Manajemen laba Ukuran Perusahaan dan Manajemen Laba Afiliasi Group Bisnis dan Manajemen Laba

{839 - 855} Jurnal Implementasi Ekonomi dan Bisnis FE-UNIVA MEDAN 841

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka pertanyaan penelitian ini adalah: Apakah struktur kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, ukuran perusahaan, dan afiliasi group bisnis berpengaruh terhadap manajemen laba? 2. LANDASAN TEORITIS 2.1. Teori Keagenan Menurut Jensen dan Meckling 1976, manajemen merupakan pihak yang dikontrak oleh pemegang saham untuk bekerja memaksimalkan kepentingan pemegang saham. Namun dalam pelaksanaannya, manajemen tidak selalu bertindak untuk kepentingan para pemegang saham. Hal ini disebabkan adanya informasi asimetri antara manajemen dan pemegang saham. Adanya konflik kepentingan tersebut dapat mendorong manajemen untuk melakukan manipulasi pelaporan keuangan dengan cara melakukan manajemen laba.

2.2. Manajemen laba

Scott 2009 mendefinisikan manajemen laba sebagai suatu kondisi dimana terdapat campur tangan manajemen dalam proses penyusunan laporan keuangan eksternal guna mencapai tingkat laba tertentu dengan tujuan untuk menguntungkan diri sendiri atau perusahaannya sendiri.

2.3. Struktur Kepemilikan

Struktur kepemilikan saham di perusahaan mencerminkan distribusi kekuasaan dan pengaruh diantara pemegang saham atas kegiatan operasi perusahaan. Menurut Iturriaga dan Sanz 2001, struktur kepemilikan merupakan suatu mekanisme untuk mengurangi konflik kepentingan antara manajer dan pemegang saham. Tingkat kepemilikan perusahaan akan berpengaruh terhadap pengendalian dan pengelolaan perusahaan sehingga akan mempengaruhi kinerja perusahaan di masa datang. Struktur kepemilikan dalam penelitian ini diproksikan dengan kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional. {839 - 855} Jurnal Implementasi Ekonomi dan Bisnis FE-UNIVA MEDAN 842

2.3.1. Kepemilikan Manajerial dan Manajemen Laba

Jensen dan Meckling 1976 menyatakan bahwa konflik keagenan dapat dikurangi dengan meningkatkan kepemilikan manajerial dalam perusahaan. Peningkatan kepemilikan manajerial dalam perusahaan mendorong manajer untuk bekerja secara optimal dan hati-hati, karena mereka juga ikut menanggung konsekuensi atas tindakannya. Dengan demikian, adanya kepemilikan saham oleh manajerial di perusahaan akan menyelaraskan kepentingan antara manajemen dengan pemegang saham. Namun, kepentingan manajer dan pemegang saham tidak sepenuhnya selaras. Adanya kepemilikan manajerial dalam perusahaan memberikan insentif bagi manajemen untuk melakukan pengelolaan laba. Penelitian Al- Fayoumi et al. 2010, Wedari 2004 menemukan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap manajemen laba. Semakin tinggi kepemilikan manajerial dalam perusahaan maka manajemen laba yang dilakukan juga akan semakin meningkat. Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: H 1 : Kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap manajemen laba.

2.3.2. Kepemilikan Institusional dan Manajemen Laba

Kehadiran Investor institusional memiliki peran yang sangat besar untuk melakukan monitoring terhadap manajemen dan kebijakan perusahaan. Tindakan pengawasan tersebut dapat mendorong manajer untuk lebih memfokuskan perhatiannya terhadap kinerja perusahaan, sehingga dapat mengurangi perilaku oportunistik dari manajer. Kepemilikan institusional yang besar juga digambarkan sebagai alat pengendalian internal yang baik dalam perusahaan. Beberapa penelitian menguji mengenai pengaruh struktur kepemilikan institusional terhadap manajemen laba. Hasil pengujian Alves 2012 menunjukkan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap manajemen laba. Namun hasil penelitian Cornet et al. 2006, Siregar dan Utama 2006 menemukan bukti bahwa kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap manajemen laba. Menurut mereka kehadiran kepemilikan institusional yang tinggi dalam perusahaan dapat membatasi manajer untuk melakukan pengelolaan laba. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: {839 - 855} Jurnal Implementasi Ekonomi dan Bisnis FE-UNIVA MEDAN 843 H 2 : Kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap manajemen laba.

2.4. Ukuran Perusahaan dan Manajemen Laba

Ukuran perusahaan merupakan nilai yang menunjukkan besar kecilnya suatu perusahaan. Cithouru et al. 2001 menemukan bahwa ukuran perusahaan memiliki hubungan negatif dengan manajemen laba. Menurut peneliti perusahaan-perusahaan yang lebih besar kurang memiliki dorongan untuk melakukan manajemen laba dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang lebih kecil. Hal ini karena perusahaan besar dipandang lebih kritis oleh pemegang saham dan pihak luar. Besarnya perhatian dari masyarakat dan pemerintah terhadap perusahaan membuat perusahaan besar lebih berhati-hati dalam melakukan pelaporan keuangan. Hasil yang sama juga diperoleh dari Lee dan Choi 2002, Siregar dan Utama 2006 bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap manajemen laba, yang berarti semakin besar ukuran perusahaan semakin kecil pengelolaan labanya. Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: H 3 : Ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap manajemen laba.

2.5. Afiliasi Group Bisnis dan Manajemen Laba

Afiliasi group bisnis memberikan dampak yang berbeda terhadap pelaporan keuangan perusahaan. Disatu sisi, afiliasi dalam group bisnis banyak memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Namun disisi lain, afiliasi group bisnis dapat menciptakan masalah keagenan antara pemegang saham pengendali dan pemegang saham minoritas yang dapat merusak nilai perusahaan. Pemegang saham pengendali mempunyai hak kontrol penuh dan discretionary power yang besar dalam melakukan ekspropriasi untuk memaksimalkan kemakmurannya sendiri daripada memaksimalkan nilai perusahaan Bae dan Jung, 2007. Manajer akan berusaha menyembunyikan tindakan ekspropriasi tersebut dengan cara melakukan manajemen laba Yeh dan Woidtke, 2005. Praktik ekspropriasi ini akan lebih mudah dilakukan pada perusahaan yang mempunyai kelompok afiliasi dibanding dengan perusahaan yang tidak mempunyai kelompok afiliasi. Tindakan manajemen laba yang dilakukan manajemen untuk menyembunyikan ekspropriasi tersebut salah satunya melalui transaksi pihak-pihak {839 - 855} Jurnal Implementasi Ekonomi dan Bisnis FE-UNIVA MEDAN 844 berelasi Related Party Transaction-RPT, dalam hal ini hubungan antara induk dan anak perusahaan McKay, 2002 dalam Guing dan Farahmita, 2011. Transaksi pihak berelasi ini dapat menyebabkan perpindahan laba dari perusahaan anak ke induk. Beberapa penelitian menguji mengenai pengaruh afiliasi group bisnis terhadap manajemen laba. Penelitian Douthett dan Jung 2001 menemukan bukti bahwa besaran akrual diskresioner pada perusahaan keiretsu di Jepang lebih kecil dibanding akrual diskresioner pada perusahaan non-keiretsu. Menurut mereka keterkaitan keiretsu akan meningkatkan monitoring dan meningkatkan kualitas laba yang dilaporkan. Sebaliknya, penelitian Kim dan Yi 2006 terhadap perusahaan di Korea menemukan bukti bahwa afiliasi group bisnis berpengaruh positif terhadap manajemen laba. Menurut mereka besaran manajemen laba lebih tinggi untuk perusahaan yang mempunyai kelompok afiliasi dibanding dengan perusahaan yang tidak mempunyai kelompok afiliasi. Hal ini karena praktik ekspropriasi lebih mudah dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang berafiliasi dalam satu group bisnis dibandingkan dengan perusahaan tunggal. Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: H 4 : Afiliasi group bisnis berpengaruh positif terhadap manajemen laba. 3. METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI dengan periode pengamatan penelitian dilakukan dari tahun 2008-2012. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder yang diambil dari laporan keuangan auditan periode tahun 2008-2012 dan diperoleh dari Pusat Data Bisnis dan Ekonomi UGM, dan website Bursa Efek Indonesia : www.idx.co.id.

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PERUSAHAAN DAN UKURAN DEWAN TERHADAP MANAJEMEN LABA

0 5 59

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI TERHADAP TIPE MANAJEMEN LABA EFISIEN ATAU OPORTUNISTIK (Studi pada Perusahaan M

0 3 14

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KUALITAS AUDIT, KEPEMILIKAN KELUARGA, STRUKTUR KEPEMILIKAN Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kualitas Audit, Kepemilikan Keluarga, Struktur Kepemilikan Terkonsentrasi Dan Return On Assets (Roa) Terhadap Manajemen Laba Akrual (Studi

0 10 18

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KUALITAS AUDIT, KEPEMILIKAN KELUARGA, STRUKTUR KEPEMILIKAN Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kualitas Audit, Kepemilikan Keluarga, Struktur Kepemilikan Terkonsentrasi Dan Return On Assets (Roa) Terhadap Manajemen Laba Akrual (Studi

0 3 19

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN CORPORATE GOVERNANCE Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Kepemilikan Manajerial Dan Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di

0 3 17

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN CORPORATE GOVERNANCE Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Kepemilikan Manajerial Dan Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di

0 2 19

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN MANAJERIAL, STRUKTUR KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGATURAN LABA (EARNINGS MANAGEMENT).

0 0 12

Pengaruh Struktur Kepemilikan, Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba.

0 1 14

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, PROFITABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA.

0 0 16

Pengaruh Struktur Kepemilikan, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba IMG 20150623 0001

0 1 1