Kepatuhan terhadap Hukum yang Berlaku Kepatuhan dan ketaatan terhadap hukum yang berlaku sangat

2. Kepatuhan terhadap Hukum yang Berlaku Kepatuhan dan ketaatan terhadap hukum yang berlaku sangat

dipengaruhi oleh kesadaran hukum masyarakat. Apabila kesadaran hukum masyarakat rendah atau tidak ada, sulit diharapkan masyarakat patuh dan taat hukum. Tanpa kesadaran hukum dan tanpa ketaatan masyarakat terhadap hukum yang berlaku maka tujuan hukum tidak akan bisa diwujudkan. Tujuan hukum itu tidak lain ialah ketertiban dan keadilan dalam masyarakat. Kesadaran warga masyarakat untuk mematuhi hukum yang berlaku merupakan syarat mutlak terciptanya ketertiban dan keadilan dalam masyarakat.

Dalam kehidupan masyarakat tidak jarang terjadi pelanggaran- pelanggaran terhadap hukum, baik itu yang dilakukan secara sadar maupun tidak. Pelanggaran terhadap hukum mencerminkan tidak adanya atau rendahnya kesadaran hukum masyarakat. Contohnya adalah tidak adanya atau rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kepatuhan berlalu lintas, kesadaran untuk menjaga kebersihan lingkungan, ada kesa- daran untuk menyelesaikan permasalahan dengan jalan musyawarah.

Kepatuhan orang terhadap hukum juga terkait dengan hal-hal apa saja yang mendorong seseorang untuk tidak melakukan perbuatan yang melang- gar hukum. Ada empat sebab yang dominan seseorang mematuhi hukum.

a. Adanya Perhitungan Untung-Rugi

Seseorang patuh pada hukum karena mendapat keuntungan, baik secara langsung maupun tidak langsung, bisa juga akan rugi jika mematuhi atau tidak mematuhi hukum, misalnya kalian mematuhi tata tertib sekolah, seperti tidak terlambat masuk kelas, mendapat keuntungan berupa suasana pembelajaran tertib. Adakah keuntungan lain dari kepatuhan terhadap tata tertib sekolah? Apa ruginya jika kalian tidak mematuhi tata tertib sekolah?

b. Adanya Tujuan Memelihara Hubungan Baik dengan Sesama Manusia atau dengan Penguasa

Memelihara hubungan baik dengan sesama manusia dan dengan pemerintah sangatlah perlu. Orang patuh dan taat hukum karena tujuannya menjaga hubungan baik dengan warga masyarakat lainnya itu baik. Artinya, orang malu jika melanggar hukum. Seseorang merasa tak enak hati dengan tetangganya apabila melakukan pelanggaran hukum apalagi kejahatan. Dalam jangka panjang orang yang patuh dan taat hukum akan merasa malu dan tidak nyaman hidupnya jika melakukan perbuatan yang merugikan orang.

PKn untuk Siswa SMP-MTs Kelas VII

Orang malu terhadap aparat pemerintah jika tidak tertib dan sebagainya. Aparat pemerintah di sini misalnya polisi, pak lurah, ataupun guru. Seorang siswa yang selalu berusaha tertib di sekolah, karena ia malu jika gurunya mengetahui ia sedang melakukan pelanggaran. Dengan kata lain orang mematuhi hukum juga karena ingin memelihara hubungan baik dengan pemerintah.

c. Adanya Hukum itu Sesuai dengan Hati Nuraninya

Hati nurani manusia akan selalu membisikkan dan menyatakan hal- hal yang baik. Seseorang yang berbuat baik diakibatkan oleh bisikan dan ajakan hati nuraninya. Jika demikian, orang menaati hukum karena perintah hati nuraninya. Orang itu melihat hukum sebagai hal yang baik dan berguna. Pelanggaran terhadap hukum sebenarnya juga melanggar norma kesusilaan.

d. Adanya Tekanan-Tekanan Tertentu

Ada orang yang takut menderita sehingga ia taat hukum karena takut akan sanksinya. Hukum selalu diiringi sanksi. Artinya, setiap pelanggar hukum akan dikenakan sanksi. Apabila seseorang takut akan tekanan penderitaan yang diterima dari sanksi hukum itu, ia akan patuh dan menaati hukum yang berlaku.

Tugas Kelompok

1. Lakukan pengamatan terhadap kehidupan di lingkungan keluarga, masyarakat, dan sekolahmu!

2. Lakukan analisis terhadap gejala-gejala perbuatan (fakta atau peristiwa) yang bertentangan dan yang sesuai dengan peraturan tata tertib sekolah.

3. Hasil laporan dimasukkan dalam file dan dikumpulkan.

4. Gunakan format berikut untuk menyusun laporan.

Jenis Perbuatan No

Lingkungan Pengamatan

Sesuai Hukum

Bertentangan hukum

1 Tempat tinggal (rumah, keluarga)

2 Sekolah

3 Lingkungan masyarakat

Nilai dan Norma dalam Kehidupan Masyarakat

Rangkuman

1. Nilai ( value) adalah sesuatu yang berguna dan baik yang dicita-citakan dan dianggap penting oleh masyarakat. Sesuatu dikatakan mempunyai nilai, apabila mempunyai kegunaan, benar, indah, baik dan religius. Nilai-nilai yang dianut oleh sebagian besar warga masyarakat dinamakan nilai sosial.

2. Nilai dapat dibedakan menjadi nilai ekonomi, rekreasi, perserikatan, kejasmanian, intelektual, watak, material, vital, dan kerohanian.

3. Nilai sosial memiliki beberapa fungsi umum, yaitu dapat menyumbang- kan seperangkat alat untuk menetapkan harga sosial dari suatu kelompok, mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkah laku, penentu terakhir bagi manusia dalam memenuhi peranan-peranan sosialnya, alat solidaritas di kalangan anggota kelompok atau masyarakat, dan pengawas perilaku manusia.

4. Norma merupakan aturan-aturan dengan sanksi-sanksi yang dimaksudkan untuk mendorong bahkan menekan orang perorangan, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan untuk mencapai nilai-nilai sosial. Norma sosial adalah aturan, standar (patokan) yang dipergunakan oleh anggota masyarakat sebagai petunjuk, perintah, anjuran, dan larangan.

5. Di dalam kehidupan masyarakat terdapat norma-norma (aturan-aturan) yang mengatur perilaku anggota masyarakat, yaitu norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan, dan norma hukum. Berdasarkan kekuatan daya pengikatnya, norma-norma sosial terbagi atas tata cara ( usage), kebiasaan ( folkways), tata kelakuan (mores), adat-istiadat (customs), dan hukum ( laws).

6. Nilai dan norma sosial berfungsi untuk mengatur tindakan manusia dalam interaksi sosial untuk mencapai keteraturan sesuai dengan nilai- nilai dan norma-norma sosial.

7. Hukum dapat dikelompokkan menurut beberapa sudut pandang masyarakat terhadap hukum itu sendiri. Hukum bisa dilihat dari aspek atau dimensi bentuk, waktu berlakunya, sifat atau daya kerjanya, fungsi, isinya, dan wilayah berlakunya.

8. Sumber hukum dapat kita tinjau dari dua segi, yaitu sumber hukum materiil dan sumber hukum formil. Sumber–sumber hukum materiil dapat ditinjau dari beberapa sudut, misalnya dari sudut ekonomi, sosiologi, sejarah, dan lain–lain. Sumber hukum formil antara lain undang-undang, kebiasaan, keputusan hakim, traktat, dan pendapat sarjana hukum.

PKn untuk Siswa SMP-MTs Kelas VII

9. Konsekuensi sebagai negara hukum adalah aparat negara maupun warga negara perlu menjunjung tinggi asas legalitas dan asas perlindungan.

10. Kepatuhan dan ketaatan terhadap hukum yang berlaku sangat di- pengaruhi oleh kesadaran hukum masyarakat. Pelanggaran terhadap hukum mencerminkan tidak adanya atau rendahnya kesadaran hukum masyarakat.

11. Penerapan norma-norma, kebiasaan, adat istiadat, dan peraturan dapat dilaksanakan dalam kehidupan keluarga, sekolah maupun masyarakat.

Pelatihan Bab 1

Kerjakan di buku tugasmu!