Lipid metabolism of broiler chickens fed carbohydrate or fat based supplemented with vitamin E and vitamin C through drinking water

METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI
PAKAN BERBASIS KARBOHIDRAT ATAU LEMAK
YANG DISUPLEMENTASI VITAMIN E DAN VITAMIN C
MELALUI AIR MINUM

WIRA WISNU WARDANI

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Metabolisme lemak ayam broiler yang
diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak yang disuplementasi vitamin E dan
vitamin C melalui air minum adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing
dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalm teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir dari tesis
ini


Bogor, Agustus 2012

Wira Wisnu Wardani
NIM. D152100091

ABSTRACT
WIRA WISNU WARDANI. Lipid metabolism of broiler chickens fed carbohydrate or
fat based supplemented with vitamin E and vitamin C through drinking water. Under
the supervision KOMANG G WIRYAWAN and SUMIATI.
Indonesia as a tropical country potentially lead to a less comfortable conditions
for the production of broiler chickens. Stress conditions can stimulate cell membrane
and tissue damage, so it can give a negative impact on the chickens, for example the
liver. It is necessary to neutralize (antioxidants) lipid peroxidation and detoxification of
toxic metabolic products in an effort to maintain or increase fat metabolism in the liver.
Objectives of thus research were to evaluate the vitamin E and C supplementation
through drinking water to overcome the existence of free radicals and lipid metabolism
in the body. Research used the 160 male Ross broiler strain with weight of 38 ± 2 g with
a brand CP 707 (Ross strain). For the first week, the broiler chickens were fed a
commercial starter of PT Charoen Pokphand Indonesia, then followed by two types feed

namely carbohydrate-based (PC) and fat-based (PL) rations, depend of fat level content
in the feed. Vitamin C was given at 60 mg/l of drinking water and vitamin E at 8 mg/l
of drinking water of PT Trouw Nutrition Indonesia. Data collection were done for 21
days after the age of 8-28 days with 4 combination treatments, 4 replicates and 10
chickens per replicate. Research using factorial completely randomized design (CRD
factorial). The data were analyzed using ANOVA followed by orthogonal contrast test.
The data obtained were tested using the General Linear Model procedure using SAS
software version 9.1. Some aspects analyzed are the malonaldehid (MDA), blood
profile, blood chemistry, apparent metabolize energy, nitrogen retention, fat retention
and broiler performance. The results showed that blood profile, blood chemistry,
malonaldehid (MDA), relative liver weights and body weight gain were not affected (P
> 0.05) due to the treatments. On the other hand total cholesterol (P < 0.01) and HDL
cholesterol (P < 0.05) were significantly affected by the treatments. Feed intake and
feed conversion ratio significantly different (P < 0.01) caused by interaction of vitamin
supplementation through drinking water with fat based rations. In conclusion , fat based
rations is more profitable (IOFC) and improve feed conversion ratio of broiler chickens
during heat stress when supplemented with vitamin E and vitamin C through drinking
water.
Key words: broiler chicken, carbohydrates, lipid, vitamin C, vitamin E.


RINGKASAN
WIRA WISNU WARDANI. Metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan
berbasis karbohidrat atau lemak yang disuplementasi vitamin E dan vitamin C melalui
air. Dibimbing oleh KOMANG G WIRYAWAN dan SUMIATI

Indonesia sebagai salah satu negara tropis memiliki suhu rata-rata siang hari
diatas 30 0C dan kelembaban berkisar diantara 60 – 90% dan berpeluang menyebabkan
kondisi yang kurang nyaman untuk produksi ayam broiler. Kondisi stress dapat
merangsang kerusakan membran sel dan jaringan tubuh sehingga bisa berdampak
negatif pada ayam, contohnya hati. Untuk itu perlu dilakukan netralisasi (antioksidasi)
peroksidasi lemak yang ada didalam tubuh dan produk metabolisme yang berasal dari
proses detoksifikasi racun sebagai usaha menjaga atau meningkatkan metabolisme
lemak yang terjadi di hati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat
suplementasi vitamin E dan C melalui air minum dalam mengatasi radikal bebas dan
pengaruhnya terhadap metabolisme lemak di dalam tubuh pada ayam broiler yang
menggunakan ransum berbasis karbohidrat atau lemak sebagai sumber energi.
Penelitan menggunakan ayam broiler jantan strain Ross sebanyak 160 ekor
berbobot 38 ± 2 g dengan merk CP 707 (strain Ross). Satu minggu pertama ayam
diberikan ransum broiler starter komersial yang berasal PT Charoen Pokphand
Indonesia, kemudian selama proses penelitian berlangsung menggunakan ransum

berbasis karbohidrat (PC) dan lemak (PL) sebagai sumber energi yang dibedakan
berdasarkan kandungan lemak kasar dalam ransum. Pemberian vitamin C sebesar 60
mg/l air minum dan vitamin E sebesar 8 mg/l yang didapat dari PT Trouw Nutrition
Indonesia. Penelitian selama 21 hari saat ayam berumur 8 - 28 hari yang dibagi menjadi
4 perlakuan, 4 ulangan dan berjumlah 10 ekor setiap ulangan. Proses pemberian ransum
dilakukan pada pagi dan sore hari. Suplementasi vitamin diberikan pada jam 09.00 –
15.00 WIB dan diganti setiap 3 jam sekali. Penelitian menggunakan rancangan acak
lengkap faktorial (RAL Faktorial) dengan faktor utama sumber energi ransum dan
suplementasi vitamin sebagai faktor penunjang. Hasil yang didapatkan dianalisis
dengan ANOVA dilanjutkan dengan uji kontras orthogonal jika ada perbedaan. Data
yang didapatkan diuji menggunakan prosedur General Linier Model menggunakan
software SAS versi 9.1. Parameter yang diukur meliputi nilai malonaldehid (MDA),
profil darah, kimia darah, energi metabolis semu, retensi nitrogen, retensi lemak dan
penampilan ayam broiler.
Hasil uji statistik profil darah, kimia darah, nilai malonaldehid (MDA), bobot
relatif organ hati, total konsumsi air minum, dan pertambahan bobot badan
menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata (P > 0.05) baik untuk perlakuan ransum
atau suplementasi vitamin melalui air minum. Sedangkan uji komponen total kolesterol
(P < 0.01) dan HDL kolesterol (P