RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2011 - 2015

Situasi

dan

kemampuan

BAPPEDA

sampai

dengan

disusunnya Rencana Strategis BAPPEDA Kabupaten Ponorogo
memungkinkan organisasi ini untuk mencapai sasarannya.

Namun

demikian usaha untuk mewujudkan misi organisasi dipengaruhi pula
oleh beberapa faktor lingkungan.

Faktor-faktor lingkungan internal


yang berada di dalam organisasi Bappeda adalah sebagai berikut:
1. Sumber Daya (Resource)
Dalam setiap organisasi, sumber daya merupakan salah
satu dasar bagi suatu organisasi. Hal ini disebabkan aspek sumber
daya akan diproses melalui kegiatan manajemen untuk mencapai
visi dan misi organisasi tersebut. Sumber daya yang diproses
melalui manajemen yang berkualitas, terukur, efektif dan efisien
akan sangat menentukan keberhasilan suatu organisasi.
BAPPEDA Kabupaten Ponorogo memiliki sumber daya antara lain
meliputi :
a. Struktur, Tugas pokok dan Fungsi Organisasi
b. Sumber Daya Manusia (Human Resource)
c. Anggaran
d. Sarana dan Prasarana
e. Data dan Informasi
f. Budaya Kinerja Organisasi
a. Struktur, Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
BAPPEDA sebagai salah satu organisasi Pemerintah
Kabupaten


Ponorogo

dibentuk

Kabupaten

Ponorogo

Nomor

dengan
1

Tahun

adanya
2001

Perda

tentang

Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah dan Sekretariat
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Ponorogo, dan
diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Ponorogo Nomor
13 Tahun 2002 dan Keputusan Bupati Ponorogo Nomor 108
Tahun 2003 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan
RENSTRA BAPEDA KAB. PONOROGO TAHUN 2010 - 2015

24

Perencanaan Daerah Kabupaten Ponorogo. Peraturan Daerah
tersebut telah direvisi dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Ponorogo Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan tata
Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, selanjutnya
merupakan dasar hukum dalam melaksanakan Tugas pokok
dan fungsi Organisasi BAPPEDA Kabupaten Ponorogo.
b. Sumber Daya Manusia (Human Resource)
Dalam setiap organisasi, sumber daya manusia (human
resouce) merupakan salah satu aset bagi suatu organisasi. Hal

ini karena aspek sumber daya manusia akan diproses melalui
kegiatan manajemen untuk mencapai visi dan misi organisasi.
Sumber daya manusia yang berkualitas baik fisik, pikiran,
ketrampilan

dan

pengendalian

emosi

yang

kemudian

ditempatkan sesuai dengan tugas dan fungsinya akan sangat
mendukung keberhasilan organisasi Bappeda.
Ketersediaan sumber daya manusia di BAPPEDA
Kabupaten Ponorogo cukup memadai sebagaimana diuraikan
sebelumnya. Kondisi demikian didasarkan pada beberapa hal

yaitu tingkat pendidikan formal dari para pegawai di Kantor
BAPPEDA sebagian besar sudah menempuh pendidikan
kesarjanaan mulai dari sarjana muda (D-3) sampai dengan
strata dua (S-2) dengan beberapa disiplin ilmu yang dapat
mendukung pelaksanaan tugasnya di BAPPEDA, berturut-turut
sebagai berikut : ekonomi, hukum, teknik sipil dan perencanaan,
teknik arsitektur, dan administrasi negara, sedangkan pegawai
lainnya berpendidikan SLTA dan sebagian kecil berpendidikan
SLTP.
Sebagai gambaran yang lebih jelas mengenai komposisi tingkat
pendidikan pegawai BAPPEDA dapat dilihat dalam tabel
kepegawaian berikut ini :
RENSTRA BAPEDA KAB. PONOROGO TAHUN 2010 - 2015

25

Tabel 1
Rekapitulasi Pegawai BAPPEDA Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tahun 2011


No.

Tk.

Jml.

Pendidikan

Pegawai

1

SD

1

2

SLTP


1

3

SLTA

16

4

D-3

1

5

S-1

35


Disiplin Ilmu

Akuntansi = 1
Kesejahteraan Sosial = 4
Ekonomi = 6
Teknik = 13
Hukum = 4

6

S-2

12

MS = 1
Magister Manajemen = 10
MMA = 1

JUMLAH


66

Sumber : Kepegawaian Bappeda Kabupaten Ponorogo Tahun 2011
Selain itu berdasarkan tingkat kepangkatan dari para
pegawai di kantor BAPPEDA Kabupaten Ponorogo sebagian
besar sudah mempunyai kepangkatan yang tinggi (sebagian
besar sudah memiliki golongan III ). Hal ini berdampak positip
pada tingkat kepercayaan diri dari masing- masing individu
dalam menjalankan tugas – tugasnya.

RENSTRA BAPEDA KAB. PONOROGO TAHUN 2010 - 2015

26

Selanjutnya

untuk

menggambarkan


tingkat

kepangkatan pegawai BAPPEDA dapat dilihat dalam tabel di
bawah ini :
Tabel 2
Rekapitulasi Pegawai BAPPEDA Menurut Golongan
Tahun 2011
No.

Golongan Ruang

Jumlah Pegawai

Persentase (%)

1

Honorer

6


14,28

2

I/c

1

1,43

3

I/d

-

-

4

II/a

2

2,86

5

II/b

2

2,86

6

II/c

3

4,29

7

II/d

2

2,86

8

III/a

16

22,86

9

III/b

11

15,71

10

III/c

3

4,29

11

III/d

10

14,28

12

IV/a

4

5,71

13

IV/b

5

7,14

14

IV/c

1

1,43

66

100 %

Jumlah

Sumber : Kepegawaian Bappeda Kabupaten Ponorogo Tahun 2011

Sesuai
sebagian

dengan

pegawai

yang

sistem

pembinaan

berpotensi

dan

kepegawaian,
pejabat

yang

menduduki eselon di Kantor BAPPEDA Kabupaten Ponorogo
sudah

mengikuti

pendidikan

dan

pelatihan

(DIKLAT)

penjenjangan maupun teknis sesuai dengan klasifikasi tugas
masing-masing. Hal ini dapat mendukung kemampuan masing-

RENSTRA BAPEDA KAB. PONOROGO TAHUN 2010 - 2015

27

masing staf dalam menjalankan pekerjaan sesuai dengan tugas
pokok

dan

fungsi

yang

telah

digariskan

serta

untuk

menyesuaikan latar belakang/disiplin ilmu dengan bidang
tugasnya. DIKLAT tersebut antara lain adalah : ADUM,
ADUMLA, SPAMA, SPAMEN, (untuk DIKLAT Penjenjangan);
TOT - LPTPD, kursus manajemen proyek, kursus Perencanaan
dan Tata Laksana Pembangunan daerah, Diklat MPPP, Diklat
TMPP (Diklat Teknis) dan lain sebagainya.

c. Sarana dan Prasarana
Sarana

dan

prasarana

pendukung

dalam

suatu

organisasi merupakan komponen yang sangat diperlukan guna
menunjang keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya.
Sarana dan prasarana kerja yang mendukung tugas pokok dan
fungsi BAPPEDA sebagaimana telah diuraikan sebelumnya,
secara umum dapat dirinci sebagai berikut :
Tabel 3
Sarana Prasana Pendukung pada BAPPEDA
No.

1

Jenis Fasilitas

Jumlah

Keterangan

Kendaraan bermotor :
a. Mobil

3

Keadaan baik

b. Sepeda motor

13

Keadaan baik

2

Note Book

20

Keadaan baik

3

Perangkat komputer

36

Keadaan baik

1

Keadaan baik

lengkap
4

Gedung kantor

(dilengkapi dengan
gedung pertemuan)
5

Telepon

2

Keadaan baik

RENSTRA BAPEDA KAB. PONOROGO TAHUN 2010 - 2015

28

Faksimili

1

Keadaan baik

6

Televisi

1

Keadaan baik

7

Pendingin ruangan (AC)

24

Keadaan baik

3

Keadaan rusak

8

Layar Film Gantung

1

Keadaan baik

9

Sound system

1

Keadaan baik

10

Peralatan Studio Visual

1

Keadaan baik

Lengkap
Sumber : Inventaris Bappeda Kabupaten Ponorogo Tahun 2011

Dari data tersebut menunjukkan bahwa sarana dan
prasarana pendukung dikantor BAPPEDA Kabupaten Ponorogo
cukup memadai dalam mendukung pelaksanaan tugas - tugas
perencanaan pembangunan.
d. Informasi
Setiap organisasi dalam melakukan interaksi dengan
organisasi lainnya dapat dipastikan memerlukan data dan
informasi-informasi. Hal ini merupakan sumber daya yang tidak
kalah pentingnya dibandingkan dengan sumber daya lainnya.
Hampir sebagian besar waktu pelaksanaan tugas pegawai
BAPPEDA banyak dihabiskan untuk menerima, mengolah,
mengkoordinasikan, mengevaluasi dan mengirim data dan
informasi dari satu unit satuan kerja ke unit satuan kerja lainnya,
atau dengan organisasi di luar BAPPEDA. Oleh karena itu,
diperlukan perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak
(software) untuk menjamin kelancaran arus informasi dalam
organisasi BAPPEDA.
Dengan tersedianya sarana informasi dan komunikasi
yang memadai, sudah seharusnya BAPPEDA Kabupaten
Ponorogo menyediakan media informasi kepada masyarakat
RENSTRA BAPEDA KAB. PONOROGO TAHUN 2010 - 2015

29

tentang

perencanaan

pembangunan

maupun

proses

pembangunan, sehingga hal ini akan dapat mendukung proses
pelaksanaan pemerintahan yang transparan dan akuntabel.
e. Budaya Organisasi
Untuk sumber daya budaya organisasi di kantor BAPPEDA
Kabupaten Ponorogo, ada tiga hal yang perlu dianalisis yaitu :
pola hubungan dan perilaku pegawai; kepemimpinan; dan teknik
pengambilan keputusan.
Pertama, Pola hubungan antar pegawai di kantor BAPPEDA
Kabupaten Ponorogo, dapat dikategorikan cukup positif dalam
mendukung pelaksanaan tugas-tugas BAPPEDA agar berjalan
dengan baik, namun demikian masih diperlukan pelatihan dan
diklat

agar

didapatkan

hasil

kesesuaian

latar

belakang

pendidikan pegawai Bappeda dengan tugas dan fungsinya
(tupoksi)

sehingga

akan

meningkatkan

inisiatif

individual

pegawai terhadap pemahaman mekanisme perencanaan.
Kedua,

kepemimpinan

di

kantor

BAPPEDA

Kabupaten

Ponorogo antara pimpinan dan staf BAPPEDA secara umum
dapat dikategorikan cukup positif dalam hal hubungan horisontal
maupun vertikal antara jajaran pimpinan di Kantor BAPPEDA
Kabupaten Ponorogo ( Kepala, Sekretaris, Kabid, Kasubbid,
dan Kasubbag ), namun demikian masih diperlukan rapat-rapat
koordinasi, rapat staf dan evaluasi lebih intens dan terintegrasi
serta didukung dengan data dan informasi yang akurat,
mengingat tugas dan fungsi Bappeda yang sangat strategis di
dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.
Ketiga, teknik pengambilan keputusan di Kantor BAPPEDA
Kabupaten

Ponorogo

dilakukan

dengan

mekanisme

RENSTRA BAPEDA KAB. PONOROGO TAHUN 2010 - 2015

30

musyawarah bersama untuk mencapai mufakat, tidak ada
pengambilan keputusan dilakukan secara sepihak, akan tetapi
selalu dikonsultasikan minimal dengan jajaran pimpinan. Hal ini
dilakukan, sebagai pelaksanaan unsur-unsur demokratisasi, dan
kebersamaan yang melibatkan seluruh

komponen organisasi

BAPPEDA dalam pengambilan keputusan.
Sedangkan

sasaran

yang

dilaksanakan

oleh

Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah sampai dengan saat ini adalah :
1. Meningkatnya

Koordinasi

Perencanaan

dan

Pengendalian

Pembangunan;
2. Meningkatnya kualitas dokumen perencanaan;
3. Meningkatnya pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan
di daerah;
4. Meningkatnya keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan
pembangunan (perencanaan partisipatif);
5. Tersedianya

data

dokumen

konkrit

untuk

perencanaan

pembangunan yang bermanfaat bagi perencanaan pada tahuntahun berikutnya;
6. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia

RENSTRA BAPEDA KAB. PONOROGO TAHUN 2010 - 2015

31