Kumpulan kliping Kompas Tahun 2001-2003 golongan 100

-

--

-

-

Bisa Kuatkan Otoritarianisme
-

..

.

~ K A R T A ,K O M P A S -

Siap antipolitik yang berkemang dalam masyarakat saat
li-terutama tampak dari siap antipartai politik-sebeamya sangat herbahaya unlkperkembangan demokratiisi. Sikap antipolitik itu bisa
leniadi pintu masuk hagi meguatnya kembali otontarian;me yang menempatkan keuasaan pada tangan seserang. Sikap antipolitik pun
isa mendomng rekonsolidasi

ekuatan lama yang antidelokrasi.
Peringatan itu muncul darm diskusi yang membahas
epemimpinan masa depan.
cara yang diselenggarakan
leh Centre for Political Stuies-Soegeng Sarjadi Syndica:d (CPS-SSS) itu berlangsung
:i Jakarta han Rabu (9110).
)islmsi yang dpandu Direkus EksekutLf CPS Sukardi Rilakit tersehut menampilkan
)r Rizal Mallarangeng, Prof
)r Leo Suryadinata, Dr Kus~antoAnggoro, Eep Saefullah
'atah. dan Soeeene Sariad se-

.

~
~

~

-~


Seluruh pembicara yanmerupakan ahli danpemerha
palitik sependapat, kini kepel
cayaan masyarakat terhada
partai politik (parpol) dan tl
koh parpol semakin menum
Itu terjadi karena memar
partai dan tokoh partai mas1
kurang memenuhi haraps
masyarakat, serta lebih selir
berkutat dengan kepentingal
nya sendiri. Rahkan, k i m:
~
kin kuat kecenderungan m.
syarakat bersikap antiparp
dan antipolitik.
Sikap antiparpol serta an1
politik itu bukan hanya d t u
jukkan masyarakal m u m
khususnya yang terdidik-m
lainkan juga kalangan yang s

: lamaini disebut sebagai kelor
pok prodemokrasi. "Padah,
sikap antipolitik yang berke~
bang bisa menjadi pintu mas1
yang terbuka lebar bagi ~ k o
solidasi otoritarianisme, k
kuatan masa lampau, yang it
tru merugikan perkembang
i demokratisasi. Karena itu, k
I rus ada penghargaan gang
batas pada apa yang ditunjs
kan pelaku politik saat in

1

8

,

.


~

l m g k q K q , ~ana~aar
noKw
ilmu politik ik Ohio Stst
tJniv&i@,
M
a Seriks

,

W. i
I

Bizal pun mag& adany
keemkmgan kaum W d i l
di negd ini,yang b w ~ ank ~
tipactd dan antipditik,-Sikq
ya ikuikut mm

ini
bt-si
demokm
yang dilakukan berbgai ka
langan p
danildan;dia tMakmenydab
kane&enuhnya~mq
madyarakat yang anti@
ti&*an htiprbi.

'*~i?$ayang d a b .apabil
terjadi'pmucunan kapemya
an kepada paitai politikr'Is8
ta Rizd yam iuga P=%&
Fakultas &nu Sosial dan Ilm
politik 1 Univ&tas Gadji
Hada (WGW,%gyakafta,,p
h t . Dia tklak menjawet
Wpi, D i ~ ~ d U0I ~m
,titute;itu ni&&a%dtzq, kek

gangan'poliiY
gmg:kemunj
ldnan akan m&&t masyi
rakat spakin jenh meqgOi
d a m dimia wlitik. &+p!
AX

=

S

EBENAENYA bilit
refleksi perjalanan
bangsa kini ditaruh
tidak hanya dengan
kesadaran waktu pendek
empat tahun refonnasi
atau 32 tahun di bawah
rezim Soeharto, sebagai sebuah kesadasan waktu
ping pendek atay lebih

lama, tetapi ditaruh p a L
d e k s i mendam mengenai
pandangan jauh pen& kita untuk cita-cita '
bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara, kita akan
bisa menuMk ke pendalaman masalah dan buk
hanya kulit masalah.

Sebatamya, M a refleks atas pm;es
demokrasl pada bmgsa $i t ~ d a khanya
ramai di awgna; fdk shopo,atau hiruk
vdn&seranq tetap d~taruhdalam
depth stud^
merwlalam) mevgena
perqanatan-pmyamtan individu
matangnurani dan jemih b u d rasional
yang tiap-hap pnbadmya &andaikan
p y a kehen&i baik inenghmmati
sessma dengan kepereayaan ( W t ) bahwa sama-sama mau twn@ahakan kebaikanbersama (comnaon good), pasuah
hta akan n u n g m y a dengan men-


m u a ~~ ~~ e.

m abunal,-.identitns-a

e ctsn
~ identitea
x a

l
e,
Wuntuk m
a
~ ~ n . ~ ~ ~ e @ of%f i t ~ ~&n-kewhj~ban
( ~ 1 ~ ~pubilk
n tu
~
:-)
.$I&%&
d&.~is"qegma piti

myar pa]* mltuk loyal t
hl&m.
,-;ZimbaRgsadan
. :.~
,
-

-~ --

, ~ .

--.-

* ..

pendidi$aiiwatak ini sudahlan@@
rrd
mankewnarbir
y a n g d ~ b w u n l e wm
~ tumi

an pidatbpidato BungKamO &J
~er*L.erahan~ k a n m a s y m & uv &
ip di tangan W g HaUa, S@hrir,&
EWm, 'B@airalaka,Saalba,d m B@
lalu;tidaE dttmd@n kgi
dwikan masYw&t warn tabunun
1%
bkalwlKdemo&;d tmpb&!in
mengakrmni biroHraWi kqsaderaia

byaan+e+ayaaa ~ j d a a
dafsmpaket &
+
d
i
m
rnqwltbsbe
m b a B ma-%@
.
yang*


)an&; m i (sekgiu aldbat
ryamnya edukaai watak l
li dunia padidiknn kita)
mpur-adantara a
go dan komunal, publ~kI
mbxh karena kepaslian
yany Has i
h
wninshnye
- tnlah-pilah gang d i m
bcmama s l k g a i hukum
m!rnweitifk*n aiau tlrlal
nw.&prl~mhyang a& c
mfwnukan watak-watal
baxsa iru,
Tidak s a p the l i w g kt
tidgk d b h w a dalam aw
l

~

antam -L-an&ta
r
rakat unrga yang hhuat
mengatur hidup bemma
darr*u sejahteranya hubu
mtu sama lain hyatallal
hukummaitif ltu M a k hi

~~
unt\pr:ldta senrua tmsiJd
3 e t m wial'ahk&oee~
tkkk~sdiselamaemprrt

~

,

,

,M+

. .

&&pi

MENGA@AWdak%aiadi?

~~~

" --~"
--

tradism iivi
Malam adat, namm lebih

.~
. .

1-1

untuk pmses mrmbawpo dan rnvnegar*
yang tidak mudah pquangannya
B i l a h q k a h lnidiambtl pahulakan refleksi akan menuju ke pmw~pmd~&kan
wa@k dah sikap h m a t pada perbodan
dalam identitas &u. ldentitaa rmmnuI nnl vane ham%&tanam. rmenuqu ke kon-

I

rvdtak, dan kemajemukan pnyusun

Indcnesia yang multi-ietuk, multi-agama;
dan multiras, mentuu 1rknIit.4~nanonal
diri seb"nation"lirlu b e r k m m ~ ~ W
lag r e q a d i natdon state RepulrWr

Inclod.
Bila pmses reflebsi int Iterima dan digakai untuk pembdajamn, maka a h n
muncul pokok-pokok h e d a t m.
R&ksi &IM
mendamxrvanelanp-

nyatn moral ysng msnyengkut
kqujwan, peka terhndap
wauu.\~aollberbda dan
.~~.~.
&a tidaklulusdalam -I

1-h

~

~

-

da'n tingkatitingkat Besejahteraan,lab
metwmh mpendidikan ban- atau naW builcEing&&@visi
&mdidik&n watak
(c&T&.P
budding) sebgai pokok utama
o~laM-ddda
subvek individu ke

~

m a r t d a h - harm,kduasaan

~~

~

pen&&
masyarakot warga
dengan heda j&s m t a nmng
~
pubhk dnn
pribadi; anhak-hak p
r
i
matau
kedaatan harkat dtrikma-

-

I

I

e b 6 hntaran 1kx-s
Lyaan diri lumpuh dan
h m t t manakala nsLern penW k a n menguntungilapisa yangmenjadi &apis m
utan W ~ a ekonomi
n
&3al; ~kmminmdern
dl mana
!kohrmi tFadirsi-l
tidak
mcx- 81
~~~~~~~lapatkiln pemihilkan dan pengbkspreslmbahasa hukumnya.
Padahd, asas dwi aturan
lukum yang
dan dl- I
ntuhi berema menyumberkan
WF
Oteabsahannya)
mda k e e p a h t a n sejahteranya

~

-

~

~

I

I

I

W q k % m a dan ypaian tu-.
mix m y a r a k a t w@ agar
smg salah dihukim dalam
@@et+dw?&n keadilan
m k x kesamaaeseinimarga di hadapan hukuni.itu
mdiri.
~.

3

., ' .cl. .T. , . . . . . . . .-. d . .
....
. .........,..... ......
T.2....,.........
. . ........E... ..!I ......
.: Kompas I -t
.....,...
1..
. ....,...,..,......... ,........... ........,..... . ......
&;n.;,

Subiek 1W%

.7<

$$:.

: .&~F?r+!~.W!!kt?,.:.!?we
.Qv&+.b...!.!@...fl....:. "

ii

Etika Poli-tik
Bukan Hanva
--

~

-

~-

~

B

ANYAK pengalnat polit
.berpandangan
sin
"Berbicara etika polit
itu seperti berteriak di p a d a ~
gum."IEtika politik itu no]
sens": Realitas politik ad&
pertarungan kekuatafl dan k
pentingan. Politik dibangi
bukan dari yang ideal, lid;
tunduk kepada apa yang s
harusnya. Dalam politik, kece!
d e m g a n m u m adalah tuju:
rnenghalalkan segala cara. D
lam konteks ini, bagaimana el
ka politik bisa berbica~a?

~

--

a politik. Seringnya p e r n ~
I "perubahan hams kons
~nal";menunjukBan efi
tik tidak bisa diabaikan I

Kekhasan e t i h pdit
ljuk dtika politik:itdal
@rahk& ke Wup bs
a m dan .mtuk orang la
~ rw
n g k a memperhm b
,kebebman dan m m b a q

Urgensi etika politi
Kalau orang menuntut k
adilan, berpihak pada korba
memberdayakan masyarak
melalni civil society,memb
ngvn demoluasi, bukanlah s
mua itu mempakan npaya m
wujudkan etiks polit*? Dala
situasi kacau. bukankah etil.
politik menjadi makin relevar
P e r t m a , betapa kasar dan :
dak santunnya suatu politi
tindahannya membutuhkan 1
gitimasi. Le@timasi
-~
lindak;
ini mau tidak mau hams men
juk pada noma-noma morr
nilai-nilai hukum atau pwatu
an perundangan. Di smm let;
celah di mana etika ~ o l i t i khi!
berbica~adencan ot61ltas
Kedua etlka~ohtlkberblca,

simpsti dan reaksi indignatic
(terusik dan protes terhadap k<
tidakadilan). Kebemihakan o;
da korban tidak akan mentoll
rir politik yang kasar Jerits
korban adalah berib duka baj
.etika politik.
Ketiga, pertarungan kekuas;
an dan kon5ik kepentinga
vana beriarut-laiut akan men
bangkitkan kesadaran aka
perlunya penyelesaian yar
lnendesak dan a d l . Pcnyelt
saian semacam ini tidak aka

~ w g a n b i d u pseseorang den,
Y d a k a n kolektlf tidak la
s@g, membutuhkan perant;
W a n t a r a ini btrfunasi- im

=
.

.

~

~.~

.

- - ---.,
~

aPnrgun &titu~i-instihmi ya

adil.
Tiga tuntutan itu saling tr
Irait. "'np
baik bararna d
untuk arane latn" ti&
mur
!dn temud k e r d bIla mer
rim. ol&alitas dam dalam k

m

1-

o d u d a n kebebman deng
; k&ndarkan' warga&
atau kelosnpok44orngok d;
'
mePugikan, ,%balikn:
kebebasan mrga'negam me
bmng inisiatg dan oikap lai
terhadapinstiWLinrtittqIya
'tidak adiL P W i a n kek

II

~:.,..-~~

.:.~JU:,.

8

?rties:kebebasan pws, kebe;an herserikat dan bernpul, kebebasan mengeluaf~
1 pendapat, dan sebagainya.,.
)slam defihisi Ricoeur, etika
itik tidak hanya menyangku*
ilaku individual saja, tetapi
iait dengan tindakan kolek:etika sosial). Dalam etika inidual, kalau orang. mem-..
ii pandangan tertentu I
gsung diwujudkan dal
akan. Sedangkan dalam
Iitik, yang mempakan
sosial, untuk dapat me!
kan pandangannya dibut

%W&&*&
. syarat,m3,+is

sosial, danpolitikyangperlud
mi
pelaksanaan
kongkret
keE.
L.
.-.
~.
3!..,.-~.
J . : ~ . ~.
.L..~

lgan Qndakan kolektlf I
ara itu b ~ s aberuoa slink
tbol m a n p u n nilai-ni
~bil-simbal agami, den
si, dan nilai-nilai keadil
,ebasan, lresetaraan, c
againya. Melalui simk
~boldan nilai-nilai it". pt
IS herusaha rneyakirh
a w a k mungkin wags
a agar menekma panda1
,\.a- seblna'za mendox

I

:am dan persuasi, bukan r
ulasi, kehobongan, dan
asan. Etika ~ o l i t i kakan 1
terhadap hanipulasi a
~yalahgunaannlai-nilai<
~bol-simbolitu. Ia berkai
igan masalah struktursos
itik, ekonami, dan bud;
~gmengkondisikan tindal
ektif.

II

Etika politik
Machiavellis~

llntutan perlama etika p,

us-dng ram. r a a
fkigkat ini; etika pblSfik..dipa
bag ' +lupBn
*I
dsn perilaku p n l i b ata
w-ra:
pditigus yaq
baik adalah i q w . santyn, me
Toiliki integritas, mahgbqa
.oranp lain, menaima plwali
tas, memilikf Ltqxiharn
tuk kehhhteraan umum;b
Wa4-m
golongtui
m.Jadi,polltihSangmmja
lankan .etika .&UK - arklnl
negaramn ~ a $ mempurwa
--keutamaan
moral
Dalm sejarah f i l ewlltik
u.wc .=nus

II ',--=

I,
1

INS

pdka~sebaga~model jang&
Wo keiquran dan m w t a s
P h b k dvnennertl wbam wn

!

kptamaan lporal Kesantunar
~ t tam@
u
Wla ada a m n
ththd
hubungaufrrp,
dl an*
para pelaku. Pemah&a.m-etika mlihkasmacarn ini
belum men&upl korena adah
W s bil8 dudemikhan dengan
k d i t a S mcral polltikw. Belum

!/

koh-,
pernyatw ini sahlh.
tidak terbantahkan.Tetapi d m
teoli konspondeosi,p y a t a a n
hpotsk itu trrlalu~aahdan ke' hptaan W t e t i s itpalis).
Etika '@itlki y& hanya
F$enganbMiiwnna-,,
n m m y a dan tidak m e w . ,
hltgkan ml POW, c e n d ~
mrng mandul. Namun bukan- !
kah 7eol peMc, sp&i &%re;
taka0 M&i&welU, adalah hu- '
Swgan kebwaan atau w r -

j

I

I

Yp.""D*(L'-'...Y.ayYY
YYYY~~..+
kornutatif, dan keadilan posf:@!
@+qu$gohmasya&t
bebebisadijamin.
8
da-beda dm?sebagian ditentuDengat, demikian as'& hu- . I
kanolehsistempoWkdankohkum fang ba& juga menghin- '
disi sosial-#kow@. Wlebih
darkan pembusukan politikus. !
!Memans. bisa teriadi me*'-'
la@, &titusi-Wbi m a 1
t-tu
men&finisikm hakf hukum&&h adil, seorang k
hak dan hewajiban masyam[ ruptor divonis bebas karena b
\ b a a p a alasan kepiawai;
kat,yang p+da gilirmya akan
depan sepengacara, tagcukup bukti, t
mempq&masa
kanan terhadap hakim, dan s
t i orangrang
eftautany, &n
bagainya. Padahal, prosed)
kemungkinan terwujudnya.
hukum positif yang berlah
Dengan dmikian .Wtusi-institusisosialitu~suduh~~pakan itidak mampu memuaskan ra:
Ikeadilan, penyelesaiannya h;
sumber kepincangan b m a sudah , mmg&an titik asuwl kemengacu ke prinsip epir
kein bang hedar dan yang adi
Qeamtunpanbagi yang sptu:daa
Bagaimana menentukan irr
kemalanganbepryanglain.Malta
metubangun iastitusi-instibxi
' teria kebenaran dan keadilan'
Semua diperlakukansam I
yang adil adahupaya memastikan t e z j e y a kesempatan s- liepan hukum. Ketidaksama
ma &in@ !didupanseseo~ang.
per1aku.m hanya bisa dibtidak pertama-tama diLenlukan
kan bila memihak kepada yan
paling tidak diuntungkan ata
OMkea+an, tetapi okh pilihankwban. Secara struktural, k o ~
nya. Keutamaan moral pditikus
ban biasanya sudah dalam pc
tidak cukup tanpa adanya kcanitmea untuk menmbak iwtitusisisilemah, misalnya, warga ter
hadap penguasa, minoritas ter
&&.a
sosial y a q .tidak adil,
hadap myoritas_
penlaten .k+an
yang
sffing krjadi di hidam&. Maka
Prinsip epieikeia hi meng
sa%~gdi&gwpepataii "yiutgjuI andaikan integritas hkim,pe
jnguasa atau yang berkompeta
jw h c u r " . Ungkapaa lai me.nnojukkan nrgensi t
w
l *
/ menafsirkan hukum. Maka ad;
iirstitwi-Wt@ yang
,Ini
tuntutan timbal balik, prosedu
yang adil helum mencukupi bi
hisa dimulai d(lrganm e n e q b n
keadilan prm&hL.
la tidak dilaksanakan oleh pri.
badi yang mempunyai keuta
Kedilan pmqiural ada&
m a n moral.
: had W t u j u a n xpelalui pm4 Haryatmoko, pengajar fil
sedur tmtmtd d m qarnpunyai
!safal 6 Pascosayjaw UI Un$
'sasaranutama wahlran-perversitas Sanata Dhanna, dat
a w n , I hukum-hukum; undasg-udmg. Jadi p & u t ini
IAIN Sunala.Kalijasa Yogya
: terkait dengan legitimki dan
k a m . ..
: justifikasi. Wsalnya, kue tart
ham3 di!x&xadi1. mtwk !b
: ~mngng
BBakMturan . ~ 9 1
m~R@Wpkao"yang,
, h q s 'inqpplbil *.&i

'

:

+.

~

1

x* tea!+"dimgga.1; seb
gai Pnm$q;$&gadil.

k&*
"k JUI%mempunyai kepen:ingan yang ding berlawanan.
?olitikyan~b d a d a l a h odiIik
-rang b i & m a y ~tujuannya,
Ipa pun carmya. Filsuf lwlia
ni yakin tidak ada hukum ke:tali kekuatan yang da at me
naksanya. Hanyp ssu%dmyd.
bukum dan hak a h n mpltliti-

tid& lebih kecil & - . ~ n g&i
~dF@ll ~ e n d q " ~ , & , ~ h a n
dik;-1.
dia .&an M
tWlnbag.kue itn
&pa -:%ma
besarnp.
,*-'
m&i! i

.~
~

~

-,

Situasi Indon& w t 'hi tilak p u h dari gamtiamn Ma;hlaveli
a ,itu.&PoNtik
& & dan
p moral
, m t
nenjadi dua duniayang berbek. Etika Nidk $e&an M a lj tidak rdwan. RelevanG etika

I

untuk-menjinakkan
&Witan itu a n mewatur k
-- b
mtingan-kepentingan kelomok dmbmn membm#m insti1s-imtitusi yang Lehth adil.

-,

i'&, 6fla pe*
' w d a p a t b a g i ~.m
.

lndonesia, p e a peguasa,.yan
.~~W~ertentuaddaB,perr
b@.'k@b~a.q
a?aUha~II
kerj
S swal,
u j
bere

E

but "&+$#fi-

tima.T f 3 i l t ~ i a . ~IF'~ * ~

/bil ~ S PW
W terk
l~ak
b*ak
m a w atau kelompoj
yang mempeFtaruhkap swu
: untuk berdxlt l&o.lasam.
K@adfhPmadural lnenjad
t*q
Pwzgung etike pdiW
@ m a s e b p g a f p Sekali
~~~~~
W. .mampu.menmtml dm
&%!hindarkan
semalisima
mungkis.~enyaia@unean.K*
adilaD ti@
*ahkan
k&&
k+u#waan.pd&w, wi 6
p e w b a n kepada prosedm
Y
W mm%Whnpembent u k ~
h
h yang baik
sehilihi & a ~ A i l . ~;rl;-b*n...ur

~