Perancangan Buku Tentang Ketangkasan BMX Aerial Untuk Pemula
Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir
PERANCANGAN BUKU TENTANG KETANGKASAN
BMX
AERIAL
UNTUK PEMULA
DK 38315/TUGAS AKHIR Semester II 2010/2011
Oleh:
Radika Permadita NIM:
51907053 Program Studi
Desain Komunikasi Visual
FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(2)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan pengantar proyek tugas akhir ini dengan judul “Ketangkasan BMX Aerial Untuk Pemula”. Salah satu tujuan dibuatnya laporan ini adalah untuk memenuhi persyaratan kelulusan Program Strata 1 Desain Komunikasi Visual Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).
Dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangannya, hal ini dikarenakan terbatasnya kemampuan terutama dalam pengambilan data, segi bahasa dan pembuatan untuk karya tulis ini.
Penulis menyadari bahwa karya tulis tidak akan mencapai tujuan yang diharapkan tanpa adanya dukungan dan bimbingan serta motivasi dari semua pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih yang telah banyak membantu, dan tidak dapat penulis mengucapkan satu persatu.
Laporan ini belum dapat dikatakan sempurna, oleh karena itu penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak, untuk dapat melakukan perbaikan di masa mendatang.
Bandung, 11 Juli 2011 Penulis
(3)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sepeda adalah sebuah alat transportasi dan salah satu bentuk olahraga yang cukup popular. Sepeda pertama kali diciptakan oleh Baron Karls Von Draise pada tahun 1817(Arif: 2010: 22). Seiring dengan perkembangan jaman sepeda menjadi salah satu permainan olah raga yang cukup digemari seperti olahraga ekstrim olahraga ekstrim merupakan salah satu olah raga yang cukup populer. Pergeseran budaya dan sosial yang terjadi di Indonesia adalah olah raga ekstrim atau lebih dikenal dengan ekstrim game mulai dikenal dikalangan anak muda seperti olahraga Skateboard, Inline skate, Motorcross dan BMX. Salah satu permainan ekstrim yang cukup digemari adalah BMX. Olahraga yang berasal dari California pada tahun 1963, Schwin membuat sepeda dengan nama “Sting Ray”, kemudian pada tahun 1969 anak-anak di California mengendarai sepeda Sting Ray di Palms Park dan melakukan balapan sepeda atau BMX Racing untuk pertama kalinya. Pada tahun 1984 BMX Free-style mulai muncul dan berkembang daripada BMX Racing.
Di Indonesia sendiri aksi sepeda BMX mulai dikenal sejak tahun 1984. Kategori BMX yang cukup digemari di Indonesia adalah BMX Racing. Namun sekitar tahun 1990 hingga 1996 permainan BMX Racing mulai ditinggalkan oleh anak muda di Indonesia.
(4)
Kemungkinan besar penyebanya adalah karena kurangnya kompetisi atau perlombaan, sehingga tidak ada ketertarikan terhadap olahraga tersebut. (Amir; 2010: 64)
Pada tahun 2000, BMX Racing mulai ditinggalkan oleh anak muda di Indonesia khususnya di kota Bandung, dikarenakan BMX Free-style lebih populer dibandingkan BMX Racing. Perbedaan antara BMX Racing adalah tempat bermain dan tata cara bermain olahraga tersebut. BMX Racing hanya mengandalkan kecepatan dan beberapa gundukan tanah untuk menjadi juara. Sedangkan BMX Free-style memperlihatkan beberapa trik gaya bebas dengan menggunakan beberapa gundukan tanah atau papan dan fasilitas umum seperti, trotoar, lapangan luas dan jalan raya untuk bergaya bebas.
BMX Free-style sangat sulit dilakukan, khususnya BMX Free-style Aerial karena kategori BMX ini membutuhkan teknik mengudara untuk bergaya bebas. Selain itu para pemain BMX sering memanfaatkan fasilitas umum yang secara tidak langsung bisa menganggu pengguna fasilitas umum tersebut. Hal ini bisa menyebabkan pandangan negatif terhadap olahraga BMX. Oleh karena itu olahraga kategori BMX Free-style Aerial sangat berbahaya bagi pemain BMX-nya sendiri maupun untuk orang lain. Para pemain BMX harus mengenal tatacara bermain BMX yang baik dan benar sehingga bisa meminimalkan kecelakaan seperti patah tulang, memar, pendarahan luar, bahkan gegar otak. Oleh karena itu body protector seperti helm, pelindung sikut, sarung tangan pelindung kaki sangat
(5)
dibutuhkan untuk meminimalkan kecelakaan. Namun kesadaran para pemain BMX untuk meminimalkan kecelakaan sangat kurang diperhatikan, hal ini disebabkan karena body protector cukup mengganggu para pemain BMX untuk melakukan ketangkasan tersebut.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang Masalah di atas, dibuat Identifikasi masalah sebagai berikut:
- Masyarakat kurang mengenal olahraga ketangkasan BMX yang mengakibatkan perkembangan olahraga ini menurun.
- Dari hasil questioner, olahraga ekstrim seperti skateboard dan motocross lebih banyak disukai oleh masyarakat dari pada olahraga BMX, sehingga nilai jual terhadap olahraga BMX bekurang.
- Kurangnya media informasi tentang ketangkasan BMX.
- Para pemain BMX kurang memahami tentang tata cara bermain BMX yang baik dan benar sehingga tidak bisa meminimalkan kecelakaan.
1.3 Fokus Masalah
Berdasarkan uraian yang terdapat di latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka permasalah difokuskan kepada: “Bagaimana tatacara melakukan olahraga ketangkasan BMX Aerial
(6)
untuk pemula yang dapat dipahami oleh remaja agar dapat meminimalkan kecelakaan.
1.4 Tujuan Perancangan
Dengan adanya media informasi ketangkasan BMX, diharapkan bisa meminimalkan kecelakaan yang terjadi terhadap pemain BMX serta memperkenalkan permainan ini, sehingga minat masyarakat terhadap permainan ini semakin banyak dan menjadi inspirasi untuk penulisan buku BMX yang selanjutnya.
(7)
BAB II
TINJAUAN PERANCANGAN BUKU TENTANG
KETANGKASAN BMX AERIAL UNTUK PEMULA
Olahraga ekstrim seperti BMX berasal dari kebudayaan barat. BMX berasal dari kata Bicycle motocross tidak ada orang yang tahu siapa penemu BMX tersebut tetapi BMX berasal dari California, anak-anak California memodifikasi sepeda mereka agar terlihat seperti Motocross. Kemudian anak-anak di California balapan sepeda BMX atau disebut BMX Racing. Peraturan dan cara permainannya tidak jauh dari olahraga balap motorcross (Apep, 2007:16). Sedangkan menurut (Ahmad:2010:154) BMX adalah sepeda kecil tapi kuat. Biasanya untuk akrobatik atau lomba di litasan bergelombang.
2.1 Kategori BMX
Menurut (Apep, 2007: 39-43) BMX memiliki dua kategori yaitu BMX Racing dan BMX Free-style. Pada perkembangannya BMX Free-style memiliki beberapa kategori yaitu, BMX Dirt jump,BMX Flatland BMX Park, dan BMX Street.
2.1.1 BMX Racing
BMX Racing merupakan awal mulanya jenis sepeda BMX. Racing sendiri memiliki arti yaitu balapan, dengan kata lain BMX Racing adalah BMX balapan dengan sebuah sirkuit lengkap dan halang rintang berupa gundukan tanah yang dibuat sedemikian
(8)
rupa sehingga pembalap bisa berpacu. Perlengkapan dalam kategori olahraga BMX ini sama seperti olahraga motocross mulai dari helm, sarung tangan, jersey (pakaian balap), dan celana balap. Sepatunya berupa sepatu kasual, tidak seperti sepatu motocross (Apep,2007).
2.1.2 BMX Free-style
BMX Free-style berasal dari pecinta BMX yang sering bermain di jalanan (Apep,2007). Free-style sendiri memilik arti yaitu gaya bebas. Jadi bisa diartikan bahwa para pemain BMX ini benar-benar bergaya bebas yang sulit untuk ditiru dan dilakukan oleh orang lain. BMX Free-style lebih berkembang dan populer dibandingkan BMX Racing. BMX Free-Style dibagi menjadi dua kategori diantaranya Flatland dan aerial yang dikategorikan menjadi 3 kategori Dirt jump, Park, dan Street.
1. BMX Flatland
BMX Flatland tidak membutuhkan medan yang susah dalam permainannya hanya mengandalkan kreatifitas yang tinggi untuk bisa bergaya bebas diatas sepeda. Dengan medan tembok atau aspal yang lantainya rata. Oleh karena itu permainan BMX ini disebut flatland.
(9)
2. BMX Aerial
BMX Aerial adalah ketangkasan BMX dengan teknik mengudara (Apep,2007). BMX Aerial dibagi menjadi 3 yaitu:
- BMX Dirt Jump
BMX Dirt Jump hanya dilakukan ditanah, karena itu disebut Dirt jump. Dalam permainan ini hanya diperlukan gundukan-gundukan tanah yang cukup tinggi dan dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat dipakai untuk melakukan trik-trik diudara. Gundukan tanah tersebut dibagi dua yaitu take off dan landing.
Gambar 2.1.2(a) BMX Dirt Jump
(Sumber: Dokumen pribadi) - BMX Ramps
BMX Ramps adalah BMX yang melakukan trik mengudara dengan bantuan vert. Nama vert berasal dari kata vertical yang menunjukan jalur berhadapan berbentuk vertikal
(10)
Gambar 2.1.2(b) BMX Ramps
(Sumber: Dokumen pribadi) - BMX Street
BMX Street atau sering disebut BMX jalanan. Kategori BMX ini dibagi menjadi dua yaitu BMX Street natural dan BMX Street park.
- Sekelompok BMX Street natural bermain di tempat fasilitas umum yang sering mengganggu penguna fasilitas umum. BMX Street sering beurusan dengan kemanan, namun hal-hal tadi merupakan sebuah tantangan yang mereka cari untuk sebuah kepuasan ataupun pengalaman.
- BMX Street Park adalah alternative dari BMX Street natural. Karena BMX Street bermain di Skate park atau dimana para pemain BMX Park berlatih. Hal ini mengurangi dampak negatif terhadap masyarakat dikalangan sekelompok BMX Street Natural.
(11)
Gambar 2.1.2(c) BMX Street (Sumber: Dokumen pribadi)
Gambar 2.1.2 (d) Komponen sepeda BMX aerial (Sumber: Dokumen pribadi)
2.2 Trik-trik Ketangkasan BMX Aerial Untuk Pemula
Untuk melakukan ketangkasan BMX diperlukan beberapa perlengkapan body protector seperti helmet, sarung tangan, pelindung sikut, pelindung lutut, serta pelindung tulang kering. Body protector merupakan alat pengaman untuk meminimalis kecelakaan. Dalam mempelajari ketangkasan BMX kemampuan untuk mengenal sepeda, dan menguasai trik bunny hop, dan memulai jumping/lompatan dengan gundukan tanah kecil. Ada beberapa trik BMX untuk pemula diantaranya:
(12)
1. Bunny Hop
Bunny hop adalah trik yang sangat dasar di BMX. Trik Bunny Hop diambil dari nama bintatang yaitu bunny/kelinci, karena trik ini hampir sama dengan lompatan kelinci. Trik Bunny Hop ditemukan oleh Dave Vanderspek sekitar 1983.
Gambar 2.2(a)Bunny Hop
(Sumber: Dokumen pribadi)
2. One Hand
Trik ini ditemukan oleh Mike Poulson sekitar tahun 1982 di bulan juni dan menjadi cover majalah BMX Plus. Trik ini sangat mudah, ketika sedang mengudara satu tangan dilepas dan ketika mendarat diusahakan agar kedua tangan sudah memegang stang.
(13)
Gambar 2.2 (b) One Hand
(Sumber: Dokumen pribadi) 3. No Hand
Trik ini ditemukan sekitar tahun 1983, trik ini merupakan kelanjutan dari trik one hand, ketika sedang mengudara kedua tangan dilepaskan dari setang, menjepit sadel jok menggunakan lutut merupakan kunci keberhasilan dari trik ini.
Gambar 2.2(c)NoHand
(Sumber: Dokumen pribadi)
4. One Footed
One footed adalah sebuah trik dengan melepaskan satu kaki dari pedal, bisa kaki kanan atau kaki kiri. Trik ini ditemukan sekitar 1979 dan dipublikasikan oleh majalah BMX Plus. Tingkat kesulitan tidak jauh berbeda dengan teknik one hand walaupun telat untuk mengembalikan kaki
(14)
ke pedal tidak akan terlalu fatal karena teknik ini lebih terkontrol.
Gambar 2.2(d)One Footed
(Sumber: Dokumen pribadi)
5. No Foted
Trik ini adalah kelanjutan dari trik one footed, yaitu melepaskan kedua kaki dari pedal saat melayang di udara. Trik ini ditemukan sekitar tahun 1983 oleh Ron Wilkerson. Teknik yang perlu diperhatikan adalah ketika mendarat kaki harus kembali menginjak pedal jika tidak akan mengakibatkan benturan yang keras pada tulang kering sehingga bisa mengakibatkan luka sobek, dan memar akibat benturan pedal. Maka gunakanlah alat pengaman shin guard (pelindung kering) untuk meminimalisasi kecelakaan tersebut.
(15)
Gambar 2.2(e) No Footed
(Sumber: Dokumen pribadi) 6. Cancan
Cancan adalah sebuah trik dengan cara melepaskan salah satu kaki kesamping yang berlawanan, dengan posisi kaki diatas batang sepeda dan dibawah tangan.
Gambar 2.2(f) cancan
(Sumber: Dokumen pribadi)
7. No Footed Cancan
No Footed Cancan merupakan teknik kelanjutan dari
teknik Cancan, dengan cara melepaskan dan
menendangkan kaki kesebelah kanan atau kiri. Trik ini ditemukan sekitar tahun 1995 oleh Brian Fooster.
(16)
Gambar 2.2(g) No Foted Cancan (Sumber: Dokumen pribadi)
8. X-Up
Trik ini adalah trik yang sudah lama ditemukan ditemukan sekitar tahun 1970-an. Trik ini disebut X-up karena kedua tangan akan membentuk huruf X ketika melakukannya tetapi tangan tetap memegang setang.
Gambar 2.2(h) Xup
(Sumber: Dokumen pribadi) 9. Tabletop
Teknik Tabletop adalah dengan cara memiringkan sepeda kesamping kiri atau kanan. Trik ini merupakan trik yang cukup lama dan ditemukan sekitah tahun 1968 oleh Johny Tabletop.
(17)
Gambar 2.2(i)Table Top
(Sumber: Dokumen pribadi)
10. Nothing
Nothing adalah perpaduan trik No Hand dan No Footed. Trik ini ditemukan oleh Chris Mooler sekitar tahun 1988. Trik Nothing dilakukan dengan casra melepaskan tangan dan kaki secara bersamaan. Sebelum mempelajari trik Nothing harus bisa menguasai No Hand dan No Footed yang merupakan teknik dasar dari trik Nothing.
11. Tabogan
Tabogan adalah sebuah trik dengan cara satu tangan memegang sadel jok dengan tangan satunya tetap memegang setang. Trik ini ditemukan sekitar tahun 1986 oleh Jeff Tabachi.
Gambar 2.2(k) Tabogan
(18)
12. Barspin
Barspin adalah trik yang disempurnakan dari trik busdriver. Teknik yang digunakan adalah dengan cara memutarkan setang tetapi tangan tidak menempel di setang dengan cara dibantu oleh dorongan tangan sehingga setang bisa berputar kemudian ditangkap oleh kedua tangan.
Gambar 2.2(l) Bar spin
(Sumber: Dokumen pribadi) 13. Turndown
Turndown adalah trik BMX yang tidak melepaskan tangan ataupun kaki, tetapi trik yang melipat posisi sepeda dengan posisi berdiri. Trik ini ditemukan sekitar tahun 1970 oleh Harry Leary.
Gambar 2.2(m)Turn Down
(19)
14. Superman
Superman adalah trik dengan cara menendangkan kaki ke belakang tetapi tangan tetap menempel di setang. Trik superman diperoleh karena trik ini hampir seperti superman ketika sedang terbang. Trik ini ditemukan oleh Bob Kohl.
Gambar 2.2(n)Superman
(Sumber: Dokumen pribadi) 15. 360°
Trik 360° adalah trik memutar diudara 360 derajat. Tingkat kesulitan trik ini cukup tinggi karena, trik ini dilakukan dengan cara memutarkan badan dan sepeda kekanan atau kekiri. Trik ini ditemukan oleh Stu Thompson sekitar tahun 1975.
Gambar 2.2(o) 360° (Sumber: Dokumen pribadi)
(20)
16. Tailwhip
Tailwhip adalah sebuah trik dengan cara melepaskan kaki kemudian memutarkan batang sededa 360° tetapi tangan tetap memegang setang kemudian ditangkap kembali oleh kaki di pedal. Trik ini ditemukan oleh Mat Hoffman sekitar tahun 1990.
Gambar 2.2(p) Tailwhip (Sumber: Dokumen pribadi) 17. Backflip
Backflip adalah sebuah trik dengan melakukan putaran 360 derajat kebelakang. Trik ini ditemukan oleh Jose Yanez sekitar tahun 1984.
Gambar 2.2(q) Backflip (Sumber: Dokumen pribadi)
(21)
2.3 Kecelakaan BMX
BMX free-style Aerial membutuhkan keberanian yang tinggi untuk melakukan teknik mengudara dan bila ada sedikit kesalahan bisa membuat sebuah kecelakaan dalam permainan ini. Oleh karena itu Perlengkapan body protector seperti helmet stunt, helmet fullface, gloves, ellbow guard, dan shin guad sangat dibutuhkan untuk meminimalkan kecelakaan, seperti patah tulang, memar, pendarahan luar, bahkan gegar otak.
Gambar 2.3(a) kecelakaan BMX (Sumber:Pribadi)
Gambar 2.3(b) kecelakaan BMX (Sumber:pribadi)
(22)
Gambar 2.3(c) kecelakaan BMX (Sumber: Pribadi)
2.4 Media Informasi
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (1994:880) media adalah alat untuk berkomunikasi seperti buku, koran, majalah, televisi dan radio. Dan definisi informasi menurut Gordon B. Davis dalam bukunya Management Informations System: Conceptual Foundations, Structures, and Development (1974 : 23) menyebutkan bahwa “informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat dipahami di dalam keputusan sekarang maupun masa depan”. Media informasi merupakan segala sesuatu yang menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan pengguna sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada pencarian informasi (Hestiasari, 2008).
(23)
1. Media non cetak
Media non cetak merupakan media berupa radio, TV, internet, film. 2. Media cetak
Media cetak antara lain buku, surat kabar, majalah, dan lain-lain.
2.5 Media Informasi Tentang BMX
Media informasi merupakan kebutuhan manusia baik itu berupa tulisan, visual, dan audio. Media informasi yang pernah dibuat tentang BMX meliputi media cetak dan media non cetak. Media informasi berbentuk cetak dan non cetak yang pernah dibuat tentang BMX adalah:
- Video tentang ketangkasan BMX salah satunya adalah “Return BMX Video” Produksi Bandung BMX 2010, Video ini berisi ketangkasan BMX dan perjalanan pemain BANDUNG BMX kekota-kota Bessar. - Majalah, majalah yang diterbitkan oleh Ripple Magazine, edisi 22
yang berjudul “Kerasnya Kehidupan BMX ditahun 80”.
- Laman yang telah ada adalah www.asosiasibmx.com dan bdg.bmx.blogspot.com yang menginformasikan tentang acara, perlombaan, atlit, dan group-group BMX. Selain itu website ini juga berguna untuk menjual kebutuhan tentang BMX.
- Buku, Buku yang diterbitkan oleh Apep berjudul “BMX Free-style tahun 2007.” Buku ini berisikan tentang awal mula perjalan BMX dan ketangkasan BMX berbentuk tulisan dan gambar berupa fotografi.
(24)
2.6 Pemecahan Masalah
Dari materi tentang ketangkasan BMX dan media informasi yang telah ada maka penyelesaian masalah yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan media informasi berbentuk buku tentang Ketangkasan BMX Aerial untuk Pemula. Buku merupakan media informasi yang cukup baik mudah dibawa sehingga para remaja bisa mengenal dan menyukai olahraga BMX ini dan perkembangan olahraga ini bisa berkembang. Sedangkan untuk para pemain BMX pemula diharapkan bisa mengetahui tata cara bermain BMX yang baik dan benar agar bisa meminimalkan kecelakaan. Karena media informasi tentang BMX berbentuk buku sedikit maka dengan adanya buku bisa menambah inspirasi untuk penulisan buku yang selanjutnya.
2.7 Segmentasi
Segmentasi yang diharapkan untuk mencapai target sasaran adalah: 2.7.1 Demografis
- Sasaran Primer
Usia : remaja dan dewasa 15 tahun - 35 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki.
Status ekonomi : menengah keatas
(25)
Psikografis :Aktif, suka bergaul dan menyukai olahraga Extreme, dan juga Pecinta BMX.
Geografis : tinggal atau berada di Kota Bandung.
- Sasaran Sekunder.
Usia : 15 tahun - 35 tahun.
Jenis kelamin : Laki-laki dan perempuan. Status ekonomi : menengah keatas.
Pendidikan :Pecinta olahraga, dan pengamat olahraga.
Psikografis : Aktif dan pencinta olahraga ekstrim. Geografis : Orang-orang yang tinggal dikota-kota
(26)
BAB III
STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
3.1 Strategi Perancangan
Pengertian Strategi menurut Stephanie K. Marrus, strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.
Dalam permasalahan tentang ketangkasan BMX adalah kurangnya media informasi berbentuk buku tentang ketangkasan BMX Aerial. Oleh karena itu perlu dibuat kembali media informasi berbentuk buku yang lebih jelas dan mudah dipahami oleh masyarakat.
Strategi yang akan dilakukan untuk membuat buku tentang ketangkasan BMX Aerial untuk pemula yaitu:
- Menyampaikan informasi tentang BMX secara umum.
- Memberikan informasi tentang kecelakaan yang terjadi akibat
permainan BMX.
- Menyampaikan imformasi tentang perlengkapan body protector
atau alat pengaman untuk meminimalkan kecelakaan yang terjadi akibat permainan ini.
- Memberikan informasi tentang tata cara bermain BMX Aerial
(27)
3.1.1 Strategi Komunikasi
Pengertian stategi komunikasi menurut Anwar Arifin dalam buku Strategi Komunikasi (1984 : 10) menyatakan bahwa “memperhitungkan kondisi dan situasi (ruang dan waktu) yang dihadapi dan yang akan mungkin dihadapi di masa depan, guna mencapai efektivitas menciptakan perubahan pada diri khalayak dengan mudah dan cepat”.
Dalam strategi perancangan media informasi buku tentang Ketangkasan BMX Aerial untuk pemula adalah menggunakan bahasa visual dan verbal.
- Visual
Bahasa visual yang akan digunakan adalah menggunakan gaya visual komik sehingga lebih menarik dan dapat disukai oleh target audience.
- Verbal
Bahasa verbal yang akan dilakukan adalah dengan memasukan teks melalui balon kata berupa informasi untuk melengkapi bahasa visual agar materi pesan yang disampaikan cukup jelas yaitu tentang tata cara bermain BMX yang baik dan benar dan menggunakan bahasa Indonesia.
(28)
3.1.2 Tujuan Komunikasi
Tujuan Komunikasi dalam pembuatan Buku Bergambar ketangkasan BMX Aerial adalah untuk memberikan informasi tentang ketangkasan ini dan bisa dipahami oleh para pemain BMX . Dengan menginformasikan ketangkasan BMX diharapkan ketika melihat ketangkasan BMX bisa mengetahui jenis ketangkasan tersebut dan memberikan kesadaran terhadap para pemain untuk berhati-hati dalam melakukan aksi ketangkasan tersebut.
Tujuan perancangan media informasi ini adalah: 1. Memberikan informasi tentang pengertian BMX.
2. Memberikan informasi tentang ketangkasan BMX dan tempat untuk bermain ketangkasan BMX.
3. Memberikan Pemahaman terhadap para pemain BMX tentang tata cara bermain BMX yang baik dan benar.
3.1.3 Strategi Kreatif
Dalam melakukan rencana strategi kreatif menggunakan media cetak berupa buku komik instruksional. Menurut Eisner(2008: 147.) komik instruksional adalah komik yang digunakan untuk menunjukan cara, teknik, proses, dan instruksi tentang sesuatu. Jadi dengan menggunakan gaya buku berbentuk komik instruksional pesan yang disampaikan mudah diterima oleh target audience.
(29)
3.1.4 Strategi Media
Media yang akan dibuat harus tepat dan pesan yang akan disampaikan dapat diterima oleh penerimanya. karena kebutuhan terhadap media ini diharapkan menjadi solusi yang tepat untuk memecahkan masalah yang selama ini ada.
Adapun pemilihan media yang akan dibuat untuk perancangan media informasi Ketangkasan BMX Free-style Aerial adalah:
3.1.4.1 Media Utama
Media utama yang digunakan adalah berupa buku komik. Karena media informasi tentang Ketangkasan BMX sangat kurang maka dibuatlah media informasi buku tentang ketangkasan BMX Free-style Aerial yang berbentuk komik agar lebih menarik dan diharapkan informasi yang terdapat dalam buku ini bisa diterima dengan baik.
3.1.4.1 Media Pendukung
Ada pula media pendukung untuk membantu
menginformasikan media utama yang berguna untuk kegiatan penjualan, seperti:
1. Poster
Media ini diperlukan untuk mempromosikan media buku cerita bergambar. Alasan digunakannya poster adalah karena poster mudah disebarkan dan dapat dilihat oleh siapa saja.
(30)
2. Mini Banner
Banner berguna untuk memberitahukan keberadaan buku yang ditempatkan di sebuah toko buku.
3. Display Buku
Display buku berguna untuk menarik perhatian para pengunjung toko buku.
4. Media Merchandise
Merchandise berguna untuk mengingatkan sesuatu yang di informasikan atau di promosikan.
a. Pembatas buku
Dengan warna-warna dan bentuk yang menarik, dapat dipakai oleh pembaca sekaligus pengingat membaca buku. b. Stiker
Penyampaian buku yang cukup efektif karena penempatannya bisa dimana saja.
c. Topi
Sebagai sarana pengingat tentang buku ketangkasan BMX Free-style Aerial.
d. Miniatur BMX
Sebagai sarana pengingat tentang buku ketangkasan BMX Free-style Aerial dan bisa mengenal anatomi BMX.
e. Kaos Raglan
Sebagai sarana pengingat tentang ketangkasan BMX Aerial. Cukup efektif karena dapat dipakai oleh para remaja.
(31)
3.1.5 Strategi Distribusi
Buku Ilustrasi “BMX Free-style Aerial” ini akan disalurkan kepada toko-toko buku besar seperti TB Gramedia dan TB Gunung Agung dan juga distro-distro di Bandung karena disesuaikan dengan target sasaran yang berada di perkotaan besar memungkinkan untuk membeli buku ini.
Sebagai penerbit dipilih PT. DAR! Mizan. Alasan dipilihnya PT .DAR! Mizan adalah karena PT DAR! Mizan biasa memproduksi buku buku untuk remaja dengan penggambaran ilustrasi.
Jadwal Penyebaran Media
Jadwal penyebaran media dilakukan dalam waktu 6 bulan yaitu dari bulan Agustus 2011 sampai dengan Januari 2012. Penyebaran dilakukan dua tahap dengan rincian sebagai berikut : Tahap Pertama:
Jadwal Penyebaran
Media
Media Penempatan Media
Launching buku di empat kota;
Bandung, Jakarta, Yogyakarta dan Surabaya. Agustus-September 2011 pada masa liburan
Buku Ketangkasan BMX “Aksi BMX Free-style Aerial”
TB Gramedia TB Gunung Agung Pembatas Buku, Stiker, Baju Dijadikan Bonus
Pada Pembelian Buku Poter, Mini x Banner, dan
display buku
TB Gramedia Distro-Distro di
Bandung Tabel 3.1 (a) Penyebaran Media tahap pertama
(32)
Tahap Kedua: Jadwal Penyebaran
Media
Media Penempatan Media
Oktober 2011-Januari 2012
Buku Ketangkasan BMX “Aksi BMX Free-style Aerial”
TB Gramedia TB Gunung Agung Pembatas Buku, Stiker, Baju Dijadikan Bonus
Pada Pembelian Buku Poter, mini x banner, dan
display buku
TB Gramedia Distro-Distro di
Bandung
Tabel 3.1 (b) Penyebaran Media tahap kedua.
3.2 Konsep Visual
Konsep visual yang akan digunakan adalah berupa ilustrasi dan menggunakan penggayaan komik untuk remaja dan orang dewasa. Studi visual komik yang dipakai adalah contoh komik amerika yaitu “MARVEL”. Berikut hasil studi visual yang dipakai:
Gambar 3.2 (a): Comic Retro
(33)
3.2.1 Format Desain
Format Desain yang akan digunakan untuk buku Ketangkasan BMX Aerial untuk Pemula, adalah potrait dengan ukuran 17cm x 26cm ukuran komik Amerika dengan tebal halaman 56 bentuk yang familiar untuk komik.
Gambar 3.2 (b) Format buku. 3.2.2 Tipografi
Jenis Tipografi yang digunakan adalah:
1. Balloon XBd BT
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ.
- KETANGKASAN BMX AERIAL UNTUK PEMULA
- Bunny Hop
Balloon Lt BT adalah jenis huruf yang sesuai untuk gaya visual komik. Jenis font ini akan dipaki untuk head line dan untuk melengkapi visual sebagai informasi.
2. Laffayette Comic Pro
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ.
(34)
- Bunny Hop
Laffayette Comic Pro digunakan untuk unsur suara atau teks. Karena konsep visual yang digunakan adalah komik, maka teks akan ditempatkan di balon kata (baloon) yang merupakan ruang tempat menaruh teks narasi (keterangan, penceritaan) dan untuk menampilkan kata-kata (Koendoro, 2007).
3.2.3 Ilustrasi
Pada pembuatan buku Ilustrasi untuk “BMX Free-style Aerial” dibuat dengan menggunakan lima karakter asli dengan cara pembuatan tracing, berikut proses pembuatan karakter utama dan seting lokasi bermain dengan referensi gambar. Para tokoh utama disesuaikan berdasarakan trik-trik BMX yang mereka kuasai.
1. Otoy
Gambar 3.2(c) Studi karakter Otoy. (Sumber: Dokumen pribadi)
(35)
Otoy memiliki trik BMX Free-style Aerial yaitu one hand dan x-up warna dominan merah biru dan hitam.
2. Asdang
Gambar 3.2(d) Studi karakter Asdang.
(Sumber: Dokumen pribadi)
Asdang memiliki trik-trik BMX Free-style Aerial yaitu: one footed cancan, barspin dan tabogan. Warna dominan merah, biru dan abu-abu.
3. Eric
Gambar 3.2(de) Studi karakter Eric.
(Sumber: Dokumen pribadi)
Eric memiliki trik-trik BMX Free-style Aerial yaitu: no footed dan table top. Warna dominan ungu, hijau, dan merah.
(36)
4. Yudo
Gambar 3.2(f) Studi karakter Yudo. (Sumber: Dokumen pribadi)
Yudo memilik trik-trik BMX Free-style Aerial yaitu: no hand, turndown dan superman. Warna dominan biru, kuning dan putih.
5. Reza
Gambar 3.2(g) Studi karakter Reza. (Sumber: Dokumen pribadi)
Reza memiliki trik-trik BMX Free-style Aerial yaitu: one footed, can-can, 360°, tailwhip dan backflip. Warna dominan yaitu ungu biru dan abu-abu.
(37)
Otoy, Asdang, Eric, Yudo dan Reza adalah lima tokoh utama dari buku ketangkasan BMX Free-style Aerial ini. Melalui referensi dan proses penyederhanaan, maka terciptalah lima tokoh utama.
1. Ramps, (skatepark)
Gambar 3.2(g) Studi Lokasi Bermain.
(Sumber: Dokumen pribadi)
2. Ramps, (skatepark)
Gambar 3.2(h) Studi Lokasi Bermain.
(Sumber: Dokumen pribadi)
Ramps (Skatepark) adalah lokasi tempat bermain BMX, prosesnya sama, mulai dari referensi, penyederhanaan dan gambar jadi.
(38)
3.2.4 Warna
Warna memiliki daya tarik yang dipengaruhi oleh gaya, trend dan pengalaman estetis. Dengan mempertimbangkan keharmonisan dan kesesuaian yang akan digunakan, karena buku ketangkasan BMX Free-style Aerial ini berbentuk komik maka warna-warna yang digunakan hasil referensi dari komik asli seperti berikut:
Gambar 3.2 (i): Comic Halftone (sumber: www.photo-canvas.com)
Gambar3.2 (k): Captain Marvel
(39)
(40)
BAB IV
TEKNIS PRODUKSI MEDIA
4.1 Teknik Produksi
Teknik Perancangan pada media utama dan media pendukung menggunakan teknik ilustrasi dengan cara tracing manual pada software Adobe PhotoshopCS2 dan kemudian di lay out di software Adobe IlustratorCS2. Untuk Pewarnaan menggunakan warna standard yang terdapat pada software Adobe.
(41)
.
Gambar 4.1(b) Teknik Pembuatan lay-out
1. Buku Ketangkasan BMX Free-style Aerial.
Ukuran Buku adalah 17 cm x 26 cm. pada bagian sampul depan dan belakang menggunakan bahan art Paper 230 gram dan untuk isinya 150 gram.
(42)
2. Poster
Ukuran Poster adalah 42 cm x 59.4 cm. menggunakan bahan art paper 230 gram teknis produksi cetak offset. Sebagai media promosi, sangat efektif karena poster bisa ditempel ditempat yang ramai dikunjungi atau dilewati orang-orang.
Gambar 4.1(d) Poster. 3. Mini X Banner
Ukuran mini X banner adalah 30 cm x 40 cm. menggunakan bahan art paper 230 gram Teknis produksi printing outdoor.
(43)
4. Display Buku
Display berukuran 140 cm x 180 cm material dupleks dan linen, display akan digunakan pada saat launching buku Ketangkasan BMX Aerial.
Gambar 4.1(f)display buku. 5. Pembatas Buku
Ukuran Pembatas buku adalah 16 cm x 9 cm. menggunakan bahan art paper 230 gram teknis produksi cetak separasi.
(44)
6. Stiker
Penyampaian buku yang cukup efektif karena penempatannya bisa dimana saja dengan ukuran 9 cm x 5 cm dengan bahan stiker plastik.
Gambar 4.1(h)Stiker. 7. Topi
Topi terbuat dari bahan laken dengan teknis produksi border.
Gambar 4.1(i)Topi. 8. Miniatur BMX
Sebagai bonus dari buku ketangkasan BMX Free-style Aerial saat launching.
(45)
Gambar 4.1(j)miniatur BMX. 9. Kaos Raglan
Kaos raglan digunakan sebagai merchandise dan sarana pengingat tentang ketangkasan BMX Aerial. Cukup efektif karena dapat dipakai oleh para remaja. Teknis produksi cetak saring (sablon).
(46)
1.2 Spesifikasi Hardware dan Software
4.2.1 Spesifikasi Hardware
Prosesor Intel® 4 CPU 1.70GHz, 1.70 GHz, 1.00GB of Ram.
VGA NVIDIA GeForce FX5700LE(disable) HD 40GB Seagate
HD 10GB Quantum Fireball
4.2.2 Spesifikasi Software
Perangkat lunak yang digunakan adalah Adobe PhotoshopCS2, Adobe Illustrator CS2, Microsoft Windows XP SP2 dan Microsoft office 2007.
(47)
DAFTAR PUSTAKA
-
Buku
Apep, (2007). BMX FREE STYLE. Bandung:DAR! Mizan
Arif, Ahmad. (2010). Melihat Indonesia dari Sepeda, Jakarta: Buku Kompas Eisner, W.(2008). Comics and Sequential Art: Principles And Practies From The Lendary Cartoonist. New York: W.W. Norton And Company
(48)
- Website
Contrado (2011) Lichtenstein Style Pop Art Canvas Printing Tersedia di: http://www.photo-canvas.com/lichtenstein-pop-art.aspx [23 mei 2011]
Batax. 2011. (3 juli).Bandung BMX. Tersedia di: http://bdgbmx.blogspot.com/. [6 mei 2011]
Eva (2011) Comic Wallpaper tersedia di
http://www.real-fans.de/Wallpaper/Comic/ [20Juni 2011]
Jam. (2011). Freestyle: The German Park Amateur Riders for the BMX Masters are save! Tersedia di:
http://www.fatbmx.com/modules/news/article.php?storyid=16668 [7 juli 2011]
Kaykha (2011) We Don't Care BMX-Contest in Hamburg, Germany report
Tersedia di: http://www.fatbmx.com/modules/news/article.php?storyid=16864 [11april 2011]
(49)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Curriculum Vitae
Data Pribadi
Nama : Radika Permadita
Jenis kelamin : Laki-laki
Tempat, tanggal lahir : 13November-1988
Kewarganegaraan : Indonesia
Status perkawinan : Belum Kain
Tinggi, berat badan : 167cm, 65 kg
Kesehatan : Baik
Agama : Islam
Alamat lengkap : Jl. Boeing IX No.12 Komplek Melong Green Garden Cimahi Selatan
Telepon, HP : 081572996757
E-mail : Radecka@yahoo.co.id
Pendidikan » Formal
1995 – 2001 : SDN Tunas Harapan II Bandung
2001 – 2004 : SMP Negeri 36 Bandung
2004 – 2007 : SMA Negeri 17 Bandung
2007 – 2011 : UNIKOM(Universitas Komputer Indonesia) Jurusan
Desain Komunikasi Visual S1
» Non Formal
2007 : APTECH COMPUTER EDUCATION (Macromedia
Dreamweaver)
Kemampuan
1. Kemampuan Desain Grafis (Multimedia flash, website statik, aplikasi desain grafis kampanye sosial dan komersial, majalah dan Konsep dasar desain Grafis)
2. Kemampuan Program Desain Grafis (Adobe Photoshop, Adobe
Illustrator, Adobe In Design, Adobe Flash, Adobe Premier, CorelDraw). 3. Kemampuan Komputer (MS Word, MS Excel, MS Power Point).
(50)
Seminar
1. Seminar Cetak Digital VS Cetak Konvensional yang diadakan oleh Unikom dan kerjasama dengan majalah Concept di Unikom
2. Seminar Consumer Behaviour (Copywriting) di Unikom 3. Seminar membuat film dokumenter di Rock House-Bandung
(1)
6 Gambar 4.1(j)miniatur BMX.
9. Kaos Raglan
Kaos raglan digunakan sebagai merchandise dan sarana pengingat tentang ketangkasan BMX Aerial. Cukup efektif karena dapat dipakai oleh para remaja. Teknis produksi cetak saring (sablon).
(2)
7 1.2 Spesifikasi Hardware dan Software
4.2.1 Spesifikasi Hardware
Prosesor Intel® 4 CPU 1.70GHz, 1.70 GHz, 1.00GB of Ram.
VGA NVIDIA GeForce FX5700LE(disable) HD 40GB Seagate
HD 10GB Quantum Fireball
4.2.2 Spesifikasi Software
Perangkat lunak yang digunakan adalah Adobe PhotoshopCS2, Adobe Illustrator CS2, Microsoft Windows XP SP2 dan Microsoft office 2007.
(3)
ix
DAFTAR PUSTAKA
-
Buku
Apep, (2007). BMX FREE STYLE. Bandung:DAR! Mizan
Arif, Ahmad. (2010). Melihat Indonesia dari Sepeda, Jakarta: Buku Kompas
Eisner, W.(2008). Comics and Sequential Art: Principles And Practies From The Lendary Cartoonist. New York: W.W. Norton And Company
(4)
x
- Website
Contrado (2011) Lichtenstein Style Pop Art Canvas Printing Tersedia di: http://www.photo-canvas.com/lichtenstein-pop-art.aspx [23 mei 2011]
Batax. 2011. (3 juli).Bandung BMX. Tersedia di: http://bdgbmx.blogspot.com/. [6 mei 2011]
Eva (2011) Comic Wallpaper tersedia di http://www.real-fans.de/Wallpaper/Comic/ [20Juni 2011]
Jam. (2011). Freestyle: The German Park Amateur Riders for the BMX Masters are save! Tersedia di:
http://www.fatbmx.com/modules/news/article.php?storyid=16668 [7 juli 2011] Kaykha (2011) We Don't Care BMX-Contest in Hamburg, Germany report
Tersedia di: http://www.fatbmx.com/modules/news/article.php?storyid=16864 [11april 2011]
(5)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Curriculum Vitae
Data Pribadi
Nama : Radika Permadita
Jenis kelamin : Laki-laki
Tempat, tanggal lahir : 13November-1988
Kewarganegaraan : Indonesia
Status perkawinan : Belum Kain
Tinggi, berat badan : 167cm, 65 kg
Kesehatan : Baik
Agama : Islam
Alamat lengkap : Jl. Boeing IX No.12 Komplek Melong Green Garden Cimahi Selatan
Telepon, HP : 081572996757
E-mail : Radecka@yahoo.co.id
Pendidikan » Formal
1995 – 2001 : SDN Tunas Harapan II Bandung
2001 – 2004 : SMP Negeri 36 Bandung
2004 – 2007 : SMA Negeri 17 Bandung
2007 – 2011 : UNIKOM(Universitas Komputer Indonesia) Jurusan
Desain Komunikasi Visual S1
» Non Formal
2007 : APTECH COMPUTER EDUCATION (Macromedia
Dreamweaver)
Kemampuan
1. Kemampuan Desain Grafis (Multimedia flash, website statik, aplikasi desain grafis kampanye sosial dan komersial, majalah dan Konsep dasar desain Grafis)
2. Kemampuan Program Desain Grafis (Adobe Photoshop, Adobe
Illustrator, Adobe In Design, Adobe Flash, Adobe Premier, CorelDraw). 3. Kemampuan Komputer (MS Word, MS Excel, MS Power Point).
(6)
Seminar
1. Seminar Cetak Digital VS Cetak Konvensional yang diadakan oleh Unikom dan kerjasama dengan majalah Concept di Unikom
2. Seminar Consumer Behaviour (Copywriting) di Unikom 3. Seminar membuat film dokumenter di Rock House-Bandung