Efek Taraf Protein dan Suplementasi Probiotik terhadap Fermentabilitas dan Kecernaan Ransum Sapi Potong in vitro

EFEK TARAF PROTEIN DAN SUPLEMENTASI PROBIOTIK
TERHADAP FERMENTABILITAS DAN KECERNAAN
RANSUM SAPI POTONG in vitro

REISHA SEPTIANI

DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Efek Taraf
Protein dan Suplementasi Probiotik terhadap Fermentabilitas dan Kecernaan
Ransum Sapi Potong in vitro adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi
mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada
Institut Pertanian Bogor.
Bogor, November 2013
Reisha Septiani
NIM D24090037

ABSTRAK
REISHA SEPTIANI. Efek Taraf Protein dan Suplementasi Probiotik terhadap
Fermentabilitas dan Kecernaan Ransum Sapi Potong in vitro. Dibimbing oleh
ANITA S. TJAKRADIDJAJA dan SURYAHADI.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penambahan probiotik padat atau
cair dalam ransum sapi potong pada berbagai tingkat protein terhadap
fermentabilitas dan kecernaan in vitro. Percobaan menggunakan rancangan acak
kelompok faktorial 3 x 3 dengan 3 ulangan. Faktor A adalah perlakuan ransum
dengan tiga taraf protein dan iso kalori berupa TDN 60% : A1 = hijauan +
konsentrat (PK 10%), A2 = hijauan + konsentrat (PK 12%), dan A3 = hijauan +
konsentrat (PK 14%). Faktor B adalah taraf pemberian probiotik: B1 = tanpa
probiotik, B2 = 0.25% probiotik padat, dan B3 = 0.1% probiotik cair. Data
dianalisis dengan menggunakan analisis varians (ANOVA), perbedaan antara
perlakuan diuji dengan ortogonal kontras. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

perlakuan ransum A2 (PK 12%, TDN 60%) secara signifikan mempengaruhi
konsentrasi amonia dan populasi bakteri (P