PENGARUH MARKETING COMMUNICATION PT. TELKOMSEL TERHADAP CORPORATE IMAGE PADA MAHASISWA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PENGARUH MARKETING COMMUNICATION PT. TELKOMSEL
TERHADAP CORPORATE IMAGE PADA MAHASISWA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Marhaini dan Deddy Syahputra Zebua
Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara
Abstract: The objective of this research is to investigate the effect of marketing communication PT. Telkomsel towards corporate image among the students of North Sumatera University. This study used descriptive analysis method and statistic using multiple linear regression, simultaneous test and partial test. The data that used were primer and secondary with 81 respondents which determinated by accidental sampling. The result of this research by multiple linear regressions test shows that the marketing communication variable that consist of advertising, personal selling, sales promotion, public relation and publicity and also direct marketing have positive and significant effect on corporate image of PT. Telkomsel among the students of North Sumatera University, and based on partial test showed that the public relation and publicity variable has dominant effect towards corporate image of PT. Telkomsel among the students of North Sumatera University.
Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komunikasi
pemasaran PT. Telkomsel terhadap citra perusahaan untuk mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan statistik menggunakan uji regresi berganda, linier simultan dan uji parsial. Data yang digunakan adalah primer dan sekunder dengan 81 responden menggunakan accidental sampling. Hasil penelitian dengan uji regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel komunikasi pemasaran yang terdiri dari periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas dan pemasaran langsung juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap citra perusahaan PT. Telkomsel untuk mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Dan berdasarkan uji parsial menunjukkan bahwa hubungan publik dan variabel publisitas memiliki pengaruh dominan terhadap citra perusahaan PT. Telkomsel untuk mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
Kata kunci: komunikasi pemasaran, periklanan, promosi penjualan, hubungan
masyarakat
Keywords: marketing communication, advertising, personal selling, sales
promotion, public relation and publicity, direct marketing, and also corporate image
PENDAHULUAN Latar Belakang
Persepsi masyarakat yang baik terhadap citra sebuah perusahaan merupakan aset yang begitu berharga dewasa ini, sebab bagi setiap perusahaan citra merupakan keseluruhan kesan yang terbentuk dibenak masyarakat tentang perusahaan. Menurut Sutojo (2004:11) Bagi anggota masyarakat citra perusahaan menjadi salah satu dasar untuk mengambil berbagai macam keputusan penting,
misalnya membeli produk, memberi kredit atau memberi izin usaha. Bagi perusahaan citra yang baik dan kuat mempunyai beberapa manfaat penting berupa daya saing yang kuat dalam jangka menengah dan panjang, memberikan proteksi selama masa krisis, menjadi daya tarik eksekutif yang handal, meningkatkanefektifitas strategi pemasaran, dan penghematan biaya operasional. Pengelolaan komunikasi merupakan salah satu cara bagi perusahaan untuk membangun citra perusahaan yang
(2)
baik kepada konsumen. Komunikasi pemasaran harus memperhatikan elemen-elemen dalam komunikasi pemasaran. Adapun elemen-elemen dari komunikasi pemasaran ialah iklan, penjualan perorangan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas, serta penjualan langsung.
Iklan dan program hubungan masyarakat merupakan dua macam sarana utama untuk mempopulerkan citra (Sutojo, 2004:69). Selain itu peran karyawan perusahaan juga dibutuhkan dalam membangun citra perusahaan. Para karyawan dalam berbagai jenjang jabatan mereka sering berhubungan dengan masyarakatsudah jelas mereka akan menjadi tolak ukur persepsi masyarakat tentang perusahaan.
Sebagai penyedia layanan operator seluler terbesar di Indonesia, PT. Telkomsel telah memanfaatkan bauran komunikasi pemasaran dengan baik dalam menjaga reputasinya di mata masyarakat. Penggunaan media iklan yang sering terlihat dan mudah dikenali, baik iklan produk yang menggunakan artis terkenal sebagai celebrity endorser-nya, billboard, spanduk, umbul-umbul,iklan radio, hingga iklan citra yang berfungsi mengenalkan produk sekaligus identitas perusahaan kepada masyarakat.Penjualan perorangan juga tidak luput dari perhatian perusahaan, tidak hanya wiraniaga, namun operator call center, karyawan GraPARI, GeraiHALO, dan kiosHALO juga cukup terlatih untuk menjelaskan produk dan menanggapi keluhan-keluhan pelanggan dengan baik.Promosi penjualan yang dilakukan PT. Telkomsel juga menarik dan variatif, promo perubahan tarif sesuai kebutuhan, bonus SMS, bonus akses internet, penjualan paket bundling ponsel dengan kartu perdana, dan event promo di pusat-pusat perbelanjaan. Humas kemudian memberitakan kegiatan tersebut dalam televisi ataupun koran. Melaksanakan kegiatan corporate social responsibilitymisalnya saat adanya bencana di Indonesia dengan mempublikasikan center number untuk sumbangan, mendirikan posko tanggap bencana, mengadakan bantuan di bidang kesehatan hingga pengembangan kewirausahaan masyarakat di daerah tertentu. Kegiatan penjualan langsung seperti pemanfaatan situs perusahaan, surat tagihan pelanggan,
buletin pelanggan, dan SMS promo juga termanfaatkan dengan baik untuk menginformasikan produk dan kondisi perusahaan. sehingga terjalin kontak yang berkesinambungan dengan para pelanggannya.
Upaya menjaga citra perusahaan dan pelayanan yang memuaskan tidak begitu saja. PT. Telkomsel terus menambah jumlah BTS (Based Territorial Service), memperluas jangkauan jaringan dan menambah titik pelayanan pelanggan. Sehingga membuat dari dua ratus juta penduduk Indonesia, sembilan puluh tiga juta diantaranya telah menjadi pelanggan setia PT.Telkomsel.
Kuartal pertama dan kedua tahun 2010, Telkomsel menerima beberapa penghargaan untuk produk-produknya yang inovatif, jaringan yang handal dan customer service yang melayani dengan baik (Telkomsel Highlight, Quarter I, Mei 2010 dan Quarter II Juli 2010). berupa beberapa penghargaan yang jumlahnya cukup banyak dari media massa, seperti majalah, pertelevisian dan organisasi independen lainnya. Tentunya peningkatan jumlah pelanggan dan penghargaan diterima tersebut merupakan bukti bahwa PT. Telkomsel memiliki citra yang baik sebagai penyedia layanan seluler yang handal dan terpercaya di mata masyarakat dan mitra usahanya.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka perumusan masalah penelitian ini adalah: Apakah marketing communication PT. Telkomsel berpengaruh positif dan signifikan terhadap corporate image pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara?
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana pengaruh aktivitas marketing communication PT. Telkomsel terhadap corporate image pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
Hipotesa
Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka hipotesis penelitian ini adalah:marketing communication PT. Telkomsel berpengaruh
(3)
positif dan signifikan terhadap corporate image pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel
Pada penelitian ini ada enam variabel yang dibahas yang terbagi atas
variabel independen (X) yaitu marketing communication terdiri atas advertising (X1),
personal selling (X2),sales promotion (X3),public relation and publicity (X4) dandirect marketing (X5) serta sebagai variabel dependen (Y) adalah corporate image.
Defenisi Operasional Variabel
Defenisi operasional variabel dan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1.
Defenisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Variabel Indikator Skala
Advertising
(X1)
Suatu bentuk dari presentasi non-personal dan promosi dari suatu ide, barang atau jasa yang tidak gratis (berbayar) dan dilakukan perusahaan. Karakteristik dari iklan sendiri adalah bersifat non-personal, komunikasi satu arah, ada sponsor (khalayak yang peduli), dan bertujuan untuk mengubah sikap dan perilaku
a. Menampilkanatau memasang iklan TV, iklan koran, iklan radio, billboard,
neonboxspanduk, poster, flyer, umbul-umbul.
b. Memberi informasi mengenai produk perusahaan
c. Menarik dan menimbulkan persepsi positif
d. Ditayangkan berulang-ulang e. Membangun citra jangka
panjang
Likert
Personal Selling
(X2)
Komunikasi dua arah antara seorang penjual/wiraniaga dengan
konsumen untuk
menginformasikan, menjelaskan, dan melakukan persuasi dari suatu brand untuk kepentingan pembeli.
a. Bertemu langsung dengan pelanggan
b. Penjelasan mengenai layanan produk
c. Customerservice d. Callcenter
Likert
Sales Promotion
(X3)
Bentuk nilai tambah penawaran yang dirancang untuk menggerakkan dan mempercepat respons dari customer.
a. Bonus b. Promo tarif c. Diskon harga d. Event promo
Likert
Public Relation & Publicity
(X4)
Menyampaikan corporate identity dan brand information untuk mempengaruhi calon customer atau customer secara positif
a. Menjelaskan identitas perusahaan
b. Publikasi perusahaan melalui berita koran dan televisi c. Corporate social responsibility
Likert
Direct Marketing
(X5)
Penjualan dilakukan perusahaan dengan berhubungan langsung dengan customer tanpa melalui retailer
a. Surat pelanggan b. Situs perusahaan
c. Majalah/buletin pelanggan d. SMS promo
Likert
Corporate Image
(Y)
Kesan publik secara keseluruhan terhadap suatu perusahaan.
a. Disukai b. Kemampuan c. Kualitas d. Kinerja
e. Tanggung jawab
Likert
Sumber : Purba, dkk (2006),Kotler (1997) Shimp (2003), Sutojo (2004) dimodifikasi
(4)
Skala Pengukuran Variabel
Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian ini menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial(Sugiyono, 2007:86). Skala Likert menggunakan lima tingkatan jawaban sebagai berikut:
Tabel 1.2.
Instrument Skala Likert
No Skala Skor
1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Kurang Setuju 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju 1 Sumber: Sugiyono (2007)
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang masih terdaftar aktif perkuliahan yang berjumlah sebanyak 22.647 mahasiswa (evaluasi.or.id), yang menjadi pengguna dari kartu seluler Telkomsel yaitu pengguna Kartu Halo, Kartu simPATI dan Kartu AS. Karena mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang menggunakan kartu seluler Telkomsel jumlahnya tidak diketahui sehingga untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus (Supramono, 2003:62):
Keterangan:
n = Jumlah Sampel
= Nilai standar normal yang besarnya
tergantung α,
bila α = 0,05 Z = 1,67
bila α = 0,01 Z = 1,96
p = Estimasi proporsi populasi q = 1-p
d = Penyimpangan yang ditolelir
Berdasarkan pra survei yang dilakukan oleh penulis secara acak pada 30 orang mahasiswa Universitas Sumatera Utara di perpustakaan Universitas Sumatera Utara tanggal 1 Februari 2011, ditemukan 20 orang pengguna kartu seluler Telkomsel (66,6%) p = 0,7 dan 10 orang lainnya (33,3%) q = 0,3 adalah pengguna kartu
seluler operator lain. Selanjutanya standar erroryang digunakan adalah 10% dengan α = 1%.
Dengan memakai rumus tersebut menghasilkan sejumlah sampel sebagai berikut:
Metode pengambilan sampel menggunakan accidental sampling yaitu dengan cara mengambil sampel secara kebetulan, atau siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti (Ginting, 2004: 141) yaitu mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
Teknik Analisis a. Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis dimana data yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, kemudian diinterpretasikan secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan menjelaskan hasil perhitungan.
b. Analisis Statistik
Analisis statistik terdiri dari uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda,uji hipotesis dan koefisien determinasi (R2).
1. Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regresi, agar mendapatkan perkiraan yang tidak bias dan efisien maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yang terdiri atas Uji Normalitas dan Uji Multikolineritas.
2. Analisis Regresi Linier Berganda Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis statistik regresi linier berganda.Persamaan yang digunakan adalah:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3+ b4X4 + b5X5 + e
Keterangan:
Y = Corporate image a = Konstanta
b1b2b3b4b5 = Koefisien regresi X1 = Skor dimensi Advertising X2 = Skor dimensi Personal selling X3 = Skor dimensi Sales promotion X4 = Skor dimensi Public relation and
(5)
X5 = Skor dimensi Direct marketing e = Standar error
3. Uji Hipotesis
Untuk mengetahui pengaruh marketing communicaton terhadap corporate image maka dilakukan pengujian dengan menggunakan:
a. Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.
Kriteria pengujiannya adalah:
H0 : b1b2b3b4b5 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
H0 : b1b2b3b4b5 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat atau sebaliknya.
Kriteria pengambilan keputusannya adalah:
H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada = 5%
Ha diterima jika Fhitung > Ftabel pada = 5%
b. Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara parsial (individual) terhadap variasi variabel dependen. kriteria pengujiannya adalah:
H0 : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
H0 : b1 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen atau sebaliknya.
H0 : b2= 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
H0 : b2 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen
terhadap variabel dependen atau sebaliknya.
H0 : b3= 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
H0 : b3 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen atau sebaliknya.
H0 : b4= 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
H0 : b4 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen atau sebaliknya.
H0 : b5= 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
H0 : b5 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen atau sebaliknya.
Kriteria pengambilan keputusan adalah:
H0 diterima jika thitung < ttabel pada = 5%
Haditerima jikathitung > ttabel pada = 5%
4. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika koefisien determinasi (R2) semakin besar (mendekati satu) menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y. dimana 0 < R2< 1. Sebaliknya, jika R2 semakin kecil (mendekati nol), makadapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebasterhadap variabel terikat yang diteliti.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Deskriptif
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar kuesioner.
(6)
Jumlah pernyataan seluruhnya adalah 29 butir pernyataan, yakni lima butir pernyataan untuk variabel advertising (X1), empat butir pernyataan untuk variabel personal selling (X2), empat butir pernyataan untuk variabel sales promotion (X3), enam butir pernyataan untuk variabel
public relation & publicity (X4), lima butir pernyataan untuk variabel direct marketing (X5) dan lima butir pernyataan untuk variabel corporate image (Y). Kuesioner disebarkan kepada delapanpuluh satu (81) orang mahasiswa yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti di Universitas Sumatera Utara (USU) Medan.
Analisis Statistik
a. Analisis Regresi Linier Berganda
Tabel 3.1
Analisis Regresi Linier Berganda
Model
Unstandardize d Coefficients
Standar dized Coeffi cients
t Sig. B
Std. Error Beta
1 (Constant) -6.711 3.041 -2.207 .030 Advertising .297 .139 .177 2.137 .036 Personal_selling .463 .150 .256 3.076 .003 Sales_promotion .138 .119 .109 1.152 .253 Public_relation_a
nd_publicity .569 .095 .559 5.960 .000 Direct_marketing -.115 .131 -.092 -.879 .382
a.Dependent Variable:Corporate_image
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Februari 2011)
Berdasarkan hasil pengolahan data yang ditunjukkan dalam Tabel 3.1, maka diperoleh persamaan hasil regresi linier berganda sebagai berikut :
Y = -6.711 + 0.297X1 + 0.463X2+
0.138X3 + 0.569X4 + (-0.115X5 ) Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
a. Konstanta (a) = -6.711, ini menunjukkan harga konstan, dimana jika variabel advertising (X1), personal
selling (X2), sales promotion (X3),
public relation and publicity (X4) dan
direct marketing (X5) = 0 (tidak dilakukan), maka
corporate image = -6.711.
b. 0,297X1 = adalah nilai dari variabel
advertising
dalam persamaan regresi.
c. 0,463X2 = adalah nilai dari variabel
personal selling dalam persamaan regresi.
d. 0,138X3 = adalah nilai dari variabel
sales promotion dalam persamaan regresi.
e. 0,569X4 = adalah nilai dari variabel
public relation and publicitydalam persamaan regresi.
f. -0,115X5 = adalah nilai dari variabel
direct marketingdalam persamaan regresi.
b. Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)
Berdasarkan Tabel 3.1 dapat dilihat bahwa:
1. Variabel Advertising (X1)
Nilai thitung variabel advertising adalah 2,137 dan nilai ttabel 1,660 maka thitung > ttabel (2,137 > 1,660) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel advertising berpengaruh positif dan signifikan (0,036 < 0,05) secara parsial terhadap corporate image pada mahasiswa pengguna kartu seluler Telkomsel di Universitas Sumatera Utara. Artinya, jika variabel advertising ditingkatkan sebesar satu satuan, maka corporate image akan meningkat sebesar 0,297.
2. Variabel Personal Selling (X2)
Nilai thitung variabel personal selling adalah 3,076 dan nilai ttabel 1,660 maka thitung > ttabel (3,076 > 1,660) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel personal selling berpengaruh positif dan signifikan (0,003 < 0,05) secara parsial terhadap corporate image mahasiswa pengguna kartu seluler Telkomsel di Universitas Sumatera Utara. Artinya, jika variabel personal selling ditingkatkan sebesar satu satuan, maka corporate image akan meningkat sebesar 0,463.
3. Variabel Sales Promotion (X3)
Nilai thitung variabel sales promotion adalah 1,152 dan nilai ttabel 1,660 maka thitung < ttabel (1,152 < 1,660) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel sales promotion berpengaruh positif namun tidak signifikan (0,253 > 0,05) secara parsial terhadap corporate
(7)
image pada mahasiswa pengguna kartu seluler Telkomsel di Universitas Sumatera Utara. Artinya, jika variabel sales promotion ditingkatkan sebesar satu satuan, maka corporate image tidak akan meningkat sebesar 0,138. 4. Variabel Public Relation and Publicity
(X4)
Nilai thitung variabel public relation and
publicity adalah 5,960 dan nilai ttabel 1,660 maka thitung > ttabel (5,960 > 1,660) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel public relation and publicity berpengaruh positif dan signifikan (0,000 < 0,05) secara parsial terhadap corporate image pada mahasiswa pengguna kartu seluler Telkomsel di Universitas Sumatera Utara. Artinya, jika variabel public relation and publicity ditingkatkan sebesar satu satuan, maka corporate image akan meningkat sebesar 0,569. Variabel public relation and publicity mempunyai nilai terbesar diantara variabel lain yang mempengaruhi corporate image pada mahasiswa pengguna kartu seluler Telkomsel di Universitas Sumatera Utara, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel public relation and publicity merupakan
variabel dominan dalam
mempertahankan corporate image pada mahasiswa pengguna kartu seluler Telkomsel di Universitas Sumatera Utara.
5. Variabel Direct Marketing (X5) Nilai thitung variabel direct marketing adalah -0,879 dan nilai ttabel 1,660 maka thitung < ttabel (-0,879 < 1,660) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel direct marketing berpengaruh negatif dan tidak signifikan (0,382 > 0,05) secara parsial terhadap corporate image pada mahasiswa pengguna kartu seluler Telkomsel di Universitas Sumatera Utara. Artinya, jika variabel direct marketing ditingkatkan sebesar satu satuan, maka corporate imageakan berkurang sebesar 0,115.
c. Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)
Tabel 3.2. Hasil Uji ANOVAb
Model
Sum of Squares Df
Mean
Square F Sig. 1 Regression 467.162 5 93.432 23.222 .000a
Residual 301.752 75 4.023
Total 768.914 80
a. Predictors: (Constant),
Direct_marketing,Personal_selling, Advertising, Public_relation_and_publicity,Sales_promotion b. Dependent Variable: Corporate_image
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Februari 2011)
Pada Tabel 3.2 dapat dilihat bahwa hasil perolehan Fhitung pada kolom F yakni sebesar 23,222 dengan tingkat signifikansi = 0,000 lebih besar dari nilai Ftabel yakni 2,34, dengan α = 5%, atau dengan kata lain F hitung > F tabel (23,222 > 2,34).Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis jika Fhitung > Ftabel dan tingkat signifikansinya (0,000) < 0,05, menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen (advertising, personal selling, sales promotion, public relation and publicity dan direct marketing) secara serempak adalah positif dan signifikan terhadap corporate image.
d. Pengujian Koefisien Determinasi (R2) Pengujian koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu
(0 ≤ R² ≥ 1). Jika R² semakin besar
(mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah besar terhadap variabel terikat (Y).
Tabel 3.3.
Pengujian Koefisien Determinasi (R2)
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .779a .608 .581 2.00583
a. Predictors: (Constant), Direct_marketing, Personal_selling, Advertising,
Public_relation_and_publicity, Sales_promotion b. Dependent Variable: Corporate_image
(8)
Berdasarkan Tabel 3.3 dapat dilihat bahwa : a. R = 0,779 berarti hubungan antara variabel advertising, personal selling, sales promotion, public relation and publicity dan direct marketing terhadap variabel terikat yaitu corporate image (Y) sebesar 77,90%. Artinya hubungannya erat. b. Adjusted R Square sebesar 0,581 berarti 58,1% variabel corporate image dapat dijelaskan oleh advertising, personal selling, sales promotion, public relation and publicity dan direct marketing. Sedangkan sisanya 41,9% dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.
c. Standard Error of Estimated (standar deviasi) artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini standar deviasinya sebesar 2,00583. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan makan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil analisis data menunjukkan bahwa variabel bebasadvertising, personal selling, sales promotion, public relation and publicity dan direct marketingsecara serempak berpengaruh postif dan signifikan terhadapcorporate image pada mahasiswa pengguna kartu seluler Telkomsel di Universitas Sumatera Utara.
2. Dari kelima variabel bebas yang terdiri dari advertising, personal selling, sales promotion, public relation and publicitydan direct marketingyang paling dominan mempengaruhi corporate imagepada mahasiswa pengguna kartu seluler Telkomsel di Universitas Sumatera Utaraadalah variabel public relation and publicity.
SARAN
Dalam penelitian ini, peneliti juga memberikan saran kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap penelitian ini antara lain:
1. Terdapat tiga variabel bebas yaitu advertising, personal sellingdan public relation and publicity yangberpengaruh positif dan signifikan terhadap corporate imagepada mahasiswa pengguna kartu seluler Telkomsel di Universitas Sumatera Utara, maka perusahaan Telkomsel perlu untuk mempertahankan dan juga meningkatkan ketiga variabel tersebut dalam membangun citra perusahaan. 2. Hasil penelitian menyatakan bahwa
variabelpublic relation and publicitylebih dominan mempengaruhi corporate image pada mahasiswa pengguna kartu seluler Telkomsel di Universitas Sumatera Utara, maka Perusahaan Telkomsel diharapkan terus berusaha melakukan kegiatan-kegiatan perusahaan yang baik, dan mempublikasikan berbagai hal yang positif kepada masyarakat khususnya pelanggan layanan seluler Telkomsel agar terus mencitrakan perusahaan Telkomsel dengan baik.
3. Penelitian ini menggunakan lima variabel bebas untuk mengukur corporate image, namun ada dua variabel yang belum terfokus pada objek-objek corporate imagesecara lebih menjurus yaitu variabel sales promotion dan direct marketing, sehingga bagi peneliti selanjutnya diharapkanmemperhatikan variabel
bebas tersebut dengan
mengembangkan indikator-indikator yang lebih tepat ataupun menambahkan variabel lainnya yang dapat mengukur corporate image.
DAFTAR PUSTAKA BUKU:
Blythe, J.. 2003. Essential of Marketing
Communications, 2nd Edition,
England: Pearson Education Limited
Charles W, Lamb. Jr. Josep. F. Hair. JR. Carl MC. Daniel. 2001.
Pemasaran, Edisi Pertama,
Penterjemah David Oktarenia, Jakarta : Selemba Empat
Ginting, Paham & Syafrizal Helmi Situmorang.2008.Filsafat Ilmu dan Metode Riset,Medan : USU Press
(9)
Kotler,Philip.1997. Marketing
Management : Analysing,
Planning, Implementing and
Controlling 9th edition, New
Jersey: Prentice Hall
Kotler & Armstrong. 2001.
Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi
kedelapan, Jakarta : Salemba Empat Purba, Amir, Fatma Wardy Lubis, Dayana, dan Haris Wijaya. 2006.Pengantar Ilmu Komunikasi. Medan: Pustaka Bangsa Press.
Sekaran, Umar.2006. Research Methods For Business, John Wiley & Sons, New York
Setiadi, Nugroho. J. 2003. Perilaku
Konsumen : Konsep dan
Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Prenada Media
Shim, Terence A. 2003. Periklanan
Promosi Aspek Tambahan
Komunikasi Pemasaran
Terpadu Jilid Satu, Edisi Kelima, Jakarta : Erlangga
Shim, Terence A. 2004. Periklanan
Promosi Aspek Tambahan
Komunikasi Pemasaran
Terpadu Jilid Dua, Edisi Kelima, Jakarta : Erlangga
Simamora, Bilson.2006. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta : PT Gramedia Pustaka utama.
Situmorang, Syafrizal Helmi, Iskandar
Muda, Doli M. Ja’far Dalimunthe,
Fadli dan Fauzie
Syarif,.2010.Analisis Data: Untuk Riset Manajemen dan Bisnis. Medan: USU Press
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kesembilan, Bandung : CV Alfabeta.
Supramono, dan Haryanto, Jony Octavian. 2003. Desain proposal penelitian: Studi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi
Sutojo,Siswanto.2004. Membangun Citra
Perusahaan: Building The
Corporate Image.Jakarta : PT
Damar Pustaka
SKRIPSI:
Simbolon, Melati Meliana.2008."Peranan Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan Pada PT Pusri Medan".Skripsi, Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan. Susanto, Ferry.1999."Pengaruh Public Relation Terhadap Corporate Image
PT Sampoerna di
Surabaya".Skripsi, Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Surabaya.
INTERNET:
www.evaluasi.or.id, diakses tanggal 21 September 2010 Pukul 18.00 WIB
www.medantalk.com/telkomsel-sumbagut-
raih-97-juta-pelanggan.htmldiaksestanggal 21 Oktober 2010 pukul 9.35 WIB
www.telkomsel.com/about/corporate/2405-telkomsel-paling-indonesia.html diakses tanggal 31 Oktober 2010 pukul 15.05 WIB
www.telkomsel.com diakses tanggal 23 Februari 2011 pukul 22.42 WIB.
______ 2010.Telkomsel Highlight,
Quarter I, Mei
______ 2010.Telkomsel Highlight,
(1)
Skala Pengukuran Variabel
Pengukuran masing-masing
variabel dalam penelitian ini menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial(Sugiyono, 2007:86). Skala Likert menggunakan lima tingkatan jawaban sebagai berikut:
Tabel 1.2.
Instrument Skala Likert
No Skala Skor
1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Kurang Setuju 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: Sugiyono (2007)
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang masih terdaftar aktif perkuliahan yang berjumlah sebanyak 22.647 mahasiswa (evaluasi.or.id), yang menjadi pengguna dari kartu seluler Telkomsel yaitu pengguna Kartu Halo, Kartu simPATI dan Kartu AS. Karena mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang menggunakan kartu seluler Telkomsel jumlahnya tidak diketahui sehingga untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus (Supramono, 2003:62):
Keterangan:
n = Jumlah Sampel
= Nilai standar normal yang besarnya
tergantung α,
bila α = 0,05 Z = 1,67
bila α = 0,01 Z = 1,96 p = Estimasi proporsi populasi q = 1-p
d = Penyimpangan yang ditolelir
Berdasarkan pra survei yang dilakukan oleh penulis secara acak pada 30 orang mahasiswa Universitas Sumatera Utara di perpustakaan Universitas Sumatera Utara tanggal 1 Februari 2011, ditemukan 20 orang pengguna kartu seluler Telkomsel (66,6%) p = 0,7 dan 10 orang lainnya (33,3%) q = 0,3 adalah pengguna kartu
seluler operator lain. Selanjutanya standar erroryang digunakan adalah 10% dengan α = 1%.
Dengan memakai rumus tersebut menghasilkan sejumlah sampel sebagai berikut:
Metode pengambilan sampel
menggunakan accidental sampling yaitu dengan cara mengambil sampel secara kebetulan, atau siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti (Ginting, 2004: 141) yaitu mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
Teknik Analisis
a. Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis dimana data yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, kemudian diinterpretasikan secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan menjelaskan hasil perhitungan.
b. Analisis Statistik
Analisis statistik terdiri dari uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda,uji hipotesis dan koefisien determinasi (R2).
1. Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regresi, agar mendapatkan perkiraan yang tidak bias dan efisien maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yang terdiri atas Uji Normalitas dan Uji Multikolineritas.
2. Analisis Regresi Linier Berganda Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis statistik regresi linier berganda.Persamaan yang digunakan adalah:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3+ b4X4 + b5X5 + e
Keterangan:
Y = Corporate image a = Konstanta
b1b2b3b4b5 = Koefisien regresi X1 = Skor dimensi Advertising X2 = Skor dimensi Personal selling X3 = Skor dimensi Sales promotion X4 = Skor dimensi Public relation and
(2)
X5 = Skor dimensi Direct marketing e = Standar error
3. Uji Hipotesis
Untuk mengetahui pengaruh marketing communicaton terhadap corporate image maka dilakukan pengujian dengan menggunakan:
a. Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.
Kriteria pengujiannya adalah:
H0 : b1b2b3b4b5 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
H0 : b1b2b3b4b5 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat atau sebaliknya.
Kriteria pengambilan keputusannya adalah:
H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada = 5%
Ha diterima jika Fhitung > Ftabel pada = 5%
b. Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara parsial (individual) terhadap variasi variabel dependen. kriteria pengujiannya adalah:
H0 : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
H0 : b1 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen atau sebaliknya.
H0 : b2= 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
H0 : b2 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen
terhadap variabel dependen atau sebaliknya.
H0 : b3= 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
H0 : b3 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen atau sebaliknya.
H0 : b4= 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
H0 : b4 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen atau sebaliknya.
H0 : b5= 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
H0 : b5 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen atau sebaliknya.
Kriteria pengambilan keputusan adalah:
H0 diterima jika thitung < ttabel pada = 5%
Haditerima jikathitung > ttabel pada = 5%
4. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika koefisien determinasi (R2) semakin besar (mendekati satu) menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y. dimana 0 < R2< 1. Sebaliknya, jika R2 semakin kecil (mendekati nol), makadapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebasterhadap variabel terikat yang diteliti.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Deskriptif
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar kuesioner.
(3)
Jumlah pernyataan seluruhnya adalah 29 butir pernyataan, yakni lima butir pernyataan untuk variabel advertising (X1), empat butir pernyataan untuk variabel personal selling (X2), empat butir pernyataan untuk variabel sales promotion (X3), enam butir pernyataan untuk variabel public relation & publicity (X4), lima butir pernyataan untuk variabel direct marketing (X5) dan lima butir pernyataan untuk variabel corporate image (Y). Kuesioner disebarkan kepada delapanpuluh satu (81) orang mahasiswa yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti di Universitas Sumatera Utara (USU) Medan.
Analisis Statistik
a. Analisis Regresi Linier Berganda
Tabel 3.1
Analisis Regresi Linier Berganda
Model
Unstandardize d Coefficients
Standar dized Coeffi cients
t Sig.
B Std.
Error Beta
1 (Constant) -6.711 3.041 -2.207 .030
Advertising .297 .139 .177 2.137 .036
Personal_selling .463 .150 .256 3.076 .003
Sales_promotion .138 .119 .109 1.152 .253
Public_relation_a
nd_publicity .569 .095 .559 5.960 .000
Direct_marketing -.115 .131 -.092 -.879 .382
a.Dependent Variable:Corporate_image
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Februari 2011) Berdasarkan hasil pengolahan data yang ditunjukkan dalam Tabel 3.1, maka diperoleh persamaan hasil regresi linier berganda sebagai berikut :
Y = -6.711 + 0.297X1 + 0.463X2+
0.138X3 + 0.569X4 + (-0.115X5 )
Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
a. Konstanta (a) = -6.711, ini menunjukkan harga konstan, dimana jika variabel advertising (X1), personal selling (X2), sales promotion (X3), public relation and publicity (X4) dan direct marketing (X5) = 0 (tidak dilakukan), maka
corporate image = -6.711.
b. 0,297X1 = adalah nilai dari variabel advertising
dalam persamaan regresi.
c. 0,463X2 = adalah nilai dari variabel personal selling dalam persamaan regresi.
d. 0,138X3 = adalah nilai dari variabel sales promotion dalam persamaan regresi.
e. 0,569X4 = adalah nilai dari variabel public relation and publicitydalam persamaan regresi.
f. -0,115X5 = adalah nilai dari variabel direct marketingdalam persamaan regresi.
b. Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)
Berdasarkan Tabel 3.1 dapat dilihat bahwa:
1. Variabel Advertising (X1)
Nilai thitung variabel advertising adalah 2,137 dan nilai ttabel 1,660 maka thitung > ttabel (2,137 > 1,660) sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel
advertising berpengaruh positif dan signifikan (0,036 < 0,05) secara parsial terhadap corporate image pada mahasiswa pengguna kartu seluler Telkomsel di Universitas Sumatera Utara. Artinya, jika variabel advertising ditingkatkan sebesar satu satuan, maka corporate image akan meningkat sebesar 0,297.
2. Variabel Personal Selling (X2)
Nilai thitung variabel personal selling adalah 3,076 dan nilai ttabel 1,660 maka thitung > ttabel (3,076 > 1,660) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel personal selling berpengaruh positif dan signifikan (0,003 < 0,05) secara parsial terhadap corporate image mahasiswa pengguna kartu seluler Telkomsel di Universitas Sumatera Utara. Artinya, jika variabel personal selling ditingkatkan sebesar satu satuan, maka corporate image akan meningkat sebesar 0,463.
3. Variabel Sales Promotion (X3)
Nilai thitung variabel sales promotion adalah 1,152 dan nilai ttabel 1,660 maka thitung < ttabel (1,152 < 1,660) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel sales promotion berpengaruh positif namun tidak signifikan (0,253 > 0,05) secara parsial terhadap corporate
(4)
image pada mahasiswa pengguna kartu seluler Telkomsel di Universitas Sumatera Utara. Artinya, jika variabel sales promotion ditingkatkan sebesar satu satuan, maka corporate image tidak akan meningkat sebesar 0,138. 4. Variabel Public Relation and Publicity
(X4)
Nilai thitung variabel public relation and publicity adalah 5,960 dan nilai ttabel 1,660 maka thitung > ttabel (5,960 > 1,660) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel public relation and publicity berpengaruh positif dan signifikan (0,000 < 0,05) secara parsial terhadap corporate image pada mahasiswa pengguna kartu seluler Telkomsel di Universitas Sumatera Utara. Artinya, jika variabel public relation and publicity ditingkatkan sebesar satu satuan, maka corporate image akan meningkat sebesar 0,569. Variabel public relation and publicity mempunyai nilai terbesar diantara variabel lain yang mempengaruhi corporate image pada mahasiswa pengguna kartu seluler Telkomsel di Universitas Sumatera Utara, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel public relation and publicity merupakan
variabel dominan dalam
mempertahankan corporate image pada mahasiswa pengguna kartu seluler Telkomsel di Universitas Sumatera Utara.
5. Variabel Direct Marketing (X5) Nilai thitung variabel direct marketing adalah -0,879 dan nilai ttabel 1,660 maka thitung < ttabel (-0,879 < 1,660) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel direct marketing berpengaruh negatif dan tidak signifikan (0,382 > 0,05) secara parsial terhadap corporate image pada mahasiswa pengguna kartu seluler Telkomsel di Universitas Sumatera Utara. Artinya, jika variabel direct marketing ditingkatkan sebesar satu satuan, maka corporate imageakan berkurang sebesar 0,115.
c. Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)
Tabel 3.2.
Hasil Uji ANOVAb
Model
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 467.162 5 93.432 23.222 .000a
Residual 301.752 75 4.023
Total 768.914 80
a. Predictors: (Constant),
Direct_marketing,Personal_selling, Advertising, Public_relation_and_publicity,Sales_promotion b. Dependent Variable: Corporate_image
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Februari 2011) Pada Tabel 3.2 dapat dilihat bahwa hasil perolehan Fhitung pada kolom F yakni sebesar 23,222 dengan tingkat signifikansi = 0,000 lebih besar dari nilai Ftabel yakni 2,34, dengan α = 5%, atau dengan kata lain F hitung > F tabel (23,222 > 2,34).Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis jika Fhitung > Ftabel dan tingkat signifikansinya (0,000) < 0,05, menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen (advertising, personal selling, sales promotion, public relation and publicity dan direct marketing) secara serempak adalah positif dan signifikan terhadap corporate image.
d. Pengujian Koefisien Determinasi (R2) Pengujian koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu
(0 ≤ R² ≥ 1). Jika R² semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah besar terhadap variabel terikat (Y).
Tabel 3.3.
Pengujian Koefisien Determinasi (R2)
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .779a .608 .581 2.00583
a. Predictors: (Constant), Direct_marketing,
Personal_selling, Advertising,
Public_relation_and_publicity, Sales_promotion
b. Dependent Variable: Corporate_image
(5)
Berdasarkan Tabel 3.3 dapat dilihat bahwa : a. R = 0,779 berarti hubungan antara variabel advertising, personal selling, sales promotion, public relation and publicity dan direct marketing terhadap variabel terikat yaitu corporate image (Y) sebesar 77,90%. Artinya hubungannya erat. b. Adjusted R Square sebesar 0,581 berarti 58,1% variabel corporate image dapat dijelaskan oleh advertising, personal selling, sales promotion, public relation and publicity dan direct marketing. Sedangkan sisanya 41,9% dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.
c. Standard Error of Estimated (standar deviasi) artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini standar deviasinya sebesar 2,00583. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan makan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil analisis data menunjukkan bahwa variabel bebasadvertising, personal selling, sales promotion, public relation and publicity dan direct marketingsecara serempak berpengaruh postif dan signifikan terhadapcorporate image pada mahasiswa pengguna kartu seluler Telkomsel di Universitas Sumatera Utara.
2. Dari kelima variabel bebas yang terdiri dari advertising, personal selling, sales promotion, public relation and publicitydan direct marketingyang
paling dominan mempengaruhi
corporate imagepada mahasiswa pengguna kartu seluler Telkomsel di Universitas Sumatera Utaraadalah variabel public relation and publicity.
SARAN
Dalam penelitian ini, peneliti juga memberikan saran kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap penelitian ini antara lain:
1. Terdapat tiga variabel bebas yaitu advertising, personal sellingdan public relation and publicity yangberpengaruh positif dan signifikan terhadap corporate imagepada mahasiswa pengguna kartu seluler Telkomsel di Universitas Sumatera Utara, maka perusahaan Telkomsel perlu untuk mempertahankan dan juga meningkatkan ketiga variabel tersebut dalam membangun citra perusahaan. 2. Hasil penelitian menyatakan bahwa
variabelpublic relation and publicitylebih dominan mempengaruhi corporate image pada mahasiswa pengguna kartu seluler Telkomsel di Universitas Sumatera Utara, maka Perusahaan Telkomsel diharapkan terus berusaha melakukan kegiatan-kegiatan perusahaan yang baik, dan mempublikasikan berbagai hal yang positif kepada masyarakat khususnya pelanggan layanan seluler Telkomsel agar terus mencitrakan perusahaan Telkomsel dengan baik.
3. Penelitian ini menggunakan lima variabel bebas untuk mengukur corporate image, namun ada dua variabel yang belum terfokus pada objek-objek corporate imagesecara lebih menjurus yaitu variabel sales promotion dan direct marketing, sehingga bagi peneliti selanjutnya diharapkanmemperhatikan variabel
bebas tersebut dengan
mengembangkan indikator-indikator
yang lebih tepat ataupun
menambahkan variabel lainnya yang dapat mengukur corporate image.
DAFTAR PUSTAKA BUKU:
Blythe, J.. 2003. Essential of Marketing Communications, 2nd Edition, England: Pearson Education Limited
Charles W, Lamb. Jr. Josep. F. Hair. JR.
Carl MC. Daniel. 2001.
Pemasaran, Edisi Pertama,
Penterjemah David Oktarenia, Jakarta : Selemba Empat
Ginting, Paham & Syafrizal Helmi Situmorang.2008.Filsafat Ilmu
dan Metode Riset,Medan : USU
(6)
Kotler,Philip.1997. Marketing Management : Analysing, Planning, Implementing and Controlling 9th edition, New Jersey: Prentice Hall
Kotler & Armstrong. 2001.
Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi
kedelapan, Jakarta : Salemba Empat Purba, Amir, Fatma Wardy Lubis, Dayana, dan Haris Wijaya. 2006.Pengantar
Ilmu Komunikasi. Medan: Pustaka
Bangsa Press.
Sekaran, Umar.2006. Research Methods For Business, John Wiley & Sons, New York
Setiadi, Nugroho. J. 2003. Perilaku
Konsumen : Konsep dan
Implikasi untuk Strategi dan
Penelitian Pemasaran. Jakarta:
Prenada Media
Shim, Terence A. 2003. Periklanan
Promosi Aspek Tambahan
Komunikasi Pemasaran
Terpadu Jilid Satu, Edisi Kelima, Jakarta : Erlangga
Shim, Terence A. 2004. Periklanan
Promosi Aspek Tambahan
Komunikasi Pemasaran
Terpadu Jilid Dua, Edisi Kelima, Jakarta : Erlangga
Simamora, Bilson.2006. Panduan Riset
Perilaku Konsumen. Jakarta : PT
Gramedia Pustaka utama.
Situmorang, Syafrizal Helmi, Iskandar
Muda, Doli M. Ja’far Dalimunthe,
Fadli dan Fauzie
Syarif,.2010.Analisis Data: Untuk
Riset Manajemen dan Bisnis.
Medan: USU Press
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kesembilan, Bandung : CV Alfabeta.
Supramono, dan Haryanto, Jony Octavian. 2003. Desain proposal penelitian:
Studi Pemasaran. Yogyakarta:
Penerbit Andi
Sutojo,Siswanto.2004. Membangun Citra
Perusahaan: Building The
Corporate Image.Jakarta : PT Damar Pustaka
SKRIPSI:
Simbolon, Melati Meliana.2008."Peranan Strategi Komunikasi Pemasaran
Dalam Pencapaian Tujuan
Perusahaan Pada PT Pusri Medan".Skripsi, Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan. Susanto, Ferry.1999."Pengaruh Public Relation Terhadap Corporate Image
PT Sampoerna di
Surabaya".Skripsi, Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Surabaya.
INTERNET:
www.evaluasi.or.id, diakses tanggal 21 September 2010 Pukul 18.00 WIB
www.medantalk.com/telkomsel-sumbagut-
raih-97-juta-pelanggan.htmldiaksestanggal 21 Oktober 2010 pukul 9.35 WIB
www.telkomsel.com/about/corporate/2405-telkomsel-paling-indonesia.html diakses tanggal 31 Oktober 2010 pukul 15.05 WIB
www.telkomsel.com diakses tanggal 23 Februari 2011 pukul 22.42 WIB.
______ 2010.Telkomsel Highlight,
Quarter I, Mei
______ 2010.Telkomsel Highlight,