TA : Rancang Bangun Aplikasi Pengendalian Inventori Menggunakan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Pada Klinik H2lC Surabaya.
RANCANG BANGUN APLIKASI PENGENDALIAN
INVENTORI MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC
ORDER QUANTITY (EOQ) PADA KLINIK H2LC SURABAYA
TUGAS AKHIR
Program Studi S1 Sistem Informasi
Oleh:
Eka Putri Desiayanti Tukloy 12.41010.0230
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2016
(2)
xi
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN SYARAT ... ii
MOTTO ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN PENGESAHAN ... v
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI ... vi
HALAMAN PERNYATAAN ... vii
ABSTRAK ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ... xxii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Batasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan ... 4
1.5 Manfaat ... 4
(3)
xii
2.1 Sistem Informasi ... 7
2.2 Data ... 7
2.3 Klinik ... 8
2.4 Aplikasi ... 8
2.5 Inventory ... 8
2.6 Economic Order Quantity (EOQ) ... 9
2.7 Document Flow ... 11
2.8 Data Flow Diagram ... 12
2.9 Entity Relation Diagram (ERD) ... 14
2.10 SQL Server 2008 ... 17
2.11 Microsoft Visual Basic .Net ... 18
2.12 System Development Life Cycle ... 19
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 22
3.1 Perencanaan Sistem ... 22
3.2 Analisis Sistem ... 23
3.2.1 Identifikasi Masalah ... 24
3.2.2 Analisis Kebutuhan ... 28
3.2.3 Pengembangan Sistem ... 49
3.3 Perancangan Sistem ... 50
3.3.1 Document Flow ... 50
3.3.2 System Flow ... 55
(4)
xiii
3.3.6 Struktur Tabel ... 70
3.3.7 Desain User Interface ... 77
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM ... 92
4.1 Kebutuhan Sistem ... 92
4.1.1 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 92
4.1.2 Kebutuhan Perangkat Keras ... 93
4.2 Implementasi Sistem ... 93
4.2.1 Form Login ... 94
4.2.2 Form Pendaftaran Pelanggan ... 95
4.2.3 Halaman Master Pelanggan ... 96
4.2.4 Form Master Karyawan ... 98
4.2.5 Halaman Master Pemasok ... 100
4.2.6 Form Master Produk ... 103
4.2.7 Form Transaksi Penjualan ... 106
4.2.8 Form Pengambilan Produk ... 108
4.2.9 Form Persediaan ... 109
4.2.10 Form Pembelian ... 110
4.2.11 Form Penerimaan ... 111
4.2.12 Halaman Laporan ... 112
4.3 Evaluasi Sistem ... 115
(5)
xiv
4.3.3 Uji Coba Form Pemasok ... 117
4.3.4 Uji Coba Form Produk ... 118
4.3.5 Uji Coba Form Pelanggan ... 120
4.3.6 Uji Coba Form Pendaftaran Pelanggan ... 120
4.3.7 Uji Coba Form Transaksi Penjualan ... 121
4.3.8 Uji Coba Form Pengambilan Produk ... 122
4.3.9 Uji Coba Form Persediaan ... 122
4.3.10 Uji Coba Form Transaksi Pembelian ... 123
4.3.11 Uji Coba Form Penerimaan ... 125
BAB V PENUTUP ... 126
5.1 Kesimpulan ... 126
5.2 Saran ... 127
DAFTAR PUSTAKA ... 128
BIODATA PENULIS ... 129
(6)
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Klinik H2LC adalah klinik Aesthetic & Anti Aging yang berkonsisten menerapkan konsep hidup sehat dengan memadukan unsur kecantikan dan kesehatan kulit serta tubuh. Klinik H2LC menghadirkan produk kecantikan dari bahan herbal terbaik dan aman untuk digunakan dalam jangka panjang. Klinik H2LC terletak di Jl Raya Ngagel Jaya Utara No. 71, Surabaya. Proses bisnis pada Klinik H2LC meliputi Layanan perawatan, Konsultasi Dokter, dan Produk Kecantikan.
Pada saat ini proses bisnis pada Produk Kecantikan Klinik H2LC belum terkomputerisasi, sehingga proses pendataan pelanggan, pendataan produk pun membutuhkan waktu yang cukup lama. Proses pendataan pelanggan masih menggunakan media kertas, sehingga Bagian penjualan mengalami kesulitan dalam pencarian data pelanggan. Pencariaan data pelanggan dilakukan dengan cara mencari nama pelanggan pada rak-rak yang tersedia. Rak-rak tersebut menyimpan banyak data pelanggan. Klinik H2LC tidak jarang mengalami hilangnya data pelanggan karena terjadi penumpukan data pelanggan yang terlalu banyak. Akibatnya, pelanggan harus melakukan pendaftaran ulang.
Setelah melakukan pendataan pelanggan, Bagian penjualan melakukan pencatatan produk yang akan dibeli, kemudian membuat nota transaksi yang telah dilakukan . Nota transaksi yang dibuat terdapat dua rangkap, rangkap pertama diberikan kepada pelanggan untuk digunakan saat proses pengambilan produk
(7)
sedangkan rangkap yang kedua diberikan kepada Bagian Apoteker yang digunakan untuk pembuatan laporan rekapitulasi penjualan per bulan. Klinik H2LC sering mengalami kehilangan nota transaksi yang digunakan untuk membuat laporan. Akibatnya, Klinik H2LC mengalami kesulitan saat membuat laporan rekapitulasi penjualan dalam periode bulan. Data laporan rekapitulasi penjualan yang dihasilkan tidak valid karena terjadi kehilangan nota.
Saat melakukan proses pencatatan produk yang akan dibeli oleh pelanggan, Bagian Penjualan tidak mengetahui apakah produk yang dibeli tersedia atau tidak. Bagian penjualan akan mencatat semua pesanan pelanggan tanpa melihat stok produk terlebih dahulu. Pada saat pelanggan mengambil produk dibagian apoteker, pelanggan tidak dapat menerima produk yang akan dibeli karena stok produk kosong atau habis. Hal ini disebabkan kurangnya persediaan produk yang disediakan oleh Klinik H2LC. Akibatnya, pelanggan harus menunggu hingga kurang lebih satu bulan untuk mendapatkan produk tersebut.
Bagian apoteker tidak dapat menentukan seberapa banyak produk yang akan dibeli karena pendataan produk dan pendataan penjualan masih menggunakan cara manual yaitu dengan cara dicatat pada buku. Akibatnya klinik H2LC akan mengalami kekurangan stok maupun kelebihan stok. Ketika klinik H2LC mengalami kekurangan stok produk dampaknya adalah pelanggan harus menunggu hingga produk tersebut tersedia. Ketika klinik H2LC mengalami kelebihan stok maka dampaknya adalah H2LC harus menambah biaya penyimpanan produk.
Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh Klinik H2LC maka dibutuhkan suatu aplikasi. Aplikasi yang dapat membantu Klinik H2LC adalah
(8)
Rancang Bangun Aplikasi Pengendalian Inventori Menggunakan Metode EOQ. Aplikasi Pengendalian Inventori Menggunakan Metode EOQ dapat mengatur jumlah persediaan produk, agar menghasilkan jumlah produk yang disediakan tidak terlalu banyak ataupun tidak terlalu sedikit. Apabila produk yang disediakan terlalu banyak maka mengakibatkan timbulnya pengeluaran dana yang besar karena meningkatnya dana penyimpanan (seperti biaya pegawai, biaya gedung dll). Sedangkan, jika persediaan terlalu sedikit akan mengakibatkan terjadinya kekurangan persediaan produk (stock out).
Dengan penerapan Aplikasi Pengendalian Inventori, diharapkan mampu mempermudah Bagian Penjualan dalam pengecekan stok produk yang tersedia dan proses pembuatan laporan penjualan perperiode, laporan penjualan perpelanggan Selain itu, Aplikasi Pengendalian Inventori juga dapat membantu Apoteker dalam menentukan jumlah produk yang akan dibeli.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan permasalahan yaitu, bagaimana merancang bangun aplikasi pengendalian inventori menggunakan metode economic order quantity (EOQ) Pada Klinik H2LC Surabaya.
1.3 Batasan Masalah
Dalam penyusunan tugas akhir aplikasi pengendalian inventory menggunakan metode economic order quantity (EOQ) Pada Klinik Surabaya disusun berdasarkan data-data yang diperoleh pada saat wawancara dan observasi,
(9)
karena luasnya bidang yang dihadapi maka perlu adanya suatu batasan masalah yang sesuai dengan ruang lingkup. Batasan masalah tugas akhir adalah sebagai berikut.
1. Aplikasi pengendalian inventory tidak mengelola pendataan bahan baku. 2. Tidak mencakup proses pembuatan produk yang dibuat sendiri / Produk yang
dimasukkan sudah dalam bentuk produk jadi.
1.4 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian Tugas Akhir ini adalah untuk rancang bangun aplikasi pengendalian inventory Menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) Pada Klinik H2LC Surabaya yang menghasilkan informasi penjualan per/bulan, informasi penjualan per pelanggan, informasi pembelian per/bulan, informasi pembelian per pemasok, informasi persediaan stok masuk dan stok keluar.
1.5 Manfaat
Manfaat dari pembuatan aplikasi pengendalian inventory menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) ini adalah membantu beberapa pihak yang terlibat.
1. Bagi Klinik H2LC
a. Mempermudah saat pencarian dan pengolahan data pelanggan, data produk dan data pemasok.
b. Mempermudaah saat melakukan proses pembelian. c. Mempermudah saat proses pengecekan stok produk.
(10)
d. Mempermudah dalam mengendalikan persediaan stok produk. e. Mempermudah dan menghemat waktu saat membuat laporan. f. Mengurangi terjadinya duplikasi data.
g. Meningkatkan kualitas pelayanan. 2. Bagi Mahasiswa
a. Menambah pengetahuan dan wawasan baru tentang pengendalian inventory.
b. Mampu mengembangkan pemahaman dan kemampuan. 3. Bagi Masyarakat
a. Memudahkan dalam proses administrasi pelanggan.
b. Memudahkan dan mempercepat pelanggan saat pengambilan produk pada bagian apoteker.
1.6 Sistematika Penulisan
Dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini secara sistematika diatur dan disusun dalam lima bab, yaitu:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan dari Rancang Bangun Aplikasi Pengendalian Inventory menggunakan Metode Economic Order Quantity (EOQ) pada Klinik H2LC Surabaya
BAB II : LANDASAN TEORI
(11)
mendukung rancang bangun aplikasi pengendalian inventory menggunakan metode economic order quantity (EOQ) meliputi teori sistem, informasi, data, aplikasi, inventori, EOQ, ROP, dan system development life cycle (SDLC) dll.
BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini menjelaskan tentang tahapan dari SDLC tentang identifikasi permasalahan, analisis sistem, dan perancangan sistem yang meliputi document flow , system flow, hierarchy input proses output (HIPO), context diagram, dan data flow diagram (DFD), entity relationship diagram (ERD), conceptual data model (CDM), physical data model (PDM), struktur tabel dan design I/O.
BAB IV : IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Bab ini menjelaskan tentang implementasi dan evaluasi sistem yang terdiri dari kebututuhan sistem yang meliputi kebutuhan perangkat lunak, kebutuhan perangkat keras dan evaluasi sistem yang meliputi uji coba pada setiap form yang ada pada aplikasi.
BAB V : PENUTUP
Bab ini menjelaskan tentang penutup yang berisi kesimpulan dari hasil sistem dan saran untuk pengembangan sistem di waktu yang akan datang.
(12)
7
BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini digunakan landasan teori yang membahas tentang teori yang dijadikan sebagai acuan dalam menyelesaikan permasalahan.
2.1 Sistem Informasi
Menurut Herlambang dan Tanuwijaya (2005:121), data sebenarnya merupakan fakta-fakta atau kejadian yang dapat berupa angka-angka atau berupa kode-kode tertentu. Data berupa angka atau wujud yang lain masih belum mempunyai arti atau kegunaan bagi penggunanya, sehingga harus diolah sedemikian rupa dengan menggunakan prosedur-prosedur tertentu untuk menghasilkan sebuah informasi bagi penggunanya. Secara singkat, informasi adalah data yang diolah dan mempunyai arti bagi penggunanya.
2.2 Data
Data adalah kumpulan dari angka-angka maupun karakter-karakter yang tidak memiliki arti namun merupakan keterangan yang benar dan nyata. Data dapat diolah sehingga menghasilkan informasi.
Data adalah bentuk material atau bahan baku yang belum mempunyai makna atau belum berpengaruh langsung kepada pengguna hingga perlu diolah untuk menghasilkan suatu yang lebih bermakna. (Agus Mulyanto, 2009:15)
(13)
2.3 Klinik
Menurut PERMENKES RI Nomor 9 Tahun 2014 Bab 1 Pasal 1 menyatakan Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar dan atau spesialistik.
2.4 Aplikasi
Aplikasi (Application) adalah software yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu, misalnya Microsoft Word, Microsoft Exel. Dapat disimpulkan bahwa aplikasi merupakan Software yang berfungsi untuk melakukan berbagai bentuk pekerjaan atau tugas-tugas tertentu seperti penerapan, penggunaan, penambahan data (Dhanta (2009:32)).
2.5 Inventory
Menurut Richardus (2003:3), inventori adalah barang-barang yang biasanya dapat dijumpai di gudang tertutup, lapangan, gudang terbuka, atau tempat-tempat penyimpanan lainnya, baik berupa bahan baku, barang setengah jadi, barang jadi, barang-barang untuk keperluan operasi, atau barang-barang untuk keperluan suatu proyek.
Jenis-jenis inventori akan berbeda sesuai dengan bidang atau kegiatan normal usaha perusahaan tersebut. Berdasarkan bidang usaha perusahaan dapat terbentuk perusahaan jasa, perusahaan dagang, ataupun perusahaan industry (manufacture). Untuk dapat memahami perbedaan dan keberadaan dari tiap-tiap
(14)
jenis persediaan tersebut maka dapat dilihat dari penggolongan inventori secara garis besar, menurut Richardus (2003:5), yaitu:
1. Inventori bahan baku (raw material), merupakan barang-barang yang diperoleh untuk digunakan dalam proses.
2. Inventori bahan dalam proses (goods in process), yang juga disebutkan sebagai pekerjaan dalam proses (work in process) terdiri dari bahan baku yang sebagian telah diproses dan perlu dikerjakan lebih lanjut.
3. Inventori barang jadi (finished goods), merupakan produk/barang yang telah selesai diproduksi dan menjadi persediaan perusahaan untuk dijual atau digunakan untuk operasi perusahaan.
2.6 Economic Order Quantity (EOQ)
Salah satu keputusan yang terpenting dalam mengatur persediaan adalah berapa banyak barang yang akan di pesan kepada supplier. Dengan EOQ dapat dihitung berapa sebaiknya pesanan dilakukan dengan asumsi yang dapat diketahui secara pasti. (Aquilani 2001:517)
EOQ dapat dihitung dengan menghubungkan antara biaya penyimpanan per unit, biaya pemesanan setiap kali pesan, jumlah kebutuhan bahan baku untuk satu periode dan harga beli barang per unit.
Rumus EOQ :
��� = √ �2 � �� �� �� � �� � �� � � �
(15)
��� = √2DSH
dimana :
D = Kuantitas penggunaan per periode S = Biaya Per Pemesanan
H = Biaya penyimpanan per unit per periode.
ROP (Reorder Point) Menurut Sofjan Assauri (2004;196), tingkat pemesanan kembali (reorder point) adalah : “Tingkat pemesanan kembali adalah suatu titik atau batas dari jumlah persediaan yang ada pada suatu saat dimana pemesanan harus diadakan kembali”.
Faktor-faktor yang mempengaruhi titik pemesanan kembali adalah :
- Lead Time. Lead time adalah waktu yang dibutuhkan antara barang yang dipesan hingga sampai diperusahaan.
- Tingkat pemakaian bahan baku rata-rata persatuan waktu tertentu.
- Persediaan Pengaman (Safety Stock), yaitu jumlah persediaan barang minimum yang harus dimiliki oleh perusahaan untuk menjaga kemungkinan keterlambatan datangnya bahan baku.
Dari ketiga faktor di atas, maka reorder point dapat dicari dengan rumus berikut : Rumus ROP :
ROP = (D x L) + S
dimana :
D = Penggunaan rata-rata per periode L = Lead time (waktu tunggu)
(16)
2.7 Document Flow
Document Flow adalah bagan yang menunjukkan alur dalama program ataupun prosedur sistem secara fisik. Bagian alur digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan dokumentasi. . (Jogiyanto, 2005 : 701) Bagan alur sistem digambar dengan menggunakan simbol – simbol antara lain sebagai berikut :
Tabel 2.1 Simbol Data Flow Diagram
No. Simbol
Nama Simbol
Flowchart
Fungsi
1. Dokumen
Untuk menujukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual, mekanik atau komputer.
2. Proses Komputerisasi
Menunjukkan kegiatan dari operasi program komputer.
3. Database
Untuk menyimpan data.
4. Penghubung
Menunjukkan hubungan di halaman yang sama.
5.
Penghubung Halaman Lain
Menunjukkan hubungan di halaman lain.
6. Terminator
Menandakan awal/akhir dari suatu sistem.
(17)
No. Simbol
Nama Simbol
Flowchart
Fungsi
7. Decision
Menggambarkan logika keputusan dengan nilai true atau false.
8. Kegiatan Manual
Untuk menunjukkan pekerjaan yang dilakukan secara manual.
9. Simpanan Offline
Untuk menujukkan file non-komputer yang diarsip urut angka.
2.8 Data Flow Diagram
Menurut (Kendall 2003: 241), Data Flow Diagram menggambarkan pandangan sejauh mungkin mengenai masukan, proses dan keluaran sistem, yang berhubungan dengan masukan, proses, dan keluaran dari model sistem yang dibahas. Serangkaian diagram aliran data berlapis juga bisa digunakan untuk merepresentasikan dan menganalisis prosedur-prosedur mendetail dalam sistem. Prosedur-prosedur tersebut yaitu konseptualisasi bagaimana data-data berpindah di dalam organisasi, proses-proses atau transformasi dimana data-data melalui, dan apa keluarannya. Jadi, melalui suatu teknik analisa data terstruktur yang disebut Data Flow Diagram, penganalisis sistem dapat merepresentasi
(18)
proses-Flow_1 Flow_1
proses data di dalam organisasi. Menurut (Kendall 2003: 265), dalam memetakan Data Flow Diagram, terdapat beberapa simbol yang digunakan antara lain:
1. External entity
Suatu external entity atau entitas merupakan orang, kelompok, departemen, atau sistem lain di luar sistem yang dibuat dapat menerima atau memberikan informasi atau data ke dalam sistem yang dibuat.
Gambar 2.1 Simbol External Entity 2. Data Flow
Data Flow atau aliran data disimbolkan dengan data tanda panah. Aliran data menunjukkan arus data atau aliran data yang menghubungkan dua proses atau entitas dengan proses.
Gambar 2.2 Simbol Data Flow 3. Process
Suatu proses dimana beberapa tindakan atau sekelompok tindakan dijalankan.
(19)
4. Data Store
Data store adalah simbol yang digunakan untuk melambangkan proses penyimpanan data.
Gambar 2.4 Simbol Data Store
2.9 Entity Relations Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah gambaran pada sistem dimana di dalamnya terdapat hubungan antara entity beserta relasinya. Entity merupakan sesuatu yang ada dan terdefinisikan di dalam suatu organisasi, dapat abstrak dan nyata. Untuk setiap entity biasanya mempunyai attribute yang merupakan ciri entity tersebut. Attribute yaitu uraian dari entitas dimana mereka dihubungkan atau dapat dikatakan sebagai identifier atau descriptors dari entitas.
Entitas digolongkan menjadi independent atau dependent entity. Independent entity adalah apa yang tidak bersandar pada yang lain sebagai identifikasi. Suatu dependent entity adalah apa yang bersandar pada yang lain sebagai identifikasi. Selain digolongkan menjadi independent atau dependent entity, terdapat jenis- jenis entitas khusus yaitu:
1. Associative Entity
Associative Entity (juga dikenal sebagai intersection entity) adalah entitas yang digunakan oleh rekanan dua entitas atau lebih untuk menyatukan suatu hubungan benyak - ke - banyak (Many to Many).
(20)
2. Subtypes Entity
Subtypes Entity digunakan di dalam hierarki generalisasi (generalization hierarchies) untuk menyajikan suatu subset kejadian dari entitas orang tua, yang disebut supertype, tetapi yang memiliki atribut atau hubungan yang berlaku hanya untuk subset. Menurut (Marlinda 2004: 28), atribute sebagai kolom di sebuah relasi mempunyai macam-macam jenis atribute yaitu :
a. Key Atribute
Atribute ini merupakan atribute yang unik dan tidak dimiliki oleh atribute lainnya, misalnya entity mahasiswa yang atribute-nya NIM.
Gambar 2.5 Key Attribute
b. Particial key Atribute
Adalah Attribute yang tidak menjadi atau merupakan anggota dari Key Primer. Misalnya antara Cabang (toko) dan kode cabang.
Gambar 2.6 Particial Key Attribute
c. Single Vallue Atribute
Atribute yang hanya memiliki satu nilai harga, misalnya entity mahasiswa dengan atribute-nya Umur (Tanggal lahir).
(21)
Gambar 2.7 Single Value Attribute
d. Multi Vallue Atribute
Atribute yang banyak memiliki nilai harga, misalnya entity mahasiswa dengan atribute-nya pendidikan (SD, SMP, SMA).
Gambar 2.8 Multi Value Attribute
e. Composite Atribute
Atribute yang memiliki dua harga, misalnya nama besar (nama kerja) dan nama kecil (nama asli).
Gambar 2.9 Composite Attribute
f. Derived Attribute
Attribute yang yang nilai-nilainya diperoleh dari pengolahan atau dapat diturunkan dari table Attribute atau table lain yang berhubungan.
(22)
Model Entity - Relationship (ER) mula-mula diusulkan oleh Peter pada tahun 1976 sebagai cara untuk mempersatukan pandangan basis data jaringan dan relasional. Langkah sederhana dari model ER adalah model data konseptual yang memandang dunia nyata sebagai kesatuan (entities) dan hubungan (relationship).
Komponen dasar model merupakan diagram entity-relationship yang digunakan untuk menyajikan objek data secara visual. Entity Relationship Diagram ini diperlukan agar dapat menggambarkan hubungan antar entity dengan jelas, dapat menggambarkan batasan jumlah entity dan partisipasi antar entity, mudah dimengerti pemakai dan mudah disajikan oleh perandang database. Untuk itu, entity relationship diagram dibagi menjadi dua jenis model, yaitu:
1. Conceptual Data model
Conceptual Data model (CDM) adalah jenis model data yang menggambarkan hubungan antar tabel secara konseptual.
2. Physical Data Model
Physical Data Model (PDM) adalah jenis model data yang menggambarkan hubungan antar tabel secara fisikal.
2.10 SQL Server 2008
Basis data (database) dapat didefinisikan sebagai himpunan kelompok data yang saling berhubungan yang diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah (Hidayatullah, 2012). Sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) adalah sebuah program komputer yang dirancang untuk mengatur atau memanajemen sebuah basis data sebagai sekumpulan data yang disimpan secara teratur, dan melakukan
(23)
operasi-operasi data atas permintaan penggunanya. Beberapa contoh RDBMS yang sering digunakan adalah Oracle, SQL Server, Microsoft Access, dan MySQL. SQL adalah singkatan dari Structured Query Language. Microsoft SQL Server adalah sebuah sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) produk Microsoft.
Bahasa Query utamanya adalah Transact-SQL yang merupakan implementasi dari SQL standar ANSI/ISO yang digunakan oleh Microsoft dan Sybase. Umumnya SQL Server digunakan di dunia bisnis yang memiliki basis data berskala kecil sampai menengah, akan tetapi dengan seiring perkembangannya SQL Server digunakan pada basis data berskala besar. Microsoft SQL Server dan Sybase/ASE dapat berkomunikasi lewat jaringan dengan menggunakan protokol TDS (Tabular Data Stream). Selain itu, Microsoft SQL Server juga mendukung ODBC (Open Database Connectivity), dan mempunyai driver JDBC untuk bahasa pemrograman Java. Fitur yang lain dari SQL Server ini adalah kemampuannya untuk membuat basis data mirroring dan clustering.
2.11 Microsoft Visual Basic .Net
Microsoft Visual Basic .NET adalah sebuah alat untuk mengembangkan dan membangun aplikasi yang bergerak diatas sistem .NET Fremawork, dengan menggunakan bahasa BASIC. Dengan menggunakan alat ini, para pembuat program dapat membangun aplikasi Windows Forms. Alat ini dapat diperoleh secara terpisah dari beberapa produk lainnya (seperti Microsoft Visual C++,
(24)
Visual C#, atau visual j#) atau juga dapat diperoleh secara terpadu dalam Microsoft visual Studion .NET (Yuwanto, 2005).
Bahasa Visual Basic .NET sendiri menganut paradigm bahasa pemrograman berorientasi objek yang dapat dilihat sebagai evolusi dari Microsot Visual Basic versi sebelumnya yang dimplementasikan diatas .NET Framework. Peluncurannya mengundang kontrovensi, mengingat banyak sekali perubahan yang dilakukan oleh Microsoft, dan versi baru ini tidak kompatibel dengan versi terdahulu.
2.12 System Development Life Cycle
System development life cycle (SDLC) adalah keseluruhan proses dalam membangun sistem informasi melalui beberapa tahapan. Ada beberapa model SDLC namun yang apling sering digunakan dan paling populer adalah model waterfall.Model ini disebut waterfall karena dikerjakan langkah per langkah seperti air mengalir. Adapun model lain dari SDLC yaitu fountain, spiral, rapid prototyping, incremental, build & fix, System development life cycle dan synchronize & stabilize.
Dengan menggunakan SDLC maka proses membangun sebuah sistem informasi dibagi menjadi beberapa tahapan dan dikerjakan oleh tim yang berpengalaman dalam bidang tersebut. Biasanya pemula mengabaikan SDLC dan berfokus pada pemrograman sehingga sistem informasi yang dihasilkan tidak bermutu karena tanpa adanya perencanaan, desain, dan konsep.
System development life cycle adalah keseluruhan proses dalam membangun system memelui beberapa tahapan. Model system development life
(25)
cycle yang paling banyak digunakan oleh sistem analis dan programmer adalah model waterfall (Hartono, 2004). Tahapan dalam membangun sistem informasi menggunakan model waterfall dapat dilihat pada Gambar 2.11.
Gambar 2.11 Tahapan Membangun Sistem ( Hartono, 2004 )
1. Perencanaan
Tahap perencanaan adalah membuat semua rencana yang berkaitan dengan proyek sistem informasi. Tahap perencanaan merupakan proses dasar untuk memahami mengapa sebuah sistem harus dibangun. Pada tahap ini diperlukan analisa kelayakan dengan mencari data kepada narasumber.
2. Analisa
Tahap analisa adalah melihat proses bisnis pada perusahaan yang ada saat ini. Tahap analisa bertujuan untuk mendapatkan jawaban dari penggunaan sistem dan cara kerja sistem dan dari tahap analisa ini yang akan didapatkan cara untuk membangun sebuah sistem yang baru.
PERENCANAAN
PEMELIHARAAN IMPLEMENTASI TESTING
PENGEMBANGAN
DESAIN
(26)
3. Desain
Tahap desain adalah langkah yang paling penting karena tahap ini yang menentukan berjalan atau tidaknya sebuah aplikasi.Tahapan desain meliputi desain database, desain interface, desain report.
4. Pengembangan
Tahap pengembangan adalah tahap menulis sebuah code-code dengan menggunakan Bahasa pemrograman tertentu sehingga akan menghasilkan sebuah aplikasi. Penulisan code-code berdasarkan algoritma dan logika sesuai dengan kebutuhan sistem.
5. Testing
Tahap testing merupakan tahap yang digunakan untuk mengidentifikasi apakah dalam sebuah sistem yang dibuat ada ketidaksesuaian dengan apa yang diharapkan. Testing dilakukan agar dapat diketahui apakah telah sesuai dengan kebutuhan sistem sebelum sistem benar-benar digunakan.
6. Implementasi
Tahap implementasi merupakan tahap untuk menerapkan sebuah sistem informasi yang telah dibangun oleh pengembangan agar user dapat menggantikan proses bisnis yang lama. Dalam tahap ini, user dilatih agar dapat menjalankan sistem yang baru.
7. Pemeliharaan
Tahap pemeliharaan adalah upaya untuk, memperbaiki, menjaga, menanggulangi serta mengembangkan sistem.Pemeliharaan ini dilakukan untuk menjaga kinerja sistem yang telah dibuat dapat berjalan dengan baik dan dapat digunakan secara optimal.
(27)
22
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Perencanaan Sistem
Dalam tahap perencanaan sistem akan dibahas metode penelitian yang digunakan dalam proses pembuatan laporan Tugas Akhir, beberapa metode penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Wawancara
Dalam melakukan proses pengumpulan data untuk mengerjakan Tugas Akhir, metode yang digunakan adalah wawancara dengan Bagian penjualan (Kasir), Bagian Pembelian (Apoteker) pada Klinik H2LC Surabaya. Wawancara dilakukan kepada Bagian Penjualan (Kasir) untuk mengetahui proses bisnis penjualan dan proses rekapitulasi penjualan. Wawancara dilakukan pada Bagian Pembelian (Apoteker) untuk mengetahui proses pembelian dan proses rekapitulasi pembelian.
2. Observasi
Proses pengumpulan data selanjutnya adalah melakukan observasi langsung pada Klinik H2LC Surabaya. Observasi dilakukan pada Bagian Penjualan (Kasir) untuk mengetahui proses bisnis penjualan dan proses rekapitulasi penjualan. Observasi juga dilakukan pada Bagian Pembelian (Apoteker) untuk mengetahui proses pembelian dan proses rekapitulasi pembelian.
(28)
3. Studi Pustaka
Metode yang digunakan dalam penyususnan Tugas Akhir adalah pengumpulan data dengan cara studi pustaka. Studi pustaka merupakan tahap pengumpulan pengetahuan dari buku, dokumen, jurnal, dan internet. Sumber pengetahuan tersebut digunakan sebagai landasan teori dalam mengerjakan Tugas Akhir.
3.2 Analisis Sistem
Tahap analisis sistem adalah tahapan untuk merancang segala kebutuhan pada aplikasi pengendalian inventori menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) . Tujuan dari analisis aplikasi adalah untuk mengumpulkan fakta-fakta yang dapat digunakan untuk membantu dalam membangun aplikasi pengendalian inventori menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ). Tahap analisis sistem yang digunakan dalam aplikasi pengendalian inventori menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) pada Klinik H2LC Surabaya adalah menggunakan metode System Development Life Cycle. Adapun gambar tahapan tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Tahapan Membangun Aplikasi (Hartono, 2004) PERENCANAAN
PEMELIHARAAN IMPLEMENTASI TESTING
PENGEMBANGAN
DESAIN
(29)
3.2.1 Identifikasi Masalah
Pada saat ini proses bisnis pada Produk Kecantikan Klinik H2LC belum terkomputerisasi, sehingga proses pendataan pelanggan, pendataan produk pun membutuhkan waktu yang cukup lama. Proses pendataan pelanggan masih menggunakan media kertas, sehingga Bagian penjualan mengalami kesulitan dalam pencarian data pelanggan. Pencariaan data pelanggan dilakukan dengan cara mencari nama pelanggan pada rak-rak yang tersedia. Rak-rak tersebut menyimpan banyak data pelanggan. Klinik H2LC tidak jarang mengalami hilangnya data pelanggan karena terjadi penumpukan data pelanggan yang terlalu banyak. Akibatnya, pelanggan harus melakukan pendaftaran ulang.
Setelah melakukan pendataan pelanggan, Bagian penjualan melakukan pencatatan produk yang akan dibeli, kemudian membuat nota transaksi yang telah dilakukan . Nota transaksi yang dibuat terdapat dua rangkap, rangkap pertama diberikan kepada pelanggan untuk digunakan saat proses pengambilan produk sedangkan rangkap yang kedua diberikan kepada Bagian Apoteker yang digunakan untuk pembuatan laporan rekapitulasi penjualan per bulan. Klinik H2LC sering mengalami kehilangan nota transaksi yang digunakan untuk membuat laporan. Akibatnya, Klinik H2LC mengalami kesulitan saat membuat laporan rekapitulasi penjualan dalam periode bulan. Data laporan rekapitulasi penjualan yang dihasilkan tidak valid karena terjadi kehilangan nota.
Saat melakukan proses pencatatan produk yang akan dibeli oleh pelanggan, Bagian Penjualan tidak mengetahui apakah produk yang dibeli tersedia atau tidak. Bagian penjualan akan mencatat semua pesanan pelanggan tanpa melihat stok
(30)
produk terlebih dahulu. Pada saat pelanggan mengambil produk dibagian apoteker, pelanggan tidak dapat menerima produk yang akan dibeli karena stok produk kosong atau habis. Hal ini disebabkan kurangnya persediaan produk yang disediakan oleh Klinik H2LC. Akibatnya, pelanggan harus menunggu hingga kurang lebih satu bulan untuk mendapatkan produk tersebut.
Bagian apoteker tidak dapat menentukan seberapa banyak produk yang akan dibeli karena pendataan produk dan pendataan penjualan masih menggunkan cara manual yaitu dengan cara dicatat pada buku. Akibatnya klinik H2LC akan mengalami kekurangan stok maupun kelebihan stok. Ketika klinik H2LC mengalami kekurangan stok produk dampaknya adalah pelanggan harus menunggu hingga produk tersebut tersedia. Ketika klinik H2LC mengalami kelebihan stok maka dampaknya adalah H2LC harus menambah biaya penyimpanan produk.
Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh Klinik H2LC maka dibutuhkan suatu aplikasi. Aplikasi yang dapat membantu Klinik H2LC adalah Rancang Bangun Aplikasi Pengendalian Inventori Menggunakan Metode EOQ. Aplikasi Pengendalian Inventori Menggunakan Metode EOQ dapat mengatur jumlah persediaan produk, agar menghasilkan jumlah produk yang disediakan tidak terlalu banyak ataupun tidak terlalu sedikit. Apabila produk yang disediakan terlalu banyak maka mengakibatkan timbulnya pengeluaran dana yang besar karena meningkatnya dana penyimpanan (seperti biaya pegawai, biaya gedung dll). Sedangkan, jika persediaan terlalu sedikit akan mengakibatkan terjadinya kekurangan persediaan produk (stock out).
Dengan penerapan Aplikasi Pengendalian Inventori, diharapkan mampu mempermudah Bagian Penjualan dalam pengecekan stok produk yang tersedia dan
(31)
mengendalikan persediaan stok produk agar tidak terjadi kelebihan ataupun kekurangan persediaan produk. Selain itu, Aplikasi Pengendalian Inventori juga dapat mempermudah Bagian Penjualan dalam pembuatan laporan pembelian, laporan penjualan, laporan stok produk dan laporan penjualan berdasarkan produk yang paling laku.
Pada tahap ini dilakukan analisa untuk mengidentifikasi masalah yang terdapat pada Klinik H2LC Surabaya. Kesimpulan dari uraian di atas yang meliputi proses bisnis, dan masalah dapat dilihat pada table 3.1.
Tabel 3.1 Identifikasi Masalah
No Bagian Masalah Dampak Solusi
1. Penjualan 1. Pendataan pelanggan masih manual, dengan menggunakan media kertas. 1. Bagian penjualan kesulitan dalam mencari data pelanggan, karena ada banyak data pelanggan yang ada pada rak penyimpanan data pelanggan. 2. Pelanggan harus
melakukan pendaftaran ulang ketika data pelanggan hilang. aplikasi yang mampu melakukan manajemen data pelanggan.
(32)
2. Apoteker 1. Bagian apoteker tidak dapat mengetahui stok produk .
2. Nota penjualan sering hilang karena masih dicatat pada kertas.
3. Apoteker tidak dapat menentukan jumlah produk yang akan dibeli. 4. Pendataan produk
masih manual dengan cara ditulis pada buku.
1. Bagian apoteker melakukan pengecekan produk satu persatu. 2. Stok produk
sering habis tanpa diketahui oleh Apoteker. 3. Pelanggan yang
telah membeli produk tidak bisa menerima produk karena produk habis.
4. Klinik H2LC kesulitan dalam melakukan rekapitulasi penjualan. 5. Klinik H2LC
akan mengalami kekurangan stok produk maupun kelebihan stok produk. 6. Klinik H2LC
kesulitan mengetahui produk berasal dari pemasok mana. Aplikasi yang mampu melakukan pengecekan stok produk secara otomatis, dan mampu melakukan rekapitulasi penjualan serta aplikasi yang mampu melakukan manajemen data produk.
(33)
3.2.2 Analisis Kebutuhan
Setelah melakukan identifikasi masalah, maka tahap selanjutnya dalam membangun sebuah aplikasi pengendalian inventori menggunakan Economic Order Quantity (EOQ) pada Klinik H2LC Surabaya adalah melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan untuk mengetahui kepada siapa informasi disampaikan, informasi apa saja yang dibutuhkan, dan tujuan informasi bagi pengguna.
A. Analisis Kebutuhan Pengguna
Kebutuhan pengguna (user requirement) aplikasi pengendalian inventori menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) pada Klinik H2LC Surabaya dapat dilihat pada Table 3.2.
Tabel 3.2 User Requirement
NO Bagian Tugas User Requirement
1 Penjualan
1. Input Data Karyawan. 2. Input Data Pelanggan. 3. Input Data Penjualan.
1. Data Karyawan 2. Data Pelanggan 3. Data Penjualan
2 Apoteker
1. Input Data Produk. 2. Input Data Pemasok. 3. Input Data Pembelian.
1. Data Produk. 2. Data Pemasok. 3. Data Pembelian.
B. Analisis Kebutuhan Data
Untuk menunjang dalam membangun aplikasi pengendalian inventori menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) pada Klinik H2LC
(34)
Surabaya maka dibutuhkan kebutuhan data. Kebutuhan-kebutuhan data tersebut meliputi.
1. Data Karyawan
Data karyawan adalah data master pada aplikasi pengendalian inventori menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) pada Klinik H2LC Surabaya. Data karyawan berisikan identitas karyawan yang ada pada Klinik H2LC Surabaya. Data karyawan digunakan untuk mengetahui identitas karyawan jika diperlukan.
2. Data Pelanggan
Data pelanggan adalah data master pada aplikasi pengendalian inventori menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) pada Klinik H2LC Surabaya. Data pelanggan berisikan identitas pelanggan yang ada pada Klinik H2LC Surabaya. Data pelanggan digunakan untuk mengetahui identitas pelanggan jika diperlukan.
3. Data Produk
Data produk adalah data master pada aplikasi pengendalian inventori menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) pada Klinik H2LC Surabaya. Data produk berisikan identitas produk yang ada pada Klinik H2LC Surabaya. Data produk digunakan untuk mengetahui identitas produk jika diperlukan.
4. Data Pemasok
Data pemasok adalah data master pada aplikasi pengendalian inventori menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) pada Klinik H2LC
(35)
Surabaya. Data pemasok berisikan identitas pemasok yang ada pada Klinik H2LC Surabaya. Data pemasok digunakan untuk mengetahui identitas pemasok jika diperlukan.
5. Data Penjualan
Data penjualan adalah data yang digunakan untuk mencatat data transaksi penjualan terhadap pelanggan. Yang berisikan data pelanggan, data produk dan data karyawan.
6. Data Pembelian
Data pembelian adalah data yang digunakan untuk mencatat data transaksi pembelian terhadap pemasok. Yang berisikan data pemasok, data produk dan data karyawan.
C. Analisis Kebutuhan Fungsi
Tahap selanjutnya adalah melakukan analisis terhadap kebutuhan fungsional dari aplikasi pengendalian inventori menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) pada Klinik H2LC Surabaya.. Analisis kebutuhan fungsi dapat dilihat pada tabel 3.3 sampai tabel 3.11.
Tabel 3.3 Fungsi Input Karyawan
Nama Fungsi Input Karyawan.
Bagian Penjualan
Deskripsi Menyimpan data karyawan kedalam database karyawan.
Kondisi Awal
Alur Normal
Aksi Pengguna Respon Sistem
Bagian penjualan membuka aplikasi pengendalian
Menampilkan Halaman Start Aplikasi.
(36)
inventori menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) pada Klinik H2LC Surabaya.
Bagian penjualan memilih menu Login.
Menampilkan form login.
Bagian penjualan mengisi username dan password.
aplikasi melakukan pengecekan apakah username dan password sesuai, jika sesuai maka masuk pada halaman utama, dan jika tidak benar maka akan muncul pesan bahwa username atau password salah.
Bagian penjualan memilih menu master karyawan.
Menampilkan form input master karyawan.
Bagian penjualan mengisi identitas karyawan. Jika data karyawan telah terisi, selanjutnya klik tombol simpan.
Jika berhasil, maka aplikasi akan menampilkan pesan bahwa data karyawan berhasil disimpan dan aplikasi akan menyimpan data ke dalam database karyawan. Data yang telah tersimpan pada database dapat dilihat pada tabel karyawan yang ditampilkan pada form karyawan.
(37)
Tabel 3.4 Fungsi Input Pelanggan
Nama Fungsi Input Pelanggan.
Bagian Penjualan
Deskripsi Menyimpan data Pelanggan kedalam database Pelanggan.
Kondisi Awal
Alur Normal
Aksi Pengguna Respon Sistem
Bagian penjualan membuka aplikasi pengendalian inventori menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) pada Klinik H2LC Surabaya.
Menampilkan Halaman Start Aplikasi.
Bagian penjualan memilih menu Login.
Menampilkan form login.
Bagian penjualan mengisi username dan password.
aplikasi melakukan pengecekan apakah username dan password sesuai, jika sesuai maka masuk pada halaman utama, dan jika tidak benar maka akan muncul pesan bahwa username atau password salah.
Bagian penjualan memilih menu pendaftaran pelanggan.
Menampilkan form
pendafaran pelanggan.
Bagian penjualan mengisi identitas pelanggan. Jika data pelanggan telah terisi, selanjutnya klik tombol simpan.
Jika berhasil, maka aplikasi akan menampilkan pesan bahwa data pelanggan berhasil disimpan dan aplikasi akan menyimpan
(38)
data kedalam database pelanggan. Data yang telah tersimpan pada database dapat dilihat pada tabel karyawan yang ditampilkan pada form pelanggan.
Tabel 3.5 Fungsi Input Produk
Nama Fungsi Input Produk.
Bagian Apoteker
Deskripsi Menyimpan data produk kedalam database produk.
Kondisi Awal
Alur Normal
Aksi Pengguna Respon Sistem
Bagian apoteker membuka aplikasi pengendalian inventori menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) pada Klinik H2LC Surabaya.
Menampilkan Halaman Start Aplikasi.
Bagian apoteker memilih menu Login.
Menampilkan form login.
Bagian apoteker mengisi username dan password.
aplikasi melakukan pengecekan apakah username dan password sesuai, jika sesuai maka masuk pada halaman utama, dan jika tidak benar maka akan muncul pesan bahwa username atau password salah.
(39)
Bagian apoteker memilih menu master produk.
Menampilkan form master produk.
Bagian apoteker mengisi data produk. Jika data produk telah terisi, selanjutnya klik tombol simpan.
Jika berhasil, maka aplikasi akan menampilkan pesan bahwa data produk berhasil disimpan dan aplikasi akan menyimpan data kedalam database produk. Data yang telah tersimpan pada database dapat dilihat pada tabel karyawan yang ditampilkan pada form produk.
Tabel 3.6 Fungsi Input Pemasok
Nama Fungsi Input Pemasok.
Bagian Apoteker
Deskripsi Menyimpan data pemasok kedalam database pemasok.
Kondisi Awal
Alur Normal
Aksi Pengguna Respon Sistem
Bagian apoteker membuka aplikasi pengendalian inventori menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) pada Klinik H2LC Surabaya.
Menampilkan Halaman Start Aplikasi.
Bagian apoteker memilih menu Login.
Menampilkan form login.
Bagian apoteker mengisi username dan password.
aplikasi melakukan pengecekan apakah username dan password
(40)
sesuai, jika sesuai maka masuk pada halaman utama, dan jika tidak benar maka akan muncul pesan bahwa username atau password salah.
Bagian apoteker memilih menu master pemasok.
Menampilkan form master pemasok.
Bagian apoteker mengisi data produk. Jika data pemasok telah terisi, selanjutnya klik tombol simpan.
Jika berhasil, maka aplikasi akan menampilkan pesan bahwa data pemasok berhasil disimpan dan aplikasi akan menyimpan data kedalam database pemasok. Data yang telah tersimpan pada database dapat dilihat pada tabel karyawan yang ditampilkan pada form pemasok.
Tabel 3.7 Fungsi Transaksi Penjualan
Nama Fungsi Transaksi Penjualan.
Bagian Penjualan.
Deskripsi Melakukan transaksi penjualan dan disimpan pada database
penjualan.
Kondisi Awal
Alur Normal
Aksi Pengguna Respon Sistem
Bagian penjualan membuka aplikasi pengendalian inventori menggunakan metode Economic Order
Menampilkan Halaman Start Aplikasi.
(41)
Quantity (EOQ) pada Klinik H2LC Surabaya.
Bagian penjualan memilih menu Login.
Menampilkan form login.
Bagian penjualan mengisi username dan password.
aplikasi melakukan pengecekan apakah username dan password sesuai, jika sesuai maka masuk pada halaman utama, dan jika tidak benar maka akan muncul pesan bahwa username atau password salah.
Bagian penjualan memilih menu penjualan.
Menampilkan form
penjualan. Bagian penjualan mengisi
data penjualan yang terdiri dari nama pelanggan, nama produk dan kuantitas. Selanjutnya klik tombol tambah.
Aplikasi menampilkan data produk yang akan dibeli oleh pelanggan.
Jika data penjualan telah terisi, selanjutnya klik tombol simpan.
Menampilkan nota transaksi penjualan
Tabel 3.8 Fungsi Pengambilan Produk
Nama Fungsi Transaksi Pengambilan Produk.
Bagian Apoteker
Deskripsi Melakukan fungsi pengambilan produk.
Kondisi Awal
(42)
Bagian apoteker membuka aplikasi pengendalian inventori menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) pada Klinik H2LC Surabaya.
Menampilkan Halaman Start Aplikasi.
Bagian apoteker memilih menu Login.
Menampilkan form login.
Bagian apoteker mengisi username dan password.
aplikasi melakukan pengecekan apakah username dan password sesuai, jika sesuai maka masuk pada halaman utama, dan jika tidak benar maka akan muncul pesan bahwa username atau password salah.
Bagian apoteker memilih menu pengambilan produk.
Aplikasi menampilkan form pengambilan produk.
Bagian apoteker mengisi nomor nota penjualan.
Aplikasi menampilkan data produk yang dibeli oleh pelanggan.
Jika pengambilan produk telah dilakukan oleh pelanggan, bagian apoteker klik tombol simpan
Menampilkan pesan data pengambilan produk telah disimpan dan stok produk otomatis berkurang sesuai dengan jumlah produk yang dibeli.
(43)
Tabel 3.9 Fungsi Transaksi Pembelian
Nama Fungsi Transaksi Pembelian.
Bagian Apoteker
Deskripsi Melakukan transaksi pembelian dan disimpan pada database
pembelian.
Kondisi Awal
Alur Normal
Aksi Pengguna Respon Sistem
Bagian apoteker membuka aplikasi pengendalian inventori menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) pada Klinik H2LC Surabaya.
Menampilkan Halaman Start Aplikasi.
Bagian apoteker memilih menu Login.
Menampilkan form login.
Bagian apoteker mengisi username dan password.
aplikasi melakukan pengecekan apakah username dan password sesuai, jika sesuai maka masuk pada halaman utama, dan jika tidak benar maka akan muncul pesan bahwa username atau password salah.
Bagian apoteker memilih menu pembelian.
Menampilkan form
pembelian. Bagian apoteker mengisi
data pembelian yang terdiri dari nama pemasok, nama produk, dan kuantitas. Selanjutnya klik tombol
Aplikasi menampilkan data produk yang akan dibeli oleh Klinik H2LC.
(44)
tambah untuk memasukkan produk yang akan dibeli lalu klik tombol simpan untuk menyimpan data pembelian.
Tabel 3.10 Fungsi Penerimaan Produk
Nama Fungsi Transaksi Penerimaan Produk.
Bagian Apoteker
Deskripsi Melakukan fungsi penerimaan produk.
Kondisi Awal
Alur Normal
Aksi Pengguna Respon Sistem
Bagian apoteker membuka aplikasi pengendalian inventori menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) pada Klinik H2LC Surabaya.
Menampilkan Halaman Start Aplikasi.
Bagian apoteker memilih menu Login.
Menampilkan form login.
Bagian apoteker mengisi username dan password.
aplikasi melakukan pengecekan apakah username dan password sesuai, jika sesuai maka masuk pada halaman utama, dan jika tidak benar maka akan muncul pesan bahwa username atau password salah.
Bagian apoteker memilih menu penerimaan produk.
Aplikasi menampilkan form penerimaan produk.
(45)
Bagian apoteker mengisi id pembelian.
Aplikasi menampilkan data produk yang dibeli oleh Klinik H2LC.
Bagian apoteker klik tombol simpan.
Menampilkan pesan data penerimaan produk telah disimpan sesuai dengan tanggal penerimaan produk dan stok produk otomatis bertambah sesuai dengan jumlah produk yang dibeli.
Tabel 3.11 Fungsi Ubah Data Karyawan
Nama Fungsi Ubah Data Karyawan.
Bagian Penjualan
Deskripsi Melakukan ubah data karyawan pada database karyawan.
Kondisi Awal
Alur Normal
Aksi Pengguna Respon Sistem
Bagian penjualan membuka aplikasi pengendalian inventori menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) pada Klinik H2LC Surabaya.
Menampilkan Halaman Start Aplikasi.
Bagian penjualan memilih menu Login.
Menampilkan form login.
Bagian penjualan mengisi username dan password.
aplikasi melakukan pengecekan apakah username dan password sesuai, jika sesuai maka masuk pada halaman utama, dan jika tidak benar maka
(46)
akan muncul pesan bahwa username atau password salah.
Bagian penjualan memilih menu master karyawan.
Menampilkan form master karyawan.
Bagian penjualan memilih data karyawan yang akan diubah data.
Aplikasi menampilkan form karyawan dengan field yang telah terisi dengan identitas karyawan.
Bagian penjualan melakukan proses ubah data karyawan lalu klik ubah.
Aplikasi menyimpan data karyawan yang telah diubah dan menampilkan pesan bahwa data karyawan berhasil diubah.
Tabel 3.12 Fungsi Ubah Data Pelanggan
Nama Fungsi Ubah Data Pelanggan.
Bagian Penjualan
Deskripsi Melakukan ubah data pelanggan pada database pelanggan.
Kondisi Awal
Alur Normal
Aksi Pengguna Respon Sistem
Bagian penjualan membuka aplikasi pengendalian inventori menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) pada Klinik H2LC Surabaya.
Menampilkan Halaman Start Aplikasi.
Bagian penjualan memilih menu Login.
Menampilkan form login.
Bagian penjualan mengisi username dan password.
aplikasi melakukan pengecekan apakah
(47)
username dan password sesuai, jika sesuai maka masuk pada halaman utama, dan jika tidak benar maka akan muncul pesan bahwa username atau password salah.
Bagian penjualan memilih menu master pelanggan.
Menampilkan form master pelanggan.
Bagian penjualan memilih data pelanggan yang akan diubah datanya.
Aplikasi menampilkan form pelanggan dengan field yang telah terisi dengan identitas pelanggan.
Bagian penjualan melakukan proses ubah data pelanggan lalu klik ubah.
Aplikasi menyimpan data karyawan yang telah diubah dan menampilkan pesan bahwa data pelanggan berhasil diubah.
Tabel 3.13 Fungsi Ubah Data Produk
Nama Fungsi Ubah Data Produk.
Bagian Apoteker.
Deskripsi Melakukan ubah data produk pada database produk.
Kondisi Awal
Alur Normal
Aksi Pengguna Respon Sistem
Bagian apoteker membuka aplikasi pengendalian inventori menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) pada Klinik H2LC Surabaya.
Menampilkan Halaman Start Aplikasi.
(48)
Bagian apoteker memilih menu Login.
Menampilkan form login.
Bagian apoteker mengisi username dan password.
aplikasi melakukan pengecekan apakah username dan password sesuai, jika sesuai maka masuk pada halaman utama, dan jika tidak benar maka akan muncul pesan bahwa username atau password salah.
Bagian apoteker memilih menu master produk.
Menampilkan form master produk.
Bagian apoteker memilih data produk yang akan diubah datanya.
Aplikasi menampilkan form produk dengan field yang telah terisi dengan identitas produk.
Bagian apoteker melakukan proses ubah data produk lalu klik ubah.
Aplikasi menyimpan data produk yang telah diubah dan menampilkan pesan bahwa data produk berhasil diubah.
Tabel 3.14 Fungsi Ubah Data Pemasok
Nama Fungsi Ubah Data Pemasok.
Bagian Apoteker
Deskripsi Melakukan ubah data pemasok pada database pemasok.
Kondisi Awal
Alur Normal
Aksi Pengguna Respon Sistem
Bagian apoteker membuka aplikasi pengendalian inventori menggunakan
Menampilkan Halaman Start Aplikasi.
(49)
metode Economic Order Quantity (EOQ) pada Klinik H2LC Surabaya.
Bagian penjualan memilih menu Login.
Menampilkan form login.
Bagian penjualan mengisi username dan password.
aplikasi melakukan pengecekan apakah username dan password sesuai, jika sesuai maka masuk pada halaman utama, dan jika tidak benar maka akan muncul pesan bahwa username atau password salah.
Bagian apoteker memilih menu master pemasok.
Menampilkan form master pemasok.
Bagian apoteker memilih data produk yang akan diubah datanya.
Aplikasi menampilkan form pemasok dengan field yang telah terisi dengan identitas pemasok.
Bagian apoteker melakukan proses ubah data pemasok lalu klik ubah.
Aplikasi menyimpan data pemasok yang telah diubah dan menampilkan pesan bahwa data pemasok berhasil diubah.
(50)
Tabel 3.15 Fungsi Hapus Data Karyawan
Nama Fungsi Hapus Data Karyawan.
Bagian Penjualan
Deskripsi Melakukan hapus data karyawan pada database karyawan.
Kondisi Awal
Alur Normal
Aksi Pengguna Respon Sistem
Bagian penjualan membuka aplikasi pengendalian inventori menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) pada Klinik H2LC Surabaya.
Menampilkan Halaman Start Aplikasi.
Bagian penjualan memilih menu Login.
Menampilkan form login.
Bagian penjualan mengisi username dan password.
aplikasi melakukan pengecekan apakah username dan password sesuai, jika sesuai maka masuk pada halaman utama, dan jika tidak benar maka akan muncul pesan bahwa username atau password salah.
Bagian penjualan memilih menu master karyawan.
Menampilkan form master karyawan.
Bagian penjualan memilih data karyawan yang akan dihapus datanya.Selanjutnya klik tombol hapus.
Aplikasi menghapus data karyawan yang telah dipilih dan menampilkan pesan bahwa data karyawan berhasil dihapus.
(51)
Tabel 3.16 Fungsi Hapus Data Pelanggan
Nama Fungsi Hapus Data Pelanggan.
Bagian Penjualan.
Deskripsi Melakukan hapus data pelanggan pada database pelanggan.
Kondisi Awal
Alur Normal
Aksi Pengguna Respon Sistem
Bagian penjualan membuka aplikasi pengendalian inventori menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) pada Klinik H2LC Surabaya.
Menampilkan Halaman Start Aplikasi.
Bagian penjualan memilih menu Login.
Menampilkan form login.
Bagian penjualan mengisi username dan password.
aplikasi melakukan pengecekan apakah username dan password sesuai, jika sesuai maka masuk pada halaman utama, dan jika tidak benar maka akan muncul pesan bahwa username atau password salah.
Bagian penjualan memilih menu master pelanggan.
Menampilkan form master pelanggan.
Bagian penjualan memilih data pelanggan yang akan dihapus. Selanjutnya klik tombol hapus.
Aplikasi menghapus data pelanggan yang telah dipilih dan menampilkan pesan bahwa data pelanggan berhasil dihapus.
(52)
Tabel 3.17 Fungsi Hapus Data Produk
Nama Fungsi Hapus Data Produk.
Bagian Apoteker
Deskripsi Melakukan hapus data produk pada database produk.
Kondisi Awal
Alur Normal
Aksi Pengguna Respon Sistem
Bagian apoteker membuka aplikasi pengendalian inventori menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) pada Klinik H2LC Surabaya.
Menampilkan Halaman Start Aplikasi.
Bagian penjualan memilih menu Login.
Menampilkan form login.
Bagian penjualan mengisi username dan password.
aplikasi melakukan pengecekan apakah username dan password sesuai, jika sesuai maka masuk pada halaman utama, dan jika tidak benar maka akan muncul pesan bahwa username atau password salah.
Bagian apoteker memilih menu master produk.
Menampilkan form master produk.
Bagian apoteker memilih data karyawan yang akan dihapus datanya.Selanjutnya klik tombol hapus.
Aplikasi menghapus data produk yang telah dipilih dan menampilkan pesan bahwa data produk berhasil dihapus.
(53)
Tabel 3.18 Fungsi Hapus Data Pemasok
Nama Fungsi Hapus Data Produk.
Bagian Apoteker
Deskripsi Melakukan hapus data pemasok pada database pemasok.
Kondisi Awal
Alur Normal
Aksi Pengguna Respon Sistem
Bagian apoteker membuka aplikasi pengendalian inventori menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) pada Klinik H2LC Surabaya.
Menampilkan Halaman Start Aplikasi.
Bagian penjualan memilih menu Login.
Menampilkan form login.
Bagian penjualan mengisi username dan password.
aplikasi melakukan pengecekan apakah username dan password sesuai, jika sesuai maka masuk pada halaman utama, dan jika tidak benar maka akan muncul pesan bahwa username atau password salah.
Bagian apoteker memilih menu master pemasok.
Menampilkan form master pemasok.
Bagian apoteker memilih data pemasok yang akan dihapus. Selanjutnya klik tombol hapus.
Aplikasi menghapus data pemasok yang telah dipilih dan menampilkan pesan bahwa data pemasok berhasil dihapus.
(54)
3.2.3 Pengembangan Sistem
Dari analisis yang telah dilakukan di atas maka dapat dirancang sebuah aplikasi. Aplikasi menjelaskan apa saja yang akan menjadi input, proses, dan output. Blok diagram aplikasi pengendalian inventori menggunakan Economic Order Quantity (EOQ) pada Klinik H2LC Surabaya dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Inventory Control Klinik H2LC
INPUT PROSES OUTPUT
Data Pelanggan
Data Produk
Proses Penjualan Laporan
Penjualan
Proses Perhitungan EOQ dan ROP
Laporan Pemesanan Produk D = Permintaan per periode
S = Biaya pemesanan H = Biaya penyimpanan per tahun
Proses Pembelian Laporan
Pembelian D = Permintaan per satuan waktu
L = Waktu tunggu S = Safety stock
Daftar Permintaan Pelanggan
Proses Pesanan Penjualan
Laporan Permintaan
Pelanggan
(55)
3.3 Perancangan Sistem
Perancangan sistem merupakan tahap selanjutnya dalam membangun aplikasi pengendalian inventori menggunakan Economic Order Quantity (EOQ) pada Klinik H2LC Surabaya. Perancangan sistem meliputi Document Flow, System Flow, Data Flow Diagram, Conceptual Data Model, Physical Data Model, Struktur Database, dan Desain Input Output.
3.3.1 Document Flow
Document flow adalah bagan yang menunjukkan aliran dokumen dari satu bagian ke bagian lain dalam suatu sistem. Berikut adalah document flow aplikasi pengendalian inventori menggunakan Economic Order Quantity (EOQ) pada Klinik H2LC Surabaya.
A. Document Flow Registrasi Pelanggan
Proses registrasi pelanggan dilakukan dengan cara bagian penjualan memberikan form registrasi kepada pelanggan. Form registrasi diisi oleh pelanggan. Setelah diisi oleh pelanggan form tersebut diberikan kebagian penjualan untuk disimpan pada rak-rak data pelanggan. Document flow registrasi pelanggan dapat dilihat pada Gambar 3.3.
(56)
Registrasi Pelanggan
Pelanggan Bagian Penjualan (Kasir)
P
h
a
se
Mulai
Menyimpan Form Registrasi Memberikan
Form Registrasi Form Registrasi
Mengisi Form Registrasi
Form Registrasi Terisi
2
1
Gambar 3.3 Document Flow Registrasi Pelanggan
B. Document Flow Penjualan Produk
Proses penjualan produk dimulai dari bagian penjualan melakukan pengecekan apakah pelanggan merupakan anggota atau buka, jika bukan anggota maka pelanggan harus melakukan proses registrasi pelanggan. Apabila pelanggan
(57)
merupakan anggota aktif maka proses selanjutnya adalah bagian penjualan memberikan form pembelian produk kepada pelanggan. Selanjutnya pelanggan mengisi form penjualan produk.
Selanjutnya form penjualan disimpan oleh bagian penjualan dan dilakukan proses perhitungan total harga penjualan produk. Setelah dilakukan proses perihitungan total harga, maka pelanggan melakukan pembayaran dan bagian penjualan membuat nota penjualan. Terdapat rangkap dua nota penjualan, yang pertama disimpan oleh bagian penjualan, yang kedua diberikan kepada pelanggan sebagai bukti pembelian produk. Document flow penjualan produk dapat dilihat pada Gambar 3.4.
Docflow Penjualan Produk
Pelanggan Bagian Penjualan (Kasir)
Ph as e Mulai Mengisi Form Penjualan Produk Simpan Form Penjualan Aktif?
Isi Buku Tamu
Memberi Form Pembelian Produk Menghitung Total Harga Produk Penjualan Total Harga Produk Melakukan Pembayaran Produk Membuat Nota Penjualan Produk 1 2 Nota Penjualan Produk 2 1 Tidak Iya Selesai Form Penjualan Produk Nota Penjualan Produk 1 1
(58)
C. Document Flow Pengambilan Produk
Proses pengambilan produk dimulai dari pelanggan memberikan nota pembelian produk ke bagian apoteker. Selanjutnya bagian apoteker melakukan pengecekan terhadap stok produk, jika produk tersebut tidak tersedia maka melakukan proses pengembalian uang kepada pelanggan, jika produk tersedia maka selanjutnya bagian apoteker mengambil produk sesuai dengan penjualan. Setelah produk telah sesuai maka bagian apoteker membuat nota pengambilan produk untuk diberikan ke pelanggan. Document flow pengambilan produk dapat dilihat pada Gambar 3.5.
Docflow Pengambilan Produk
Pelanggan Apoteker Ph as e Mulai 2 Selesai Nota Pengambilan Produk 1 Nota Pembelian Produk Nota Pembelian Produk Pengecekan Stok Produk Stok Tersedia? Pengambilan Produk Sesuai Penjualan Ya Membuat Nota Pengambilan Produk Nota Pengambilan Produk 1 Konfirmasi Pemesanan Pesan Produk ? Membuat List Pemesanan Produk Ya List Pemesanan Produk 3 Tidak Pengembalian
Uang Tidak
(59)
D. Document Flow Pembelian Produk
Proses pertama pada pembelian produk adalah bagian apoteker membuat list pembelian produk. Selanjutnya list pembelian produk diberikan kepada pemasok untuk dilakukan pengolahan pembelian produk. Selanjutnya pemasok membuat nota pembelian produk dan diberikan kepada bagian apoteker. Document flow pembelian produk dapat dilihat pada Gambar 3.6.
Docflow Pembelian Produk
Apoteker Supplier
Ph
as
e
Mulai
Membuat List Pembelian
Produk
List Pembelian Produk
Mengolah Pembelian Produk
Menghitung Total Harga Pembelian
Produk
Membuat Nota Pembelian
Produk
Nota Pembelian Produk Nota Pembelian
Produk
1 1
2
Selesai 3
(60)
3.3.2 System Flow
System flow akan menggambarkan proses pada Aplikasi Pengendalian Inventory Menggunakan Metode Economic Order Quatity (EOQ) pada Klinik H2LC Surabaya. System flow ini kan mencakup 6 proses yaitu master karyawan, master produk, master pemasok, pendafataran pelanggan, penjualan produk, dan pembelian produk.
A. System Flow Master Karyawan
(61)
Proses master karyawan menggambarkan proses mengelola data karyawan. Sisflow Master Karyawan yang bertujuan untuk tambah dan edit data karyawan, dimana proses dimulai dari tambah data karyawan. Jika iya, maka dilakukan penginputan data karyawan dan simpan ke dalam tabel karyawan. Kemudian sistem akan menampilkan pemberitahuan data karyawan berhasil ditambah. Jika tidak, maka dilakukan proses edit data karyawan dimana data diperoleh dari tabel karyawan. Kemudian sistem akan menampilkan pemberitahuan data karyawan berhasil diedit. System flow master karyawan dapat dilihat diatas pada Gambar 3.7
B. System Flow Master Produk
Proses master produk menggambarkan proses untuk mengelola data produk. Sisflow Master Produk yang bertujuan untuk tambah dan edit data produk, dimana proses dimulai dari tambah data produk. Jika iya, maka dilakukan penginputan data produk dan simpan ke dalam tabel produk. Kemudian sistem akan menampilkan pemberitahuan data produk berhasil ditambah. Jika tidak, maka dilakukan proses edit data produk dimana data yang diedit diperoleh dari tabel produk. System flow master produk dapat dilihat diatas pada Gambar 3.8
(62)
Gambar 3.8 System Flow Master Produk
C. System Flow Master Pemasok
Proses master bertujuan untuk tambah dan edit data pemasok, dimana proses dimulai dari tambah data pemasok. Jika iya, maka dilakukan penginputan data pemasok dan simpan ke dalam tabel pemasok. Kemudian sistem akan menampilkan pemberitahuan data pemasok berhasil ditambah. Jika tidak, maka dilakukan proses edit data pemasok dimana data yang diedit diperoleh dari tabel pemasok. Kemudian sistem akan menampilkan pemberitahuan data pemasok berhasil diedit. Dapat dilihat pada Gambar 3.9
(63)
Gambar 3.9 System Flow Master Pemasok
D. System Flow Pendaftaran Pelanggan
System flow pendaftaran pelangan menggambarkan proses pendaftaran pelanggan yang bertujuan untuk memasukan data pelanggan, dimana proses dimulai dari cetak form registrasi kemudian pelanggan mengisi form registrasi, form registrasi yang telah terisi akan diinputkan oleh bagian penjualan kedalam aplikasi dan disimpan kedalam tabel pelanggan. dapat dilihat pada Gambar 3.10.
(64)
Gambar 3.10 System Flow Pendaftaran Pelanggan
E. System Flow Penjualan Produk
System flow penjualan produkmenggambarkan proses penjualan produk yang bertujuan untuk melakukan transaksi penjualan, dimana proses dimulai dari pengecekan data pelanggan. Apabila data pelanggan tidak ada maka pelanggan harus melakukan registrasi terdahulu, jika data pelanggan ada pelanggan memilih produk yang akan dibeli. Jika stoknya kosong maka pelanggan harus melakukan pemesan produk ke bagian penjualan(kasir). Jika stoknya ada maka dilakukan transaksi penjualan dan pelanggan akan mendapatkan nota penjualan. Dapat Dilihat pada Gambar 3.11.
(65)
Gambar 3.11 System Flow Penjualan Produk
F. System Flow Pembelian Produk
System flow pembelian produk menggambarkan proses sisflow Pembelian Produk yang bertujuan untuk melakukan transaksi pembelian produk, dimana proses dimulai dari perhitungan EOQ dan EOQ yang menghasilkan list pembelian produk. Setelah itu, list pembelian produk akan dikelolah pemasok kemudian pemasok akan memberikan nota pembelian produk ke bagian apoteker. Produk yang telah diterima akan diinputkan dan disimpan kedalam tabel produk, kemudian
(66)
simpan data pembelian kedalam tabel pembelian produk dan aplikasi akan menampilkan pemberitahuan data pembelian berhasil disimpan. Dapat dilihat pada Gambar 3.12.
Gambar 3.12 System Flow Pembelian Produk
3.3.3 Context Diagram
Data Flow Diagram (DFD) atau Diagram Aliran Data digunakan untuk menggambarkan arus data di dalam sistem secara terstruktur dan jelas,
(67)
menggambarkan arus data dari suatu sistem yang telah atau juga pada tahapan perencanaan. Dengan adanya DFD akan mempermudah dalam melakukan analisis sistem, sehingga pada akhirnya hasil dari perencanaan sistem dapat dilihat apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan atau belum. DFD sendiri terdiri atas beberapa level, yaitu konteks diagram level 0 dan level 1. Berikut ini adalah DFD beserta penjelasannya.Dapat dilihat pada Gambar 3.13.
Gambar 3.13 Context Diagram
Pada Gambar 3.13 menjelaskan bahwa context diagram pengendalian inventory terdapat tiga internal entitas, yaitu : Apoteker, Penjualan dan owner.
(68)
3.3.4 Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) merupakan diagram yang menjelaskan alur data yang ada di setiap proses. Berikut penjelasan dari DFD level 0 dan level 1 dari aplikasi pengendalian inventory yaitu:
A. Data Flow Diagram Level 0 1. Maintenance Data Master
Proses maintenance data master merupakan proses yang digunakan untuk mengisi data master yang dibutuhkan sistem yang terdiri dari empat data master yaitu: master pelanggan, master karyawan, master produk dan master pemasok. 2. Transaksi
Proses transaksi terdiri dari 2 proses yaitu proses penjualan dan proses pembelian.
3. Analisis Persediaan
Proses analisis persediaan adalah proses yang digunakan untuk menganalisa persediaan stok produk.
4. Pelaporan
Proses membuat laporan adalah proses yang digunakan untuk pembuatan history atau kumpulan informasi untuk dapat mengembangkan klinik. Laporan yang dihasilkan adalah laporan penjualan perpelanggan/periode, laporan pembelian perpemasok/periode, laporan persediaan produk perbulan
(69)
Gambar 3.14 Data Flow Diagram Level 0
B. Data Flow Diagram Level 1 Mengelola Data Master
DFD level 1 pada proses maintenance data master dapat dilihat pada Gambar 3.15 yang terdiri dari 4 sub-proses yaitu: maintenance data pelanggan, data karyawan, data pemasok dan data produk.
(70)
C. Data Flow Diagram Level 1 Mengelola Transaksi
DFD level 1 proses transaksi terdiri dari 5 proses yaitu: proses penjualan, proses pengambilan produk, proses pembelian, proses penerimaan produk dan proses penerimaan produk. Dapat dilihat pada Gambar 3.16.
Gambar 3.16 Data Flow Diagram Level 1 Transaksi
D. Data Flow Diagram Level 1 Membuat Laporan
DFD Level 1 membuat laporan terdapat 4 proses pelaporan yaitu: membuat laporan karyawan, laporan penjualan (per-pelanggan/per-bulan), laporan pembelian (pe-rpemasok/per-bulan) dan laporan persediaa dapat dilihat pada Gambar 3.17.
(71)
Gambar 3.17 Data Flow Diagram Level 1 Membuat Laporan
3.3.5 Entity Relationship Diagram
Entity relationship diagram adalah gambaran dari table-tabel yang digunakan dalam pembuatan Aplikasi Pengendalian Inventori pada Klinik H2LC Surabaya. Entity relationship diagram terbagi menjadi dua yaitu Conceptual Data Model dan Physical Data Model. Berikut adalah gambar Conceptual Data Model dan Physical Data Model.
A. Conceptual Data Model
Conceptual data model pada aplikasi pengendalian inventori terdapat sembilan tabel utama yaitu Tabel Karyawan, Tabel Produk, Tabel Pemasok, Tabel Pelanggan, Tabel Penjualan, Tabel Pengambilan, Tabel Pembelian, Tabel Penerimaan dan Tabel EOQ. Delapan tabel di atas saling terhubung satu sama lain. Gambar conceptual data model aplikasi pengendalian inventori dapat dilihat pada Gambar 3.18
(72)
(73)
B. Physical Data Model
Physical data model merupakan hasil generate dari conceptual data model. Pada physical data model terdapat sembilan tabel utama yaitu Tabel Karyawan, Tabel Produk, Tabel Pemasok, Tabel Pelanggan, Tabel Penjualan, Tabel Pengambilan, Tabel Pembelian, Tabel Penerimaan dan Tabel EOQ. Dalam setiap tabel pada physical data model terdapat primary key dan foreign key yang berfungsi sebagai penghubunga setiap tabel. Gambar physical data model aplikasi pengendalian inventori dapat dilihat pada Gambar 3.19.
(74)
(75)
3.3.6 Struktur Tabel
Terdapat sebelas tabel yang ada pada Aplikasi Pengendalian Inventori Menggunakan Metode Economic Order Quantity (EOQ) pada Klinik H2LC Surabaya dan tiap-tiap tabel memiliki struktur yang berbeda-beda, berikut Aplikasi Pengendalian Inventori Menggunakan Metode Economic Order Quantity (EOQ) pada Klinik H2LC Surabaya.
A. Tabel Pelanggan
Primary Key : id_pelanggan Foreign Key : -
Fungsi : Untuk menyimpan data pelanggan Tabel 3.19 Pelanggan
Field Data Type Length Constraint Foreign Key On Field On Type
id_pelanggan varchar 255 Pk nama_pel varchar 255
alamat_pel varchar 255
telp_pel varchar 20
tgl_lahir_pel Date
jk_pel varchar 20
B. Tabel Karyawan Primary Key : id_kar
Foreign Key : id_Pembelian
(76)
Tabel 3.20 Karyawan
Field Data
Type
Length Constraint Foreign Key
On Field On Type
id_kar Varchar 255 Pk
id_pembelian Integer Fk id_pembelian pembelian
nama_kar Varchar 255 Password Varchar 255 alamat_kar Varchar 255 telp_kar Varchar 20 tgl_lahir_kar Date
jk_kar Varchar 20 Jabatan Varchar 255
C. Tabel Produk
Primary Key : kode_produk Foreign Key : -
Fungsi : Untuk menyimpan data produk
Tabel 3.21 Produk
Field Data Type Length Constraint Foreign Key On Field On Type
kode_produk Varchar 255 nama_produk Varchar 255 harga_jual Integer
(77)
harga_beli Integer
Stok Integer
ket_produk Varchar 255 biaya_pesan Integer
biaya_simpan Integer lead_time Integer safety_stok Integer
D. Tabel Penjualan
Primary Key : id_penjualan
Foreign Key : id_pelanggan & id_kar
Fungsi : Untuk menyimpan data penjualan
Tabel 3.22 Penjualan
Field Data
Type
Length Constraint Foreign Key On Field On Type
id_penjualan Varchar 255 Pk
id_kar Varchar 255 fk2
id_pelanggan Varchar 255 fk1 tgl_penjualan Date
total_penjualan Integer
(78)
E. Tabel Detil_Penjualan Primary Key :
Foreign Key : kode_produk & id_penjualan Fungsi : untuk menyimpan detil penjualan
Tabel 3.23 Detil Penjualan
Field Data Type Length Constraint Foreign Key On
Field
On Type
kode_produk Varchar 255 fk2
id_penjualan Varchar 255 fk1
kuantitas_penjualan Integer sub_tot_penjualan Integer
F. Tabel Pengambilan Primary Key : -
Foreign Key : id_kar & id_penjualan
Fungsi : Untuk menyimpan data pengambilan produk
Tabel 3.24 Pengambilan Produk
Field Data Type Length Constraint Foreign Key
On Field On Type
id_kar varchar 255 fk1 id_kar karyawan
(1)
123
Tabel 4.9 Uji Coba Form Persediaan
No Tujuan Input Output yang
diharapkan
Output
1
Mengetahui hasil analisa persediaan
Tanggal- Bulan-Tahun
Hasil analisa persediaan yang menghasilkan jumlah EOQ/jumlah
pembelian optimal dan menghasilkan jumlah ROP untuk mengetahui kapan harus dilakukan pembelian/pemesanan kembali.
Gambar 4.27
2
Menyimpan data persediaan/pembelian EOQ
Tanggal- Bulan-Tahun dan data
produk yang sudah dicek list
Data Produk yang sudah diceklist sebelumnya.
Gambar 4.29
4.3.10 Uji Coba Form Transaksi Pembelian
Tujuan dari uji coba form transaksi pembelian adalah untuk memastikan fungsi form transaksi pembelian berjalan dengan baik. Uji coba form pembelian dapat dilihat pada tabel 4.10.
(2)
Tabel 4.10 Uji Coba Form Transaksi Pembelian
No Tujuan Input
Output yang diharapkan
Output
1
Menambah data pembelian Nama pemasok, tanggal, Nama produk, kuantitas
Data pembelian berhasil ditambah.
Gambar 4.28
2
Ambil Data EOQ Memilih produk sesuai pemasok
Pembelian sesuai persediaan yang telah dipilih sebelumnya
Gambar 4.29
3
Menyimpan data pembelian ID pembelian, Id pemasok, Nama pemasok, Kode Produk, Nama produk, Kuantitas, Total Bayar
Data pembelian berhasil disimpan ke dalam database.
Gambar 4.28
(3)
125
4.3.11 Uji Coba Form Penerimaan
Tujuan dari uji coba form penerimaan adalah untuk memastikan fungsi form penerimaan berjalan dengan baik. Uji coba form penerimaan dapat dilihat pada tabel 4.11.
Tabel 4.11 Uji Coba Form Penerimaan
No Tujuan Input Output yang
diharapkan Output
1
Menyimpan data penerimaan produk
Id
pembelian, tanggal pembelian dan tanggal penerimaan
Data produk yang dibeli pada transaksi pembelian
sebelumnya.
Gambar 4.30
(4)
126 BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil uji coba dan implementasi terhadap rancang bangun aplikasi pengendalian inventori menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) pada Klinik H2LC Surabaya maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Hasil penelitian Tugas Akhir berupa aplikasi berbasis dekstop.
2. Aplikasi pengendalian inventori menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) dapat digunakan untuk menginformasikan kepada apoteker bahwa suatu produk kapan harus dilakukan pemesanan kembali sesuai dengan hasil perhitungan ROP (titik pemesan kembali) / titik stok minimum pemesanan kembali suatu produk.
3. Aplikasi pengendalian inventori menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) dapat membantu apoteker dalam mengambil keputusan terhadap jumlah produk optimal yang akan dipesan kembali untuk
(5)
127
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan kepada peneliti berikutnya apabila ingin mengembangkan aplikasi pengendalian inventori ini agar menjadi lebih baik adalah sebagai berikut.
1. Aplikasi pengendalian inventori menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) pada Klinik H2LC dapat dikembangkan dengan menambah notifikasi apabila stok produk mendekati titik tidak aman atau titik pemesanan kembali.
2. Tampilan form aplikasi pengendalian inventori masih sederhana sehingga penulis selanjutnya diharapkan dapat meningkatkan tampilan form agar lebih menarik.
3. Sebagai pembanding dapat dicoba dengan metode yang lain seperti metode winter, metode holt dan metode permalan yang lainnya. Sebagai pembanding persediaan dapat digunakan metode lain, selain metode EOQ misalnya Economic Production Quantity (EPQ), Material Requirement Planning (MRP) ataupun Just In Time (JIT).
(6)
128
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofjan. 2004. Manajemen Produksi dan Operasi Edisi Revisi. Lembaga Penerbit FE-UI, Jakarta, 2004.
Aquilani. 2001. Manajemen Produksi dan inventory. Gramatika Jakarta.
Dhanta, Rizky. 2009. Kamus Istilah Komputer Grafis & Internet. Surabaya : Indah.
Herlambang, Soendoro, dan Haryanto Tanuwijaya. 2005. Sistem Informasi: Konsep, Teknologi & Manajemen. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Hidayatullah, Priyanto. 2012. Visual Basic .NET. Bandung : Informatika Bandung.
Jogiyanto. (2005). Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Edisi 3. Yogyakarta: ANDI
Kendall, Kenneth E. dan Kendall, Julie E. 2003. Analisa dan Perancangan Sistem Edisi Kelima Jilid 1 Edisi Bahasa Indonesia. Prenhallindo, Jakarta.
Marlinda, Linda. 2004. Sistem Basis Data. Andi Offset, Yogyakarta.
Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 9 Tahun 2014 Tentang Klinik. 2014. Jakarta: Diperbanyak di Internet.
Richardus Eko. 2003. Manajemen Persediaan. Grasindo, Jakarta
Yuswanto. 2005. Visual Basic .Net 2005 Meledak. Cerdas Pustaka Publisher, Jakarta.