pengumpulan data di lapangan sehingga siap pakai untuk dianalisis.
31
4. Analisis data.
Prosedur pengolahan data dimulai dengan memeriksa data secara korelatif yaitu yang
hubungannya antara gejala yang satu dengan yang lain, sehingga tersusunlah karya yang sistematis.
Analisis data adalah proses menafsirkan atau memaknai suatu data. Analisis data sebagai tindak lanjut proses pengolahan data merupakan pekerjaan
seorang peneliti yang memerlukan ketelitian, dan pencurahan daya pikir secara optimal, dan secara nyata kemampuan metodologis peneliti diuji.
32
G. Sistematika Penulisan Skripsi
Hasil analisis ini diharapkan dapat digunakan untuk menjawab permasalahan yang dikemukakan
dalam skripsi ini dan akhirnya dapat digunakan untuk menarik suatu kesimpulan serta memberikan saran seperlunya. Adapun analisis data yang saya lakukan
adalah menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif, yaitu menggambarkan secara lengkap kualitas dan karateristik dari data-data yang sudah terkumpul dan
sudah dilakukan pengolahan, kemudian dibuat kesimpulan.
Skripsi ini terdiri dari 4 bab, dan setiap bab terbagi atas beberapa sub-sub bab, untu mempermudah dalam memaparkan materi dari skripsi ini yang dapat
digambarkan sebagai berikut :
31
Bambang Waluyo, Penelitian Hukum Dalam Praktek, Jakarta : Sinar Grafika, 1996, hlm. 72.
32
Bambang Sunggono, Metode Penelitian Hukum, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2002, hlm 7.
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, keaslian
penulisan, tinjauan pustaka, metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.
BAB II : PENGATURAN HUKUM MENGENAI PELANGGARAN
LALULINTAS YANG DILAKUKAN OLEH ANAK SEKOLAH
Dalam bab ini diuraikan mengenai pengaturan hukum mengenai pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh anak sekolah,
pengaturan sanksi pidana, faktor-faktor penyebab terjadinya pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh anak sekolah, dan
upaya penanggulangan pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh anak sekolah.
BAB III : FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT
DALAM PENERAPAN HUKIUM TERHADAP PELANGGARAN LALU LINTAS YANG DILAKUKAN
OLEH ANAK SEKOLAH
Dalam bab ini diuraikan mengenai penerapan hukum pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh anak sekolah menurut undang –
undang nomor 22 tahun 2009, Faktor pendukung penerapan hukum pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh anak sekolah,
hambatan penerapan hukum pelanggaran lalu lintas yang dilakukan
oleh anak sekolah, upaya penanggulangan untuk mengatasi hambatan penerapan hukum terhadap pelanggaran lalu lintas yang
dilakukan oleh anak sekolah
BAB IV : PENUTUP
Dalam bab ini diuraikan tentang kesimpulan dan saran penulis berkaitan dengan permasalahan penelitian.
BAB II PENGATURAN HUKUM MENGENAI PELANGGARAN LALU LINTAS
YANG DILAKUKAN OLEH ANAK SEKOLAH
A. Pengaturan Hukum Mengenai Pelanggaran Lalu Lintas Yang Dilakukan