Klasifikasi ini dibuat berdasarkan jumlah karbon padat dan nilai kalori dalam basis dry, mineral matter free dmmf. Untuk mengubah basis air dried adb menjadi
dry, mineral matter free dmmf maka digunakan Parr Formulas ASTM, 1981, op cit Wood et al., 1983 :
dimana : FC = karbon padat adb
VM = zat terbang adb M = air total adb
A = Abu adb S = sulfur adb
Btu = british termal unit = 1,8185CV adb
2.6 Nilai Kalori Batubara
Kalor adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda yang menyebabkan benda tersebut berubah suhu atau wujud bentuknya. Kalor berbeda dengan suhu, karena suhu
adalah ukuran dalam satuan derajat panas. Kalor merupakan suatu kuantitas atau jumlah panas baik yang diserap maupun dilepaskan oleh suatu benda.
Dari sisi sejarah kalor merupakan asal kata caloric ditemukan oleh ahli kimia perancis yang bernama Antonnie laurent lavoiser 1743 - 1794. Kalor memiliki satuan
Kalori kal dan Kilokalori Kkal. 1 Kalori sama dengan jumlah panas yang dibutuhkan untuk memanaskan 1 gram air naik 1 derajat celcius.
http:organisasi.orgpengertian_definisi_kalor_dan_teori_kalor_umum_dasar_kuantitas_j umlah_panas_pendidikan_ilmu_sains_fisika_via_internet_gratis
2.7 Metode Standar Analisis Batubara
Metode standar adalah suatu cara analisis dan pengujian baik dari ketelitian, kesederhanaan peralatan , maupun dari aspek-aspek lainnya. Metode ini kemudian dibakukan untuk
digunakan sebagai pedoman atau standar analisis dan pengujian. Prosedur baku ini disesuaikan dengan keadaan dan sifat batubara di negara yang bersangutan. Oleh karena
cara analisis yang berbeda-beda , maka International Organization for Standardization ISO telah berusaha mengembangkan cara yang dapat dipakai di seluruh dunia.
Di dunia perbatubaraan, pada dasarnya terdapat dua jenis standar, yakni standar nasional dan standar international.
Universitas Sumatera Utara
2.7.1 Standar Internasional
Standar internasional dikeluarkan oleh International Organization for Standardization ISO , yang tujuannya menggantikan standar nasional yang ada. Dalam standar ISO sudah
tercantum prosedur penentuan standar tersebut, apakah untuk hard coal, coal, brown coal and lignites, atau untuk bahan bakar secara umum fuel.
Beberapa standar ISO untuk batubara : ISO 589-1981
Hard Coal –Determination of total moisture ISO 501-1981
Coal –Determination of the crucible swelling number ISO 1015-1975
Brown Coals and Lignites- Determination of moisture content: Direct volumetric method
ISO 1015-1976 Solid mineral fuels – Determination of gross calorific value
by the calorimeter bomb method, and calculation of net calorific value.
2.7.2 Standar Nasional Indonesia SNI
Sampai saat ini telah dikeluarkan beberapa standar untuk penentuan parameter batubara Indonesia. Standar tersebut dikeluarkan oleh Dewan Standar Nasional dengan nama
Standar Nasional Indonesia SNI .Standar yang dibuat dengan mnterjemahkan standar- standar ISO. Bayuseno,2005
2.8 Klasifikasi batubara a. Jenis anthrancite :
Warna hitam , sangat mengkilat ,kompak, kandungan karbon sangat tinggi , nilai kalori sangat tinggi, kandungan air , abu dan sulfur sangat sedikit.
b. Jenis bituminous subbituminous coal :
Warna hitam mengkilat, kurang kompak, kandungan karbon relatif tinggi, nilai kalori tinggi, kandungan air, abu, sulfur sedikit.
c. Jenis Lignite brown coal :
Warna hitam , sangat rapuh, kandungan karbon sedikit, nilai kalori rendah , kandungan air, abu, dan sulfur tinggi.
2.8.1 Klasifikasi Batubara berdasarkan nilai kalorinya :
Universitas Sumatera Utara
a.
Batubara tingkat tinggi high rank,meliputi meta anthracite, anthracite
dan semi anthracite b.
Batubara tingkat menengah moderate rank meliputi low volatile ,
bituminos coal, high volatile coal. c.
Batubara tingkat rendah low rank meliputi sub bituminous coal lignite.
2.9 Analisis Batubara
Pada prinsipnya dikenal dua jenis pengujian analisis buntuk kualitas batubara yaitu Analisis Prosikmat Proximate analysis dan Analisis Ultimate Ultimate
AnalysisElemental Analysis
1. Analysis Proksimat , meliputi analisis
a. Moisture Content
b. Ash Content
c. Volatile Metter
d. Fixed Carbon
e. Total Sulfur
f. Gross Calorific Value
g. Hardgrove Grindability Index
2. Analisis Ultimat , meliputi analisis
a. Carbon Content
b. Hidrogen Content
c. Oxygen Content
d. Nitrogen Content
e. Sulfur Content
3. Analisis Steaming Coal
a. Niai Kalori
b. Ash Content
2.10 Pengertian Boiler
Boiler adalah bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air sampai terbentuk air panas atau steam. Air panas atau steam pada tekanan tertentu kemudian digunakan
untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air adalah media yang berguna dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Jika air dididihkan sampai menjadi
Universitas Sumatera Utara
steam, volumnya akan meningkat sekitar 1.600 kali, menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk mesiu yang mudah meledak, sehingga boiler merupakan peralatan
yang harus dikelola dan dijaga dengan sangat baik. Sistem boiler terdiri dari: sistem air umpan, sistem steam dan sistem bahan bakar.
Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan
kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan dan
perbaikan. Sistem steam mengumpulkan dan mengontrol produksi steam dalam boiler.
Steam dialirkan melalui sistem pemipaan ke titik pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran dan dipantau
dengan alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua peralatan yang
digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung pada jenis bahan bakar
yang digunakan pada sistem.Air yang disuplai ke boiler untuk dirubah menjadi steam disebut air umpan.
Dua sumber air umpan adalah: 1 Kondensat atau steam yang mengembun yang kembali dari proses dan 2 Air makeup air baku yang sudah diolah yang harus
diumpankan dari lua r ruang boiler dan plant proses. Untuk mendapatkan efisiensi boiler yang lebih tinggi, digunakan economizer untuk memanaskan awal air umpan
menggunakan limbah panas pada gas buang. Sampai dengan saat ini secara umum dikenal dua macam jenis boiler yaitu Fire
Tube Boiler Boiler Tabung Api dan Water Tube Boiler Boiler Tabung Air. Water tube boiler mempunyai efisiensi yang lebih tinggi daripada fire tube boiler, khususnya yang
membutuhkan panas tinggi atau tekanan tinggi, oleh karena itu boiler jenis ini banyak digunakan oleh industri yang dalam prosesnya membutuhkan tekanan tinggi.Elonka,1982
2.11 Nilai Steam Boiler