Mempelajari Pengaruh Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Aseton Biji Pala (Myristica fragnans Houtt.) terhadap Perkembangan Serangga Hama Gudang Sitophillus zeamais Motsch. pada Beras selama Penyimpanan
SKRIPSI
MEMPELAJARI PENGARUH
EKSTRAK n-HEKSANA DAN EKSTRAK ASETON B I J I PALA
(Myristica fragrans Houtt.) TERHADAP PERKEMBANGAN SERANGGA
HAMA GUDANG Sitophilus zeamais Motsch. PADA BERAS
SELAMA PENYIMPANAN
Oleh :
SAMIWAHYUFIRANALAH
F 31.1067
1998
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
I N S T I T U T PERTANIAN BOGOR
BOGOR
Samiwahyufiranalali, F 31.1067.
MEMPELAJARI PENGARUH EKSTRAK n-
HEKSANA DAN EKSTRAK ASETON B I J I PALA (Myristica fragrans Houtt.)
.
TERHADAP PERKEMBANGAN SERANGGA HAMA GUDANG Sitophilus
zearnais Motsch. PADA BERAS SELAMA PENYIMPANAN.
Sirnbingan : Dr.
Di bawah
Ir. Yadi Haryadi, MSc.
RINGKASAN
Penyimpanan bahan pangan merupakan salah satu kegiatan pasca panen yang sangat
penting.
Selama penyinipanan banyak hama pasca panen yang dapat menimbulkan
Kerusakan seperti serangga, tungau, tikus dan kapang.
kerusakan paling besar.
Serangga rnerupakan penyebab
Salah satu serangga yang penting adalah Sitophilus zeamais
penyebab kerusakan pada berbagai jenis serealia termasuk gabah, beras dan jagung.
Teknik pengendalian yang banyak dilakulen adalah pengendalian dengan insektisida
ifiietik terniasuk funiigan.
Pengendalian kimiawi tersebut walaupun sangat praMis dan
eiektif namun memiliki beberapa efek negatii seperti mencemari bahan pangan yang
dis~mpandan lingkungan serta timbulnya resistensi serangga terhadap beberapa insektisida
sintetis tersebut.
Oleh karena itu perlu pengrmbangan insektisida alami nabati sebagai
alternatif pengendalian serangga hama gudang.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajalri efek insektisida ekstrak biji pala terhadap
perkembangan serangga hama gudang Sitophilus zeamais pada beras selama penyimpanan.
Penelitian yang dilakukan meliputi tahap persiapan yang terdiri dari pembiakan 5. zeamais
dan pembuatan ekstrak bahan nabati, yaitu biji pala menggunakan pelarut air, aseton dan nheksana, percobaan dilakukan dengan media buatan dan media beras pada tingkat
konsentrasi ekstrak 0, 1, 2, 3, 4 dan 5%.
Pada percobaan dengan media buatan
selama 7 h a . Setelah itu serangga uji dikeluarkan dan
diinfestasikan 10 ekor serangga u j ~
d~buang. Media buatan kemudian diinkubasikan lagi dan serangga turunan pertama yang
keluar dihitung setiap hari sampai tidak ada b g i serangga yang keluar selama 5 hari
berturut-turut.
Dari data populasi kumulatif (NFl),
~erkembangan (D),
indeks perkembangan (ID)
kemudian ditentukan lama periode
serta parameter lainnya yaitu laju
perkembangan intrinsik (Rm) dan kapasitas mltiplikasi minggilan
(A).
Pada percobaan
dengan niedia beras d~infestasikan10 ekor serangga uji, kemudian diinkubasikan selama 6
niinggu. Setelah itu dihitung jumlah total populasi serangga dewasa (NT), tingkat kerusakan
beras, yaitu persen biji berlubang
(Oh
BB), persen kehilangan bobot ( % KB), persen fraksi
bubuk yang timbul (% Frass) serta kadar air.
Hasil penelitian pada percobaan dengan media buatan menunjukkan bahwa
penambahan ekstrak air biji pala tidak memberikan pengaruhnya pada semua parameter,
penambahan ekstrak aseton biji pala hanya berpengaruh dalam memperpanjang periode
serkembangan
(D) pada ekstrak 4%, sedangkan penambahan ekstrak n-heksana biji pala
aerpengaruh terhadap semua parameter pengujian, pada ebtrak lolo, yaitu menurunkan
NF1, memperpanjang periode perkembangan (D) dan mampu nienurunkan ID, Rni dan
h.
Hasil penelitian pada percobaan dengan media beras menunjukkan bahwa
penambahan ekstrak air biji pala tidak memberikari pengaruhnya dalam nienghambat
perkembangan 5. zeamais, sedangkan penambahan ekstrak aseton dan ekstrak n-heksana
Siji pala dapat menghambat perkembangan 5. zeamais dan mampu menurunkan tingkat
kerusakan beras serta niencegah kenaikan kadar air, masing-masing pada ekstrak 2% dan
1%.
Diduga adanya efek insektisida berupa daya repellent dan daya anti feedant inilah
yang menyebabkan terhambatnya perkembangan
5. zeamais.
Pelarut yang digunakan
untuk mengekstrak zat-zat dalam biji pala yang mampu menghambat perkembangan 5.
-eamaislebih baik n-heksana kemudian aseton.
MEMPELAJARI PENGARUH
EKSTRAK n-HEKSAFJA DAN EKSTRAK ASETON B I J I PALA
(Myristica fragrans Houtt.) TERHADAP PERKEMBANGAN SERANGGA
HAMA GUDANG Sitophi/uszearnaisMotsch. PADA BERAS
SELAMA PENYIMPANAN
Oleh :
SAMIWAHYUFIRANALAH
F 31.1067
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk rnernperoleh gelar
Sarjana Teknologi Pertanian
pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
I N S T I T U T PERTANIAN BOGOR
BOGOR
L A M P I R A N
SKRIPSI
MEMPELAJARI PENGARUH
EKSTRAK n-HEKSANA DAN EKSTRAK ASETON B I J I PALA
(Myristica fragrans Houtt.) TERHADAP PERKEMBANGAN SERANGGA
HAMA GUDANG Sitophilus zeamais Motsch. PADA BERAS
SELAMA PENYIMPANAN
Oleh :
SAMIWAHYUFIRANALAH
F 31.1067
1998
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
I N S T I T U T PERTANIAN BOGOR
BOGOR
Samiwahyufiranalali, F 31.1067.
MEMPELAJARI PENGARUH EKSTRAK n-
HEKSANA DAN EKSTRAK ASETON B I J I PALA (Myristica fragrans Houtt.)
.
TERHADAP PERKEMBANGAN SERANGGA HAMA GUDANG Sitophilus
zearnais Motsch. PADA BERAS SELAMA PENYIMPANAN.
Sirnbingan : Dr.
Di bawah
Ir. Yadi Haryadi, MSc.
RINGKASAN
Penyimpanan bahan pangan merupakan salah satu kegiatan pasca panen yang sangat
penting.
Selama penyinipanan banyak hama pasca panen yang dapat menimbulkan
Kerusakan seperti serangga, tungau, tikus dan kapang.
kerusakan paling besar.
Serangga rnerupakan penyebab
Salah satu serangga yang penting adalah Sitophilus zeamais
penyebab kerusakan pada berbagai jenis serealia termasuk gabah, beras dan jagung.
Teknik pengendalian yang banyak dilakulen adalah pengendalian dengan insektisida
ifiietik terniasuk funiigan.
Pengendalian kimiawi tersebut walaupun sangat praMis dan
eiektif namun memiliki beberapa efek negatii seperti mencemari bahan pangan yang
dis~mpandan lingkungan serta timbulnya resistensi serangga terhadap beberapa insektisida
sintetis tersebut.
Oleh karena itu perlu pengrmbangan insektisida alami nabati sebagai
alternatif pengendalian serangga hama gudang.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajalri efek insektisida ekstrak biji pala terhadap
perkembangan serangga hama gudang Sitophilus zeamais pada beras selama penyimpanan.
Penelitian yang dilakukan meliputi tahap persiapan yang terdiri dari pembiakan 5. zeamais
dan pembuatan ekstrak bahan nabati, yaitu biji pala menggunakan pelarut air, aseton dan nheksana, percobaan dilakukan dengan media buatan dan media beras pada tingkat
konsentrasi ekstrak 0, 1, 2, 3, 4 dan 5%.
Pada percobaan dengan media buatan
selama 7 h a . Setelah itu serangga uji dikeluarkan dan
diinfestasikan 10 ekor serangga u j ~
d~buang. Media buatan kemudian diinkubasikan lagi dan serangga turunan pertama yang
keluar dihitung setiap hari sampai tidak ada b g i serangga yang keluar selama 5 hari
berturut-turut.
Dari data populasi kumulatif (NFl),
~erkembangan (D),
indeks perkembangan (ID)
kemudian ditentukan lama periode
serta parameter lainnya yaitu laju
perkembangan intrinsik (Rm) dan kapasitas mltiplikasi minggilan
(A).
Pada percobaan
dengan niedia beras d~infestasikan10 ekor serangga uji, kemudian diinkubasikan selama 6
niinggu. Setelah itu dihitung jumlah total populasi serangga dewasa (NT), tingkat kerusakan
beras, yaitu persen biji berlubang
(Oh
BB), persen kehilangan bobot ( % KB), persen fraksi
bubuk yang timbul (% Frass) serta kadar air.
Hasil penelitian pada percobaan dengan media buatan menunjukkan bahwa
penambahan ekstrak air biji pala tidak memberikan pengaruhnya pada semua parameter,
penambahan ekstrak aseton biji pala hanya berpengaruh dalam memperpanjang periode
serkembangan
(D) pada ekstrak 4%, sedangkan penambahan ekstrak n-heksana biji pala
aerpengaruh terhadap semua parameter pengujian, pada ebtrak lolo, yaitu menurunkan
NF1, memperpanjang periode perkembangan (D) dan mampu nienurunkan ID, Rni dan
h.
Hasil penelitian pada percobaan dengan media beras menunjukkan bahwa
penambahan ekstrak air biji pala tidak memberikari pengaruhnya dalam nienghambat
perkembangan 5. zeamais, sedangkan penambahan ekstrak aseton dan ekstrak n-heksana
Siji pala dapat menghambat perkembangan 5. zeamais dan mampu menurunkan tingkat
kerusakan beras serta niencegah kenaikan kadar air, masing-masing pada ekstrak 2% dan
1%.
Diduga adanya efek insektisida berupa daya repellent dan daya anti feedant inilah
yang menyebabkan terhambatnya perkembangan
5. zeamais.
Pelarut yang digunakan
untuk mengekstrak zat-zat dalam biji pala yang mampu menghambat perkembangan 5.
-eamaislebih baik n-heksana kemudian aseton.
MEMPELAJARI PENGARUH
EKSTRAK n-HEKSAFJA DAN EKSTRAK ASETON B I J I PALA
(Myristica fragrans Houtt.) TERHADAP PERKEMBANGAN SERANGGA
HAMA GUDANG Sitophi/uszearnaisMotsch. PADA BERAS
SELAMA PENYIMPANAN
Oleh :
SAMIWAHYUFIRANALAH
F 31.1067
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk rnernperoleh gelar
Sarjana Teknologi Pertanian
pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
I N S T I T U T PERTANIAN BOGOR
BOGOR
MEMPELAJARI PENGARUH
EKSTRAK n-HEKSANA DAN EKSTRAK ASETON B I J I PALA
(Myristica fragrans Houtt.) TERHADAP PERKEMBANGAN SERANGGA
HAMA GUDANG Sitophilus zeamais Motsch. PADA BERAS
SELAMA PENYIMPANAN
Oleh :
SAMIWAHYUFIRANALAH
F 31.1067
1998
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
I N S T I T U T PERTANIAN BOGOR
BOGOR
Samiwahyufiranalali, F 31.1067.
MEMPELAJARI PENGARUH EKSTRAK n-
HEKSANA DAN EKSTRAK ASETON B I J I PALA (Myristica fragrans Houtt.)
.
TERHADAP PERKEMBANGAN SERANGGA HAMA GUDANG Sitophilus
zearnais Motsch. PADA BERAS SELAMA PENYIMPANAN.
Sirnbingan : Dr.
Di bawah
Ir. Yadi Haryadi, MSc.
RINGKASAN
Penyimpanan bahan pangan merupakan salah satu kegiatan pasca panen yang sangat
penting.
Selama penyinipanan banyak hama pasca panen yang dapat menimbulkan
Kerusakan seperti serangga, tungau, tikus dan kapang.
kerusakan paling besar.
Serangga rnerupakan penyebab
Salah satu serangga yang penting adalah Sitophilus zeamais
penyebab kerusakan pada berbagai jenis serealia termasuk gabah, beras dan jagung.
Teknik pengendalian yang banyak dilakulen adalah pengendalian dengan insektisida
ifiietik terniasuk funiigan.
Pengendalian kimiawi tersebut walaupun sangat praMis dan
eiektif namun memiliki beberapa efek negatii seperti mencemari bahan pangan yang
dis~mpandan lingkungan serta timbulnya resistensi serangga terhadap beberapa insektisida
sintetis tersebut.
Oleh karena itu perlu pengrmbangan insektisida alami nabati sebagai
alternatif pengendalian serangga hama gudang.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajalri efek insektisida ekstrak biji pala terhadap
perkembangan serangga hama gudang Sitophilus zeamais pada beras selama penyimpanan.
Penelitian yang dilakukan meliputi tahap persiapan yang terdiri dari pembiakan 5. zeamais
dan pembuatan ekstrak bahan nabati, yaitu biji pala menggunakan pelarut air, aseton dan nheksana, percobaan dilakukan dengan media buatan dan media beras pada tingkat
konsentrasi ekstrak 0, 1, 2, 3, 4 dan 5%.
Pada percobaan dengan media buatan
selama 7 h a . Setelah itu serangga uji dikeluarkan dan
diinfestasikan 10 ekor serangga u j ~
d~buang. Media buatan kemudian diinkubasikan lagi dan serangga turunan pertama yang
keluar dihitung setiap hari sampai tidak ada b g i serangga yang keluar selama 5 hari
berturut-turut.
Dari data populasi kumulatif (NFl),
~erkembangan (D),
indeks perkembangan (ID)
kemudian ditentukan lama periode
serta parameter lainnya yaitu laju
perkembangan intrinsik (Rm) dan kapasitas mltiplikasi minggilan
(A).
Pada percobaan
dengan niedia beras d~infestasikan10 ekor serangga uji, kemudian diinkubasikan selama 6
niinggu. Setelah itu dihitung jumlah total populasi serangga dewasa (NT), tingkat kerusakan
beras, yaitu persen biji berlubang
(Oh
BB), persen kehilangan bobot ( % KB), persen fraksi
bubuk yang timbul (% Frass) serta kadar air.
Hasil penelitian pada percobaan dengan media buatan menunjukkan bahwa
penambahan ekstrak air biji pala tidak memberikan pengaruhnya pada semua parameter,
penambahan ekstrak aseton biji pala hanya berpengaruh dalam memperpanjang periode
serkembangan
(D) pada ekstrak 4%, sedangkan penambahan ekstrak n-heksana biji pala
aerpengaruh terhadap semua parameter pengujian, pada ebtrak lolo, yaitu menurunkan
NF1, memperpanjang periode perkembangan (D) dan mampu nienurunkan ID, Rni dan
h.
Hasil penelitian pada percobaan dengan media beras menunjukkan bahwa
penambahan ekstrak air biji pala tidak memberikari pengaruhnya dalam nienghambat
perkembangan 5. zeamais, sedangkan penambahan ekstrak aseton dan ekstrak n-heksana
Siji pala dapat menghambat perkembangan 5. zeamais dan mampu menurunkan tingkat
kerusakan beras serta niencegah kenaikan kadar air, masing-masing pada ekstrak 2% dan
1%.
Diduga adanya efek insektisida berupa daya repellent dan daya anti feedant inilah
yang menyebabkan terhambatnya perkembangan
5. zeamais.
Pelarut yang digunakan
untuk mengekstrak zat-zat dalam biji pala yang mampu menghambat perkembangan 5.
-eamaislebih baik n-heksana kemudian aseton.
MEMPELAJARI PENGARUH
EKSTRAK n-HEKSAFJA DAN EKSTRAK ASETON B I J I PALA
(Myristica fragrans Houtt.) TERHADAP PERKEMBANGAN SERANGGA
HAMA GUDANG Sitophi/uszearnaisMotsch. PADA BERAS
SELAMA PENYIMPANAN
Oleh :
SAMIWAHYUFIRANALAH
F 31.1067
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk rnernperoleh gelar
Sarjana Teknologi Pertanian
pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
I N S T I T U T PERTANIAN BOGOR
BOGOR
L A M P I R A N
SKRIPSI
MEMPELAJARI PENGARUH
EKSTRAK n-HEKSANA DAN EKSTRAK ASETON B I J I PALA
(Myristica fragrans Houtt.) TERHADAP PERKEMBANGAN SERANGGA
HAMA GUDANG Sitophilus zeamais Motsch. PADA BERAS
SELAMA PENYIMPANAN
Oleh :
SAMIWAHYUFIRANALAH
F 31.1067
1998
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
I N S T I T U T PERTANIAN BOGOR
BOGOR
Samiwahyufiranalali, F 31.1067.
MEMPELAJARI PENGARUH EKSTRAK n-
HEKSANA DAN EKSTRAK ASETON B I J I PALA (Myristica fragrans Houtt.)
.
TERHADAP PERKEMBANGAN SERANGGA HAMA GUDANG Sitophilus
zearnais Motsch. PADA BERAS SELAMA PENYIMPANAN.
Sirnbingan : Dr.
Di bawah
Ir. Yadi Haryadi, MSc.
RINGKASAN
Penyimpanan bahan pangan merupakan salah satu kegiatan pasca panen yang sangat
penting.
Selama penyinipanan banyak hama pasca panen yang dapat menimbulkan
Kerusakan seperti serangga, tungau, tikus dan kapang.
kerusakan paling besar.
Serangga rnerupakan penyebab
Salah satu serangga yang penting adalah Sitophilus zeamais
penyebab kerusakan pada berbagai jenis serealia termasuk gabah, beras dan jagung.
Teknik pengendalian yang banyak dilakulen adalah pengendalian dengan insektisida
ifiietik terniasuk funiigan.
Pengendalian kimiawi tersebut walaupun sangat praMis dan
eiektif namun memiliki beberapa efek negatii seperti mencemari bahan pangan yang
dis~mpandan lingkungan serta timbulnya resistensi serangga terhadap beberapa insektisida
sintetis tersebut.
Oleh karena itu perlu pengrmbangan insektisida alami nabati sebagai
alternatif pengendalian serangga hama gudang.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajalri efek insektisida ekstrak biji pala terhadap
perkembangan serangga hama gudang Sitophilus zeamais pada beras selama penyimpanan.
Penelitian yang dilakukan meliputi tahap persiapan yang terdiri dari pembiakan 5. zeamais
dan pembuatan ekstrak bahan nabati, yaitu biji pala menggunakan pelarut air, aseton dan nheksana, percobaan dilakukan dengan media buatan dan media beras pada tingkat
konsentrasi ekstrak 0, 1, 2, 3, 4 dan 5%.
Pada percobaan dengan media buatan
selama 7 h a . Setelah itu serangga uji dikeluarkan dan
diinfestasikan 10 ekor serangga u j ~
d~buang. Media buatan kemudian diinkubasikan lagi dan serangga turunan pertama yang
keluar dihitung setiap hari sampai tidak ada b g i serangga yang keluar selama 5 hari
berturut-turut.
Dari data populasi kumulatif (NFl),
~erkembangan (D),
indeks perkembangan (ID)
kemudian ditentukan lama periode
serta parameter lainnya yaitu laju
perkembangan intrinsik (Rm) dan kapasitas mltiplikasi minggilan
(A).
Pada percobaan
dengan niedia beras d~infestasikan10 ekor serangga uji, kemudian diinkubasikan selama 6
niinggu. Setelah itu dihitung jumlah total populasi serangga dewasa (NT), tingkat kerusakan
beras, yaitu persen biji berlubang
(Oh
BB), persen kehilangan bobot ( % KB), persen fraksi
bubuk yang timbul (% Frass) serta kadar air.
Hasil penelitian pada percobaan dengan media buatan menunjukkan bahwa
penambahan ekstrak air biji pala tidak memberikan pengaruhnya pada semua parameter,
penambahan ekstrak aseton biji pala hanya berpengaruh dalam memperpanjang periode
serkembangan
(D) pada ekstrak 4%, sedangkan penambahan ekstrak n-heksana biji pala
aerpengaruh terhadap semua parameter pengujian, pada ebtrak lolo, yaitu menurunkan
NF1, memperpanjang periode perkembangan (D) dan mampu nienurunkan ID, Rni dan
h.
Hasil penelitian pada percobaan dengan media beras menunjukkan bahwa
penambahan ekstrak air biji pala tidak memberikari pengaruhnya dalam nienghambat
perkembangan 5. zeamais, sedangkan penambahan ekstrak aseton dan ekstrak n-heksana
Siji pala dapat menghambat perkembangan 5. zeamais dan mampu menurunkan tingkat
kerusakan beras serta niencegah kenaikan kadar air, masing-masing pada ekstrak 2% dan
1%.
Diduga adanya efek insektisida berupa daya repellent dan daya anti feedant inilah
yang menyebabkan terhambatnya perkembangan
5. zeamais.
Pelarut yang digunakan
untuk mengekstrak zat-zat dalam biji pala yang mampu menghambat perkembangan 5.
-eamaislebih baik n-heksana kemudian aseton.
MEMPELAJARI PENGARUH
EKSTRAK n-HEKSAFJA DAN EKSTRAK ASETON B I J I PALA
(Myristica fragrans Houtt.) TERHADAP PERKEMBANGAN SERANGGA
HAMA GUDANG Sitophi/uszearnaisMotsch. PADA BERAS
SELAMA PENYIMPANAN
Oleh :
SAMIWAHYUFIRANALAH
F 31.1067
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk rnernperoleh gelar
Sarjana Teknologi Pertanian
pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
I N S T I T U T PERTANIAN BOGOR
BOGOR