Kerangka Alur Penelitian PENDAHULUAN

51 pada penelitian. Analisa Deskriptip adalah analisis yang secara cermat mengamati suatu penomena tertentu melalui penomena yang terjadi di lapangan.

3.7 Kerangka Alur Penelitian

Gambar 3.1. Kerangka Alur Penelitian Pentingnya Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah 3R SNI terkait pengelolaan sampah Gambaran umum lokasi penelitian Kebutuhan Data Primer dan Sekunder Bale Kota Aspek teknologi Geografi dan kependudukan Sosial Ekonomi Lingkungan Kondisi pengelolaan sampah rumah tngga Analisis deskriptif kualitatif Kajian Teoritis Aspek persepsi dan partisipasi masyarakat Aspek Pembiayaan Aspek Kelembagaa n Aspek Peraturan dan kebijakan Lembaga lokal Lembaga pemerintah Persepsi masyarakat tentang sampah rumah tangga Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah Kesediaan masyarakat membiayai Pembiayaan pemerintah Jenis-jenis teknologi pengelolaan sampah rumah tangga Perda Kebijakan Tupoksi instansi Observasi Sekunder Wawancara wawancara wawancara Sekunder Sekunder Usulan pengelolaan 52

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Geografis Kota Semarang Kota Semarang berada pada posisi tengah-tengah pantai utara Jawa, terletak antara garis 6 50’ - 7 4’ Lintang Utara dan garis 109 35’ -110 50’ Bujur Timur. Dibatasi sebelah barat dengan Kabupaten Kendal, sebelah timur dengan Kabupaten Demak, sebelah selatan dengan kabupaten Semarang dan sebelah utara dibatasi oleh laut Jawa dengan panjang garis pantai meliputi 13.6 kilometer. Letak Kota Semarang hampir berada di tengah bentangan panjang kepulauan Indonesia dari arah barat ke timur. Akibat posisi geografis tersebut Kota Semaranag termasuk beriklim tropis dengan dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau yang silih bergantian sepanjang tahun. Sedangkan temperatur udara rata- rata berkisar antara 27.50 C dengan temperatur terendah berkisar 24.20 C dan tertinggi 31.80 C, serta mempunyai kelembaban udara rata-rata 79 persen. Di dalam proses perkembangannya, Kota Semarang sangat dipengaruhi oleh keadaan alamnya yang membentuk suatu kota yang mempunyai ciri khas, yaitu kota pegunungan dan kota pantai. Di daerah perbukitan mempunyai ketinggian 90-359 meter dibawah permukaan laut, sedangkan daerah daratan rendah mempunyai ketinggian 0.75-3.5 meter dibawah permukaan laut Semarang Dalam Angka 2006 . Kota Semarang mempunyai posisi yang cukup strategis karena terletak pada jalur lalu lintas yang ramai baik darat, laut maupun udara dari segala jurusan. Dengan kondisi tersebut memungkinkan Kota ini menjadi kota dagang, industri dan kota transit yang cukup menjanjikan. Dengan luas wilayah 37.370.39 Ha. Kota Semarang terbagi menjadi tiga wilayah pembantu walikota, 16 Kecamatan dan 177 Kelurahan. Dari 16 kecamatan yang ada, terdapat 2 dua kecamatan yang mempunyai wilayah terluas yaitu kecamatan Mijen 57.55 km 2 dan kecematan Gunungpati 54.11 km 2 . Kedua kecamatan tersebut terletak dibagian selatan yang merupakan daratan