3.1.2 Variabel Independen
3.1.2.1 Internal Audit
Auditor eksternal dalam pelaksanaan tugas auditnya dapat dibantu oleh keberadaan
internal audit
dalam perusahaan Felix, 2001. Biasanya alat pengukuran internal audit menggunakan faktor ada tidaknya fungsi tersebut.
Namun, sejak Bapepam mengeluarkan peraturan Nomor IX.1.7 mengenai Unit Audit Internal dimana perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
BEI wajib memiliki unit audit internal sehingga alat pengukuran tersebut sudah tidak dapat digunakan lagi.
Variabel
internal audit
pada penelitian ini diukur dengan menggunakan jumlah dari auditor internal yang terdapat dalam perusahaan. Selanjutnya variabel
ini akan disimbolkan dengan IA di dalam persamaan.
3.1.2.2 Komisaris Independen
Informasi yang independen yang berasal dari auditor eksternal diperlukan oleh komisaris independen sehingga komisaris independen dapat melakukan
pengawasan secara signifikan terhadap kegiatan dan pengendalian dalam perusahaan Hay, 2008. Variabel akan dihitung dengan ketentuan bahwa dewan
komisaris memiliki komisaris independen, memiliki anggota yang banyak, dan sering mengadakan rapat.
Komisaris independen diukur melalui proporsi komisaris independen yang didapatkan dari jumlah komisaris independen dibagi dengan jumlah total
anggota dewan komisaris dan akan dilambangkan dengan PERNEXBD, jumlah
anggota dewan komisaris diukur melalui jumlah total anggota dewan komisaris yang bertugas untuk mengawasi dan memberikan nasihat pada direksi dalam
perusahaan dan dilambangkan dengan PERBDFEX, dan jumlah intensitas pertemuan dewan komisaris diukur melalui jumlah total rapat yang dilakukan
dewan komisaris selama periode akuntansi dan dilambangkan dengan BODMEET.
3.1.2.3 Komite Audit
Hay
et al.
2008 dalam Widiasari 2009 menyatakan bahwa komite audit memiliki tanggung jawab untuk melakukan pengawasan terhadap pelaporan
keuangan dan dalam pelaksanaan pengendalian internal perusahaan serta sebagai penengah antara auditor internal dan eksternal. Variabel akan dihitung dengan
ketentuan bahwa komite audit memiliki komisaris independen, memiliki anggota banyak, serta sering mengadakan rapat.
Komite audit yang independen diukur melalui proporsi jumlah total komisaris independen yang ada dalam komite audit dan dilambangkan dengan
PERACIND, jumlah anggota komite audit diukur melalui jumlah total komite audit yang ada pada perusahaan dan dilambangkan dengan PERACFEX, dan
jumlah intensitas pertemuan komite audit diukur melalui jumlah total rapat yang dilakukan komite audit selama periode akuntansi dan dilambangkan dengan
ACMEET.
3.1.2.4 Karakteristik Auditor