Pencermatan Lingkungan Eksternal PLE 1. Peluang

17 3 Memiliki Sumber Daya Hayati tanaman tahunan yang unggul serta didukung dengan ketersediaan lahan dan agroekosistem 4 Memiliki Sistem usaha pertanian berbasis komoditas perkebunan dengan berbagai cabang usaha tani sesuai pengembangan sistem pertanian melalui pemanfaatan sisa aset lahan, limbah dan hasil samping yang belum dimanfaatkan. 5 Tersediaanya kredit program untuk pembangunan perkebunan 4.1.2. Kelemahan 1 Potensi Produksi dan Produktivitas komoditas tanaman tahunan masih rendah 2 SDM dan Kelembagaan Organisasi Petani masih terbatas dan Kemitraan usaha belum optimal serta masih adanya kesenjangan antara jumlah petugas yang diperlukan dengan yang tersedia. 3 Ketersediaan lahan di beberapa daerah tidak sebanding dengan peningkatan jumlah penduduk dan tuntutan kebutuhan yang semakin meningkat. 4 Pola Usaha Tani umumnya monokultur 5 Terbatasnya akses petani terhadap sumber pembiayaan 4.2. Pencermatan Lingkungan Eksternal PLE 4.2.1. Peluang 1 Tersedianya paket teknologi budidaya untuk komoditas tanaman tahunan yang berkelanjutan. 2 Meningkatnya penggunaan benih unggul bermutu 3 Potensi lahan yang sesuai untuk pengembangan komoditas tanaman tahunan masih tersedia 4 Tersedianya sistem pemberdayaan petani melalui manajemen kemitraan 5 Tersedianya kebijakan tentang pengembangan komoditas unggulan tanaman tahunan 4.2.2. Tantangan 1 Otonomi Daerah menyebabkan adanya kebijakan yang berbeda dalam pengembangan komoditas unggulan tanaman tahunan. 2 Belum adanya Rencana Tata Ruang Tata Wilayah RT RW 3 Sumber benih tanaman tahunan belum terintegrasi dengan wilayah pengembangan serta sulitnya memperoleh benih unggul tanaman tahunan perkebunan bagi petani. 4 Keterbatasan kemampuan petani dalam memanfaatkan teknologi budidaya 5 Terbatasnya modal dalam memanfaatkan lahan potensial 4.3. Analisis Faktor-Faktor Strategis dan Kunci Keberhasilan Berdasarkan PLI dan PLE dilakukan pembobotan faktor-faktor internal dan eksternal dan dilandasi skala prioritas yang tercermin dalam rating untuk merumuskan Kesimpulan Analisis Faktor Internal KAFI dan Kesimpulan Analisis Faktor Esksternal KAFE seperti terlihat pada Tabel 2 18 Tabel 2. Perumusan KAFIKAFE melalui pembobotan PLI dan PLE Lingkungan Bobot Rating Skor Bobot x Rating Kesimpulan Prioritas INTERNAL KEKUATAN 1 Tersedianya teknologi budidaya untuk meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu tanaman tahunan yang berkelanjutan 9 3 27 III 2 Memiliki Sumber Daya Manusia SDM yang terampil, terlatih, berdedikasi tinggi siap untuk melaksanakan pembangunan perkebunan. 15 3 45 I 3 Memiliki Sumber Daya Hayati tanaman tahunan yang unggul serta didukung dengan ketersediaan lahan dan agroekosistem 12 3 36 II 4 Memiliki Sistem usaha pertanian berbasis komoditas perkebunan dengan berbagai cabang usaha tani sesuai pengembangan sistem pertanian melalui pemanfaatan sisa aset lahan, limbah dan hasil samping yang belum dimanfaatkan. 8 3 24 IV 5 Tersediaanya kredit program untuk pembangunan perkebunan 6 3 18 V KELEMAHAN 1 Potensi Produksi dan Produktivitas komoditas tanaman tahunan masih rendah 15 3 45 I 2 SDM dan Kelembagaan Organisasi Petani masih terbatas dan Kemitraan usaha belum optimal serta masih adanya kesenjangan antara jumlah petugas yang diperlukan dengan yang tersedia. 10 2 20 III 3 Ketersediaan lahan di beberapa daerah tidak sebanding dengan peningkatan jumlah penduduk dan tuntutan kebutuhan yang semakin meningkat. 12 3 36 II 4 Pola Usaha Tani umumnya monokultur 7 1 7 IV 5 Terbatasnya akses petani terhadap sumber pembiayaan 6 1 6 V Jumlah 100 EKSTERNAL PELUANG 1 Tersedianya paket teknologi budidaya untuk komoditas tanaman tahunan yang berkelanjutan. 8 2 16 V 2 Meningkatnya penggunaan benih unggul bermutu 10 3 30 III 3 Potensi lahan yang sesuai untuk pengembangan komoditas tanaman tahunan masih tersedia 12 3 36 II 4 Tersedianya sistem pemberdayaan petani melalui manajemen kemitraan 13 3 39 I 5 Tersediaanya kredit program untuk pembangunan perkebunan 7 3 21 IV TANTANGAN 1 Otonomi Daerah menyebabkan adanya kebijakan yang berbeda dalam pengembangan komoditas unggulan 12 3 36 I 19 tanaman tahunan 2 Belum adanya Rencana Tata Ruang Tata Wilayah RT RW 8 3 24 V 3 Sumber benih tanaman tahunan belum terintegrasi dengan wilayah pengembangan serta sulitnya memperoleh benih unggul tanaman tahunan perkebunan bagi petani 10 3 30 III 4 Keterbatasan kemampuan petani dalam memanfaatkan teknologi budidaya 9 3 27 IV 5 Terbatasnya modal dalam memanfaatkan lahan potensial 11 3 33 II Jumlah 100 Rating dirancang dalam 3 indikator dengan kreteria 1 = kurang 2 = sedang 3 = baik 4.4. Kesimpulan Analisis Faktor Internal-Eksternal Dari perumusan KAFIKAFE maka dapat diambil kesimpulan prioritas sebagai berikut : 1 Memiliki Sumber Daya Manusia SDM yang terampil, terlatih, berdedikasi tinggi siap untuk melaksanakan pembangunan perkebunan. 2 Memiliki Sumber Daya Hayati tanaman tahunan yang unggul serta didukung dengan ketersediaan lahan dan agroekosistem 3 Tersedianya teknologi budidaya untuk meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu tanaman tahunan yang berkelanjutan 4 Memiliki Sistem usaha pertanian berbasis komoditas perkebunan dengan berbagai cabang usaha tani sesuai pengembangan sistem pertanian melalui pemanfaatan sisa aset lahan, limbah dan hasil samping yang belum dimanfaatkan. 5 Tersediaanya kredit program untuk pembangunan perkebunan 6 Potensi Produksi dan Produktivitas komoditas tanaman tahunan masih rendah 7 Ketersediaan lahan di beberapa daerah tidak sebanding dengan peningkatan jumlah penduduk dan tuntutan kebutuhan yang semakin meningkat 8 SDM dan Kelembagaan Organisasi Petani masih terbatas dan Kemitraan usaha belum optimal serta masih adanya kesenjangan antara jumlah petugas yang diperlukan dengan yang tersedia. 9 Pola Usaha Tani umumnya monokultur 10 Terbatasnya akses petani terhadap sumber pembiayaan 11 Tersedianya sistem pemberdayaan petani melalui manajemen kemitraan 12 Potensi lahan yang sesuai untuk pengembangan komoditas tanaman tahunan masih tersedia 13 Meningkatnya penggunaan benih unggul bermutu 14 Tersediaanya kredit program untuk pembangunan perkebunan 15 Tersedianya paket teknologi budidaya untuk komoditas tanaman tahunan yang berkelanjutan. 16 Otonomi Daerah menyebabkan adanya kebijakan yang berbeda dalam pengembangan komoditas unggulan tanaman tahunan 17 Terbatasnya modal dalam memanfaatkan lahan potensial 20 18 Sumber benih tanaman tahunan belum terintegrasi dengan wilayah pengembangan serta sulitnya memperoleh benih unggul tanaman tahunan perkebunan bagi petani 19 Keterbatasan kemampuan petani dalam memanfaatkan teknologi budidaya 20 Belum adanya Rencana Tata Ruang Wilayah RT RW Setelah faktor lingkungan internal-eksternal dirumuskan, kemudian dianalisis dengan menggunakan metode SWOT untuk memperoleh Asumsi Strategis Alternatif Pilihan ASAP. Hasil analisis SWOT dapat dilihat Tabel 17. Tabel 3. Analisis SWOT untuk ASAP INTERNAL EKSTERNAL KEKUATAN STRENGTH KELEMAHAN WEAKNES 1 Memiliki Sumber Daya Manusia SDM yang terampil, terlatih, berdedikasi tinggi siap untuk melaksanakan pembangunan perkebunan. 1 Potensi Produksi dan Produktivitas komoditas tanaman tahunan masih rendah 2 Memiliki Sumber Daya Hayati tanaman tahunan yang unggul serta didukung dengan ketersediaan lahan dan agroekosistem. 2 Ketersediaan lahan di beberapa daerah tidak sebanding dengan peningkatan jumlah penduduk dan tuntutan kebutuhan yang semakin meningkat 3 Tersedianya teknologi budidaya untuk meningkatkan produksi , produktivitas dan mutu tanaman tahunan yang berkelanjutan. 3 SDM dan kelembagaan organisasi petani masih terbatas dan kemitraan usaha belum optimal serta masih adanya kesenjangan antara jumlah petugas yang diperlukan dengan yang tersedia. 4 Memiliki Sistem usaha pertanian berbasis komoditas perkebunan dengan berbagai cabang usaha tani sesuai pengembangan sistem pertanian melalui pemanfaatan sisa aset lahan, limbah dan hasil samping yang belum dimanfaatkan 4 Pola Usaha Tani umumnya monokultur 5 Tersediaanya kredit program untuk pembangunan perkebunan 5 Terbatasnya akses petani terhadap sumber pembiayaan PELUANG OPPORTUNITY STRATEGI SO STRATEGI WO 1 Tersedianya sistem pemberdayaan petani melalui manajemen kemitraan 1 Pemanfaatan sumber daya manusia SDM yang professional dan system pemberdayaan petani melalui manajemen kemitraan untuk melaksanakan pembangunan perkebunan. 1 Meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas tanaman tahunan serta pemanfaatan system pemberdayaan petani melalui manajemen kemitraan. 21 2 Potensi lahan yang sesuai untuk pengembangan komoditas tanaman tahunan masih tersedia 2 Pemanfaatan Sumber Daya Hayati tanaman tahunan yang unggul yang didukung dengan ketersediaan lahan dan agroekosistem yang sesuai. 2 Pemanfaatan potensi ketersediaan lahan secara optimal yang sesuai untuk pengembangan komoditas tanaman tahunan . 3 Meningkatnya penggunaan benih unggul bermutu 3 Pemanfaatan teknologi budidaya dan penggunaan benih unggul bermutu untuk meningkatkan produksi, produktivitas dan muti tanaman tahunan yang berkelanjutan. 3 Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM, kelembagaan organisasi petani serta mengoptimalkan kemitraan usaha serta didukung dengan meningkatnya penggunaan benih unggul bermutu. 4 Tersediaanya kredit program untuk pembangunan perkebunan 4 Pemanfaatkan system usaha pertanian berbasis komoditas perkebunan melalui pemanfaatan sisa asset lahan, limbah dan hasil samping yang belum dimanfaatkan serta didukung penggunaan kredit program untuk pembangunan perkebunan 4 Meningkatkan diversifikasi pola usaha tani dengan memanfaatkan kredit program untuk pembangunan perkebunan. 5 Tersedianya paket teknologi budidaya untuk komoditas tanaman tahunan yang berkelanjutan. 5 Pemanfaatan kredit program yang didukung dengan tersedianya paket teknologi budidaya untuk pembangunan perkebunan berkelanjutan 5 Memudahkan akses petani terhadap sumber pembiayaan dan pemanfaatkan paket teknologi budidaya untuk komoditas tanaman tahunan yang berkelanjutan. TANTANGAN THREATS STRATEGI ST STRATEGI WT 1 Otonomi Daerah menyebabkan adanya kebijakan yang berbeda dalam pengembangan komoditas unggulan tanaman tahunan 1 Pemanfaatan Sumber Daya Manusia SDM yang professional dalam melaksanakan pembangunan perkebunan sesuai dengan kebijakan pengembangan komoditas unggulan tanaman tahunan. 1 Meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas tanaman tahunan yang didukung dengan kebijakan yang sama antara pusat dan daerah dalam pengembangan komoditas unggulan tanaman tahunan. 2 Terbatasnya modal dalam memanfaatkan lahan potensial 2 Pemanfaatan Sumbe Daya Hayati tanaman tahunan yang unggul dan didukung dengan ketersediaan lahan, agroekosistem serta terpenuhinya modal dalam memenfaatkan lahan potensial. 2 Pemanfaatan ketersediaan lahan potensial secara optimal dengan dukungan modal yang memadai 3 Sumber benih tanaman tahunan belum terintegrasi dengan wilayah pengembangan serta sulitnya memperoleh benih unggul tanaman tahunan perkebunan bagi petani 3 Pemanfaatan teknologi budidaya dan tersedianya sumber benih tanaman tahunan pada wilayah pengembangan perkebunan untuk meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu tanaman tahunan yang 3 Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM , kelembagaan organisasi petani serta mengoptimalkan kemitraan usaha yang didukung dengan pembangunan kebun sumber benih pada wilayah pengembangan. 22 berkelanjutan. 4 Keterbatasan kemampuan petani dalam memanfaatkan teknologi budidaya 4 Pemanfaatan system usaha pertanian berbasis komoditas perkebunan melalui pemanfaatan sisa asset lahan, limbah dan hasil samping yang belum dimanfaatkan dan meningkatkan kemampuan petani dalam memanfaatkan teknologi budidaya. 4 Meningkatkan diversifikasi pola usaha tani serta kemampuan petani dalam memanfaatkan teknologi budidaya. 5 Belum adanya Rencana Tata Ruang Wilayah RT RW 5 Pemanfaatkan kredit program serta disusunnya Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW untuk pembangunan perkebunan berkelanjutan. 5 Memberikan kemudahan kepada petani untuk mendapatkan akses terhadap sumber pembiyaan yang diikuti dengan disusunnya Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW untuk pengembangan tanaman perkebunan. Keterkaitan ASAP dengan Visi, Misi dan Nilai dapat digambarkan dalam tabel 4 Tabel 4 Analisa Faktor Kunci Keberhasilan FKK Strategi Keterkaitan dengan Urutan FKK Visi Misi Nilai 1 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 A.Strategi SO 1 Pemanfaatan sumber daya manusia SDM yang professional dan system pemberdayaan petani melalui manajemen kemitraan untuk melaksanakan pembangunan perkebunan. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 = 1 2 Pemanfaatan Sumber Daya Hayati tanaman tahunan yang unggul yang didukung dengan ketersediaan lahan dan agroekosistem yang sesuai. 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 32 = 4 3 Pemanfaatan teknologi budidaya dan penggunaan benih unggul bermutu untuk meningkatkan produksi, produktivitas dan muti tanaman 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 = 2 23 tahunan yang berkelanjutan. 4 Pemanfaatkan sistem usaha pertanian berbasis komoditas perkebunan melalui pemanfaatan sisa asset lahan, limbah dan hasil samping yang belum dimanfaatkan serta didukung penggunaan kredit program untuk pembangunan perkebunan 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 31 = 13 5 Pemanfaatan kredit program yang didukung dengan tersedianya paket teknologi budidaya untuk pembangunan perkebunan berkelanjutan 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 32 = 5

B. Strategi ST

1 Pemanfaatan Sumber Daya Manusia SDM yang professional dalam melaksanakan pembangunan perkebunan sesuai dengan kebijakan pengembangan komoditas unggulan tanaman tahunan. 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 31 = 14 2 Pemanfaatan Sumber Daya Hayati tanaman tahunan yang unggul dan didukung dengan ketersediaan lahan, agroekosistem serta terpenuhinya modal dalam memenfaatkan lahan potensial. 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 31 = 15 3 Pemanfaatan teknologi budidaya dan tersedianya sumber benih tanaman tahunan pada wilayah pengembangan perkebunan untuk meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu tanaman tahunan yang berkelanjutan. 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 32 = 6 4 Pemanfaatan system usaha pertanian berbasis komoditas 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 32 = 7 24 perkebunan melalui pemanfaatan sisa asset lahan, limbah dan hasil samping yang belum dimanfaatkan dan meningkatkan kemampuan petani dalam memanfaatkan teknologi budidaya. 5 Pemanfaatkan kredit program serta disusunnya Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW untuk pembangunan perkebunan berkelanjutan. 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 32 = 8

C. Strategi WO

1 Meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas tanaman tahunan serta pemanfaatan system pemberdayaan petani melalui manajemen kemitraan. 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 31 = 16 2 Pemanfaatan potensi ketersediaan lahan secara optimal yang sesuai untuk pengembangan komoditas tanaman tahunan 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 31 = 17 3 Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM, kelembagaan organisasi petani serta mengoptimalkan kemitraan usaha serta didukung dengan meningkatnya penggunaan benih unggul bermutu. 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 32 = 9 4 Meningkatkan diversifikasi pola usaha tani dengan memanfaatkan kredit program untuk pembangunan perkebunan. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 = 3 5 Memudahkan akses petani terhadap sumber pembiayaan dan pemanfaatkan paket teknologi budidaya untuk komoditas tanaman tahunan yang 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 33 = 18 25 berkelanjutan. D. Strategi WT 1 Meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas tanaman tahunan yang didukung dengan kebijakan yang sama antara pusat dan daerah dalam pengembangan komoditas unggulan tanaman tahunan. 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31 = 19 2 Pemanfaatan ketersediaan lahan potensial secara optimal dengan dukungan modal yang memadai 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 32 = 10 3 Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM , kelembagaan organisasi petani serta mengoptimalkan kemitraan usaha yang didukung dengan pembangunan kebun sumber benih pada wilayah pengembangan. 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 32 = 11 4 Meningkatkan diversifikasi pola usaha tani serta kemampuan petani dalam memanfaatkan teknologi budidaya. 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 31 = 20 5 Memberikan kemudahan kepada petani untuk mendapatkan akses terhadap sumber pembiyaan yang diikuti dengan disusunnya Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW untuk pengembangan tanaman perkebunan 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 32 = 12 Keterangan : Nilai Keterkaitan 3 = Terkait 2 = Cukup Terkait 1 = kurang Terkait 26 Dari tabel diatas dapat diperoleh FKK dengan urutan prioritas sebagai berikut : 1. Pemanfaatan sumber daya manusia SDM yang professional dan system pemberdayaan petani melalui manajemen kemitraan untuk melaksanakan pembangunan perkebunan. 2. Pemanfaatan teknologi budidaya dan penggunaan benih unggul bermutu untuk meningkatkan produksi, produktivitas dan muti tanaman tahunan yang berkelanjutan. 3. Meningkatkan diversifikasi pola usaha tani dengan memanfaatkan kredit program untuk pembangunan perkebunan. 4. Pemanfaatan Sumber Daya Hayati tanaman tahunan yang unggul yang didukung dengan ketersediaan lahan dan agroekosistem yang sesuai. 5. Pemanfaatan kredit program yang didukung dengan tersedianya paket teknologi budidaya untuk pembangunan perkebunan berkelanjutan 6. Pemanfaatan teknologi budidaya dan tersedianya sumber benih tanaman tahunan pada wilayah pengembangan perkebunan untuk meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu tanaman tahunan yang berkelanjutan. 7. Pemanfaatan teknologi budidaya dan tersedianya sumber benih tanaman tahunan pada wilayah pengembangan perkebunan untuk meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu tanaman tahunan yang berkelanjutan. 8. Pemanfaatkan kredit program serta disusunnya Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW untuk pembangunan perkebunan berkelanjutan. 9. Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM, kelembagaan organisasi petani serta mengoptimalkan kemitraan usaha serta didukung dengan meningkatnya penggunaan benih unggul bermutu. 10. Pemanfaatan ketersediaan lahan potensial secara optimal dengan dukungan modal yang memadai 11. Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM , kelembagaan organisasi petani serta mengoptimalkan kemitraan usaha yang didukung dengan pembangunan kebun sumber benih pada wilayah pengembangan. 12. Memberikan kemudahan kepada petani untuk mendapatkan akses terhadap sumber pembiyaan yang diikuti dengan disusunnya Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW untuk pengembangan tanaman perkebunan 13. Pemanfaatkan sistem usaha pertanian berbasis komoditas perkebunan melalui pemanfaatan sisa asset lahan, limbah dan hasil samping yang belum dimanfaatkan serta didukung penggunaan kredit program untuk pembangunan perkebunan 14. Pemanfaatan Sumber Daya Manusia SDM yang professional dalam melaksanakan pembangunan perkebunan sesuai dengan kebijakan pengembangan komoditas unggulan tanaman tahunan 15. Pemanfaatan Sumber Daya Hayati tanaman tahunan yang unggul dan didukung dengan ketersediaan lahan, agroekosistem serta terpenuhinya modal dalam memenfaatkan lahan potensial. 16. Meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas tanaman tahunan serta pemanfaatan system pemberdayaan petani melalui manajemen kemitraan. 17. Pemanfaatan potensi ketersediaan lahan secara optimal yang sesuai untuk pengembangan komoditas tanaman tahunan 27 18. Memudahkan akses petani terhadap sumber pembiayaan dan pemanfaatkan paket teknologi budidaya untuk komoditas tanaman tahunan yang berkelanjutan. 19. Meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas tanaman tahunan yang didukung dengan kebijakan yang sama antara pusat dan daerah dalam pengembangan komoditas unggulan tanaman tahunan 20. Meningkatkan diversifikasi pola usaha tani serta kemampuan petani dalam memanfaatkan teknologi budidaya.

V. KEGIATAN DIREKTORAT TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2010-2014