Peramalan OPT dan Bencana Alam di Sumatera Barat Periode Juli - Desember 2014 12
2 Bulai
Ringan Sedang
5.01 2.00
48.096 19.2
158.716.800 63.360.000
3 Penggerek Batang
Ringan 0.4
3.84 12.672.000
4 Ulat Grayak
Ringan Sedang
0.8 0.49
7.68 4.704
25.344.000 15.523.200
5 Tikus
Ringan 9.71
93.216 307.612.800
6 Penggerek Tongkol
Ringan 1.4
13.44 44.352.000
Akibat serangan OPT utama tanaman kedelai pada periode Juli sampai dengan Desember 2014 dapat diramalkan sebagai berikut: Ulat Grayak sebesar 1.71 ton setara
dengan Rp. 13.680.000,- kemudian kehilangan hasil yang diakibatkan oleh hama Penggulung Daun sebesar 0.846 ton setara dengan Rp. 6.760.000,- Akibat serangan
hama tikus dapat diramalkan kehilangan hasil sebesar 0.864 ton setara dengan Rp. 6.912.000,- dan serangan akibat hama Penggerek Polong dapat diramalkan kehilangan
hasil adalah 1.128 ton setara dengan Rp. 9.024.000,- Total kehilangan hasil akibat serangan OPT utama tanaman Kedelai adalah 4,548 ton setara dengan Rp. 36.384.000,-
Lebih rinci pada tabel 8.
Tabel 8. Peramalan Luas Serangan Dan Kehilangan Hasil Akibat Serangan OPT Utama Kedelai Di Sumatera Barat Periode Juli - Desember 2014
No OPT
Kriteria Luas
Serangan Ha
Kehilangan Hasil Ton
Rp
1 Ulat Grayak
Ringan Sedang
1.51 1.34
2.11 0.804
16.880.000 6.432.000
2 Penggulung Daun
Ringan Sedang
1.05 0.36
0.63 0.216
5.040.000 1.728.000
3 Tikus
Ringan Sedang
1.08 0.36
0.648 0.216
5.184.000 1.728.000
4 Penggerek Polong
Ringan Sedang
1.05 0.83
0.63 0.498
5.040.000 3.984.000
Total Ringan
Sedang 4.69
2.89 2.814
1.734 22.512.000
13.872.000
Peramalan OPT dan Bencana Alam di Sumatera Barat Periode Juli - Desember 2014 13
IV. PERAMALAN SERANGAN OPT SAYURAN
4.1. Tanaman Cabe
Serangan OPT utama diramalkan akan terjadi pada wilayah sentra produksi tanaman cabe di Sumatera Barat yakni serangan penyakit virus kuning, kerapak
antraknosa Colletotrichum
capsici, lalat
buah Bactrocera
spp, tungau
Polyphagotarsonemus latus dan trips Thrips parvispinus. a.
Penyakit virus kuning dan kerapak diramalkan sebagai OPT yang menimbulkan resiko kehilangan hasil terbesar pada tanaman cabe periode Juli - Desember
2014. Penyakit virus kuning diramalkan akan menyerang pada 60 wilayah dari 65 wilayah penghasil cabe di Sumatera Barat dengan kriteria umum ringan sampai
berat. b.
Sedangkan penyakit kerapak masih akan menyerang pada 49 wilayah pengamatan penghasil cabe dengan kriteria ringan sampai sedang.
c. Lalat buah diramalkan akan menyerang pada 26 wilayah pengamatan penghasil
cabe dengan kriteria serangan ringan. d.
Tungau diramalkan akan menyerang pada 7 wilayah pengamatan dengan kriteria serangan ringan.
e. Trips diramalkan akan menyerang pada 20 wilayah pengamatan juga dengan
kriteria ringan. Lebih rinci ada pada Lampiran 5.
4.2. Tanaman Bawang Merah
Serangan penyakit mati pucuk Phytophtora porri diramalkan akan terjadi di Kabupaten Solok, busuk daun Peronospora destructor diramalkan akan terjadi di
Kabupaten Pesisir Selatan dan Kabupaten Solok. Serangan ulat daun Spodoptera exigua diramalkan akan terjadi di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Solok. Serangan
bercak ungu Alternaria porii diramalkan akan terjadi di Kabupaten Solok sedangkan layu Fusarium Fusarium oxysporum diramalkan akan terjadi di Kabupaten Agam dan
Kabupaten Pesisir Selatan.
Peramalan OPT dan Bencana Alam di Sumatera Barat Periode Juli - Desember 2014 14
a. Penyakit mati pucuk diramalkan akan menyerang 4 wilayah pengamatan dengan
kriteria ringan sampai sedang di Kabupaten Solok. b.
Penyakit busuk daun diramalkan akan menyerang 4 wilayah pengamatan dengan kriteria ringan yaitu di Kabupaten Pesisir Selatan dan Kabupaten Solok.
c. Ulat daun bawang diramalkan akan menyerang 6 wilayah pengamatan dengan
kriteria ringan yaitu 2 wilayah pengamatan di Kabupaten Tanah Datar dan 4 wilayah pengamatan di Kabupaten Solok.
d. Penyakit bercak ungu diramalkan akan menyerang pertanaman bawang merah 3
wilayah pengamatan di Kabupaten Solok dengan kriteria ringan sampai sedang. e.
Penyakit layu Fusarium diramalkan akan menyerang 3 wilayah pengamatan di Kabupaten Agam dengan kriteria ringan sampai sedang dan 2 wilayah
pengamatan di Kabupaten Pesisir Selatan dengan kriteria sedang. Secara rinci tertera pada Lampiran 6.
4.3. Tanaman Kentang