RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2011 - 2015
Situasi
dan
kemampuan
BAPPEDA
sampai
dengan
disusunnya Rencana Strategis BAPPEDA Kabupaten Ponorogo
memungkinkan organisasi ini untuk mencapai sasarannya.
Namun
demikian usaha untuk mewujudkan misi organisasi dipengaruhi pula
oleh beberapa faktor lingkungan.
Faktor-faktor lingkungan internal
yang berada di dalam organisasi Bappeda adalah sebagai berikut:
1. Sumber Daya (Resource)
Dalam setiap organisasi, sumber daya merupakan salah
satu dasar bagi suatu organisasi. Hal ini disebabkan aspek sumber
daya akan diproses melalui kegiatan manajemen untuk mencapai
visi dan misi organisasi tersebut. Sumber daya yang diproses
melalui manajemen yang berkualitas, terukur, efektif dan efisien
akan sangat menentukan keberhasilan suatu organisasi.
BAPPEDA Kabupaten Ponorogo memiliki sumber daya antara lain
meliputi :
a. Struktur, Tugas pokok dan Fungsi Organisasi
b. Sumber Daya Manusia (Human Resource)
c. Anggaran
d. Sarana dan Prasarana
e. Data dan Informasi
f. Budaya Kinerja Organisasi
a. Struktur, Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
BAPPEDA sebagai salah satu organisasi Pemerintah
Kabupaten
Ponorogo
dibentuk
Kabupaten
Ponorogo
Nomor
dengan
1
Tahun
adanya
2001
Perda
tentang
Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah dan Sekretariat
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Ponorogo, dan
diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Ponorogo Nomor
13 Tahun 2002 dan Keputusan Bupati Ponorogo Nomor 108
Tahun 2003 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan
RENSTRA BAPEDA KAB. PONOROGO TAHUN 2010 - 2015
24
Perencanaan Daerah Kabupaten Ponorogo. Peraturan Daerah
tersebut telah direvisi dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Ponorogo Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan tata
Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, selanjutnya
merupakan dasar hukum dalam melaksanakan Tugas pokok
dan fungsi Organisasi BAPPEDA Kabupaten Ponorogo.
b. Sumber Daya Manusia (Human Resource)
Dalam setiap organisasi, sumber daya manusia (human
resouce) merupakan salah satu aset bagi suatu organisasi. Hal
ini karena aspek sumber daya manusia akan diproses melalui
kegiatan manajemen untuk mencapai visi dan misi organisasi.
Sumber daya manusia yang berkualitas baik fisik, pikiran,
ketrampilan
dan
pengendalian
emosi
yang
kemudian
ditempatkan sesuai dengan tugas dan fungsinya akan sangat
mendukung keberhasilan organisasi Bappeda.
Ketersediaan sumber daya manusia di BAPPEDA
Kabupaten Ponorogo cukup memadai sebagaimana diuraikan
sebelumnya. Kondisi demikian didasarkan pada beberapa hal
yaitu tingkat pendidikan formal dari para pegawai di Kantor
BAPPEDA sebagian besar sudah menempuh pendidikan
kesarjanaan mulai dari sarjana muda (D-3) sampai dengan
strata dua (S-2) dengan beberapa disiplin ilmu yang dapat
mendukung pelaksanaan tugasnya di BAPPEDA, berturut-turut
sebagai berikut : ekonomi, hukum, teknik sipil dan perencanaan,
teknik arsitektur, dan administrasi negara, sedangkan pegawai
lainnya berpendidikan SLTA dan sebagian kecil berpendidikan
SLTP.
Sebagai gambaran yang lebih jelas mengenai komposisi tingkat
pendidikan pegawai BAPPEDA dapat dilihat dalam tabel
kepegawaian berikut ini :
RENSTRA BAPEDA KAB. PONOROGO TAHUN 2010 - 2015
25
Tabel 1
Rekapitulasi Pegawai BAPPEDA Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tahun 2011
No.
Tk.
Jml.
Pendidikan
Pegawai
1
SD
1
2
SLTP
1
3
SLTA
16
4
D-3
1
5
S-1
35
Disiplin Ilmu
Akuntansi = 1
Kesejahteraan Sosial = 4
Ekonomi = 6
Teknik = 13
Hukum = 4
6
S-2
12
MS = 1
Magister Manajemen = 10
MMA = 1
JUMLAH
66
Sumber : Kepegawaian Bappeda Kabupaten Ponorogo Tahun 2011
Selain itu berdasarkan tingkat kepangkatan dari para
pegawai di kantor BAPPEDA Kabupaten Ponorogo sebagian
besar sudah mempunyai kepangkatan yang tinggi (sebagian
besar sudah memiliki golongan III ). Hal ini berdampak positip
pada tingkat kepercayaan diri dari masing- masing individu
dalam menjalankan tugas – tugasnya.
RENSTRA BAPEDA KAB. PONOROGO TAHUN 2010 - 2015
26
Selanjutnya
untuk
menggambarkan
tingkat
kepangkatan pegawai BAPPEDA dapat dilihat dalam tabel di
bawah ini :
Tabel 2
Rekapitulasi Pegawai BAPPEDA Menurut Golongan
Tahun 2011
No.
Golongan Ruang
Jumlah Pegawai
Persentase (%)
1
Honorer
6
14,28
2
I/c
1
1,43
3
I/d
-
-
4
II/a
2
2,86
5
II/b
2
2,86
6
II/c
3
4,29
7
II/d
2
2,86
8
III/a
16
22,86
9
III/b
11
15,71
10
III/c
3
4,29
11
III/d
10
14,28
12
IV/a
4
5,71
13
IV/b
5
7,14
14
IV/c
1
1,43
66
100 %
Jumlah
Sumber : Kepegawaian Bappeda Kabupaten Ponorogo Tahun 2011
Sesuai
sebagian
dengan
pegawai
yang
sistem
pembinaan
berpotensi
dan
kepegawaian,
pejabat
yang
menduduki eselon di Kantor BAPPEDA Kabupaten Ponorogo
sudah
mengikuti
pendidikan
dan
pelatihan
(DIKLAT)
penjenjangan maupun teknis sesuai dengan klasifikasi tugas
masing-masing. Hal ini dapat mendukung kemampuan masing-
RENSTRA BAPEDA KAB. PONOROGO TAHUN 2010 - 2015
27
masing staf dalam menjalankan pekerjaan sesuai dengan tugas
pokok
dan
fungsi
yang
telah
digariskan
serta
untuk
menyesuaikan latar belakang/disiplin ilmu dengan bidang
tugasnya. DIKLAT tersebut antara lain adalah : ADUM,
ADUMLA, SPAMA, SPAMEN, (untuk DIKLAT Penjenjangan);
TOT - LPTPD, kursus manajemen proyek, kursus Perencanaan
dan Tata Laksana Pembangunan daerah, Diklat MPPP, Diklat
TMPP (Diklat Teknis) dan lain sebagainya.
c. Sarana dan Prasarana
Sarana
dan
prasarana
pendukung
dalam
suatu
organisasi merupakan komponen yang sangat diperlukan guna
menunjang keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya.
Sarana dan prasarana kerja yang mendukung tugas pokok dan
fungsi BAPPEDA sebagaimana telah diuraikan sebelumnya,
secara umum dapat dirinci sebagai berikut :
Tabel 3
Sarana Prasana Pendukung pada BAPPEDA
No.
1
Jenis Fasilitas
Jumlah
Keterangan
Kendaraan bermotor :
a. Mobil
3
Keadaan baik
b. Sepeda motor
13
Keadaan baik
2
Note Book
20
Keadaan baik
3
Perangkat komputer
36
Keadaan baik
1
Keadaan baik
lengkap
4
Gedung kantor
(dilengkapi dengan
gedung pertemuan)
5
Telepon
2
Keadaan baik
RENSTRA BAPEDA KAB. PONOROGO TAHUN 2010 - 2015
28
Faksimili
1
Keadaan baik
6
Televisi
1
Keadaan baik
7
Pendingin ruangan (AC)
24
Keadaan baik
3
Keadaan rusak
8
Layar Film Gantung
1
Keadaan baik
9
Sound system
1
Keadaan baik
10
Peralatan Studio Visual
1
Keadaan baik
Lengkap
Sumber : Inventaris Bappeda Kabupaten Ponorogo Tahun 2011
Dari data tersebut menunjukkan bahwa sarana dan
prasarana pendukung dikantor BAPPEDA Kabupaten Ponorogo
cukup memadai dalam mendukung pelaksanaan tugas - tugas
perencanaan pembangunan.
d. Informasi
Setiap organisasi dalam melakukan interaksi dengan
organisasi lainnya dapat dipastikan memerlukan data dan
informasi-informasi. Hal ini merupakan sumber daya yang tidak
kalah pentingnya dibandingkan dengan sumber daya lainnya.
Hampir sebagian besar waktu pelaksanaan tugas pegawai
BAPPEDA banyak dihabiskan untuk menerima, mengolah,
mengkoordinasikan, mengevaluasi dan mengirim data dan
informasi dari satu unit satuan kerja ke unit satuan kerja lainnya,
atau dengan organisasi di luar BAPPEDA. Oleh karena itu,
diperlukan perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak
(software) untuk menjamin kelancaran arus informasi dalam
organisasi BAPPEDA.
Dengan tersedianya sarana informasi dan komunikasi
yang memadai, sudah seharusnya BAPPEDA Kabupaten
Ponorogo menyediakan media informasi kepada masyarakat
RENSTRA BAPEDA KAB. PONOROGO TAHUN 2010 - 2015
29
tentang
perencanaan
pembangunan
maupun
proses
pembangunan, sehingga hal ini akan dapat mendukung proses
pelaksanaan pemerintahan yang transparan dan akuntabel.
e. Budaya Organisasi
Untuk sumber daya budaya organisasi di kantor BAPPEDA
Kabupaten Ponorogo, ada tiga hal yang perlu dianalisis yaitu :
pola hubungan dan perilaku pegawai; kepemimpinan; dan teknik
pengambilan keputusan.
Pertama, Pola hubungan antar pegawai di kantor BAPPEDA
Kabupaten Ponorogo, dapat dikategorikan cukup positif dalam
mendukung pelaksanaan tugas-tugas BAPPEDA agar berjalan
dengan baik, namun demikian masih diperlukan pelatihan dan
diklat
agar
didapatkan
hasil
kesesuaian
latar
belakang
pendidikan pegawai Bappeda dengan tugas dan fungsinya
(tupoksi)
sehingga
akan
meningkatkan
inisiatif
individual
pegawai terhadap pemahaman mekanisme perencanaan.
Kedua,
kepemimpinan
di
kantor
BAPPEDA
Kabupaten
Ponorogo antara pimpinan dan staf BAPPEDA secara umum
dapat dikategorikan cukup positif dalam hal hubungan horisontal
maupun vertikal antara jajaran pimpinan di Kantor BAPPEDA
Kabupaten Ponorogo ( Kepala, Sekretaris, Kabid, Kasubbid,
dan Kasubbag ), namun demikian masih diperlukan rapat-rapat
koordinasi, rapat staf dan evaluasi lebih intens dan terintegrasi
serta didukung dengan data dan informasi yang akurat,
mengingat tugas dan fungsi Bappeda yang sangat strategis di
dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.
Ketiga, teknik pengambilan keputusan di Kantor BAPPEDA
Kabupaten
Ponorogo
dilakukan
dengan
mekanisme
RENSTRA BAPEDA KAB. PONOROGO TAHUN 2010 - 2015
30
musyawarah bersama untuk mencapai mufakat, tidak ada
pengambilan keputusan dilakukan secara sepihak, akan tetapi
selalu dikonsultasikan minimal dengan jajaran pimpinan. Hal ini
dilakukan, sebagai pelaksanaan unsur-unsur demokratisasi, dan
kebersamaan yang melibatkan seluruh
komponen organisasi
BAPPEDA dalam pengambilan keputusan.
Sedangkan
sasaran
yang
dilaksanakan
oleh
Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah sampai dengan saat ini adalah :
1. Meningkatnya
Koordinasi
Perencanaan
dan
Pengendalian
Pembangunan;
2. Meningkatnya kualitas dokumen perencanaan;
3. Meningkatnya pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan
di daerah;
4. Meningkatnya keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan
pembangunan (perencanaan partisipatif);
5. Tersedianya
data
dokumen
konkrit
untuk
perencanaan
pembangunan yang bermanfaat bagi perencanaan pada tahuntahun berikutnya;
6. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia
RENSTRA BAPEDA KAB. PONOROGO TAHUN 2010 - 2015
31
dan
kemampuan
BAPPEDA
sampai
dengan
disusunnya Rencana Strategis BAPPEDA Kabupaten Ponorogo
memungkinkan organisasi ini untuk mencapai sasarannya.
Namun
demikian usaha untuk mewujudkan misi organisasi dipengaruhi pula
oleh beberapa faktor lingkungan.
Faktor-faktor lingkungan internal
yang berada di dalam organisasi Bappeda adalah sebagai berikut:
1. Sumber Daya (Resource)
Dalam setiap organisasi, sumber daya merupakan salah
satu dasar bagi suatu organisasi. Hal ini disebabkan aspek sumber
daya akan diproses melalui kegiatan manajemen untuk mencapai
visi dan misi organisasi tersebut. Sumber daya yang diproses
melalui manajemen yang berkualitas, terukur, efektif dan efisien
akan sangat menentukan keberhasilan suatu organisasi.
BAPPEDA Kabupaten Ponorogo memiliki sumber daya antara lain
meliputi :
a. Struktur, Tugas pokok dan Fungsi Organisasi
b. Sumber Daya Manusia (Human Resource)
c. Anggaran
d. Sarana dan Prasarana
e. Data dan Informasi
f. Budaya Kinerja Organisasi
a. Struktur, Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
BAPPEDA sebagai salah satu organisasi Pemerintah
Kabupaten
Ponorogo
dibentuk
Kabupaten
Ponorogo
Nomor
dengan
1
Tahun
adanya
2001
Perda
tentang
Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah dan Sekretariat
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Ponorogo, dan
diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Ponorogo Nomor
13 Tahun 2002 dan Keputusan Bupati Ponorogo Nomor 108
Tahun 2003 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan
RENSTRA BAPEDA KAB. PONOROGO TAHUN 2010 - 2015
24
Perencanaan Daerah Kabupaten Ponorogo. Peraturan Daerah
tersebut telah direvisi dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Ponorogo Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan tata
Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, selanjutnya
merupakan dasar hukum dalam melaksanakan Tugas pokok
dan fungsi Organisasi BAPPEDA Kabupaten Ponorogo.
b. Sumber Daya Manusia (Human Resource)
Dalam setiap organisasi, sumber daya manusia (human
resouce) merupakan salah satu aset bagi suatu organisasi. Hal
ini karena aspek sumber daya manusia akan diproses melalui
kegiatan manajemen untuk mencapai visi dan misi organisasi.
Sumber daya manusia yang berkualitas baik fisik, pikiran,
ketrampilan
dan
pengendalian
emosi
yang
kemudian
ditempatkan sesuai dengan tugas dan fungsinya akan sangat
mendukung keberhasilan organisasi Bappeda.
Ketersediaan sumber daya manusia di BAPPEDA
Kabupaten Ponorogo cukup memadai sebagaimana diuraikan
sebelumnya. Kondisi demikian didasarkan pada beberapa hal
yaitu tingkat pendidikan formal dari para pegawai di Kantor
BAPPEDA sebagian besar sudah menempuh pendidikan
kesarjanaan mulai dari sarjana muda (D-3) sampai dengan
strata dua (S-2) dengan beberapa disiplin ilmu yang dapat
mendukung pelaksanaan tugasnya di BAPPEDA, berturut-turut
sebagai berikut : ekonomi, hukum, teknik sipil dan perencanaan,
teknik arsitektur, dan administrasi negara, sedangkan pegawai
lainnya berpendidikan SLTA dan sebagian kecil berpendidikan
SLTP.
Sebagai gambaran yang lebih jelas mengenai komposisi tingkat
pendidikan pegawai BAPPEDA dapat dilihat dalam tabel
kepegawaian berikut ini :
RENSTRA BAPEDA KAB. PONOROGO TAHUN 2010 - 2015
25
Tabel 1
Rekapitulasi Pegawai BAPPEDA Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tahun 2011
No.
Tk.
Jml.
Pendidikan
Pegawai
1
SD
1
2
SLTP
1
3
SLTA
16
4
D-3
1
5
S-1
35
Disiplin Ilmu
Akuntansi = 1
Kesejahteraan Sosial = 4
Ekonomi = 6
Teknik = 13
Hukum = 4
6
S-2
12
MS = 1
Magister Manajemen = 10
MMA = 1
JUMLAH
66
Sumber : Kepegawaian Bappeda Kabupaten Ponorogo Tahun 2011
Selain itu berdasarkan tingkat kepangkatan dari para
pegawai di kantor BAPPEDA Kabupaten Ponorogo sebagian
besar sudah mempunyai kepangkatan yang tinggi (sebagian
besar sudah memiliki golongan III ). Hal ini berdampak positip
pada tingkat kepercayaan diri dari masing- masing individu
dalam menjalankan tugas – tugasnya.
RENSTRA BAPEDA KAB. PONOROGO TAHUN 2010 - 2015
26
Selanjutnya
untuk
menggambarkan
tingkat
kepangkatan pegawai BAPPEDA dapat dilihat dalam tabel di
bawah ini :
Tabel 2
Rekapitulasi Pegawai BAPPEDA Menurut Golongan
Tahun 2011
No.
Golongan Ruang
Jumlah Pegawai
Persentase (%)
1
Honorer
6
14,28
2
I/c
1
1,43
3
I/d
-
-
4
II/a
2
2,86
5
II/b
2
2,86
6
II/c
3
4,29
7
II/d
2
2,86
8
III/a
16
22,86
9
III/b
11
15,71
10
III/c
3
4,29
11
III/d
10
14,28
12
IV/a
4
5,71
13
IV/b
5
7,14
14
IV/c
1
1,43
66
100 %
Jumlah
Sumber : Kepegawaian Bappeda Kabupaten Ponorogo Tahun 2011
Sesuai
sebagian
dengan
pegawai
yang
sistem
pembinaan
berpotensi
dan
kepegawaian,
pejabat
yang
menduduki eselon di Kantor BAPPEDA Kabupaten Ponorogo
sudah
mengikuti
pendidikan
dan
pelatihan
(DIKLAT)
penjenjangan maupun teknis sesuai dengan klasifikasi tugas
masing-masing. Hal ini dapat mendukung kemampuan masing-
RENSTRA BAPEDA KAB. PONOROGO TAHUN 2010 - 2015
27
masing staf dalam menjalankan pekerjaan sesuai dengan tugas
pokok
dan
fungsi
yang
telah
digariskan
serta
untuk
menyesuaikan latar belakang/disiplin ilmu dengan bidang
tugasnya. DIKLAT tersebut antara lain adalah : ADUM,
ADUMLA, SPAMA, SPAMEN, (untuk DIKLAT Penjenjangan);
TOT - LPTPD, kursus manajemen proyek, kursus Perencanaan
dan Tata Laksana Pembangunan daerah, Diklat MPPP, Diklat
TMPP (Diklat Teknis) dan lain sebagainya.
c. Sarana dan Prasarana
Sarana
dan
prasarana
pendukung
dalam
suatu
organisasi merupakan komponen yang sangat diperlukan guna
menunjang keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya.
Sarana dan prasarana kerja yang mendukung tugas pokok dan
fungsi BAPPEDA sebagaimana telah diuraikan sebelumnya,
secara umum dapat dirinci sebagai berikut :
Tabel 3
Sarana Prasana Pendukung pada BAPPEDA
No.
1
Jenis Fasilitas
Jumlah
Keterangan
Kendaraan bermotor :
a. Mobil
3
Keadaan baik
b. Sepeda motor
13
Keadaan baik
2
Note Book
20
Keadaan baik
3
Perangkat komputer
36
Keadaan baik
1
Keadaan baik
lengkap
4
Gedung kantor
(dilengkapi dengan
gedung pertemuan)
5
Telepon
2
Keadaan baik
RENSTRA BAPEDA KAB. PONOROGO TAHUN 2010 - 2015
28
Faksimili
1
Keadaan baik
6
Televisi
1
Keadaan baik
7
Pendingin ruangan (AC)
24
Keadaan baik
3
Keadaan rusak
8
Layar Film Gantung
1
Keadaan baik
9
Sound system
1
Keadaan baik
10
Peralatan Studio Visual
1
Keadaan baik
Lengkap
Sumber : Inventaris Bappeda Kabupaten Ponorogo Tahun 2011
Dari data tersebut menunjukkan bahwa sarana dan
prasarana pendukung dikantor BAPPEDA Kabupaten Ponorogo
cukup memadai dalam mendukung pelaksanaan tugas - tugas
perencanaan pembangunan.
d. Informasi
Setiap organisasi dalam melakukan interaksi dengan
organisasi lainnya dapat dipastikan memerlukan data dan
informasi-informasi. Hal ini merupakan sumber daya yang tidak
kalah pentingnya dibandingkan dengan sumber daya lainnya.
Hampir sebagian besar waktu pelaksanaan tugas pegawai
BAPPEDA banyak dihabiskan untuk menerima, mengolah,
mengkoordinasikan, mengevaluasi dan mengirim data dan
informasi dari satu unit satuan kerja ke unit satuan kerja lainnya,
atau dengan organisasi di luar BAPPEDA. Oleh karena itu,
diperlukan perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak
(software) untuk menjamin kelancaran arus informasi dalam
organisasi BAPPEDA.
Dengan tersedianya sarana informasi dan komunikasi
yang memadai, sudah seharusnya BAPPEDA Kabupaten
Ponorogo menyediakan media informasi kepada masyarakat
RENSTRA BAPEDA KAB. PONOROGO TAHUN 2010 - 2015
29
tentang
perencanaan
pembangunan
maupun
proses
pembangunan, sehingga hal ini akan dapat mendukung proses
pelaksanaan pemerintahan yang transparan dan akuntabel.
e. Budaya Organisasi
Untuk sumber daya budaya organisasi di kantor BAPPEDA
Kabupaten Ponorogo, ada tiga hal yang perlu dianalisis yaitu :
pola hubungan dan perilaku pegawai; kepemimpinan; dan teknik
pengambilan keputusan.
Pertama, Pola hubungan antar pegawai di kantor BAPPEDA
Kabupaten Ponorogo, dapat dikategorikan cukup positif dalam
mendukung pelaksanaan tugas-tugas BAPPEDA agar berjalan
dengan baik, namun demikian masih diperlukan pelatihan dan
diklat
agar
didapatkan
hasil
kesesuaian
latar
belakang
pendidikan pegawai Bappeda dengan tugas dan fungsinya
(tupoksi)
sehingga
akan
meningkatkan
inisiatif
individual
pegawai terhadap pemahaman mekanisme perencanaan.
Kedua,
kepemimpinan
di
kantor
BAPPEDA
Kabupaten
Ponorogo antara pimpinan dan staf BAPPEDA secara umum
dapat dikategorikan cukup positif dalam hal hubungan horisontal
maupun vertikal antara jajaran pimpinan di Kantor BAPPEDA
Kabupaten Ponorogo ( Kepala, Sekretaris, Kabid, Kasubbid,
dan Kasubbag ), namun demikian masih diperlukan rapat-rapat
koordinasi, rapat staf dan evaluasi lebih intens dan terintegrasi
serta didukung dengan data dan informasi yang akurat,
mengingat tugas dan fungsi Bappeda yang sangat strategis di
dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.
Ketiga, teknik pengambilan keputusan di Kantor BAPPEDA
Kabupaten
Ponorogo
dilakukan
dengan
mekanisme
RENSTRA BAPEDA KAB. PONOROGO TAHUN 2010 - 2015
30
musyawarah bersama untuk mencapai mufakat, tidak ada
pengambilan keputusan dilakukan secara sepihak, akan tetapi
selalu dikonsultasikan minimal dengan jajaran pimpinan. Hal ini
dilakukan, sebagai pelaksanaan unsur-unsur demokratisasi, dan
kebersamaan yang melibatkan seluruh
komponen organisasi
BAPPEDA dalam pengambilan keputusan.
Sedangkan
sasaran
yang
dilaksanakan
oleh
Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah sampai dengan saat ini adalah :
1. Meningkatnya
Koordinasi
Perencanaan
dan
Pengendalian
Pembangunan;
2. Meningkatnya kualitas dokumen perencanaan;
3. Meningkatnya pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan
di daerah;
4. Meningkatnya keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan
pembangunan (perencanaan partisipatif);
5. Tersedianya
data
dokumen
konkrit
untuk
perencanaan
pembangunan yang bermanfaat bagi perencanaan pada tahuntahun berikutnya;
6. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia
RENSTRA BAPEDA KAB. PONOROGO TAHUN 2010 - 2015
31