Berita Resmi Statistik No. 601113Th XIX, 1 November 2016
5 Gambar 2
Perkembangan Inflasi Umum Kota Padang dan Kota Bukittinggi2014-2016
2012=100
URAIAN INFLASI KOTA PADANG MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN
1. Bahan Makanan
Kelompok bahan makanan pada bulan Oktober 2016 di Kota Padang mengalami inflasi sebesar 1,27 persen atau mengalami peningkatan indeks dari 147,03 pada bulan September 2016 menjadi
148,90 pada bulan Oktober 2016. Dari 11 sebelas subkelompok yang ada dalam kelompok ini, 4 empat subkelompok mengalami inflasi dan 7 tujuh subkelompok mengalami deflasi. Inflasi
tertinggi terjadi pada subkelompok bumbu-bumbuan sebesar 8,23 persen, diikuti oleh subkelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 1,81 persen, dan inflasi terendah pada subkelompok padi-padian,
umbi-umbian dan hasilnya sebesar 0,08 persen dan subkelompok lemak dan minyak sebesar 1,03 persen. Sementara deflasi tertinggi terjadi pada subkelompok sayur-sayuran sebesar 4,38 persen, dan
terendah terjadi pada subkelompok buah-buahan sebesar 0,01 persen. Kelompok bahan makanan ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,35 persen, dengan
komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain; cabai merah 0,46 persen, daging ayam ras 0,05 persen, tomat sayur 0,02 persen, petai 0,02 persen, minyak goreng 0,02 persen,
jeruk, beras, ikan tuna dan beberapa komoditi lainnya di bawah 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah jengkol 0,08 persen, kangkung 0,02 persen,
buncis 0,02 persen, wortel 0,02 persen, kacang panjang 0,01 persen, telur ayam ras 0,01 persen, ketimun 0,01 persen, nangka muda dan beberapa komoditi lainnya dibawah 0,01 persen.
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau di Kota Padang pada bulan Oktober 2016 mengalami inflasi sebesar 0,47 persen, atau mengalami kenaikan indeks dari 128,93 bulan
September 2016 menjadi 129,54 pada bulan Oktober 2016. Dari 3 tiga subkelompok yang ada pada kelompok ini, seluruh subkelompok mengalami perubahan antara lain; subkelompok makanan jadi
mengalami inflasi sebesar 0,73 persen, dan subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar
Jan Feb
Mar Apr Mei
Jun Jul
Ags Sept Okt Nop Des 2014 1.89 -0.6 -0.3 -0.0 0.05 0.31 0.81 1.83 0.33 1.18 3.44 2.66
2015 -1.9 -2.0 0.01 0.56 0.65 0.83 1.21 0.38 -0.4 -0.4 0.47 1.79 2016 0.02 0.89 0.55 -0.9 -0.4
0.1 1.52 0.84 0.58 0.56
-3.00 -2.00
-1.00 0.00
1.00 2.00
3.00 4.00
Padang
2014 2015
2016 Jan
Feb Mar Apr Mei Jun
Jul Ags Sept Okt Nop Des
2014 1.95 -0.2 -0.2 -0.2 0.47 0.09 0.87 0.91 0.95 0.49 2.03 1.84 2015 -0.3 -2.3 -0.1 0.77 0.82 0.45 1.66 0.55 -0.7 -0.4 0.83 1.80
2016 0.30 -0.2 1.18 -1.6 -0.3 0.73 1.46 0.40 1.11 0.37
-3.00 -2.50
-2.00 -1.50
-1.00 -0.50
0.00 0.50
1.00 1.50
2.00 2.50
Bukittinggi
2014 2015
2016
6
Berita Resmi Statistik No.
601113Th XIX
, 1 November 2016
0,21 persen, sementara subkelompok minuman yang tidak beralkohol mengalami deflasi sebesar 0,03 persen.
Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,08 persen dengan komoditas yang dominan memberikan sumbangan antara lain; nasi dengan lauk sebesar 0,03 persen, ikan bakar 0,02
persen, rendang 0,01 persen gulai dan beberapa komoditi lainnya dengan andil di bawah 0,01 persen. Sementara komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah gula pasir dan biskuit dengan angka
dibawah sebesar 0,01 persen.
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas Bahan Bakar