Startegi Keluarga dalam Menanggulangi Naiknya Harga Pangan untuk Konsumsi Balita ( Kasus di Desa Pangkalan Jati, Kecamatan Limo, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat)

STRATEGI KELUARGA DALAM MENANGGULANGI NAIKNYA
HARGA PANGAN UNTUK KONSUMSI BALITA
(Kasus di Desa Pangkalan Jati, Kecamatan Limo, Kabupaten Bogor,
Propinsi Jawa Barat)

Oleh :
DlNA RATNA SARI
A 30.0370

JURUSAN GlZl MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2000

DlNA RATNA SARI. Strategi Keluarga dalam Menanggulangi Naiknya
Harga Pangan untuk Konsumsi Balita (Kasus di Desa Pangkalan Jati,
Kecamatan Limo, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat). (Dibawah
bimbingan RATNA MEGAWANGI dan HERIEN PUSPITAWATI).
Tujuan penelitian ini adalah untuk rnernpelajari strategi keluarga
dalam rnenanggulangi naiknya harga pangan untuk konsurnsi balita pada
keluarga golongan bawah dan keluarga golongan menengah.

Penelitian dilaksanakan di Desa Pangkalan Jati, Kecarnatan Limo,
Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat pada bulan Januari 1999. Data
yang dikurnpulkan terdiri data primer dan sekunder. Data primer rneliputi
identitas keluarga, pendapatan keluarga, pengetahuan gizi ibu, frekuensi
konsurnsi bahan rnakanan sebelurn dan selama krisis moneter, strategi
keluarga dalam menanggulangi naiknya harga pangan untuk konsurnsi
balita, serta status gizi balita. Data sekunder yang diambii adalah keadaan
umum wilayah penelitian dari kelurahan setempat dan data balita yang
diarnbil dari posyandu.
Sarnpel yang diambil adalah keluarga yang_rnempunyaianak
kandung berumur 4-5 tahun. Kriteria pekerjaan orang tua yang diharapkan
sesuai dengan pendapatan keluarga berdasarkan inforrnasi kader
posyandu setempat. Kemudian kriteria pekerjaan tersebut dikelompokkan
rnenjadi keluarga golongan bawah dan golongan menengah baru diarnbil
secara acak.
Analisis data dilakukan secara tabulasi silang dan statistik.
Sedangkan uji statistik yang digunakan adalah uji khi kuadrat, uji t-test, uji
Kruskal Wallis, korelasi antar variabel dan uji regresi berganda.
pendapatan per kapita
Data pendapatan keluarga d~jadikanseba~ai

per bulan dan kemudian dikategorikan menjadi golongan menengah dan
golongan bawah. Kriteria golongan pendapatan tersebut didasarkan pada
hasil susenas tahun 1996, dirnana golongan menengah adalah golongan
rnasyarakat dengan pengeluaran antara RplOO.OOO,- sampai dengan Rp
149.999,- dan golongan bawah dengan pengeluaran antara Rp 60.000.sampai dengan R~ 69.999,-.
Pengetahuan gizi ibu dalam bentuk skor dikategorikan rendah jika
mempunyai skor < 60%, kategori sedang antara 60-70% dan kategori tinggi
mempunyai skor >70%. Data konsumsi makanan anak balita dikonversikan
menjadi konsumsi kalori, protein, Fe (zat besi), dan vitamin A dengan
menagunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan dan Daftar Komposisi
~akanan
Jajanan (Hardinsyah dan Briawan,l990). Efisiensi kalori didapat
dari jumlah kalori dibagi harga pangan yang dikonsumsi, efisiensi protein
didapat dari dari jumlah protein dibagi harga pangan yang dikonsumsi,
efisiensi Fe didapat dari jumlah Fe yang dikonsumsi dibagi harga pangan
yang dikonsurnsi, dan efisiensi vitamin A didapat dari jurnlah vitamin A yang
dikonsumsi dibagi harga pangan yang dikonsumsi.
Data jenis rnakanan dikelornpokkan rnenjadi surnber karbohidrat,
protein (nabati dan hewani), vitamin, mineral, serta makanan jajanan. Skor
frekuensi konsumsi bahan rnakanan dihitung sebelum dan selama krisis

moneter berlangsung dikategorikan skor 1 apabila kurang dari 1 kali atau

tidak pernah mengkonsumsi bahan makanan, skor 2 apabila mengkonsumsi
bahan makanan 1-2 kali selama seminggu, skor 3 apabila mengkonsumsi
bahan makanan 3-4 kali selama seminggu, skor 4 apabila mengkonsumsi
bahan makanan 5-6 kali selama seminggu, skor 5 apabila mengkonsumsi
bahan makanan 7 atau lebih dalam seminggu. Data berat badan balita
yang diukur dibandingkan dengan "reference" indeks BBIU menurut WHONCHS.
Strategi keluarga dalam menanggulangi naiknya harga pangan untuk
konsurnsi balita dikategorikan menjadi dua, yaitu: (1) strategi tinggi apabila
nilai strategi sarna atau lebih besar dari nilai median dan (2) strategi rendah
apabila nilai strategi lebih kecil dari nilai median.
Hasil uji t test ada perbedaan yang nyata antara besar keluarga,
urnur istri, tingkat pendidikan kepala keluarga, tingkat pendidikan ibu antara
golo-ngan menengah dan golongan bawah.
Skor frekuensi rata-rata pola konsumsi makanan anak balita
sebelum dan selama krisis rnoneter mengalami : (1) penurunan khususnya
surnber karbohidrat (rnie dan biskuitlroti), protein hewani (daging
sapilayam, telur dan susu), vitamin dan mineral (sayur-sayuran dan buahbuahan) dan rnakanan jajanan baik pada keluarga golongan rnenengah dan
bawah, (2) kenaikan sumber protein nabati (tempeltahu) pada keluarga

golongan bawah dan menengah, dan (3) penurunan surnber protein hewani
(ikan) pada keluarga golongan bawah saja. Hasil ujit-test ada perbedaan
yang nyata rata-rata skor frekuensi sebelum dan selarna krisis rnoneter
pada kedua golongan pendapatan.
Hasil uji Khi Kuadrat menunjukkan ada hubungan yang nyata antara
strategi keluarga dalam rnenanggulangi naiknya harga pangan dengan
golongan pendapatan. Strategi tinggi banyak dilakukan oleh golongan
pendapatan bawah dan strategi rendah banyak dilakukan oleh golongan
pendapatan rnenengah. Strategi keluarga dalam rnenanggulangi naiknya
harga pangan untuk konsurnsi balita ada dua yaitu rnengganti bahan
pangan dan berhemat.
Hasil uji Kruskal wallis rnenunjukkan pengetahuan gizi ibu pada
keluarga yang rnelakukan strategi tinggi dan keluarga yang rnelakukan
strategi rendah adalah sama.
Hasil uji paired t-test rnenunjukkan ada perbedaan yang nyata
antara rata-rata konsurnsi kalori dan protein serta efisiensi kalori pada
strategi tinggi dan strategi rendah. Hasil uji paired t-test rnenunjukkan tidak
ada perbedaan yang nyata antara rata-rata konsurnsi protein, efisiensi Fe
dan vitamin A. Hasil uji ANCOVA rnenunjukkan bahwa konsurnsi kalori dan
protein serta efisiensi kalori, protein dipengaruhi oleh golongan pendapatan.

Hasil uji regresi berganda tidak rnenunjukkan faktor-faktor yang
rnempengawhi status gizi balita, narnun setelah diuji korelasi antar variabel
terdapat hubungan yang erat dengan golongan pendapatan, besar
keluarga, pendidikan ibu serta konsurnsi energi dan konsurnsi protein.
Strategi yang dilakukan oleh keluarga dalarn rnenanggulangi naiknya
harga pangan untuk konsurnsi balita hendaknya disesuaikan dengan
sumberdaya yang dirniliki keluarga tersebut. Kesehatan anak balita dan
kebersihan lingkungan rurnah harus dijaga agar perturnbuhan dan
perkernbangan dapat optimal.

STRATEGI KELUARGA DALAM MENANGGULANGI
NAlKNYA HARGA PANGAN UNTUK KONSUMSI BALITA
(Kasus di Desa Pangkalan Jati, Kecarnatan Limo, Kabupaten Bogor,
Propinsi Jawa Barat)

Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk rnernperoleh gelar
Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian
lnstitut Pertanian Bogor


Oleh :
DlNA RATNA SARI
A 30.0370

JURUSAN GlZl MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
FAKULTAS PERTANlAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2000

- .

Dokumen yang terkait

Analisis Diversifikasi Konsumsi Pangan Beras Dan Pangan Non Beras (Studi Kasus: Desa Bagan Serdang Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang)

11 80 108

Konsumsi Pangan Keluarga Dan Pola Pangan Harapan (PPH) Di Desa Kampong Jeumpa Kecamatan Glumpang Tiga Kabupaten Pidie

1 31 54

FAKTOR-FAKTOR SOSIAL EKONOMI YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KONSUMSI PANGAN KELUARGA PETANI (studi kasus di desa Cakru, Kecamatan Kencong Kabupaten Jember Propinsi Jawa Timur)

0 16 89

Alokasi waktu keluarga di pedesaan dan desa kota kasus di Dua Desa Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor, Jawa Barat

0 5 129

Pendapatan, Aklokasi PEngeluaran dan Konsumsi Pangan Keluarga Pemilik Karamba di Kelurahan Tegallega, Kecamatan Bogor Timur, Kotamadya Bogor, Propinsi Jawa Barat

0 4 82

Telaahan Ketersediaan pangan dan Konsumsi pangan Keluarga di Desa Hegarmanah, Perwakilan Cicantayan, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat

0 7 111

Konsumsi Pangan, Status Gizi dan Produkstivitas Kerja Karyawati Pabrik Garment (Studi Kasus di PT Truba Raya Trading, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat)

0 6 205

Peran Pembantu Rumah Tangga Dalam Penyediaan Konsumsi Pangan Keluarga dan Balita (Studi Kasus di Perumahan Mekarsari, Kecamatan Cimanggis, Kabupaten Bogor)

0 10 127

Perilaku Ibu Balita dalam Penggunaan Pos Pelayanan Terpadu (Studi Kasus pada Posyandu Teladan di Desa Banjarsari, Kecamatan Ciawai, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat)

0 7 104

Deindustrialisasi Pedesaan (Studi Kasus Desa Curug Bintang, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat)

0 28 142