.
Pengolahan Data Dalam penelitian ini menggunakan persentasi, hal ini dikarenakan persentasi
sering digunakan peneliti untuk mengukur prilaku akademik dari suatu proses
Henny Yuliati, 2015 PENGARUH METODE MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN SATUAN
PENGUKURAN PANJANG SISWA TUNAGRAHITA RINGAN DI KELAS I SDLB C
YPLB MAJALENGKA Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
pembelajaran. Persentase dilakukan dengan cara jumlah jawaban benar dibagi jumlah soal dikali 100.
4. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam eksperimen subjek tunggal lebih banyak menggunakan statistik deskriptif sederhana. Setelah data terkumpul, maka selanjtnya
dianalisis dengan perhitungan tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan secarailmiah. Perhitunganini dilakukan dengan
menganalisis data setiap kondisi dan antar kondisi. Menurut Sunanto, J 2005:36 ada beberapa komponen yang harus dipenuhi yaitu meliputi:
a. Absis : sumbu X yang merupakan sumbu mendatar yang menunjukan satuan
untuk variabel bebas misalnya sesi, hari, tanggal. b.
Ordinat : sumbu Y merupakan sumbu vertikal yang menunjukan satuanuntuk variabel terikat misalnya persen, frekuensi, durasi.
c. Titik awal : pertemuan antara sumbu X dan sumbu Y sebagai titikk awal satuan
variabel bebas dan terikat. d.
Skala: garis-garis pendek pada sumbu X dan sumbu Y yang menunjukan ukuran misalnya 0 , 25 , 50 , 75 .
e. Label kondisi : keterangan yang menggambarkan kondisi eksperimen misalnya
baseline atau intervensi. f.
Garis perubahan kondisi : garis vertical yang menunjukan adanya perubahan kondisi ke kondisi lainnya.
g. Judul Grafik : judul yang mengarahkan perhatian pembaca agar segera diketahui
hubungan anatara variabel bebas dan terikat.
C. DesainPenelitian