Penyisipan Pesan Analisa Masalah

39

3.1.1 Penyisipan Pesan

Sistem untuk menyisipkan pesan pada gambar digital membutuhkan masukan berupa gambar digital bertipe keabuan grayscale 8 bit sebagai media penyisipan gambar cover serta pesan yang ingin disisipkan, berupa gambar biner gambar hitam-putih 1 bit. Prosedur yang dilakukan adalah gambar cover di hitung luas covernya agar dapat diperoleh jumlah banyak blok serta maksimal pesan yang dapat disisipkan ke dalam gambar cover. Kemudian akan dikonfirmasikan apakah jumlah pesan yang akan disisipkan sesuai atau lebih kecil daripada maksimal pesan yang dapat ditampung gambar cover. Apabila memenuhi kondisi, gambar cover di bagi menjadi blok-blok piksel berukuran 8 x 8 piksel. Tiap-tiap blok piksel tersebut nantinya akan dilakukan transformasi ke domain frekuensi dengan menggunakan DFT. Sebelum pesan disisipkan, dilakukan proses pengacakan pada pesan dengan menggunakan Transformasi Arnold’s Cat Map. Hanya gambar digital dengan format bitmap .bmp yang dapat diproses.  Transformasi Arnold’s Cat Map Arnold’s Cat Map merupakan pemetaan chaos kacau yang dinamakan sesuai dengan nama penemunya, yaitu Vladimir Arnold. Prinsip kerjanya pada awalnya adalah menggunakan gambar kucing untuk memodelkan efek algoritma yang dia buat sendiri pada tahun 1960. Arnold’s Cat Map bekerja berdasarkan transformasi: 3.1 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 40 Arnold’s Cat Map menggunakan formula sebagai berikut: 3.2 Berikut adalah contoh ilustrasi prinsip kacau pada Arnold’s Cat Map, contoh yang sangat sederhana tetapi sangat elegan. Pada contoh ini, suatu gambar ditransformasikan dengan sebuah matriks yang akan mengacak piksel dari gambar tersebut. Akan tetapi apabila dilakukan proses iterasiperulangan yang sama secara terus menerus akan menghasilkan gambar aslinya. Langkah pertama adalah diumpamakan sebuah matriks: 3.3 Menjadi matriks n x n yang membentuk gambar, lalu dilakukan transformasi: 3.4 Dimana mod merupakan modulo dari n dan matriks: 3.5 Gambar 3.2 merupakan contoh perubahan yang terjadi dengan menggunakan metode Arnold’s Cat Map. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 41 Gambar 3.2 Contoh perubahan menggunakan metode Arnold Cat’s Map Apabila proses iterasi dilakukan pada suatu bilanganangka berhingga, maka gambar yang pada awalnya kabur akibat transformasi Arnold’s Cat Map akan berubah kembali ke bentuk aslinya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 42 Gambar 3.3 Flowchart Transformasi Arnold’s Cat Map Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 43  Proses Penyisipan Pesan Sebelum proses penyisipan pesan berlangsung, dilakukan pengacakan pesan dengan menggunakan Transformasi Arnold Cat’s Map dan ekstraksi gambar digital terlebih dahulu. Dari gambar digital terpilih, akan dibagi menjadi blok-blok 8 x 8 piksel. Tiap blok 8 x 8 piksel mewakili 1 bit pesan. Selanjutnya blok tersebut akan ditransformasi menggunakan Discrete Fourier Transform DFT. Penyisipan pesan dilakukan dengan menentukan nilai magnitude dan phase dari blok DFT, kemudian dilakukan translasi periodik pada nilai magnitude. Gambar 3.4 merupakan representasi hasil perhitungan magnitude DFT. Gambar 3.4 Representasi hasil perhitungan DFT Seperti yang terlihat pada gambar 3.4, lingkaran ditengah image merupakan area frekuensi rendah, area ini bertanggung jawab terhadap nilai-nilai pixel yang banyak muncul dari suatu image, kemudian di sudut-sudut merupakan area frekuensi tinggi yang bertanggung jawab terhadap detail dari suatu image Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 44 smoothing dan blurring. Di bagian antara sudut dan pusat merupakan area frekuensi tengah, pada bagian inilah watermark makalah ini ditanamkan. Algoritma Penyisipan Pesan : 1. Ganti tipe data gambar grayscale menjadi double . 2. Buat blok 8 x 8 piksel. 3. Transformasi Arnold Pesan 4. Lakukan pernitungan DFT 2-D pada tiap blok. Formulasi matrix dari DFT 2 dimensi adalah sebagai berikut : 5. Menghitung nilai magnitude dan phase 6. Lakukan translasi periodik 7. Tentukan nilai magnitude x dan y 8. m =nilai x + nilai y2 if message =1 then if x m-p then x = m-p dan y = m+p if message =0 then if x m+p then x = m+p dan y = m-p 9. Lakukan Invers DFT 2-D 10. Ubah gambar menjadi tipe int8 11. Selesai. Gambar 3.5 Algoritma Proses Penyisipan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 45 Gambar 3.5 menunjukkan Algoritma Poses Penyisipan Pesan. Algoritma tersebut digunakan sebagai salah satu cara agar pesan dapat dikembalikan secara utuh. Perubahan sepasang koefisien tidak akan banyak mempengaruhi kualitas aslinya. Maka daripada itu sepasang koefisien yang dipilih harus berada pada derajat yang sama namun radius yang berbeda. Setelah pesan disisipkan maka blok 8 x 8 pixel DFT 2-D dilakukan transformasi periodik kembali sebelum dilakukan invers agar nilai magnitude kembali ke nilai awal, perhitungan nilai invers DFT mengubah domain frekuensi menjadi domain spasial kembali, sehingga gambar tersebut dapat dilihat menjadi satu kesatuan utuh. Untuk mengetahui proses alur penyisipan pesan secara lebih jelas, dapat dilihat pula alur proses penyisipan pesan melalui flowchart penyisipan pesan pada gambar 3.6. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 46 Gambar 3.6 Flowchart Penyisipan Pesan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 47

3.1.2 Pembacaan Pesan