Pemanfaatan rumput laut (Eucheuma cottonii) dalam pembuatan manisan dengan penambahan kayu manis

DODY RIYADJ C34102037. PemmCaatanRumput Laut (Eucheuma co#onii) dalam
Pembuatan Manisan dengan Penambahan Kayu Manis. Dibimbing oleh RUDDY
SUWANDI dan DJOKO POERNOMO.

Indonesia mempakm sebmh negara kepulauan yang mma basil perstirmya
berpotensi untuk dikembangkan dm dieksplorasi secm terpadu. Perairan tersebut
merniliki beragam kornoditas, salah satu dianbmnya yang berpotensi b t mtuk
dikernbangkztn addah rumput laut. Sebagian besar produksi rumput laut hanya dalam
bentuk kering, oleh karena itu untuk mcngoptirnalkan daya guna rumput laut ini,
d a h satunya dalam bentuk diversifikasi produk oZ&m dari rumput laut yaitu
manisan. Manism rumput laut yang hanya menggunakan lmtan gula saja, cita rasa
dm aroma yang ditimbulkannya kurang sedap karena pengaruh bau m p u t laut
tersebut. Cara yang dapat dilakukan mtuk:meningkatkan cita rasa dm aroma nzmput
laut tersebut adalah dengan penambahan zat tambahan alami berupa kayu manis
sehingga dihasibm manisan rurnput laut yang memprlnyai ciri khas dari sisi aroma,
warna dm cita rasa. Tujuan dari penelitian hi yaitu mtuk rnengebhui pengaruh
penarnbahan larutan kayu manis terhadap tingkat kesukaan panelis dm mutu
manisan yang dihasilkm.
Penelitian ini dilakukm dalm dua tahap yaih penelititin penckhulum y m g
bertujuan ufituk mengetahui konsentrasi kayu rnanis yang disukai panelis dengan
variasi penmbahm lamtan kayu manis sebesar 0 g, 10 g, 20 g, dan 30 g. Kemudian

dilanjutkan dengan penelitian utama berupa proses perlakuan kering dan basah dari
konseritrasi terpilih ymg diianjutkan dengan pengujian produk berupa analisis kimia,
mikrobiologi, dm fisika. Untuk pembuatan larutan kayu manis, k a p manis bubuk
clan gula yang sudah disiapkan dibuat larutan dengan penambsrhan air tawar matang
fiingga mencapai 100 ml. M u Iarutan dirnasukkan ke dalam wadah yang berisi
m p u t law.
Berdasarkan hasil uji organoleptik, semua parameter menunjukkan hasil
berbeda nyata yang berarti kayu manis berpengaruh terhadap tingkat kesukm
komumen. Hasil uji organoleptik skala hedonik pada penelitian pendslhuIuan
rnenunjukan bahwa konsentrasi kayu manis yang terpilih adalah 0 g dan 10 g dengan
nilai rata-rata 6,23 dan 5,11. Kadar air pa& manisan kering nilainya lebih rendah
dari rnstrrism basah dengan nilai 19,10 % - 22,37 ?4 sedmgkan manisan basah
nilainya 73,48 % - 75,17 %. Untuk A,, manisan nunput laut kering nilainya lebih
rendah dari manisan rumput laut basah dengan nilai 0,830-0,833 sedangkan manisan
bas& nilainya 0,930-0,947. Kadar @a total manisan kering nilainya lebih tinggi
dari manisan basah yaitu sebesar 69,00 % - 71,54 % sedangkan pada manisan basah
nilainya 17,65 % - 19,32 %. Dari hail pengarnab d m andisis bahwa manism
rumput laut baik basah maupun kering total kapangnya < 50 kolodgram, ha1 ini
ma& aman mtuk dikonsumsi.
Manisan rumput Iaut yang mengalami proses pengeringan lebih baik mutuaya

dibandingkan dengan manisan nunput laut basah yang diuji secara organoleptik,
andisis kimia, fisika dan mikrobiologi. Sebagai kelmjutan dari penelitian inl
disarankan untuk melakukan penelitan lanjutan tentang proses pengemasan yang
tepat untuk mafisan rumput laut selama penyirnpanan dm penggunaan kayu manis
batang serta pengecilan konsentrasi kayu rnanis.