DINAS PERHUBUNGAN jdih solok | Jaringan dokumentasi dan informasi hukum

penetapan kebijaksanaan, pengawasan, dan melaksanakan evaluasi dan pelaporan. Bagian Ketujuh Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Hewan Pasal 70 1 Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Hewan adalah merupakan unsur pelaksana dinas pertanian dan ketahanan pangan dibidang pelayanan kesehatan hewan. 2 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat 1 Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Hewan mempunyai fungsi sebagai berikut: a. Pelaksanaan penyuluhan kesehatan hewan; dan b. Penyusunan perencanaan dan pelayanan kesehatan hewan. 3 Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Hewan, dipimpinan oleh seorang kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bagian Kedelapan Unit Pelaksana Teknis Dinas Rumah Potong Hewan Pasal 71 1 Unit Pelaksana Teknis Dinas Rumah Potong Hewan merupakan unsur pelaksana, dinas pertanian dan ketahanan pangan dibidang pelayanan pemotongan hewan. 2 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat 1 Unit Pelaksana Teknis Dinas Rumah Potong Hewan mempunyai fungsi sebagai beriktu: a. Pelaksanaan pelayanan pemotongan hewan; dan b. Penyusunan perencanaan program dan pelayanan pemotongan hewan. 3 Unit Pelaksana Teknis Dinas Rumah Potong Hewan dipimpin oleh seorang kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala dinas.

BAB X DINAS PERHUBUNGAN

Bagian Pertama Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Susunan Organisasi Pasal 72 1 Dinas Perhubungan merupakan unsur pelaksana pemerintah Daerah dibidang Perhubungan. 2 Dinas Perhubungan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Pasal 73 1 Dinas Perhubungan, mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan Otonomi Daerah dibidang Perhubungan. 2 Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud ayat 1, Dinas Perhubungan mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Perumusan kebijakan teknis dibidang Perhubungan; b. Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum; c. Pembinaan terhadap Unit pelaksanaan teknis Dinas dibidang Perhubungan; dan d. Pengelolaan urusan Ketatausahaan dinas. Pasal 74 Susunan Organisasi Dinas Perhubungan terdiri dari : a. Kepala Dinas; b. Bagian Tata Usaha, membawahi : 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan 2. Sub Bagian Program dan Keuangan. c. Bidang Lalu Lintas, membawahi : 1. Seksi Rekayasa dan Manajemen Lalu Lintas; dan 2. Seksi Bimbingan Keselamatan dan Ketertiban Lalu Lintas. d. Bidang Angkutan dan Perparkiran, membawahi : 1. Seksi Angkutan Orang dan Barang; dan 2. Seksi Perparkiran. e. Bidang Sarana, Prasarana dan Pengujian, membawahi : 1. Seksi Teknik Kendaraan dan Perbengkelan; dan 2. Pengujian Kendaraan Bermotor. f. Unit Pelaksana Teknis Dinas Terminal Bareh Solok; g. Unit Pelaksana Teknis Dinas Terminal Angkot Lintas Sumatera; dan h. Kelompok Jabatan Fungsional. Bagian Kedua Bagian Tata Usaha Pasal 75 1 Bagian Tata Usaha, mempunyai tugas pokok melakukan pengelolaan urusan rumah tangga, dinas, perlengkapan, surat menyurat, protokol, keuangan, program, kepegawaian, dan tatalaksana dan pengelolaan kearsipan. 2 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud ayat 1, Bagian tata Usaha mempunyai fungsi sebagai berikut: a. Pengelolaan urusan rumah tangga dinas, perlengkapan, surat menyurat, kearsipan, perlengkapan dan protokoler; b. Pengelolaan administrasi keuangan; c. Pengelolaan kepegawaian; dan d. Pengelolaan Tatalaksana. 3 Bagian Tata Usaha, membawahi : a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, mempunyai tugas pokok melakukan pengelolaan surat menyurat, perlengkapan, asset, kepegawaian, protokoler, arsip dan tugas umum lainnya; dan b. Sub Bagian Program dan Keuangan, mempunyai tugas pokok menyusun rencana program kegiatan, pengelolaan keuangan, pengumpulan dan pengelolaan data serta melakukan penilaian dan penyusunan laporan kerja Dinas Perhubungan. Bagian Ketiga Bidang Lalu Lintas Pasal 76 1 Bidang Lalu Lintas, mempunyai tugas pokok merencanakan, mengkoordinasikan dan menyiapkan pembinaan, penyelenggaraan rekayasa dan manajemen lalu lintas, bimbingan keselamatan dan ketertiban lalu lintas. 2 Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud ayat 1, Bidang Lalu Lintas mempunyai fungsi sebagai berikut: a. Penyusunan rencana dan program, Pedoman dan Petunjuk teknis rekayasa dan managemen lalu lintas, bimbingan keselamatan dan ketertiban lalu lintas; b. Pengkoordinasian, bimbingan keselamatan dan ketertiban lalu lintas; dan c. Pelaksanaan program dan pembinaan rekayasa dan manajemen lalu lintas bimbingan keselamatan dan ketertiban lalu lintas. 3 Bidang Lalu Lintas, menibawahi : a. Seksi Rekayasa dan Managemen Lalu Lintas, mempunyai tugas pokok merencanakan, mengkoordinasikan, mengatur dan pengendalian lalu lintas dijalan serta penempatan dan pemeliharaan rambu-rambu lalu lintas; dan b. Seksi Bimbingan Keselamatan dan Ketertiban Lalu Lintas, mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan bimbingan dan Pengawasan, keselamatan dan ketertiban lalu lintas di jalan kepada para pengguna jalan serta ana1isa daerah rawan macet dan kecelakaan lalu lintas. Bagian Keempat Bidang Angkutan dan Perparkiran Pasal 77 1 Bidang Angkutan dan Perparkiran, mempunyai tugas pokok merencanakan, mengkoordinasikan dan menyiapkan bahan Pembinaan, penyelenggaraan, dan pengaturan angkutan orang, barang dan khusus serta perparkiran. 2 Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud ayat 1, Bidang Angkutan dan Perparkiran mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Penyusunan rencana dan program, pedoman dan petunjuk teknis angkutan orang, barang dan khusus serta pengelolaan parkir; b. Pengkoordinasian, pengawasan dan pelaksanaan pengaturan dan pengawasan angkutan orang dan barang serta parkir; dan c. Pelaksanaan pembinaan terhadap perusahaan angkutan orang, barang, dan angkutan yang bersifat khusus. 3 Bidang Angkutan dan Perparkiran, membawahi : a. Seksi Angkutan Orang dan Barang, mempunyai tugas pokok merencanakan, mengkoordinasikan dan menyiapkan pengaturan pengangkutan orang, barang dan khusus serta pengawasan penyelenggaraan pengangkutan orang, barang dan khusus; dan b. Seksi Perparkiran. mempunyai tugas pokok merencanakan, mengkoordinasikan, mengatur dan melaksanakan pengawasan perparkiran, halte dan jembatan penyeberangan. Bagian Kelima Bidang Sarana, Prasarana dan Pengujian Pasal 78 1 Bidang Sarana, Prasarana dan Pengujian, mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan dan pembinaan inventarisasi perbengkelan umum dan pelaksanaan pengujian kendaraan bermotor. 2 Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Bidang Sarana, Prasarana dan Pengujian mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Penyusunan rencana dan program bimbingan perbengkelan umum, pengaturan dan pengendalian susunan alat tambahan pada kendaraan penumpang umum; dan b. Pengelolaan pengujian kendaraan bermotor. 3 Bidang Sarana, Prasarana dan Pengujian, membawahi : a. Seksi Teknik Kendaraan dan Perbengkelan, mempunyai tugas pokok merencanakan, mengkoordinasikan, menyiapkan, pengaturan serta pengendalian teknik kendaraan dan perbengkelan; dan b. Seksi Pengujian Kendaraan Bermotor, mempunyai tugas pokok merencanakan, mengkoordinasikan, mengawasi dan melaksanakan pengujian terhadap kendaraan bermotor sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Bagian Keenam Unit Pelaksana Teknis Dinas Terminal Pasal 79 1 Unit Pelaksana Teknis Dinas Terminal mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas Perhubungan dibidang pengelolaan terminal. 2 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat 1, Unit Pelaksana Teknis Dinas Terminal mempunyai fungsi : a. Penyelenggaraan dan penertiban kendaraan keluar masuk terminal; b. Pengaturan dan penertiban buruh pekerja dan pedagang di terminal; c. Pelaksanaan dan pengawasan pemungutan retribusi terminal; d. Penyelenggaraan pengawasan dan penertiban keamanan dan kebersihan dilingkungan terminal; dan e. Perencanaan, pengembangan dan peningkatan sarana dan prasarana terminal. 3 Unit Pelaksana Teknis Dinas Terminal dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Perhubungan.

BAB XI DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN