RENSTRA BAPPEDA KAB. PONOROGO TAHUN 2011 - 2015
32
Bab III ISU-ISU STRATEGIS
A. ANALISIS SWOT
Analisis SWOT pada prinsipnya yaitu merupakan suatu analisis untuk menilai kondisi atau kemampuan suatu organisasi, dengan
mengidentifikasi pengaruh faktor lingkungan eksternal dan internal organisasi dengan logika. Hal ini dilakukan dengan memaksimalkan
faktor kekuatan dan memanfaatkan peluang serta sekaligus secara bersamaan berupaya untuk meminimalkan kelemahan dan ancaman. Di
bawah ini akan dipaparkan tentang deskripsi analisis peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan.
1. Peluang dan Ancaman Eksternal
a Peluang Definisi Peluang adalah beberapa dimensi eksternal yang dapat
menumbuhkan dan menyediakan suatu situasi yang kondusif, sehingga dapat menjadi peluang bagi suatu organisasi.
Peluang yang dimiliki oleh organisasi BAPPEDA Kabupaten Ponorogo adalah :
1 Perekonomian masyarakat yang potensial dan didukung
dengan keberhasilan pembangunan di berbagai sektor. 2
Kerjasama yang baik dengan Lembaga Swadaya Masyarakat, Institusi Perguruan Tinggi, Pihak Swasta, dari Kabupaten
Ponorogo maupun luar daerah. 3
Adanya partisipasi masyarakat di era reformasi yang semakin tinggi dengan didukung adanya transparansi pelaksanaan
program-program pembangunan di Kabupaten Ponorogo.
RENSTRA BAPPEDA KAB. PONOROGO TAHUN 2011 - 2015
33 4
Adanya kejelasan dasar hukum terhadap tugas-tugas dan kewenangan BAPPEDA.
5 Komitmen Bupati Ponorogo yang kuat terhadap pemberdayaan
BAPPEDA dapat membantu kelancaran dalam merencanakan pembangunan di Kabupaten Ponorogo.
b Ancaman Beberapa aspek eksternal yang dapat menjadi ancaman adalah
sebagai berikut: 1
Akurasi dan ketersediaan data dan informasi yang kurang. 2
Kurangnya pemahaman sumber daya manusia terhadap mekanisme perencanaan.
3 Terbatasnya anggaran dari Pemerintah Pusat, Pemerintah
Provinsi Jawa Timur maupun Pemerintah Kabupaten Ponorogo. 4
Kondisi perubahan alam yang kurang menentu dengan adanya pemanasan global global warming, perubahan cuaca yang
tidak menentu, bencana alam, secara langsung maupun tidak langsung juga berdampak pada kondisi alam di Kabupaten
Ponorogo. 5
Belum adanya standarisasi kualitas perencanaan.
2 Kekuatan dan Kelemahan Internal
a. Kekuatan Beberapa kondisi internal yang dapat menjadi kekuatan BAPPEDA
Kabupaten Ponorogo adalah : 1
Kejelasan Visi dan Misi. Dengan telah tersusunnya visi dan misi Organisasi BAPPEDA Kabupaten Ponorogo secara jelas dapat
merupakan suatu kekuatan dalam proses meningkatkan kinerja BAPPEDA.
RENSTRA BAPPEDA KAB. PONOROGO TAHUN 2011 - 2015
34 2
Kualitas Sumber Daya Manusia yang cukup memadai. Hal ini juga didukung oleh jumlah staf yang relatif memadai serta
kualifikasi pegawai yang relatif cukup, baik pejabat struktural maupun staf yang sebagian besar telah mengikuti berbagai
jenis Diklat
yang berhubungan
dengan peningkatan
kemampuan kompetensi perencana. 3
Ketersediaan sarana dan prasarana operasional kantor BAPEDA Kabupaten Ponorogo yang relatif lengkap.
4 Proses perencanaan yang tepat waktu, BAPPEDA Kabupaten
Ponorogo dalam
proses perencanaan
harus dapat
memprediksikan situasi dan kondisi di masa mendatang dengan tepat yang disesuaikan dengan kemampuan sumber daya yang
ada termasuk memprediksikan alternatif sebagai antisipasi terhadap segala perubahan, sehingga proses perencanaan dan
implementasinya tidak terpaut jauh dan dapat berjalan sesuai tujuan yang telah ditentukan.
5 Proses koordinasi baik ke luar maupun ke dalam yang
dilakukan oleh BAPPEDA Kabupaten Ponorogo relatif cukup baik. Kegiatan koordinasi relatif sudah terjadual dan terprogram
pada waktu-waktu tertentu sesuai dengan proses-proses perencanaan.
a. Kelemahan Beberapa kondisi internal yang menjadi kelemahan BAPPEDA
Kabupaten Ponorogo adalah : 1
Sistem penempatan atau mutasi pegawai yang ditentukan secara terpusat oleh Badan Pertimbangan Jabatan dan
Kepangkatan Baperjakat dapat menjadi kelemahan dalam penentuan SDM yang dibutuhkan oleh BAPPEDA, karena
RENSTRA BAPPEDA KAB. PONOROGO TAHUN 2011 - 2015
35 secara logis BAPPEDA sendirilah yang mengetahui kualifikasi
pegawai yang dibutuhkan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2
Disiplin dan Inisiatif pegawai yang kurang merupakan lemahnya pembinaan
terhadap pegawai
dan kurang
tegasnya pelaksanaan hukuman terhadap pelanggaran disiplin pegawai.
3 Proses implementasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang
kurang optimal, pada tahap pelaksanaan, apabila dilihat dari kualitas hasil akhir kerjanya secara teknis masih jauh dari
harapan, kebanyakan hanya bekerja memenuhi tuntutan dapat dipertanggung-jawabkan secara administratif.
4 Proses pengawasan masih dirasakan kurang optimal baik
pengawasan fungsional maupun struktural. Hal ini menjadikan kelemahan dalam mengoptimalkan proses perencanaan
Pembangunan di BAPPEDA. 5
Evaluasi yang dilaksanakan kurang optimal dan hanya memenuhi rutinitas terhadap proses manajemen suatu
organisasi tanpa adanya tindak lanjut ataupun perbaikan yang konkrit dan sekedar suatu pemenuhan tugas pelaporan,
sehingga hal ini dapat mempengaruhi prose perencanaan berikutnya.
Untuk lebih memperjelas, Analisis Strategis Lingkungan Eksternal External Strategic Factors Analysis Summary EFAS dan Analisis
Strategis Lingkungan Internal Internal Strategic Factors Analysis Summary IFAS, akan divisualisasikan dalam bentuk matriks sebagai
berikut :
RENSTRA BAPPEDA KAB. PONOROGO TAHUN 2011 - 2015
36
Tabel 4 Matriks Ringkasan SWOT Faktor Lingkungan Strategis BAPPEDA
Kabupaten Ponorogo Aspek Lingkungan
S W
O T
A. Eksternal
Perekonomian masyarakat yang potensial Kerjasama dengan LSM, dll yang baik
Dinamika partisipasi masyarakat Adanya kejelasan dasar hukum
Komitmen Bupati terhadap pemberdayaan
BAPPEDA Akurasi data dan Informasi yang kurang
Pemahaman mekanisme
perencanaan kurang
Terbatasnya anggaran Kondisi perubahan alam yang kurang
menentu Belum
adanya standarisasi
kualitas perencanaan
B. Internal
Kejelasan visi dan misi Kualitas SDM yang memadai
Sarana dan prasarana yang memadai Proses perencanaan yang tepat
Proses koordinasi yang baik Penempatan
pegawai yang
kurang akomodatif
Disiplin Pegawai Kurang Implementasi kurang optimal
Pengawasan kurang optimal Evaluasi kurang optimal
V V
V V
V
V V
V V
V V
V V
V V
V V
V V
V
Sumber : Hasil Analisis
B. ISU-ISU STRATEGIS
Setelah dilakukan penelusuran visi dan misi organisasi, kemudian identifikasi terhadap kekuatan dan kelemahan internal, serta
peluang dan ancaman eksternal, maka selanjutnya dilakukan identifikasi
RENSTRA BAPPEDA KAB. PONOROGO TAHUN 2011 - 2015
37 isu strategis. Pengidentifikasian isu strategis pada umumnya dapat
dibangun dengan memaksimalkan kekuatan dan mengurangi kelemahan, karena hanya aspek lingkungan internal saja yang dapat diintervensi. Hal
ini dilakukan agar dapat memanfaatkan peluang dan meminimalkan ancaman.
1. Tinjauan Kritis Terhadap Aspek Kekuatan dan Kelemahan