Perancangan Sistem Informasi Pengajuan Peminjaman/Kredit Anggota Di KSP Mekar Jaya Maleber

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan manajemen modern semakin menyadarkan diri pada kebutuhan informasi, ketidak lancaran pengolahan arus informasi dapat mengakibatkan kekacauan dalam mengambil keputusan. Pengendalian operasional, perencanaan, teknis dan strategis rasanya semua ini tidak terlalu sulit diwujudkan dengan adanya komputer, untuk itu dalam usaha mengkomputerisasikan sebuah sistem pada suatu organisasi sepertinya telah menjadi suatu keharusan dan kewajiban, karena sekarang ini komputer memegang peranan yang sangat penting guna mencapai suatu hasil kerja yang maksimal sehingga mempunyai sarana yang cukup menunjang informasi yang cepat, tepat dan akurat. Tidak hanya organisasi saja yang membutuhkan informasi melainkan seluruh aspek kehidupan termasuk Koperasi Simpan Pinjam KSP Mekar Jaya Maleber kec. Maleber Kab. Kuningan yang memberikan pelayanan jasa simpan pinjam bagi seluruh lapisan masyarakat.

Proses simpan pinjam tersebut mambutuhkan informasi yang selalu Up To Date

dan laporan-laporan yang akurat dan tepat waktu. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah sistem yang harus menggunakan komputer untuk mengolah data atau pengaturan administrasi dalam proses peminjaman. Saat ini pada proses pengajuan pinjaman di Koperasi Simpan Pinjam KSP Mekar Jaya Maleber kec. Maleber Kab. Kuningan masih dilakukan secara manual, sehingga proses pengajuan pinjaman kurang efisien dan kurang maksimal.


(2)

Sehingga dalam proses pengajuan pinjaman di Koperasi Simpan Pinjam KSP Mekar Jaya Maleber kec. Maleber Kab. Kuningan masih ditemukan banyak kendala, diantaranya sebagai berikut:

a. Proses pencatatan dan perubahan data kurang efisien.

b. Keterlambatan dalam proses pembuatan laporan- laporan yang diperlukan disebababkan ketimpangan pekerjaan karyawan.

c. Jumlah Peminjam cukup banyak, maka karyawan di bagian penagihan harus kerja extra dalam hal penagihan, khususnya menjelang akhir tahun akan memakan waktu dan tenaga yang sangat banyak.

Kendala tersebut diatas terjadi karena sistem yang digunakan saat ini belum sepenuhnya menggunakan komputer. Dengan adanya sistem yang terkomputerisasi akan mempermudah dan mempercepat proses peminjaman. Sehingga kesalahan dalam proses pengajuan pinjaman tersebut dapat diperkecil.

Untuk mengatasi kendala tersebut diatas maka penulis mengambil pokok permasalahan, dengan judul tentang :

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGAJUAN

PINJAMAN/KREDIT ANGGOTA DI KSP MEKAR JAYA MALEBER” ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memberikan informasi tentang sistem pengajuan dan transaksi pinjaman/kredit anggota yang terdapat di KSP Mekar Jaya Maleber.


(3)

1.2 Identifikasi masalah dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Penulis telah mencoba mengidentifikasi permasalahan- permasalahan yang ada sesuai apa yang telah diuraikan di latar belakang yaitu sebagai berikut :

1. Proses pencatatan dan perubahan data kurang efisien.

2. Keterlambatan dalam proses pembuatan laporan- laporan yang diperlukan disebababkan ketimpangan pekerjaan karyawan.

3. Jumlah Peminjam cukup banyak, maka karyawan di bagian penagihan harus kerja extra dalam hal penagihan, khususnya menjelang akhir tahun akan memakan waktu dan tenaga yang sangat banyak.

1.2.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sistem yang sedang berjalan di KSP Mekar Jaya Maleber

2. Bagaimana proses sistem yang akan dirancang untuk mengolah data nasabah atau anggota yang melakukan pengajuan pinjaman/kredit di KSP Mekar Jaya Maleber

1.3 Maksud dan Tujuan Penulisan 1.3.1 Maksud

Maksud dari Kerja Praktek yang penulis telah lakukan adalah:

 Ingin mengimpelmentasikan pengetahuan yang penulis dapat di perkuliahan dengan kenyataan yang sesungguhnya di lapangan


(4)

 Memperbaiki sistem yang berjalan dengan merancang sistem informasi pengajuan pinjaman/kredit yang dapat memberikan hasil pengolahan informasi yang efektif dan efisien dalam penyajian laporan.

1.3.2 Tujuan

Laporan Kerja Praktek ini dibuat dengan tujuan :

1. Memberikan informasi dan gambaran Sistem yang berjalan di KSP Mekar Jaya Maleber.

2. Mengidentifikasi masalah dan merumuskan alternative pemecahan masalah yang terdapat di KSP Mekar Jaya Maleber.

3. Mengembangkan sistem pengolahan data yang terkomputerisasi dan terpadu.

1.4 Metode Pengembangan Sistem

Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengumpulan data-data (data collection) dan keterangan yang dibutuhkan dengan menggunakan beberapa teknik diantaranya:

1. Teknik Studi Kepustakaan

Yaitu teknik dalam mengumpulkan data-data aau keterangan berupa konsep-konsep yang bersumber dari buku-buku serta tulisan ilmiah lainnya yang mendukung dan berhubungan dengan permasalahan yang sedang di bahas.


(5)

2. Wawancara (interview)

Yaitu suatu teknik mengumpulkan data atau keterangan melalui wawancara dengan pihak KSP Mekar Jaya yang meliputi : Ketua,Pengurus, Badan Pengawas, Tim Manajemen, dan Karyawan KSP Mekar Jaya.

3. Teknik Observasi

Yaitu suatu teknik mengumpulkan data atau keterangan melalui pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan serta mempelajari prosedur kerja di tempat penelitian tersebut.

1.5 Batasan Masalah

Dalam penulisan laporan kerja praktek ini, penulis akan membatasi permasalahan- permasalahan yang akan di bahas atau dianalisa yaitu pada proses pinjaman kredit anggota yang meliputi:

1. Proses Peminjaman Kredit Anggota 2. Transaksi Pinjaman Kredit Anggota 1.6 Lokasi dan Jadwal Kerja Praktek

Lokasi kerja praktek di laksanakan di Koperasi Simpan Pinjam “KSP Mekar Jaya” yang beralamatkan di Jl. Raya Maleber Kec. Maleber dan adapun Jadwal Kerja praktek setiap hari dari jam 08.00-16.00 dan dimulai dari tanggal 21 juli 2009 – 22 agustus 2009.


(6)

Jadwal Kegiatan selama KP

Kegiatan

Juli Agustus

II III I II

Pengenalan KP Observasi Wawancara Pengumpulan data Analisis dan perancangan


(7)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem

Sistem adalah “kumpulan /group dari sub sistem /bagian /komponen apapun baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan antara satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Menurut Jog [2] “Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.

Secara umun sstem memiliki pengertian sebagai unsur-unsur yang saling berhubungan dan berenteraksi dalam mencapai tujuan bersama .sistem yang di maksudkan adalah sistem yang memiliki input dari lingkungan dan menghasilkan output pada lingkungan sistem itu sendiri sebagai primroses dan mengubah input

menjadi output.

2.1.1 Elemen-elemen Sistem

Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh suatu sistem, yaitu:  Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan suatu tujuan.  Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.  Adanya hubungan diantara elemen sistem.

 Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi, dan material) lebih penting daripada elemen sistem.


(8)

Dengan definisi di atas kita bisa menggambarkan system dengan menentuKan bagian –bagian dan cirri-ciri system dari tujuan yang harus di capai .

Sistem memiliki ciri-ciri yang secara umun terdiri dari:

1. Tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang di capai oleh suatu sistem .

2. Batas system yang garis abtraksi yang memisahkan antara sub system dengan Lingkungannya.

3. Sub sistem merupakan komponen atau bagian dari suatu system. 4. Hubungan sistem adalah hubungan yang terjadi antara sub sub–sub

system lainnya setingkat.

5.Input-Proses-Output merupakan tiga komponen dari fungsi atau sub sistem.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environment), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process), dan sasaran (objective) atau tujuan (goal). Di bawah ini merupakan penjelasan dari masing-masing karakteristik tersebut:

 Komponen Sistem (components)

Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi , bekerja sama membentuk kesatuan. Komponen-komponen atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.


(9)

Setiap subsistem mempunyai sifat- sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

 Batas Sistem (boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

 Lingkungan Luar Sistem (environment)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan maupun merugikan. Lingkungan yang menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara karena merupakan energi dari sistem. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, karena jika tidak akan mengganggu kelangsungan sistem.

Interface

Interface Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Interface ini memungkinkan satu subsistem untuk mengalirkan sumber daya ke subsistem lainnya.


(10)

Inputmerupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Input dapat berupa maintenance input dan signal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal inputadalah energi yang diproses untuk menghasilkan output.

Output

Output merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi output yang berguna dan sisa pembuangan. Output dapat menjadi inputuntuk subsistem yang lain.

 Pengolah Sistem (process) Suatu sistem mempunyai bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

 Sasaran Sistem (objective) Suatu sistem mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem menentukan input yang dibutuhkan dan outputyang akan dihasilkan.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan ke melalui beberapa sudut pandang, diantaranya:

 Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical sistem). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

 Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia.


(11)

 Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat diprediksi dengan pasti, sehingga output dari sistem dapat diramalkan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

 Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, tetapi yang ada hanyalah relatively closed system(secara relatif tertutup, tetapi tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan menghasilkan output untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.

2.2 Pengertian Informasi

Informasi adalah hasil sebuah pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Informasi merupakan data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.


(12)

2.3 Pengertian Sistem Informasi

Sistem Informasi adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang memebentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan informasi. Dengan kata lain, Sistem informasi merupakan elemen-elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dengan teratur untuk menciptakan dan membentuk aliran informasi yang akan mendukung pembuatan keputusan dan melakukan control terhadap jalannya perusahaan.

SI juga mampu mendukung para pengelola dan staf perusahhan untuk menganalisa permasalahan, memvisualisasikan ikhtiar analisa melalui grafik-grafik dan table-tabel, serta memungkinkan terciptanya produk serta layanan baru. SI yang baik tentu memiliki sistematika yang jelas, ringkas, dan sederhana. Mulai dari tahap pemasukan data, pengolahan dengan prosedur yang ditentukan, penyajian informasi yang akurat, interpretasi yang tepat dan distribusinya.

Dalam membangun SI, juga dibutuhkan sistem manajemen data yang efektif, sehingga data yang terkumpul dapat diolah, dieksplorasi secara optimal, aman, dan terpercaya serta penghapusan pada saat yang tepat agar sistem dapat bekerja dengan maksimal tanpa terbebani oleh data yang kadaluarsa.

2.4 Metode Analisis dan Perancangan Terstruktur 2.4.1 Flow Map

Flow Map mendefinisikan hubungan antara bagian (Proses pelaku), proses (manual/berbasis computer) dan aliran data (dalam bentuk dokumen keluaran masukan).


(13)

Simbol-Simbol Flow Map

Gambar 1. simbol-simbol Flow Map 2.4.2 Diagram Kontek

Diagram konteks adalah diagram arus data yang berfungsi untuk menggambarkan suatu sistem informasi baik secara glonal ataupun menyeluruh mengenai keterkatan aliran-aliran data antara lain sistem dengan kesatuan luar.

Diagram konteks menyeret sejumlah karakteriktik sistem yaitu : 1. Kelompok pemakai yaitu organisasi atau system lain dimana system

melakukan komunikasi.

2. Data masuk yaitu data yang di terima sistem dari lingkungan dan harus diproses dengan cara tertentu.


(14)

3. Data keluar yaitu data yang di hasilkan sistem.

4. Penyimpanan data yaitu digunakan secara bersama-sama antara system dengan terminator.

SIMBOL KETERANGAN

PROSES

ENTITY

ARUS DATA

Tabel 1. Simbol Yang Digunakan Dalam Konteks Diagram

2.4.3 Data flow Diagram

Data Flow Diagram digunakan untuk menggambarkan suatu system yang telah ada atau system baru yang dikembangkan secara logic tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut disimpan . DFD merupakan alat yang di gunakan pada metodologi pengembangan system tersstruktur.

1. Entity

Entity dipresentasikan dengan empat persegi panjang ,merupakan bagian luar dari Sistem dimana aliran data yang hubungan dengan entity luar menunjukan hubungan Antara sistem dengan dunia luar. 2. Proses


(15)

Proses menunjkan transpormasi dari masukan menjadi keluara ,proses pada umunnya didefinisikan dengan kalimat sederhana .di prenentasikan dengan lingkaran.

3. Penyimpanan Data (Data store)

Penyimpanan data di pakai untuk memodelkan kumpulan data dipresentasikan dengan Garis liris pararel.

4. Aliran Data

Aliran Data Menggambarkan informasi dari satu bagian kebagian lain dari satu sistem kemudian ujung panah menunjuk arah yang bergerak. Gambar Komponen Data Flow Diagram :

a. Menurut Yourdan dan DeMacro

Gambar2. Komponen DFD menurut Yourdan dan Demarco b. Menurut Gene dan Serson

Gambar3. Komponen DFD menurut Gene dan Serson Komponen Terminator / Entitas luar


(16)

dengan sistem yang sedang dikembangkan. Biasanya terminator dikendalikan nama entitas luar (external entity).

Terdapat dua jenis Terminator :  Terminator Sumber (Source)

Merupakan terminator yang menjadi sumber  Terminator Tujuan (Sink)

Merupakan terminator yang menjadi tujuan data/informasi sistem

2.4.4 Kamus Data

Kamus Data (KD) atau data dictionary atau disebut juga dengan istilah sistems data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan- kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap, kamus data dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan pada tahap analisis maupun tahap perancangan sistem.

Kamus data merupakan kumpulan data yang meberikan informasi mengenai deskipsi formal dari elemen-elemen yang ada pada Data Flow Diagram. Informasi tersebut mencakup definisi, struktur serta pemakai data. 2.4.5 Normalisasi

Proses normalisasi merupakan proses pengelompokkan elemen data menjadi table-tabel yang menunjukan entitydan relasinya. Pada proses ini , selalu diuji pada beberapa kondisi. Apakah ada kesulitan pada saat


(17)

menambah (insert), menghapus (delete), mengubah (update), membaca

(retrieve)pada satu database.

Bila adakesulitan pada pengujian tersebut maka relasi tersebut dapat dipecahkan pada beberapa tabel lagi atau dengan kata lain perancangan yang dilakukan belum mendapatkan suatu database yang optimal.

Salah satu alasan mengadakan normalisasi adalah untuk memastikan bahwa model data relasional dapat berjalan dengan baik. Ini berarti bahwa struktur yang tidak normal tidak akan berjalan, tetapi akan menyebabkan beberapa masalah ketika program aplikasi berusaha untuk mengubah sistem landas data. Tehnik normalisasi merupakan suatu teknik yang menstrukturkan data dalam cara tertentu untuk membantu mengurangi atau mencegah timbulnya masalah yang berhubungan dengan pengolahan data dalam database dan akan menghasilkan struktur record yang konsisten secara logika yang mudah untuk dimengerti dan sederhana dalam pemeliharaannya. Pada proses normalisasi perlu dikenal definisi dari tahapan normalisasi yaitu sebagai berikut:

1. Bentuk tidak normal (Unnormalized Form) Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan untuk mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau tidak terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat menginput..

2. Bentuk Normal Kesatu (1 NF First Normal Form)Suatu relasi 1 NF jika dan hanya sifat dari setiap relasi atributenya bersifat atomic.


(18)

Dengan kata lain semua dominannya sudah berisi atom semua bentuk normal satu mempunyai ciri :

a. Setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk dalam satu bentuk.

b. Tidak ada set atribut yang berulang atau atribut bernilai ganda. c. Tiap elemen (field)hanya satu pengertian.

3. Bentuk Normal Kedua (2 NF Second Normal Form)Suatu relasi 2 NF jika dan hanya bentuk tersebut mencakup 1 NF dan setiap non key attribute tergantung fungsionalnya atau tergantung sederhana pada

primary key.

4. Bentuk Normal Ketiga (3 NF Third Normal Form) Untuk menjadi bentuk normal ke tiga maka relasi haruslah dalam bentuk normal ke dua dan semua atribut bukan primer tidak mempunyai hubungan yang transitif. Dengan kata lain, setiap atribut bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary keydan secara menyeluruh.

5. BCNF (Boyce Cood Normal Form) Boyce Cood Normal Form

mempunyai paksaan yang lebih kuat dari bentuk normal ke tiga. Untuk menjadi BCNF, relasi harus dalam bentuk normal ke satu dan setiap atribut harus bergantung fungsi pada attribute super key. Pada normalisasi ini ada beberapa konsep yang harus diketahui seperti atribut kunci dan ketergantungan kunci. Ada beberapa macam kunci (key function) yang digunakan untuk proses pencarian, pencarian hapus dan lain sebagainya yang biasa


(19)

digunakan ke dalam pengolahan database. Cara menentukan field atau atribute kunci pada normalisasi yang dapat digunakan sebagai berikut :

a. Kunci Calon (Candidate Key)Adalah suatu atribute atau set minimal atribute yang mengindentifikasikan secara unik suatu kejadian yang secara spesifik dari suatu entity.

b. Kunci Primer (Primary key)Adalah suatu atribute atau satu set minimal atribute yang tidak hanya mengidentifikasikan secara unik suatu kajadian yang secara spesifik, akan tetapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari suatu entity.

c. Kunci Alternatif (Alternative key)Adalah suatu kandidat yang tidak dipakai sebagai Primary Key. Seringkali alternatif ini dipakai hingga pengurutan dalam membuat laporan.

d. Kunci Tamu (Foreign Key) Adalah atribute atau set atribute yang melengkapi satu hubungan (Relationship.)

Dari normalisasi di atas, maka didapat beberapa file dimana tipe file tersebut adalah :

1. File Master Berisi data yang tetap dimana pemrosesan terhadap data hanya pada waktu tertentu. Ada dua tipe file master yaitu :

a. File Referensi, data yang tetap dimana pengolahan terhadap data tersebut memerlukan waktu yang lama. b. File Dinamik, data yang ada dalam file berubah


(20)

tergantung transaksi.

2. File Transaksi (Input) Berisi data masukan yang berupa data transaksi di mana data-data tersebut akan di olah oleh komputer. 3. File Laporan Berisi informasi yang akan ditampilkan.

4. File Sejarah/Arsip (History) Berisi data masa lalu yang sudah tidak aktif lagi tetapi disimpan untuk keperluan masa depan. 5. File Pelindung (Back Up) Berisi salinan data-data yang masih

aktif di database pada suatu waktu tertentu.

6. File Kerja Berisi data-data hasil pemrosesan yang bersifat sementara.

7. File Library Berisi program-program aplikasi atau utility

program. Sedangkan untuk akses dan organisasi file selanjutnya dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Pengaturan dari record secara logika di dalam file dihubungkan dengan file yang lainnya simpanan luar. b. File Urut (Sequential File) Merupakan file dengan

organisasi urut dengan pengaksesan secara urut.

c. File Urut Terindeks (Indexed Sequential File)Merupakan file organisasi urut dan pengaksesan secara langsung. d. File Random Dalam metode ini rekaman

ditransformasikan ke alamat penyimpanan dalam media fisik secara acak. Suatu metode untuk menunjukkan bagaimana suatu program komputer akan membaca


(21)

record dari suatu file. File dapat di akses dengan dua cara :

1. Metode Akses Urut (Sequential Access Method)

Dibentuk dengan membaca atau menulis suatu record di file dengan membaca record terlebih dahulu, mulai dari record pertama sampai dengan record yang diinginkan.

2. Metode Akses Langsung (Direct Access Method) Dilakukan dengan akses langsung membaca record pertama terlebih dahulu.

2.5 Akuntansi

Dalam arti yang sebenarnya, akuntansi mengacu pada dua hal yaitu kegunaan dan aktivitasnya. Pengertian yang menekankan pada kegunaan: akuntansi adalah suatu disiplin yang memberikan informasi pokok mengenai pelaksanaan yang efisien dan evaluasi aktivitas suatu organisasi. Sedangkan pengertian yang menekankan aktivitas: akuntansi adalah suatu aktivitas mengumpulkan, menganalaisa, mengklasifikan, mencatat, mengikhtisarkan, dan melaporkan hasilhasil dari aktivitas ekonomi perusahaan sebagai informasi.

2.6 Koperasi

Koperasi adalah badan usaha yang beraggotakan orang atau badan hukum koperasi dengan berlandaskan kegiatannya sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Pengertian tersebut sesuai dengan UU Koperasi No. 25 thun 1992 Bab I.

Selain itu, tujuan utama dibentuk koperasi juga telah dijelaskan dalam Undang-Undang Koperasi No. 25 Tahun 1992 Bab II pasal 3, bahwa tujuan utama


(22)

koperasi adalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

Purwaningsih (2001:2) menyatakan bahwa:

”Menurut Undang-Undang Koperasi No. 25 Tahun 1992 Bab II pasal 4, Fungsi dan peran koperasi sebagai berikut:

a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial mereka,

b. Berperan serta secara aktif dalam mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat,

c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya,

d. Berusaha mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.”

2.7 Pencatatan Akuntansi Koperasi

Pada dasarnya siklus akuntansi koperasi tidak berbeda dengan siklus akuntansi perusahaan jasa dan perusahaan dagang. Koperasi sebagai unit ekonomi mempunyai karakteristik tersendiri dibanding badan usaha lainnya. Perbedaan itu terjadi karena koperasi merupakan perusahaan yang berorientasi pada keuntungan


(23)

(lembaga ekonomi) sekaligus bersifat nonprofit (lembaga sosial).

Siklus akuntansi adalah urutan atau prosedur yang digunakan dalam proses pencatatan dan pelaporan transaksi keuangan yang tetrjadi dalam suatu perusahaan atau organisasi. Siklus akuntansi dapat dibagi tiga tahap, yaitu tahap pencatatan, pengikhtisaran, dan tahap pelaporan.

2.8 Konsep Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan serangkaian Kegiatan yang dilakukan yang menggunakan masukan berupa data dan menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk mencapai tujuan sesuai dengan yang telah di tetapkan.

Pengolahan data terdiri dari tiga langkah utama,yaitu input,proses dan

outputseperti gambar di bawah ini:.

Gambar4. Siklus Pengolahan Data Penjelasan dari langkah tersebut adalah sebagai berikut : 1.Masukan (input)

Tahap ini merupakan proses memasukan data kedalam proses komputer lewat alat Input .

2.Proses

Data input berubah ,biasanya di kembangkan dengan informasi yang lain untuk menghasilkan data yang bermanfaat.


(24)

3.Keluaran(output)

Tahap ini merupakan proses menghasilkan output dari hasil pengolahan data ke alat Output ,yaitu berupa informasi.

2.9 Basis Data (Data Base)

Pengertian Basis Data menurut Jog [2], yaitu “Basis data (database) adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan dalam simpanan luar computer, dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya”. Proses dasar yang dimiliki oleh database ada 4, yaitu :

1. Pembuatan data-data baru (create database). 2. Penambahan data (insert)

3. Mengubah data (update) 4. Menghapus data (delete)

Pemanfaatan basis data untuk memenuhi sejumlah tujuan / objektif sebagai berikut :

a. Kecepatan dan kemudahan (Speed) b. Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space) c. Keakuratan (Accurancy)

d. Ketersediaan (Availability) e. Kelengkapan (Completeness) f. Keamanan (Security)

g. Kebersamaan Pemakaian (Shatability)

Adapun permasalahan yang sering timbul dalam penyusunan basis data adalah sebagai berikut :


(25)

a. Data Redudansi, yaitu munculnya data-data yang sama secara berulang-ulang pada file basis data yang semestinya tidak diperlukan.

b. Data Tidak Konsisten, yaitu munculnya data yang tidak konsisten pada atribut yang sama untuk beberapa file yang kuncinya sama.

c. Data Terisolasi, disebabkan oleh pemakaian beberapa file basis data, dimana program aplikasi tidak dapat mengakses data-data dari file tertentu. d. Keamanan Data, bahwa data-data dalam basis data merupakan sumber

informasi yang bersifat sangat penting dan rahasia.

e. Kesatuan Data, dimaksudkan sebagai suatu sarana untuk meyakinkan bahwa data-data yang tersimpan dalam basis data selalu berada dalam kondisi yang benar, up to date, konsisten dan selalu tersedia.

Menurut Fat[1], Basis Data dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti :

1. Himpunan Kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanpaatkan kembali dengan cepat dan mudah.

2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

3. Kumpulan file/table/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.

3.0 Perangkat Lunak yang Digunakan 3.1.1 Visual Basic 6.0


(26)

Visual Basic adalah komplier atau penerjemah bahasa delphi(awalnya dari bahasa pascal) yang merupakan bahasa tingkat tinggi. Bahasa pemograman ini disebut bahasa Procedural artinya sintaknya mengikuti urutantertentu atau prosedur. Ada jenis pemogeaman no-prosedural seperti pemograman untuk kecerdasan buatan seperti bahasa prolog. Delphi termasuk keluarga visual basic, visual C, artinya perintah-perintah untuk membuat objek dapat dilakukan secara visual.Program hanya memilih objek apa saja yang dimasukan kedalam form, kemudian tingkah laku objek tersebut akan menerima aksi tinggal dibuat programnya.

Visual Basic adalah sebuah perangkat lunak yang membuat aplikasi komputer berbasis windows. VB merupakan bahasa pemograman berbasis objek,artinya semua komponen yang ada merupakan objek-objek ciri-ciri sebuah objek adalah memiliki nama, properti dan prosedur.


(27)

BAB III

PROFIL PERUSAHAAN

3.1 Tinjauan Umum Perusahaan

Koperasi Simpan Pinjam ”MEKAR JAYA” Maleber adalah kopersai yang didirikan berdasarkan anggaran dasar dan perubahannya, dimana akta perubahan anggaran dasar koperasi dapat diuraikan sebagai berikut :

Akta perubahaan anggraran dasar dilerluarkan pada tanggal 13 Februari 2004 yang disyahkan oleh kepala kantor wilayah departemen Koperasi dan PKM Propinsi Jawa Barat No. BH.28/BH/PAD/KANKOP-10.18/II/2004 dengan SIUP No. 479/10-18/PK/J/I/2005 bulan Januari 2005 dan NPWP No. 01.283.177.2-426.000 berlokasi di Jl. Maleber Kecamatan Maleber Kabupaten Kuningan Jawa Barat.

3.1.1 Azas danTujuan

Azas dan Tujuan Koperasi, sebagai berikut : 1. Koperasi berdasar, atas azas kekeluargaan

2. Maksud dan Tujuan Koperasi ialah memajukan, kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarkat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.


(28)

3.1.2 Modal Anggota

Anggota telah melaksanakan kewajibannya yaitu memenuhi kewajiban pembayaran terdiri dari Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib. Disamping itu, sebagai penambahan modal sendiri koperasi, pada saat ini koperasi telah memiliki modal sendiri lainya yaitu :

1. Simpanan Khusus 2. Cadangan Koperasi

3. SHU tehun berjalan setelah pajak dan setelah SHU dibagikan 3.1.3 Kebijakan Akuntansi

Berikut ini adalah kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan koperasi, yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia.

a. Dasar penyusunan laporan keuangan

Laporan keuangan disusun dengan dasar harga perolehan, serta disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi koperasi di Indonesia yang mengacu pada pernyataan PSAK No. 27.

Laporan arus kas disusun menggunakan metode tidak langsung dan arus kas dikelompokan atas dasar kegiatan koperasi, investasi dan penanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas mencakup kas dan Bank. b. Piutang Usaha

Piutang usaha disajikan dalam jumlah neto setelah dikurangi dengan penyisihan piutang tak tertagih, yang diestimasi berdasarkan


(29)

review atas kolektibilitas saldo piutang. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih.

c. Persediaan

Barang jadi, bahan baku dan perlengkapan, diakui pada nilai terendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan dengan menggunakan metode FIFO. Harga perolehan barang jadi. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi taksiran biaya dan biaya penjualan.

Penyisihan untuk persedian kadaluarsa dikeluarkan dari laporan keuangan dan kurangnya diakui dalam laporan laba rugi.

d. Aktiva tetap dan Penyusutan

Aktiva tetap diakui sebesar harga perolehan (atau nilai revaluasi) setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Semua aktiva, kecuali hak atas tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus selama masa manfaatnya yaitu :

 Bangunan 10% tahun

 Kendaraan Bermotor 20% tahun  Peralatan Kantor 15% tahun

Biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang sama manfaat aktiva atau yang memberikan manfaat ekonomis berupa meningkatkan kapasitas, dikapitalisasi dan disusutkan sesuai dengantarif penyusutan yang sesuai.


(30)

Apabila aktiva tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan, dan keuntungan atau kerugian yang dihasilakan diakui dalam laoran perhitungan hasil usaha.

Akumulasi biaya kontrksi bangunan, dikapitalisasi sebagai aktiva dalam penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasikan ke akun aktiva tetap pada saat proses kontruksi selesai. Penyusutan mulai dibebankan pada saat aktiva tersebut mulai diperoleh.

e. Penjualan bersih

Penjualan bersih adlah pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk dan jasa setelah dikurangi potongan, retur dan pajak pertambahan nilai. Perhitungan pendaatan didasarkan atas accrual basis sesuai akuntansi koperasi yang tercantum dalam standar akuntansi keuangan. Pembagian sisa hasil usaha didasarkan pada akta pendirian koperasi. f. Perpajakan

Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aktiva dan kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban. Pajak ini diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini.

Koperasi terhadap kewajiban diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut ditetapkan.


(31)

g. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi koperasi yang berlaku umum mengharuskan manajemen koperasi membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi.

3.2 Struktur Organisasi


(32)

Susunan Organisasi KSP ”MEKAR JAYA” Maleber Kab. Kuningan a. Pengurus ( periode 2004-2009 )

Ketua : Kusma Jaya Sumantri

Wakil ketua : H. Nuralam, S.Ag Sekretaris I : H. D. Subagdja, B.Sc

Bendahara : Senen, S.Pd

b. Badan Pengawas (periode 2007-2009)

Ketua : Drs. H. Kusmara, M.Pd.

Anggota : Drs. Romli

Anggota : Sarwan Maman

c. Dewan Penasehat (periode 2007-2009)

Ketua : H, S. Nasihin

Anggota : Abdul Majid

d. Tim Manajemen/pengelola

1. Manager Umum : Drs. Udin Sarifudin, M.Pd. 2. Manager Operasional : Nana Sumarna, SE, M.Si. 3. Manager Keuangan : Nurul Hasanah, SE. Karyawan / Karyawati :

 Pemsie Umum : Syamsudin, S.Ag.

 Pemsie pembiayaan : Nanang Zaenal Muttaqin  Wakil Pemsie Pembiayaan : Eka Susangka, A.Md.  Staf Pemasaran : Ujang Didi Cahyadi


(33)

 Staf Pemasaran : Misja

 Staf Kantor : Yayat Nuryatimah

 Staf Kantor : Nining Sartika

 Staf Kantor : Ayu Dwi Astuti

 Pelaksana : Minwaroin

Kantor Cabang luragung

 Kacab. Luragung : Kasmin

 Staf : Teti Herawati

 Staf : Isah Artisah

 Staf : Tedi Rustandi. S.E.

Kantor Cabang UJKS Manggari

 Kacab. UJKS Manggari : Heri Cahyadi

 Staf : Eka Utami

 Staf : Aan Netiawati

 Staf : Yaya Suhaya

3.3 Deskripsi Kerja

Koperasi Simpan Pinjam ( KSP ) Mekar Jaya Maleber yang berada di Jl. Raya maleber Kec. Maleber Kab. Kuningan ini memiliki 2 unit Usaha yaitu : 1. Unit Usaha Simpan Pinjam

Dimana dengan adanya Unit usaha simpan pinjam ini anggota koperasi bisa melakukan transaksi simpan dan melakukan pinjaman di KSP Mekar jaya. Untuk melakukan pinjaman setiap anggota harus menyerahkan syarat-syarat yang telah ditentukan. Tetapi untuk melakukan transaksi simpan anggota atau


(34)

masyarakat harus membawa KTP untuk awal membuat buku tabungan, setelah terdaptar jadi nasabah KSP mekar jaya cukup membawa buku tabungan untuk melakukan penyetoran atau penarikan tabungan.

2. Unit Usaha Jasa Pembayaran Listrik

Dengan adanya Unit Usaha Jasa Pembayaran Listrik memudahkan masyarakat sekitar dan pegawai kecamatan bagian pembayaran listrik tidak perlu lagi harus datang ke kantor PLN karena sistem yang ada di KSP mekar jaya sifatnya On-line sehingga memudahkan pembayaran. Untuk yang melakukan pembayaran listrik setiap anggota atau masyarakat harus membawa kartu.

3.4 Analisis Sistem yang Berjalan

Berkaitan dengan pengjuan pinjaman yang dilakukan oleh calon anggota/nasabah, maka prosedur pemberian pinjaman pada Koperasi Simpan Pinjam KSP Mekar Jaya Maleber-Kuningan adalah sebagai berikut :

A. Proses Permohonan Pinjaman

Pada Tahap ini anggota/nasabah mengajukan permohonan pinjaman dengan membawa berkas pinjaman antara lain : foto copy KTP suami istri, Kartu Keluarga, Surat/akta nikah, dan foto copy Jaminan kepada bagian coustomer service, yang kemudian akan diproses dan jika persyaratan sesuai maka selanjutnya akan diserahkan kebagian pemasaran dan nantinya akan di proses.


(35)

B. Evaluasi / analisa Pinjaman

Analisa pinjaman yang dilakukan oleh bagian pemasaran dan Tim manajemen dituangkan dalam proposal kredit, dengan format sebagai berikut :

 Tujuan, maksud penggunaan fasilitas kredit dan besarnya kredit yang diajukan.

 Performance yaitu, performance dari calon anggota/nasabah dan usahanya.

 Prospek usaha yaitu, Kualitatif dan kuantitatif.

 Resiko yaitu, resiko intren dan ekstren yang mungkin akan timbul.  Monitoring yaitu, kegiatan anggota/nasabah dalam mengelola usaha

dan identifikasi masalah-masalah yang mungkin akan timbul.

 Analisa Yuridis yaitu, analisa yang dilakukan atas kebenaran, kelengkapan, keabsahan dan aspek hukum lainnya dari subyek hukum dan obyek hukum yang berkaitan dengan fasilitas kredit yang akan diberikan, sehingga memungkinkan resiko kerugian bagi Bank dapat diperkecil/dicegah.

 Jaminan yaitu, kayakinan Bank atas kesanggupan anggota/nasabah, faktor penting dalam mengurangi resiko kredit.

 Kesimpulan dan rekomendasi yaitu, merupakan gambaran atas hasil keseluruhan analisa, dengan memberikan opini yang jelas apakah permohonan tersebut direkomendir untuk disetujui atau tidak. Apabila rekomendasi yang diberikan adalah disetujui, maka isi dari


(36)

rekomendasi tersebut meliputi : kesimpulan secara keseluruhan, struktur kredit yang diusulkan, kondisi/persyaratan yang harus diperhatikan.

C. Proses Keputusan Pinjaman

Tim manajemen adalah lembaga yang berwenang untuk memberikan keputusan suatu rekomendasi fasilitas pinjaman yang akan diberikan. Keputusan kepada anggota/nasabah yang diambil dianggap sah apabila memenuhi Quarum. Dan setiap anggota tim manajemen mempunyai kewenangan tertentu yang diatur dalam individual limit.

D. Proses Perjanjian Pinjaman

Tahap ini adalah tahap dimana Nasabah dan Tim manajemen serta UPA membuat surat perjanjian Kredit yang berisikan tentang persetujuan, persyaratan pencairan, persyaratan pembanyaran, syarat-syarat penerimaan jaminan dan persyaratan lain-lain dari catatan-catatan anggota kredit komite. Dimana semua ini dituangkan dalam bentuk pasal-pasal yang dapat dilihat dalam lembar lampiran.

E. Proses Pencairan Pinjaman

Tahap ini adalah tahap dimana anggota/nasabah dan Manager operasional menandatangani surat perjanjian kredit yang telah disetujui oleh kedua belah pihak. Setelah ditandatangani semua dokumen pada saat pencairan maka anggota/nasabah baru bisa menerima uangnya.


(37)

Setelah anggota/nasabah menerima uang pinjaman dan menerima bukti penerimaan kas yang kemudian mengisinya dan menyerahkannya kembali ke bagian Teller atau kasir beserta uang pembayaran angsuran pinjaman. Kemudian bagian Teller atau kasir memberikan pengesahan dan menyerahkan bukti penerimaan kas lembar putih kepada manajer operasional dan bukti penerimaaan kas lembar kuning kepada anggota untuk disimpan dan sebagai bukti pembayaran angsuran pinjaman.

G. Proses Pengumpulan Berkas

Semua berkas dari anggota/nasabah mulai dari permohonan pinjaman sampai pencairan pinjaman di kumpulkan oleh bagian administrasi dan pembukuan untuk dijadikan menjadi satu arsip.


(38)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah penulis menyelesaikan tugas akhir ini, maka penulis berharap tugas akhir ini berguna bagi semua pihak khususnya bagi pengajuan pinjaman pada KSP Mekar Jaya Maleber dalam meningkatkan kualitas kerja dan dengan adanya omputerisasi sistem yang diusulkan akan mempermudah tindak lanjut proses-proses pengolahan. Dari hasil penulisan tugas akhir ini dapat diambil beberapa kesimpulan:

a. Dengan proses yang sudah terkomputerisasi diharapkan akan dapat membantu dalam meringankan serta mempercepat proses kerja.

b. Selain itu dapat juga lebih menghemat waktu dan tenaga serta semakin meningkatkan usaha-usaha pengembangan lainnya.Selain dapat meningkatkan proses kerja dapat juga menghasilkan suatu laporan pinjaman di Mekar Jaya Maleber yang baik, akurat, dan tepat waktu sehingga menghasilkan informasi yang bermutu dan dapat digunakan dalam pengambilan keputusan.

c. Sistem kerja yang sudah terkomputerisasi ini tidak menutup kemungkinan untuk diubah kembali sesuai dengan perkembangan sistem yang lebih efisien dan menghemat waktu.

5.2 Saran

Dengan telah terkomputerisasi proses transaksi bukan berarti proses transaksi pembayaran tidak menimbulkan masalah baru. Untuk mencegah timbulnya masalah baru maka diperlukan suatu paduan atau kerjasama antar personil dan


(39)

kedisiplinan kerja. Sebaik apapun sistem komputerisasi tanpa didukung itu semua aka sia-sia dan tidak akan memberikan hasil yang maksimal bahkan akan menimbulkan masalah baru. Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka penulis memberikan saran-saran guna terlaksananya komputerisasi sistem pengajuan pinjaman pada koperasi simpan pinjam KSP Mekar Jaya Maleber-Kuningan JABAR.

Saran-saran tersebut antara lain :

a. Pengetahuan tentang sistem, kedisiplinan dan ketelitian kerja karyawan di bagian pengajuan pinjaman di KSP Mekar Jaya Maleber-Kuningan JABAR sangat dibutuhkan dalam kelangsungan kerja sistem agar data bebas dari kesalahan dan sistem komputer yang digunakan akan terjaga dari kerusakan. b. Kerjasama antar personil sangat diperlukan karena suatu bagian dengan bagian

lainnya saling mendukung proses pengajuan pinjaman.

c. Untuk menjaga data agar tidak terjadi kehilangan data secara tiba-tiba maka perlunya membuat cadangan (back up) data debitur secara barkala yang disesuaikan dengan banyaknya pengajuan pinjaman yang terjadi pada setiap hari.

d. Pada periode tertentu perlu adanya pengecekan data kembali akan sistem yang diusulkan untuk menjaga kemungkinan timbulnya kelemahan sistem.


(40)

DAFTAR PUSTAKA

[Jog 99] Jogiyanto HM. Analisa Dan Desain Sistem Informasi. PT. ANDI OFFSET. Yogyakarta. 1999

[Bud 98] Budi Sutedjo Dharma Oetomo. Perancangan dan Pengembangan Sistem Informasi. Andi.Yogyakarta.1998.


(1)

B. Evaluasi / analisa Pinjaman

Analisa pinjaman yang dilakukan oleh bagian pemasaran dan Tim manajemen dituangkan dalam proposal kredit, dengan format sebagai berikut :

 Tujuan, maksud penggunaan fasilitas kredit dan besarnya kredit yang diajukan.

 Performance yaitu, performance dari calon anggota/nasabah dan usahanya.

 Prospek usaha yaitu, Kualitatif dan kuantitatif.

 Resiko yaitu, resiko intren dan ekstren yang mungkin akan timbul.

 Monitoring yaitu, kegiatan anggota/nasabah dalam mengelola usaha dan identifikasi masalah-masalah yang mungkin akan timbul.

 Analisa Yuridis yaitu, analisa yang dilakukan atas kebenaran, kelengkapan, keabsahan dan aspek hukum lainnya dari subyek hukum dan obyek hukum yang berkaitan dengan fasilitas kredit yang akan diberikan, sehingga memungkinkan resiko kerugian bagi Bank dapat diperkecil/dicegah.

 Jaminan yaitu, kayakinan Bank atas kesanggupan anggota/nasabah, faktor penting dalam mengurangi resiko kredit.

 Kesimpulan dan rekomendasi yaitu, merupakan gambaran atas hasil keseluruhan analisa, dengan memberikan opini yang jelas apakah permohonan tersebut direkomendir untuk disetujui atau tidak. Apabila rekomendasi yang diberikan adalah disetujui, maka isi dari


(2)

rekomendasi tersebut meliputi : kesimpulan secara keseluruhan, struktur kredit yang diusulkan, kondisi/persyaratan yang harus diperhatikan.

C. Proses Keputusan Pinjaman

Tim manajemen adalah lembaga yang berwenang untuk memberikan keputusan suatu rekomendasi fasilitas pinjaman yang akan diberikan. Keputusan kepada anggota/nasabah yang diambil dianggap sah apabila memenuhi Quarum. Dan setiap anggota tim manajemen mempunyai kewenangan tertentu yang diatur dalam individual limit.

D. Proses Perjanjian Pinjaman

Tahap ini adalah tahap dimana Nasabah dan Tim manajemen serta UPA membuat surat perjanjian Kredit yang berisikan tentang persetujuan, persyaratan pencairan, persyaratan pembanyaran, syarat-syarat penerimaan jaminan dan persyaratan lain-lain dari catatan-catatan anggota kredit komite. Dimana semua ini dituangkan dalam bentuk pasal-pasal yang dapat dilihat dalam lembar lampiran.

E. Proses Pencairan Pinjaman

Tahap ini adalah tahap dimana anggota/nasabah dan Manager operasional menandatangani surat perjanjian kredit yang telah disetujui oleh kedua belah pihak. Setelah ditandatangani semua dokumen pada saat pencairan maka anggota/nasabah baru bisa menerima uangnya.


(3)

Setelah anggota/nasabah menerima uang pinjaman dan menerima bukti penerimaan kas yang kemudian mengisinya dan menyerahkannya kembali ke bagian Teller atau kasir beserta uang pembayaran angsuran pinjaman. Kemudian bagian Teller atau kasir memberikan pengesahan dan menyerahkan bukti penerimaan kas lembar putih kepada manajer operasional dan bukti penerimaaan kas lembar kuning kepada anggota untuk disimpan dan sebagai bukti pembayaran angsuran pinjaman.

G. Proses Pengumpulan Berkas

Semua berkas dari anggota/nasabah mulai dari permohonan pinjaman sampai pencairan pinjaman di kumpulkan oleh bagian administrasi dan pembukuan untuk dijadikan menjadi satu arsip.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah penulis menyelesaikan tugas akhir ini, maka penulis berharap tugas akhir ini berguna bagi semua pihak khususnya bagi pengajuan pinjaman pada KSP Mekar Jaya Maleber dalam meningkatkan kualitas kerja dan dengan adanya omputerisasi sistem yang diusulkan akan mempermudah tindak lanjut proses-proses pengolahan. Dari hasil penulisan tugas akhir ini dapat diambil beberapa kesimpulan:

a. Dengan proses yang sudah terkomputerisasi diharapkan akan dapat membantu dalam meringankan serta mempercepat proses kerja.

b. Selain itu dapat juga lebih menghemat waktu dan tenaga serta semakin meningkatkan usaha-usaha pengembangan lainnya.Selain dapat meningkatkan proses kerja dapat juga menghasilkan suatu laporan pinjaman di Mekar Jaya Maleber yang baik, akurat, dan tepat waktu sehingga menghasilkan informasi yang bermutu dan dapat digunakan dalam pengambilan keputusan.

c. Sistem kerja yang sudah terkomputerisasi ini tidak menutup kemungkinan untuk diubah kembali sesuai dengan perkembangan sistem yang lebih efisien dan menghemat waktu.

5.2 Saran

Dengan telah terkomputerisasi proses transaksi bukan berarti proses transaksi pembayaran tidak menimbulkan masalah baru. Untuk mencegah timbulnya masalah baru maka diperlukan suatu paduan atau kerjasama antar personil dan


(5)

kedisiplinan kerja. Sebaik apapun sistem komputerisasi tanpa didukung itu semua aka sia-sia dan tidak akan memberikan hasil yang maksimal bahkan akan menimbulkan masalah baru. Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka penulis memberikan saran-saran guna terlaksananya komputerisasi sistem pengajuan pinjaman pada koperasi simpan pinjam KSP Mekar Jaya Maleber-Kuningan JABAR.

Saran-saran tersebut antara lain :

a. Pengetahuan tentang sistem, kedisiplinan dan ketelitian kerja karyawan di bagian pengajuan pinjaman di KSP Mekar Jaya Maleber-Kuningan JABAR sangat dibutuhkan dalam kelangsungan kerja sistem agar data bebas dari kesalahan dan sistem komputer yang digunakan akan terjaga dari kerusakan. b. Kerjasama antar personil sangat diperlukan karena suatu bagian dengan bagian

lainnya saling mendukung proses pengajuan pinjaman.

c. Untuk menjaga data agar tidak terjadi kehilangan data secara tiba-tiba maka perlunya membuat cadangan (back up) data debitur secara barkala yang disesuaikan dengan banyaknya pengajuan pinjaman yang terjadi pada setiap hari.

d. Pada periode tertentu perlu adanya pengecekan data kembali akan sistem yang diusulkan untuk menjaga kemungkinan timbulnya kelemahan sistem.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

[Jog 99] Jogiyanto HM. Analisa Dan Desain Sistem Informasi. PT. ANDI OFFSET. Yogyakarta. 1999

[Bud 98] Budi Sutedjo Dharma Oetomo. Perancangan dan Pengembangan Sistem Informasi. Andi.Yogyakarta.1998.