TA : Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan Pada Mina Market Benowo.
TUGAS AKHIR
Program Studi
S1 Sistem Informasi Kekhususan Akuntansi
Oleh:
YHUFTI AVISSA 11.41011.0024
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2016
(2)
x
ABSTRAK...vii
KATA PENGANTAR ...viii
DAFTAR ISI ...x
DAFTAR GAMBAR...xv
DAFTAR TABEL ...xx
DAFTAR LAMPIRAN ... xxiii
BAB I PENDAHULUAN...1
1.1 Latar Belakang...1
1.2 Perumusan Masalah...3
1.3 Pembatasan Masalah ...4
1.4 Tujuan ...4
1.5 Sistematika Penulisan ...4
BAB II LANDASAN TEORI...6
2.1 Sistem. ...6
2.2 Informasi...7
2.3 Sistem Informasi...8
2.4 Penjualan ...9
2.5 Sistem Penjualan ...9
2.6 Sistem Informasi Penjualan...13
(3)
xi
2.10 Harga Pokok Penjualan ...15
2.11 Pembelian ...15
2.12 Metode Perpetual ...17
2.13 Metode FIFO (first in first out) ...17
2.14 Perusahaan Dagang ...18
2.12 Swalayan...18
2.13 Sistem Informasi...17
2.14 Sistem ...17
2.15 Informasi...18
2.16 Analisis dan Perancangan Sistem...19
2.17 Document Flow...20
2.18 System Flow...20
2.19 Data Flow Diagram...21
2.20 Basis Data...23
2.21 Entity Relational Diagram...23
2.22 System Development Life Cycle...25
2.23 Visualisasi Basic .Net 2010...28
2.24 Visualisasi Informasi ...28
BAB III ANALISIS DAN PERENCANAAN SISTEM ...29
3.1 Analis Sistem...29
(4)
xii
3.2.1 Model Pengembangan Sistem ...35
3.2.2 Context Diagram ...42
3.2.3 Hierarchy plus Input Output (HIPO) ...43
3.2.4 Data Flow Diagram (DFD) ...44
3.2.5 Entity Relationship Diagram (ERD) ...46
3.2.6 Struktur Basis Data ...48
3.3 Perancangan Desain I/O (Input/Output)...56
3.3.1 Desain Input...56
3.3.2 Desain Output ...62
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM ...77
4.1 Implementasi ...77
4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras...78
4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak...78
4.2 Instalasi Aplikasi dan Pengaturan Sistem...78
4.3 Implementasi Sistem ...79
4.3.1 Form Login ...79
4.3.2 Form Menu Utama ...80
4.3.3 Master User ...80
4.3.4 Master Supplier ...81
4.3.5 Master Katagori...82
(5)
xiii
4.3.9 Form Transaksi Penerimaan Barang ...86
4.3.10 Form Transaksi Penjualan ...87
4.3.11 Form Laporan Nota Penjualan ...88
4.3.12 Form Laporan Penjualan Per Kasir ...88
4.3.13 Form Laporan Penjualan Barang...89
4.3.14 Form Laporan Persediaan Barang Realtime...89
4.3.15 Form Laporan Mutasi Barang ...90
4.3.16 Form Laporan Expired Barang...90
4.3.17 Form Laporan Nilai Prosentase Penjualan Barang ...91
4.4 Uji Coba Fungsi Sistem...91
4.4.1 Uji Coba Form Login...92
4.4.2 Uji Coba Form Menu Utama ...93
4.4.3 Uji Coba Tombol Form Master...95
4.4.3.1 Uji Coba Master User ...96
4.4.3.2 Uji Coba Master Supplier ... ….98
4.4.3.3 Uji Coba Master Katagori... …101
4.4.3.4 Uji Coba Master Jenis Barang ... …102
4.4.3.5 Uji Coba Master Produk ... …105
4.4.3.6 Uji Coba Persediaan Awal... …106
4.4.3.7 Uji Coba Transaksi Penerimaan Barang... …108
(6)
xiv
4.4.3.11 Uji Coba Laporan Penjualan ... …113
4.4.3.12 Uji Coba Laporan Persediaan Barang Realtime ... …114
4.4.3.13 Uji Coba Laporan Mutasi Barang... …115
4.4.3.14 Uji Coba Laporan Nilai Prosentase ... …116
4.4.3.15 Uji Coba Laporan Expired Prosentase... …117
BAB V PENUTUP ... …118
5.1 Kesimpulan ... …118
5.2 Saran ... …118
DAFTAR PUSTAKA... …119
(7)
1 1.1 Latar Belakang
Mina market merupakan waralaba yang dikelola oleh panti asuhan Uswah,
berada di Jalan Raya Kendung No. 81-83 Sememi, Benowo. Mina market menjual
kebutuhan rumah tangga, kebutuhan wanita, kebutuhan bayi, makanan pokok, makanan ringan, minuman ringan, alat tulis kantor dan barang lainnya. Mina
market hanya melayani penjualan tunai, pelanggan mengambil sendiri barang
yang sudah disiapkan di rak atau yang sudah ada di display, kemudian pelanggan
membayar ke kasir sesuai dengan jumlah barang yang dibeli, dan kasir mencatat barang yang dibeli oleh pelanggan kedalam program kasir, fungsi program kasir yaitu sebagai mencetak nota penjualan tunai. Nota penjualan dicetak sebanyak dua rangkap, rangkap pertama diberikan kepada pelanggan dan rangkap kedua digunakan sebagai arsip. Bagian penjualan melakukan rekapitulasi penjualan berdasarkan nota penjualan rangkap kedua. Tujuan dari rekapitulasi ini untuk mengetahui jumlah penjualan mina market. Bagian penjualan membutuhkan waktu dua hari untuk menyelesaikan rekap nota penjualan satu hari, selanjutnya nota penjualan kedua diberikan kepada bagian gudang untuk digunakan membuat kartu stok.
Menurut Mulyadi (2008:202) penjualan adalah kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa dengan harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksi-transaksi tersebut dan penjualan dapat diartikan sebagai pengalihan atau pemindahan hak kepemilikan atas barang atau jasa dari pihak
(8)
penjual ke pembeli. Jadi dapat disimpulkan adalah penjualan yang dilakukan oleh perusahaan dengan mewajibkan pembeli melakukan pembayaran secara tunai. Setelah itu pihak perusahaan diwajibkan juga membuat laporan penjualan yang dapat membantu manager dalam melakukan evaluasi dalam sistem penjualan yang diterapkan.
Dari proses bisnis diatas terdapat permasalahan yaitu, laporan yang diberikan kepada manager belum memberikan informasi mengenai penjualan per
periode dan laporan persediaan yang realtime karena laporan penjualan yang
diberikan oleh manager berasal dari copynota penjualan. Sehingga manager sulit
mengetahui jumlah penjualan secara cepat, akurat dan kegiatan evaluasi penjualan menjadi tertunda. Faktanya, yang terjadi akibat permasalahan tersebut adalah terjadi penurunan kuantitas penjualan misalnya pada indomie mi goreng 85gr pada bulan januari ke februari turun 46,33%, bulan februari ke maret turun 46,96%, selain mie goreng indomie ada juga yang mengalami penurunan yaitu susu bendera sachet 42gr bulan januari ke februari turun 37,52%, bulan februari ke maret turun 37,81%, dan ada juga pada rinso sachet 53gr pada bulan januari ke bulan februari turun 48,62% dan bulan februari ke bulan maret turun sebesar 48,90%. Dan ada penumpukan barang kadaluwarsa misalnya pada minuman kemasan kopyes 165 ml pada bulan januari ke februari naik 45,91%, dan bulan februari ke maret naik 46,02%, ada juga mie abc rasa gulai pada bulan januari ke februari naik 44,23%, kemudian februari ke maret naik 44,73%, selain minuman kemasan kopyes dan mie abc ada juga susu kental manis kaleng cap tiga sapi pada bulan januari ke februari naik 41,09%, pada bulan februari ke maret naik 41,27%. Dan ada lagi dampak yang muncul yaitu barang kosong pada periode tertentu
(9)
misal saja pada pembalut wanita laurier active day yang kosong pada bulan februari, maret dan untuk sabun mandi batang lifebuoy 110gr yang kosong pada bulan januari, februari, kemudian untuk barang detergen rinso sachet 53gr kosong pada bulan januari, februari, maret, dan untuk sabun cuci refiil sunlight 200ml yang kosong pada bulan februari.
Dari permasalahan yang terjadi diatas, manager mina market membutuhkan aplikasi yang dapat menghasilkan sistem informasi penjualan yang dapat membantu proses transaksi penjualan dan penilaian penjualan. Informasi penjualan tersebut adalah informasi nilai prosentase penjualan barang, yang memberikan informasi barang apa saja yang memiliki nilai prosentase penjualan barang yang tinggi. Laporan penjualan per periode yang memberikan informasi mengenai periode kapan penjualan mengalami penjualan tinggi, laporan mutasi barang yang memberikan informasi mengenai penerimaan barang ataopun
penjualan barang pada periode tertentu, kemudian laporan barang expiredlaporan
expired barang ini memberikan informasi mengenai jumlah barang yang mendekati kadaluarsa.
Dengan adanya sistem informasi penjualan tersebut dapat membantu pihak manager mina market dalam pengambilan keputusan dan melakukan penilaian dalam penjualan seperti meningkatkan penjualan dengan mengetahui barang mana saja yang harus di tambah atau dikurangi dalam proses penjualan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah jelaskan diatas, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan bagaimana merancang dan membangun sistem
(10)
1.3 Pembatasan Masalah
Dalam pembuatan rancang bangun sistem informasi ini penulis memberikan batasan masalah yaitu :
1. Seluruh pembayaran yang dilakukan secara tunai.
2. Tidak membahas proses pembelian pada Mina Market.
3. Tidak membahas retur penjualan.
4. Tidak membahas penentuan harga jual barang pada mina market.
5. Data yang digunakan adalah data bulan Januari s/d Maret 2015.
6. Metode pencatatan menggunakan metode pencatatan perpetual.
7. Metode perhitungan persediaan menggunakan metode FIFO.
1.4 Tujuan
Tujuan dari penelitian adalah membuat rancang bangun sistem informasi penjualan pada Mina Market yang dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan untuk mendukung keputusan pihak manajemen.
1.5 Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam memahami persoalan dan pembahasannya, maka penulisan laporan tugas akhir ini dibuatkan dengan sistematikan sebagai berikut:
BABI PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, permasalahan yang ada, tujuan dari tugas akhir ini, batasan masalah serta sistematika penulisan yang berisi penjelasan singkat pada masing-masing bab.
(11)
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini menjelaskan tentang landasan teori yang merupakan teori dasar dari teori yang menjadi landasan informasi untuk mengerjakan tugas akhir ini yang meliputi teori tentang penjualan, sistem informasi penjualan, definisi mengenai sistem.
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini berisi penjelasan tentang tahap-tahap yang dikerjakan dalam penyelesaian tugas akhir yang terdiri dari identifikasi
masalah, perancangan sistem yang mencakup pembuatan document
flow, data flow diagram, desain conceptual data model maupun
physical data model, struktur basis data, desain input-output dan desain uji coba.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM
Pada bab ini membahas tentang implementasi dari sistem yang dibuat secara keseluruhan serta melakukan pengujian terhadap aplikasi yang dibuat untuk mengetahui apakah sistem tersebut dapat menyelesaikan permasalahan sesuai dengan yang diharapkan.
Pengujian sistem ini dilakukan pada validasi input, fungsionalitas
sistem, dan non-fungsionalitas sistem.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini dibahas tentang kesimpulan dan saran. Saran yang dimaksud adalah saran terhadap kekurangan dari aplikasi yang ada kepada pihak lain yang ingin meneruskan topik tugas akhir ini.
(12)
6
2.1 Sistem
Menurut Jogiyanto (2005:1) sistem adalah suatu jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama untuk
melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Berdasarkan dari definisi di atas maka penulis menyimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi dan erat hubungannya satu dengan yang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sebuah sistem secara garis besar dibedakan menjadi 2, yaitu:
a. Sistem fisik, kumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi satu sama
lain secara fisik serta dapat diidentifikasikan secara nyata tujuannya.
b. Sistem abstrak, sistem yang dibentuk akibat terselenggaranya
ketergantungan ide, dan tidak dapat diidentifikasikan secara nyata, tetapi dapat diuraikan elemen-elemennya.
Sistem sendiri dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara komponen. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari beberapa prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Sedangkan berdasarkan pendekatan komponen, sistem merupakan kumpulan dari komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam perkembangan sistem yang ada, sistem dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sistem terbuka dan tertutup. Sistem yang terbuka merupakan sistem yang dihubungkan dengan arus sumber daya luar dan tidak mempunyai elemen
(13)
pengendali. Sedangkan sistem tertutup tidak mempunyai elemen pengontrol dihubungkan pada lingkungan. Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran. Tujuan biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam ruang lingkup yang lebih sempit.
Menurut Romney (2006:473) sistem adalah unsur-unsur yang saling berkaitan hingga membentuk suatu tujuan. Pendefinisian sistem dibagi menjadi tiga yaitu: (1) entitas yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan, (2) pelengkapan dan program yang terdiri dari instalasi komputer lengkap, (3) program dan prosedur terkait yang menjalankan suatu tugas dalam sebuah komputer.
Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran tertentu. Tujuan biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam ruang lingkup yang lebih sempit.
2.2 Informasi
Menurut Jogiyanto (2005:8) informasi adalah kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima, Dan menjelaskan bahwa Karakteristik informasi terdiri dari:
1. Relevan yang dimaksud adalah penyajian informasi harus sesuai dengan tujuan pemanfaatannya.
2. Tepat Waktu yang dimaksud adalah umur informasi merupakan faktor yang kritikal dalam menentukan kegunaannya.
3. Akurat yang dimaksud adalah aInformasi harus bebas dari kesalahan yang sifatnya material.
(14)
4. Lengkap yang dimakud adalah tidak boleh ada bagian informasi yang esensial bagi pengambilan keputusan atau pelaksanaan tugas yang hilang. 5. Rangkuman yang dimaksud adalah informasi harus diagregasi agar sesuai
dengan kebutuhan pemakai.
6. Update yang dimaksud adalah informasi harus selalu diperbaharui sehingga dapat memenuhi kebutuhan pemakai.
Berdasarkan definisi di atas maka penulis menyimpulkan bahwa informasi adalah pengolahan data yang dapat menghasilkan sesuatu yang lebih berguna bagi pemakainya dan dapat dijadikan sebagai untuk pengambilan keputusan.
2.3 Sistem Informasi
Menurut Jogiyanto (2005:11) sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediyakan pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang diperlukan.
Menurut Rommey (1997) dalam Krismiaji (2005), sistem informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan, mengolah, dan menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan definisi di atas maka penulis menyimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, dan menyediyakan pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang diperlukan, diproses menjadi informasi sedemikian rupa sehingga dalam sebuah organisasi dapat mencapai tujuan data menjadi informasi yang berguna.
(15)
2.4 Penjualan
Menurut Moekijat (2000:488) penjualan adalah melakukan suatu kegiatan yang ditunjukan untuk mencari pembeli, mempengaruhi dan memberikan petunjuk agar pembeli dapat menyesuaikan kebutuhannya dengan produk yang ditawarkan serta mengadakan perjanjian mengenai harga yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. Menurut Mulyadi (2008:202) penjualan adalah kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa dengan harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksi-transaksi tersebut dan penjualan dapat diartikan sebagai pengalihan atau pemindahan hak kepemilikan barang atau jasa dari pihak penjual ke pembeli.
2.5 Sistem Penjualan
Menurut Philip Kolter (2009:22) sistem penjualan adalah meyakini bahwa para konsumen dan perusahaan bisnis, tidak akan secara teratur membeli cukup banyak produk-produk yang ditawarkan oleh organisasi tertentu. Oleh karena itu, yang bersangkutan harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem penjualan adalah suatu sistem yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk menjual atau memasarkan barang dagangan atau jasa kepada konsumen agar perusahaan mendapatkan keuntungan yang diharapkan untuk kemajuan perusahaan.
(16)
Dalam sistem penjualan unsure yang terkait meliputi :
1. Formulir, yang berupa dokumen-dokumen antara lain :
a. Faktur penjualan tunai.
Dokumen faktur penjualan tunai ini digunakan untuk mencatat berbagai informasi yang diperlukan manajemen mengenai transaksi penjualan tunai. Faktur penjualan diisi oleh fungsi penjualan yang berfungsi sebagai pengantar pembayaran oleh pembeli kepada fungsi kas dan sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi penjualan ke dalam jurnal penjualan.
b. Pita register kas
Dokumen ini dihasilkan oleh fungsi kas dengan cara mengoprasikan mesin register kas. Pita register kas ini merupakan bukti penerimaan kas yang dikeluarkan oleh fungsi kas dan merupakan dokumen pendukung faktur penjualan tunai yang dicatat dalam jurnal penjualan.
c. Bill of ladding
Dokumen ini merupakan bukti penyerahan barang dari perusahaan angkutan umum. Dokumen ini digunakan oleh fungsi pengirim
dalam penjualan COD (cash on delivery) yang penyerahan
barangnya dilakukan oleh perusahaan angkitan umum. d. Rekapitulasi harga pokok penjualan
Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk meringkas harga pokok produk yang dijual selama satu periode. Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi sebagai dokumen pendukung bagi
(17)
pembuatan bukti memorial untuk mencatat harga pokok produk yang dijual.
e. Faktur penjualan kredit
Dokumen ini digunakan untuk mencatat tagihan piutang atas barang-barang yang dijual kepada pelanggan dan dicetak kepada pelanggan sebagai bukti penjualan barang.
f. Surat tagihan
Dokumen ini digunakan oleh pihak penjual kepada pelanggan tidak mau atau belum melunasi hutangnya atas barang-barang yang telah diterima, sedangkan jangka waktu atau jatuh tempo pembayaran sudah sudah lewat. Hal tersebut dapat terjadi karena pelanggan lupa atau karena hal-hal lain, baik disengaja atau tidak disengaja.
2. Catatan yang digunakan antara lain :
a. Jurnal penjualan
Jurnal penjualan digunakan oleh fungsiakuntansi untuk mencatat dan meringkas data penjualan, jika perusahaan menjual berbagai macam produk dan manajemen memerlukan informasi penjualan setiap jenis produk yang dijualnya Selma jangka waktu tertentu, dalam jurnal penjualan disediakan satu kolom untuk setiap jenis produk guna meringkas informasi penjualan menurut jenis produk tersebut.
b. Kartu piutang
Catatan buku pembantu yang memuat tentang rincian mutasi dan saldo piutang kepada tiap-tiap debitur atau pelanggannya. Kartu
(18)
piutang adalah salah satu hal yang penting dalam dunia bisnis, dengan adanya kartu piutang maka perusahaan dapat mengetahui rincian mutasi piutang dari setiap debitur perusahaan.
c. Kartu gudang
Catatan ini tidak termasuk sebagai catatan akuntansi karena hanya berisi data kuantitas persediaan yang disimpan digudang untuk mencatat mutasi dan persediaan barang yang disimpan digudang , dalam transaksi penjualan tunai, kartu gudang digunakan untuk mencatat berkurangnya kuantitas produk yang dijual.
d. Jurnal penerimaan kas
Jurnal penerimaan kas digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat penerimaan kas dari berbagai sumber, diantaranya dari penjual tunai.
e. Jurnal umum
Jurnal umum digunakan untuk mencatat transaksi yang tdak dapat dicatat pada jurnal khusus seperti retur penjualan dan harga pokok penjualan. Jurnal umum dibuat oleh bagian akuntansi.
f. Kartu persediaan
Transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, kartu persediaan ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat berkurangnya harga pokok produksi yang dijual. Kartu persediaan ini di selenggarakan di fungsi akuntansi untuk mengawasi mutasi dan persediaan barang yang disimpan digudang.
(19)
3. Laporan berupa informasi yang dihasilkan antara lain : a. data pelanggan atau pembeli
b. data barang yang tersedia untuk dijual c. kas yang diterima dari penjualan
d. jumlah piutang kepada setiap pelanggan e. jumlah laba yang diterima oleh perusahaan
2.6 Sistem Informasi Penjualan
Menurut Sudayat (2009:100) sistem informasi penjualan sebagai suatu pembuatan pernyataan penjualan, kegiatan akan dijelaskan melalui prosedur – prosedur yang meliputi urutan kegiatan sejak diterimanya pesanan dari pembeli, pengecekan barang ada atau tidak ada dan diteruskan dengan pengiriman barang yang disertai dengan pembutan faktur dan mengadakan pencatatan atas penjualan yang berlaku.
2.7 Penjualan Tunai
Menurut Mulyadi (2008:202) penjualan tunai adalah kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa dengan harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksi-transaksi tersebut dan penjualan dapat diartikan sebagai pengalihan atau pemindahan hak kepemilikan atas barang atau jasa dari pihak penjual ke pembeli.
2.8 Persediaan
Menurut Soemarso (2009:384) persediaan barang dagang adalah barang yang disediakan dengan tujuan untuk dijual kembali kepada para konsumen dan digunakan untuk mencatat harga pokok barang dagang selama periode normal
(20)
kegiatan perusahaan. Persediaan dalam perusahaan dibagi menjadi tiga yaitu persediaan bahan baku, persediaan bahan dalam proses dan persediaan bahan jadi yang siap untuk dijual. Didalam persediaan terdapat dua jenis pencatatan persediaan yaitu pencatatan dengan metode perpetual atau yang bisa disebut dengan pencatatan saldo permanen dan pencatatan dengan menggunakan metode fisik.
2.9 Laba
Menurut Hanafi (2010:32) menyatakan bahwa laba merupakan ukuran keseluruhan prestasi perusahaan, laba atau rugi sering dimanfaatkan sebagai ukuran untuk menilai prestasi perusahaan atau sebagai dasar ukuran penilaian yang lain, seperti laba per lembar saham. Unsur-unsur yang menjadi bagian pembentuk laba adalah pendapatan dan biaya. Dengan mengelompokkan unsur-unsur pendapatan dan biaya, akan dapat diperoleh hasil pengukuran laba yang berbeda antara lain: laba kotor, laba operasional, laba sebelum pajak, dan laba bersih. yang didefinisikan sebagai berikut:
= −
Jenis-Jenis Laba :
Salah satu ukuran dari keberhasilan suatu perusahaan adalah mencari perolehan laba, karena laba pada dasarnya hanya sebagai ukuran efisiensi suatu perusahaan. Menurut Hanafi (2010:35) menyatakan bahwa :
Laba Kotor (Gross Profit)
Adalah laba yang diperoleh sebelum dikurangi biaya-biaya yang menjadi beban perusahaan. Artinya laba keseluruhan yang pertama sekali perusahaan peroleh.
(21)
= ℎ –
Laba bersih (Net Profit)
Merupakan laba yang telah dikurangi biaya-biaya yang merupakan beban perusahaan dalam suatu periode tertentu termasuk pajak.
ℎ = − ℎ
2.10 Harga Pokok Penjualan
Menurut Soemarso (2009 : 226) harga pokok penjualan adalah semua biaya yang muncul dalam rangka menghasilkan suatu produk hingga produk tersebut siap dijual. dengan bahasa sederhana, Harga Pokok Penjualan yang biasa disingkat HPP merupakan biaya yang dikeluarkan dalam suatu proses produksi barang dan jasa yang dapat dihubungkan secara langsung dengan aktivitas proses yang membuat produk barang dan jasa siap jual. Dalam menghitung harga pokok penjualan ada tiga metode yaitu, metode First In First Out (FIFO), Last In First
Out(LIFO) dan metode Average.
2.11 Pembelian
Menurut Mulyadi (2008 : 301) pembelian adalah serangkaian tindakan untuk mendapatkan barang dan jasa melalui pertukaran, dengan maksud untuk digunakan sendiri atau dijual kembali. Karena dalam tugas akhir ini tidak membahas mengenai pembelian secara detail maka dalam pembelian ini hanya diambil mengenai prosedur penerimaan barang.
Tahapan-tahapan prosedur pembelian sebagai berikut:
1. Prosedur permintaan pembelian
Dalam prosedur ini fungsi gudang mengajukan permintaan pembelian dalam formulir surat penerimaan pembelian kepada fungsi pembelian.
(22)
Jika barang tidak disimpan di gudang, misalnya untuk barang-barang yang langsung dipakai, fungsi yang memakai barang mengajukan permintaan pembelian langsung ke fungsi pembelian dengan menggunakan surat permintaan pembelian.
2. Prosedur permintaan penawaran harga pemilihan pemasok
Dalam prosedur ini fungsi pembelian mengirimkan surat penawaran harga kepada para pemasok untuk memperoleh informasi mengenai harga barang dan berbagai syarat pembelian yang lain, untuk memungkinkan pemilihan pemasok yang akan ditujukan sebagai pemasok barang yang diperlukan oleh perusahaan.
3. Prosedur order pembelian
Dalam prosedur ini fungsi pembelian mengirimkan surat order
pembelian kepada pemasok yang dipilih dan memberitahukan kepada unit-unit organisasi lain dalam perusahaan (misalnya fungsi penerimaan, fungsi yang meminta barang dan fungsi pencatat utang)
mengenai order pembelian yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan.
4. Prosedur penerimaan barang
Dalam prosedur ini fungsi penerimaan melakukan pemeriksaan mengenai jenis, kualitas dan mutu barang yang diterima dari pemasok dan kemudian membuat laporan penerimaan barang untuk menyatakan barang dari pemasok tersebut.
5. Prosedur pencatatan utang
Dalam prosedur ini fungsi akuntansi memeriksa dokumen-dokumen
(23)
penerimaan barang dan faktur dari pemasok) dan menyelenggarakan pencatatan utang atau mengarsipkan dokumen sumber sebagai catatan utang.
6. Prosedur distribusi pembelian
Prosedur ini meliputi distribusi rekening yang didebet dari transaksi pembelian untuk kepentingan pembuatan laporan manajemen.
2.12 Metode Perpetual
Menurut Soemarso (2009:420) metode perpetual atau bisa disebut juga metode saldo permanen adalah sistem pencatatan persediaan dimana harga pokok penjualan dan persediaan ditetapkan setiap kali terjadi transaksi dalam persediaan.
Apabila terjadi penjualan, maka pengurangan persediaan yang diakibatkan langsung dicatat. Begitu juga jika terjadi pembelian, maka penambahan persediaan yang diakibatkan langsung dicatat. Penambahan persediaan ini merubah harga pokok penjualan yang nilainya ditentukan oleh metode penetapan harga pokok yang digunakan.
2.13 Metode FIFO (first in first out)
Menurut mulyadi (2008:100) Metode FIFO mengasumsikan bahwa barang-barang digunakan (dikeluarkan) sesuai urutan pembeliannya. Dengan kata lain, metode ini mengasumsikan bahwa barang pertama yang dibeli adalah barang pertama yang digunakan (dalam perusahaan manufaktur). Oleh karena itu, persediaan yang tersisa merupakan barang yang dibeli paling terakhir. Dalam semua kasus FIFO, persediaan dan harga pokok penjualan akan sama pada akhir bulan terlepas dari apakah yang dipakai adalah sistem persediaan perpetual atau periodik. Kelebihan metode FIFO adalah tidak memungkinkan perusahaan
(24)
memanipulasi laba karena perusahaan tidak bebas memilih item-item biaya tertentu untuk dimasukkan kedalam beban. Kelebihan lain dari metode FIFO adalah metode FIFO mendekatkan nilai persediaan akhir dengan biaya berjalan. Kelemahan mendasar dari metode FIFO adalah bahwa biaya berjalan tidak ditandingkan dengan pendapatan berjalan pada laporan laba rugi. Biaya-biaya yang paling tua dibebankan ke pendapatan paling akhir, yang mungkin akan mendistorsi laba kotor dan laba bersih.
2.14 Perusahaan Dagang
Menurut Kansil (2001:29) perusahaan dagang adalah perusahaan yang usaha utamanya membeli barang untuk dijual kembali dengan mengharapkan laba tanpa mengubah sifat dan bentuk barang. Barang – barang yang dibeli untuk dijual kembali tanpa ada perubahan sifat dan bentuknya disebut barang dagangan. Contohnya, mesin ketik bagi toko beras termasuk peralatan, tetapi bagi toko alat – alat kantor termasuk barang dagangan. Kegiatan utama perusahaan dagang adalah jual-beli. Berdasarkan ruang lingkupnya, perusahaan dagang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pedagang besar dan pedagang kecil. Pedagang besar adalah pedagang yang membeli barang dagangan dari produsen dan menjualnya kepada pedagang kecil secara partai, sedangkan pedagang kecil adalah pedagang yang membeli barang dagangan dari pedagang besar dan menjualnya kepada konsumen secara eceran.
2.15 Swalayan
Menurut Sujana (2012:87) swalayan adalah sebuah jenis usaha yang menggabngkan antara konsep swalayan dalam skala kecil dengan target pasar yang sama dengan target pasar pada pasar tradisional. Swalayan pada dasarnya
(25)
adalah sebuah bidang usaha yang dilakukan oleh pengusaha-pengusaha yang tidak dapat dikatagorikan sebagai bentuk usaha mikro atau kecil. Akan tetapi, swalayan adalah sebuah bidang usaha yang katagori modalnya masuk dalam katagori industri menengah keatas.
2.16 Analisis dan Perancangan Sistem
Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan pemecahan masalah yang ada. Analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap perancangan sistem.
Langkah-langkah dasar dalam melakukan analisa sistem :
a. Identify, yaitu mengidentifikai masalah.
b. Understand,yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. c. Analyza, yaitu menganalisa sistem.
d. Report,yaitu membuat laporan hasil analisis.
Setelah analisis sistem dilakukan, tahap selanjutnya adalah perancangan sistem. Perancangan sistem dapat didefinisikan sebagai tahap setelah :
a. Perancangan sistem secara umum.
b. Perancangan sistem secara terinci.
Perancangan sistem mempunyai dua tujuan utama, yaitu memenuhi kebutuhan kepada pemakai dan untuk memberikan gambaran yang jelas dan
(26)
rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram dan ahli teknik lainnya yang terlibat.
2.17 Document Flow
Flowitu sendiri mempunyai arti penggambaran secara grafik dari
langkah-langah dan urut-urutan prosedur dari sutau program.
Document flow menggambarkan hubungan antara input, proses dan output.
Document flow juga menampilkan logika yang digunakan komputer ketika melakukan proses dalam sistem.
2.18 System Flow
System flow atau bagan alir sistem merupakan bagan yang menunjukkan
arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. System flowmenunjukkan
urutan-urutan dari prosedur yang ada di dalam sistem dan menunjukkan apa yang
dikerjakan sistem. Simbol-simbol yang digunakan dalam system flow ditunjukkan
(27)
Tabel 2. 1Simbol-simbol padaSystem Flow
2.19 Data Flow Diagram(DFD)
DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada
atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa
mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur dan dapat mengembangkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas. Simbol-Simbol yang digunakan pada DFD :
(28)
Tabel 2.2 Simbol-simbol pada DFD
a. Context Diagram
Menurut Jogiyanto (2005) Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada storage dalam diagram konteks.
b. Data Flow Diagram Level0
DFD level 0 adalah langkah selanjutnya setelah context diagram. Pada langkah ini, digambarkan proses-proses yang terjadi dalam sistem informasi yang akan dibuat dan sudah terstruktur sehingga pembuatan aplikasi tidak akan rancu.
(29)
c. Data Flow Diagram Level 1
DFD Level 1 merupakan penjelasan dari DFD level 0. Pada proses ini dijelaskan proses apa saja yang dilakukan pada setiap proses yang terdapat di DFD level 0.
2.20 Basis Data
Menurut Yuswanto (2007) database merupakan sekumpulan data yang berisi informasi yang saling berhubungan. Pengertian ini sangat berbeda antara
database Relasionaldan Non Relasional. Pada database Non Relasional, sebuah database hanya merupakan sebuah file.
Menurut Marlinda (2004:178) database adalah suatu susunan/kumpulan
data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang
diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya.
Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah
pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan
pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user(banyak pemakai),
masalah keamanan (security), masalah integrasi (kesatuan), dan masalah data
independence(kebebasan data).
2.21 Entity Relational Diagram
Entity Relational Diagram (ERD) merupakan penggambaran hubungan
antara beberapa entity yang digunakan untuk merancang database yang akan
(30)
a. Conceptual Data Model ( CDM )
Merupakan model yang universal dan dapat menggambarkan semua struktur
logic database( DBMS ), dan tidak bergantung dari software atau pertimbangan struktur data storage. Sebuah CDM dapat diubah langsung menjadi PDM.
b. Physical Data Model( PDM )
Merupakan model ERD yang telah mengacu pada pemilihan software
DBMS yang spesifik. Hal ini sering kali berbeda dikarenakan oleh struktur
database yang bervariasi, mulai dari model schema, tipe data penyimpanan dan sebagainya.
Entity Relational Diagram (ERD) memiliki 4 jenis objek, yaitu :
1. Entity
Sesuatu yang ada dan terdefinisikan bisa berupa nyata maupun abstrak yang dapat dibedakan satu dengan yang lainnya dan adanya hubungan saling ketergantungan.
2. Attribute
Setiap entity memiliki beberapa attribute, yang merupakan ciri atau
karakteristik dari entity tersebut. Attribute sering disebut juga data elemen atau data field.
3. Key
Beberapa elemen data memiliki sifat, dengan mengetahui nilai yang telah diberikan oleh sebagian elemen data dari entitytertentu, dapat diidentifikasi nilai
yang terkandung dalam elemen – elemen data lain adaentityyang sama. Elemen
(31)
4. Relationship
Relationship menggambarkan hubungan yang terjadi antar entity yang mewujudkan pemetaan antar entity. Bentuk relationshipyaitu :
a. One to One Relationship adalah hubungan satu entity dengan entity yang lain.
b. Many to Many Relationship adalah hubungan antar entitysatu dengan entity
yang lainnya adalah satu berbanding banyak
2.22 System Development Life Cycle (SDLC)
Menurut Jogiyanto (2007) Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Pengembangan sistem (SDLC) diperlukan untuk menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang ada hal ini di karenakan adanya permasalahan di sistem lama, pertumbuhan organisasi, meraih kesempatan, adanya instruksi.
Apabila dikembangkannya sistem yang baru, maka diharapkan akan terjadi peningkatan-peningkatan di sistem yang baru. Peningkatan ini berhubungan
dengan PIECESyaitu sebagai berikut :
Performance (kinerja), peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) sistem yang baru sehingga menjadi lebih efektif. Throughput adalah jumlah dari pekerjaan
yang dapat dilakukan suatu saat tertentu dan Response time adalah rata-rata
waktu yang tertunda diantara dua transaksi atau pekerjaan ditambah dengan
(32)
peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan. Economy (ekonomis),
peningkatan terhadap manfaat, keuntungan atau penurunan-penurunan biaya
yang terjadi. Control(pengendalian), peningkatan terhadap pengendalian untuk
mendeteksi dan memperbaiki kesalahan serta kecurangan yang dan akan terjadi.
Efisiensi peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi berbeda
dengan ekonomis. System Development Life Cycle (SDLC) adalah tahapan
pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan programmer dalam membangun sistem informasi melalui beberapa langkah. Dalam sebuah siklus SDLC, terdapat enam langkah. Jumlah langkah SDLC pada referensi lain mungkin berbeda, namun secara umum adalah sama.
Langkah yang digunakan meliputi :
a. Melakukan survei dan wawancara, serta menilai kelayakan proyek pengembangan sistem informasi, mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan, menentukan permintaan pemakai sistem informasi, memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik,
menentukan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).
b. Perancangan sistem
Tujuan perancangan sistem adalah untuk menentukan dan mendefinisikan sistem informasi apa yang akan dikembangkan sehingga dapat memberikan keuntungan dan nilai bagi kegiatan bisnis secara keseluruhan. c. Analisa sistem
Analisa sistem dapat didefinisikan sebagai pengguna dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan,
(33)
hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan. Tahap ini merupakan tahap yang kritis dan penting karena kesalahan pada tahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap berikutnya. Langkah-langkah dasar yang harus dilaksanakan oleh analis sistem yaitu :
1. Mengidentifikasi Masalah
2. Menganalisa Kebutuhan Pengguna
3. Alternatif-alternatif apa saja yang ada untuk mencapai sasaran dan untuk memodifikasi atau mengubah sistem
d. Rancangan sistem
Alternatif yang telah dipilih dalam langkah analisa sistem merupakan dasar dari rancangan sistem. Rancangan sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang harus diselesaikan. Tahap ini menyangkut konfigurasi dari komponen-komponrn perangkat keras dan perangkat lunak sistem sehingga setelah menginstalasi sistem akan benar-benar akan memuaskan spesifikasi sistem yang telah ditetapkan pada akhir analisa sistem.
e. Implementasi sistem
Tahap dari implementasi sistem adalah : 1. Membangun dan menguji jaringan database 2. Membangun dan menguji program
3. Instalasi dan menguji sistem yang baru 4. Penyerahan sistem yang telah dibuat f. Perawatan dan pengembangan sistem
(34)
Diperlukan adanya kegiatan tambahan setelah sistem yang baru dijalankan, seperti merawat dan menjaga agar sistem tetap berjalansesuai dengan apa yang dikehendaki. Perlu juga diperhatikan akibat adanya kebijaksanaan yang baru yaitu perubahan-perubahan prosedur, agar sistem tetap menjalankan fungsinya sehingga pengembangan sistem diperlukan.
2.23 Visual Basic .Net 2010
Menurut Yuswanto (2007:23) Visual Basic .Net 2010 adalah salah satu
bahasa pemrograman yang tergabung dalam Microsoft Visual Studio2010. Visual
Studio 2008 dan Microsoft .Net Framework 4.0 membantu developer
menghasilkan performansi yang lebih baik dan menghasilkan aplikasi yang
scapable.
2.24 Visualisasi Informasi
Menurut Suharnan (2005:91) visualisasi Informasi adalah suatu metode penggunaan computer untuk menemukan metode terbaik dalam menampilkan data untuk mengingat informasi dengan cara penerimaan alami manusia serta memberikan cara untuk melihat data yang sulit dilihat dengan pemikiran sehingga peneliti bisa mengamati simulasi dan komputasi, juga memperkaya proses penemuan ilmiah dan mengembangkan pemahaman yang lebih dalam dan tak diduga, salah satu contohnya adalah dengan menampilkan data atau informasi dalam bentuk gambar seperti struktur treedan grafik.
(35)
29
Tahapan yang dilakukan dalam pelaksanakan analisis dan perancangan sistem
informasi penjualan pada mina marketini menggunakan metode System Development
Life Cycle(SDLC). Adapun gambar mengenai metode SDLC yang dapat dilihat pada gambar 3.1.
Gambar 3.1 System Development Life Cycle dengan metode Waterfall
3.1 Analisis Sistem
Tahapan analisis ini dilakukan sebelum tahapan desain sistem, dimana tahapan ini merupakan bagian yang sangat penting dan mempengaruhi tahapan selanjutnya, karena jika terjadi kesalahan dalam melakukan tahapan ini dapat menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya. Tugas utama dari menganalisa sistem yaitu :
Requirement Analysis
System Design
Implementation
Integration and Testing
(36)
a. Menentukan ruang lingkup sistem
b. Mengumpulkan data dan fakta yang ada pada perusahaan c. Menganalisis fakta yang didapat dari hasil wawancara
d. Mengkomunikasikan temuan tersebut melalui laporan analisis sistem
Pada tahapan ini menjelaskan mengenai kondisi mina market dengan
berdasarkan survey yang bertujuan untuk mengevaluasi permasalahan yang terjadi, sehingga dapat diajukan suatu usulan perbaikan. Untuk mengetahui kondisi atau
informasi mengenai mina market dilakukan dengan cara mengumpulkan data
meliputi:
1. Observasi
Tahap ini dilakukan untuk mengidentifikasi mengenai kondisi dan informasi
pada mina market secara langsung untuk mengetahui kebutuhan yang
diperlukan. Observasi ini mengamati proses yang dilakukan oleh bagian penjualan dalam pembuatan rekap penjualan selama ini. Dari data yang sudah didapat akan dijadikan pedoman untuk memperoleh gambaran umum mengenai
sistem informasi penjualan pada mina market, dari data yang didapat dilihat
pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Tabel data yang didapat dari observasi
1 Bag. Penjualan 1. Data Penjualan
2. Data barang yang rusak dan kadaluwarsa 3. Data barang kosong pada pertengahan
(37)
2. Wawancara
Tahap ini dilakukan dengan sesi tanya jawab langsung dengan manager mina
market. Wawancara ini dilaksanakan secara terencana dengan daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebagai penunjang dalam mengumpulkan data dari hasil wawancara kepada bagian penjualan. Tujuan dalam melakukan wawancara ini untuk menggali informasi tentang proses apa saja yang dilakukan sehingga
menghasilkan laporan apa saja yang dibutuhkan mina market.
3. Studi Pustaka
Tahap ini mengumpulkan informasi dan literatur yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, sumber informasi dan literatur ini berupa jurnal dan buku pendukung. Langkah ini mengumpulkan informasi dan literatur yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Sumber informasi dan literatur ini berupa jurnal, karya ilmiah dan buku pendukung. Adapun buku yang dibaca adalah buku tugas akhir yang memiliki permasalahan yang hampir sama.
3.1.1 Identifikasi Masalah
Mina market merupakan waralaba yang dikelola oleh panti asuhan uswah. Mina
market menjual kebutuhan rumah tangga, kebutuhan wanita, kebutuhan bayi, makanan pokok, makanan ringan, minuman ringan, alat tulis kantor dan barang lainnya. Mina market hanya melayani penjualan tunai, pelanggan mengambil sendiri
barang yang sudah disiapkan di rak atau yang sudah ada di display, kemudian
pelanggan membayar ke kasir sesuai dengan jumlah barang yang dibeli, dan kasir mencatat barang yang dibeli oleh pelanggan kedalam program kasir, fungsi program kasir yaitu sebagai mencetak nota penjualan tunai. Nota penjualan dicetak sebanyak
(38)
dua rangkap, rangkap pertama diberikan kepada pelanggan dan rangkap kedua digunakan sebagai arsip. Bagian penjualan melakukan rekapitulasi penjualan berdasarkan nota penjualan rangkap kedua. Tujuan dari rekapitulasi ini untuk mengetahui jumlah penjualan mina market. Bagian penjualan membutuhkan waktu dua hari untuk menyelesaikan rekap nota penjualan satu hari, selanjutnya nota penjualan kedua diberikan kepada bagian gudang untuk digunakan membuat kartu stok.
Document Flow
Bag. Gudang
Kasir Bag. Penjualan Manager
Pelanggan Mulai Mencari barang Ada ? Nota Penjualan Pembayaran Pembuatan Lap. Penjualan Lap. penjualan Kartu stok A Lap. penjualan Pembuatan pesanan Pesanan barang B Selesai T Y Membuat kartu stok Nota Penjualan Kartu stok Nota penjualan Penerimaan barang Lap. Penerimaan barang
(39)
Dari proses bisnis diatas terdapat permasalahan yaitu, laporan yang diberikan kepada manager belum memberikan informasi mengenai penjualan per periode dan
laporan persediaan yang realtime karena laporan penjualan yang diberikan oleh
manager berasal dari copynota penjualan. Sehingga manager sulit mengetahui jumlah
penjualan secara cepat, akurat dan kegiatan evaluasi penjualan menjadi tertunda. Faktanya, yang terjadi akibat permasalahan tersebut adalah terjadi penurunan kuantitas penjualan misalnya pada indomie mi goreng 85gr pada bulan januari ke februari turun 46,33%, bulan februari ke maret turun 46,96%, selain mie goreng indomi ada juga yang mengalami penurunan yaitu susu bendera sachet 42gr bulan januari ke februari turun 37,52%, bulan februari ke maret turun 37,81%, dan ada juga pada rinso sachet 53gr pada bulan januari ke bulan februari turun 48,62% dan bulan februari ke bulan maret turun sebesar 48,90%. Dan ada penumpukan barang kadaluwarsa misalnya pada barang kopyes 165 ml pada bulan januari ke februari naik 45,91%, dan bulan februari ke maret naik 46,02%, ada juga mie abc rasa gulai pada bulan januari ke februari naik 44,23%, kemudian februari ke maret naik 44,73%, selain kopyes dan mie abc ada juga susu kaleng cap tiga sapi pada bulan januari ke februari naik 41,09%, pada bulan februari ke maret naik 41,27%. Dan ada lagi dampak yang muncul yaitu barang kosong pada periode tertentu misal saja pada pembalut wanita laurier active day yang kosong pada bulan februari, maret, mei dan juni, dan untuk sabun mandi batang lifebuoy 110gr yang kosong pada bulan januari, februari, april, kemudian untuk barang detergen rinso sachet 53gr kosong pada bulan januari, februari, maret, dan untuk sabun cuci refiil sunlight 200ml yang kosong pada bulan februari, april dan mei.
(40)
Dari permasalahan yang terjadi diatas, mina market membutuhkan aplikasi yang dapat menghasilkan sistem informasi yang dapat membantu proses penjualan. Dengan adanya sistem tersebut dapat membantu pihak mina market dalam pengambilan keputusan dan melakukan penilaian dalam penjualan tersebut.
3.1.2 Analisis Kebutuhan
Tahap ini dilakukan sebelum perencanaan sistem, analisa kebutuhan merupakan pemenuhan kondisi dan informasi pada sistem penjualan yang dibutuhkan oleh mina
market. Informasi yang dibutuhkan ini harus dapat dilaksanakan dengan kebutuhan bisnis yang teridentifikasi, serta didefinisikan sampai tingkat detail untuk desain sistem. Kebutuhan laporan sebagai berikut:
1. Laporan mengenai hasil penjualan.
2. Laporan mengenai hasil nilai prosentase penjualan barang.
3. Laporan mengenai hasil mutasi barang
4. Laporan mengenai hasil expired barang.
3.2 Perancangan Sistem
Berdasarkan analisis sistem diatas maka dapat dibuat model pengembangan sesuai dengan kebutuhan sistem yang akan dibuat. Model pengembangan ini disebut dengan blok diagram yang menjelaskan tentang input, proses, output dari sistem yang akan dibuat sesuai dengan kebutuhan. Berikut merupakan gambaran dari model
pengembangan yang akan dibuat meliputi beberapa tahapan, yaitu Blok Diagram,
Context Diagram, Hierarchy plus input proses output (HIPO), Data Flow Diagram
(41)
3.2.1 Model Pengembangan Sistem
Gambar 3.3 IPO Diagram Sistem Informasi Penjualan
Dalam melakukan pemodelan sistem informasi penjualan, pada dasarnya
melakukan analisis terhadap input, proses, dan output. Berikut ini merupakan
(42)
Input
Beberapa inputan yang digunakan adalah variabel–variabel yang dibutuhkan
dalam proses penjualan yaitu :
1. Data barang
Data barang adalah semua data barang yang dimiliki oleh mina market yang nantinya akan dijual kepada pelanggan. Data barang terdiri dari kode barang, nama barang, golongan barang, jenis barang, merk barang, netto barang, jumlah barang, harga beli barang, harga jual barang.
Tabel 3.2 Contoh tabel data barang Kode barang Nama barang Jenis barang Nama barang Jumlah barang Harga barang B0001 Susu formula Susu bayi
SGM 1 usia
0-6 bulan
400 gr
50 dus Rp.
34.000
2. Data User
Data user digunakan untuk menampilkan id user yang tertera pada transaksi
penerimaan barang dan transaksi penjualan. Data user terdiri dari id user,
username, password, jabatan.
Tabel 3.3 Contoh tabel data user
Id
user
Username Password Jabatan
(43)
3. Data Supplier
Data supplier digunakan untuk menampilkan nama supplier yang tertera pada nota penerimaan barang. Data supplier terdiri dari id supplier, nama supplier, alamat supplier, no telp supplier.
Tabel 3.4 Contoh tabel data supplier Id
Supplier
Nama Supplier Alamat supplier No.telp
supplier
S0001 PT Wings Surya Jl. Embong Malang
No. 61-65.
(031) 5320120
4. Data penerimaan barang
Data penerimaan barang ini di dapat dari transaksi penerimaan barang yang akan dijadikan inputan dalam proses pembuatan laporan manajerial. Data penerimaan ini berisikan kode barang, no. nota peneriman barang, jumlah barang, satuan barang, nama supplier, harga beli.
Tabel 3.5 Contoh tabel data penerimaan barang
Tgl Kode
barang No. Nota
Jumlah barang
Satuan Harga Nama Supp
(44)
5. Data penjualan
Data penjualan ini didapat dari laporan penjualan yang akan dijadikan sebagai inputan dalam proses pembuatan laporan manajerial. Data penjualan ini berisikan tanggal penjualan, kode barang, nama barang, jumlah penjualan.
Tabel 3.6 Contoh tabel data penjualan
Tgl Kode
barang
Nama barang
Jumlah barang
Harga barang @
Total harga
Total penjualan
15-jan-16 B0002 Mie
instan
48pcs Rp. 2000 Rp.
96.000
Rp. 96.000
Proses
Berikut adalah penjelasan dari setiap proses yang terkait dengan sistem
informasi penjualan berdasarkan input-an di atas :
1. Penerimaan barang
Penerimaan barang ini merupakan inputan ketika barang masuk dengan jumlah barang yang dikirim, karena dalam tugas akhir ini tidak membahas proses pembelian pada supplier yang secara detail maka, proses penerimaan barang tersebut membaca tabel barang yaitu kode barang, nama barang, jenis barang, jumlah barang, dan database supplier yaitu kode supplier dan nama supplier.
2. Pengolahan transaksi penjualan
Proses transaksi penjualan ini berfungsi mencatat semua transaksi penjualan yang membaca tabel data barang yaitu kode barang, nama barang, dan harga
(45)
barang, dan juga membaca tabel data user yaitu kode user dan nama user
karena dalam transaksi penjualan terdapat nama user yang sedang login. Semua
data dari hasil transaksi penjualan akan diproses menjadi laporan penjualan.
3. Pengolahan laporan manajerial
Dalam proses manajerial terdapat 3 sub proses yaitu sebagai berikut: a. Pembuatan laporan mutasi barang
Pembuatan laporan mutasi barang ini memberikan laporan mengenai berapa kali barang tersebut diadakan kembali dan berapa kali barang tersebut terjual, karena dapat mengetahui apakah barang tersebut mengalami cepat atau lambat dalam pengadaan barang maupun penjualanya. Dalam pembuatan laporan mutasi barang ini membaca tabel penerimaan barang yaitu tanggal penerimaan barang, kode barang, nama barang, jumlah barang, tabel penjualan yaitu tanggal penjualan, kode barang, nama barang, jumlah barang, tabel barang yaitu kode barang dan nama barang.
b. Pembuatan laporan penjualan
Pembuatan laporan penjualan ini memberikan informasi mengenai berapa penjualan yang didapat selama periode yang ditentukan, dalam laporan
penjualan ini membaca tabel user yaitu id user dan nama user, tabel
penjualan yaitu tanggal penjualan, kode barang, nama barang, jumlah barang yang terjual, dan total penjualan dan membaca tabel barang yaitu kode barang, nama barang. Pembuatan laporan penjualan ini menghasilkan dua laporan yaitu laporan penjualan per periode dan laporan nilai prosentase penjualan barang, untuk menghasilkan laporan prosentase per jenis barang,
(46)
diperlukan untuk prosentase penjualan masing-masing jenis barang, sehingga informasi yang diperoleh manager adalah besar prosentase penjualan untuk masing-masing jenis barang dengan merk yang sama. Misalnya pada jenis barang Indomie mendapat hasil penjualan Rp. 475.000 dalam satu periode. Untuk masing-masing jenis barang indomie akan dihitung hasil penjualannya dan disajikan juga dalam bentuk prosentase untuk masing-masing jenis barang. Perhitungan laporan masing-masing jenis barang adalah seperti berikut.
Hasil penjualan merk indomie sebesar Rp. 475.000 untuk jenis Indomie goreng 85gr dengan penjualan sebesar Rp. 275.000 dan untuk jenis indomie rasa soto 75 gr sebesar Rp. 200.000, sehingga didapatkan hasil perhitungan prosentase penjualan seperti berikut:
1. Indomie goreng 85gr 275.000
X 100 % = 57 % 475.000
2. Indomie rasa soto 75gr 200.000
X 100 % = 42 % 475.000
c. Pembuata laporan expiredbarang
Pembuatan laporan expired barang ini memberikan informasi kepada
manager untuk dapat mengetahui jumlah barang expired dan barang apa
saja yang mendekati expired, sehingga manager dapat menentukan apakah
barang tersebut didakan kembali atau tidak dan juga untuk mengurangi barang expired.
(47)
Output
Berikut adalah penjelasan dari setiap output yang terkait dengan sistem
informasi penjualan berdasarkan input-an dan proses di atas :
1. Laporan penjualan per periode
Laporan penjualan barang ini terdiri dari periode yang ditentukan missal per minggu atau per bulan kemudian total penjualan di setiap periode yang dipilih. Laporan penjualan ini juga disertakan dalam bentuk grafik agar mempermudah dalam menganalisa penjualan yang diterima. Tujuan dibuatkan laporan penjualan ini untuk memberikan informasi mengenai fluktuatif.nya penjualan yang didapat selama periode yang ditentukan. Laporan penjualan ini dapat dijadikan refrensi pengambilan keputusan dalam peningkatkan penjualan jika terjadi penurunan penjualan atau sebaliknya.
2. Laporan mutasi barang
Laporan mutasi barang ini terdiri dari periode yang ditentukan, kode barang, nama barang, saldo awal, jumlah penerimaan barang, jumlah penjualan barang, rata-rata penjualan, saldo akhir. Laporan mutasi barang ini fungsinya untuk memberikan informasi mengenai berapa kali barang tersebut diadakan kembali dan berapa kali barang tersebut dijual. Sehingga dapat membantu manager dalam pengambilan keputusan seperti kapan barang tersebut harus diadakan kembali dan berapa jumlah barang yang harus diadakan.
3. Laporan expired barang
Laporan expired barang ini terdiri dari kode barang, nama barang, tanggal
(48)
barang beserta jumlahnya yang mendekati tanggal expiredbarang. Sehingga laporan ini dapat digunakan sebagai refrensi untuk pengadaan barang kembali.
4. Laporan nilai prosentase penjualan barang
Laporan nilai prosentase penjualan barang terdiri dari kode barang, nama barang jumlah barang, nilai prosentase yang diterima disetiap barang. Fungsinya laporan ini untuk memberikan informasi mengenai barang yang diminati oleh pelanggan karena memiliki penjualan yang tinggi. Laporan ini dapat digunakan sebagai bahan refrensi untuk meningkatkan atau menurunkan jumlah barang yang akan dibeli.
3.2.2 Context Diagram
Context Diagramadalah bagian dari Data Flow Diagramyang menggambarkan entitas yang berhubungan dengan suatu sistem dan mewakili keseluruhan sistem.
Pada context diagram sistem informasi penjualan, terdapat tiga external entity yang
merupakan fungsionalitas dari Mina Market, yaitu: Pelanggan, Bag. Pembelian,
Manager. Masing-masing entitas tersebut akan memberikan input kepada sistem dan
akan diolah menjadi output berupa laporan yang disesuaikan dengan kebutuhan.
(49)
Gambar 3.4Context Diagram Sistem Informasi Penjualan
3.2.3 Hierarchy plus Input Output(HIPO)
Hierarchy plus Input Output (HIPO) atau yang dapat disebut diagram jenjang merupakan gambaran secara umum sistem informasi penjualan yang terdapat dalam
data flow diagram. Adapun secara garis besar, diagram berjenjang yang membangun sistem dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.5Hierarchy plus input output(HIPO)
laporan mutasi barang laporan expired barang
laporan nilai prosentase penjualan barang
laporan penjualan
data penerimaan barang informasi pengadaan barang
nota penjualan
data penjualan
0
sistem Informasi penjualan
+ pelanggan bag pembelian manager SISTEM INFORMASI PENJUALAN PENERIMAAN BARANG TRANSAKSI PENJUALAN PEMBUATAN LAPORAN MANAJERIAL PENJUALAN CETAK NOTA PEMBUATAN LAPORAN BARANG EXPIRED PEMBUATAN LAPORAN MUTASI BARANG PEMBUATAN LAPORAN PENJUALAN
(50)
3.2.4 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram yaitu bagan yang memiliki arus data dalam suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika. Dalam
pembuata DFD, yaitu menentukan hierarchy plus input output pada sistem
informasi penjualan.
a. DFD Level 0 Sistem Informasi penjualan
Pada DFD level 0 sistem informasi penjualan ini dirancang setelah context
diagram, dan akan menjelaskan lebih rinci terkait tiap proses yang ada pada sistem informasi penjualan. Pada dfd level 0 ini terdapat tiga proses yang dapat dilihat pada gambar 3.8 berikut:
baca stok
baca data penerimaan baca data expired baca data stok baca data penjualan
baca data barang
laporan mutasi barang laporan expired barang
laporan nilai prosentase penjualan barang laporan penjualan
baca data penjualan mengubah
baca master barang
simpan data penjualan nota penjualan
data penjualan
simpan data expired
baca master barang mengubah
simpan data penerimaan barang
informasi pengadaan barang
data penerimaan barang
pelanggan bag pembelian manager 1 penerimaan barang 2 penjualan + 3 laporan manajerial +
1 master barang
2 penerimaan
3 stok
4 expired
5 penjualan
(51)
b. DFD Level 1 Mengelola Transaksi Penjualan
Pada DFD Level 1 transaksi penjualan ini, merupakan rancangan lebih detail mengenai peoses transaksi penjualan. Proses yang terdapat pada transaksi penjualan adalah penjualan dan pembuatan laporan. Lebih detailnya dapat dilihat pada gambar 3.9 berikut ini.
baca stok
mengubah baca master barang
baca data penjualan simpan data penjualan
nota penjualan data penjualan
pelanggan
5 penjualan
1 master barang
3 stok
1 penjualan
2 cetak nota
Gambar 3.7 DFD Level 1 Penjualan c. DFD Level 1 Mengelola Laporan Manajerial
Pada DFD Level 1 pengolahan laporan ini, merupakan rancangan lebih detail mengenai proses pengolahan laporan yang terdapat tiga proses didalamnya. Lebih detailnya dapat dilihat pada gambar 3.10 berikut ini.
(52)
Gambar 3.8 DFD Level 1 Pengolahan Laporan
3.2.5 Entity Relationship Diagram(ERD)
ERD adalah suatu diagram yang dipergunakan untuk menggambarkan dan menjelaskan hubungan antar entitas dalam suatu sistem. Berikut terdapat CDM dan PDM dari sistem yang akan dibuat.
a. Conceptual Data Model (CDM)
Pada CDM ini, merupakan model yang universal dan menggambarkan semua
struktur logic databasedan tidak bergantung dari softwareatau pertimbangan struktur
data storage. Seperti yang ditunjukan pada gambar 3.11 menggambarkan hubungan
antar tabel-tabel yang digunakan untuk menyimpan data dari hasil inputan data file master dan transaksi penjualan.
[baca data penerimaan]
[baca data expired] [baca data stok]
baca data penjualan [baca data penjualan]
baca data barang
baca data barang [baca data barang]
[laporan mutasi barang]
[laporan expired barang] [laporan nilai prosentase penjualan barang]
[laporan penjualan]
manager 1 master barang 5 penjualan
3 stok 4 expired 2 penerimaan 3.1 pembuatan laporan penjualan 3.2 pembuatan laporan expired barang 3.3 pembuatan laporan mutasi barang
(53)
Gambar 3.9Conceptual data modalsistem informasi penjualan
b. Physical Data Model(PDM)
Pada PDM ini, merupakan model yang universal dan menggambarkan semua
struktur logic databasedan tidak bergantung dari softwareatau pertimbangan struktur
data storage. Seperti yang ditunjukan pada gambar 3.12 menggambarkan hubungan
antar tabel-tabel yang digunakan untuk menyimpan data dari hasil inputan data file master dan transaksi penjualan.
Relation_194 Relation_123 Relation_122 Relation_121 mempunyai melayani menerima mempunyai memiliki mempunyai memiliki
det ail penjualan memiliki
mempunyai
det ail penerimaan
jenis barang id jenis jenis jenis ac tive
penerimaan barang id penerimaan barang tang g al penerimaan nota pembelian Status penerimaan
barang kode barang nama barang harga jual barang barang active
stok id stok awal stok mas uk stok keluar s tok akhir stok n awal n mas uk n keluar n akhir expired id expired tang g al expired jumlah expired
penjualan id penjualan tang g al penjualan total penjualan diskon penjualan potong an penjualan total bayar penjualan bayar penjualan kembali penjualan supplier id supplier nama supplier alamat supplier telp supplier supplier active us er id user us ername password us er active jabatan
priveleg e id priveleg e view add edit bloc k active print
katag ori id katag ori katag ori katag ori active
modal id modal tang g al modal modal
(54)
Gambar 3.10Physical data modelsistem informasi penjualan
3.2.6 Struktur Basis Data
Dalam hal merancang struktur tabel yang diperlukan, meliputi nama tabel, nama atribut, type data, serta data pelengkap seperti primary key, foreign key, dan sebagainya. Rancangan basis data sistem informasi penjualan ini terdiri dari tabel-tabel sebagai berikut:
1. Nama Tabel : supplier
Fungsi : menyimpan data supplier
Primary Key : id supplier
ID_USER = ID_USER
ID_PENJUALAN = ID_PENJUALAN
ID_KATAGORI = ID_KATAGORI
ID_KATAGORI = ID_KATAGORI KODE_BARANG = KODE_BARANG ID_PENERIMAAN_BARANG = ID_PENERIMAAN_BARANG
ID_PENERIMAAN_BARANG = ID_PENERIMAAN_BARANG
KODE_BARANG = KODE_BARANG
ID_PENJUALAN = ID_PENJUALAN KODE_BARANG = KODE_BARANG
KODE_BARANG = KODE_BARANG ID_JENIS = ID_JENIS
ID_SUPPLIER = ID_SUPPLIER
ID_JENIS = ID_JENIS
ID_USER = ID_USER
ID_USER = ID_USER ID_USER = ID_USER
JENIS_BARANG ID_JENIS int JENIS varchar(50) JENIS_ACTIVE char(1) ID_KATAGORI varchar(10) PENERIMAAN_BARANG ID_PENERIMAAN_BARANG char(6) ID_USER char(4) ID_SUPPLIER char(5) TANGGAL_PENERIMAAN datetime NOTA_PEMBELIAN char(10) STATUS_PENERIMAAN char(1) BARANG KODE_BARANG char(5) ID_JENIS int NAMA_BARANG varchar(80) HARGA_JUAL_BARANG decimal(10) BARANG_ACTIVE char(1) ID_KATAGORI varchar(10) STOK ID_STOK int KODE_BARANG char(5) AWAL_STOK int MASUK_STOK int KELUAR_STOK int AKHIR_STOK int N_AWAL decimal(10) N_MASUK decimal(10) N_KELUAR decimal(10) N_AKHIR decimal(10) EXPIRED ID_EXPIRED int KODE_BARANG char(5) ID_PENERIMAAN_BARANG char(6) TANGGAL_EXPIRED datetime JUMLAH_EXPIRED int PENJUALAN ID_PENJUALAN char(10) ID_USER char(4) TANGGAL_PENJUALAN datetime TOTAL_PENJUALAN decimal(10) DISKON_PENJUALAN decimal(3) POTONGAN_PENJUALAN decimal(10) TOTAL_BAYAR_PENJUALAN decimal(10) BAYAR_PENJUALAN decimal(10) KEMBALI_PENJUALAN decimal(10) SUPPLIER ID_SUPPLIER char(5) ID_JENIS int NAMA_SUPPLIER varchar(35) ALAMAT_SUPPLIER varchar(40) TELP_SUPPLIER varchar(15) SUPPLIER_ACTIVE char(1) USER ID_USER char(4) USERNAME varchar(10) PASSWORD varchar(40) USER_ACTIVE char(1) JABATAN char(10) PRIVELEGE ID_PRIVELEGE int ID_USER char(4) VIEW char(1) ADD char(1) EDIT char(1) BLOCK_ACTIVE char(1) PRINT char(1) KATAGORI ID_KATAGORI varchar(10) KATAGORI varchar(50) KATAGORI_ACTIVE char(1) MODAL ID_PENJUALAN char(10) ID_MODAL varchar(10) TANGGAL_MODAL datetime MODAL varchar(10) ID_USER char(4) DETAIL_PENJUALAN KODE_BARANG char(5) ID_PENJUALAN char(10) ID_DETIL_PENJUALAN char(5) QTY char(5) DISKON decimal SUB_TOTAL decimal DETAIL_PENERIMAAN ID_PENERIMAAN_BARANG char(6) KODE_BARANG char(5) ID_DETAIL_PENERIMAAN_BARANG char(6) JUMLAH_PENERIMAAN char(100) SATUAN char(5) HARGA_PEMBELIAN decimal
(55)
Tabel 3.7 Tabel supplier
NO. FIELD TYPE LENGTH CONSTRAINT
1. Id supplier char 5 Primary key
2. Nama supplier varchar 35
3. Alamat supplier varchar 40
4. Telp supplier varchar 15
5. Id jenis int 11 Foreign key
6. Supplier active char 1
2. Nama Tabel : user
Fungsi : menyimpan data user
Primary Key : id user
Tabel 3.8 Tabel user
NO. FIELD TYPE LENGTH CONSTRAINT
1. Id user char 4 Primary key
2. username varchar 10
3. password varchar 40
4. User active char 1
(56)
3. Nama Tabel : privilege
Fungsi : menyimpan data privilege
Primary Key : id privilege
Tabel 3.9 Tabel privilege
NO. FIELD TYPE LENGTH CONSTRAINT
1. Id previlege int 11 Primary key
2. Id user char 4 Foreign key
3. view char 1
4. add char 1
5. edit char 1
6. Block active char 1
7. print char 1
4. Nama Tabel : barang
Fungsi : menyimpan data barang
Primary Key : kode barang
Tabel 3.10 Tabel barang
NO. FIELD TYPE LENGTH CONSTRAINT
1. Kode barang char 5 Primary key
2. Nama barang varchar 80
3. Id jenis int 11 Foreign key
(57)
5. Barang active char 1
6. Id katagori varchar 10 Foreign Key
5. Nama Tabel : jenis barang
Fungsi : menyimpan jenis barang
Primary Key : id jenis
Tabel 3.11 Tabel jenis barang
NO. FIELD TYPE LENGTH CONSTRAINT
1. Id jenis int 11 Primary key
2. Id Katagori varchar 50 Foreign key
3. jenis varchar 50
4. Jenis active char 1
6. Nama Tabel : Katagori
Fungsi : menyimpan data katagori
Primary Key : id katagori
Tabel 3.12 Tabel katagori
NO. FIELD TYPE LENGTH CONSTRAINT
1. Id katagori varchar 10 Primary key
2. katagori varchar 50
(58)
7. Nama Tabel : Modal
Fungsi Modal : menyimpan data modal
Primary key : id modal
Tabel 3.13 Tabel modal
NO. FIELD TYPE LENGTH CONSTRAINT
1. Id modal varchar 10 Primary key
2. modal varchar 50
3. Tanggal modal date
4. Id penjualan char 10 Foreign key
5. Id user char 4 Foreign key
8. Nama Tabel : stok
Fungsi : menyimpan data stok
Primary Key : id stok
Tabel 3.14 Tabel stok
NO. FIELD TYPE LENGTH CONSTRAINT
1. Id stok int 11 Primary key
2. Kode barang char 5 Foreign key
3. Awal stok int 5
4. Masuk stok int 5
5. Keluar stok int 5
(59)
NO. FIELD TYPE LENGTH CONSTRAINT
7. N awal decimal
8. N masuk decimal
9. N keluar decimal
10. N akhir decimal
9. Nama Tabel : expired
Fungsi : menyimpan data expired
Primary Key : id expired
Tabel 3.15 Tabel expired
NO. FIELD TYPE LENGTH CONSTRAINT
1. Id expired Int 11 Primary key
2. Id penerimaan
barang
Char 6 Foreign key
3. Kode barang Char 5 Foreign key
4. Tanggal expired Date
(60)
10. Nama Tabel : penerimaan barang
Fungsi : menyimpan data penerimaan barang
Primary Key : id penerimaan barang
Tabel 3.16 Tabel penerimaan barang
NO. FIELD TYPE LENGTH CONSTRAINT
1. Id penerimaan
barang
char 6 Primary key
2. Tanggal
penerimaan
Date
3. Id supplier char 5 Foreign key
4. Id user char 4 Foreign key
5. Nota pembelian char 10
6. Status Penerimaan char 1
11. Nama Tabel : detail penerimaan barang
Fungsi : menyimpan data detail penerimaan barang
Primary Key : id detail penerimaan barang
Tabel 3.17 Tabel detail penerimaan barang
NO. FIELD TYPE LENGTH CONSTRAINT
1. Id detail
penerimaan barang
int 11 Primary key
(61)
NO. FIELD TYPE LENGTH CONSTRAINT
barang
3. Kode barang char 5 Foreign key
4. Jumlah penerimaan int 5
5. Satuan char 5
6. Harga pembelian deciml
12. Nama Tabel : penjualan
Fungsi : menyimpan data penjualan
Primary Key : id penjualan
Tabel 3.18 Tabel penjualan
NO. FIELD TYPE LENGTH CONSTRAINT
1. Id penjualan char 10 Primary key
2. Id user char 4 Foreign key
3. Tanggal penjualan date
4. Total penjualan Decimal 10
5. Diskon penjualan decimal 10
6. Potongan harga Decimal 10
7. Total bayar decimal 10
8. Bayar penjualan desimal 10
(62)
13. Nama Tabel : detail penjualan
Fungsi : menyimpan data detail penjualan
Primary Key : id detail penjualan
Tabel 3.19 Tabel detail penjualan
NO. FIELD TYPE LENGTH CONSTRAINT
1. Id detail penjualan int 11 Primary key
2. Kode barang char 5 Foreign key
3. Id penjualan char 10 Foreign key
4. Qty int 5
5. Diskon barang decimal
6. Sub total decimal
3.3 Perancangan Desain I/O (Input/Output)
Desain input/output merupakan rancangan i/o berupa form untuk memasukan
data dan membuat laporan sebagai informasiyang dihasilkan dari pengolahan data serta merupakan acuan membuat aplikasi dalam merancang dan membangun sistem
3.2.1 Desain Input
Desain input merupakan desain masukan dari pengguna kepada sistem yang
(63)
a. Desain form login
Berikut ini merupakan desain form login, yang yang berfungsi sebagai validasi
pengguna. Pengguna dapat mengakses aplikasi setelah memalui tahap login dan telah terdaftar pada sistem.
Gambar 3.11 Desain form login
b. Desain form menu
Desain form menu ini adalah form yang tampil ketika username dan password
suda di validasi. Dalam form menu ini terdapat beberapa sub menu yang akan
ditampilkan sesuai dengan sistem yang dibutuhkan oleh pengguna.
Gambar 3.12 Desain form menu
c. Desain form master supplier
Desain form master supplier berfungsi untuk menyimpan data supplier yang
menginputkan nama supplier, alamat supplier, telp supplier, jenis barang, supplier
Menu Menu
LOGOUT SUPPLIER JENIS PRODUK PENERIMAAN
(64)
active untuk memberikan status pada supplier tersebut. Di dalam form supplier ini terdapat button simpan untuk menyimpan supplier yang telah diinputkan. Button tambah untuk menambah supplier baru, button ubah untuk mengubah data supplier yang lama atau yang telah diinputkan, button hapus untuk menghapus data supplier, button keluar untuk keluar dari form dan kembali ke menu utama.
Gambar 3.13 Desain form master supplier
d. Desain form master jenis barang
Desain formmaster jenis barang berfungsi untuk menyimpan data jenis barang
yang menginputkan nama jenis barang dan memberikan status pada jenis barang tersebut. Di dalam form jenis barang ini terdapat button simpan untuk menyimpan jenis barang yang sudah diinputkan, button tambah untuk menambah jenis barang, button ubah untuk mengubah status jenis barang, button hapus untuk menghapus jenis barang dan button batal untuk membatalkan inputan jenis barang dan button keluar untuk keluar dari form jenis barang dan kembali ke menu utama.
(65)
SISTEM INFORMASI PENJUALAN
SISTEM INFORMASI PENJUALAN
LOGOUT SUPPLIER JENIS PRODUK PENERIMAAN PENJUALAN LAPORAN
JENIS STATUS
Enter Text Aktif
TAMBAH SIMPAN UBAH BATAL HAPUS TUTUP CARI Enter Text
Gambar 3.14 Desain form master jenis barang
e. Desain form master produk
Desaian form master produk berfungsi untuk menyimpan data barang yang
terdiri dari kode barang, nama barang, jenis barang, harga jual status barang. Dalam
desain form master barang ini juga terdapat button simpan untuk menyimpan data
barang, button batal untuk membatalkan data yang akan disimpan, button ubah untuk mengubah data produk yang telah diinputkan, button batal untuk membatalkan inputan baru dan button keluar untuk menutup form master produk dan menampilkan form menu utama.
(66)
f. Desain form master persediaan awal
Desain form master persediaan awal berfungsi untuk menyimpan data
persediaan awal yang terdiri dari nama barang, stok awal, nilai persediaan awal. Di dalam desain form persediaan awal ini terdapat button simpan untuk menyimpan data barang, button batal untuk membatalkan data yang akan disimpan, button ubah untuk mengubah data persediaan awal yang telah diinputkan, button batal untuk membatalkan inputan baru dan button keluar untuk menutup form persediaan awal dan menampilkan form menu utama.
Gambar 3.16 Desain form persediaan awal
g. Desain form user
Desain form user berfungsi untuk menyimpan data user yang terdiri dari id
user, username, password, user active. Di dalam desain form user ini juga terdapat button simpan untuk menyimpan data barang, button batal untuk membatalkan data
yang akan disimpan, button ubah untuk mengubah data user yang telah diinputkan,
button batal untuk membatalkan inputan baru dan button keluar untuk menutup form persediaan awal dan menampilkan form menu utama.
(67)
Gambar 3.17 Desain form user
h. Desain form transaksi penerimaan barang
Desain form transaksi barang masuk berfungsi untuk melakukan penginputan
barang masuk dan menyimpan data barang masuk dari no. nota, tanggal masuk, kode barang, jumlah barang, satuan barang, harga pembelian, id supplier, dan id user yang menerima barang tersebut, dan dalam form penerimaan barang terdapat groupbox untuk menginputkan data expired barang yang berisi id expired, kode barang, tanggal
expired dan jumlah barang. Di dalam desain form transaksi barang masuk terdapat
button simpan untuk menyimpan data barang masuk, butto batal untuk membatalkan inputan barang masuk, button hapus untuk menghapus inputan barang, button ubah untuk mengubah data barang yang telah diinputkan sebelumnya dan button keluar untuk menutup form transaksi barang masuk.
(1)
4.4.3.12 Uji coba laporan persediaan barang realtime
Uji coba yang dilakukan pada form laporan persediaan barang realtime dapat dilihat pada tabel 4.15
Gambar 4.77 Hasil uji form laporan persediaan barang realtime Tabel 4.15 Hasil uji coba laporan persediaan barang realtime
Test Case ID
Tujuan Input Output yang
diharapkan
Status
1. Menghasilk an laporan barang secara realtime per periode
Data produk Menampilkan data produk
Gambar 4.77 Data
penjualan
Menampilkan jumlah barang terjual
Data stok Menampilkan jumlah akhir persediaan barang
(2)
115
4.4.3.13 Uji coba laporan mutasi barang
Uji coba yang dilakukan pada form laporan mutasi barang dapat dilihat pada tabel 4.16
Gambar 4.78 Hasil uji form laporan mutasi barang Tabel 4.16 Hasil uji coba laporan mutasi barang
Test Case ID
Tujuan Input Output yang
diharapkan
Status
1. Menghasilkan laporan mutasi barang per periode
Data produk
Menampilkan data produk
Gambar 4.78 Data
penjualan
Menampilkan jumlah barang terjual
Menampilkan jumlah saldo tiap barang Data stok Menampilkan
jumlah akhir persediaan barang
(3)
4.4.3.14 Uji coba laporan nilai prosentase penjualan barang
Uji coba yang dilakukan pada form laporan nilai prosentase penjualan barang dapat dilihat pada tabel 4.17
Gambar 4.79 Hasil uji form laporan nilai prosentase penjualan barang Tabel 4.17 Hasil uji coba laporan nilai prosentase penjualan barang
Test Case ID
Tujuan Input Output yang
diharapkan
Status
1. Menghasilkan laporan nilai prosentase penjualan barang per periode
Data penjualan
Menampilkan jumlah barang terjual
Gambar 4.79 Menampilkan
total penjualan barang terjual Data produk Menampilkan
(4)
117
4.4.3.15 Uji coba laporan expiredbarang
Uji coba yang dilakukan pada form laporan expired barang dapat dilihat pada tabel 4.18
Gambar 4.80 Hasil uji form laporan ExpiredBarang Tabel 4.18 Hasil uji coba laporan expired barang
Test Case ID
Tujuan Input Output yang
diharapkan
Status
1. Menghasilkan laporan barang expired per periode
Data produk Menampilkan data produk
gambar 4.80 Data
penerimaan barang
Menampilkan tanggal expired barang
(5)
118 5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan uji coba dan evaluasi terhadap sistem informasi penjualan pada mina market benowo ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Sistem ini dapat menghasilkan output berupa laporan penjualan ini memberikan informasi mengenai penjualan yang diterima setiap periode yang ditentukan, laporan nilai prosentase penjualan barang ini memberikan informasi mengenai penjualan barang yang diminati oleh pelanggan berdasarkan periode yang ditentukan missal periode per minggu ataupun per bulan, laporan mutasi barang ini memberikan informasi mengenai berapa kali barang tersebut diadakan kembali dan berapa kali barang tersebut terjual dalam periode tertentu, dan laporan expired barang menampilkan informasi mengenai jumlah barang yang sudah mendekati tanggal expired barang.
5.2 Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan kepada peneliti berikutnya apabila ingin mengembangkan sistem yang telah dibuat ini agar menjadi lebih baik adalah sebagai berikut:
1. Aplikasi mendatang sebaiknya ditambah dengan laporan keuangan seperti laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas dan sebagainya
2. Aplikasi ini juga dapat dikembangkan kearah online agar pelanggan dapat memesan melalui web.
(6)
119