Pengelolaan Dampak Terhadap Pengadaan dan Pembebasan Lahan

dan Operasional terminal jasa bongkar muat barang CV. Usaha Bersama berpotensi untuk menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitar, baik berupa dampak positif maupun dampak negatif, untuk meminimalkan dampak yang terjadi dari suatu kegiatan tersebut maka perlu dilakukan perencanaan pengelolaan lingkungan usaha kegiatan. Perencanaan pengelolaan tersebut tertuang dalam dokumen sebagai pedoman dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan. Untuk mengetahui bagaimana suatu komponen lingkungan akan berubah akibat adanya suatu aktivitaskegiatan manusia, maka dilakukan perkiraan dampak lingkungan. Metode perkiraan dampak yang digunakan adalah pendekatan yang bersifat formal maupun non formal dengan menggunakan kriteria atau standar baku mutu lingkungan yang ada sehingga perlu dilakukan arahan pengelolaan dan pemantauan. Pengelolaan terhadap dampak ini bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif dan mengoptimalkan dampak positifnya. Dari rencana usaha danatau kegiatan yang dilaksanaan ini berdasarkan rona lingkungan dan dampak yang ditimbulkan maka pengelolaan yang dilakukan berdasarkan sumber dampak dan jenis dampak baik pada tahap pra konstruksi, tahap kontruksi, tahap operasi dan tahap pasca operasi, maka program kegiatan yang dilakukan adalah :

A. SUMBER DAN JENIS DAMPAK PADA TAHAP PRA KONSTRUKSI, KONSTRUKSI, OPERASI DAN PASCA OPERASI

1. Pengelolaan Dampak Terhadap Pengadaan dan Pembebasan Lahan

Pembersihan lahan diprakirakan berdampak terhadap komponen sosial ekonomi, terutama terhadap pendapatan rumah tangga. Bagi mereka yang memiliki tanah atau lahan di lokasi rencana proyek, maka mereka akan mendapat ganti rugi atas lahan mereka tersebut. Ganti rugi lahan merupakan penerimaan uang tunai bagi keluarga yang lahannya terkena proyek. Besarnya nilai yang mereka terima tergantung pada luas lahan masing­masing yang dibebaskan. Dampak positif yang muncul dapat berlangsung singkat jika penduduk yang menerima ganti rugi tidak dapat memanfaatkan secara optimal uang tersebut, dan kelompok masyarakat yang demikian akan berpotensi menyebabkan munculnya persepsi negatif pada tahapan kegiatan selanjutnya yang akan berdampak lanjutan terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat. kegiatan pembebasan lahan yang tidak berdasarkan peraturan yang berlaku dan tidak mengedepankan musyawarah dapat menimbulkan disharmoni sosial, apalagi menyangkut harga tanahganti rugi tanah yang tidak sesuai. Hal ini rentan menimbulkan ketidakharmonisan antara pihak perusahaan dengan masyarakat maupun antara sesama masyarakat sehingga akan merubah sikap dan persepsi negatif masyarakat terhadap perusahaan. Upaya pengelolaan yang harus dilakukan untuk meminalisasi dampak yang ditimbulkan adalah : • Memberikan nilai ganti rugi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. • Melakukan sosialisasi secara terbuka dan jujur hingga kelapisan masyarakat paling bawah level desa terutama masyarakat yang areal dampak. • Melakukan sosialisasi secara berkelanjutan sesuai dengan tahapan kegiatan yang melibatkan masyarakat. • Dilaksanakan berdasarkan peraturan yang berlaku dengan melibatkan stake holder terkait, terutama menyangkut harga tanah atau ganti rugi tanahlahan, mengedepankan musyawarah dan mufakat, serta menggunakan pendekatan persuasive.

2. Pengelolaan Dampak Terhadap Perencanaan dan Sosialisasi