46
mendorong anak untuk membaca, yang tidak banyak diberikan jenis buku lain.
f. Komik bisa berbentuk serial atau bersambung, sehingga komik
mampu memberikan sesuatu yang diharapkan. g.
Komik mengkondisikan tokoh dengan kemampuan yang lebih baik atau tampak sering melakukan atau mengatakan hal-hal yang
tidak berani dilakukan oleh pembacanya, walaupun mereka ingin melakukannya. Kondisi seperti ini memberikan rasa kegembiraan.
h. Komik menyediakan tokoh yang sering kali bersifat kuat, berani,
dan berwajah tampan atau cantik. i.
Komik menyediakan gambar-gambar yang berwarna-warni dan cukup sederhana untuk dimengerti.
Hurlock 1990 juga mengatakan bahwa komik dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat untuk berkenalan tentang kebudayaan dari
negara lain. Pernyataan di atas menunjukkan bahwa komik memiliki keunggulan sebagai penyampai informasi, media hiburan, dan media
pengenalan kebudayaan bangsa lain.
C. Klasifikasi Komik
a. Komik sebagai Media Komunikasi dan Hiburan
Komik merupakan media komunikasi yang juga mempunyai fungsi sama baiknya dengan koran, majalah, televisi, radio, internet, yaitu
membangkitkan minat baca, media pengenalan budaya, media
47
komunikasi tentang info pembelajaran dan pendidikan atau pikiran pengarang, sehingga hal ini dapat merangsang kognitif dan imajinasi,
menimbulkan minat untuk berpikir dan memberi tanggapan Hurlock, 1998; Boneff 1998; McCloud, 2002; animeresearch.com, 2002. Komik
memiliki fungsi sebagai media hiburan di saat jenuh dengan rutinitas sehari-hari Hurlock, 1988.
b. Jenis Komik berdasarkan Isi
Ada beberapa jenis komik yang beredar di masyarakat seperti silat, yaitu menceritakan seputar petualangan tokoh utama dalam mencapai
tujuannya dengan latar belakang perilaku pertarungan antara kebaikan dan kejahatan. Cerita roman remaja, yang bercerita tentang kehidupan
sehari-hari dan percintaan. Cerita humor, yaitu bercerita tentang kelucuan-kelucuan yang dialami tokoh utama. Cerita fantasi biasanya
menggambarkan alam yang tidak nyata dengan makhluk yang berbentuk aneh. Komik dongeng bercerita tentang kisah-kisah legendaris,
contohnya Baru Klinthing, dsb. Cerita detektif bercerita tentang penelusuran sebuah kasus misterius.
Genre komik yang sudah dikenal secara umum tidak semuanya popular di kalangan masyarakat. Usia remaja biasanya menyukai genre
detektif, percintaan, fantasi, humor, dan silat. Komik yang paling popular di kalangan masyarakat terutama remaja adalah genre silat dan roman
remaja Boneff, 1998.
48
c. Jenis Komik berdasarkan Format dan Penerbitan
Komik dapat berbentuk buku, gambar-bgambar komik di edisi majalah atau surat kabar, dan dalam bentuk film kartun. Komik yang
dikenal di masyarakat ada dalam dua jenis, yaitu komik strip dan buku komik. Komik strip dimuat dalam bentuk yang beredar mingguan atau
harian secara bersambung atau berseri biasanya ada di dalam surat kabar atau majalah. Bentuk komik kedua adalah buku komik. Komik jenis ini
diterbitkan secara terbuka menjadi satu buku Niasari, 2002 dalam Aryanto. Buku komik merupakan bentuk perpanjangan dari komik strip
dan berisi sejumlah karakter, dan gambar yang menceritakan sebuah kisah yang lengkap Mc Cutchen dalam Niasari, 2002.
d. Asal dan Karakter Komik berdasarkan Negara Asalnya
Komik yang beredar di pasaran berasal dari berbagai negara, diantaranya berasal dari negara Indonesia, Eropa, Amerika, Korea, dan
Jepang. Komik Amerika dalam menggambar sebuah tokoh komik mendekati aslinya dan terkesan natural serta alami. Komik Amerika
bercerita tentang kehebatan manusia super dalam melawan kejahatan, seperti Superman, Batman, dll. Untuk komik Eropa bercerita tentang
petualangan nuansa humor seperti Tin-Tin, Asterik, dsb. Sedangkan komik Indonesia bercerita tentang perjuangan seorang ksatria dengan
menggunakan latar belakang sejarah, contohnya kerajaan Majapahit Boneff, 1998.
49
Komik Jepang atau yang disebut dengan Manga 漫画
adalah komik yang dibuat di Jepang. Manga dibuat khusus untuk membicarakan
komik Jepang sesuai gaya perkembangan Jepang pada akhir abad 19. Istilah manga dalam bahasa Jepang merujuk pada kata untuk komik dan
kartunis atau animasi. Manga dipengaruhi oleh karya-karya asli dari negara lain khususnya China, Hongkong, Taiwan, dan Korea Selatan.
Awal dari manga adalah pengaruh dari karakter Cina manhua dalam bahasa Mandarin yang diterjemahkan sebagai gambar aneh atau
sketsa spontan. Istilah tersebut muncul pada abad ke 18 pada literati Cina yang kemudian menjadi istilah umum di Jepang dengan diterbitkannya
karya- karya seperti Santō Kyōden dengan buku bergambar Shiji no
yukikai 1798, dan pada awal abad ke-19 dengan karya-karya seperti Aikawa Minwa yang berjudul Manga hyakujo 1814 dan buku-buku
terkenal Hokusai Manga 1814 –1834 yang mengandung berbagai
macam gambar dari sketsa dari seniman terkenal ukiyo-e Hokusai. Rakuten Kitazawa 1876
–1955 pertama kali menggunakan kata manga dalam pengertian modern https:id.wikipedia.orgwikiManga, diunduh
tanggal 11 Oktober 2016. Sejak tahun 1950-an, manga telah menjadi bagian utama dari
industri penerbitan Jepang. Manga biasanya dicetak dalam hitam putih namun seiring berkembangnya zaman manga ada pula yang dicetak
dengan tinta berwarna. Di Jepang, manga biasanya serial atau kumpulan cergam yang disajikan di majalah-majalah dalam satu episode yang
50
kemudian dilanjutkan dalam edisi majalah berikutnya. Seiring berjalannya waktu, para industri penerbit mengumpulkan cergam dan
mencetaknya dalam volume buku berukuran khusus yang disebut dengan tankōbon.
Majalah manga di Jepang biasanya terdiri dari beberapa judul komik dengan masing-masing sekitar 30-40 halaman dalam satu chapter
bab. Majalah manga biasanya memiliki tebal berkisar 200 hingga 850 halaman. Kemudian jika pada salah satu judul manga di majalah
memiliki minat pembaca yang tinggi biasanya penerbit mengumpulkan dan mencetaknya menjadi
tankōbon. Apabila dalam bentuk tankōbon sukses hingga terbit selama bertahun-tahun dan banyak digemari oleh
pembaca, manga tersebut diangkat untuk dijadikan dalam bentuk animasi atau anime.
Di Jepang ada pengelompokkan pembaca manga berdasarkan usia dan jenis kelaminnya. Toko buku di Jepang mengelompokkan buku dan
majalah yang dijual untuk laki-laki shōnen dan perempuan shōjo.
Manga untuk konsumen laki-laki dan perempuan memiliki desain sampul yang khas.
Manga memiliki beberapa genre dan genre tersebut berlaku juga untuk anime dan permainan komputer Jepang. Berikut genre-genre di
manga, anime, dan permainan komputer Jepang: Akushon: Bercerita tentang pertempuran, perkelahian, atau
kekerasan
51
Fantajī: Bercerita tentang benda-benda aneh atau memiliki kekuatan di luar logika, dan dunia yang tidak terlihat.
Hisutorikaru: Bercerita tentang sejarah seseorang, benda, ataupun suatu tempat
Budō: Bercerita tentang berbagai seni bela diri Nazo: Bercerita tentang sebuah misteri, kasus, teka-teki,
detective Romansu: Bercerita tentang percintaan
Supōtsu: Bercerita tentang berbagai olahraga Chō shizen: Orang-orang yang berada dalam cerita manga
memiliki kekuatan di luar logika Adapula genre berdasarkan jenis pembacanya:
Kodomo: Manga yang khusus ditujukan untuk anak-anak Josei Redikomi: Manga yang ditujukan untuk wanita dewasa
Seinen: Manga yang ditujukan untuk pria dewasa Shōjo: Manga yang ditujukan untuk remaja perempuan
Shōnen: Manga yang ditujukan untuk remaja laki-laki Komik Jepang dalam penggambarannya rata-rata menggunakan
gaya style yang sederhana. Gambar latar belakang hampir semua mangadigambar serealistis mungkin. Penggambaran manga memiliki ciri
khas mata yang besar, mulut kecil, dengan hidung sejumput. Komik Korea atau yang disebut dengan Manhwa adalah komik
yang lebih dikenal sebagai komik buatan Korea Selatan. Istilah manhwa
52
sendiri merupakan sebutan bagi komik atau kartun cetak maupun animasi dari Korea. Manhwa ukiran kayu pertama pada tahun 1908. Seni manhwa
dipengaruhi oleh sejarah modern Korea, sehingga berbagai bentuk, genre, maupun gaya penggambaran hampir mirip dengan manga yang saat ini
banyak digemari. Ciri-ciri umum manhwa adalah bentuk wajah dan mata yang besar,
penggunaan metode screentone, cara baca dari kiri ke kanan, menggambarkan sifat dan karakter orang Korea pada umumnya,
menampilkan kesan bunyi-bunyian dalam huruf hangul pada manga juga terdapat kesan bunyi-bunyian dalam huruf hiragana katakana.
Menurut Christopher Hart, seorang pelukis dari Amerika Serikat yang menulis buku tentang cara menggambar manga dan manhwa, gaya
penggambaran komik Korea manhwa cenderung lebih realistis daripada manga. Seperti pada penggambaran pola rambut dan garis wajah. Rambut
karakter dalam manhwa terlihat lebih natural alami dibandingkan manga. Selain itu, penggambaran garis wajah pada manhwa terlihat lebih
Asia daripada manga trilestari.blogspot.com, diunduh tanggal 11 Mei 2016.
Selain menerbitkan manhwa, Korea Selatan juga memiliki web cartoon atau yang biasa disebut dengan Webtoon. Webtoon ini dikenal
juga dengan sebutan komik daring. Pioneer pembuatan webtoon adalah negara Korea Selatan. Ada dua web portal Korea Selatan yang telah
menerbitkan webtoon secara rutin yaitu Daum dan Naver. Pada tahun
53
2014, Naver bekerjasama dengan Line meluncurkan Line Webtoon yang dipersembahkan kepada pembaca komik pengguna smartphone. Webtoon
memiliki ciri-ciri khas dengan gambar ilustrasi berwarna yang dibaca dalam satu strip panjang satu halaman website.
54
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN