COUNTRY OF ORIGIN DAN HUBUNGANNYA DENGAN
Forum Manajemen Indonesia 6 Medan 2014
NEGARA ASAL MEREK (COUNTRY OF ORIGIN) DAN HUBUNGANNYA DENGAN
PERSEPSI KUALITAS SERTA KEPERCAYAAN PADA MEREK PRODUK SEPATU
OLAH RAGA
Soni Harsono
Program Studi Manajemen,S TI E P er banas Sur abaya
email:soni@per banas.ac. id
Abstrak – Banyak produk yang selalu dievaluasi dan dihubungkan dengan negara asal merek
(Country of Origin) sebagai faktor pembeda yang potensial pada pasar di masing-masing
negara. Oleh sebab itu citra dan mutu yang mengindikasikan persepsi kualitas serta identitas
merek perlu untuk selalu dipertahakan. Salah satu strategi yang dapat digunakan adalah
dengan mengasosiasikan sebuah merek dengan negara asalnya (country of origin) yang bisa
menambah kepercayaan konsumen akan sebuah produk, bahan produk atau kapabilitasnya
yang dapat mempengaruhi ekuitas merek. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini
adalah apakah ada pengaruh negara asal merek (country origin) terhadap persepsi kualitas
dan kepercayaan masing-masing merek sepatu dan apakah ada perbedaan negara asal merek
(country of origin) pada persepsi kualitas dan kepercayaan pada masing-masing merek
sepatu.Jenis penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian eksplanotori yang bertujuan
menguji serta menjelaskan hubungan kausal antar variabel. Sampel dalam penelitian ini
adalah pengguna sepatu olah raga (klub bulutangkis dan basket) merek Yonex, Li Ning,
Victor, Reinforce Speed (RS) dan League di Surabaya sebanyak 125responden.Teknik analisis
data dengan menggunakan regresi sederhana dan uji beda, data diolah dengan SPSS 18.
Hasil penelitian ini adalahterdapat pengaruh negara asal merek (country of origin) terhadap
persepsi kualitas dan kepercayaan pada produk sepatu olah raga dengan arah hubungan
positif. Nilai p value 0,450 > 0,05 (α) untuk persepsi kualitas dan nilai p value 0,275 > 0,05
(α) untuk kepercayaan, serta rata-rata nilai persepsikualitas dan kepercayaan menunjukan
lima merek sepatu adalah identik (tidak terdapat perbedaan).
Kata Kunci:Negara Asal Merek (country of origin), Persepsi Kualitas dan Kepercayaan.
karena banyak perusahaan-perusahaan yang
I.PENDAHULUAN
Ketatnya persaingan antar produk sejenis
saat ini sangat terasa. Produk-produk itu
menawarkan manfaat, fitur dan bahkan
layanan yang hampir sama, dan bahkan
merek produk pun sulit untuk dibedakan.
Merek-merek
ini
banyak
yang
kedengarannya asing ditelinga konsumen,
entah itu merek yang berasal dari negara lain
maupun buatan negara itu sendiri, karena
sedikit sekali yang menggunakan bahasa
lokal misalnya bahasa Indonesia. Hal ini
melakukan pemasaran internasional, merek
tersebut
tidak
hanya
ada
di
negara
pembuatnya saja tetapi juga terdapat di
negara lain. Sebagai contoh sepatu merek
Yonex (Jepang), Nike (Amerika), Adidasdan
Puma (Jerman) Converse (Amerika), League
dan Eagle (Indonesia) dan banyak lagi merek
lainnya dapat kita temui di negara Indonesia.
Keadaan seperti ini membuat konsumen
berada pada posisi yang sangat kuat, karena
banyak tersedianya pilihan untuk memenuhi
Proceeding FMI 6 Medan
Forum Manajemen Indonesia 6 Medan 2014
suatu kebutuhan namun juga sekaligus
konsumen untuk membeli sebuah produk,
membuat bingung oleh sebab banyaknya
karena ini merupakan salah satu pembeda
pilihan.
penting antara berbagai merek produk dan
Konsumen pada umumnya menjadi lebih
persepsi
kualitas
juga
mengindikasikan
sadar terhadap implikasi-implikasi, manfaat-
bahwa produk tersebut memiliki harga yang
manfaat dan kekuatan merek yang dikelola
premium, dengan demikian persepsi kualitas
dengan baik. Terdapat tiga sifat fundamental
merupakan tahapan ketiga untuk menuju
yang membedakan suatu merek sejati dalam
loyalitas merek yang pada akhirnya dapat
pikiran konsumen: internalisasi kesan-kesan,
meningkatkan
posisi khusus dalam mata pikiran konsumen,
kesadaran merek serta asosiasi merek dimana
serta manfaat emosional dan fungsional yang
konsumen dapat menilai sebuah produk dari
dirasakan. Pada akhirnya merek bukan apa
citra, mutu dan harganya.
yang dibuat di pabrik, tercetak di dalam
Selain
ekuitas
citra
merek,
dan
setelah
mutu
yang
kemasan atau apa yang diiklankan oleh
mengindikasikan persepsi kualitas konsumen
pemasar, tetapi apa yang ada di dalam
perlu untuk selalu dipertahakan, tidak kalah
pikiran konsumen. (Soni, 2012)
pentingnya yang juga perlu dipertahankan
Memahami pentingnya sebuah merek
maka
perlu
sangat
mengidentifikasi
perlu
secara konsisten adalah identitas merek,
untuk dapat
dimana
identitas
merek
ini
merupakan
nilai dan manfaat dari
sekumpulan asosiasi merek yang unik. Salah
sebuah merek. Salah satu orang yang berjasa
satu strategi yang dapat digunakan adalah
dalam pengindetifikasian nilai sebuah merek
dengan
adalah A. Aker. Dikatakannya bahwa merek
dengan negara asalnya (country of origin)
itu dapat di kelompokan dalam 5 (lima)
yang bisa menambah kepercayaan konsumen
kategori yaitu, kesadaran merek (brand
akan sebuah produk, bahan produk atau
awareness)
asosiasi
kapabilitasnya yang dapat mempengaruhi
association),
kesan
merek
kualitas
(brand
(percived
mengasosiasikan
sebuah
merek
ekuitas merek.
quality), loyalitas merek (brand loyalty) dan
Tidak dapat dipungkiri jika dipikiran
aset-aset lainnya. Lima (5) kategori ini
konsumen negara seperti Amerika, Eropa,
disebut dengan ekuitas merek (brand equity).
dan
A.Aker (1997).
menghasilkan produk yang memiliki kelas
Dalam konteks merek, citra negara asal
juga
mempengaruhi
persepsi
Jepang
akan
selalu
dipersepsikan
tersendiri dibanding negara-negara lainnya
kualitas.
misalnya
Persepsi kualitas merupakan salah satu alasan
seperti Indonesia
Pengidentifikasian
2
produk
dan China.
tersebut
bisa
Forum Manajemen Indonesia 6 Medan 2014
dilihat dari nama produk itu sendiri yang
lokal-yang-menembus-pasar-global/.
umumnya menggunakan bahasa dari negara
Diunduh, 21 Juni 2014 jam 22.35.
asalnya atau penggunaan tulisan “made in”
Selain persepsi kualitas dalam konteks
yang dapat diartikan sebagai negara dimana
merek, citra negara asal juga memepengaruhi
produk itu dibuat.
kepercayaan pada merek. Han (1989) dalam
and
penelitiannya mengemukakan bahwa ketika
Heslop (1993), menemukan bahwa banyak
konsumen tidak mengenal produk yang
perusahaan menggunakan asosiasi positif
dihasilkan
dengan country of origin untuk keuntungan
mempengaruhi
dalam memasarkan produk-produk mereka.
dalam berbagai produk dan merek yang
Untuk dapat mensejajarkan dengan merek
diproduksi oleh negara tersebut. Sedangkan
global, maka seringkali produk lokal dalam
apabila konsumen mengenal produk dari
sebuah negara meniru desain ataupun merek
suatu negara,
produk yang sudah terkenal, misalnya merek
tersebut akan menjadi sebuah konsep yang
produk elektronik polytron yang seolah-olah
menyatu antara produk yang dihasilkan
produk ini adalah buatan negara lain, padahal
dengan merek produk tersebut, dimana
produk ini adalah asli buatan Indonesia.
konsumen akan percaya mengenai atribut
Contoh lain adalah sepatu merek Specs,
produk dan merek yang dihasilkan oleh
Eagle, League, dan Speed yang semua buatan
negara tersebut.
Penelitian
oleh
Papodoupoulus
dalam negeri. Khusus untuk sepatu merek
dari
suatu
negara,
pengetahuan
akan
konsumen
reputasi terhadap
negara
Young (2006) mendefinisikan konsep
pasar
kepercayaan konsumen sebagai gabungan
internasional. Di luar negeri, nama League
antara emosi dan penilaian yang dapat
juga dikenal. Tahun 2010 yang lalu, League
berkembang
berhasil menembus pasar ekspor di Amerika
kewaktu. Penelitian Ahmed. et al (2008)
Serikat. Bahkan, League membangun design
menyatakan bahwa konsumen mempunyai
office di Portland serta membangun office di
persepsi tertentu mengenai lokasi/negara
San Fransisco, Huston, juga Columbia.
tempat suatu produk dihasilkan. Ketika
Masuknya sepatu produk lokal ke negara
konsumen
adidaya tersebut tentu saja merupakan sebuah
lokasi suatu produk dihasilkan, maka dalam
prestasi dari produk nasional. Sumber:
pengambilan keputusan pembelian akan
http://www.indonesiaberprestasi.web.id/berit
dipengaruhi oleh persepsi konsumen akan
a-prestatif/karya-anak-bangsa/league-sepatu-
negara tersebut. Hal yang sama di sampaikan
League
yang
dapat
menembus
dan
hanya
berubah
dari
mempunyai
waktu
informasi
oleh Lin and Kau (2004) menyatakan bahwa
Proceeding FMI 6 Medan
Forum Manajemen Indonesia 6 Medan 2014
dalam proses pembelian
hanya
lokal juga tidak kalah ada merek sepatu
konsumen tidak
mempertimbangkan
pada
faktor
merek Astec, League, Eagle, Specs dan
kualitas dan harga dari sebuah merek, tetapi
Plypower, juga bersaing memperebutkan
juga faktor lain termasuk negara asal merek
pasar sepatu olah raga khususnya sepatu olah
(country of origin). Yasin. et al (2007)
raga badminton dan basket. Fenomena
mengungkapkan bahwa label “made in” yang
masuknya berbagai merek asing dan adanya
menempel pada sebuah produk, menjadi
merek
pertimbangan konsumen dalam menentukan
berbahasa asing saling
keputusan pembelian terhadap suatu barang
menawarkan berbagai keunggulan produk
atau jasa.
mereka untuk menciptakan kepercayaan,
lokal yang
menggunakan brand
bersaing dalam
sangat sedikit sekali diteliti sehingga inilah
Sepatu merupakan produk yang banyak
di produksi oleh banyak negara. Hampir
yang
semua negara
penelitian ini.Tujuan penelitian ini adalah
memiliki produk buatan
dijadikan
dasar
kebaruan
dalam
dalam
untuk mengetahui pengaruh negara asal
pemasaran
merek (country of origin) terhadap persepsi
internasional, maka ada banyak merek sepatu
kualitas dan kepercayaan pada sepatu olah
yang masuk dalam sebuah negara, dan
raga dan untuk mengetahuiperbedaan country
bahkan ada banyak merek sepatu buatan
of origin, persepsi kualitas dan kepercayaan
sebuah negara yang menjadi merek global.
pada produk Yonex, Li Ning, Victor, Reinfoce
Nike dan Converse asal merek sepatu dari
Speed (RS) dan League.
negaranya
sendiri.
perkembangannya
Namun
karena
Amerika Serikat, Adidas dan Puma asal
merek sepatu dari negara Jerman, adalah
II.LANDASAN TEORI
Country Of Origin
contoh merek global yang peredarannya ada
Menurut Thakor dan Katsanis (1997),
di seluruh dunia. Namun selain produk
definisi country of origin adalah negara
sepatu buatan negara Jerman dan Amerika
dimana suatu produk di produksi. Sedangkan
Serikat, produk sepatu dari negara Asia juga
menurut Nagashima (1970) country of origin
beredar di Indonesia, sebagai contoh adalah
merupakan gambaran, reputasi, steroetipe,
sepatu olah raga merek Yonex berasal dari
yang dikaitkan oleh para pebisnis dan
Jepang, sepatu olah raga merek Victor dari
konsumen
negara Korea Selatan,sepatu oleh raga merek
pada
suatu
negara
tertentu.
Pencitraan akan negara asal merek dibentuk
Li Ning dari negara China, sepatu merek
oleh variabel-variabel lain yaitu keterwakilan
Reinforce Speed (RS) dari Denmark juga
produk, karakteristik negara, latar belakang
membanjiri pasar sepatu di Indonesia. Merek
4
Forum Manajemen Indonesia 6 Medan 2014
ekonomi dan politik sejarah serta tradisi.
produk, loyalitas konsumen terhadap merek
Sedangkan menurut Keller (1993) country of
produk dan penilaian khusus oleh konsumen
origin dapat mempengaruhi ekuitas merek
terhadap merek produk. Objek yang diteliti
melalui penciptaan asosiasi merek tersebut.
adalah produk elektronik rumah tangga
Oleh sebab itu country of origin merupakan
seperti Televisi, Kulkas dan air conditioner
salah satu syarat dalam atribut produk yang
(AC).
mempengaruhi evaluasi konsumen dalam
terdapat pengaruh yang sangat signifikan
mengidentifikasikan
pada pembentukan brand equity khususnya
asal
negara
suatu
produk.
penelitian
mereka
adalah
brand loyalty ketika terdapat faktor country
Dalam perkembangannya
country of
origin melahirkan beberapa konsep baru atas
dasar hasil penelitian yang dikembangkan,
konsep
Hasil
itu
negara
keseluruhan kualitas atau keunggulan dari
tempat produk dimanufaktur atau di produksi
sebuah produk atau jasa dengan percaya
atau juga dirakit (Ekechuku and Onyemah,
berkenaan dengan maksud yang diharapkan.
1999 dalam Wong,et al (2008). Selain
Persepsi kualitas merupakan hal yang penting
country of manufacturer ada lagi konsep
bagi konsumen, karena atas dasar inilah salah
menurut Insch and Bride (2004) yang disebut
satu
country of design yang merupakan negara
keputusan konsumen dalam memilih merek
tempat
produk yang akan dibeli. Lebih lanjut Aaker
menjadi
produk
tempat
country
Aaker (1991) mendefinisikan persepsi
kualitas adalah persepsi konsumen terhadap
yang
lain
Persepsi Kualitas
of
manufacturer
antara
of origin yang disertakan.
didefinisikan
didisain,
merek
dan
secara
biasanya
umum
faktor
(1991)
yang
dapat
mengemukakan
mempengaruhi
bahwa
persepsi
diasosiasikan, selain itu adakonsep yang
kualitas merupakan bagian utama atau inti
disebut country of assembly dan country of
dari kerangka ekuitas merek yang berbasis
part.
konsumen, oleh sebab itu persepsi kualitas
Yasin, et al (2007) dalam penelitiannya
berjudul Does Image of Country of Origin
sebagai suatu dimensi dari ekuitas merek.
Persepsi kualitas akan menambah nilai
matter to brand equity?. yang meneliti
merek
tentang citra asal negara suatu merek
memberikan alasan yang baik bagi konsumen
mempengaruhi
untuk membeli
ekuitas
merek
terhadap
yang
suatu
dalam
beberapa
kasus
sebuah produk, selain itu
produk yang dihasilkan dari negara tersebut,
penanda
merek
yang
dapat
dimana ekuitas merek yang terdiri dari
membedakan dirinya dengan pesaing, untuk
dimensi kesadaran konsumen terhadap merek
menentapkan harga premium dan juga
Proceeding FMI 6 Medan
Forum Manajemen Indonesia 6 Medan 2014
memiliki dasar yang kuat untuk perluasan
menjelaskan
merek. Persepsi kualitas dirasakan tinggi
Kepercayaan ada ketika salah satu pihak
oleh konsumen jika terjadi ketika konsumen
memiliki keyakinan pada kehandalan dan
mengenali perbedaan dan keunggulan merek
integritas mitra pertukarannya (Morgan and
terhadap pesaing. Yoo and Lee (2000)
Hunt, 1994). Sedangkan menurut Curran. et
memaparkan bagi para pemasar, persepsi
al., (1998) kepercayaan adalah sesuatu yang
kualitas tinggi dapat mendukung harga
berkembang tiap waktu. Jika kepercayaan
premium,
dapat
pada merek telah tumbuh, reaksi yang
menciptakan margin keuntungan yang lebih
diharapkan adalah kemauan untuk membeli
besar
ulang.
dan
bagi
pada
gilirannya
perusahaan
yang
dapat
loyalitas
sesungguhnya.
Lau and Lee (1999) mendefinisikan
diinvestasikan kembali dalam ekuitas merek.
kepercayaan pada merek adalah sebagai
Sedangkan untuk kualitas pelayanan jasa
Parasuraman, Zeithaml dan Berry (1990)
kesediaan
memaparkan ada lima dimensi, yaitu: (1)
meskipun berhubungan langsung dengan
Bukti
risiko, karena adanya harapan (ekspektasi)
fisik
(tangibles);
(realibility);
(3)
(responsiveness);
(2)
Keandalan
Tanggung
(4)
untuk
konsumen
jawab
percaya
yang
pada
menginginkan
merek
merek
tersebut akan menghasilkan hal-hal positif
Keahlian/Jaminan
yang berguna sesuai dengan harapannya.
(assurance) dan (5) Rasa peduli (emphaty).
Lau and Lee (1999) berpendapat
Kepercayaan
Kepercayaan akan memungkinkan
terdapat tiga faktor yang mempengaruhi
konsumen untuk menyederhanakan proses
kepercayaan pada merek yaitu: merek itu
pemilihan merek dan mengurangi waktu
sendiri, perusahaan pembuat merek, dan
yang diperlukan untuk membuat keputusan
konsumen
pembelian.
pula
kepercayaan pada merek akan menimbulkan
mengurangi pembelian yang tidak pasti. Ini
loyalitas merek yang berhubungan dengan
adalah keuntungan yang dapat diperoleh dari
tiga faktor yaitu: (1) Brand characteristic (2)
kepercayaan pada merek.
Company characteristicdan (3) Consumer-
Kepercayaan
dapat
merupakan
variabel
memproposisikan
bahwa
brand characteristic.
Kepercayaan (trust) dalam perspektif
relasional
dan
Ballester
yang
and
Aleman
(2001)
memediasi hubungan antara sikap tertentu
dipandang dari psikologi sosial, kepercayaan
dan behavioral outcomes (Morgan and Hunt,
dipandang
1994).
hubungan sosial yang sangat berharga.
Kepuasan yang didorong oleh
Kepercayaan
kepercayaan pada suatu merek akan lebih
6
sebagai
pada
fitur
intrinsik
merek
dari
merupakan
Forum Manajemen Indonesia 6 Medan 2014
konstruksi penting dalam pemasaran karena
kausalantarvariabel.
mempengaruhi sikap positif konsumen dan
Populasidalampenelitianiniadalah
menguntungkan, dan hasil dalam komitmen
para penggunasepatuolah raga merekYonex,
merek, sebuah ekspresi hubungan yang
Li
sukses antara konsumen dan merek.
Surabaya.Sampeldalampenelitianiniadalahpe
Menurut Barnes (2003) kepercayaan
Ning,
Victor,
RSdanLeague
di
nggunasepatuolah raga (club bulutangkisdan
adalah keyakinan bahwa seseorang akan
basket)
menemukan apa yang diinginkan kepada
RSdanLeague
mitra
Surabaya.Teknikpengambilansampelnyaadal
pertukaran,
melibatkan
dan
kesediaan
kepercayaan
seseorang
untuk
merekYonex,
Li
Ning,
Victor,
di
ahdenganmenggunakanteknikaccidental
bertingkah laku tertentu karena keyakinan
sampling.Jumlahsampeldalampenelitianiniad
bahwa mitranya akan memberikan apa yang
alahsebanyak
ia
denganteknikpengambilan
harapkan
dan
suatu
harapan
yang
125
orang
data
umumnya dimiliki seseorang bahwa kata,
melaluikuisioner. Dilakukan uji validitas,
janji atau pernyataan orang lain dapat
reliabilitas dan normalitas. Teknik analisis
dipercaya.
data menggunakan regresi sederhana dan uji
Delgado, et al (2003) mendefinisikan
beda dengan menggunakan SPSS 18.
kepercayaan pada merek sebagai dugaan atau
IV. PEMBAHASAN
harapan dengan keyakinan akan reliabilitas
Uji Validitas, Reliabilitas dan Normalitas
dan niat suatu merek dalam situasi yang
Perhitungan SPSS dari semua indikator
melibatkan
variabel country of origin, persepsi kualitas
risiko
bagi
konsumen.
hasil
dan kepercayaan di peroleh hasil r-hitung
interaksi
diatas 0,400 diatas nilai ini lebih besar dari
Sabol
nilai r-tabel yaitu 0,175. Dengan demikian
kepercayaan
uji validitas menunjukan bahwa semua
konsumen sebagai harapan konsumen bahwa
indikator dinyatakan valid. Uji reliabilitas
penyedia
hasil perhitungan SPSS dari semua indikator
Kepercayaan
pengalaman
berevolusi
masa
lalu
sebelumnya.Sirdeshmukh,
(2001)
dari
dan
Singh,
mendefinisikan
jasa
dapat
dipercaya
atau
diandalkan dalam memenuhi janjinya.
variabel country of origin, persepsi kualitas
III.METODE PENELITIAN
dan
Penelitianinitermasukdalamjenispenel
itianeksplanotori
(explanatory
research)
kepercayaan di peroleh hasil Alpha
diatas 0,70 diatas nilai ini lebih besar dari
Cronbach Alpha 0,60. Dengan demikian uji
yang
reliabilitas
menunjukan
bertujuanmengujisertamenjelaskanhubungan
variabel dinyatakan reliabel.
bahwa
semua
Proceeding FMI 6 Medan
Forum Manajemen Indonesia 6 Medan 2014
Uji
normalitas
histogram
dilihat
menunjukan
dari
pola
output
distribusi
normal dan grafik normal pola Gambar 1
Tabel2
COEFFICIENTS
menunjukan penyebaran titik-titik di sekitar
garis diagonal, dan mengikui arah garis
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
diagonal dengan demikian antara variabel
country
of
origindengan
Model
kepercayaan
1
B
(Constant)
Std. Error
Beta
t
Sig.
14.462
1.672
8.651
.000
.367
.063
.462 5.780
.000
mengindikasikan model regresi memenuhi
COO_X
asumsi normalitas.
a. Dependent Variable: Kwlts_Y
Pembelian produk konsumen (shopping)
dibutuhan banyak pertimbangan sebelum
membelinya.
Salah
satu
tersebut adalah citra merek
memproduksi
produk
pertimbangan
negara yang
tersebut.
Image
negara yang memproduksi produk yang
akan dibeli tersebut adalah negara yang
Gambar. 1. Grafik Normal
memiliki teknologi maju, negara yang
memproduksi dan memiliki desain produk
Pengaruh negara asal produk (country of
yang baik, negara yang diketahui memiliki
origin) terhadap persepsi kualitas.
Rata-rata
kreatifitas baik dalam berproduksi. Selain
nilai persepsi kualitas
alasan di atas juga pertimbangan lain adalah
24,04 dengan standar deviasi 2,77 dan rata-
negara yang memproduksi produk yang
rata country of origin adalah 26,09 dengan
standar
deviasi
sebesar
akan dibeli tersebut juga negara yang
3,49.Persepsi
memiliki kualitas dalam berproduksi dan
kualitas berhubungan positif signifikan
pertimbangan lain adalah produk yang akan
dengan country of origin sebesar 0,462,
dibeli adalah produk dari
dengan nilai probabilitas sebesar 0,000 <
negara yang
memilikik citra sebagai negara maju.
0,05 dan besarnya hubungan kualitas
Penelitian
dengan country of origin sebesar 0,46. Tabel
penelitian
2 menunjukan nilai probabilitas t-hitung
ini
Yoo
mendukung
and
Lee
hasil
(2000)
memaparkan bagi para pemasar, persepsi
sebesar 0,00 menunjukan country of origin
kualitas tinggi dapat mendukung harga
berpengaruh terhadap persepsi kualitas.
premium,
8
dan
pada
gilirannya
dapat
Forum Manajemen Indonesia 6 Medan 2014
menciptakan margin keuntungan yang lebih
0,000 < 0,05 dan besarnya hubungan
besar
kepercayaan
bagi
diinvestasikan
perusahaan
kembali
yang
dalam
dapat
ekuitas
country
of
originsebesar 0,33. Tabel 3, menunjukan
nilai probabilitas t-hitung sebesar 0,00
merek.
Penelitian ini juga mendukung hasil
penelitian Ahmed. et al., (2008) menyatakan
bahwa
dengan
konsumen
mempunyai persepsi
menunjukan bahwa country of origin
berpengaruh terhadap kepercayaan.
Berhubungan
dengan
kepercayaan
tertentu mengenai lokasi/negara tempat
merek, maka persepsi responden pada
suatu produk dihasilkan. Penelitian ini
sepatu olah raga dalam penelitian ini adalah
mendukung hasil penelitian Lin andKau
mereka
(2004) menyatakan bahwa dalam proses
gunakan memiliki reputasi (nama baik),
pembelian
hanya
dapat di percaya, berkinerja sangat baik,
mempertimbangkan pada faktor kualitas dan
tahu persis apa yang bisa di harapkan, bisa
harga dari sebuah merek, tetapi juga faktor
memprediksi dengan tepat kinerja sepatu
lain termasuk negara asal merek (country of
olah raga, bekerja konsisten (tidak berubah-
origin).
ubah), merek terbaik untuk kategori sepatu
Pengaruh negara asal produk (country of
olah
origin) terhadap kepercayaan.
dibandingkan merek-merek lain, memenuhi
konsumen
tidak
baik
COEFFICIENTS
1 (Constant)
COO_X
raga,
sepatu
berkinerja
yang
mereka
lebih
baik
kebutuhan dan melakukan tugasnya lebih
Tabel 3
Model
percaya
dibandingkan
merek-merek
lain.
Unstandardized
Standardized
Persepsi terhadap kepercayaan ini tentunya
Coefficients
Coefficients
sangat berhubungan sekali dengan negara
B
Std. Error
Beta
t
Sig.
25.541
3.186
8.017
.000
.471
.121
.331 3.889
.000
asal merek pembuat sepatu olah raga yang
mereka pakai.
Hasil penelitian ini mendukung hasil
penelitian
a. Dependent Variable: Kpcy_Y
oleh
Han
(1989)
yang
mengemukakan bahwa apabila konsumen
Nilai rata-rata
kepercayaan 37,82
dengan standar deviasi 4,96 dan rata-rata
country of origin adalah 26,09 dengan
standar deviasi sebesar 3,49. Kepercayaan
berhubungan
positif
signifikan
dengan
country of origin sebesar 0,331, hal ini juga
mengenal produk dari suatu negara, reputasi
terhadap negara tersebut akan menjadi
sebuah konsep yang menyatu antara produk
yang dihasilkan dengan merek produk
tersebut, dimana konsumen akan percaya
mengenai atribut produk dan merek yang
didukung dengan nilai probabilitas sebesar
Proceeding FMI 6 Medan
Forum Manajemen Indonesia 6 Medan 2014
dihasilkan oleh negara tersebut. Penelitian
Hasil ini menimbulkan pertanyaan,
ini juga mendukung hasil penelitian Lin
dengan perbedaan image negara asal merek
andKau (2004) yang menyatakan bahwa
yang diketahui pengguna sepatu seharusnya
dalam proses pembelian konsumen tidak
memiliki perbedaan yang sangat berarti
hanya
faktor
antara negara Jepang (Yonex) dengan China
kualitas dan harga dari sebuah merek, tetapi
(Li Ning), atau Victor (Korea Selatan), RS
juga faktor lain termasuk negara asal merek
(Denmark) dan League (Indonesia) namun
(country of origin). Selain itu juga sejalan
hasilnya tidak ada perbedaan. Dari hasil
dengan hasil penelitian Yasin. et al., (2007)
jawaban terbuka diketahui bahwa responden
mengungkapkan bahwa label “made in”
tahu negara asal merek sepatu yang mereka
yang menempel pada sebuah produk,
gunakan,
menjadi pertimbangan konsumen dalam
sebagian besar
menentukan keputusan pembelian terhadap
diproduksi di negara asalnya (import)
suatu barang atau jasa.
namun sudah diproduksi di negara lain,
Uji beda country of origin pada masing-
misalnya beberapa merek produk sepatu
masing merek sepatu (Yonex, Li Ning,
tersebut
Victor, RS dan League)
Indonesia dan juga di China sendiri,
mempertimbangkan
pada
Uji ANOVA dengan hipotesa H0 : rata-
namun
pengguna
sepatu
diproduksi
meskipun
demikian
di
tahu
jika
itu tidak lagi
Vietnam
komentar
dan
mereka
rata nilai country of origin dari kelima
menunjukan bahwa jawaban terbanyak
merek sepatu identik dan H1 : rata-rata nilai
menyatakan bahwa produk sepatu yang
country of origin dari kelima merek sepatu
mereka gunakan kuat,nyaman dipakai, dan
tidak identik dengan α = 0,05. H0 ditolak
terpercaya.
jika p value < 0,05. Dari tabel ANOVA
didapat p value = 0,367 dengan demikian
Uji beda persepsi kualitas pada produk
dapat disimpulkan karena p value > 0,05
Yonex, Victor, Li Ning, RS dan League.
maka
dapat
Dari tabel ANOVA didapat p value = 0,409
disimpulkan bahwa rata-rata niali country of
dengan demikian dapat disimpulkan karena
origin dari kelima merek sepatu identik atau
p value > 0,05 maka H0 diterima, sehingga
tidak terdapat perbedaan. Hal ini juga
dapat
ditunjukan rata-rata country of origin
persepsi kualitas dari kelima merek sepatu
kepada merek Yonex, Li Ning,Victor, RS dan
identik atau tidak terdapat perbedaan. Nilai
League sama (identik) dalam satu kelompok
rata-rata persepsi kualitas pada merek
ditunjukan dengan p value 0,796 > 0,05 (α).
Yonex, Li Ning,Victor, RS dan League sama
H0
diterima,
sehingga
10
disimpulkan bahwa rata-rata nilai
Forum Manajemen Indonesia 6 Medan 2014
(identik) dalam satu kelompok ditunjukan
nilai kepercayaan dari kelima merek sepatu
dengan p value 0,450 > 0,05 (α).
identik atau tidak terdapat perbedaan. Rata-
Hasil ini uji beda ini juga sama dengan uji
rata kepercayaan kepada merek Yonex, Li
beda pada variabel country of origin
Ning,Victor, RS dan League sama (identik)
menimbulkan
dalam satu kelompok ditunjukan dengan p
pertanyaan,
dengan
perbedaan image negara asal merek yang
diketahui
pengguna
sepatu
value 0,275 > 0,05 (α).
seharusnya
Hasil ini uji beda ini memperkuat
memiliki perbedaan yang sangat berarti
temuan pada dua uji beda terdahulu jika
pada persepsi kualitas. Tidak bisa dipungkiri
country origin dan persepsi kualitas tidak
jika negara Jepang terkenal dengan pembuat
adaperbedaan (identik). Dengan perbedaan
produk yang berkualitas dan berteknologi,
image negara asal merek yang diketahui
Korea Selatan juga sekarang merupakan
pengguna sepatu tidak membuat mereka
pembuat produk yang berkualitas dan sarat
memiliki
mengandung
dengan
kepercayaan pada ke lima merek sepatu.
kemampuanya dalam memproduksi barang
Mereka percaya pada kualitas, kekuatan
berteknologi tinggi namun dengan biaya
sepatu, keunikan serta kenyamanannya
murah, demikianjuga Denmark. Indonesia
meski sepatu itu diproduksi di negara lain.
teknologi,
China
perbedaan
atas
persepsi
masih mencoba bertarung dengan produk
lainnya. Jika melihat kondisi negara tersebut
maka seharusnya ada perbedaan persepsi
V.KESIMPULAN
1.
Negaraasalproduk (country of origin)
kualitas pada produk sepatu ini. Namun dari
berpengaruh
hasil jawaban terbuka diketahui bahwa
terhadappersepsikualitasproduksepatuola
mereka tahu jika sebagian besar sepatu itu
h raga denganarahhubunganpositif.
tidak lagi diproduksi di negara asalnya
2.
Negaraasalproduk (country of Origin)
(import) namun sudah diproduksi di negara
berpengaruh
lain, sehingga persespi mereka sama.
terhadappersepsikepercayaanpadamereks
Uji
beda
kepercayaan
pada
epatuolah
merek
denganarahhubunganpositif.
produk Yonex, Li Ning, Victor, RS dan
League.
Dari tabel ANOVA didapat p value =
raga
3.
Nilai p value dan rata-rata nilaicountry
of
0,113 dengan demikian dapat disimpulkan
origindarikelimamereksepatuidentikataut
karena p value > 0,05 maka H0 diterima,
idakterdapatperbedaan.
sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata
Proceeding FMI 6 Medan
Forum Manajemen Indonesia 6 Medan 2014
4.
5.
6.
7.
Nilai
p
value
dan
rata-rata
tetap menjaga kualitas produk, membuat
nilaipersepsikualitasdarikelimamereksep
desain yang bagus dan juga menciptakan
atuidentikatautidakterdapatperbedaan.
kenyamanan dalam
P
rata-rata
Persepsi kualitas dan kepercayaan tidak
nilaikepercayaandarikelimamereksepatui
cukup hanya diperoleh dari positive word
dentikatautidakterdapatperbedaan.
of mouth, namun juga harus di barengi
Temuan empirik dalam penelitian ini
dengan kegiatan komunikasi pemasaran
adalah memberikan kontribusi pada
yang baik. Dari pengamatan peneliti
analisis country of origin, persepsi
hanya satu merek yang pernah peneliti
kualitas dan persepsi kepercayaan serta
ketahui melaksanakan kegiatan promosi
bagaimana
perilaku konsumen pada
di media televisi. Hal ini berbeda jauh
pengguna sepatu olah raga khususnya
dengan merek sepatu olah raga yang
pangguna sepatu olah raga bulutangkis
sudah memiliki brand terkenal. Uji beda
dan basket di Surabaya.
menunjukan
bahwa
pengguna
Kontribusi pada analisis variabel yang
negara
merek
pembuat
diteliti,
menciptakan persepsi
mereka dan pengguna tahu jika sepatu itu
kualitas dan kepercayaan peran dari
sudah tidak lagi di produksi di negara
country origin begitu kuat, hal ini
asalnya,oleh sebab itu penguatan brand
dibuktikan dengan ditemukannya dua
misalnya dengan promosi menggunakan
jalur
bintang lokal bisa memberi dampak yang
value
dan
untuk
untuk
menciptakan
persepsi
kualitas dan persepsi kepercayaan pada
asal
menggunakannya.
tahu
sepatu
signifikan.
pengguna sepatu olah raga khususnya
9. Keterbatasan penelitian, kuesioner yang
olah raga bulutangkis dan basket.
diedarkan
khusus
untuk
identitas
8. Temuan untuk kebijakan, dari pertanyaan
responden beberapa tidak diisi lengkap,
terbuka ditemukan, lima merek sepatu
sehingga data yang diperoleh juga tidak
yang diteliti teman dan keluarga adalah
lengkap
sumber informasi awal tentang sepatu
dengan negara asal merek, meskipun
yang mereka gunakan. Hal ini memberi
untuk isian tentang variabel semua terisi
kesan bahwa positive word of mouth
lengkap .
khusus
yang
berhubungan
dapat meningkatkan persepsi kualitas dan
10. Penelitian ini dilakukan hanya pada
persepsi kepercayaan pada merek sepatu
pengguna sepatu olah raga bulutangkis
yang mereka gunakan, dengan demikian
dan basket pada beberapa club di
kelima merek tersebu disarankan untuk
Surabaya
12
dan
belum
mencerminkan
Forum Manajemen Indonesia 6 Medan 2014
gambaran
secara
umum,
sehingga
memiliki keterbatasan untuk generalisasi
hasil studi.
11. Dalam
prosedur
pengumpulan
data
dilakukan dengan dua prosedur yaitu
dengan kuisioner dan wawancara. Namun
dalam
dihadapai
prakteknya
adalah
kesulitan
sulitnya
yang
menemui
meaningful customer relationships:
Why some companies and brands
mean more to their customers.
Managing Service Quality. 13 (1):
178-186.
Curran, J.M., Rosen, D.. and Surprenant,
C, 1998. The development of
trust:
anAlternative
conceptualization, in Anderson, P.
(Ed.), EMAC Precceding
Annual
Conference, European Marketing
Academy, Stockholm, pp.110-30
responden secara langsung karena saat
pemberian kuisioner, situasi responden
dalam keadaan kurang siap karena setelah
selesai olah raga atau kebetulan saat
mereka istirahat (break) sehingga ada
kemungkinan
responden
kurang
memahami pertanyaan atau pernyataan
yang akan mempengaruhi derajad presisi
dan konklusi hasil penelitian.
REFERENSI
Aaker, D.A, 1991. Managing Brand
Equity: Capitalizing on the Value of
a BrandName, New York, NY: The
Free Press.
Aaker J.L, 1997. Dimensions of brand
personality,
Journal
of
MarketingResearch,Vol. 34, N0.3,
pp 347-356.
Ahmed, Z.U., James, P. J., dan Lim, C. B.
2008. “Does country of origin
mater
forlow-involvement
products?” International Marketing
Review 12(1) 102-120
Ballester DE, Alemán MJL, 2001. Brand
trust in the context of consumer
loyalty,European
Journal
of
Marketing; 35 (11/12): 1238-1258.
Barnes, James G, 2003. Establishing
Delgado-Ballester, E., Munuera-Alemán,
J.L., Yagüe-Guillén, M.J, 2003.
Development and validation of a
brand trust scale. International
Journal of Market Research, 45 (1),
35-53.
Deepak Sirdeshmukh, Jagdip Singh, and
Barry Sabol, 2002. “Consumer
Trust, Value and Loyalty in
Relational Exchanges,” Journal of
Marketing (66), January, (15-37).
Han, C.M, 1989. Country image: Halo or
summary construct? Journal of
Marketing Research.
Insch, Gary S., and McBride J. Brad,
2004.The Impact of Country of
Origin
Cues
on
Consumer
Perception of Product Quality: A
Binational Test of The Decomposed
Country of Origin Construct.
Journal of Business Research, Vol.
57 pp.256-265
Keller Lane Kevin,1993. Strategic Brand
Management:
Building,
Measuring, andManageing Brand
Equity. Third Edition, Pearson
International Edition.
Lau, G.T., and S.H. Lee, 1999. Consumers’
Trust in a Brand and the Link to
BrandLoyalty, Journal of Market
Focused Management, No. 4, pp.
Proceeding FMI 6 Medan
Forum Manajemen Indonesia 6 Medan 2014
341-370.
Wong, Chui Yim., Polonsky,Michael J.,
and Garma, Romana, 2008. The
Impac of Consumer Ethnocentrism
and Country of Origin SubComponents For High Involvement
Products on Young
Chinese
Consumer’ Product Assessments,
Asia Pasific. Journal of Marketing
and Logistics, Vol. 20, No. 4, pp
455-478
Lin, C.H., and Kao, D.T, 2004. “The
Impacts of Country of Origin on
Brand Equity”. The Journal of
American Academy of Business,
Cambridge, September.
Morgan, RM., and Hunt, S.D., 1994. The
commitment-trust
theory
of
relationship marketing. Journal of
Marketing. 58 (July), 1994.
Yasin, Norjaya Mohd, Mohd Nasser Nor,
and Osmand Mohammad. 2007.
DoesImage of Country Origin
Matter to Brand Equity?. Journal of
Product & Brand Management . 16,
38-48
Nagashima, Akira., A Comparison of
Japanese and Products: Implication
on
International
Marketing.
Columbia
Journal
of
World
Business, Summer, 16: 31-35
Young, L., 2006. Trust: looking forward
and back. Journal of Business and
Industrial Marketing.
Papadopoulos, N & L Heslop., 1993. What
product-country images are and
arenot.In Papadopoulos, N & L
Heslop, editors, Product-Country
Images. New York: International
Business Press.
Yoo, B., Donthu,N. And Lee, S., 2000. An
Examination of Selected Marketing
MixElements and Brand Equity.
Journal of the Academy of
Marketing Science,Vol. 28No. 2, pp.
195-211.
Parasuraman, Berry and Zeithaml., 1990.
"An Empirical Examination of
Relationships in an Extended
Service Quality Model," Marketing
Science Institute Research Program
Series, December, Report No. 90122.
WEB:
http://www.indonesiaberprestasi.web.id/ber
ita-prestatif/karya-anak-bangsa/leaguesepatu-lokal-yang-menembus-pasarglobal/.
Soni Harsono, 2012. Pengaruh brand
personality congruity terhadap trust
in a brand, brand attachment, brand
commitment dan
brand loyalty
pengguna merk “X” di Surabaya.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Airlangga, Disertasi.
Biodata Penulis
Soni Harsono,memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi
(Drs),
Jurusan
ManajemenUniversitas
PalangkarayaKalimantan Tengah lulus tahun
1990. Memperoleh gelar Magister Science
(M.Si) Program Pasca Sarjana Universitas
Airlangga Surabaya, lulus tahun 2000.
Memperoleh gelar Doktor (Dr) dari Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga
Surabaya, lulus tahun 2012.Saat ini menjadi
Dosen di STIE Perbanas Surabaya dan
Thakor, M.V. and Katsanis, L.P., 1997. “A
Model of Brand and Country
Effects onQuality Dimensions:
Issues of Implication”’ Journal of
International Consumer Marketing,
Vol. 9 No. 3, pp. 79-100.
14
Forum Manajemen Indonesia 6 Medan 2014
pengurus Ikatan Sarjana Ekonomi (ISEI)
Cabang Surabaya.
Proceeding FMI 6 Medan
NEGARA ASAL MEREK (COUNTRY OF ORIGIN) DAN HUBUNGANNYA DENGAN
PERSEPSI KUALITAS SERTA KEPERCAYAAN PADA MEREK PRODUK SEPATU
OLAH RAGA
Soni Harsono
Program Studi Manajemen,S TI E P er banas Sur abaya
email:soni@per banas.ac. id
Abstrak – Banyak produk yang selalu dievaluasi dan dihubungkan dengan negara asal merek
(Country of Origin) sebagai faktor pembeda yang potensial pada pasar di masing-masing
negara. Oleh sebab itu citra dan mutu yang mengindikasikan persepsi kualitas serta identitas
merek perlu untuk selalu dipertahakan. Salah satu strategi yang dapat digunakan adalah
dengan mengasosiasikan sebuah merek dengan negara asalnya (country of origin) yang bisa
menambah kepercayaan konsumen akan sebuah produk, bahan produk atau kapabilitasnya
yang dapat mempengaruhi ekuitas merek. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini
adalah apakah ada pengaruh negara asal merek (country origin) terhadap persepsi kualitas
dan kepercayaan masing-masing merek sepatu dan apakah ada perbedaan negara asal merek
(country of origin) pada persepsi kualitas dan kepercayaan pada masing-masing merek
sepatu.Jenis penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian eksplanotori yang bertujuan
menguji serta menjelaskan hubungan kausal antar variabel. Sampel dalam penelitian ini
adalah pengguna sepatu olah raga (klub bulutangkis dan basket) merek Yonex, Li Ning,
Victor, Reinforce Speed (RS) dan League di Surabaya sebanyak 125responden.Teknik analisis
data dengan menggunakan regresi sederhana dan uji beda, data diolah dengan SPSS 18.
Hasil penelitian ini adalahterdapat pengaruh negara asal merek (country of origin) terhadap
persepsi kualitas dan kepercayaan pada produk sepatu olah raga dengan arah hubungan
positif. Nilai p value 0,450 > 0,05 (α) untuk persepsi kualitas dan nilai p value 0,275 > 0,05
(α) untuk kepercayaan, serta rata-rata nilai persepsikualitas dan kepercayaan menunjukan
lima merek sepatu adalah identik (tidak terdapat perbedaan).
Kata Kunci:Negara Asal Merek (country of origin), Persepsi Kualitas dan Kepercayaan.
karena banyak perusahaan-perusahaan yang
I.PENDAHULUAN
Ketatnya persaingan antar produk sejenis
saat ini sangat terasa. Produk-produk itu
menawarkan manfaat, fitur dan bahkan
layanan yang hampir sama, dan bahkan
merek produk pun sulit untuk dibedakan.
Merek-merek
ini
banyak
yang
kedengarannya asing ditelinga konsumen,
entah itu merek yang berasal dari negara lain
maupun buatan negara itu sendiri, karena
sedikit sekali yang menggunakan bahasa
lokal misalnya bahasa Indonesia. Hal ini
melakukan pemasaran internasional, merek
tersebut
tidak
hanya
ada
di
negara
pembuatnya saja tetapi juga terdapat di
negara lain. Sebagai contoh sepatu merek
Yonex (Jepang), Nike (Amerika), Adidasdan
Puma (Jerman) Converse (Amerika), League
dan Eagle (Indonesia) dan banyak lagi merek
lainnya dapat kita temui di negara Indonesia.
Keadaan seperti ini membuat konsumen
berada pada posisi yang sangat kuat, karena
banyak tersedianya pilihan untuk memenuhi
Proceeding FMI 6 Medan
Forum Manajemen Indonesia 6 Medan 2014
suatu kebutuhan namun juga sekaligus
konsumen untuk membeli sebuah produk,
membuat bingung oleh sebab banyaknya
karena ini merupakan salah satu pembeda
pilihan.
penting antara berbagai merek produk dan
Konsumen pada umumnya menjadi lebih
persepsi
kualitas
juga
mengindikasikan
sadar terhadap implikasi-implikasi, manfaat-
bahwa produk tersebut memiliki harga yang
manfaat dan kekuatan merek yang dikelola
premium, dengan demikian persepsi kualitas
dengan baik. Terdapat tiga sifat fundamental
merupakan tahapan ketiga untuk menuju
yang membedakan suatu merek sejati dalam
loyalitas merek yang pada akhirnya dapat
pikiran konsumen: internalisasi kesan-kesan,
meningkatkan
posisi khusus dalam mata pikiran konsumen,
kesadaran merek serta asosiasi merek dimana
serta manfaat emosional dan fungsional yang
konsumen dapat menilai sebuah produk dari
dirasakan. Pada akhirnya merek bukan apa
citra, mutu dan harganya.
yang dibuat di pabrik, tercetak di dalam
Selain
ekuitas
citra
merek,
dan
setelah
mutu
yang
kemasan atau apa yang diiklankan oleh
mengindikasikan persepsi kualitas konsumen
pemasar, tetapi apa yang ada di dalam
perlu untuk selalu dipertahakan, tidak kalah
pikiran konsumen. (Soni, 2012)
pentingnya yang juga perlu dipertahankan
Memahami pentingnya sebuah merek
maka
perlu
sangat
mengidentifikasi
perlu
secara konsisten adalah identitas merek,
untuk dapat
dimana
identitas
merek
ini
merupakan
nilai dan manfaat dari
sekumpulan asosiasi merek yang unik. Salah
sebuah merek. Salah satu orang yang berjasa
satu strategi yang dapat digunakan adalah
dalam pengindetifikasian nilai sebuah merek
dengan
adalah A. Aker. Dikatakannya bahwa merek
dengan negara asalnya (country of origin)
itu dapat di kelompokan dalam 5 (lima)
yang bisa menambah kepercayaan konsumen
kategori yaitu, kesadaran merek (brand
akan sebuah produk, bahan produk atau
awareness)
asosiasi
kapabilitasnya yang dapat mempengaruhi
association),
kesan
merek
kualitas
(brand
(percived
mengasosiasikan
sebuah
merek
ekuitas merek.
quality), loyalitas merek (brand loyalty) dan
Tidak dapat dipungkiri jika dipikiran
aset-aset lainnya. Lima (5) kategori ini
konsumen negara seperti Amerika, Eropa,
disebut dengan ekuitas merek (brand equity).
dan
A.Aker (1997).
menghasilkan produk yang memiliki kelas
Dalam konteks merek, citra negara asal
juga
mempengaruhi
persepsi
Jepang
akan
selalu
dipersepsikan
tersendiri dibanding negara-negara lainnya
kualitas.
misalnya
Persepsi kualitas merupakan salah satu alasan
seperti Indonesia
Pengidentifikasian
2
produk
dan China.
tersebut
bisa
Forum Manajemen Indonesia 6 Medan 2014
dilihat dari nama produk itu sendiri yang
lokal-yang-menembus-pasar-global/.
umumnya menggunakan bahasa dari negara
Diunduh, 21 Juni 2014 jam 22.35.
asalnya atau penggunaan tulisan “made in”
Selain persepsi kualitas dalam konteks
yang dapat diartikan sebagai negara dimana
merek, citra negara asal juga memepengaruhi
produk itu dibuat.
kepercayaan pada merek. Han (1989) dalam
and
penelitiannya mengemukakan bahwa ketika
Heslop (1993), menemukan bahwa banyak
konsumen tidak mengenal produk yang
perusahaan menggunakan asosiasi positif
dihasilkan
dengan country of origin untuk keuntungan
mempengaruhi
dalam memasarkan produk-produk mereka.
dalam berbagai produk dan merek yang
Untuk dapat mensejajarkan dengan merek
diproduksi oleh negara tersebut. Sedangkan
global, maka seringkali produk lokal dalam
apabila konsumen mengenal produk dari
sebuah negara meniru desain ataupun merek
suatu negara,
produk yang sudah terkenal, misalnya merek
tersebut akan menjadi sebuah konsep yang
produk elektronik polytron yang seolah-olah
menyatu antara produk yang dihasilkan
produk ini adalah buatan negara lain, padahal
dengan merek produk tersebut, dimana
produk ini adalah asli buatan Indonesia.
konsumen akan percaya mengenai atribut
Contoh lain adalah sepatu merek Specs,
produk dan merek yang dihasilkan oleh
Eagle, League, dan Speed yang semua buatan
negara tersebut.
Penelitian
oleh
Papodoupoulus
dalam negeri. Khusus untuk sepatu merek
dari
suatu
negara,
pengetahuan
akan
konsumen
reputasi terhadap
negara
Young (2006) mendefinisikan konsep
pasar
kepercayaan konsumen sebagai gabungan
internasional. Di luar negeri, nama League
antara emosi dan penilaian yang dapat
juga dikenal. Tahun 2010 yang lalu, League
berkembang
berhasil menembus pasar ekspor di Amerika
kewaktu. Penelitian Ahmed. et al (2008)
Serikat. Bahkan, League membangun design
menyatakan bahwa konsumen mempunyai
office di Portland serta membangun office di
persepsi tertentu mengenai lokasi/negara
San Fransisco, Huston, juga Columbia.
tempat suatu produk dihasilkan. Ketika
Masuknya sepatu produk lokal ke negara
konsumen
adidaya tersebut tentu saja merupakan sebuah
lokasi suatu produk dihasilkan, maka dalam
prestasi dari produk nasional. Sumber:
pengambilan keputusan pembelian akan
http://www.indonesiaberprestasi.web.id/berit
dipengaruhi oleh persepsi konsumen akan
a-prestatif/karya-anak-bangsa/league-sepatu-
negara tersebut. Hal yang sama di sampaikan
League
yang
dapat
menembus
dan
hanya
berubah
dari
mempunyai
waktu
informasi
oleh Lin and Kau (2004) menyatakan bahwa
Proceeding FMI 6 Medan
Forum Manajemen Indonesia 6 Medan 2014
dalam proses pembelian
hanya
lokal juga tidak kalah ada merek sepatu
konsumen tidak
mempertimbangkan
pada
faktor
merek Astec, League, Eagle, Specs dan
kualitas dan harga dari sebuah merek, tetapi
Plypower, juga bersaing memperebutkan
juga faktor lain termasuk negara asal merek
pasar sepatu olah raga khususnya sepatu olah
(country of origin). Yasin. et al (2007)
raga badminton dan basket. Fenomena
mengungkapkan bahwa label “made in” yang
masuknya berbagai merek asing dan adanya
menempel pada sebuah produk, menjadi
merek
pertimbangan konsumen dalam menentukan
berbahasa asing saling
keputusan pembelian terhadap suatu barang
menawarkan berbagai keunggulan produk
atau jasa.
mereka untuk menciptakan kepercayaan,
lokal yang
menggunakan brand
bersaing dalam
sangat sedikit sekali diteliti sehingga inilah
Sepatu merupakan produk yang banyak
di produksi oleh banyak negara. Hampir
yang
semua negara
penelitian ini.Tujuan penelitian ini adalah
memiliki produk buatan
dijadikan
dasar
kebaruan
dalam
dalam
untuk mengetahui pengaruh negara asal
pemasaran
merek (country of origin) terhadap persepsi
internasional, maka ada banyak merek sepatu
kualitas dan kepercayaan pada sepatu olah
yang masuk dalam sebuah negara, dan
raga dan untuk mengetahuiperbedaan country
bahkan ada banyak merek sepatu buatan
of origin, persepsi kualitas dan kepercayaan
sebuah negara yang menjadi merek global.
pada produk Yonex, Li Ning, Victor, Reinfoce
Nike dan Converse asal merek sepatu dari
Speed (RS) dan League.
negaranya
sendiri.
perkembangannya
Namun
karena
Amerika Serikat, Adidas dan Puma asal
merek sepatu dari negara Jerman, adalah
II.LANDASAN TEORI
Country Of Origin
contoh merek global yang peredarannya ada
Menurut Thakor dan Katsanis (1997),
di seluruh dunia. Namun selain produk
definisi country of origin adalah negara
sepatu buatan negara Jerman dan Amerika
dimana suatu produk di produksi. Sedangkan
Serikat, produk sepatu dari negara Asia juga
menurut Nagashima (1970) country of origin
beredar di Indonesia, sebagai contoh adalah
merupakan gambaran, reputasi, steroetipe,
sepatu olah raga merek Yonex berasal dari
yang dikaitkan oleh para pebisnis dan
Jepang, sepatu olah raga merek Victor dari
konsumen
negara Korea Selatan,sepatu oleh raga merek
pada
suatu
negara
tertentu.
Pencitraan akan negara asal merek dibentuk
Li Ning dari negara China, sepatu merek
oleh variabel-variabel lain yaitu keterwakilan
Reinforce Speed (RS) dari Denmark juga
produk, karakteristik negara, latar belakang
membanjiri pasar sepatu di Indonesia. Merek
4
Forum Manajemen Indonesia 6 Medan 2014
ekonomi dan politik sejarah serta tradisi.
produk, loyalitas konsumen terhadap merek
Sedangkan menurut Keller (1993) country of
produk dan penilaian khusus oleh konsumen
origin dapat mempengaruhi ekuitas merek
terhadap merek produk. Objek yang diteliti
melalui penciptaan asosiasi merek tersebut.
adalah produk elektronik rumah tangga
Oleh sebab itu country of origin merupakan
seperti Televisi, Kulkas dan air conditioner
salah satu syarat dalam atribut produk yang
(AC).
mempengaruhi evaluasi konsumen dalam
terdapat pengaruh yang sangat signifikan
mengidentifikasikan
pada pembentukan brand equity khususnya
asal
negara
suatu
produk.
penelitian
mereka
adalah
brand loyalty ketika terdapat faktor country
Dalam perkembangannya
country of
origin melahirkan beberapa konsep baru atas
dasar hasil penelitian yang dikembangkan,
konsep
Hasil
itu
negara
keseluruhan kualitas atau keunggulan dari
tempat produk dimanufaktur atau di produksi
sebuah produk atau jasa dengan percaya
atau juga dirakit (Ekechuku and Onyemah,
berkenaan dengan maksud yang diharapkan.
1999 dalam Wong,et al (2008). Selain
Persepsi kualitas merupakan hal yang penting
country of manufacturer ada lagi konsep
bagi konsumen, karena atas dasar inilah salah
menurut Insch and Bride (2004) yang disebut
satu
country of design yang merupakan negara
keputusan konsumen dalam memilih merek
tempat
produk yang akan dibeli. Lebih lanjut Aaker
menjadi
produk
tempat
country
Aaker (1991) mendefinisikan persepsi
kualitas adalah persepsi konsumen terhadap
yang
lain
Persepsi Kualitas
of
manufacturer
antara
of origin yang disertakan.
didefinisikan
didisain,
merek
dan
secara
biasanya
umum
faktor
(1991)
yang
dapat
mengemukakan
mempengaruhi
bahwa
persepsi
diasosiasikan, selain itu adakonsep yang
kualitas merupakan bagian utama atau inti
disebut country of assembly dan country of
dari kerangka ekuitas merek yang berbasis
part.
konsumen, oleh sebab itu persepsi kualitas
Yasin, et al (2007) dalam penelitiannya
berjudul Does Image of Country of Origin
sebagai suatu dimensi dari ekuitas merek.
Persepsi kualitas akan menambah nilai
matter to brand equity?. yang meneliti
merek
tentang citra asal negara suatu merek
memberikan alasan yang baik bagi konsumen
mempengaruhi
untuk membeli
ekuitas
merek
terhadap
yang
suatu
dalam
beberapa
kasus
sebuah produk, selain itu
produk yang dihasilkan dari negara tersebut,
penanda
merek
yang
dapat
dimana ekuitas merek yang terdiri dari
membedakan dirinya dengan pesaing, untuk
dimensi kesadaran konsumen terhadap merek
menentapkan harga premium dan juga
Proceeding FMI 6 Medan
Forum Manajemen Indonesia 6 Medan 2014
memiliki dasar yang kuat untuk perluasan
menjelaskan
merek. Persepsi kualitas dirasakan tinggi
Kepercayaan ada ketika salah satu pihak
oleh konsumen jika terjadi ketika konsumen
memiliki keyakinan pada kehandalan dan
mengenali perbedaan dan keunggulan merek
integritas mitra pertukarannya (Morgan and
terhadap pesaing. Yoo and Lee (2000)
Hunt, 1994). Sedangkan menurut Curran. et
memaparkan bagi para pemasar, persepsi
al., (1998) kepercayaan adalah sesuatu yang
kualitas tinggi dapat mendukung harga
berkembang tiap waktu. Jika kepercayaan
premium,
dapat
pada merek telah tumbuh, reaksi yang
menciptakan margin keuntungan yang lebih
diharapkan adalah kemauan untuk membeli
besar
ulang.
dan
bagi
pada
gilirannya
perusahaan
yang
dapat
loyalitas
sesungguhnya.
Lau and Lee (1999) mendefinisikan
diinvestasikan kembali dalam ekuitas merek.
kepercayaan pada merek adalah sebagai
Sedangkan untuk kualitas pelayanan jasa
Parasuraman, Zeithaml dan Berry (1990)
kesediaan
memaparkan ada lima dimensi, yaitu: (1)
meskipun berhubungan langsung dengan
Bukti
risiko, karena adanya harapan (ekspektasi)
fisik
(tangibles);
(realibility);
(3)
(responsiveness);
(2)
Keandalan
Tanggung
(4)
untuk
konsumen
jawab
percaya
yang
pada
menginginkan
merek
merek
tersebut akan menghasilkan hal-hal positif
Keahlian/Jaminan
yang berguna sesuai dengan harapannya.
(assurance) dan (5) Rasa peduli (emphaty).
Lau and Lee (1999) berpendapat
Kepercayaan
Kepercayaan akan memungkinkan
terdapat tiga faktor yang mempengaruhi
konsumen untuk menyederhanakan proses
kepercayaan pada merek yaitu: merek itu
pemilihan merek dan mengurangi waktu
sendiri, perusahaan pembuat merek, dan
yang diperlukan untuk membuat keputusan
konsumen
pembelian.
pula
kepercayaan pada merek akan menimbulkan
mengurangi pembelian yang tidak pasti. Ini
loyalitas merek yang berhubungan dengan
adalah keuntungan yang dapat diperoleh dari
tiga faktor yaitu: (1) Brand characteristic (2)
kepercayaan pada merek.
Company characteristicdan (3) Consumer-
Kepercayaan
dapat
merupakan
variabel
memproposisikan
bahwa
brand characteristic.
Kepercayaan (trust) dalam perspektif
relasional
dan
Ballester
yang
and
Aleman
(2001)
memediasi hubungan antara sikap tertentu
dipandang dari psikologi sosial, kepercayaan
dan behavioral outcomes (Morgan and Hunt,
dipandang
1994).
hubungan sosial yang sangat berharga.
Kepuasan yang didorong oleh
Kepercayaan
kepercayaan pada suatu merek akan lebih
6
sebagai
pada
fitur
intrinsik
merek
dari
merupakan
Forum Manajemen Indonesia 6 Medan 2014
konstruksi penting dalam pemasaran karena
kausalantarvariabel.
mempengaruhi sikap positif konsumen dan
Populasidalampenelitianiniadalah
menguntungkan, dan hasil dalam komitmen
para penggunasepatuolah raga merekYonex,
merek, sebuah ekspresi hubungan yang
Li
sukses antara konsumen dan merek.
Surabaya.Sampeldalampenelitianiniadalahpe
Menurut Barnes (2003) kepercayaan
Ning,
Victor,
RSdanLeague
di
nggunasepatuolah raga (club bulutangkisdan
adalah keyakinan bahwa seseorang akan
basket)
menemukan apa yang diinginkan kepada
RSdanLeague
mitra
Surabaya.Teknikpengambilansampelnyaadal
pertukaran,
melibatkan
dan
kesediaan
kepercayaan
seseorang
untuk
merekYonex,
Li
Ning,
Victor,
di
ahdenganmenggunakanteknikaccidental
bertingkah laku tertentu karena keyakinan
sampling.Jumlahsampeldalampenelitianiniad
bahwa mitranya akan memberikan apa yang
alahsebanyak
ia
denganteknikpengambilan
harapkan
dan
suatu
harapan
yang
125
orang
data
umumnya dimiliki seseorang bahwa kata,
melaluikuisioner. Dilakukan uji validitas,
janji atau pernyataan orang lain dapat
reliabilitas dan normalitas. Teknik analisis
dipercaya.
data menggunakan regresi sederhana dan uji
Delgado, et al (2003) mendefinisikan
beda dengan menggunakan SPSS 18.
kepercayaan pada merek sebagai dugaan atau
IV. PEMBAHASAN
harapan dengan keyakinan akan reliabilitas
Uji Validitas, Reliabilitas dan Normalitas
dan niat suatu merek dalam situasi yang
Perhitungan SPSS dari semua indikator
melibatkan
variabel country of origin, persepsi kualitas
risiko
bagi
konsumen.
hasil
dan kepercayaan di peroleh hasil r-hitung
interaksi
diatas 0,400 diatas nilai ini lebih besar dari
Sabol
nilai r-tabel yaitu 0,175. Dengan demikian
kepercayaan
uji validitas menunjukan bahwa semua
konsumen sebagai harapan konsumen bahwa
indikator dinyatakan valid. Uji reliabilitas
penyedia
hasil perhitungan SPSS dari semua indikator
Kepercayaan
pengalaman
berevolusi
masa
lalu
sebelumnya.Sirdeshmukh,
(2001)
dari
dan
Singh,
mendefinisikan
jasa
dapat
dipercaya
atau
diandalkan dalam memenuhi janjinya.
variabel country of origin, persepsi kualitas
III.METODE PENELITIAN
dan
Penelitianinitermasukdalamjenispenel
itianeksplanotori
(explanatory
research)
kepercayaan di peroleh hasil Alpha
diatas 0,70 diatas nilai ini lebih besar dari
Cronbach Alpha 0,60. Dengan demikian uji
yang
reliabilitas
menunjukan
bertujuanmengujisertamenjelaskanhubungan
variabel dinyatakan reliabel.
bahwa
semua
Proceeding FMI 6 Medan
Forum Manajemen Indonesia 6 Medan 2014
Uji
normalitas
histogram
dilihat
menunjukan
dari
pola
output
distribusi
normal dan grafik normal pola Gambar 1
Tabel2
COEFFICIENTS
menunjukan penyebaran titik-titik di sekitar
garis diagonal, dan mengikui arah garis
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
diagonal dengan demikian antara variabel
country
of
origindengan
Model
kepercayaan
1
B
(Constant)
Std. Error
Beta
t
Sig.
14.462
1.672
8.651
.000
.367
.063
.462 5.780
.000
mengindikasikan model regresi memenuhi
COO_X
asumsi normalitas.
a. Dependent Variable: Kwlts_Y
Pembelian produk konsumen (shopping)
dibutuhan banyak pertimbangan sebelum
membelinya.
Salah
satu
tersebut adalah citra merek
memproduksi
produk
pertimbangan
negara yang
tersebut.
Image
negara yang memproduksi produk yang
akan dibeli tersebut adalah negara yang
Gambar. 1. Grafik Normal
memiliki teknologi maju, negara yang
memproduksi dan memiliki desain produk
Pengaruh negara asal produk (country of
yang baik, negara yang diketahui memiliki
origin) terhadap persepsi kualitas.
Rata-rata
kreatifitas baik dalam berproduksi. Selain
nilai persepsi kualitas
alasan di atas juga pertimbangan lain adalah
24,04 dengan standar deviasi 2,77 dan rata-
negara yang memproduksi produk yang
rata country of origin adalah 26,09 dengan
standar
deviasi
sebesar
akan dibeli tersebut juga negara yang
3,49.Persepsi
memiliki kualitas dalam berproduksi dan
kualitas berhubungan positif signifikan
pertimbangan lain adalah produk yang akan
dengan country of origin sebesar 0,462,
dibeli adalah produk dari
dengan nilai probabilitas sebesar 0,000 <
negara yang
memilikik citra sebagai negara maju.
0,05 dan besarnya hubungan kualitas
Penelitian
dengan country of origin sebesar 0,46. Tabel
penelitian
2 menunjukan nilai probabilitas t-hitung
ini
Yoo
mendukung
and
Lee
hasil
(2000)
memaparkan bagi para pemasar, persepsi
sebesar 0,00 menunjukan country of origin
kualitas tinggi dapat mendukung harga
berpengaruh terhadap persepsi kualitas.
premium,
8
dan
pada
gilirannya
dapat
Forum Manajemen Indonesia 6 Medan 2014
menciptakan margin keuntungan yang lebih
0,000 < 0,05 dan besarnya hubungan
besar
kepercayaan
bagi
diinvestasikan
perusahaan
kembali
yang
dalam
dapat
ekuitas
country
of
originsebesar 0,33. Tabel 3, menunjukan
nilai probabilitas t-hitung sebesar 0,00
merek.
Penelitian ini juga mendukung hasil
penelitian Ahmed. et al., (2008) menyatakan
bahwa
dengan
konsumen
mempunyai persepsi
menunjukan bahwa country of origin
berpengaruh terhadap kepercayaan.
Berhubungan
dengan
kepercayaan
tertentu mengenai lokasi/negara tempat
merek, maka persepsi responden pada
suatu produk dihasilkan. Penelitian ini
sepatu olah raga dalam penelitian ini adalah
mendukung hasil penelitian Lin andKau
mereka
(2004) menyatakan bahwa dalam proses
gunakan memiliki reputasi (nama baik),
pembelian
hanya
dapat di percaya, berkinerja sangat baik,
mempertimbangkan pada faktor kualitas dan
tahu persis apa yang bisa di harapkan, bisa
harga dari sebuah merek, tetapi juga faktor
memprediksi dengan tepat kinerja sepatu
lain termasuk negara asal merek (country of
olah raga, bekerja konsisten (tidak berubah-
origin).
ubah), merek terbaik untuk kategori sepatu
Pengaruh negara asal produk (country of
olah
origin) terhadap kepercayaan.
dibandingkan merek-merek lain, memenuhi
konsumen
tidak
baik
COEFFICIENTS
1 (Constant)
COO_X
raga,
sepatu
berkinerja
yang
mereka
lebih
baik
kebutuhan dan melakukan tugasnya lebih
Tabel 3
Model
percaya
dibandingkan
merek-merek
lain.
Unstandardized
Standardized
Persepsi terhadap kepercayaan ini tentunya
Coefficients
Coefficients
sangat berhubungan sekali dengan negara
B
Std. Error
Beta
t
Sig.
25.541
3.186
8.017
.000
.471
.121
.331 3.889
.000
asal merek pembuat sepatu olah raga yang
mereka pakai.
Hasil penelitian ini mendukung hasil
penelitian
a. Dependent Variable: Kpcy_Y
oleh
Han
(1989)
yang
mengemukakan bahwa apabila konsumen
Nilai rata-rata
kepercayaan 37,82
dengan standar deviasi 4,96 dan rata-rata
country of origin adalah 26,09 dengan
standar deviasi sebesar 3,49. Kepercayaan
berhubungan
positif
signifikan
dengan
country of origin sebesar 0,331, hal ini juga
mengenal produk dari suatu negara, reputasi
terhadap negara tersebut akan menjadi
sebuah konsep yang menyatu antara produk
yang dihasilkan dengan merek produk
tersebut, dimana konsumen akan percaya
mengenai atribut produk dan merek yang
didukung dengan nilai probabilitas sebesar
Proceeding FMI 6 Medan
Forum Manajemen Indonesia 6 Medan 2014
dihasilkan oleh negara tersebut. Penelitian
Hasil ini menimbulkan pertanyaan,
ini juga mendukung hasil penelitian Lin
dengan perbedaan image negara asal merek
andKau (2004) yang menyatakan bahwa
yang diketahui pengguna sepatu seharusnya
dalam proses pembelian konsumen tidak
memiliki perbedaan yang sangat berarti
hanya
faktor
antara negara Jepang (Yonex) dengan China
kualitas dan harga dari sebuah merek, tetapi
(Li Ning), atau Victor (Korea Selatan), RS
juga faktor lain termasuk negara asal merek
(Denmark) dan League (Indonesia) namun
(country of origin). Selain itu juga sejalan
hasilnya tidak ada perbedaan. Dari hasil
dengan hasil penelitian Yasin. et al., (2007)
jawaban terbuka diketahui bahwa responden
mengungkapkan bahwa label “made in”
tahu negara asal merek sepatu yang mereka
yang menempel pada sebuah produk,
gunakan,
menjadi pertimbangan konsumen dalam
sebagian besar
menentukan keputusan pembelian terhadap
diproduksi di negara asalnya (import)
suatu barang atau jasa.
namun sudah diproduksi di negara lain,
Uji beda country of origin pada masing-
misalnya beberapa merek produk sepatu
masing merek sepatu (Yonex, Li Ning,
tersebut
Victor, RS dan League)
Indonesia dan juga di China sendiri,
mempertimbangkan
pada
Uji ANOVA dengan hipotesa H0 : rata-
namun
pengguna
sepatu
diproduksi
meskipun
demikian
di
tahu
jika
itu tidak lagi
Vietnam
komentar
dan
mereka
rata nilai country of origin dari kelima
menunjukan bahwa jawaban terbanyak
merek sepatu identik dan H1 : rata-rata nilai
menyatakan bahwa produk sepatu yang
country of origin dari kelima merek sepatu
mereka gunakan kuat,nyaman dipakai, dan
tidak identik dengan α = 0,05. H0 ditolak
terpercaya.
jika p value < 0,05. Dari tabel ANOVA
didapat p value = 0,367 dengan demikian
Uji beda persepsi kualitas pada produk
dapat disimpulkan karena p value > 0,05
Yonex, Victor, Li Ning, RS dan League.
maka
dapat
Dari tabel ANOVA didapat p value = 0,409
disimpulkan bahwa rata-rata niali country of
dengan demikian dapat disimpulkan karena
origin dari kelima merek sepatu identik atau
p value > 0,05 maka H0 diterima, sehingga
tidak terdapat perbedaan. Hal ini juga
dapat
ditunjukan rata-rata country of origin
persepsi kualitas dari kelima merek sepatu
kepada merek Yonex, Li Ning,Victor, RS dan
identik atau tidak terdapat perbedaan. Nilai
League sama (identik) dalam satu kelompok
rata-rata persepsi kualitas pada merek
ditunjukan dengan p value 0,796 > 0,05 (α).
Yonex, Li Ning,Victor, RS dan League sama
H0
diterima,
sehingga
10
disimpulkan bahwa rata-rata nilai
Forum Manajemen Indonesia 6 Medan 2014
(identik) dalam satu kelompok ditunjukan
nilai kepercayaan dari kelima merek sepatu
dengan p value 0,450 > 0,05 (α).
identik atau tidak terdapat perbedaan. Rata-
Hasil ini uji beda ini juga sama dengan uji
rata kepercayaan kepada merek Yonex, Li
beda pada variabel country of origin
Ning,Victor, RS dan League sama (identik)
menimbulkan
dalam satu kelompok ditunjukan dengan p
pertanyaan,
dengan
perbedaan image negara asal merek yang
diketahui
pengguna
sepatu
value 0,275 > 0,05 (α).
seharusnya
Hasil ini uji beda ini memperkuat
memiliki perbedaan yang sangat berarti
temuan pada dua uji beda terdahulu jika
pada persepsi kualitas. Tidak bisa dipungkiri
country origin dan persepsi kualitas tidak
jika negara Jepang terkenal dengan pembuat
adaperbedaan (identik). Dengan perbedaan
produk yang berkualitas dan berteknologi,
image negara asal merek yang diketahui
Korea Selatan juga sekarang merupakan
pengguna sepatu tidak membuat mereka
pembuat produk yang berkualitas dan sarat
memiliki
mengandung
dengan
kepercayaan pada ke lima merek sepatu.
kemampuanya dalam memproduksi barang
Mereka percaya pada kualitas, kekuatan
berteknologi tinggi namun dengan biaya
sepatu, keunikan serta kenyamanannya
murah, demikianjuga Denmark. Indonesia
meski sepatu itu diproduksi di negara lain.
teknologi,
China
perbedaan
atas
persepsi
masih mencoba bertarung dengan produk
lainnya. Jika melihat kondisi negara tersebut
maka seharusnya ada perbedaan persepsi
V.KESIMPULAN
1.
Negaraasalproduk (country of origin)
kualitas pada produk sepatu ini. Namun dari
berpengaruh
hasil jawaban terbuka diketahui bahwa
terhadappersepsikualitasproduksepatuola
mereka tahu jika sebagian besar sepatu itu
h raga denganarahhubunganpositif.
tidak lagi diproduksi di negara asalnya
2.
Negaraasalproduk (country of Origin)
(import) namun sudah diproduksi di negara
berpengaruh
lain, sehingga persespi mereka sama.
terhadappersepsikepercayaanpadamereks
Uji
beda
kepercayaan
pada
epatuolah
merek
denganarahhubunganpositif.
produk Yonex, Li Ning, Victor, RS dan
League.
Dari tabel ANOVA didapat p value =
raga
3.
Nilai p value dan rata-rata nilaicountry
of
0,113 dengan demikian dapat disimpulkan
origindarikelimamereksepatuidentikataut
karena p value > 0,05 maka H0 diterima,
idakterdapatperbedaan.
sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata
Proceeding FMI 6 Medan
Forum Manajemen Indonesia 6 Medan 2014
4.
5.
6.
7.
Nilai
p
value
dan
rata-rata
tetap menjaga kualitas produk, membuat
nilaipersepsikualitasdarikelimamereksep
desain yang bagus dan juga menciptakan
atuidentikatautidakterdapatperbedaan.
kenyamanan dalam
P
rata-rata
Persepsi kualitas dan kepercayaan tidak
nilaikepercayaandarikelimamereksepatui
cukup hanya diperoleh dari positive word
dentikatautidakterdapatperbedaan.
of mouth, namun juga harus di barengi
Temuan empirik dalam penelitian ini
dengan kegiatan komunikasi pemasaran
adalah memberikan kontribusi pada
yang baik. Dari pengamatan peneliti
analisis country of origin, persepsi
hanya satu merek yang pernah peneliti
kualitas dan persepsi kepercayaan serta
ketahui melaksanakan kegiatan promosi
bagaimana
perilaku konsumen pada
di media televisi. Hal ini berbeda jauh
pengguna sepatu olah raga khususnya
dengan merek sepatu olah raga yang
pangguna sepatu olah raga bulutangkis
sudah memiliki brand terkenal. Uji beda
dan basket di Surabaya.
menunjukan
bahwa
pengguna
Kontribusi pada analisis variabel yang
negara
merek
pembuat
diteliti,
menciptakan persepsi
mereka dan pengguna tahu jika sepatu itu
kualitas dan kepercayaan peran dari
sudah tidak lagi di produksi di negara
country origin begitu kuat, hal ini
asalnya,oleh sebab itu penguatan brand
dibuktikan dengan ditemukannya dua
misalnya dengan promosi menggunakan
jalur
bintang lokal bisa memberi dampak yang
value
dan
untuk
untuk
menciptakan
persepsi
kualitas dan persepsi kepercayaan pada
asal
menggunakannya.
tahu
sepatu
signifikan.
pengguna sepatu olah raga khususnya
9. Keterbatasan penelitian, kuesioner yang
olah raga bulutangkis dan basket.
diedarkan
khusus
untuk
identitas
8. Temuan untuk kebijakan, dari pertanyaan
responden beberapa tidak diisi lengkap,
terbuka ditemukan, lima merek sepatu
sehingga data yang diperoleh juga tidak
yang diteliti teman dan keluarga adalah
lengkap
sumber informasi awal tentang sepatu
dengan negara asal merek, meskipun
yang mereka gunakan. Hal ini memberi
untuk isian tentang variabel semua terisi
kesan bahwa positive word of mouth
lengkap .
khusus
yang
berhubungan
dapat meningkatkan persepsi kualitas dan
10. Penelitian ini dilakukan hanya pada
persepsi kepercayaan pada merek sepatu
pengguna sepatu olah raga bulutangkis
yang mereka gunakan, dengan demikian
dan basket pada beberapa club di
kelima merek tersebu disarankan untuk
Surabaya
12
dan
belum
mencerminkan
Forum Manajemen Indonesia 6 Medan 2014
gambaran
secara
umum,
sehingga
memiliki keterbatasan untuk generalisasi
hasil studi.
11. Dalam
prosedur
pengumpulan
data
dilakukan dengan dua prosedur yaitu
dengan kuisioner dan wawancara. Namun
dalam
dihadapai
prakteknya
adalah
kesulitan
sulitnya
yang
menemui
meaningful customer relationships:
Why some companies and brands
mean more to their customers.
Managing Service Quality. 13 (1):
178-186.
Curran, J.M., Rosen, D.. and Surprenant,
C, 1998. The development of
trust:
anAlternative
conceptualization, in Anderson, P.
(Ed.), EMAC Precceding
Annual
Conference, European Marketing
Academy, Stockholm, pp.110-30
responden secara langsung karena saat
pemberian kuisioner, situasi responden
dalam keadaan kurang siap karena setelah
selesai olah raga atau kebetulan saat
mereka istirahat (break) sehingga ada
kemungkinan
responden
kurang
memahami pertanyaan atau pernyataan
yang akan mempengaruhi derajad presisi
dan konklusi hasil penelitian.
REFERENSI
Aaker, D.A, 1991. Managing Brand
Equity: Capitalizing on the Value of
a BrandName, New York, NY: The
Free Press.
Aaker J.L, 1997. Dimensions of brand
personality,
Journal
of
MarketingResearch,Vol. 34, N0.3,
pp 347-356.
Ahmed, Z.U., James, P. J., dan Lim, C. B.
2008. “Does country of origin
mater
forlow-involvement
products?” International Marketing
Review 12(1) 102-120
Ballester DE, Alemán MJL, 2001. Brand
trust in the context of consumer
loyalty,European
Journal
of
Marketing; 35 (11/12): 1238-1258.
Barnes, James G, 2003. Establishing
Delgado-Ballester, E., Munuera-Alemán,
J.L., Yagüe-Guillén, M.J, 2003.
Development and validation of a
brand trust scale. International
Journal of Market Research, 45 (1),
35-53.
Deepak Sirdeshmukh, Jagdip Singh, and
Barry Sabol, 2002. “Consumer
Trust, Value and Loyalty in
Relational Exchanges,” Journal of
Marketing (66), January, (15-37).
Han, C.M, 1989. Country image: Halo or
summary construct? Journal of
Marketing Research.
Insch, Gary S., and McBride J. Brad,
2004.The Impact of Country of
Origin
Cues
on
Consumer
Perception of Product Quality: A
Binational Test of The Decomposed
Country of Origin Construct.
Journal of Business Research, Vol.
57 pp.256-265
Keller Lane Kevin,1993. Strategic Brand
Management:
Building,
Measuring, andManageing Brand
Equity. Third Edition, Pearson
International Edition.
Lau, G.T., and S.H. Lee, 1999. Consumers’
Trust in a Brand and the Link to
BrandLoyalty, Journal of Market
Focused Management, No. 4, pp.
Proceeding FMI 6 Medan
Forum Manajemen Indonesia 6 Medan 2014
341-370.
Wong, Chui Yim., Polonsky,Michael J.,
and Garma, Romana, 2008. The
Impac of Consumer Ethnocentrism
and Country of Origin SubComponents For High Involvement
Products on Young
Chinese
Consumer’ Product Assessments,
Asia Pasific. Journal of Marketing
and Logistics, Vol. 20, No. 4, pp
455-478
Lin, C.H., and Kao, D.T, 2004. “The
Impacts of Country of Origin on
Brand Equity”. The Journal of
American Academy of Business,
Cambridge, September.
Morgan, RM., and Hunt, S.D., 1994. The
commitment-trust
theory
of
relationship marketing. Journal of
Marketing. 58 (July), 1994.
Yasin, Norjaya Mohd, Mohd Nasser Nor,
and Osmand Mohammad. 2007.
DoesImage of Country Origin
Matter to Brand Equity?. Journal of
Product & Brand Management . 16,
38-48
Nagashima, Akira., A Comparison of
Japanese and Products: Implication
on
International
Marketing.
Columbia
Journal
of
World
Business, Summer, 16: 31-35
Young, L., 2006. Trust: looking forward
and back. Journal of Business and
Industrial Marketing.
Papadopoulos, N & L Heslop., 1993. What
product-country images are and
arenot.In Papadopoulos, N & L
Heslop, editors, Product-Country
Images. New York: International
Business Press.
Yoo, B., Donthu,N. And Lee, S., 2000. An
Examination of Selected Marketing
MixElements and Brand Equity.
Journal of the Academy of
Marketing Science,Vol. 28No. 2, pp.
195-211.
Parasuraman, Berry and Zeithaml., 1990.
"An Empirical Examination of
Relationships in an Extended
Service Quality Model," Marketing
Science Institute Research Program
Series, December, Report No. 90122.
WEB:
http://www.indonesiaberprestasi.web.id/ber
ita-prestatif/karya-anak-bangsa/leaguesepatu-lokal-yang-menembus-pasarglobal/.
Soni Harsono, 2012. Pengaruh brand
personality congruity terhadap trust
in a brand, brand attachment, brand
commitment dan
brand loyalty
pengguna merk “X” di Surabaya.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Airlangga, Disertasi.
Biodata Penulis
Soni Harsono,memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi
(Drs),
Jurusan
ManajemenUniversitas
PalangkarayaKalimantan Tengah lulus tahun
1990. Memperoleh gelar Magister Science
(M.Si) Program Pasca Sarjana Universitas
Airlangga Surabaya, lulus tahun 2000.
Memperoleh gelar Doktor (Dr) dari Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga
Surabaya, lulus tahun 2012.Saat ini menjadi
Dosen di STIE Perbanas Surabaya dan
Thakor, M.V. and Katsanis, L.P., 1997. “A
Model of Brand and Country
Effects onQuality Dimensions:
Issues of Implication”’ Journal of
International Consumer Marketing,
Vol. 9 No. 3, pp. 79-100.
14
Forum Manajemen Indonesia 6 Medan 2014
pengurus Ikatan Sarjana Ekonomi (ISEI)
Cabang Surabaya.
Proceeding FMI 6 Medan