Pengaruh Taraf Inklusi Leguminosa Acacia villosa dan Aditif Lactobacillus plantarum 1A-2 serta Dedak Padi terhadap Kualitas Silase Gabungan Rumput–Leguminosa.
PENGARUH TARAF INKLUSI LEGUMINOSA Acacia villosa DAN
ADITIF Lactobacillus plantarum 1A-2 SERTA DEDAK PADI
TERHADAP KUALITAS SILASE GABUNGAN
RUMPUT–LEGUMINOSA
FAJRIN SIDIQ
DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Taraf Inklusi
Leguminosa Acacia villosa dan Aditif Lactobacillus plantarum 1A-2 serta Dedak
Padi terhadap Kualitas Silase Gabungan Rumput–Leguminosa adalah benar karya
saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk
apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau
dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir
skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, November 2013
Fajrin Sidiq
NIM D24090046
ABSTRAK
FAJRIN SIDIQ. Pengaruh Taraf Inklusi Leguminosa Acacia villosa dan Aditif
Lactobacillus plantarum 1A-2 serta Dedak Padi terhadap Kualitas Silase
Gabungan Rumput–Leguminosa Dibimbing oleh DIDID DIAPARI dan
YANTYATI WIDYASTUTI.
Ensilasi rumput gajah (Pennisetum purpureum) yang dikombinasikan
dengan leguminosa yang potensial (Acacia villosa) bertujuan untuk mengevaluasi
pengaruh inklusi leguminosa terhadap kualitas silase. Penelitian ini terdiri dari dua
faktor. Proporsi taraf inklusi leguminosa dalam silase kombinasi (0, 30, 40, 50, 60
dan 70% berat segar) dengan tambahan aditif (kontrol, 5% dedak padi, 1%
inokulan Lactobacillus plantarum 1A-2, dan kombinasi dedak padi dan inokulan)
disusun dalam rancangan acak kelompok (RAK) faktorial dengan tiga ulangan.
Protein kasar dan senyawa fenolik meningkat dengan meningkatnya taraf
leguminosa dalam silase. Serat kasar menunjukkan hasil yang berbeda, semakin
tinggi penambahan leguminosa menyebabkan serat kasar semakin rendah
(P
ADITIF Lactobacillus plantarum 1A-2 SERTA DEDAK PADI
TERHADAP KUALITAS SILASE GABUNGAN
RUMPUT–LEGUMINOSA
FAJRIN SIDIQ
DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Taraf Inklusi
Leguminosa Acacia villosa dan Aditif Lactobacillus plantarum 1A-2 serta Dedak
Padi terhadap Kualitas Silase Gabungan Rumput–Leguminosa adalah benar karya
saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk
apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau
dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir
skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, November 2013
Fajrin Sidiq
NIM D24090046
ABSTRAK
FAJRIN SIDIQ. Pengaruh Taraf Inklusi Leguminosa Acacia villosa dan Aditif
Lactobacillus plantarum 1A-2 serta Dedak Padi terhadap Kualitas Silase
Gabungan Rumput–Leguminosa Dibimbing oleh DIDID DIAPARI dan
YANTYATI WIDYASTUTI.
Ensilasi rumput gajah (Pennisetum purpureum) yang dikombinasikan
dengan leguminosa yang potensial (Acacia villosa) bertujuan untuk mengevaluasi
pengaruh inklusi leguminosa terhadap kualitas silase. Penelitian ini terdiri dari dua
faktor. Proporsi taraf inklusi leguminosa dalam silase kombinasi (0, 30, 40, 50, 60
dan 70% berat segar) dengan tambahan aditif (kontrol, 5% dedak padi, 1%
inokulan Lactobacillus plantarum 1A-2, dan kombinasi dedak padi dan inokulan)
disusun dalam rancangan acak kelompok (RAK) faktorial dengan tiga ulangan.
Protein kasar dan senyawa fenolik meningkat dengan meningkatnya taraf
leguminosa dalam silase. Serat kasar menunjukkan hasil yang berbeda, semakin
tinggi penambahan leguminosa menyebabkan serat kasar semakin rendah
(P