Kebiasaan Sarapan pada Remaja Siswi Sekolah Menengah Kejuruan di Bogor

KEBIASAAN SARAPAN PADA REMAJA SISWI
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI BOGOR

ANNA FEBRITTA INTAN SARI

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Kebiasaan Sarapan
pada Remaja Siswi Sekolah Menengah Kejuruan di Bogor adalah benar karya
saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk
apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau
dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir
skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada

Institut Pertanian Bogor.
Bogor, Januari 2013
Anna Febritta Intan Sari
NIM I14104023

i

ABSTRACT
ANNA FEBRITTA INTAN SARI. Breakfast Habit in Teenage Girls of Vocational
High School in Bogor. Supervised by DODIK BRIAWAN and CESILIA METI
DWIRIANI.
The study was aimed to describe breakfast habit in teenage girls of vocational
high school Bogor. Design of this study was a cross sectional and the subject
was 68 students 14–18 years old. Breakfast consumption was collected by a 7day food record and verified by researcher. The result showed that there are
45.6% teenage girls having breakfast regularly. Breakfast frequency per week is
associated with BMI and anaemic status. The subject mostly answer breakfast
was defined as eating in the morning. Half of the subject answer breakfast was
defined as eating in the morning is beneficial and the other answered eating in
the morning consist of a solid food and beverage with medium portion. Food and
drink for breakfast was good by subject is bread and milk. The subject declare

breakfast is important, but also the subject ever not breakfast because wake up
late. Almost all of subject declared should be mother who prepare breakfast and
must breakfast at home before starting activity. The teenage girls having a good
quality breakfast with higher consumption of rice, bread, fruit, and milk than
teenage girls having a low quality breakfast with higher consumption of sweet tea
and snack was found in anaemic status (13.2%). Mother education, mother
occupation, parents income, and number of family member were related to
habitual breakfast (p 4 orang). Sebagian besar
ayah (79.4%) dan ibu (88.2%) contoh berasal dari suku sunda.
Lebih dari separuh contoh (72.1%) memiliki tingkat pengetahuan gizi yang
sedang, sedangkan hanya 17.6% dari contoh memiliki tingkat pengetahuan gizi
yang tergolong baik. Namun masih terdapat contoh yang tidak dapat menjawab
dengan baik tentang fungsi zat besi didalam tubuh (95.6%), salah satu upaya
menanggulangi masalah anemia gizi besi (76.5%), sumber pangan hewani yang
tinggi zat besi (64.7%), jenis minuman yang menghambat penyerapan (45.6%),
dan jenis vitamin yang membantu penyerapan besi dalam tubuh (48.5%).
Seluruh contoh mengartikan sarapan adalah makan di pagi hari. Sekitar
separuh contoh (55.9%) mengartikan sarapan adalah makan di pagi hari yang
memberikan peranan dan manfaat, antara lain sebagai sumber energi dan zat
gizi untuk melakukan aktivitas, mencegah sakit, menghilangkan lapar, dan

memenuhi kebutuhan tubuh dan sisanya (44.1%) mengartikan sarapan adalah
makan di pagi hari yang terdiri dari makanan padat dan minuman dengan porsi
sedang. Makanan dan minuman saat sarapan yang baik menurut contoh adalah
roti dan susu (26.5%). Seluruh contoh menyatakan sarapan penting, namun
seluruh contoh juga pernah tidak sarapan karena kesiangan atau bangun telat.
Hampir seluruh contoh menyatakan sebaiknya ibu yang menyiapkan sarapan
(91.2%) dan terdapat aturan kewajiban sarapan di rumah sebelum memulai
aktivitas (80.9%).

iii
Hampir separuh contoh (45.6%) biasa melakukan sarapan setiap hari
yang dilakukan pada pukul 06.00-06.59 WIB hari sekolah (69.1%) dan pada
pukul 08.00-08.59 WIB hari libur (38.2%). Hampir separuh contoh tidak anemia
(47.3%) dan tidak gemuk (44.3%) selalu melakukan sarapan setiap hari.
Terdapat hubungan yang bermakna (p