12
III. BANGUN INDUSTRI NASIONAL
13
1. Memenuhi kebutuhan dalam negeri dan substitusi impor memiliki potensi pasar yang
tumbuh pesat di dalam negeri; 2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas
penyerapan tenaga kerja berpotensi danatau mampu menciptakan
lapangan kerja produktif; 3. Memiliki daya saing internasional memiliki
potensi untuk tumbuh dan bersaing di pasar global;
4. Memberikan nilai tambah yang tumbuh progresif di dalam negeri
memiliki potensi untuk tumbuh pesat dalam kemandirian;
5. Memperkuat, memperdalam, dan menyehatkan struktur industri; dan
6. Memiliki keunggulan komparatif, penguasaan bahan baku, dan teknologi.
1. Memperkokoh konektivitas ekonomi nasional. 2. Menopang ketahanan pangan, kesehatan dan
energi. 3. Mendorong penyebaran dan pemerataan industri.
KRITERIA KUANTITATIF
BERDASARKAN PAST
PERFORMANCE
KRITERIA KUALITATIF
BERDASARKAN VISI KEDEPAN
14
15
Industri Hulu Agro Industri Hulu Agro
Industri Logam Dasar dan Bahan Galian Bukan Logam
Industri Logam Dasar dan Bahan Galian Bukan Logam
Industri Kimia Dasar Berbasis Migas dan Batubara
Industri Kimia Dasar Berbasis Migas dan Batubara
Industri Barang Modal, Komponen, Bahan Penolong dan Jasa Industri Industri Barang Modal, Komponen, Bahan Penolong dan Jasa Industri
Industri Farmasi, Kosmetik dan
Alat Kesehatan Industri Farmasi,
Kosmetik dan Alat Kesehatan
Industri Alat Transportasi
Industri Alat Transportasi
Industri Elektronika
Telematika ICT Industri
Elektronika Telematika ICT
Prasyarat Industri Pendukung
Industri Andalan
Modal Dasar
Industri Tekstil, Kulit, Alas Kaki
dan Aneka Industri Tekstil,
Kulit, Alas Kaki dan Aneka
VISI MISI PEMBANGUNAN INDUSTRI NASIONAL
Industri Pangan
Industri Pangan
Pembiayaan Pembiayaan
Infrastruktur Infrastruktur
Kebijakan Regulasi Kebijakan Regulasi
Teknologi, Inovasi Kreativitas Teknologi, Inovasi Kreativitas
Sumber Daya Alam Sumber Daya Alam
Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia
Industri Pembangkit
Energi Industri
Pembangkit Energi
Industri Hulu
16
Jenis Industri yang menjadi prioritas untuk dikembangkan pada tahun 2015 – 2035 meliputi :
NO .
INDUSTRI PRIORITAS JENIS INDUSTRI
1. Industri Pangan
a. Industri Pengolahan Ikan b. Industri Pengolahan Susu
c. Industri Bahan Penyegar d. Industri Pengolahan Minyak Nabati
e. Industri Pengolahan Buah-Buahan dan Sayuran
f. Industri Tepung g. Industri Gula Berbasis Tebu
2. Industri Farmasi,
Kosmetik dan Alat Kesehatan
a. Industri Farmasi dan Kosmetik b. Industri Alat Kesehatan
3. Industri Tekstil, Kulit,
Alas Kaki, dan Aneka a. Industri Tekstil
b. Industri Kulit dan Alas Kaki c. Industri Furnitur dan Barang Lainnya
Dari Kayu d. Industri Plastik, Pengolahan Karet,
dan barang dari karet
17
NO .
INDUSTRI PRIORITAS JENIS INDUSTRI
4. Industri Alat Transportasi a. Industri Kendaraan Bermotor
b. Industri Kereta Api c. Industri Perkapalan
d. Industri Kedirgantaraan 5.
Industri Elektronika dan TelematikaICT
a. Industri Elektronika b. Industri Komputer
c. Industri Peralatan Komunikasi 6.
Industri Pembangkit Energi
Industri Alat Kelistrikan
7. Industri Barang Modal,
Komponen, Bahan Penolong dan Jasa
Industri a. Industri Mesin dan Perlengkapan
b. Industri Komponen c. Industri Bahan Penolong
d. Jasa Industri 8.
Industri Hulu Agro a. Industri Oleofood
b. Industri Oleokimia c. Industri Kemurgi
d. Industri Pakan e. Industri Barang dari Kayu
f. Industri Pulp dan Kertas
18
NO .
INDUSTRI PRIORITAS JENIS INDUSTRI
9. Industri Logam Dasar
dan Bahan Galian Bukan Logam
a. Industri pengolahan dan pemurnian besi dan baja dasar
b. Industri pengolahan dan pemurnian Logam dasar bukan besi
c. Industri logam mulia, tanah jarang rare earth, dan bahan bakar nuklir
d. Industri bahan galian non logam 10. Industri Kimia Dasar
Berbasis Migas dan Batubara
a. Industri Petrokimia Hulu b. Industri Kimia Organik
c. Industri Pupuk d. Industri Resin Sintetik dan Bahan
Plastik e. Industri Karet Alam dan Sintetik
f. Industri Barang Kimia Lainnya
19
IV. PEMBANGUNAN SUMBER DAYA INDUSTRI