Perspektif Jender dalam Jaringan Komunikasi Difusi Sistem Usaha Tani Berbasis Padi Berwawasan Agribisnis (SUTPA)

RINGKASAN
WASITO. Perspektif Jender Dalam Jaringan Komunikasi Difusi Sistem Usahatani
Berbasis Padi Berwawasan Agribisnis (SUTPA) di bawah bimbingan DR.IR. AIDA
VITAYALA S. HUBEIS, IR. SIT1 SUGIAH M. MUGNESYAH MS dan DR.IR. MADE
OKA ADNYANA MSC.
Sekurang-kurangnya ada tiga terobosan baru dalam pengkajian SUTPA, yaitu loncatan
teknologi, metode pengenalannya dan organisasi pelaksananya. Pendekatan SUTPA ke petani
pengguna yang cenderung top down, dan transfer teknologi SUTPA menggunakan unit
analisis rumahtangga petani. Pelaksanaan SUTPA berbasis pada hamparan lahan usahatani
kelompok (kelompok tani), atau kelompok agribisnis (antar kelompok). Pengkajian SUTPA
dilakukan di Subang pada musim tanam 199511996, dengan mencakup aspek teknologi, sosial
ekonomi, sosial budaya, dan aspek kelembagaan yang mendukung usahatani. Rancang bangun
dan pengembangan model SUTPA diharapkan selain meningkatkan produktivitas, juga dapat
menghemat tenaga kerja pada usahatani padi (on farm), sehingga masih memungkinkan
penggunaan tenaga kerja di luar usahatani padi atau di luar usahatani (non farnz). Pengelolaan
usahatani sebagai 'Ifmily based econonzy" yang melibatkan kelurga petani (wanita dan pria),
diharapkan dapat mengintegrasikan nilai Jender yang mempengaruhi dinamika intra dan inter
rumahtangga petani. Wanita memberi kontribusi pada perekonomian rumahtangga petani, dan
berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan. Proses adopsi inovasi, sebagai "proses
keputusan inovasi adopsi inovasi SUTPA" mencakup proses yang terjadi pada petani peserta
SUTPA, kelompok tani peserta S U T P q atau antar kelompok tani peserta SUTPA, sejak

diperkenalkan oleh sumher inovasi SUTPA (pemerintah)

sampai memutuskan mengadopsi

dan mengimplementasikan, kemudian mengkonfirmasi keputusan tersebut. Ada empat tipe
proses pengambilan keputusan inovasi, yaitu opsional, kolektif, otoritas dan kontingansi, yang
sangat menentukan keberhasilan dan kecepatan adopsi dan difusi inovasi SUTPA yang terkait
dengan perubahan perilaku petani. Keseluruhan aspek ini

dapat diukur melalui analisis

jaringan komunikasi
Tujuan peneli~ianini adalah mempelajari

(a) peranan wanita dan pria dalam rekayasa

paket teknologi, struktur organisasi pengkajian SUTPA; (b) tipe pengambilan keputusan,
partisipasi petani, (c) peranan individu, derajat koneksi dan derajat integrasi individu dalam

tanam 1987 Realisasi UHP SUTPA di desa Mariuk (Binong) 58 ha (1 16%) W K , dan 372 ha

(74,44%) UHP non UPK. Di desa Sukadana, Sukatani dan Jatimulya (Compreng) seluas 581
ha (1 162%) UPK, tanpa UHP non UPK. Introduksi teknologi utama adalah varietas unggul
padi baru dan Tabela dengan Atabela. Realisasi cara tanam di Mariuk: 2 ha (3,45%) Tabela
tegel (TbTg); 56 ha (96,55 %) Tabela larikan penuh (TbLp), dan 372 ha (100,00%) Tapin.
Sedangkan di Sukadana: 347 ha (96,93%) TbTg dan 11 ha (3,07%) TbLp; di Sukatani: 181 ha
(96,93%) TbTg dan 4 ha (3,07%) TbLp, serta di Jatimulya . 30 ha (78,95%) TbTg; 2 ha
(5,26%) TbLp dan 6 ha (15,79%) Tabela legowo.
Hasil pengkajian SUTPA musim tanam 199511996 di daerah Subang, menunjukkan hasil
Tabela lebih tinggi 26 - 44 persen dari Tapin. Rataan hasil ubinan 8,3 todha dan hasil nyata
7,l todha dengan B/C ratio untuk Tabela 1,6 dan untuk Tapin 1,03. Kelebihan Tabela

+

Atabela dengen penggunaan herbisida pra tumbuh yang efektif, yaitu adanya percepatan
pelaksanaan tanam (rentang waktu 21 - 28 hari), perpendekan umur tanam padi (15 - 20 hari),
penghematan tenaga kerja 50,9 HOK (29 - 32%), peningkatan keuntungan karena
penghematan waktu dan biaya produksi, serta peningkatan intensitas tanam. Akan tetapi,
dampak negatif penghematan tenaga kerja, terutama pada penanaman adalah mengakibatkan
terjadinya penggeseran curahan waktu kerja wanita tani di lahan pertanian, yaitu dari rata-rata
40 hari kerja wanita per musim tanam menjadi 8,4 hari kerja pria per musim tanam. Dampak

lainnya adalah pengurangan pendapatan per wanita tani, terutama buruh tani per musim tanam,
yaitu sekitar 200.000 - 300.000 rupiah.
Hasil analisis dinamika kelompok tani Buntu (Mariuk), Empang (Sukadana), Cemara
(Sukatani) dan Kuncung (Jatimulya), nilai total (interval nilai) dari unsur-unsur dinamika
kelompok berturut-turut adalah 119 (60 - 66,67%), 125 (60 - 73,33%), 120 (53,33 - 68%) dan
120 (60 - 66,67%). Berdasarkan acuan (pola) yang kami gunakan, nilai-nilai dinamika
kelompok tani tersebut berada pada kategori dinamis, yaitu 114 - 146, (58,08 - 75%). Hasil
penilaian dinamika kelompok oleh instansi terkait (pemerintah) yang tertera pada piagam
penilaian, keempat kelompok tani tersebut adalah kelompok utama.
Jaringan komunikasi responden pengkajian SUTPA pada kelompok tani (sistem) di
Mariuk dan Sukadana relatif bersifat tertutup, sedangkan di Jatimulya relatif bersifat terbuka.
Terdapat 2 klik, 1 bintang, 2 jembatanbridge, 1 liaison di Mariuk dengan derajat koneksi
individu terendah 0,05 sampai tertinggi 0,26; derajat integrasi individu terendah 0 sampai

keterlibatan wanita dalam perencanaan, pengambilan keputusan, pelaksanaan atau monitoring
dan evaluasi relatif kecil sehingga manfaat program SUTPA belum dapat dirasakan wanita.
Tidak terdapat hubungan nyata (P > 0,05) selama dan setelah pengkajian SUTPA antara
stratifikasi sosial, tingkat kosmopolitan dengan tingkat penerapan teknologi utama SUTPA,
dan tidak ada beda nyata (P > 0,05) setelah pengkajian. Tidak ada hubungan nyata (P > 0,05)
dari peranan individu, derajat koneksi individu, dan derajat integrasi individu dengan tingkat

penerapan teknologi utama SUTPA, tetapi ada beda sangat nyata (P < 0,Ol) selama dan
setelah pengkajian SUTPA.
Terdapat hubungan positif nyata (P < 0,05) pada persepsi atau partisipasi petani pada
program SUTPA, tingkat pengetahuan, sikap, kedinamisan kelompok, tingkat partisipasi pada
pelatihan dan program pertanian sebelumnya dengan tingkat penerapan teknologi utama
SUTPA, dan

ada ~erbedaan

nyata (P > 0,05) selama pengkajian. Akan tetapi setelah

pengkajian SUTPA tidak ada hubungan nyata (P > 0,05), dan tidak ada perbedaan nyata (P >
0,05) untuk seluruh aspek tersebut.
Terdapat hubungan negatif dan perbedaan nyata (P > 0,05) terhadap tingkat partisipasi
pada kelembagaan desa, persepsi pada sifat-sifat teknologi, kelembagaan, nilai Jender dengan
tingkat penerapan teknologi utama SUTPA selama pengkajian. Akan tetapi setelah pengkajian
SUTPA tidak ada hubungan nyata dan beda nyata (P > 0,05) untuk semua aspek tersebut.'
Program SUTPA memberi dampak langsung dalam pengelolaan usahatani, antara lain
dalam aspek efisiensi penggunaan tenaga kerja, dimana Tabela


+ Atabela (dengan, atau tanpa

herbisida pra tumbuh) banding Tapin, yaitu 29,9 persen lebih efisien, atau 194,29 banding
167,08 HKPIha. Efisiensi biaya produksi antara Tabela

+ Atabela dibanding Tapin, yaitu

sebesar Rp. 1.121.250/ha banding Rp. 1.335.000/ha, yang dicirikan oleh adanya peningkatan
produktivitas sebesar 29 - 44 persen, dan daya peningkatan keuntungan usahatani sebesar
Rp. 1.790.650 banding Rp.1.368.870, atau dengan nilai B/C ratio sebesar 1,6 banding 1,03.
Dampak tidak langsung, yaitu terjadi difusi varietas unggul padi barn (Memberamo,
Maros) selama tahun 1996 - 1997. Berkembangnya simpul-simpul agribisnis (pengrajin
Atabela modifikasi). Telah menimbulkan implementasi nyata penyatuan kegiatan penelitian penyuluhan (REL

=

research extension linkage), yang perlu disosialisasikan lebih lanjut.

PERSPEKTIF JENDER DALAM JARINGAN
KOMUNIKASI DIFUSI SISTEM USAHATANI BERBASIS

PAD1 BERWAWASAN AGRIBISNIS (SUTPA)

Oleh :
WASITO
96344

TESIS SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MEMPEROLEH
GELAR MAGISTER SAINS (MSi)
PADA PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PROGRAM STUD1 KOMUNIKASI
PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN PEDESAAN
PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1999

J u d u l Penelitian : Perspektif Jeuder Dalarn Jaringan Komunikasi
Difusi Sistem Usahatani Berbasis Padi
Bemawasan Agribisnis (SUTPA)
Nama Mahasiswa : W a s i t o

Nomor Pokok

: 96344

Program Studi

: IComunikasi Pembagunan Pertanian dan Pedesaan

Menyetujui
ICornisi Pembimbing

Dr. Ir. Aida Vitayala S. Hubeis
Icetua

Ir
Anggota

niesyah, MS

Dr. Ir. Made Oka

Anggota

Ketua Program Studi

.
Dr. Ir. Aida Vitayala S. Hubeis
Tanggal Lulus : 16 Maret 1999

ida Manuwoto, MSc

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah atas rahmatnya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan tesis
berjudul : Perspektif Jender Dalam Jaringan Komunikasi Difusi Sistem Usahatani Berbasis
Padi Berwawasan Agribisnis (SUTPA), merupakan salah satu syarat dalam penyelesaian
Program Megister Sains Ilmu Sosial (MSi) pada Program Studi Komunikasi Pembangunan
Pertanian dan Pedesaan, Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :
Dr.Ir. Aida Vitayala S. Hubeis, Ir. Siti Sugiah M. Mugniesyah, MS, Dr.Ir. Made Oka
Adnyana, MSc selaku Komisi Pembimbing.
Prof Dr. Ir. Hj. Sjafrida Manuwoto MSc dan Prof Dr. Ir. Dedi Fardiaz, MSc selaku

Direktur dan Asisten Direktur Program Pascasarjana,
Seluruh Staf Pengajar Program Studi Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan,
Staf Pusat Studi Wanita (PSW), Staf Perpustakaan Pusat, Staf Perpustakaan Jumsan Ilmuilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian,
Terima kasih yang tak terhingga juga disampaikan kepada:
Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Gedong Johor - Medan, yang
pertama Ir. Lukman Hutagalung, MS, dan yang kedua Dr.Ir. Zulkifli Zaini,
e

Kelapa Balai dan Kepala Bagian Tata Usaha Balai Penelitian Veteriner, Bogor,
Staf Dokumentasi dan Publikasi, Staf Komunikasi Hasil Penelitian dan Staf Perpustakaan
Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian Bogor,
Pemerintah Daerah Tingkat 11 Subang, Kepala Desa : Mariuk, Sukadana, Sukatani dan
Jatimulya, Sekretaris desa di Mariuk, PPL WKPP Mariuk dan PPL WKPP Jatimulya,

RIWAYAT HIDUP
Penulis adalah putra keenam dari keluarga Amat Rebin (Almarhum) dan Wainem,
dilahirkan pada tanggal 20 Maret 1961 di Sidomulyo (Binjai, Sumatera Utara).
Penulis menamatkan Sekolah Dasar tahun 1973 di SD Negeri Sidomulyo (Binjai),
Sekolah Menengah Pertama tahun 1977 di SMP Negeri I Binjai, dan pada bulan Juli tahun
1981 penulis lulus dari Sekolah Menengah Atas Negeri I Binjai, lalu melanjutkan pendidikan

di Tingkat Persiapan Bersama (TPB) Institut Pertanian Bogor melalui jalur Perintis 11. Sejak
September 1982 penulis diterima pada Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor,
lulus Sarjana Kedokteran Hewan Maret 1986, dan lulus Dokter Hewan pada Januari 1987.
Tabun 1989 penulis diangkat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil, dan tahun 1990
sebagai Pegawai Negeri Sipil Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen
Pertanian, di Sub Balai Penelitian Veteriner Banjarbaru. Pada tahun 1995 penulis diizinkan
mutasi ke Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Gedong Johor

-

Medan. Jenjang

jabatan fungsional Asisten Peneliti Muda tahun 1991, Ajun Peneliti Muda tahun 1993, dan
Ajun Peneliti Madya tahun 1997.
Sejak September 1996, penulis mendapat kesempatan mengikuti program Magister
Sains Ilmu Sosial (MSi) pada Program Studi Komunikasi Pembangunan Pertanian dan
Pedesaan, Institut Pertanian Bogor, dengan biaya sendiri.

DAFTAR IS1
Halaman

RINGKASAN

I

KATA PENGANTAR

vi

DAFTAR IS1

ix

DAFTAR TABEL

xii

DAFTAR GAMBAR

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

xviii

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

1.2. Perumusan Masalah
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Kegunaan Penelitian

II.TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sistem Usahatani Berbasis Padi (SUTPA)
2.2. Jaringan Komunikasi
2.3. Proses Pengambilan Keputusan Inovasi dan Difusi Inovasi

2.4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Proses Difusi Inovasi

2.5. Jender dan Analisis Jender
111. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Pendekatan Teoritis
3.2. Hipotesais Penelitian
3.3. Definisi Operasional

C. Alokasi Ekononii
4.8. Hubungan Variabel : Pengaruh dan Terpengaruh

116
118

A. Hubungan Peranan Individu dengan Penerapan Teknologi Utama SUTPA

118

B. Hubungan Derajat Koneksi Individu dengan Penerapan Utama SUTPA

119

C. Hubungan Derajat Integrasi Individu dengan Penerapan Utama SUTPA

120

D. Hubungan Dinamika Kelompok dengan Penerapan Teknologi SUTPA

121

E. Hubungan Nilai Jender dengan Penerapan Teknologi Utama SUTPA

122

F. Hubungan Stratifikasi Sosial dengan Penerapan Teknologi Utama SUTPA

123

G. Hubungan Persepsi, Partisipasi dengan Penerapan Teknologi SUTPA

124

H. Hubungan Tk. Kosmopolitan dengan Penerapan Teknologi Utama SUTPA

125

I. Hubungan Tingkat Partisipasi Pada Pelatiban, Program Sebelumnya dengan 126
Penerapan Teknologi Utama SUTPA
J. Hubungan Tingkat Partisipasi Pada Kelembagaan dengan Penerapan SUTPA 127

K. Hubungan Persepsi Sifat Teknologi dengan Penerapan SUTPA

129

L. Hubungan Pengetahuan, Sikap dengan Penerapan Teknologi Utama SUTPA 130

M. Hubungan Penerapan Teknologi SUTPA dengan Produktivitas Padi

131

N. Hubungan Adanya Kelembagaan dengan Penerapan Teknologi SUTPA

133

4.8. Dampak Pengkajian SUTPA.
V. KESIMPULAN DAN SARAN

134
143

5.1. Kesimpulan

143

5.2. Saran

146

DAFTAR PUSTAKA

147

LAMPIRAN

152

RINGKASAN
WASITO. Perspektif Jender Dalam Jaringan Komunikasi Difusi Sistem Usahatani
Berbasis Padi Berwawasan Agribisnis (SUTPA) di bawah bimbingan DR.IR. AIDA
VITAYALA S. HUBEIS, IR. SIT1 SUGIAH M. MUGNESYAH MS dan DR.IR. MADE
OKA ADNYANA MSC.
Sekurang-kurangnya ada tiga terobosan baru dalam pengkajian SUTPA, yaitu loncatan
teknologi, metode pengenalannya dan organisasi pelaksananya. Pendekatan SUTPA ke petani
pengguna yang cenderung top down, dan transfer teknologi SUTPA menggunakan unit
analisis rumahtangga petani. Pelaksanaan SUTPA berbasis pada hamparan lahan usahatani
kelompok (kelompok tani), atau kelompok agribisnis (antar kelompok). Pengkajian SUTPA
dilakukan di Subang pada musim tanam 199511996, dengan mencakup aspek teknologi, sosial
ekonomi, sosial budaya, dan aspek kelembagaan yang mendukung usahatani. Rancang bangun
dan pengembangan model SUTPA diharapkan selain meningkatkan produktivitas, juga dapat
menghemat tenaga kerja pada usahatani padi (on farm), sehingga masih memungkinkan
penggunaan tenaga kerja di luar usahatani padi atau di luar usahatani (non farnz). Pengelolaan
usahatani sebagai 'Ifmily based econonzy" yang melibatkan kelurga petani (wanita dan pria),
diharapkan dapat mengintegrasikan nilai Jender yang mempengaruhi dinamika intra dan inter
rumahtangga petani. Wanita memberi kontribusi pada perekonomian rumahtangga petani, dan
berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan. Proses adopsi inovasi, sebagai "proses
keputusan inovasi adopsi inovasi SUTPA" mencakup proses yang terjadi pada petani peserta
SUTPA, kelompok tani peserta S U T P q atau antar kelompok tani peserta SUTPA, sejak
diperkenalkan oleh sumher inovasi SUTPA (pemerintah)

sampai memutuskan mengadopsi

dan mengimplementasikan, kemudian mengkonfirmasi keputusan tersebut. Ada empat tipe
proses pengambilan keputusan inovasi, yaitu opsional, kolektif, otoritas dan kontingansi, yang
sangat menentukan keberhasilan dan kecepatan adopsi dan difusi inovasi SUTPA yang terkait
dengan perubahan perilaku petani. Keseluruhan aspek ini

dapat diukur melalui analisis

jaringan komunikasi
Tujuan peneli~ianini adalah mempelajari

(a) peranan wanita dan pria dalam rekayasa

paket teknologi, struktur organisasi pengkajian SUTPA; (b) tipe pengambilan keputusan,
partisipasi petani, (c) peranan individu, derajat koneksi dan derajat integrasi individu dalam

tanam 1987 Realisasi UHP SUTPA di desa Mariuk (Binong) 58 ha (1 16%) W K , dan 372 ha
(74,44%) UHP non UPK. Di desa Sukadana, Sukatani dan Jatimulya (Compreng) seluas 581
ha (1 162%) UPK, tanpa UHP non UPK. Introduksi teknologi utama adalah varietas unggul
padi baru dan Tabela dengan Atabela. Realisasi cara tanam di Mariuk: 2 ha (3,45%) Tabela
tegel (TbTg); 56 ha (96,55 %) Tabela larikan penuh (TbLp), dan 372 ha (100,00%) Tapin.
Sedangkan di Sukadana: 347 ha (96,93%) TbTg dan 11 ha (3,07%) TbLp; di Sukatani: 181 ha
(96,93%) TbTg dan 4 ha (3,07%) TbLp, serta di Jatimulya . 30 ha (78,95%) TbTg; 2 ha
(5,26%) TbLp dan 6 ha (15,79%) Tabela legowo.
Hasil pengkajian SUTPA musim tanam 199511996 di daerah Subang, menunjukkan hasil
Tabela lebih tinggi 26 - 44 persen dari Tapin. Rataan hasil ubinan 8,3 todha dan hasil nyata
7,l todha dengan B/C ratio untuk Tabela 1,6 dan untuk Tapin 1,03. Kelebihan Tabela

+

Atabela dengen penggunaan herbisida pra tumbuh yang efektif, yaitu adanya percepatan
pelaksanaan tanam (rentang waktu 21 - 28 hari), perpendekan umur tanam padi (15 - 20 hari),
penghematan tenaga kerja 50,9 HOK (29 - 32%), peningkatan keuntungan karena
penghematan waktu dan biaya produksi, serta peningkatan intensitas tanam. Akan tetapi,
dampak negatif penghematan tenaga kerja, terutama pada penanaman adalah mengakibatkan
terjadinya penggeseran curahan waktu kerja wanita tani di lahan pertanian, yaitu dari rata-rata
40 hari kerja wanita per musim tanam menjadi 8,4 hari kerja pria per musim tanam. Dampak
lainnya adalah pengurangan pendapatan per wanita tani, terutama buruh tani per musim tanam,
yaitu sekitar 200.000 - 300.000 rupiah.
Hasil analisis dinamika kelompok tani Buntu (Mariuk), Empang (Sukadana), Cemara
(Sukatani) dan Kuncung (Jatimulya), nilai total (interval nilai) dari unsur-unsur dinamika
kelompok berturut-turut adalah 119 (60 - 66,67%), 125 (60 - 73,33%), 120 (53,33 - 68%) dan
120 (60 - 66,67%). Berdasarkan acuan (pola) yang kami gunakan, nilai-nilai dinamika
kelompok tani tersebut berada pada kategori dinamis, yaitu 114 - 146, (58,08 - 75%). Hasil
penilaian dinamika kelompok oleh instansi terkait (pemerintah) yang tertera pada piagam
penilaian, keempat kelompok tani tersebut adalah kelompok utama.
Jaringan komunikasi responden pengkajian SUTPA pada kelompok tani (sistem) di
Mariuk dan Sukadana relatif bersifat tertutup, sedangkan di Jatimulya relatif bersifat terbuka.
Terdapat 2 klik, 1 bintang, 2 jembatanbridge, 1 liaison di Mariuk dengan derajat koneksi
individu terendah 0,05 sampai tertinggi 0,26; derajat integrasi individu terendah 0 sampai

keterlibatan wanita dalam perencanaan, pengambilan keputusan, pelaksanaan atau monitoring
dan evaluasi relatif kecil sehingga manfaat program SUTPA belum dapat dirasakan wanita.
Tidak terdapat hubungan nyata (P > 0,05) selama dan setelah pengkajian SUTPA antara
stratifikasi sosial, tingkat kosmopolitan dengan tingkat penerapan teknologi utama SUTPA,
dan tidak ada beda nyata (P > 0,05) setelah pengkajian. Tidak ada hubungan nyata (P > 0,05)
dari peranan individu, derajat koneksi individu, dan derajat integrasi individu dengan tingkat
penerapan teknologi utama SUTPA, tetapi ada beda sangat nyata (P < 0,Ol) selama dan
setelah pengkajian SUTPA.
Terdapat hubungan positif nyata (P < 0,05) pada persepsi atau partisipasi petani pada
program SUTPA, tingkat pengetahuan, sikap, kedinamisan kelompok, tingkat partisipasi pada
pelatihan dan program pertanian sebelumnya dengan tingkat penerapan teknologi utama
SUTPA, dan

ada ~erbedaan

nyata (P > 0,05) selama pengkajian. Akan tetapi setelah

pengkajian SUTPA tidak ada hubungan nyata (P > 0,05), dan tidak ada perbedaan nyata (P >
0,05) untuk seluruh aspek tersebut.
Terdapat hubungan negatif dan perbedaan nyata (P > 0,05) terhadap tingkat partisipasi
pada kelembagaan desa, persepsi pada sifat-sifat teknologi, kelembagaan, nilai Jender dengan
tingkat penerapan teknologi utama SUTPA selama pengkajian. Akan tetapi setelah pengkajian
SUTPA tidak ada hubungan nyata dan beda nyata (P > 0,05) untuk semua aspek tersebut.'
Program SUTPA memberi dampak langsung dalam pengelolaan usahatani, antara lain
dalam aspek efisiensi penggunaan tenaga kerja, dimana Tabela

+ Atabela (dengan, atau tanpa

herbisida pra tumbuh) banding Tapin, yaitu 29,9 persen lebih efisien, atau 194,29 banding
167,08 HKPIha. Efisiensi biaya produksi antara Tabela

+ Atabela dibanding Tapin, yaitu

sebesar Rp. 1.121.250/ha banding Rp. 1.335.000/ha, yang dicirikan oleh adanya peningkatan
produktivitas sebesar 29 - 44 persen, dan daya peningkatan keuntungan usahatani sebesar
Rp. 1.790.650 banding Rp.1.368.870, atau dengan nilai B/C ratio sebesar 1,6 banding 1,03.
Dampak tidak langsung, yaitu terjadi difusi varietas unggul padi barn (Memberamo,
Maros) selama tahun 1996 - 1997. Berkembangnya simpul-simpul agribisnis (pengrajin
Atabela modifikasi). Telah menimbulkan implementasi nyata penyatuan kegiatan penelitian penyuluhan (REL

=

research extension linkage), yang perlu disosialisasikan lebih lanjut.

PERSPEKTIF JENDER DALAM JARINGAN
KOMUNIKASI DIFUSI SISTEM USAHATANI BERBASIS
PAD1 BERWAWASAN AGRIBISNIS (SUTPA)

Oleh :
WASITO
96344

TESIS SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MEMPEROLEH
GELAR MAGISTER SAINS (MSi)
PADA PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PROGRAM STUD1 KOMUNIKASI
PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN PEDESAAN
PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1999

J u d u l Penelitian : Perspektif Jeuder Dalarn Jaringan Komunikasi
Difusi Sistem Usahatani Berbasis Padi
Bemawasan Agribisnis (SUTPA)
Nama Mahasiswa : W a s i t o
Nomor Pokok

: 96344

Program Studi

: IComunikasi Pembagunan Pertanian dan Pedesaan

Menyetujui
ICornisi Pembimbing

Dr. Ir. Aida Vitayala S. Hubeis
Icetua

Ir
Anggota

niesyah, MS

Dr. Ir. Made Oka
Anggota

Ketua Program Studi

.
Dr. Ir. Aida Vitayala S. Hubeis
Tanggal Lulus : 16 Maret 1999

ida Manuwoto, MSc

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah atas rahmatnya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan tesis
berjudul : Perspektif Jender Dalam Jaringan Komunikasi Difusi Sistem Usahatani Berbasis
Padi Berwawasan Agribisnis (SUTPA), merupakan salah satu syarat dalam penyelesaian
Program Megister Sains Ilmu Sosial (MSi) pada Program Studi Komunikasi Pembangunan
Pertanian dan Pedesaan, Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :
Dr.Ir. Aida Vitayala S. Hubeis, Ir. Siti Sugiah M. Mugniesyah, MS, Dr.Ir. Made Oka
Adnyana, MSc selaku Komisi Pembimbing.
Prof Dr. Ir. Hj. Sjafrida Manuwoto MSc dan Prof Dr. Ir. Dedi Fardiaz, MSc selaku
Direktur dan Asisten Direktur Program Pascasarjana,
Seluruh Staf Pengajar Program Studi Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan,
Staf Pusat Studi Wanita (PSW), Staf Perpustakaan Pusat, Staf Perpustakaan Jumsan Ilmuilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian,
Terima kasih yang tak terhingga juga disampaikan kepada:
Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Gedong Johor - Medan, yang
pertama Ir. Lukman Hutagalung, MS, dan yang kedua Dr.Ir. Zulkifli Zaini,
e

Kelapa Balai dan Kepala Bagian Tata Usaha Balai Penelitian Veteriner, Bogor,
Staf Dokumentasi dan Publikasi, Staf Komunikasi Hasil Penelitian dan Staf Perpustakaan
Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian Bogor,
Pemerintah Daerah Tingkat 11 Subang, Kepala Desa : Mariuk, Sukadana, Sukatani dan
Jatimulya, Sekretaris desa di Mariuk, PPL WKPP Mariuk dan PPL WKPP Jatimulya,

RIWAYAT HIDUP
Penulis adalah putra keenam dari keluarga Amat Rebin (Almarhum) dan Wainem,
dilahirkan pada tanggal 20 Maret 1961 di Sidomulyo (Binjai, Sumatera Utara).
Penulis menamatkan Sekolah Dasar tahun 1973 di SD Negeri Sidomulyo (Binjai),
Sekolah Menengah Pertama tahun 1977 di SMP Negeri I Binjai, dan pada bulan Juli tahun
1981 penulis lulus dari Sekolah Menengah Atas Negeri I Binjai, lalu melanjutkan pendidikan
di Tingkat Persiapan Bersama (TPB) Institut Pertanian Bogor melalui jalur Perintis 11. Sejak
September 1982 penulis diterima pada Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor,
lulus Sarjana Kedokteran Hewan Maret 1986, dan lulus Dokter Hewan pada Januari 1987.
Tabun 1989 penulis diangkat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil, dan tahun 1990
sebagai Pegawai Negeri Sipil Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen
Pertanian, di Sub Balai Penelitian Veteriner Banjarbaru. Pada tahun 1995 penulis diizinkan
mutasi ke Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Gedong Johor

-

Medan. Jenjang

jabatan fungsional Asisten Peneliti Muda tahun 1991, Ajun Peneliti Muda tahun 1993, dan
Ajun Peneliti Madya tahun 1997.
Sejak September 1996, penulis mendapat kesempatan mengikuti program Magister
Sains Ilmu Sosial (MSi) pada Program Studi Komunikasi Pembangunan Pertanian dan
Pedesaan, Institut Pertanian Bogor, dengan biaya sendiri.

DAFTAR IS1
Halaman
RINGKASAN

I

KATA PENGANTAR

vi

DAFTAR IS1

ix

DAFTAR TABEL

xii

DAFTAR GAMBAR

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

xviii

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

1.2. Perumusan Masalah
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Kegunaan Penelitian

II.TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sistem Usahatani Berbasis Padi (SUTPA)
2.2. Jaringan Komunikasi
2.3. Proses Pengambilan Keputusan Inovasi dan Difusi Inovasi

2.4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Proses Difusi Inovasi

2.5. Jender dan Analisis Jender
111. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Pendekatan Teoritis
3.2. Hipotesais Penelitian
3.3. Definisi Operasional

C. Alokasi Ekononii
4.8. Hubungan Variabel : Pengaruh dan Terpengaruh

116
118

A. Hubungan Peranan Individu dengan Penerapan Teknologi Utama SUTPA

118

B. Hubungan Derajat Koneksi Individu dengan Penerapan Utama SUTPA

119

C. Hubungan Derajat Integrasi Individu dengan Penerapan Utama SUTPA

120

D. Hubungan Dinamika Kelompok dengan Penerapan Teknologi SUTPA

121

E. Hubungan Nilai Jender dengan Penerapan Teknologi Utama SUTPA

122

F. Hubungan Stratifikasi Sosial dengan Penerapan Teknologi Utama SUTPA

123

G. Hubungan Persepsi, Partisipasi dengan Penerapan Teknologi SUTPA

124

H. Hubungan Tk. Kosmopolitan dengan Penerapan Teknologi Utama SUTPA

125

I. Hubungan Tingkat Partisipasi Pada Pelatiban, Program Sebelumnya dengan 126
Penerapan Teknologi Utama SUTPA
J. Hubungan Tingkat Partisipasi Pada Kelembagaan dengan Penerapan SUTPA 127

K. Hubungan Persepsi Sifat Teknologi dengan Penerapan SUTPA

129

L. Hubungan Pengetahuan, Sikap dengan Penerapan Teknologi Utama SUTPA 130

M. Hubungan Penerapan Teknologi SUTPA dengan Produktivitas Padi

131

N. Hubungan Adanya Kelembagaan dengan Penerapan Teknologi SUTPA

133

4.8. Dampak Pengkajian SUTPA.
V. KESIMPULAN DAN SARAN

134
143

5.1. Kesimpulan

143

5.2. Saran

146

DAFTAR PUSTAKA

147

LAMPIRAN

152