Kebiasaan Sarapan, Konsumsi Buah dan Sayur, dan Status Gizi Siswa Sekolah Menengah Pertama di Bogor

KEBIASAAN SARAPAN, KONSUMSI BUAH DAN SAYUR,
DAN STATUS GIZI SISWA SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA DI BOGOR

FARADINA MUTARI

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Kebiasaan Sarapan,
Konsumsi Buah dan sayur, dan Status Gizi Siswa Sekolah Menengah Pertama di
Bogor adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.

Bogor, Desember 2014
Faradina Mutari
NIM I14124054

* Pelimpahan hak cipta atas karya tulis dari penelitian kerja sama dengan pihak
luar IPB harus didasarkan pada perjanjian kerja sama terkait

ABSTRAK
FARADINA MUTARI. Kebiasaan Sarapan, Konsumsi Buah dan Sayur, dan
Status Gizi Siswa Sekolah Menengah Pertama di Bogor. Dibimbing oleh SITI
MADANIJAH.
Buah dan sayur sangat penting untuk dikonsumsi terutama bagi anak-anak
khususnya anak usia sekolah dan remaja. Tujuan penelitian ini adalah
menganalisis kebiasaan sarapan, konsumsi buah dan sayur, dan status gizi siswa
sekolah menengah pertama di Bogor. Desain penelitian ini menggunakan crosssectional study dengan teknik penarikan contoh secara purposive sebanyak 50
siswa di SMP Negeri 8 Bogor. Konsumsi buah dan sayur siswa termasuk kategori
kurang. Siswa laki-laki lebih sering sarapan dibandingkan perempuan. Status gizi

siswa berada pada kategori normal. Uji korelasi menunjukkan bahwa tidak
terdapat hubungan yang signifikan (p>0.05) antara karakteristik individu dan
keluarga, kecuali pendapatan keluarga dengan kebiasaan sarapan. Terdapat
hubungan yang tidak signifikan (p>0.05) antara karakteristik individu dan
keluarga, ketersediaan buah dan sayur di rumah, dan kebiasaan orang tua
mengonsumsi buah dan sayur, kecuali pendapatan keluarga dengan konsumsi
buah. Kebiasaan sarapan dan konsumsi buah dan sayur tidak terdapat hubungan
yang signifikan (p>0.05) dengan status gizi siswa.
Kata kunci: buah dan sayur, kebiasaan sarapan, siswa, status gizi

ABSTRACT
FARADINA MUTARI. Breakfast Habits, Fruits and Vegetables Consumption,
and Students’s Nutritional Status of Junior High School in Bogor. Supervised by
SITI MADANIJAH.
Fruits and vegetables are very important for consumption, especially for
school-age children and adolescents. The purpose of this study were to analyze
breakfast habits, fruits and vegetables consumption, and students’s nutritional
status of junior high school in Bogor. The design of this study was cross-sectional
with purposive sampling technique as much as 50 students in SMP Negeri 8
Bogor. Fruits and vegetables that consumed by students was included low as

category. The result showed there was male students consumed breakfast more
frequent than female students. Students’s nutritional status were categorized as
normal. Correlation test showed there were no significant relationship (p>0.05)
between individual and family characteristic, except households income with
breakfast habits. There were no significant relationship (p>0.05) between
individual and family characteristic, availability of fruits and vegetables at home,
and parental habits of fruits and vegetables consumption, except households
income with students of fruits consumption. Breakfast habits and fruits and
vegetables consumption there were no significantly associated (p>0.05) with
students’s nutritional status.
Keywords: breakfast habits, fruits and vegetables, nutritional status, students

KEBIASAAN SARAPAN, KONSUMSI BUAH DAN SAYUR,
DAN STATUS GIZI SISWA SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA DI BOGOR

FARADINA MUTARI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Gizi
dari Program Studi Ilmu Gizi pada
Departemen Gizi Masyarakat

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

Judul Skripsi : Kebiasaan Sarapan, Konsumsi Buah dan Sayur, dan Status Gizi
Siswa Sekolah Menengah Pertama di Bogor
Nama
: Faradina Mutari
NIM
: I14124054

Disetujui oleh

Prof Dr Ir Siti Madanijah, MS

Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Rimbawan
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Juni 2014 ialah Kebiasaan
Sarapan, Konsumsi Buah dan Sayur, dan Status Gizi Siswa Sekolah Menengah
Pertama di Bogor.
Terima kasih penulis sampaikan kepada :
1. Prof Dr Ir Siti Madanijah, MS selaku pembimbing skripsi yang telah
membimbing penulis sejak awal perumusan tema hingga selesainya karya
tulis ini, dan juga atas segala bentuk dukungan lain yang telah diberikan.
2. Prof Dr Ir Dadang Sukandar, MSc selaku dosen pemandu seminar dan

penguji sidang yang telah memberikan masukan yang teramat berharga bagi
penulis.
3. Yayat Heryatno, MS selaku dosen pembimbing akademik yang telah
membimbing dan memberikan dukungan selama menjalankan studi di
Departemen Gizi Masyarakat.
4. SMP Negeri 8 Kota Bogor yang telah bersedia menjadi mitra dalam
penelitian yang dilakukan penulis.
5. Ayah dan Ibunda tercinta, M. Syahiri dan Salmah yang selalu memberikan
dukungan dan semangat yang tanpa henti atas terselesaikannnya penelitian
ini, dan juga adikku tersayang Faridah, Zaidah, Hendri, Arti Sintia,
Syarifuddin, dan M. Akbar atas segala dukungan yang diberikan.
6. Syarifah Hayatun Nufus, Winda Armelia, Renny Noor Dwi Astuti, dan
Edward Aditya Siahaan sebagai rekan seperjuangan dalam penelitian yang
selalu mendukung dalam terselesaikannya penelitian ini serta teman-teman
lain yang telah membantu dalam proses pengambilan data.
7. Sahabat seperjuangan selama menempuh pendidikan sarjana (Syarifah
Hayatun Nufus, Winda Armelia, Fadhillah Safriani, Pina Yasinta, Eva
Oktavera Saragih, Tita Nia Fanina, Widia, Dahlia Wardhani, dan Agung
Kurnia yunawan) serta teman-teman Alih Jenis Departemen Gizi
Masyarakat Angkatan 6 (Nutrigenomic) yang telah memberikan banyak

inspirasi, semangat, ruang untuk diskusi dan berbagi, bantuan lainnya, serta
penghantarnya menuju seminar hingga sidang.
8. Seluruh keluarga besar Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Riau (IKPMR)
(Rusman Asikin, M. Ilham, Weveri Dilahari, Mira Andriani, Dedi Ramdani,
Diana Sriwisuda Putri, Sri Wahyuni, Aulia Rahmi, dan Amanah Fitria) yang
telah memberikan doa dan semangat kepada penulis.
Akhir kata, penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak yang belum
disebutkan yang juga turut membantu dalam proses penyelesaian karya ilmiah ini.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Desember 2014
Faradina Mutari

DAFTAR ISI
PRAKARTA

i

DAFTAR TABEL


ii

DAFTAR GAMBAR

iii

DAFTAR LAMPIRAN

iv

PENDAHULUAN

1

Latar Belakang

1

Tujuan


2

Hipotesis

2

Manfaat

2

KERANGKA PEMIKIRAN

3

METODE

5

Desain, Tempat dan Waktu


5

Teknik Penarikan Contoh

5

Jenis dan Cara Pengumpulan Data

6

Pengolahan dan Analisis Data

7

Definisi Operasional

11

HASIL DAN PEMBAHASAN


12

Gambaran Umum Sekolah

12

Karakteristik Individu

13

Karakteristik Keluarga

14

Konsumsi Buah dan Sayur

16

Ketersediaan Buah dan Sayur

19

Kebiasaan Orang Tua

20

Kebiasaan Sarapan

21

Status Gizi

24

Uji Korelasi antar Variabel

24

KESIMPULAN DAN SARAN

28

DAFTAR PUSTAKA

29

LAMPIRAN

33

RIWAYAT HIDUP

36

DAFTAR TABEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Jenis, sumber, dan cara pengumpulan data
Pengkategorian variabel penelitian
Sebaran siswa berdasarkan jenis kelamin dan karakteristik individu
Sebaran siswa berdasarkan jenis kelamin dan karakteristik keluarga
Sebaran siswa berdasarkan jenis kelamin dan konsumsi buah dan sayur
Sebaran siswa berdasarkan jenis kelamin dan jenis buah dan sayur yang
paling sering dikonsumsi
Sebaran siswa berdasarkan jenis kelamin dan pengolahan buah dan
sayur yang paling sering dikonsumsi
Sebaran siswa berdasarkan jenis kelamin dan ketersediaan buah dan
sayur di rumah
Sebaran siswa berdasarkan jenis kelamin dan kebiasaan orang tua
mengonsumsi buah dan sayur
Sebaran siswa berdasarkan jenis kelamin dan frekuensi sarapan
Sebaran siswa berdasarkan jenis kelamin dan waktu sarapan
Sebaran siswa berdasarkan jenis kelamin dan tempat sarapan
Sebaran siswa berdasarkan jenis kelamin dan cara memperoleh sarapan
Sebaran siswa berdasarkan jenis kelamin dan jenis makanan sarapan
Sebaran siswa berdasarkan jenis kelamin dan status gizi

6
9
14
15
16
17
18
19
20
21
22
22
23
23
24

DAFTAR GAMBAR
1 Bagan kerangka pemikiran kebiasaan sarapan, konsumsi buah dan
sayur, dan status gizi

4

DAFTAR LAMPIRAN
1 Persentil IMT menurut umur (IMT/U) remaja
2 Hasil uji beda antara variabel karakteristik individu dan keluarga,
kebiasaan sarapan, konsumsi buah dan sayur, dan status gizi dengan
jenis kelamin siswa
3 Hasil uji korelasi antara variabel karakteristik individu dan keluarga
dengan kebiasaan sarapan siswa
4 Hasil uji korelasi antara variabel karakteristik individu dan keluarga,
ketersediaan buah dan sayur, kebiasaan orang tua dengan konsumsi
buah dan sayur siswa
5 Hasil uji korelasi antara variabel kebiasaan sarapan dan konsumsi buah
dan sayur dengan status gizi siswa
6 Dokumentasi penelitian

33

34
34

34
34
35

1

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Sarapan adalah suatu kegiatan penting sebelum melakukan aktivitas fisik
pada hari tersebut, mengingat tubuh tidak mendapatkan makanan selama sekitar
10 jam sejak malam hari, serta melakukan sarapan dapat menyumbang 25% dari
kebutuhan total energi harian. Sarapan dengan aneka ragam pangan yang terdiri
nasi, lauk pauk, sayur/buah, dan susu dapat memenuhi kebutuhan vitamin dan
mineral (Khomsan 2002). Berdasarkan hasil penelitian Anne et al. (2006) yang
dipublikasi oleh Nutritional Journal tahun 2006 pada sejumlah siswa sekolah
menengah atas (SMA) di Norwegia membuktikan bahwa kelompok siswa yang
diberi intervensi sarapan memiliki status gizi yang lebih baik dibandingkan
dengan kelompok kontrol. Penelitian Kral et al. (2011) di Amerika Serikat bahwa
anak-anak dan remaja yang terbiasa melewatkan sarapan akan memiliki risiko 3
kali lebih tinggi untuk ngemil dan sulit mengontrol nafsu makan mereka sehingga
dapat menyebabkan obese. Penelitian Lazeeri et al. (2013) pada remaja usia 11-15
tahun, diketahui bahwa remaja yang mengonsumsi sarapan tidak teratur
berhubungan erat dengan asupan buah dan sayur yang rendah. Remaja yang sering
melewatkan sarapan lebih memilih mengonsumsi makanan yang kurang sehat jika
dibandingkan dengan remaja yang mengonsumsi sarapan setiap hari. Menurut
Andaya (2011), konsumsi buah dan sayur lebih tinggi pada remaja usia sekolah
yang mempunyai kebiasaan sarapan setiap hari.
Buah dan sayur merupakan sumber pangan yang kaya akan vitamin dan
mineral yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, perkembangan, dan pertumbuhan.
Meskipun kebutuhannya relatif kecil, namun fungsi vitamin dan mineral hampir
tidak dapat digantikan sehingga terpenuhinya kebutuhan konsumsi zat tersebut
menjadi esensial. Buah dan sayur sangat penting untuk dikonsumsi terutama bagi
anak-anak khususnya anak usia sekolah (AUS). Walaupun demikian, saat ini
anak-anak cenderung kurang mengonsumsi buah dan sayur, padahal buah dan
sayur sangat bermanfaat sebagai sumber pemenuhan kebutuhan gizi yang baik.
Anak usia 5-14 tahun memiliki kecenderungan 20% mengonsumsi buah dan
sayur lebih rendah dibandingkan dengan orang dewasa. Di Asia Tenggara ratarata konsumsi buah dan sayur anak usia 5-14 tahun sangat rendah yaitu 182 g/hari
(Lock et al. 2005). Hasil tersebut berbeda jauh dengan rekomendasi WHO, yaitu
400 g/hari (5 porsi) untuk semua kelompok usia (WHO 2003). Penelitian Mikkila
et al. (2004) menunjukkan bahwa pola makan anak usia 3-18 tahun lebih banyak
mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh dibandingkan mengonsumsi buah dan
sayur, sehingga dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler di kemudian
hari. Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013 menunjukkan bahwa
konsumsi buah dan sayur di Indonesia masih rendah, hanya 6.4% penduduk usia
≥10 tahun yang mengonsumsi buah dan sayur 5 porsi/hari selama 7 hari dalam
seminggu. Di Provinsi Jawa Barat hanya 3.6% penduduk usia ≥10 tahun yang
mengonsumsi buah dan sayur 5 porsi/hari selama 7 hari dalam seminggu. Siswa
SDN BEJI 5 dan 7 Kota Depok hanya 18.9% yang mengonsumsi buah dan sayur
dengan baik, yaitu konsumsi buah ≥ 2 porsi/hari dan sayur ≥ 1½ porsi/hari
(Fibrihirzani 2012).

2

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “kebiasaan sarapan, konsumsi buah dan sayur,
dan status gizi siswa sekolah menengah pertama (SMP)”.

Tujuan
Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menganalisis kebiasaan sarapan,
konsumsi buah dan sayur, dan status gizi siswa SMP.
Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi karakteristik individu dan karakteristik keluarga siswa.
2. Mengidentifikasi konsumsi buah dan sayur, ketersediaan buah dan sayur,
kebiasaan orang tua mengonsumsi buah dan sayur, dan kebiasaan sarapan
siswa.
3. Mengidentifikasi status gizi siswa.
4. Menganalisis hubungan antara karakteristik individu dan keluarga,
ketersediaan buah dan sayur, dan kebiasaan orang tua mengonsumsi buah
dan sayur dengan konsumsi buah dan sayur siswa.
5. Menganalisis hubungan antara karakteristik individu dan keluarga dengan
kebiasaan sarapan siswa.
6. Menganalisis hubungan antara kebiasaan sarapan dan konsumsi buah dan
sayur dengan status gizi siswa.

Hipotesis
Terdapat beberapa hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Terdapat hubungan antara karakteristik individu dan keluarga, ketersediaan
buah dan sayur, dan kebiasaan orang tua mengonsumsi buah dan sayur
dengan konsumsi buah dan sayur siswa.
2. Terdapat hubungan antara karakteristik individu dan keluarga dengan
kebiasaan sarapan siswa.
3. Terdapat hubungan antara kebiasaan sarapan dan konsumsi buah dan sayur
dengan status gizi siswa.

Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu orang tua dan remaja dalam
menyadarkan pentingnya meningkatkan kebiasaan sarapan secara teratur. Selain
itu, informasi ini juga dapat digunakan pihak sekolah dalam memberikan
penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya sarapan dengan makanan
lengkap dan bergizi. Bagi pemerintah informasi mengenai kebiasaan sarapan
remaja dapat digunakan sebagai dasar dalam mengambil kebijakan dalam bidang
pangan dan gizi.

3

KERANGKA PEMIKIRAN

Khomsan (2002) menjelaskan bahwa pada masa remaja terjadi perubahan
fisik dan psikologis. Perubahan-perubahan ini akan mempengaruhi remaja dalam
menentukan makanan apa yang akan dikonsumsi dan frekuensinya yang akan
berpengaruh pada keadaan gizi remaja itu sendiri. Kebutuhan zat gizi remaja
meningkat karena sedang mengalami pertumbuhan cepat. Tetapi masukan zat gizi
mereka sering tidak sesuai dengan kebiasaan makan karena kelompok remaja
merupakan kelompok yang mudah terpengaruh oleh hal-hal yang baru termasuk
konsumsi makanan. Kebiasaan sarapan sering kali ditingggalkan, tentunya dengan
berbagai alasan. Sarapan adalah kegiatan makan yang penting dilakukan setiap
hari sebelum melakukan aktivitas sehari. Bagi pelajar, sarapan berperan penting
dalam meningkatkan konsentrasi belajar.
Buah dan sayur merupakan sumber vitamin dan mineral yang sangat
bermanfaat bagi kesehatan, perkembangan, dan pertumbuhan. Saat ini anak-anak
cenderung tidak menunjukkan peningkatan perilaku konsumsi yang signifikan
terhadap buah dan sayur, padahal buah dan sayur sangat bermanfaat sebagai
sumber pemenuhan kebutuhan gizi yang baik. Mereka jarang mengonsumsi menu
makanan yang justru sangat penting bagi tubuh seperti buah-buahan dan sayursayuran. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, sebagian besar anak-anak
dan remaja kurang mengonsumsi buah dan sayur dan berdampak terhadap
meningkatnya konsumsi pangan tinggi karbohidrat yang berkaitan dengan
kejadian obese. Hal tersebut yang mengakibatkan anak-anak dan remaja rentan
akan terkena penyakit-penyakit degeneratif seperti diabetes, hipertensi, jantung,
dan lain-lain.
Beberapa faktor yang diduga mempengaruhi kebiasaan sarapan dan
konsumsi buah dan sayur, yaitu karakteristik individu (jenis kelamin, usia, uang
saku, dan pengetahuan gizi), dan karakteristik keluarga (pendidikan, pekerjaan,
besar keluarga, dan pendapatan orang tua). Kebiasaan sarapan semakin berkurang
dengan bertambahnya usia. Kebiasaan sarapan juga dapat menghemat uang saku
dengan mengurangi kemungkinan jajan di sekolah. Berdasarkan penelitian,
pekerjaan seorang ibu mempengaruhi frekuensi sarapan anak. Faktor kesibukan
ibu, khususnya yang bekerja mengakibatkan ibu tidak sempat untuk membuat
sarapan. Besar keluarga mempengaruhi konsumsi energi dan protein seorang
anak, dimana semakin besar keluarga maka semakin kecil peluang terpenuhinya
kebutuhan seorang individu.
Kebiasaan sarapan secara teratur pada akhirnya akan mempengaruhi status
gizi siswa. Demikian pula, ketersediaan buah dan sayur di rumah dan kebiasaan
orang tua mengonsumsi buah dan sayur merupakan faktor penting yang
mempengaruhi konsumsi buah dan sayur pada siswa. Berdasarkan penelitian
menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara ketersediaan buah dan
sayur di rumah dan kebiasaan orang tua mengonsumsi buah dan sayur dengan
konsumsi buah dan sayur. Semakin banyak ketersediaan buah dan sayur di rumah
atau semakin sering orang tua mengonsumsi buah dan sayur maka semakin tinggi
pula tingkat konsumsi buah dan sayur siswa. Kerangka pemikiran penelitian
kebiasaan sarapan, konsumsi buah dan sayur, dan status gizi dapat dilihat pada
Gambar 1.

4

Karakteristik individu:
 Jenis kelamin
 Umur
 Uang saku
 Pengetahuan gizi

Aktivitas fisik:
 Jenis
 Durasi

Karakteristik keluarga:
 Pendidikan orang tua
 Pekerjaan orang tua
 Besar keluarga
 Pendapatan keluarga

Kebiasaan sarapan:
 Frekuensi
 Waktu
 Tempat
 Cara memperoleh
 Jenis sarapan

Konsumsi pangan:
 Frekuensi makan
 Jenis makanan
 Jumlah makanan
yang dikonsumsi

Asupan zat gizi:
 Energi
 Protein
 Besi
 Vitamin A dan C

Konsumsi buah dan sayur:
 Frekuensi dan porsi
asupan
 Jenis dan pengolahan

Karakteristik lingkungan dan
orang tua:
 Ketersediaan buah dan
sayur di rumah
 Kebiasaan orang tua
mengonsumsi buah dan
sayur

Angka kecukupan gizi:
 Umur
 Berat badan (BB)
 Tinggi badan (TB)

Tingkat kecukupan gizi:
 Energi
 Protein
 Besi
 Vitamin A dan C

Status gizi:
 BB
 TB

Status kesehatan:
 Penyakit infeksi

Keterangan :
= Variabel yang diteliti
= Variabel yang tidak diteliti
= Hubungan yang dianalisis
= Hubungan yang tidak dianalisis
Gambar 1 Bagan kerangka pemikiran kebiasaan sarapan, konsumsi buah
dan sayur, dan status gizi

5

METODE

Desain, Tempat, dan Waktu
Penelitian ini menggunakan desain cross-secsional study, yaitu semua data
yang dibutuhkan dikumpulkan dalam satu waktu. Pemilihan sekolah yang menjadi
lokasi penelitian dilakukan secara purposive sampling dengan pertimbangan (1)
keragaman latar belakang sosial ekonomi siswa, (2) tempat strategis (pusat kota)
yang berkembang dengan pesat, dan (3) kemudahan untuk memperoleh perizinan.
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 8 Bogor.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-Juli 2014.

Teknik Penarikan Contoh
Populasi penelitian adalah siswa kelas 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Negeri 8 Bogor. Pemilihan contoh di SMP Negeri 8 Bogor sebagai tempat
penelitian dilakukan secara purposive dengan kriteria: 1) duduk di kelas 1, dan 2)
siswa bersedia menjadi contoh untuk diwawancarai. Pertimbangan pemilihan
siswa kelas 1 adalah siswa yang bersangkutan tingkat perkembangan dan
kemampuan anak untuk berpikir secara logis terhadap hal konkrit yang sudah baik
sehingga dapat menjawab pertanyaan. Siswa kelas 2 sedang matrikulasi pelajaran
sehingga tidak bisa diganggu. Kemudian siswa kelas 3 tidak dijadikan contoh
karena dikhawatirkan menganggu konsentrasi untuk Ujian Akhir Nasional (UAS).
Jumlah minimal siswa untuk dijadikan contoh diambil dengan menggunakan
rumus Lameshow et al. (1997), yaitu :
n = [Z2(1-α/2) X (p.q)]
d2
n = [(1.645)2 x(0.811x0.189]
(0.1)2
n = 42 siswa
Keterangan:
n
= Besar siswa yang diambil
p
= Prevalensi siswa SDN BEJI 5 dan 7 Kota Depok yang terkategi
kurang konsumsi buah & sayur, yaitu 81.1% (Fibrihirzani 2012)
q
= 1-p
d
= Presisi/tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan (10%)
2
Z (1-α/2) = Tingkat signifikansi pada 90% (α = 0.1) = 1.645
Berdasarkan perhitungan diatas maka contoh mininum yang dibutuhkan
adalah 42 siswa di sekolah tersebut. Total siswa yang bersedia menjadi contoh
adalah 110 siswa di SMP Negeri 8 Bogor. Namun, siswa yang dijadikan contoh
adalah siswa yang mengembalikan kuesionernya terisi dengan lengkap dan jelas.
Jumlah siswa terpilih dalam penelitian ini berdasarkan kelengkapan kuesionernya
adalah 50 siswa (10 siswa dari laki-laki dan 40 siswa dari perempuan).

6

Jenis dan Cara Pengambilan Data
Jenis data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder.
Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung dan wawancara dengan alat
bantu kuesioner yang meliputi data karakteristik individu (jenis kelamin, umur,
uang saku, dan pengetahuan gizi), data karakteristik keluarga (pendidikan,
pekerjaan, besar keluarga dan pendapatan orang tua), konsumsi buah dan sayur
(frekuensi, jenis, dan pengolahan buah dan sayur), ketersediaan buah dan sayur di
rumah, kebiasaan orang tua mengonsumsi buah dan sayur, kebiasaan sarapan
(frekuensi, waktu, tempat, cara memperoleh, dan jenis sarapan), dan data
antropometri berat badan dan tinggi badan (BB dan TB).
Data pengetahuan gizi berupa (berapa) pertanyaan mengenai sarapan dan
buah dan sayur. Demikian pula, data konsumsi buah dan sayur diperoleh dari
informasi frekuensi dan porsi asupan buah dan sayur dikumpulkan dengan
menghitung jumlah hari konsumsi dalam seminggu dan jumlah porsi rata-rata
dalam sehari. Data kebiasaan sarapan meliputi frekuensi, waktu, tempat, cara
memperoleh dan jenis sarapan diperoleh melalui Food Record selama 1 minggu.
Jenis, sumber, dan cara pengumpulan data dapat dilihat pada Tabel 1. Data
sekunder meliputi keadaan umum sekolah diperoleh dari arsip sekolah dan
wawancara langsung dengan pihak sekolah.
Tabel 1 Jenis, sumber dan cara pengumpulan data
No.
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Jenis data
Karakteristik individu:
Jenis kelamin dan umur
Uang saku
Pengetahuan gizi
Karakteristik keluarga:
Pendidikan
Besar keluarga
Pekerjaan
Pendapatan
Konsumsi buah dan sayur:
Frekuensi dan porsi asupan
Jenis dan pengolahan
Karakteristik lingkungan:
Ketersediaan buah dan sayur
di rumah
Karakteristik orang tua:
Kebiasaan orang tua
mengonsumsi buah dan sayur
Kebiasaan sarapan:
Frekuensi sarapan
Waktu dan tempat sarapan
Cara memperoleh sarapan
Jenis makanan sarapan
Status gizi:
Berat badan (kg)
Tinggi badan (cm)

Sumber data
Siswa

Cara pengumpulan data
Kuesioner diisi oleh siswa
dengan dipandu oleh
peneliti

Siswa

Kuesioner diisi oleh siswa
dengan dipandu oleh
peneliti

Siswa

Kuesioner diisi oleh siswa
dengan dipandu oleh
peneliti
Kuesioner diisi oleh siswa
dengan dipandu oleh
peneliti
Kuesioner diisi oleh siswa
dengan dipandu oleh
peneliti
Kuesioner food record
selama 1 minggu diisi oleh
siswa dengan dipandu oleh
peneliti

Siswa

Siswa

Siswa

Siswa

Pencatatan dan pengukuran
yang dilakukan oleh
peneliti

7

Pengolahan dan Analisis Data
Data primer yang telah didapatkan melalui kuesioner dianalisis secara
statistik, sedangkan data sekunder tentang keadaan umum sekolah dijelaskan
secara deskriptif. Tahapan pengolahan data primer dimulai dari pengkodean
(coding), pemasukan data (entry), pengecekan ulang (cleaning) dan dilakukan
analisis. Tahapan pengkodean (coding) dilakukan dengan cara menyusun code
book sebagai panduan entri dan pengolahan data. Setelah dilakukan pengkodean
(coding) kemudian data dimasukan ke dalam tabel yang telah ada (entry).
Selanjutnya, dilakukan pengecekan ulang (cleaning) untuk memastikan tidak ada
kesalahan dalam memasukkan data. Pengolahan dan analisis data menggunakan
program komputer Microsoft Excel 2007 dan Statistical Product and Service
Solutions (SPSS) versi 16.0 for Windows. Pengkategorian variabel penelitian
dapat dilihat pada Tabel 2.
Data primer terdiri dari data karakteristik individu (jenis kelamin, umur,
uang saku, dan pengetahuan gizi), data karakteristik keluarga (pendidikan,
pekerjaan, besar keluarga, dan pendapatan orang tua), konsumsi buah dan sayur
(frekuensi, jenis, dan pengolahan buah dan sayur), ketersediaan buah dan sayur di
rumah, kebiasaan orang tua mengonsumsi buah dan sayur, kebiasaan sarapan
(frekuensi, waktu, tempat, cara memperoleh, dan jenis sarapan), dan data
antropometri berat badan dan tinggi badan (BB dan TB).
Karakteristik individu meliputi data jenis kelamin, umur, uang saku dan
pengetahuan gizi. Jenis kelamin contoh dihitung menurut kelompok laki-laki dan
perempuan, kemudian dihitung persentasenya. Umur contoh dihitung dalam tahun
kemudian dikategorikan menjadi 12 tahun, 13 tahun, dan 14 tahun. Uang saku
dikategorikan menjadi 4 berdasarkan sebaran contoh yaitu rendah (< Rp
5000/hari), sedang (Rp 5 000-Rp 10 000/hari), tinggi (Rp 10 000-Rp 15 000/hari),
dan sangat tinggi (≥ Rp 15 000/hari). Tingkat pengetahuan gizi contoh diukur
dengan cara pemberian skor terhadap jawaban contoh atas 16 pertanyaan
berbentuk multiple choice yang diajukan. Pengetahuan gizi terdiri 8 pertanyaan
mengenai sarapan dan 8 pertanyaan mengenai buah dan sayur. Data pengetahuan
gizi diperoleh dengan memberikan skor atas jawaban pertanyaan; jawaban benar
diberi skor 1, dan salah diberi skor 0. Menurut Khomsan (2004), seluruh skor
dijumlahkan dan selanjutnya dihitung dengan membagi dengan skor maksimum
dikalikan 100% dan dan diklasifikasi menjadi pengetahuan gizi menjadi tiga, yaitu
baik (>80%), cukup (60-80%), dan kurang (