Pemanfaatan Pakan Lokal Dari Limbah Pertanian Untuk Mendukung Pengembangan Budidaya Ternak Sapi Potong Di Kabupaten Tasikmalaya

PEMANFAATAN PAKAN LOKAL DARI LIMBAH PERTANIAN UNTUK
MENDUKUNG PENGEMBANGAN BUDIDAYA TERNAK
SAPI POTONG DI KABUPATEN TASIKMALAYA

FAISHAL ADLAN

DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pemanfaatan Pakan
Lokal dari Limbah Pertanian Untuk Mendukung Pengembangan Budidaya Ternak
Sapi Potong di Kabupaten Tasikmalaya adalah benar karya saya dengan arahan
dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada
perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada
Institut Pertanian Bogor.
Bogor, Mei 2015
Faishal Adlan
NIM D24110091

ABSTRAK
FAISHAL ADLAN. Pemanfaatan Pakan Lokal dari Limbah Pertanian Untuk
Mendukung Pengembangan Budidaya Ternak Sapi Potong di Kabupaten
Tasikmalaya. Dibimbing oleh ERIKA BUDIARTI LACONI dan IDAT GALIH
PERMANA.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran umum dan
karakteristik peternakan di Kabupaten Tasikmalaya, mengidentifikasi dan
menganalisis potensi serta kualitas limbah pertanian di Kabupaten Tasikmalaya
berdasarkan indeks konsentrasi produksi pakan serta menghitung nilai kapasitas
ternak sapi potong di Kabupaten Tasikmalaya. Metode pengumpulan data primer
diperoleh dari survey langsung dan data sekunder dari dinas terkait yang
selanjutnya data dianalisa secara deskriptif. Limbah pertanian yang menjadi fokus
penelitian ini terdiri dari jerami padi, ubi jalar, kacang tanah dan pisang. Hasil
analisa potensi jumlah ketersediaan limbah yang tinggi berdasarkan indeks

konsentrasi produksi pakan yakni di 16 kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya
dengan jumlah produksi BK 679 984.78 ton tahun-1, PK 29 647.39 ton tahun-1,
dan TDN 324 967.64 ton tahun-1. Jumlah efektif untuk pengembangan sapi
potong yaitu berdasarkan ketersediaan protein kasar limbah pertanian sebesar 43
293 ST.
Kata kunci: kapasitas tampung, limbah pertanian, sapi potong

ABSTRACT
FAISHAL ADLAN. Local Feed Utilization of Agriculture by Product to Support
Beef Cattle Husbandry in Tasikmalaya District.Supervised by ERIKA
BUDIARTI LACONI and IDAT GALIH PERMANA.
The aims of this study were to identify the household beef cattle
husbandry characteristic in Tasikmalaya District, to identify and analyze potency
and quality of agricultural waste in Tasikmalaya District based on index of feed
production (IKPP) and estimate carrying capacities (KPPTR) of beef cattle.
Method collection of primary data was obtained from direct surveys and
secondary data from the Indonesia department of agriculture. The results of this
study showed that agriculture waste were rice straws, sweet potato straws, peanut
straw and banana waste. Based on data analysis of agriculture by product as feed
the most potential feed for development of beef cattle based index of feed

production in the 16 sub-districts in Tasikmalaya District, with total production
was 679 984.78 ton year-1 dry matter, 29 647.39 ton year-1 crude protein and 324
967.64 ton year-1total digestible nutrient. This number of nutrient production can
be used to increase beef cattle population up to 43 293 animal units.
Key words: agricultural waste,beef cattle, carrying capacities

PEMANFAATAN PAKAN LOKAL DARI LIMBAH PERTANIAN UNTUK
MENDUKUNG PENGEMBANGAN BUDIDAYA TERNAK
SAPI POTONG DI KABUPATEN TASIKMALAYA

FAISHAL ADLAN

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Peternakan
pada
Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan

DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

Judul Skripsi : Pemanfaatan Pakan Lokal dari Limbah Pertanian untuk
Mendukung Pengembangan Budidaya Ternak Sapi Potong di
Kabupaten Tasikmalaya
Nama
: Faishal Adlan
NIM
: D24110091

Disetujui oleh

Prof Dr Ir Erika Budiarti Laconi, MS
Pembimbing I

Dr Ir Idat Galih Permana, MscAgr
Pembimbing II


Diketahui oleh

Prof Dr Ir Panca Dewi Manu Hara Karti, MSi
Ketua Departemen

Tanggal Lulus: (

)

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala
atas segala karunia dan rahmat-Nya sehingga karya ilmiah yang berjudul
“Pemanfaatan Pakan Lokal dari Limbah Pertanian untuk Mendukung Budidaya
Ternak Sapi Potong di Kabupaten Tasikmalaya” dapat diselesaikan dengan baik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi sumber pakan
berdasarkan ketersediaan nutrien limbah pertanian terhadap peningkatan populasi
ternak sapi potong di Kabupaten Tasikmalaya.Potensi limbah pertanian menjadi
bahasan utama pada penelitian ini karena limbah pertanian belum dimanfaatkan
secara optimal.Penelitian ini merupakan penelitian unggulan lintas fakultas yang
didanai oleh Dikti melalui dana BOPTN dengan kode mata anggaran

2013.109.521213 atas nama Prof Dr Ir Erika Budiarti Laconi MS.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Mei 2015

Faishal Adlan

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

xi

DAFTAR LAMPIRAN

xi

PENDAHULUAN

1


METODE

2

Lokasi dan Waktu

2

Prosedur

2

Pengumpulan Data Primer dan Sekunder

2

Indeks Konsentrasi Produksi Pakan (IKPP)

2


Analisis Kualitas Nutrien Bahan Pakan

2

Produksi Limbah Pertanian

3

Kapasitas Peningkatan Populasi Ternak Ruminansia (KPPTR)

3

Analisis Data Deskriptif

3

HASIL DAN PEMBAHASAN

3


Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Tasikmalaya

3

Gambaran Umum Peternakan di Kabupaten Tasikmalaya

3

Potensi Limbah Pertanian di Kabupaten Tasikmalaya

5

Pengembangan Ternak Sapi Potong

7

SIMPULAN DAN SARAN

10


Simpulan

10

Saran

10

DAFTAR PUSTAKA

11

LAMPIRAN

12

RIWAYAT HIDUP

18


UCAPAN TERIMA KASIH

18

DAFTAR TABEL

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Konversi limbah pertanian di Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat
Nilai konversi dan struktur populasi ternak sapi potong
Keadaan umum peternak di Kabupaten Tasikmalaya
Kualitas nutrien limbah pertanian di Kabupaten Tasikmalaya
Produksi limbah pertanian di Kabupaten Tasikmalaya tahun 2012
Produksi limbah pertanian tiap kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya
Jumlah limbah pertanian yang diberikan oleh peternak
Jumlah limbah pertanian yang sudah digunakan
Nilai KPPTR sapi potong di Kabupaten Tasikmalaya

3
3
5
6
6
7
8
8
10

DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4

Produksi komoditi pertanian di Kabupaten Tasikmalaya tahun 2012
Produksi limbah pertanian di Kabupaten Tasikmalaya tahun 2012
Populasi ternak sapi potong di Kabupaten Tasikmalaya tahun 2012
Kapasitas peningkatan populasi ternak ruminansia (KPPTR) sapi potong
berdasarkan ketersediaan bahan kering (BK) di Kabupaten Tasikmalaya
5 Kapasitas peningkatan populasi ternak ruminansia (KPPTR) sapi potong
berdasarkan ketersediaan protein kasar (PK) di Kabupaten Tasikmalaya
6 Kapasitas peningkatan populasi ternak ruminansia (KPPTR) sapi potong
berdasarkan ketersediaan total digestiblenutrient(TDN) di Kabupaten
Tasikmalaya

13
14
15
16
17

18

PENDAHULUAN
Pengembangan usaha peternakan mempunyai peranan yang sangat penting
dalam pembangunan perekonomian nasional, karena permintaan protein hewani
akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, pendapatan
dan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi pangan bergizi tinggi.
Peningkatan pengembangan usaha sapi potong sangat penting untuk dilakukan
karena permintaan pasar terhadap daging sapi semakin meningkat, ketersediaan
tenaga kerja cukup besar, kebijakan pemerintah yang mendukung, hijauan dan
limbah pertanian tersedia sepanjang tahun dan usaha peternakan sapi lokal tidak
terpengaruh krisis (Wiyatna 2002).
Kabupaten Tasikmalaya merupakan salah satu kawasan sentra
pengembangan peternakan karena di kabupaten ini tersedia sumberdaya yang
sangat potensial dan lingkungan agroklimat yang mendukung upaya
pengembangan sapi potong.Kabupaten Tasikmalaya mempunyai luas wilayah
sebesar 2 708.81 km2 atau 270881 ha, secara administratif terdiri dari 39
kecamatan dan 351 desa.Pengembangan investasi di sektor agribisnis sangat
terbuka, mengingat ketersediaan lahan yang belum tergarap optimal masih cukup
luas. Dukungan lain untuk pengembangan agribisnis di Kabupaten Tasikmalaya
adalah jenis tanah, cuaca, maupun sumber daya alam lainnya. Sektor peternakan
juga sangat terkait erat dengan pengembangan sektor agribisnis.Pengembangan
sektor peternakan di kabupaten ini diprioritaskan pada ternak besar maupun
unggas.Pola pengembanan ternak besar diarahkan pada usaha penggemukan
maupun peranakan.Populasi ternak sapi potong di kabupaten ini yaitu 36 864 ekor
(BPS 2012).
Selain hasil utama yang diharapkan dari lahan pertanian, ada juga yang
bisa dimanfaatkan yaitu limbah pertanian.Limbah pertanian dapat memberikan
manfaat untuk pakan ternak yang menunjang untuk ketersediaan pakan.Alasan
peternak rakyat menggunakan limbah pertanian sebagai sumber hijauan untuk
ternak sapi potongnya yaitu harganya yang murah dan ketersediaannya yang
melimpah pada musim panen.Peternak perlu memperhatikan komposisi kimiawi
bahan pakan, pengolahan, penyusunan ransum dan kebutuhan ternak.
Diversifikasi pemanfaatan produk samping (by-product) yang sering dianggap
sebagai limbah (waste) dari limbah pertanian dan perkebunan menjadi pakan
dapat mendorong perkembangan agribisnis ternak ruminansia secara integratif
dalam suatu sistem produksi terpadu dengan pola pertanian dan perkebunan
melalui daur ulang biomasa yang ramah lingkungan atau dikenal zero waste
production system (Wahyono et al. 2003). Basis data mengenai informasi
kandungan nutrien dan pola persebaran pakan sampai saat ini belum ada di
Indonesia.Pakan yang digunakan peternak sebagian besar hanya sebatas untuk
memenuhi kebutuhan berdasarkan kuantitas pakan tanpa memperhatikan
kecukupan nutrien yang terkandung di dalam pakan sehingga perlu dilakukan
evaluasi nutrien pakan untuk menunjang performa ternak.Penelitian ini bertujuan
untuk mengidentifikasi gambaran umum dan karakteristik peternakan di
Kabupaten Tasikmalaya, mengidentifikasi dan menganalisis potensi limbah
pertanian di Kabupaten Tasikmalaya serta menghitung nilai kapasitas peningkatan
populasi ternak sapi potong di Kabupaten Tasikmalaya.

METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu
Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat,
pada bulan Agustus sampai Desember 2014. Analisis kandungan nutrien sampel
limbah pertanian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan,
Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut
Pertanian Bogor.
Prosedur
Pengumpulan Data Primer dan Sekunder
Data primer diperoleh dari wawancara menggunakan panduan kuisioner
kepada 32 peternak rakyat sapi potong di 3 kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya,
yaitu Kecamatan Cikatomas, Jatiwaras dan Sukaraja.Metode yang digunakan
purposive sampling berdasarkan kecamatan yang memiliki potensi ternak sapi
potong dan peternak yang menggunakan limbah pertanian sebagai pakan.Sampel
pakan yang diambil merupakan limbah pertanian yang paling banyak digunakan
sebagai pakan ternak oleh peternak rakyat.Data sekunder diperoleh dari instansi
terkait yaitu Dinas Peternakan, Dinas Tanaman Pangan setempat dan Badan Pusat
Statistik (BPS).
Indeks Konsentrasi Produksi Pakan (IKPP) Hasil Sampingan Tanaman
Pangan
Menurut Syamsu (2006), indeks konsentrasi produksi pakan (IKPP)
digunakan untuk menentukan kecamatan yang memiliki potensi limbah pertanian
untuk pengembangan sapi pedaging di Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat. IKPP
dapat dihitung menggunakan Persamaan 1 sebagai berikut:
IKPP =

P



Keterangan:
Nilai IKPP ≥ 1.0

P

Nilai IKPP 0.5 -