Pembelajaran pertemuan ke-2 2 Mei 2012

Maya Dewi Kurnia, 2012 Media Animasi Berorientasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Menulis Narasi Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 7 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Pada pertemuan pertama ini, sebagian besar siswa bingung menuangkan ide dalam menulis. Tidak mengherankan jika akhirnya sebagian siswa diam dengan wajah bingung. Mereka butuh beberapa menit untuk mulai menulis. c.Kegiatan akhir Guru mengingatkan siswa untuk menyelesaikan karangan mereka. Siswa menyerahkan pekerjaannya masing-masing. Hasil pekerjaan siswa akan digunakan guru sebagai acuan dalam pembelajaran menulis karangan narasi selanjutnya dan sebagai bahan pretes yang akan dibandingkan dengan hasil pascates pada pertemuan akhir dari seluruh rangkaian kegiatan penelitian tersebut.

2. Pembelajaran pertemuan ke-2 2 Mei 2012

a.Kegiatan awal Peneliti mengamati pelaksanaan pembelajaran di kelas V Sholahudin Al Ayubi SD Muhammadiyah 7 Bandung. Seperti biasa, peneliti duduk di belakang siswa sedangkan guru di depan kelas. Sebelum pembelajaran dimulai, guru membuka kegiatannya dengan mengucapkan salam lalu siswa menjawab salam tersebut. Kemudian guru mengecek kehadiran siswa. Ternyata hari itu ada dua orang tidak hadir. Kemudian guru menyampaikan tujuan dari pembelajaran. Guru menginformasikan secara umum hasil mengarang siswa pada pertemuan pertama tetapi tidak dengan skornya. Dari hasil prates secara umum sebagian siswa Maya Dewi Kurnia, 2012 Media Animasi Berorientasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Menulis Narasi Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 7 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu sudah mampu menuangkan idenya. Namun alur cerita belum terbangun dengan baik sehingga kurang dapat dipahami. Tokoh belum diceritakan dengan baik. Begitupula dengan diksi yang digunakan tidak sesuai dengan konteks kalimat. Kalimat yang digunakan tidak efektif. Ditambah juga dengan penggunaan tanda baca yang tidak tepat. Kemudian siswa diberi kesempatan untuk bertanya. Namun tidak ada yang mengajukan pertanyaannya. Guru lalu memancing pertanyaan tentang kendala yang dialami siswa dalam menulis karangan cerita narasi. Dari pertanyaan itu akhirnya salah seorang siswa, Putri mengaku sulit menemukan ide karangan. Putri menjelaskan senang menulis karangan namun untuk memunculkan ide awalnya merasa sulit. Lalu guru menjelaskan bahwa ide bisa diperoleh dimana saja, pengalaman dan pengamatan sehari-hari. b.Kegiatan inti Pertemuan kedua merupakan pertemuan yang akan membahas bagaimana membuat karangan narasi. Namun sebelumnya guru menampilkan media animasi berorientasi pendidikan karakter. Adapun media animasi tersebut berjudul Alhamdulillah yang menceritakan tentang rasa syukur dan peduli dengan sesama. Guru meminta anak untuk mengamati tayangan tersebut. Kemudian anak diminta memberikan tanggapannya mengenai tayangan tersebut. Salah seorang anak bernama Putri mengangkat tangannya dan mengemukakan pendapatnya bahwa tayangan Maya Dewi Kurnia, 2012 Media Animasi Berorientasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Menulis Narasi Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 7 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu tersebut memiliki pesan bahwa setiap manusia harus peduli. Guru memberikan penjelasan akan nilai peduli sesama yang merupakan salah satu tindakan mulia. Guru juga mengungkapkan bahwa saling menolong merupakan kewajiban kita sebagai sesama makhluk ciptaan Allah. Kemudian guru menanyakan kepada siswa seandainya tayangan tersebut ditulis dalam bentuk karangan, kira-kira karangan apakah yang tepat? Salah seorang siswa, Saskia berkomentar bahwa karangan narasi yang tepat untuk menceritakan tentang tayanga tersebut. Guru kemudian menanyakan kepada siswa tentang pengetahuan mereka akan definisi karangan narasi. Oleh karena tidak ada yang menjawab guru akhirnya menunjuk salah seorang siswa. Adele, salah satu siswa mengatakan bahwa karangan narasi adalah karangan cerita. Guru membenarkan komentar Adele dan menjelaskan hakikat karangan narasi dan unsur-unsur pembentuk karangan narasi berupa alur, tokoh, dan latar. Guru mengajak siswa untuk berpikir kreatif tentang nilai yang terdapat dalam tayangan animasi tersebut. Siswa mengemukakan pendapatnya tentang nilai kebaikan yang terdapat dalam tayangan tersebut. Guru menyampaikan penjelasan tentang nilai kebaikan dalam tayangan tersebut dan menanyakan tentang pengalaman siswa akan hal itu. Guru kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Setelah itu, guru memberikan tugas kepada siswa untuk membuat karangan narasi berdasarkan tayangan animasi yang ditonton siswa. Siswa diperbolehkan menuliskan pengalamannya tentang menolong sesama. Maya Dewi Kurnia, 2012 Media Animasi Berorientasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Menulis Narasi Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 7 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Temuan penting Pada pertemuan kedua ini siswa lebih bersemangat menulis karangan dibandingkan dengan pertemuan pertama. Mereka seolah tenggelam dalam tulisannya masing-masing. Hal ini disebabkan sebagian dari mereka memiliki pengalaman tentang menolong sesama jadi lebih mudah untuk menuangkan idenya. c.Kegiatan akhir Guru dan siswa berdiskusi melakukan reflektif pembelajaran. Guru juga melakukan dan siswa melakukan simpulan pembelajaran. Setelah itu guru mengingatkan siswa untuk menyelesaikan karangan mereka. Hal tersebut dilakukan guru 10 menit sebelum pembelajaran berakhir. Hasil pekerjaan akan digunakan sebagai bahan pembelajaran menulis karangan narasi selanjutnya. Siswa kemudian menyerahkan pekerjaan masing-masing. Guru mengumpulkan semua tugas siswa lalu bersiap meninggalkan kelas. Guru kemudian mengucapkan salam untuk mengakhiri pembelajaran hari itu dan siswa pun menjawab salam tersebut.

3. Pertemuan ke-3 3 Mei 2012