Kesiapan Kerja Mahasiswa Ekonomi dan Bisnis UMY Menghadapi MEA 2016

(1)

Job Readiness Student of Economics and Business UMY Toward

MEA 2016

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Progam Studi Manajemen

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Oleh :

PUTRI SARI NURHIDAYATI MUNTAFI’ 20130410022

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2016


(2)

KESIAPAN KERJA MAHASISWA EKONOMI DAN BISNIS UMY MENGHADAPI MEA 2016

JOB READINESS STUDENT OF ECONOMICS AND BUSINESS UMY TOWARD MEA 2016

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Progam Studi Manajemen

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun Oleh

PUTRI SARI NURHIDAYATI MUNTAFI’ 20130410022

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016


(3)

(4)

(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya,

Nama : Putri Sari Nurhidayati Muntafi’

Nomor Mahasiswa : 20130410022

Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul : “KESIAPAN KERJA MAHASISWA EKONOMI DAN BISNIS UMY MENGHADAPI mea 2016” tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu

Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, melainkan secara

tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka. Apabila

ternyata dalam skripsi ini diketahui terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis

atau diterbitkan oleh orang lain maka saya bersedia karya tersebut dibatalkan.

Yogyakarta, 23 Januari 2017


(6)

MOTTO

Be Profesionalist, Maximalist, go....Excellent. (Magenta 2012)

You Can If You Can Think You Can.

Jika ada musuh yang bisa mendekatkan kamu kepada Allah, maka hal itu lebih baik dari pada teman akrab yang menjauhkan kamu dari Allah.

(Abul Hasan as-Sadzili)

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu,

dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk

bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui”

(Q.S Al-Baqarah 216)

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.”

(Q.S. Al-Insyirah 5-6)

Jangan terpuruk ketika kamu tengah dalam situasi terburuk, Allah memberikannya padamu, karena Dia ingin kamu menjadi lebih kuat dari

sebelumnya.

Jangan menyerah atas impianmu, impian memberimu tujuan. Ingatlah sukses bukan kunci kebahagiaan, kebahagiaanlah kunci sukses.


(7)

Mereka yang tak bisa menerima diri mereka sendiri pada akhirnya akan selalu gagal. Uchiha Itachi

Teman adalah orang yang menyelamatkanku dari neraka yang bernama kesepian. Uzumaki Naruto

Meskipun kita mengambil jalan yang berbeda, kalian harus hidup sekuat tenaga kalian! Jangan menganggap hidup kalian tidak bearti ! Jangan pernah melupakan teman yang

selamanya akan mencintai kalian ! Ezra Scarlet_Fairy Tail

Saat kau jatuh cinta dengan seseorang semuanya akan terlihat lebih bewarna. Miwa_Shigetsu wa Kimi no Uso

Cobalah!! Jangan Menyerah !! dan teruslah melangkah maju !! keraslah pada dirimu sendiri karena dunia akan lembut padamu, ingatlah tidak ada usaha keras yang berujung pada kesia-siaan, dan saat kau putus asa teruslah ingat,

bahwa akan selalu ada keluarga dan temanmu yang akan selalu ada bersamamu dan setia mendukungmu. (Putri Sari)


(8)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Puji syukur Alhamdulillah atas kehadzirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayahnya sehingga karya yang sederhana ini dapat diselesaikan.

Skripsi ini ananda persembahkan untuk :

Orang tua tercinta,

Bapak M. Shobikhan, Alm. Siti Nurhidayah dan Ibu Siti Nurasfiyah, terima kasih

atas segala dukungan, perjuangan dan pengorbanan serta tulus segenap jiwa

memberikan kasih sayang tiada henti kepada ananda selama ini. Terima kasih

karena tak lupa untuk selalu mendoakan ananda pada setiap sujudmu. Terima kasih

karena tanpa lelah mengajarkan arti kehidupan yang sesungguhnya. Terima kasih

atas nasihatnya untuk menjadi orang baik dan untuk selalu melakukan yang terbaik,

tanpa ragu memarahi dan menegur ananda setiap melakukan kesalahan. Terima

kasih ...terima kasih dan seribu terima kasih yang ananda ucapkan dalam

persembahan ini mungkin tidak akan bisa membalas semua jasa-jasa yang telah

kalian berikan kepada ananda. Semua ini bukanlah akhir melainkan awal untuk

memulai langkah selanjutnya mengejar mimpi dan cita-cita ananda, maka dari itu

ananda masih membutuhkan doa dan restumu...thank you for everything and i love

you for a million years.

Teruntuk kakakku tersayang,

For you my beloved brother M. Dian Muntafi’ Hidayatullah...terima kasih untuk selalu ada untuk adikmu ini. Terima kasih untuk semua dukungan dan motivasimu


(9)

sehingga ananda selalu tegar dan kuat untuk melangkah maju dan menghadapi

masalah yang ada. Terima kasih karena sealu menenangkan hati ananda ketika

gelisah dan putus asa. I will always love you and will always stand by you my bro...

Dosen pembimbingku ibunda Isthofaina Astuti, Terima kasih telah sabar

mendengarkan curhatan ananda dan memberi masukan, dukungan, motivasi dan

cintanya sehingga karya yang sederhana ini dapat terselesaikan.

Terima kasih juga untuk seluruh dosen Prodi Manajemen FEB UMY yang telah

memberikan ilmu-ilmu yang bermanfaat untuk bekal ananda dikemudian hari.

Teruntuk sahabat-sahabatku...Atri Kriting, Isti F, Dita Rica A, terima kasih karena

selalu ada untuk mendengar keluh kesahku, selalu ada saat sedih maupun senang

dan terima kasih atas kenangan indah bersama yang kalian berikan kepadaku. I hope

we will always be bestfriend and don’t forget me, i love you all...

Tidak lupa terima kasih untuk kawan-kawan anggota kos Muslimah Khansa Dita,

Atri, Isti, Syifa M, Rohna, April, Wiga, Maulin, Intan, Diana,dan Annisa ....terima

kasih telah setia bersama melewati masa senang dan susah di kos lama kita tercinta,

masa-masa awal semester tidak akan berwarna tanpa kehadiran kalian semua. Love

you guys!

Wahai sahabat seperjuanganku, Ella, Ufi, Dinda, Ulfa, dan Kak Ellen...terima kasih

karena telah membuat hari-hariku selalu bewarna dan lebih indah. Semoga

persahabatan ini akan selalu ada walaupun kita telah hidup masing-masing dan


(10)

Keluarga baruku KKN 028....April, Rya, Mifta, Erlin, Meinar, Tya, Agus, Ahlun,

Hafidz, Hamdan, Prapto, Anang, dan Iqbal, Terima kasih telah menjadi keluarga

baru di Dlingo, walaupun hanya singkat tapi kalian memberikan kenangan indah

yang tak akan pernah aku lupakan. Semoga kita terus menjadi keluarga selamanya.

Teruslah ingat satu sama lain. Love you guys...

Teruntuk kawan-kawan Manajemen 2013 FEB UMY, terima kasih telah berjuang

bersama menjadi keluarga dan memberikan begitu banyak kenangan manis selama

4 tahun ini. Teruslah semangat dan jangan pernah menyerah !!!

Untuk semua orang yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, Terima kasih karena

telah membantu, menyemangati dan mendoakan.

Terima kasih Yogyakarta, kau akan selalu mendapat tempat istimewa


(11)

INTISARI

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh kompetensi pengetahuan, kompetensi kemampuan, kompetensi etika, kompetensi menghormati nilai dan norma yang berlaku dan kompetensi analisis terhadap kesiapan kerja mahasiswa Ekonomi dan Bisnis UMY menghadapi MEA 2016. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa Ekonomi dan Bisnis UMY angkatan 2013, 2014 dan

2015 dan dipilih dengan metode purposive sampling. Data yang digunakan dalam

penelitian ini merupakan data primer yang dikumpulkan melalui pendistribusian kuesioner kepada para responden. Analisis pengujian data menggunakan uji validitas dan reliabilitas,uji regresi liniar berganda, uji t, uji F, uji Koefisien Determinasi dan uji asumsi klasik yang berupa uji Normalitas, Multikolonieritas, Heteroskedastisitas, dan Autokolerasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi pengetahuan dan kompetensi kemampuan berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kesiapan mahasiswa Ekonomi dan Bisnis UMY menghadapi MEA 2016 yang bearti bahwa kompetensi tersebut belum dipersiapkan oleh para mahasiswa Ekonomi dan Bisnis UMY untuk menghadapi MEA 2016. Sementara kompetensi etika, menghormati nilai dan norma yang berlaku dan kompetensi analisis berpengaruh positif signifikan terhadap kesiapan kesiapan mahasiswa Ekonomi dan Bisnis UMY menghadapi MEA 2016 yang bearti bahwa kompetensi tersebut telah dipersiapkan oleh para mahasiswa Ekonomi dan Bisnis UMY untuk menghadapi MEA 2016.

Kata kunci : Kompetensi Pengetahuan, Kompetensi Kemampuan, Kompetensi Etika, Kompetensi Menghormati Nilai Dan Norma Yang Berlaku, Kompetensi Analisis, Kesiapan Kerja, Mahasiswa, MEA


(12)

ABSTRACT

The purpose of this study was to examine the effect of the competence of knowledge, competence skills, competence ethics, competence respects the values and norms and competency analysis of job readiness of students of Economics and Business UMY facing MEA 2016. The sample used was a student of Economics and Business UMY force in 2013, 2014 and 2015 and selected by purposive sampling method. The data used in this research is the primary data collected through questionnaires distributed to the respondents. Analysis of the test data using validity and reliability test, multiple linear regression test, t test, F test, test Coefficient of Determination and classical assumption that the form of normality test, multicoloniarity, Heteroskidastity, and Autokolerasi.

The results showed that the competence of knowledge and competence capabilities are positive but not significant on the readiness of students of Economics and Business UMY facing MEA 2016. It mean that competence has not been prepared by the students of Economics and Business in UMY to face the MEA 2016. While ethical competence, respect for the value and norms and competency analysis are positive and significant on student readiness readiness of Economics and Business UMY facing MEA 2016 bearti that competence has been prepared by the students of Economics and Business in St. Louis to face the MEA 2016.

Keywords: Knowledge Competency, Abilities Competency, Ethics Competency, Respect Values And Norms Applicable Competency, Analysis Competency, Job Readiness, Student, AEC


(13)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya serta kemudahan dalam penulisan skripsi dengan judul “Kesiapan Kerja Mahasiswa Ekonomi dan Bisnis UMY Menghadapi MEA 2016”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bimbingan dan dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Nano Prawoto, M,Si selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

2. Ibu Retno Widowati, P.A, M.Si., Ph. D selaku pimpinan prodi Manajemen.

3. Bu Isthofaina Astuti, S.E., M.Si yang telah memberikan dukungan dan

masukan demi terselesaikan skripsi ini.

4. Semua Bapak dan Ibu Dosen Prodi Manajemen yang telah mendidik penulis

selama menjalani proses pendidikan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

5. Bapak dan Ibu di rumah serta sahabat dan teman-teman seperjuangan.

6. Almamaterku

Sebagai kata akhir tiada yang sempurna, manusia adalah tempatnya salah dan lupa, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh karena itu, kritik, saran dan pengembangan penelitian selanjutnya sangat diperlukan untuk kedalaman karya tulis dengan topik ini.

Yogyakarta, 23 Januari 2017


(14)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PENGUJI ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vii

INTISARI ... x

ABSTRACT ... xi

KATA PENGANTAR ... xii

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 9

C. Tujuan Penelitian ... 10

D. Manfaat Penelitian ... 11

BAB II LANDASAN TEORI ... 12

A. Kajian Pustaka ... 12

B. Variabel-Variabel Penelitian ... 21

C. Penyusunan Hipotesis ... 38

D. Model Penelitian ... 46

BAB III METODE PENELITIAN ... 49

A. Objek Penelitian ... 49


(15)

C. Teknik Pengambilan Sampel ... 49

D. Teknik Pengumpulan Data ... 51

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 52

F. Analisis Data ... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 63

A. Gambaran Umum Objek ... 63

B. Karakteristik Responden ... 66

C. Analisis Data... 67

D. Pembahasan (Interpretasi) ... 78

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN ... 85

A. Simpulan ... 85

B. Keterbatasan Penelitian ... 86

C. Saran ... 87

DAFTAR PUSTAKA


(16)

DAFTAR TABEL

2.1

.

Penelitian Terdahulu tentang Kompetensi Pengetahuan ... 38

2.2. Penelitian Terdahulu tentang Kompetensi Kemampuan ... 39

2.3. Penelitian Terdahulu tentang Kompetensi Etika ... 41

2.4. Penelitian Terdahulu tentang Kompetensi Menghormati Nilai dan Norma yang Berlaku ... 42

2.5. Penelitian Terdahulu tentang Kompetensi Analisis ... 45

3.1. Jumlah Mahasiswa Aktif Fakultas Ekonomi Bisnis 2016/ 2017 ... 50

3.2. Tabel Penilaian Pertanyaan atau Pernyataan Positif dan Negatif ... 52

3.3. Kisi-Kisi Instument Pernyataan Variabel Dependent ... 53

3.4. Indikator Empiric ... 54

3.5 Kisi-Kisi Instument Pernyataan Variabel Independent ... 55

4.1

.

Profil Responden Masing-masing Angkatan ... 67

4.2. Uji Statistik Deskriptif ... 67

4.3. Uji Realibilitas ... 69

4.4. Uji Normalitas ... 70

4.5. Uji Multikolonieritas ... 70

4.6

.

Uji Heteroskedastisitas ... 71

4.7

.

Uji Autokorelasi ... 72

4.8. Uji Regresi Liniar Berganda... 73

4.9. Uji F ... 77


(17)

DAFTAR GAMBAR


(18)

(19)

pengetahuan, kompetensi kemampuan, kompetensi etika, kompetensi menghormati nilai dan norma yang berlaku dan kompetensi analisis terhadap kesiapan kerja mahasiswa Ekonomi dan Bisnis UMY menghadapi MEA 2016. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa Ekonomi dan Bisnis UMY angkatan 2013, 2014 dan

2015 dan dipilih dengan metode purposive sampling. Data yang digunakan dalam

penelitian ini merupakan data primer yang dikumpulkan melalui pendistribusian kuesioner kepada para responden. Analisis pengujian data menggunakan uji validitas dan reliabilitas,uji regresi liniar berganda, uji t, uji F, uji Koefisien Determinasi dan uji asumsi klasik yang berupa uji Normalitas, Multikolonieritas, Heteroskedastisitas, dan Autokolerasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi pengetahuan dan kompetensi kemampuan berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kesiapan mahasiswa Ekonomi dan Bisnis UMY menghadapi MEA 2016 yang bearti bahwa kompetensi tersebut belum dipersiapkan oleh para mahasiswa Ekonomi dan Bisnis UMY untuk menghadapi MEA 2016. Sementara kompetensi etika, menghormati nilai dan norma yang berlaku dan kompetensi analisis berpengaruh positif signifikan terhadap kesiapan kesiapan mahasiswa Ekonomi dan Bisnis UMY menghadapi MEA 2016 yang bearti bahwa kompetensi tersebut telah dipersiapkan oleh para mahasiswa Ekonomi dan Bisnis UMY untuk menghadapi MEA 2016.

Kata kunci : Kompetensi Pengetahuan, Kompetensi Kemampuan, Kompetensi Etika, Kompetensi Menghormati Nilai Dan Norma Yang Berlaku, Kompetensi Analisis, Kesiapan Kerja, Mahasiswa, MEA


(20)

and norms and competency analysis of job readiness of students of Economics and Business UMY facing MEA 2016. The sample used was a student of Economics and Business UMY force in 2013, 2014 and 2015 and selected by purposive sampling method. The data used in this research is the primary data collected through questionnaires distributed to the respondents. Analysis of the test data using validity and reliability test, multiple linear regression test, t test, F test, test Coefficient of Determination and classical assumption that the form of normality test, multicoloniarity, Heteroskidastity, and Autokolerasi.

The results showed that the competence of knowledge and competence capabilities are positive but not significant on the readiness of students of Economics and Business UMY facing MEA 2016. It mean that competence has not been prepared by the students of Economics and Business in UMY to face the MEA 2016. While ethical competence, respect for the value and norms and competency analysis are positive and significant on student readiness readiness of Economics and Business UMY facing MEA 2016 bearti that competence has been prepared by the students of Economics and Business in St. Louis to face the MEA 2016.

Keywords: Knowledge Competency, Abilities Competency, Ethics Competency, Respect Values And Norms Applicable Competency, Analysis Competency, Job Readiness, Student, AEC.


(21)

(22)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mahasiswa Ekonomi dan Bisnis UMY adalah mahasiswa di perguruan

tinggi yang fokus mempelajari ilmu seputar ekonomi dan bisnis yang meliputi

jurusan Akuntansi, Manajemen, dan IE (Ilmu Ekonomi). Mahasiswa Ekonomi

dan Bisnis mempunyai peran yang sangat penting yang akan membantu

menentukan keberhasilan pembangunan dan kemajuan bangsa Indonesia.

Mahasiswa Ekonomi dan Bisnis diharapkan mempunyai akhlaq yang baik,

cakap dan percaya diri dan mampu mengamalkan ilmu pengetahuan yang

dimilikinya dengan jiwa dan semangat entrepreneur (www.umy.ac.id) dan

dapat menjadi bagian dari masyarakat yang mempunyai tanggung jawab sosial

dan tanggung jawab moral yang harus dilaksanakan. Mahasiswa Ekonomi dan

Bisnis tidak hanya dituntut untuk pandai dan cerdas dalam belajar, mempunyai

IPK tinggi dan lulus dengan gelar cumlaude, namun diharapkan mahasiswa

harus lebih kritis terhadap lingkungan sosial disekitarnya dan peka terhadap

fenomena yang sedang terjadi.

Ironisnya kebanyakan dari mahasiswa Ekonomi dan Bisnis di Indonesia

sekarang ini banyak yang terlena dan hanya memikirkan agar cepat lulus dan

setelah lulus mereka bingung harus melakukan apa dan akhirnya banyak dari


(23)

banyak lapangan pekerjaan malah menjadi penyumbang besar jumlah

pengangguran di Indonesia. Seharusnya saat masih berkuliah adalah waktu

yang tepat bagi para mahasiswa untuk mempersiapkan kemampuan diri

mereka, mencari tahu apa yang harus mereka pelajari, menutupi kekurangan

mereka seperti dengan mengikuti pelatihan-pelatihan yang berguna bagi

mereka agar dapat bersaing di dunia kerja kedepannya.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah TPT (Tingkat

Pengangguran Terbuka) di Indonesia pada Agustus 2015 sebesar 6,18 persen

meningkat dibanding TPT pada Februari 2015 yaitu 5,81 persen dan TPT pada

Agustus 2014 sebesar 5,94 persen dari total angkatan kerja Indonesia pada

Agustus 2015 sebanyak 122,4 juta orang. Dari data tersebut diketahui bahwa

lulusan perguruan tinggi setidaknya menyumbang 7,54 persen (Diploma

I,II,III) dan 6,40 persen (Universitas) pada Agustus 2015. Jumlah tersebut

meningkat dari yang sebelumnya 7,49 persen (Diploma I,II,III) dan 5,34

(Universitas) pada Februari 2015. Tentunya ada penyebab atau faktor yang

mempengaruhi peningkatan persentase jumlah TPT lulusan perguruan tinggi,

diantaranya keadaan ekonomi di Indonesia, kurangnya kompetensi dan

skill,dan bagi mahasiswa ekonomi dan bisnis, sekarang ini makin bertambah banyaknya lulusan jurusan hukum dan ekonomi sementara kualifikasi

pekerjaan yang tersedia tidak seluruhnya menyerap atau membutuhkan lulusan

Ekonomi dan Bisnis. Banyaknya mahasiswa yang “Melek Walang” atau tidak bersungguh-sungguh saat berkuliah juga memberi pengaruh karena mereka


(24)

para mahasiswa mengubah pola pikir dan kebiasaan mereka, terlebih kita sudah

masuk Masyarakat Ekonomi ASEAN yang memberikan tantangan yang lebih

besar bagi mahasiswa dalam persaingan didunia kerja.

Asean Economic Community (AEC) 2016 atau di Indonesia lebih dikenal dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah bentuk

kerjasama baru antar negara-negara di ASEAN yang mempunyai tujuan untuk

meningkatkan sektor perekonomian dan stabilitas politik serta keamanan dan

juga meningkatkan pertukaran barang maupun faktor produksi antar negara

anggota ASEAN. MEA akan diikuti oleh 10 negara anggota ASEAN yaitu

Indonesia, Singapura, Brunei Darussalam, Kamboja, Vietnam, Myanmar,

Thailand, Malaysia, Philipina, dan Laos. Dengan adanya MEA, Indonesia akan

menghadapi persaingan bursa tenaga kerja yang akan sangat meningkat.

Berlakunya MEA akan membuka arus perdagangan bebas barang atau jasa

yang berimbas pada masuknya para tenaga kerja asing yang terampil dari luar

Indonesia. Memasuki awal tahun 2016 saja sudah banyak tenaga kerja asing

yang masuk ke Indonesia. Dengan ini, persaingan kerja akan semakin ketat dan

ini berlaku juga bagi para mahasiswa Ekonomi dan Bisnis. Setiap tahunnya

para lulusan perguruan tinggi akan semakin bertambah sedangkan lapangan

kerja yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah lulusan dari perguruan

tinggi. Orang-orang yang berpotensi menguasai persaingan kerja tentunya

adalah mereka SDM yang mempunyai keterampilan baik soft skill atau hard

skill yang memadai. Perlu diketahui pula bahwa dengan adanya MEA akan memberikan kesempatan yang terbuka lebar bagi para mahasiswa Ekonomi dan


(25)

Bisnis untuk bersaing juga di negara-negara ASEAN karema akses mencari

pekerjaan yang mudah dan hampir tanpa hambatan. Maka dari itu para

mahasiswa harus percaya diri dan optimis menghadapi MEA.

Sebenarnya, IES (International Education Standart) sudah mempunyai

standar mengenai kompetensi-kompetensi apa saja yang paling tidak harus

dimiliki oleh mahasiswa agar sesuai dengan standarnya seperti kompetensi

pengetahuan, kompetensi kemampuan, kompetensi etika, kompetensi

menghormati nilai dan norma yang berlaku dan kompetensi analisis. Hal

tersebut juga dibenarkan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Muttanachai Suttipun (2014) dan Tri Hanani (2016).

Pengetahuan sangatlah penting, terlebih mengenai apa itu MEA dan apa

saja yang harus dipersiapkan para mahasiswa Ekonomi dan Bisnis agar dapat

bersaing di MEA. Tapi kenyataannya banyak mahasiswa Ekonomi dan Bisnis

yang masih awam pengetahuan tentang MEA, bahkan jika ditanya mengenai

MEA mereka cenderung menjawab tidak tahu dan bingung apa yang harus

mereka siapkan guna menghadapi MEA. Tentunya ini menjadi tamparan yang

menyakitkan bagi kita para mahasiswa terutama mahasiswa Ekonomi dan

Bisnis. Ditambah dengan fakta yang ditunjukkan dalam penelitian Tri Hanani

(2016) dengan masih adanya mahasiswa program studi Akuntansi Universitas

Negeri Yogyakarta yang belum mengetahui terkait pelaksanaan dan dampak

dari MEA. Sudah saatnya kesadaran para mahasiswa Ekonomi dan Bisnis harus


(26)

mahasiswa Ekonomi dan Bisnis di Indonesia tidak tertinggal dari mahasiswa

negara lainnya.

Selain itu, mahasiswa juga terkesan acuh tak acuh terhadap

kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan untuk menghadapi MEA, contohnya

saja pada kompetensi kemampuan, kebanyakan dari mahasiswa Ekonomi dan

Bisnis belum terlalu memahami jika ditanya mengenai persepsi persaingan

kerja yang sedang terjadi sebagai seorang profesi Akuntan atau Manajerial,

issue politik yang sedang terjadi di ASEAN dan juga standar sebagai seorang

Akuntan dan Manajerial. Asri Jiwaning Tyas menemukan fakta bahwa

kemampuan negosiasi yang dimiliki mahasiswa tata boga dan pemasaran S1

universitas negeri di Surabaya masih sangat kurang, terbukti dengan tidak sabar

saat mahasiswa mengahadapi konsumen di lapangan, hal tersebut juga terlihat

saat mahasiswa prodi tata niaga dan mahasiswa manajemen pemasaran kurang

lancar berkomunikasi dengan orang lain, contohnya mengumpulkan tugas telat,

tidak mengadakan kontak mata dengan lawan bicara, gugup saat presentasi di

depan kelas. Walaupun hal tersebut terlihat sepele namun akan berpengaruh

dalam proses bernegosiasi.

Agar dapat bersaing di MEA, Indonesia harus mempunyai sumber daya

manusia/ tenaga kerja yang kompeten dan berkualitas yang harus

diseimbangkan dengan etika yang baik pula, perusahaan-perusahaan di

Indonesia pastinya akan memilih tenaga kerja yang berkualitas dan juga

mempunyai etika yang baik bagi perusahaan mereka karena SDM yang


(27)

Namun yang banyak terjadi akhir-akhir ini adalah pelanggaran etika profesi

yang dilakukan oleh para akuntan baik akuntan publik, intern maupun akuntan

pemerintah. Contohnya saja pelanggaran etika oleh akuntan publik berupa

pemberian opini wajar tanpa pengecualian untuk laporan keuangan yang tidak

memenuhi kualifikasi tertentu berdasar norma pemeriksaan akuntan atau

Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Kemudian pelanggaran etika oleh

akuntan intern berupa perekayasaan data akuntansi untuk menunjukkan kinerja

keuangan perusahaan agar tampak lebih baik dari yang sebenarnya. Sedangkan

pelanggaran etika yang dilakukan oleh akuntan pemerintah seperti pelaksanaan

tugas pemeriksaan yang tidak semestinya karena didapatkannya insentif

tambahan dalam jumlah tertentu dari pihak yang laporan keuangannya

diperiksa. Fakta tersebut berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Andi Besse Nurlan (2011). Seharusnya, pelanggaran etika profesi tersebut

tidaklah terjadi karena itu berarti mencerminkan SDM yang tidak profesional,

mahasiswa Ekonomi dan Bisnis harus mengerti tanggung jawabnya

masing-masing sesuai dengan etika profesinya agar menjadi SDM yang profesional dan

berkualitas.

Jika Indonesia tidak memiliki calon-calon tenaga kerja yang

berkualitas, maka tidak memungkinkan jika para perusahaan di Indonesia akan

mengambil mereka para tenaga kerja terampil asing yang telah masuk ke

Indonesia. Di Vietnam sendiri, para calon tenaga kerja mereka telah banyak


(28)

bahasa Indonesia. Hal ini bertujuan agar mereka dapat bersaing saat mereka

bekerja di Indonesia.

Bahasa internasional sangatlah penting terutama Bahasa Inggris,

setidaknya para mahasiswa Ekonomi dan Bisnis harus mampu menguasai

Bahasa Inggris baik lisan maupun tertulis, mereka juga harus mampu

menguasai teknologi informasi dan komunikasi serta kemampuan kerjasama

tim yang baik. Tapi kenyataannya adalah masih banyak mahasiswa yang sulit

dalam belajar bahasa Inggris terutama perguruan tinggi swasta (PTS) karena

waktu pembelajaran yang kurang porposional karena hanya 1 atau 2 kali dalam

seminggu. Hal tersebut berdasar pada fakta yang ditemukan oleh Hermayawati

(2010). Kurangnya penggunaan bahasa Inggris sehari-hari karena rasa tidak

percaya diri dalam berkomunikasi bahasa inggris dan penyampaian

pendapatnya juga menjadikan mahasiswa kurang mahir berbahasa Inggris

walaupun prestasi akademisnya baik.

Jika seperti ini maka kita akan bertanya-tanya apakah para mahasiswa

Ekonomi dan Bisnis benar-benar siap dan mampu bersaing di MEA ? Sangat

menakutkan apabila kita para mahasiswa yang seharusnya menjadi pemimpin

di negeri sendiri, malah kalah dengan para tenaga kerja dari luar negeri dan

berada di level dibawah mereka.

Dengan demikian,para mahasiswa Ekonomi dan Bisnis harus

memahami peran mereka dalam keikutsertaan menghadapi MEA, diantaranya

ada fokus utama mahasiswa menghadapi MEA yaitu :1. Mahasiswa harus


(29)

harus meningkatkan kualitas keilmuannya dan penguasaan bahasa

internasional dengan baik . Terlebih lagi profesi Akuntansi akan menjadi salah

satu dari 8 profesi yang sangat dicari dan dibutuhkan saat MEA selain insinyur

dan tenaga tektik, dokter gigi, tenaga survey, praktisi medis, perawat, tenaga

pariwisata dan arsitek. 2. Mahasiswa juga harus aktif melakukan sosiali pada

masyarakat mengenai MEA (www.Liputan6.com), akan sangat baik jika

mahasiswa dapat menjadi penghubung antara dunia pendidikan tinggi dengan

masyarakat disekitarnya, terlebih karena di Indonesia masih banyak

masyarakat dengan tingkat pendidikan yang rendah. Mahasiswa Ekonomi dan

Bisnis yang meliputi mahasiswa Akutansi, Manajemen dan EKPI tentunya

harus benar-benar memiliki persiapan yang baik terlebih mereka telah dibekali

dasar-dasar ilmu ekonomi dan harus mampu mempraktekkan ilmu yang selama

ini telah diperoleh ketika berkuliah di perguruan tinggi. Agar mampu bersaing

dalam MEA mahasiswa dituntut tidak hanya memiliki satu atau dua

komponen soft skill saja tetapi harus mempunyai beberapa komponen

pendukung untuk menunjang karir mereka.

Maka dari itu, diperlukan penelitian yang terkait dengan Kesiapan

Kerja Mahasiswa Ekonomi dan Bisnis UMY Menghadapi MEA 2016 guna

mengukur dan mengetahui persentasi kesiapan para mahasiswa Ekonomi dan

Bisnis UMY. Selain itu, belum adanya penelitian yang mengukur kesiapan

mahasiswa Ekonomi dan Bisnis UMY menghadapi MEA 2016, karena dengan

penelitian ini akan diketahui perbandingan kesiapan mahasiswa Ekonomi dan


(30)

jika lulusan S1 Ekonomi dan Bisnis UMY berada jauh dibawah lulusan S1

Ekonomi universitas lainnya, ditambah dengan lulusan S1 yang berdatangan

dari luar negeri atau negara ASEAN lainnya. Sehubungan dengan hal tersebut,

diharapkan hasil dari penelitian ini dapat menjadi evaluasi tidak hanya bagi

para Mahasiswa Ekonomi dan Bisnis UMY tetapi juga bagi universitas dan

teknisi pendidikan agar dapat mengambil langkah yang tepat untuk

menciptakan lulusan S1 Ekonomi dan Bisnis UMY yang unggul dan

berkualitas.

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian replikasi dari

Muttanachai Suttipun (2014) dan Tri Hanani (2016). Perlunya penelitian terkait

juga didukung oleh penelitian sebelumnya mengenai kesiapan mahasiswa

menghadapi MEA, diantaranya Muttanachai Suttipun (2014) dan Tri Hanani

(2016) yang menegaskan bahwa pentingnya untuk mengetahui bagaimana

kesiapan mahasiswa menghadapi MEA. Agar para mahasiswa lebih

berinstropeksi diri dan lebih mengetahui apa saja yang harus mereka

persiapkan guna menghadapi MEA. Untuk itu, penelitian ini diberi judul

“Kesiapan Kerja Mahasiswa Ekonomi dan Bisnis UMY Menghadapi MEA 2016”.

B. Rumusan Masalah

Dari beberapa permasalahan yang muncul diatas, penulis dapat menyusun

beberapa rumusan permasalahan yang akan menjadi bahasan pada penelitian,


(31)

1. Apakah Kompetensi Pengetahuan berpengaruh terhadap kesiapan

mahasiswa Ekonomi dan Bisnis UMY menghadapi MEA 2016 ?

2. Apakah Kompetensi Kemampuan berpengaruh terhadap kesiapan

mahasiswa Ekonomi dan Bisnis UMY menghadapi MEA 2016 ?

3. Apakah Kompetensi Etika berpengaruh terhadap kesiapan mahasiswa

Ekonomi dan Bisnis UMY menghadapi MEA 2016 ?

4. Apakah Kompetensi Menghormati Nilai dan Norma yang Berlaku

berpengaruh terhadap kesiapan mahasiswa Ekonomi dan Bisnis UMY

menghadapi MEA 2016 ?

5. Apakah Kompetensi Analisis berpengaruh terhadap kesiapan mahasiswa

Ekonomi dan Bisnis UMY menghadapi MEA 2016?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui Kompetensi Pengetahuan berpengaruh terhadap

kesiapan mahasiswa Ekonomi dan Bisnis UMY menghadapi MEA 2016.

2. Untuk mengetahui Kompetensi Kemampuan berpengaruh terhadap

kesiapan mahasiswa Ekonomi dan Bisnis UMY menghadapi MEA 2016.

3. Untuk mengetahui Kompetensi Etika berpengaruh terhadap kesiapan

mahasiswa Ekonomi dan Bisnis UMY menghadapi MEA 2016.

4. Untuk mengetahui Kompetensi Menghormati Nilai dan Norma yang

Berlaku berpengaruh terhadap kesiapan mahasiswa Ekonomi dan Bisnis

UMY menghadapi MEA 2016.

5. Untuk mengetahui Kompetensi Analisis berpengaruh terhadap kesiapan


(32)

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoristis

Memberikan tambahan informasi mengenai kesiapan mahasiswa Ekonomi

dan Bisnis UMY dalam menghadapi MEA khususnya dalam hal

persaingan kerja dalam bidang sumber daya manusia.

2. Manfaat Praktik

Menambah wawasan dan pengalaman, hasil penelitian dapat digunakan

para mahasiswa, Dosen Ekonomi dan Bisnis UMY dan juga masyarakat

sebagai bahan pertimbangan dan dijadikan sebagai evaluasi untuk

mengambil langkah yang tepat bagi permasalahan yang terjadi dan dapat


(33)

(34)

A. Kajian Pustaka

Berikut adalah teori-teori dan penelitian sebelumnya yang akan menjadi

pedoman yang digunakan dan mendukung penelitian ini :

1. Kesiapan Kerja

a. Pengertian Kesiapan

Dalyono (2005) mengartikan bahwa kesiapan adalah kemampuan

yang cukup baik dari segi fisik dan mental. Kesiapan fisik berarti tenaga

yang cukup dan kesehatan yang baik, sementara kesiapan mental berarti

memiliki minat dan motivasi yang cukup untuk melakukan suatu

kegiatan.

Menurut kamus psikologi (Chaplin, 2006), menyatakan bahwa

kesiapan adalah tingkat perkembangan dari kematangan atau

kedewasaan yang menguntungkan untuk mempraktekkan sesuatu.

Menurut Oemar Hamalik (2008) kesiapan adalah tingkatan atau

keadaan yang harus dicapai dalam proses perkembangan perorangan

pada tingkatan pertumbuhan mental, fisik, sosial dan emosional.

Slameto (2010) yang mendefinisikan kesiapan sebagai berikut :

Kesiapan adalah keseluruhan kondisi yang membuatnya siap untuk


(35)

kecenderungan untuk memberi respon. Kondisi mencakup

setidak-tidaknya tiga aspek yaitu: (1) kondisi fisik, mental dan emosional, (2)

kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan, (3) keterampilan, pengetahuan

dan pengertian lain yang telah dipelajari.

Slameto (2010) juga mengungkapkan prinsip–prinsip readiness

atau kesiapan yaitu : (1) semua aspek perkembangan berinteraksi

(saling pengaruh mempengaruhi). (2) kematangan jasmani dan rohani

adalah perlu untuk memperoleh manfaat dari pengalaman. (3)

pengalaman–pengalaman mempunyai pengaruh yang positif terhadap

kesiapan. (4) kesiapan dasar untuk kegiatan tertentu terbentuk dalam

periode tertentu selama masa pembentukan dalam masa perkembangan.

Sementara aspek-aspek kesiapan menurut Slameto (2010), (1)

Kematangan/ Maturation yaitu suatu proses yang mengakibatkan

perubahan tingkah laku karena pertumbuhan dan perkembangan.

Pertumbuhan mendasari perkembangan, sedangkan perkembangan

mencakup fungsi-fungsi (tubuh dan jiwa) sehingga terjadi differensi.

Pemberian latihan sebelum anak matang tidak akan memberi hasil. (2)

Kecerdasan, J. Piaget dalam Slameto (2010) membagi perkembangan

kecerdasan ke dalam beberapa fase : (a) Sensori motor period (0-2 tahun), pada period ini anak banyak bereaksi reflek yang terkoordinasi.

Terjadi perkembangan perbuatan sensori motor dari yang sederhana ke


(36)

mulai mempelajari nama-nama dari objek yang sama dengan yang

dipelajari orang dewasa.

Menurut S. Nasution (2010), Kesiapan adalah kondisi yang

mendahului kegiatan itu sendiri, tanpa kesiapan atau kesediaan ini

proses mental tidak akan terjadi. Kesiapan tidak dapat dipengaruhi bila

saatnya belum tiba, tetapi dengan latihan tingkat kesiapan dapat dicapai.

Menurut Otman, et. Al., (2012) “ 4 konsep yang dinilai untuk mengukur sebuah kesiapan menurut sosiolog dan psikolog yaitu :

perilaku, nilai, opini, kepercayaan.

Dari beberapa definisi kesiapan di atas dapat disimpulkan bahwa

kesiapan adalah keadaan seseorang atau organisasi yang secara

keseluruhan telah siap baik dari fisik dan mentalnya untuk menghadapi

suatu kondisi tertentu agar dapat mencapai tujuannya.

b. Pengertian Kerja

Menurut Dewa Ketut (1994), kerja merupakan suatu rangkaian

pekerjaan-pekerjaan, jabatan-jabatan dan kedudukan yang mengarah

pada kehidupan dalam dunia kerja.

Menurut B. Renita (2006), dilihat dari sudut pandang sosial, kerja

merupakan kegiatan yang dilakukan dalam upaya untuk mewujudkan

kesejahteraan umum, terutama bagi orang-orang terdekat (keluarga)

dan masyarakat untuk mempertahankan dan mengembangkan

kehidupan. Dalam hal ini, bekerja merupakan suatu komitmen hidup


(37)

Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2007), Kerja adalah

pengorbanan jasa, jasmani dan pikiran untuk menghasilkan

barang-barang atau jasa-jasa dengan memperoleh imbalan prestasi tersebut.

Kerja merupakan suatu keharusan untuk memperoleh imbalan atau

upah untuk memenuhi kebutuhan seseorang atau kelompok.

Menurut Wjs. Poerwadarminta (2007), Kerja adalah perbuatan

untuk melakukan sesuatu.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2016), Kerja adalah

kegiatan melakukan sesuatu atau dapat diartikan dengan sesuatu yang

dilakukan untuk mencari nafkah.

c. Pengertian Kesiapan Kerja

Walaupun diatas sudah dijelaskan mengenai teori kesiapan dan

kerja, berikut terdapat teori mengenai kesiapan kerja dan penjelasan

mengenai ciri-ciri siswa yang memiliki kesiapan kerja dan faktor yang

mempengaruhinya.

Herminanto Sofyan (1992) menyatakan bahwa, Kesiapan Kerja

adalah suatu kemampuan seseorang untuk menyelesaikan suatu

pekerjaan sesuai dengan ketentuan, tanpa mengalami kesulitan,

hambatan dengan hasil maksimal dengan target yang telah ditentukan.

Agus Fitri Yanto (2006) secara sederhana mendefinisikan

Kesiapan Kerja sebagai suatu kondisi yang menunjukkan adanya


(38)

individu mempunyai kemampuan untuk melaksanakan suatu kegiatan

tertentu dalam hubungannya dengan pekerjaan atau kegiatan.

d. Ciri-ciri Kesiapan Kerja

Menurut Agus Fitri Yanto (2006), ciri-ciri siswa yang memiliki

kesiapan kerja adalah sebagai berikut:

1) Mempunyai kemauan dan kemampuan untuk bekerjasama dengan

orang lain.

Hal tersebut sangatlah penting karena akan menghasilkan kerja

yang maksimal. Kemauan untuk bekerjasama harus disertai

dukungan kemampuan bekerja untuk menyelesaikan pekerjaan.

2) Memiliki keberanian untuk menerima tanggung jawab. Tanggung

jawab harus dimiliki oleh setiap mahasiswa karena keberanian

untuk menerima tanggung jawab merupakan indikasi bahwa

seseorang telah memiliki siap mental untuk bekerja.

3) Memiliki sikap kritis.

Setiap mahasiswa harus memiliki sikap kritis agar lebih inisiatif

untuk meningkatkan kualitas kerja dan juga digunakan untuk

mengoreksi kesalahan yang selanjutnya dapat dijadikan evaluasi

guna mengambil langkah yang tepat.

4) Mempunyai kemampuan adaptasi dengan lingkungan. Mahasiswa

harus mampu beradaptasi dengan lingkungan baru di dunia


(39)

5) Mempunyai pertimbangan yang logis dan objektif.

Dalam dunia pekerjaan, mahasiswa akan dihadapkan pada banyak

pilihan dan pertimbangan yang harus dipikirkan secara logis dan

objektif yang bedasar pada akal sehat dan rasional.

6) Mempunyai ambisi yang maju dan berusaha mengikuti

perkembangan sesuai bidang keahlian yang dimiliki.

Dengan keinginan untuk maju akan membuat mahasiswa terdorong

untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari pekerjaannya.

Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan mengikuti

perkembangan sesuai keahliannya.

e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Kerja

Menurut Suryabrata (1986), kesiapan kerja dipengaruhi oleh

proses belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar yaitu:

1) Faktor dari luar yang terdiri dari faktor sosial yaitu hubungan

dengan sesama manusia baik yang hadir maupun representative

dan factor non social yaitu suhu,cuaca, alat-alat dan waktu.

2) Faktor dari dalam yang terdiri dari factor fisiologis yaitu keadaan

jasmani dan factor psikologis yaitu meliputi rasa ingin tahu, sifat

kreatif dan rasa ingin maju.

Menurut Mangunhardjana (1988) menjelaskan bahwa


(40)

a) Persiapan profesional atau persiapan dalam bidang pendidikan.

Seorang tenaga kerja yang professional harus membekali diri

mereka dengan pengetahuan, keahlian atau keterampilan tertentu

agar dapat bersaing di dunia kerja. Calon tenaga kerja terdidik

seperti mahasiswa Ekonomi dan Bisnis yang mempersiapkan diri

dengan menempuh pendidikan di universitas atau perguruan tinggi

dan mendapat ilmu harus dapat mempraktekkannya di dunia kerja

atau masyarakat nantinya, mereka mahasiswa Ekonomi dan Bisnis

harus banyak berlatih mengembangkan kemampuan dan

ketrampilan yang mereka miliki.

b) Persiapan sikap dan kepribadian atau persiapan bidang psikologis.

Agar berhasil, calon tenaga kerja terdidik atau mahasiswa harus

mampu mengandalkan sikap batin mereka yang idealnya

sikap-sikap itu ditumbuhkan dan dibina selama pendidikan. Sikap yang

dibutuhkan antara lain sikap bertanggung jawab, jujur, dapat

diandalkan, mandiri dan berdisplin diri. Persiapan ini juga

mencakup pendewasaan emosi, perasaan, budi dan pikiran,

kehendak dan motivasi, arah dan cita-cita serta tindak tanduk

perilaku.

c) Persiapan hubungan dengan orang lain dan kerja sama atau

persiapan dalam bidang social.

Dalam dunia kerja kita tidak bekerja sendiri, pastinya nanti kita


(41)

berbeda, untuk itu seorang mahasiswa Ekonomi dan Bisnis dituntut

untuk dapat bekerja sama dengan orang lain. mahasiswa Ekonomi

dan Bisnis harus membiasakan diri untuk toleransi terhadap

sesame, tidak egois, menerima saran dari orang lain dan dapat

berkomunikasi dengan baik.

Menurut Kartini (1991) faktor-faktor yang mempengaruhi

kesiapan kerja adalah faktor-faktor dari dalam diri sendiri (intern) yang meliputi: kecerdasan, keterampilan dan kecakapan, bakat,

kemampuan dan minat, motivasi, kesehatan, kebutuhan psikologis,

kepribadian, cita-cita dan tujuan dalam bekerja, dan faktor-faktor

dari luar diri sendiri (ekstern) yang meliputi: Lingkungan keluarga

(rumah), lingkungan dunia kerja, rasa aman dalam pekerjaannya,

kesempatan mendapatkan kemajuan, rekan sekerja, hubungan

dengan pimpinan dan gaji.

Menurut Herminanto Sofyan (1992) faktor yang dapat

mempengaruhi Kesiapan Kerja antara lain: “(1) Motivasi belajar, (2) pengalaman praktek luar, (3) bimbingan vokasional, (4) latar

belakang ekonomi orang tua, (5) prestasi belajar sebelumnya, (6)

informasi pekerjaan, dan (7) ekspektasi masuk dunia kerja.” Faktor -faktor tersebut bila ditelusuri mencakup aspek internal dan eksternal

individu.

Menurut Dewa Ketut (1993) faktor-faktor yang berpengaruh


(42)

Bakat (3) Minat (4) Motivasi (5) Sikap (6) Kepribadian (7) Nilai (8)

Hobby (9) Pestasi (10) Keterampilan (11) Penggunaan waktu

senggang (12) Pengetahuan tentang dunia kerja (13) Aspirasi dan

pengetahuan sekolah atau pendidikan sambungan.

A. Muri Yusuf (2002) menjelaskan faktor yang

mempengaruhi Kesiapan Kerja adalah “(1) Pengetahuan dan wawasan, (2) kecerdasan, (3) kecakapan, (4) bakat, (5) minat, (6)

sikap, (7) nilai-nilai, (8) sifat-sifat pribadi, (9) lingkungan

psiko-sosial kerja, (10) prospek kerja/peluang kerja, (11) jenis-jenis kerja,

(12) karakteristik kerja.

Menurut P. Brady (2009) megandung enam komponen

utama yaitu tanggung jawab (responsibility), fleksibilitas

(fleksibility), keterampilan (skills), komunikasi (communication),

pandangan terhadap diri (self view) dan kesehatan dan keselamatan

(health and savety).

Kesiapan kerja terdiri dari dua kata yaitu kesiapan dan kerja.

Kesimpulan dari definisi-definisi kesiapan dan kerja diatas adalah

kondisi seseorang atau individu dengan persyaratan atau ketentuan

(kemampuan dan ketrampilan) yang dimilikinya yang sesuai dengan

pekerjaan dengan tujuan agar mampu menyelesaikan pekerjaanya

atau mencapai tujuannya. Maka dari itu para mahasiswa Ekonomi

Bisnis sebagai calon tenaga kerja juga harus mempersiapkan diri


(43)

mereka miliki agar bisa dikatakan siap untuk masuk ke dunia kerja

yang sangat berat, terlebih kita sudah memasuki Mayarakat

Ekonomi ASEAN (MEA) dimana persaingan akan semakin ketat

karena para mahasiswa Ekonomi Bisnis akan bersaing dengan

mahasiswa-mahasiswa terampil dari luar negeri.

B. Variabel-Variabel Penelitian

Peneliti mengukur indikator variabel-variabel pada penelitian

berdasarkan standar IES (International Education Standart) sesuai dengan

yang dikembangkan oleh Muttanachai Suttipun (2014) dan Tri Hanani

(2016) yang meliputi:

1) Kompetensi Pengetahuan (Knowledge competency) terdiri dari :

a. Pengetahuan tentang International Financial Reporting Standard

(IFRS).

b. Pengetahuan tentang profesi akuntan dan manajerial.

c. Pengetahuan tentang Masyarakat Ekonomi ASEAN.

d. Pengetahuan tentang managemen perubahan.

2) Kompetensi Kemampuan (Capability competency) terdiri dari :

a. Persepsi tentang persaingan akuntan dan manajerial di ASEAN.

b. Persepsi ketrampilan negosiasi.

c. Persepsi isu politik terkait negara anggota ASEAN.

d. Persepsi standar akuntansi dan manajerial di ASEAN

3) Kompetensi Etika (Ethical Competency) terdiri dari :


(44)

b. Tanggung jawab akuntan dan manajerial

c. Kemampuan mengendalikan emosi.

d. Tidak keberpihakan.

4) Menghormati Nilai dan Norma yang Berlaku (Respect about human

right and value) terdiri dari :

a. Kebahagiaan dalam bekerja.

b. Kemampuan bekerjasama dalam tim.

c. Pengetahuan budaya negara anggota ASEAN.

d. Menghormati hak asasi manusia dan nilai-nilai yang berlaku.

5) Kompetensi Analisis (Analysis competency) terdiri dari :

a. Kemampuan berbahasa Inggris.

b. Kemampuan dalam penguasaan bahasa negara anggota ASEAN.

c. Penguasaan teknologi komunikasi.

d. Penguasaan perangkat lunak akuntansi dan manajemen.

1. Kompetensi Pengetahuan

a) Pengertian Pengetahuan

Menurut (Notoatmojo, 2007), Pengetahuan adalah hasil

“tahu” dan hal tersebut terjadi setelah seseorang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi

melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar


(45)

Menurut (Mubarok, dkk, 2007), pengetahuan adalah

hasil dari mengingat suatu hal, termasuk mengingat kembali

kejadian yang pernah dialami baik secara sengaja maupun tidak

sengaja dan hal tersebut terjadi setelah orang malakukan kontak

atau pengamatan terhadap suatu obyek tertentu.

Dari definisi teori-teori diatas, peneliti dapat

menyimpulkan bahwa pengetahuan adalah hasil mengingat

suatu hal yang diperoleh seseorang setelah melakukan

pengamatan atau kontak terhadap suatu objek tertentu dan

biasanya dilakukan oleh panca indra penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa dan raba.

b) Tingkatan Pengetahuan

Dalam bukunya Notoatmojo (2007) membagi

pengetahuan yang di cakup di dalam domain kognitif menjadi 6

tingkatan yaitu :

1) Tahu (Know)

Tahu disini mempunyai arti sebagai mengingat suatu

materi yang telah di pelajari sebelumnya yang termasuk ke

dalam tingkatan mengingat kembali atau recall terhadap

situasi yang spesifik dari keseluruhan bahan yang telah di

pelajari atau rangsangan yang diterima. Tingkatan ini masuk


(46)

2) Memahami (Comprehention)

Memahami mempunyai arti yaitu suatu kemampuan

untuk menjelaskan tentang suatu objekyang diketahui

dengan benar dan dapat menginterpretasikan materi tersebut

dengan benar. Seseorang yang telah paham harus mampu

untuk menjelaskan, menyimpulkan, dan meramalkan objek

yang telah dipelajari.

3) Aplikasi (Aplication)

Aplikasi adalah kemampuan seseorang menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi nyata

yang dapat diartikan sebagai penggunaan hukum-hukum,

rumus-rumus, metode-metode, prinsip dan sebagainya dalam

konteks atau situasi yang lain.

4) Analisis (Analysis)

Kemampuan untuk menjabarkan materi kedalam

komponen-komponen yang masih dalam struktur organisasi

tersebut dan masih berkaitan satu sama lain. Kemampuan

analisis dapat diteliti dari penggantian kata seperti dapat

menggambarkan (menurut bagian), membedakan,

memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.

5) Sintesis (Syntesis)

Kemampuan menunjukkan kepada suatu komponen


(47)

dalam satu bentuk keseluruhan yang baru seperti

kemampuan menyusun, merencanakan, meringkaskan,

menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan

yang ada.

6) Evaluasi (Evaluation)

Kemampuan untuk melakukan justifikasi atau

penelitian terhadap suatu materi atau objek. Penilaiant

ersebut berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri,

atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. seperti

menanggapi tentang fenomena, musibah atau wabah

penyakit yang sedang terjadi.

c) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007), ada beberapa faktor yang

mempengaruhi pengetahuan seseorang, yaitu :

1. Pendidikan

Pendidikan telah menjadi satu cara dan bagi

seseorang untuk mengembangkan diri mereka. Pendidikan

sendiri dapat diperoleh di dalam maupun luar sekolah yang

akan berlangsung seumur hidup. Pendidikan akan

mempengaruhi proses belajar seseorang, semakin tinggi

pendidikan seseorang akan memudahkannya untuk

mendapatkan informasi sebagai sumber pengetahuan baik


(48)

semata-mata seseorang yang berpendidikan rendah tidak

dapat mendapatkan pengetahuan, karena pengetahuan dapat

didapat secara non-formal. Sehubungan dengan itu,

mahasiswa yang telah sampai pada jenjang pendidikan yang

paling tinggi harus benar-benar memanfaatkan pengetahuan

yang telah didapatkan di perguruan tinggi masing-masing

dan dapat mempraktekkan pengetahuan tersebut dalam

kehidupanya sehari-hari.

2. Informasi

Informasi bisa didapatkan dari mana saja, baik formal

seperti pergi kesekolah dan non-formal seperti media cetak,

internet atau sosial media. Seiring dengan perkembangan

teknologi yang pesat akan membantu penyebaran informasi

dan memudahkan kita untuk mendapatkan

pengetahuan-pengetahuan baru.

3. Sosial Budaya dan Ekonomi

Budaya atau tradisi dan kebiasaan suatu negara juga

akan mempengaruhi pengetahuan yang didapatkan, tradisi

yang dilakukan tanpa melakukan penalaran baik atau

buruknya tetap akan memberikan pengetahuan walaupun

mereka tidak melakukan atau mengalami. Status ekonomi


(49)

karena fasilitas yang mendukung mereka dalam

mendapatkan pengetahuan.

4. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di

sekitar individu atau kelompok yang dapat memberikan

pengaruh terhadap masuknya pengetahuan pada diri

seseorang karena adanya hubungan timbal balik atau tidak

terhadap pengetahuan yang didapat seseorang.

5. Pengalaman

Pengalaman juga berpengaruh pada pengetahuan

seseorang, pengalaman dapat diperoleh baik dari individu itu

sendiri atau pengalaman dari orang lain. Pengalaman juga

digunakan untuk mengetahui kebenaran dari suatu

pengetahuan.

6. Usia

Usia seseorang akan berpengaruh terhadap pola pikir

dan daya serap pengetahuan, semakin bertambah usia

seseorang maka akan membuatnya semakin membaik. Pada

fase usia < 60 tahun seseorang cenderung mempertahankan

prestasi yang telah mereka dapat dan pada fase usia >60

tahun seseorang hanya tinggal menikmati apa yang telah


(50)

Dengan beberapa teori dan penjelasan mengenai

kompetensi pengetahuan di atas, diharapkan mahasiswa

Ekonomi dan Bisnis UMY lebih giat lagi dan

bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu guna menambah pengetahuan

mereka. Ditambah lagi mahasiswa masih pada masa

produktif sehingga mempermudah mereka mendapatkan dan

menyerap informasi sebagai pengetahuan mereka, terutama

pengetahuan tentang ASEAN, MEA, pengetahuan tentang

pekerjaan manajerial dan akuntan serta pengetahuan tentang

manajemen perubahan.

2. Kompetensi Kemampuan

a. Pengertian Kemampuan

Menurut Gibson (1994), kemampuan menunjukkan

potensi seseorang untuk melaksanakan suatu tugas atau

pekerjaan. Kemampuan itu mungkin dapat dimanfaatkan atau

tidak. kemampuan berhubungan erat dengan kemampuan fisik

atau mental yang dimiliki seseorang untuk melakukan pekerjaan

dan bukan seseuatu yang ingin dilakukannya.

P. Robbins (2009) mendefinisikan kemampuan (ability)

sebagai kapasitas individu untuk melaksanakan berbagai tugas

dalam pekerjaan tertentu. Kemampuan seseorang individu pada

hakekatnya tersusun dari dua factor yaitu kemampuan


(51)

1) kemampuan intelektual (intellectual ability) : kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktifitas mental

berfikir, menalar dan memecahkan masalah.

2) Kemampuan fisik (physical ability) : kemampuan melakukan

tugas-tugas menuntut stamina, keterampilan, kekuatan, dan

karateristik serupa.

b. Jenis Kemampuan

Menurut (Robert R.Katz, dalam Moenir 2008), Ada 3

jenis kemampuan dasar yang harus dimiliki agar dapat

mendukung seseorang untuk melaksanakan pekerjaan atau tugas,

sehingga tercapai hasil yang maksimal. Berikut :

1) Kemampuan teknis (Technical skill)

Merupakan pengetahuan dan penguasaan kegiatan

yang bersangkutan dengan cara proses dan prosedur yang

menyangkut pekerjaan dan alat-alat kerja. Seseorang harus

mampu menguasai metode kerja yang ada seperti karyawan

pada suatu perusahaan harus mampu menguasai metode kerja

dan alat-alat yang digunakan dalam pekerjaan.

2) Kemampuan bersifat (Human Skill)

Merupakan kemampuan untuk bekerja dalam

kelompok dengan suasana di mana organisasi merasa aman


(52)

atau kelompok, seseorang dituntut agar dapat bekerja sama

dalam timnya.

3) Kemampuan Konseptual (Conceptual Skill)

Merupakan kemampuan untuk melihat gambar kasar

untuk mengenali adanya unsur penting dalam situasi

memahami di antara unsur-unsur itu. Seseorang harus

mampu untuk menganalisis keadaan sekitar dan masalah

yang sedang dihadapi sehingga dapat mengambil langkah

yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut.

3. Kompetensi Etika

a. Pengertian Etika

Menurut Issa Rafiq Beekun (1997) dalam buku Etika

Bisnis Islami milik Muhammad, Etika adalah seperangkat

prinsip moral yang membedakan baik dari buruk. Etika

merupakan bidang ilmu yang bersifat normatif karena berperan

menentukan apa yang harus dilakukan atau tidak oleh

seseorang.

Menurut (Jusup, Al Haryono, 2001), Etika berasal dari

Bahasa Yunani yaitu dari kata “etos” yang berarti “karakter”. Nama lain etika adalah moralitas yang berasal dari Bahasa Latin

yaitu dari kata “mores” yang berati “kebiasaan”. Moralitas


(53)

Menurut Keraf (1991) dalam buku Harahap (2011),

etika merupakan disiplin ilmu yang berasal dari filsafat yang

membahas mengenai nilai dan norma moral yang mengarahkan

manusia pada perilaku hidupnya. Etika memberikan ruang

untuk melakukan kajian dan analisis kritis terhadap nilai dan

norma moral tadi. Etika merupakan refleksi kritis dan rasional

terhadap nilai dan norma moral yang mengatur perilaku hidup

manusia baik pribadi maupun kelompok. Jadi, etika adalah

upaya merealisasikan moralitas.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Etika

Menurut Yatimin (2006), faktor-faktor yang

memengaruhi etika ada beberapa hal yaitu :

a) Sifat manusia.

b) Norma-norma etika.

c) Aturan-aturan agama.

d) Fenomena kesadaran etika.

Secara sistematis, etika dapat dikelompokkan menjadi

sudut umum dan khusus, yaitu etika umum berupa etika yang

berlaku umum, tidak berlaku pada pihak tertentu. Sementara

Etika khusus merupakan etika yang berlaku pada kelompok

tertentu seperti Etika individual dan Etika sosial (Etika keluarga,


(54)

Peneliti akan menyinggung sedikit teori mengenai etika

profesi karena terdapat teori yang mendukung kompetensi Etika

karena terdapat unsur-unsur pengukuran kompetensi Etika yaitu

moral dan tanggung jawab.

Menurut Mathews & Perrera (1991) dalam Ludigdo

(2007), terdapat beberapa keuntungan dari adanya kode etik

dalam Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia yang harus dipatuhi,

yaitu :

1) Para profesional akan lebih sadar tentang aspek moral dari

pekerjaannya.

2) Berfungsi sebagai acuan yang dapat diakses secara lebih

mudah.

3) Ide-ide abstrak dari kode etik akan ditranslasikan ke dalam

istilah yang konkret dan dapat diaplikasikan ke segala situasi.

4) Anggota sebagai suatu keseluruhan akan bertindak dalam

cara yang lebih standar pada garis profesi.

5) Menjadi standar pengetahuan untuk menilai perilaku anggota

dan kebijakan profesi.

6) Anggota akan dapat lebih baik menilai kinerja dirinya

sendiri.

7) Profesi dapat membuat anggotanya dan publik sadar

sepenuhnya akan kebijakan-kebijakan etisnya.


(55)

Standar Profesional Akuntan Publik (2001), memuat

delapan prinsip-prinsip etika yaitu : (1) Tanggung Jawab Profesi, (2)

Kepentingan Publik, (3) Integrasi, (4) Objektifitas, (5) kompetensi

dan kehati-hatian Profesi, (6) Kerahasiaan, (7) Perilaku Profesional,

dan (8) Standar Teknis.

Jadi kesimpulannya adalah, mahasiswa tidak boleh

mengabaikan unsur etika dalam kehidupannya sehari-hari terutama

etika dalam bekerja, mahasiswa Ekonomi dan Bisnis harus

mempunyai moral yang baik dan memperhatikan permasalahan

etika sebagai seorang Akuntan dan Manajerial. Mahasiswa Ekonomi

dan Bisnis juga harus mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi

sebagai seorang tenaga kerja yang profesional.

4. Kompetensi Menghargai Nilai dan Norma yang Berlaku.

a. Pengertian Nilai

Menurut Kluckhohn, Brameld (1957) dalam Mulyana

(2004), Nilai adalah konsepsi (tersurat atau tersirat) yang

sifatnya membedakan individu atau ciri-ciri kelompok dari apa

yang diinginkan, yang mempengaruhi tindakan pilihan terhadap

cara, tujuan antara dan tujuan akhir. Pengertian dari Kluckhohn

tersebut berimplikasi terhadap nilai-nilai budaya. Pendapat

Kluckhohn sama seperti yang diungkap oleh Brameld dalam


(56)

mengungkapkan ada enam implikasi terpenting yaitu sebagai

berikut:

1) Nilai merupakan konstruk yang melibatkan proses kognitif

(logic dan rasional) dan proses ketertarikan dan penolakan menurut kata hati.

2) Nilai selalu berfungsi secara potensial, tetapi selalu tidak

bermakna apabila diverbalisasai.

3) Apabila hal tersebut berkenaan dengan budaya, nilai

diungkapkan dengan cara yang unik oleh suatu individu atau

kelompok.

4) Karena kehendak tertentu dapat bernilai atau tidak, maka

perlu diyakini bahwa pada dasarnya disamakan (equated) dari pada yang diinginkan, ia didefinisikan berdasarkan

keperluan sistem kepribadian dan sosio budaya untuk

mencapai keteraturan atau mengahargai orang lain dalam

kehidupan social.

5) Pilihan di antara nilai-nilai alternative dibuat dalam konteks

ketersediaan tujuan antara (means) dan tujuan akhir (ends).

6) Nilai itu ada, ia merupakan fakta alam, manusia, budaya dan

pada saat yang sama ia adalah norma-norma yang telah


(57)

Menurut Gordon Allfort (1964) dalam Mulyana (2004),

Nilaiadalah keyakinan yang membuat seseorang bertindak atas

dasar pilihannya.

Menurut dictionary dalam Winataputra (1989), nilai

adalah harga atau kualitas sesuatu yang bermakna bahwa

sesuatu dianggap memiliki nilai apabila sesuatu tersebut secara

intrinsik memang berharga.

Lorens Bagus (2002), menjelaskan tentang nilai yaitu sebagai berikut:

a) Nilaidalam bahasa Inggris adalah value, bahasa Latin valere

(berguna, mampu akan, berdaya, berlaku, kuat).

b) Nilai ditinjau dari segi Harkat adalah kualitas suatu hal yang

menjadikan hal itu dapat disukai, diinginkan, berguna, atau

dapat menjadi objek kepentingan.

c) Nilai ditinjau dari segi Keistimewaan adalah apa yang

dihargai, dinilai tinggi atau dihargai sebagai sesuatu

kebaikan. Lawan dari suatu nilai positif adalah “tidak bernilai” atau “nilai negative”. Baik akan menjadi suatu nilai dan lawannya (jelek, buruk) akan menjadi suatu “nilai negative” atau “tidak bernilai”.

d) Nilai ditinjau dari seudut Ilmu Ekonomi yang bergelut

dengan kegunaan dan nilai tukar benda-bendsa material,


(58)

Menurut Mulyana ( 2004), Nilai adalah rujukan dan

keyakinan dalam menentukan pilihan.

a. Pengertian Norma

Menurut Margono (2002), Norma adalah tolak ukur atau alat

untuk mengukur benar salahnya suatu sikap dan tindakan manusia.

Norma juga dapat diartikan sebagai aturan yang berisi rambu-rambu

yang menggambarkan ukuran tertentu, yang di dalamnya terkandung

nilai benar/salah.

Menurut Wjs. Poerwadarminta (2007), Norma adalah ukuran

untuk menentukan sesuatu.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2016), Norma

adalah aturan atau ketentuan yang mengikat warga atau kelompok

dalam masyarakat, yang digunakan sebagai panduan, tatanan, dan

pengendali tingkah laku yang sesuai. Norma juga digunakan sebagai

tolak ukur untuk menilai dan membandingkan sesuatu.

Menurut K. Bertens (2002), membedakan beberapa macam

norma yaitu :

1) Norma Umum

Adalah norma yang menyangkut tingkah laku manusisa sebagai

keseluruhan. Norma Umum sendiri terdiri dari tiga macam


(59)

2) Norma Khusus

Adalah norma yang hanya menyangkut aspek tertentu dari apa

yang dilakukan manusia. Contohnya ialah norma bahasa, tata

bahasa Indonesia adalah norma yang menentukan apakah

apakah kita memakai bahasa Indonesia secara baik dan benar.

Jika kita menulis atau berbicara sesuai tata bahasa, maka kita

telah menggunakan bahasa Indonesia dengan semestinya, dan

berlaku kebalikannya.

b. Kompetensi Analisis

1) Pengertian Analisis

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2016),

Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya

dan penelaahan bagian itu sendiri, serta hubungan antar bagian

untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti

keseluruhan.

Menurut Wjs. Poerwadarminta (2007), Analisis adalah

penyelidikan suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb) untuk

mengetahui apa sebab-sebabnya, bagaimana duduk perkaranya


(60)

C. Penyusunan Hipotesis

Berikut adalah penelitian-penelitian terdahulu yang relevan, yang

akan mendukung peneliti dalam penyusunan hipotesis.

1. Penyusunan Hipotesis 1 : Kompetensi Pengetahuan Berpengaruh

Positif Terhadap Kesiapan Kerja Mahasiswa Menghadapi MEA 2016.

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu tentang Kompetensi Pengetahuan

No Judul Penelitian Hasil Penelitian

1 Embracing ASEAN Economic Community : Are Thai Students Ready For Transation?(Ryan R.F. Barbin, Philips H. Nicholls)

Ada hubungan positif antara pengetahuan dengan kesiapan menghadapi MEA.Pengetahuan sangat penting terutama pengetahuan seputar ASEAN, MEA dan IFRS.

2 Preparing Indonesia skilled labor in the field ofAccounting, Finance and Capital Market forASEAN Economic Community 2015 (Evi Steelyana, 2012)

adanya pengaruh positif antara pengetahuan terhadap kesiapan menghadapi MEA, seperti pengetahuan tentang pasar modal tunggal ASEAN, pengetahuan pasar bebas dan teori informasi.

3 Fernandes, Jose Abilio P.S E, 2012, Persepsi Mahasiswa terhadap Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Ada hubungan positif antara pengetahuan dengan kesiapan menghadapi MEA. Kesiapan diri mahasiswa dalam menghadapi MEA dapat diukur dengan pengetahuannya mengenai MEA/ AEC

4 Suttipun, Muttanachai. (2014). “The Readiness of Thai Accounting Students for the ASEAN Economic Community: An Exploratory Study.” Asian Journal of Business and Accounting. 7(2). Hlm. 139-157)

Adanya pengaruh positif antara kompetensi pengetahuan terhadap kesiapan mahasiswa Akuntansi Thailand menghadapi MEA.

5 Tri Hanani (2016), “Evaluasi Kesiapan Kerja Mahasiswa Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta Menghadapi Era Masyarakat Ekonomi Asean (Mea) 2015”

Adanya pengaruh positif antara kompetensi pengetahuan terhadap kesiapan mahasiswa Akuntansi UNY menghadapi MEA.

Kompetensi Pengetahuan sangat penting dimiliki oleh seorang

mahasiswa karena pengetahuan merupakan ilmu dasar yang dapat

digunakan oleh mahasiswa agar ia dapat mengetahui cara yang tepat

untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Contohnya saja


(1)

empirical study from Thailand) yang menyatakan bahwa indikator untuk mengukur kompetensi pengetahuan yaitu pengetahuan tentang profesi akuntan dan manajerial, pengetahuan tentang MEA dan pengetahuan tentang manajemen perubahan sebagai indikator-indikator yang mempengaruhi kesiapan kerja memiliki nilai signifikasi ≥ 0,05. Jadi, penelitian ini bertentangan dengan dengan penelitian sebelumnya yaitu Ryan R.F. Barbin dan Philips H. Nicholls (2012), Steelyana (2012), Fernandes, Jose Abilio P.S E (2012), Suttipun (2014), Tri Hanani (2016).

2. Pengujian Hipotesis Kedua (H2)

Hasil uji t menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi positif (0,26) namun nilai signifikasi variabel berada diatas nilai taraf signifikasi 0,05 yaitu (0,480) sehingga H1 ditolak dan H0 diterima. Jadi hipotesis kedua pada penelitian ini yang menyatakan “Kompetensi kemampuan berpengaruh positif terhadap kesiapan kerja mahasiswa ekonomi dan bisnis UMY menghadapi MEA 2016” ditolak. Hal ini berarti bahwa kompetensi kemampuan tidak berpengaruh terhadap kesiapan para mahasiswa FEB UMY menghadapi MEA 2016. Hal tersebut juga mengidentifikasi bahwa kompetensi pengetahuan mahasiswa FEB UMY belum sesuai dengan standar IES sebagai pengukur kesiapan para mahasiswa menghadapi MEA 2016. Salah satu penyebabnya karena FEB UMY sendiri belum menjadikan IES sebagai standar kurikulum pengajaran sehingga para responden mungkin berfikir bahwa kompetensi pengetahuan tidak dibutuhkan dalam menghadapi MEA 2016. Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa indikator untuk mengukur kompetensi kemampuan yaitu persepsi tentang persaingan akuntan dan manjerial, persepsi ketrampilan negosisasi, persepsi isu politik terkait di negara anggota ASEAN, persepsi standar Akuntansi dan Manajerial di ASEAN bukan indikator-indikator yang mempengaruhi kesiapan kerja mahasiswa ekonomi dan bisnis UMY menghadapi MEA 2016.

Hasil penelitian ini didukung oleh Suttipun 2014 dalam jurnalnya (Readiness of accounting students in the ASEAN Economic Community : An empirical study from Thailand) yang menyatakan bahwa indikator untuk mengukur kompetensi kemampuan yaitu persepsi tentang persaingan akuntan dan manjerial, persepsi ketrampilan negosisasi, persepsi isu politik terkait di negara anggota ASEAN, persepsi standar Akuntansi dan Manajerial di ASEAN memiliki nilai value ≥ 0,05. Jadi, penelitian ini bertentangan dengan penelitian sebelumnya yaitu Steelyana (2012), AFA (2013), Suttipun (2014) dan Tri Hanani (2016).

3. Pengujian Hipotesis Ketiga (H3)

Hasil uji t menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi positif (0,426) signifikan karena berada dibawah nilai taraf signifikasi 0,05 yaitu (0,000) sehingga H1 diterima dan H0 ditolak Jadi hipotesis ketiga pada penelitian ini yang menyatakan “Kompetensi etika berpengaruh positif terhadap kesiapan kerja mahasiswa ekonomi dan bisnis UMY menghadapi MEA 2016” diterima. Hal ini berarti semakin baik tingkatan kompetensi etika dalam hal moral dan


(2)

etika akuntan dan manajerial, tanggung jawab akuntan dan manajerial, kemampuan mengendalikan emosi, tidak keberpihakan, persepsi standar akuntansi dan manajerial di berbagai negara ASEAN yang dimiliki oleh mahasiswa FEB UMY, maka akan semakin mempengaruhi kesiapan mereka dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2016. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan bukti empiris dari fakta data responden yang dapat dilihat melalui hasil pengujian nilai koefisiensi etika sebesar 42,8% yang artinya, apabila kompetensi etika yang dimiliki mahasiswa naik sebesar satu satuan sementara variabel dianggap konstan atau bernilai nol, maka kesiapan mahasiswa menghadapi MEA akan naik sebesar 42,8% (Lampiran 21). Selain itu dengan adanya pemberian mata kuliah Etika Bisnis, Aqidah Akhlak, dan Fiqih Muammalah dalam pembelajaran dapat menjadi salah satu faktor pendukung yang memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada para mahasiswa FEB UMY mengenai etika dalam kehidupan sehari-hari.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya Xiaoting Lin (2015), Steelyana (2012), AFA (2013), Tri Hanani (2016), Universitas PGRI Palembang (2015), Djoko Adi Walujo (2015).

4. Pengujian Hipotesis Keempat (H4)

Hasil uji t menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi positif (0,280) signifikan karena berada dibawah nilai taraf signifikasi 0,05 yaitu (0,000) sehingga H1 diterima dan H0 ditolak Jadi hipotesis keempat pada penelitian ini yang menyatakan “Kompetensi menghormati nilai dan norma yang berlaku berpengaruh positif terhadap kesiapan kerja mahasiswa ekonomi dan bisnis UMY menghadapi MEA 2016” diterima. Hal ini berarti semakin baik tingkatan kompetensi menghormati nilai dan norma yang berlaku dalam hal kebahagiaan dalam bekerja, kemampuan bekerjasama dalam tim, pengetahuan budaya negara anggota ASEAN, menghormati hak asasi manusia dan nilai-nilai yang berlaku yang dimiliki oleh mahasiswa FEB UMY, maka akan semakin mempengaruhi kesiapan mereka dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2016. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan bukti empiris dari fakta data responden yang dapat dilihat melalui hasil pengujian nilai koefisiensi Kompetensi menghormati nilai dan norma yang berlaku sebesar 28% yang artinya, apabila kompetensi menghormati nilai dan norma yang berlaku yang dimiliki mahasiswa naik sebesar satu satuan sementara variabel dianggap konstan atau bernilai nol, maka kesiapan mahasiswa menghadapi MEA akan naik sebesar 28% (Lampiran 21). Selain itu dengan adanya pemberian tugas kelompok dalam perkuliahan seperti persentasi secara berkelompok dan praktek pengembangan bisnis dapat menjadi salah satu faktor pendukung yang menuntut mahasiswa FEB UMY untuk dapat bekerjasama dalam tim dengan baik.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya Steelyana (2012), AFA (2013), Suttipun (2014), Tri Hanani (2016), Chichi Andriani (2015).

5. Pengujian Hipotesis Kelima (H5)

Hasil uji t menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi positif (0,101) signifikan karena berada dibawah nilai taraf signifikasi 0,05 yaitu (0,000) sehingga H1 diterima dan H0 ditolak Jadi hipotesis kelima pada penelitian ini yang menyatakan “Kompetensi analisis berpengaruh positif terhadap kesiapan


(3)

kerja mahasiswa ekonomi dan bisnis UMY menghadapi MEA 2016” diterima. Hal ini berarti semakin baik tingkatan kompetensi analisis dalam hal kemampuan berbahasa Inggris, kemampuan penguasaan bahasa anggota ASEAN, penguasaan teknologi komunikasi, penguasaaan perangkat lunak akutansi dan manajemen yang dimiliki oleh mahasiswa FEB UMY, maka akan semakin mempengaruhi kesiapan mereka dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2016. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan bukti empiris dari fakta data responden yang dapat dilihat melalui hasil pengujian nilai koefisiensi kompetensi analisis sebesar 10,1% yang artinya, apabila kompetensi etika yang dimiliki mahasiswa naik sebesar satu satuan sementara variabel dianggap konstan atau bernilai nol, maka kesiapan mahasiswa menghadapi MEA akan naik sebesar 10,1% (Lampiran 21). Selain itu dengan adanya pemberian mata kuliah Bahasa Inggris dari semester 1 hingga semester 6 dan juga mata kuliah penggunaan software pendukung seperti statistika dalam penggunaan SPSS, AMOS, MKPK dapat menjadi salah satu faktor pendukung sehingga para mahasiswa FEB UMY mempunyai kemampuan berbahasa Inggris dan dapat mengoperasikan software pendukung dengan baik.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya Steelyana (2012), Jose Abilio P.S E (2012), AFA (2013), Suttipun (2014), Tri Hanani (2016), Chichi Andriani (2015), Daranee Choomthong (2014).

Uji F

Berdasarkan uji f pada tabel diatas hasil menunjukkan bahwa model penelitian layak dengan ditunjukkannya nilai signifikan 0,000.

Uji Determinasi R2

Berdasarkan tabel hasil uji Koefisien Determinasi (R2) diatas, dapat dilihat nilai

dari Adjusted R Square adalah 0,571 yang bearti bahwa varibel independent yaitu kompetensi pengetahuan, kompetensi kemampuan, kompetensi etika, kompetensi menghormati nilai dan norma yang berlaku dan kompetensi analisis dapat menjelaskan variabel dependent yaitu kesiapan kerja mahasiswa ekonomi dan bisnis UMY menghadapi MEA 2016 (Y) sebesar 57,1 %. Sedangkan sisanya sebesar 42,9 % dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar variabel yang diteliti.

SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN SIMPULAN

Berdasarkan dari hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Kompetensi pengetahuan berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kesiapan kerja mahasiswa Ekonomi dan Bisnis UMY menghadapi MEA 2016. 2. Kompetensi kemampuan berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap

kesiapan kerja mahasiswa Ekonomi dan Bisnis UMY menghadapi MEA 2016. 3. Kompetensi etika berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan kerja


(4)

4. Kompetensi menghormati nilai dan norma yang berlaku berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan kerja mahasiswa Ekonomi dan Bisnis UMY menghadapi MEA 2016.

5. Kompetensi analisis berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan kerja mahasiswa Ekonomi dan Bisnis UMY menghadapi MEA 2016.

Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa masih banyak terdapat keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian yang dilakukan, antara lain adalah sebagai berikut :

1. Standar IES yang digunakan untuk mengukur indikator kesiapan responden dikembangkan peneliti dari indikator penelitian sebelumnya tanpa menambah atau mengurangi indikator yang ada, selain itu, IES adalah standar yang diperuntukkan bagi para mahasiswa Akuntansi, sementara responden pada penelitian ini juga menggunakan mahasiswa Manajemen dan Ilmu Ekonomi FEB UMY. Selain itu, belum diterapkannya standar IES dalam kurikulum pengajaran FEB UMY mungkin juga menjadi salah satu faktor yang membuat kebanyakan responden kurang memahami indikator-indikator pengukuran kesiapan dalam penelitian ini.

2. Pendistribusian kuesioner yang lebih banyak melalui online membuat peneliti tidak bisa menjelaskan secara langsung mengenai setiap item pernyataan dalam kusioner satu persatu kepada para responden yang dapat mengakibatnya adanya kemungkinan responden yang kurang memahami maksud pernyataan kuesioner menjadi kurang objektif dalam memberikan jawabannya.

3. Jumlah responden yang hanya 358 mungkin dirasa kurang menggambarkan kondisi secara luas dari seluruh populasi mahasiswa FEB UMY yang seluruhnya berjumlah 3112 mahasiswa, karena dengan jumlah responden yang semakin banyak akan diperoleh tingkat generalisasi yang tinggi.

Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan dan keterbatasan penelitian diatas, maka peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut :

1. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh positif kompetensi etika, kompetensi menghormati nilai dan norma yang berlaku dan kompetensi analisis terhadap kesiapan kerja mahasiswa Ekonomi dan Bisnis UMY menghadapi MEA 2016. Namun, masih ada dua kompetensi pengetahuan dan kemampuan yang hasilnya tidak sesuai dengan hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diharapkan adanya evaluasi bagi kita semua terutama bagi para teknisi pendidik dan mahasiswa FEB UMY sendiri dan dengan hasil penelitian ini dapat memberikan implikasi praktis bahwa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMY perlu mengupayakan peningkatan penyusunan kurikulum dalam sistem pendidikan yang relevan dalam dunia kerja saat ini, seperti menjadikan IES sebagai standar bagi mahasiswa Akutansi FEB dan standar lainnya yang sesuai dengan mahasiswa Manajemen dan Ilmu Ekonomi UMY agar mampu menghasilkan lulusan yang berkompetensi di berbagai bidang sebagai pekerja yang siap bersaing dalam persaingan kerja pada era Masyarakat Ekonomi ASEAN Selain itu, FEB UMY juga dapat menambah beberapa muatan mata kuliah khusus


(5)

sebagai sosialisasi yang akan memberikan banyak pengetahuan dan pemahaman tentang MEA, dan juga informasi mengenai dampak dan persiapan apa saja yang harus dimiliki mahasiswa agar dapat bersaing dan terus mengembangkan kompetensi yang mereka miliki sebagai bekal menghadapi MEA.

2. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah varibel independen atau faktor-faktor pengukur kesiapan lain yang juga mempengaruhi kesiapan dalam menghadapi MEA dalam penelitian agar dapat mengungkap fakta-fakta baru seputar kesiapan menghadapi MEA. Contohnya seperti kompetensi spiritual, kompetensi kepemimpinan, pembentukan karakter mahasiswa dan faktor-faktor lainnya.

3. Peneliti selanjutnya juga diharapkan dapat menjelaskan secara langsung pernyataan kuesioner kepada para responden agar jawaban yang diberikan bersifat objektif.

4. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat menambah jumlah sampel pada penelitiannya.

DAFTAR PUSTAKA

Alni Rachmawati dkk (2014), Statistika: Teori dan Praktek edisi II, Yogyakarta, Progam Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

ASEAN Federation of Accountants (AFA). (2013). A Research Project Commissioned by the

ASEAN Federation of Accountants. London: The Association of Chartered Certified

Accountants.

Chichi Andriani (2015), “Mahasiswa Dan Perguruan Tinggi Dalam Era ASEAN Economic

Community 2015” di akses di http://fe.unp.ac.id

Daranee Choomthong (2014), “Preparing Thai Students’ English for the ASEAN Economic

Community: Some Pedagogical Implications and Trends”, Language Education and Acquisition Research Network (LEARN) Journal Volume 7, Issue 1, 2014

Fernandes, Jose Abilio P.S E, 2012, “Persepsi Mahasiswa terhadap Pemberlakuan

Masyarakat Ekonomi ASEAN”.

Imam Ghozali. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Margono, dkk. 2002. Pendidikan pancasila (topik aktual kenegaraan dan Kebangsaan). Malang: universitas negeri malang.

Malayu S. P. Hasibuan. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Mulyana Rohmat, (2004), Mengartikulasikan Pendidikan Nilai, Bandung, Alfabeta.

Notoatmodjo, S. 2007.Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. 2009. Perilaku Organisasi. Edisi 12.


(6)

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Steelyana, E. (2012). Preparing Indonesia skilled labor in the field of accounting, finance and capital market for ASEAN Economic Community 2015. International Conference on

Business, International Relation, and Diplomacy.

Suttipun, Muttanachai. (2014). “The Readiness of Thai Accounting Students for the ASEAN

Economic Community: An Exploratory Study.” Asian Journal of Business and

Accounting. 7(2). Hlm. 139-157

Sugiyono. (2010). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

______________(2014). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tri Hanani (2016), “Evaluasi Kesiapan Kerja Mahasiswa Akuntansi Universitas Negeri

Yogyakarta Menghadapi Era Masyarakat Ekonomi Asean (Mea) 2015”

Xiaoting Lin (2015), “Qualifictions Required For Employees In The Hotel Industry In

Bangkok From Hr Managers’ Persoectives: Getting Ready For TheAec In 2015.”

W.J.S. Poerwadarminta, 2007, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka.