Otonomi Daerah Landasan Teori .1 Tinjauan Umum Keuangan Negara

1. Fungsi alokasi, meliputi sumber-sumber ekonomi dalam bentuk barang dan jasa pelayanan masyarakat 2. Fungsi distribusi , meliputi pendapatan dan kekayaan masyarakat serta pemerataan pembangunan 3. Fungsi stabilisasi, meliputi pertahanan-keamanan, ekonomi dan moneter Menurut Caroline 2005, fungsi distribusi dan stabilisasi lebih efektifdilaksanakan oleh pemerintah pusat, sedangkan fungsi alokasi lebih efektifdilaksanakan oleh pemerintah daerah, karena pemerintah daerah lebih mengetahuikebutuhan dan standar pelayanan masyarakatnya. Hal ini juga perlu diperhatikankondisi dan situasi di masing-masing wilayah, karena setiap wilayah mempunyaikarateristik kondisi dan situasi yang berbeda-beda. Dengan demikian pembagianke tiga fungsi tersebut sangat penting bagi landasan dalam penentuan dasar-dasarperimbangan keuangan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah secarategas dan jelas.

2.1.2 Otonomi Daerah

Menurut UU No. 32 tahun 2004, otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Daerah otonom, selanjutnya disebut daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kewenangan pemerintah yang diserahkan kepada daerah dalam rangka desentralisasi harus disertai dengan penyerahan dan pengalihan pembiayaan, sarana, dan prasarana, serta Sumber Daya Manusia SDM yang sesuai dengan kewenangan yang diserahkan tersebut. Untuk menyelenggarakan otonomi daerah yang luas diperlukan kewenangan dan kemampuan menggali sumber keuangan sendiri, yang didukung oleh perimbangan keuangan antara pusat dan daerah serta antara propinsi dan kabupatenkota. Oleh karena itu kewenangan keuangan yang melekat pada setiap kewenangan pemerintah menjadi kewenangan daerah. Tujuan utama penyelenggaraan otonomi daerah adalah untuk meningkatkan pelayanan publik public service dan memajukan perekonomian daerah. Pada dasarnya terkandung 3 misi utama pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal Soejanto, 1992 yaitu : 1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas publik dan kesejahteraan masyarakat. 2. Menciptakan efisiensi dan efektifitas pengelolaan sumber daya daerah. 3. Memberdayakan dan menciptakan ruang bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan. Otonomi daerah diselenggarakan dengan memperhatikan prinsip-prinsip demokrasi, peran serta masyarakat public participation, pemerataan dan keadilan equity, serta memperhatikan potensi dan keanekaragaman daerah. Dengan dilaksanakannya otonomi daerah, diharapkan pemerintah daerah mempunyai keleluasaan dalam menentukan arah dan kebijakan pembangunan melalui usaha-usaha yang sejauh mungkin melibatkan peran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD dan peningkatan partisipasi aktif masyarakat. Dengan adanya otonomi, pembangunan di daerah akan lebih cepat dan ekonomis karena dilakukan oleh sumber daya manusia itu sendiri yang lebih tahu apa yang dibutuhkan daerah tersebut Gunawan S, 1999. Ia juga mengatakan “Hakikat otonomi adalah meletakkan landasan pembangunan yang tumbuh berkembang dari rakyat, diselenggarakan secara sadar dan mandiri oleh rakyat dan hasilnya dinikmati oleh seluruh rakyat”.

2.1.3 Keuangan Daerah