Koordinasi dan sinergi multi sektor untuk menjamin harmonisasi program dan penggunaan sumber

Komunikasi dan Informatika Indonesia - Buku Putih 2013 LK - 27 Penyusunan Indonesia Broadband Plan menjadi rujukan dan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJMN 2015-2019. Indonesia Broadband Plan mengelaborasi rencana pembangunan broadband nasional untuk mencapai visi pembangunan nasional sebagaimana dituangkan dalam RPJMN dan MP3EI. Arah pembangunan, kebijakan dan strategi IBP disusun dengan memperhatikan RPJMN dan sebaliknya juga digunakan untuk memperkaya penyusunan RPJMN periode selanjutnya. Pengembangan broadband Indonesia akan dilakukan secara bertahap dan menjadi bagian yang tidak terpisah dari strategi pembangunan nasional. Untuk merealisasikan potensi broadband, beberapa prasyarat harus dipenuhi, yaitu adanya: 1. Kepemimpinan Pemerintah government leadership dalam memberikan arah dan panduan; 2. Komitmen nasional untuk menjamin konsistensi dan keberlanjutan program pengembangan broadband nasional;

3. Koordinasi dan sinergi multi sektor untuk menjamin harmonisasi program dan penggunaan sumber

daya secara eisien. 4. Kerjasama Pemerintah pusat dan daerah dan dunia usaha sesuai dengan tugas pokok, kewenangan, dan kapasitas masing-masing. Kebijakan utama pembangunan broadband meliputi infrastruktur, pemanfaatan, kerangka regulasi, serta pendanaan. Dari sisi infrastruktur melalui percepatan pembangunan dan pemerataan infrastruktur broadband untuk memastikan ketersediaan, aksesibilitas, dan keterjangkauan layanan dengan berorientasi locally integrated, globally connected . Dari sisi pemanfaatan melalui perluasan adopsi dan peningkatan kualitas utilisasi broadband baik di sektor pemerintahan, ekonomi, pertahanan dan keamanan, maupun sosial dan budaya. Dari sisi kerangka regulasi, melalui regulasi sektor dan lintas sektor yang memfasilitasi pengembangan pasar dan menekan regulatory cost sehingga memungkinkan dunia usaha untuk menjadi aktor utama dalam pengembangan broadband nasional. Serta dari sisi pendanaan melalui pendanaan pemerintah yang digunakan untuk akselerasi. intrastruktur: Percepatan pengembangan dan pemerataan infrastruktur broadband untuk memastikan ketersediaan, aksesibilitas, dan keterjangkauan layanan dengan berorientasi locally integrated, globally connected. Pemanfaatan: Perluasan adopsi dan peningkatan kualitas utilisasi broadband baik di sektor pemerintahan, ekonomi, pertahanan dan keamanan, maupun sosial budaya. Kerangka regulasi: Regulasi sektor dan lintas sektor yang memfasilitasi pengembangan pasar dan menekan regulatory cost sehingga memungkinkan dunia usaha untuk menjadi aktor utama dalam pengembagnan broadband nasional. Pendanaan: Pendanaan pemerintah digunakan untuk akselerasi, fungsi ill in the gap, dan debottlenecking pembangunan broadband tanpa mengambil alih peran atau berkompetisi dengan penyelenggara. Sumber: IBP, KP3EI-Bappenas, 2013 Gambar LK- 25. Kebijakan Utama Pembangunan Broadband Komunikasi dan Informatika Indonesia - Buku Putih 2013 LK - 28 Kebijakan utama pembangunan broadband diterjemahkan kedalam strategi utama pembangunan broadband yang meliputi aspek pertama yaitu aspek supplyinfrastruktur melalui kompetisi dalam penyelenggaraan wireline broadband, optimalisasi pemanfaatan spektrum, optimalisasi pemanfaatan right of ways, infrastructure sharing , teknologi netral, open access dan keamanan jaringan dan sistem. Aspek kedua adalah aspek demandutilisasi dan adopsi yang meliputi literasi digital, aggregating demand melalui e-government, e-education, e-health, e-procurement, e-logistic; dan terakhir melalui green with ICT. Kedua aspek tersebut didukung dengan aspek ketiga yaitu aspek pendanaan melalui optimalisasi penggunaan dana Universal Service Obligation USO dan Pendapatan Negara Bukan Pajak PNBP sektor TIK, kerjasama pemerintah dan swasta, serta perencanaan dan pendanaan TIK dalam APBN yang lebih eisien dan efektif. Hal ini juga didukung dengan aspek keempat yaitu aspek kerangka regulasi dan kelembagaan yang meliputi kebijakan dan kerangka regulasi untuk menciptakan iklim investasi dan berusaha yang kondusif, serta kelembagaan pengawas dan pelaksana implementasi Indonesia Broadband Plan. Sumber: IBP, KP3EI, 2013 Gambar LK- 26. Strategi Utama Pembangunan Broadband Kebutuhan akan sumber daya broadband frekuensi, fasilitas isik, komponen teknologi telekomunikasi dan informatika akan terus meningkat pesat. Keterbatasan sumber daya tertentu seperti frekuensi dan fasilitas pendukung lainnya, menyebabkan diperlukannya penataan yang lebih optimal dan eisien, termasuk mengupayakan wujudnya kebijakan berbagi sumber daya resource sharing seperti ducting, menara, dan cognitive radio. Infrastruktur dan ekosistem broadband adalah pemungkin enabler dan prasyarat Broadband Economy. Broadband Economy adalah kemampuan sebuah bangsa dan masyarakat dalam memanfaatkan koneksi broadband yang tersedia dan dimilikinya untuk meningkatkan kualitas hidup mereka, yang meliputi aspek

1. Aspek Supplyinfrastruktur: availability, accessibility, affordability