Dalam pandangan alam pemikiran Hegel, bahwa ideologi bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri lepas dari kenyataan hidup masyarakat. Ideologi adalah produk kebudayaan suatu
masyarakat dan karena itu dalam arti tertentu merupakan manifestasi kenyataan sosial juga. Sebagai produk kebudayaan, ideologi merupakan satu pilihan yang jelas dalam membawa
komitmen untuk mewujudkannya. Salah satu fungsi ideologi adalah sebagai kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang untuk menjalankan kegiatan dan mencapai
tujuan.
Menurut Dr. Alfian bahwa ideologi merupakan pandangan atau sistem nilai yang menyeluruh dan mendalam tentang bagaimana cara yang sebaiknya, yaitu secara
moral dianggap benar dan adil, mengatur tingkah laku bersama dalam berbagai segi kehidupan. Ideologi pada umumnya mewujudkan “pandangan khas” baik dalam
hubungan kerja sama antar manusia, hubungan manusia dengan kekuasaan politik negara, sumber kekuasaan bagi penguasa dan tingkat kesederajatan antar manusia.
Berdasarkan pandangan para ahli, bahwa pengaruh sistem pemerintahan satu negara dengan negara-negara lain sangat dimungkinkan dalam hubungan ideologis baik secara sukarela
diterima maupun dengan keterpaksaan. Dalam sejarah perkembangan ideologi suatu negara dan pengaruhnya terhadap sistem pemerintahan di negara lain, adalah sebagai berikut :
a. Fasisme
Berasal dai kata fascio yang berarti kelompok . Kelompok ini menamakan dirinya Fascio de Combattimento artinya Barisan-barisan Tempur. Tujuan negara dalam sistem pemerintahan
fasis adalah “Imperium Dunia”, yaitu mempersatukan seluruh bangsa di dunia menjadi satu tenaga atau kekuatan bersama. Contoh negara fasis adalah Italia semasa Benito Mussolini,
Jerman semasa Adolf Hitler, dan Jepang semasa Tenno Heika PD II.
b. Individualisme Liberalisme
Dalam arti luas, individualisme atau liberalisme dapat dikatakan sebagai usaha perjuangan menuju kebebasan. Tujuan negara dalam sistem pemerintahan ini yaitu menjaga keamanan
dan ketertiban individu serta menjamin kebebasan seluas-luasnya dalam memperjuangkan hidupnya atau sebagai “Penjaga Malam” Nachtwakerstaat . Dalam bidang politik,
liberalisme melahirkan demokrasi dengan sistem parlementer atau atau presidensial. Contoh negara yang menjalankannya adalah Amerika Serikat dan di sebagian besar negara-negara
Eropa.
c. Komunisme
10
Aliran politik komunisme berdasarkan Historis Materialisme ialah bahwa sejarah manusia semenjak dunia terkembang, merupakan perjuangan kelas melawan kelas. Sejarah yang
terakhir adalah perjuangan kelas antara kaum borjuis melawan kelas proletariat kaum melarat yang dimenangkan oleh kaum proletariat. Diterapkan oleh negara-negara Eropa
Timur, terutama Uni Soviet.
Berdasarkan faktor ideologi yang diyakininya seperti fasisme, individualisme dan sosialisme komunisme, tentu saja akan berpengaruh dalam penerapan sistem pemerintahnnya. Pasca
perang dunia kedua, fasisme hancur dan muncul perseteruan ideologi besar untuk saling memperebutkan pengaruhnya. Ideologi liberal di bawah pimpinan Amerika sekutu dengan
anggotanya mayoritas Eropa Barat dan bekas koloninya. Sedangkan idelologi komunis di bawah pimpinan Uni Soviet Rusia dengan anggotanya mayoritas Eropa Timur dan beberapa
negara di Asia.
Di negara-negara yang berideologi liberal, pada umumnya menerapkan sistem pemerintahan demokrasi konstitusional dengan presidensial kabinet maupun parlementer dan lebih dari satu
partai politik. Untuk negara-negara yang berideologi komunis, pada umumnya menerapkan sistem pemerintahan demokrasi rakyat diktator proletariatdengan sistem presidensial yang
hanya terdiri satu partai politik partai tunggal komunis.
Beberapa contoh negara yang berdasarkan ideologi dapat menerima dengan sukarela atau terpaksa adalah sebagai berikut :
No Negara Induk Dalam Hubungan Ideologi
Sistem Pemerintahan
1. Amerika Serikat
Liberal Inggris, Perancis, Italia, Kanada,
Australia, Jerman, Korea Selatan, dan lain-lain.
Presidensial atau Parlementer dengan lebih
satu parti
2. Uni Soviet
Komunis Albania, Rumania, Cekoslovakia,
Bulgaria, Ukraina, Rusia, RRC, Kuba, Korea Utara, Vietnam, dan
lain-lain. Presidential hanya
dengan satu partai tunggal komunis
2.4 Sikap Warga Negara terhadap Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Republik Indonesia