APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI (Penelitian Quasi pada Siswa Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 20092010)

MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

(Penelitian Quasi pada Siswa Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Kabupaten

Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010)

Skripsi

Oleh: SAPUTRO WICAKSONO K.4604050 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

commit to user

MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

(Penelitian Quasi pada Siswa Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Kabupaten

Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010)

Oleh: SAPUTRO WICAKSONO K.4604050 SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2012

commit to user

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, September 2010

commit to user

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar sarjana pendidikan.

Pada hari : Tanggal :

Tim Penguji Skripsi :

(Nama Terang) (Tanda Tangan)

Ketua : Drs .Sunardi , M . Kes……………… Sekretaris : Dra .Hanik Liskustyawati , M .Kes… Anggota I : Drs .Budhi Satyawan , M .Pd……… Anggota II : Sri Santoso Sabarini , M .Or……….

commit to user

Saputro Wicaksono. APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN

UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI. (Penelitian Quasi pada Siswa Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Kabupaten Sragen Tahun

Pelajaran 2009/2010). Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Agustus 2010.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: peningkatan kesegaran jasmani siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2009/2010 dengan aplikasi pembelajaran model bermain.

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Quasi. Sumber data penelitian ini siswa SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2009/2010. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2009/2010 berjumlah 30 orang yang terdiri dari 17 siswa putra dan 13 siswa putri. Teknik pengumpulan data adalah tes kesegaran jasmani dengan Multistage Fitnes Test (MFT). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara deskriptif yang didasarkan pada analisis kuantitatif. Prosedur penelitian ini meliputi Pretest-Posttest Design

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan: Aplikasi pembelajaran model bermain dapat meningkatkan kesegaran jasmani pada siswa kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2009/2010. Dari kondisi awal dan pemberian pembelajaran model bermain menunjukkan rata-rata peningkatan kesegaran jasmaninya 16.4%

commit to user

HAMY Hamy Wahjunianto

v Bekerja untuk berbagi adalah titik awal untuk membangun orientasi memberi, salah satu kualitas pribadi yang sangat berpengaruh

terhadap diri anak-anak kita (Hadila Edisi 36 Juni, 2010: 33 )

v Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak

memanfaatnya bagi orang lain (Hadila Edisi 37 Juli, 2010: 07 )

commit to user

Kusunting skripsi ini untuk:

v Bapak dan Ibu tercinta yang telah membimbing dan mendidik Aku

tanpa pamrih agar menjadi anak yang berguna

v Teman-teman ku Angkatan ’04 FKIP JPOK UNS Surakarta Yang selalu memberi motivasi dan semangat untuk menyelesaikan kuliah

v Almamater

commit to user

Halaman

JUDUL ................................………………………………………………… PENGAJUAN ...............................…………………………………………. PERSETUJUAN .........................………………………………………….. PENGESAHAN ..............................………………………………………… ABSTRAK .................………………………………………………………. MOTTO .....................………………………………………………………. PERSEMBAHAN .............................………………………………………. DAFTAR ISI ......................................………………………………………. KATA PENGANTAR ..................................……………………………….. DAFTAR TABEL ...................……………………………………………… DAFTAR GAMBAR ...................................……………………………….. DAFTAR GRAFIK…………………………………………………………. DAFTAR LAMPIRAN ..............................………………………………… BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………

A. Latar Belakang Masalah …………………………………………

B. Perumusan Masalah ......………………………………………….

C. Tujuan Penelitian .....……………………………………………

D. Manfaat Penelitian .....…………………………………………..

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN…………..

A. Tinjauan Pustaka ...………………………………………………

1. Kesegaran Jasmani……………………………………………

a. Pengertian

Kesegaran

Jasmani…………………………..

b. Unsur-Unsur

Kesegaran

Jasmani………………………..

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesegaran

Jasmani

d. Manfaat Kesegaran Jasmani bagi Siswa

i ii iii iv

v vi vii viii xi xiii xvi

xvii xix

18

19

19

21

commit to user

viii

e. Hubungan Kesehatan dengan Kesegaran Jasmani……….

f. Usaha Meningkatkan dan Memelihara

Kesegaran Jasmani…………………………………………………..

a. Hakikat

Pendidikan

Jasmani…………………………….

b. Tujuan Pembelajaran Penjasorkes di Sekolah Dasar…….

c. Hakikat

Mode

Pembelajaran…………………………….

d. Macam - Macam Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani…………………………………………………..

3. Pembelajaran Pendidikan Jasmani dengan Mode Bermain…

a. Hakikat Bermain………………………………………….

b. Hakikat

c. Pengaruh Bermain bagi Perkembangan Anak……………

d. Bentuk-Bentuk Bermain untuk Siswa Sekolah Dasar……

B. Penelitian yang Relevan……………………………………….

C. Kerangka Pemikiran .......………………………………………

D. Perumusan Hipotesis………………………………………….

24

26

27

29

29

32

34

36

40

41

42

43

43

43

43

43

44

44

44

46

46

46

48

53

59

commit to user

ix

A. Tempat

B. Subjek Penelitian………………………………………………

C. Sumber Data…………………………………………………..

D. Teknik

E. Analisis Data………………………………………………….

F. Indikator Kinerja………………………………………………

G. Prosedur Penelitian……………………………………………. BAB IV HASIL PENELITIAN ...................……………………………….

A. Survei Awal…………………………………………………….

B. Deskripsi Data…………………………………………………..

C. Deskripsi Model bermain……………………………………….

D. Deskripsi model bermain……………………………………….

E. Pembahasan Hasil Penelitian……………………………………

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .........………. ………

A. Simpulan..................……………………………………………

B. Implikasi ....................…………………………………………

C. Saran .........................…………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA .............................…………………………………… LAMPIRAN.........................…………………………………………………

69

70

71

74

commit to user

commit to user

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah Nya, sehingga dapat diselesaikan penulisan skripsi ini.

Disadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mengalami hambatan, tetapi berkat bantuan dari beberapa pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh karena itu dalam kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. H. Mulyono, MM., Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Waluyo, S.pd, M.Or., Ketua Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

4. Drs.Budhi Setyawan, M.Pd., sebagai pembimbing I yang telah memberikan motivasi dan arahan dalam penyusunan skripsi.

5. Sri Sabarini Santoso, S.Pd., M.Or., sebagai pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

6. Bapak dan Ibu Dosen FKIP JPOK Surakarta yang secara tulus memberikan ilmu dan masukan-masukan kepada penulis.

7. Kepala SD Negeri Plumbungan 1 Kabupaten Sragen yang telah memberikan iji untuk mengadakan penelitian di sekolah yang dipimpin.

8. Siswa kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2009/2010 yang telah bersedia menjadi sampel penelitian.

9. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.

commit to user

saran dan kritik yang membangun penulis harapkan. Akhirnya penulis berharap semogra skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca.

Surakarta, September 2010

Penulis

commit to user

Tabel Halaman

1. Norma Prosentase Lemak Tubuh…………………………….

2. Kondisi Awal Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Putra

Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Tahun Pelajaran 2009/2010 Berdasarkan VO2 Max……………………………………………………………

2. Kondisi Awal Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Putra

Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Tahun Pelajaran 2009/2010 Berdasarkan VO2 Max……………………………………………………………

4. Tingkat Kesegaran Jasmani Berdasarkan VO2 Max Siswa Putra Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari Kondisi Awal ke model bermain……………………………………….

5. Tingkat Kesegaran Jasmani Berdasarkan VO2 Max Siswa

Putri Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari Kondisi Awal ke model bermain………………………………………

6. Tingkat Kesegaran Jasmani Berdasarkan VO2 Max Siswa

Putra Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari Kondisi Awal ke Model bermain………………………………………

7. Tingkat Kesegaran Jasmani Berdasarkan VO2 Max Siswa

Putri Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari Kondisi Awal ke Model bermain………………………………………

14

47

48

51

52

55

56

commit to user

Putra Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari Model

bermain ke model bermain………………………………….

9. Tingkat Kesegaran Jasmani Berdasarkan VO2 Max Siswa Putri Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari Model

bermain ke Model bermain…………………………………

10. Perbandingan Peningkatan Kemampuan VO2 Max Siswa Putra Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari

Kondisi Awal ke Model bermain……………………………

11. Perbandingan Peningkatan Kemampuan VO2 Max Siswa Putra Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari

Kondisi Awal ke Model bermain…………………………..

12. Perbandingan Peningkatan Kemampuan VO2 Max Siswa Putra Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari Model

bermain ke Model bermain…………………………………

13. Perbandingan Peningkatan Kemampuan VO2 Max Siswa Putri Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari

Kondisi Awal ke Model bermain…………………………

14. Perbandingan Peningkatan Kemampuan VO2 Max Siswa Putri Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari Kondisi Awal ke Model bermain………………………………………

57

58

59

60

61

62

63

commit to user

Putri Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari Model

bermain ke Model bermain…………………………………

16. Peningkatan Kesegaran Jasmani Siswa Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 secara Keseluruhan…………………….

64

65

commit to user

Gambar Halaman

1. Unsur - Unsur Kesegaran Jasmani yang Berhubungan dengan Kesehatan dan keterampilan Olahraga……………

2. Aktivitas Fisik yang Ada dalam Rangkaian Unsur Kesegaran J asmani yang Berhubungan dengan Kesehatan dan Keterampilan Olahraga……………………………….

3. Relation Between Health Disease and Physical Fitnes…….

4. The Health Continum Show T hat Between Optimal and Death Lies Disease, Wich is Preceded By A Prolonged of Negative …………………………………………………….

5. Jalan Berbelok-Belok………………………………………

6. Berlari Diiringi Musik……………………………………..

7. Lompat Melewati Rintangan……………………………….

8. Jingkat Keseimbangan…………………………………….

9. Lempar Bola Warna………………………………………..

. 10.Menolak Ke Sasaran……………………………………….

11. Konsep Kerangka Pemikiran………………………………

12. Siklus Penelitian Quasi……………….………………….. 13.Permainan jalan Berbelok-Belok………………………….

14. Permainan Berlari Diiringi Musik………………………….

15. Permainan Lompat Melewati Rintangan……………………

16. Permainan Jingkat Keseimbangan………………………….

17. Permainan Lempar Bola Warna……………………………. 18.Permainan Menolak Ke Sasaran…………………………….

20

21

37

37

38

38

39

39

41

45

49

49

50

53

53

54

commit to user

Grafik Halaman

1. Perbandingan dan Peningkatan Kemampuan VO2 Max Siswa Putra Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari Kondisi Awal ke model bermain…………………………………………

2. Perbandingan dan Peningkatan Kemampuan VO2 Max Siswa Putra Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari Kondisi Awal ke model bermain…………………………………………

3. Perbandingan dan Peningkatan Kemampuan VO2 Max Siswa Putra Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari Model

bermain ke model bermain……………………………………

4. Perbandingan dan Peningkatan Kemampuan VO2 Max Siswa Putri Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang

Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari Kondisi Awal ke model bermain…………………………………………

5. Perbandingan dan Peningkatan Kemampuan VO2 Max Siswa Putri Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari Kondisi

Awal ke model bermain…………………………………………

6. Perbandingan dan Peningkatan Kemampuan VO2 Max Siswa Putri Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari Model

bermain ke model bermain…………………………………….

7. Peningkatan Kesegaran Jasmani Siswa Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 secara Keseluruhan……………………….

59

60

61

62

63

64

66

commit to user

Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 secara Keseluruhan……………………….

66

commit to user

Lampiran Halaman

1. Data Hasil Tes Kesegaran Jasmani Siswa Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010………………………………

2. Rekapitulasi Hasil Tes Kesegaran Jasmani pada Siswa Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010………….

3. Rekapitulasi Hasil Pretest dan Posttest 1 Kesegaran Jasmani pada Siswa Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Tahun Pelajaran 2009/2010……………..

4. Rekapitulasi Hasil Posttest I dan Posttest II Kesegaran Jasmani pada Siswa Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Tahun Pelajaran 2009/2010……………..

5. Rekapitulasi Hasil Pretest dan Posttest II Kesegaran Jasmani pada Siswa Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Tahun Pelajaran 2009/2010……………..

6. Menghitung Nilai Peningkatan Kesegaran Jasmani dalam Persen……………………………………………..

7. Gambar Peningkatan Kesegaran Jasmani pada Siswa Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010…………

8. Petunjuk Pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani…………..

9. Tabel Prediksi Ambilan K onsumsi Oksigen Makismal dengan Tes Lari Multitahap……………………………..

10. Formulir Catatan Lari Multitahap………………………..

11. Program Pembelajaran Penjas dengan Model Bermain….

12. Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Quasi Model bermain………………………………………………….

75

76

77

78

79

80

81

82

84

86

87

91

commit to user

Quasi...................................................................................

14. Surat Ijin Penelitian dari Universitas Sebelas Maret Surakarta…………………………………………………

15. Surat Keterangan Penelitian dari SD Negeri

Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen………..

93

95

101

commit to user

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap orang. Salah satu cara untuk menjaga dan memelihara kesehatan adalah dengan berolahraga secara baik dan teratur. Menurut hasil penelitian Sarwono dkk. (1994: 1) bahwa:

Pada umumnya olahraga dapat dipandang dari empat dimensi yaitu:

1) Olahraga rekreatif yang menekankan tercapainya kesehatan jasmani dan rokhani dengan tema khas seperti pencapaian kesegaran jasmani dan pelepasan ketegangan hidup sehari-hari.

2) Olahraga pendidikan yang menekankan pada aspek pendidikan, dimana olahraga merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan.

3) Olahraga kompetetif menekankan kegiatan perlombaan dan pencapaian prestasi.

4) Olahraga profesional yang menekankan tercapainya keuntungan material.

Olahraga pada umumnya dapat dipandang dari empat dimensi yaitu, (1) olahraga rekreatif yang menekankan tercapainya kesehatan jasmani dan rokhani dengan tema khas seperti pencapaian kesegaran jasmani dan pelepasan ketegangan hidup sehari-hari, (2) olahraga pendidikan yang menekankan pada aspek pendidikan, dimana olahraga merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan, (3) olahraga kompetetif menekankan kegiatan perlombaan dan pencapaian prestasi, dan (4) olahraga profesional yang menekankan tercapainya keuntungan material.

Olahraga dipandang dari sudut pendidikan atau pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan. Pendidikan jasmani memiliki peran penting untuk pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas. Dengan pendidikan jasmani diharapkan akan dapat bermanfaat antara lain, merangsang pertumbuhan dan perkembangan jasmani, merangsang perkembangan sikap, mental, sosial dan emosi. Hal ini sesuai pendapat Aip Syarifuddin dan Muhadi (1992: 4) bahwa:

commit to user

dirancang dan disusun secara sistematik untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan, meningkatkan kemampuan dan keterampilan jasmani, kecerdasan dan pembentukan watak serta nilai dan sikap yang positif bagi setiap warga negara dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.

Pendidikan jasmani memiliki manfaat cukup banyak untuk perkembangan dan pertumbuhan siswa di antaranya meningkatkan kesegaran jasmani siswa. Kesegaran jasmani sangat berpengaruh terhadap kemampuan dan kesanggupan siswa dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagai anak didik dalam meningkatkan pengetahuan. Misalnya, anak dalam keadaan tidak segar jasmani dan rokhaninya akan kurang berkonsentrasi dalam menerima ilmu pengetahuan yang disampaikan oleh seorang guru. Namun sebaliknya, anak yang mempunyai kesegaran jasmani baik akan sanggup dan mampu menerima ilmu pengetahuan yang disampaikan oleh seorang guru, bahkan masih sanggup melaksanakan tugas- tugas selanjutnya. Berdasarkan jenisnya kesegaran jasmani, Nieman Dc (1993) yang dikutip Ismaryati (2006: 37) mengelompokkan menjadi dua yaitu, “Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan dan yang berhubungan dengan keterampilan olahraga”.

Kesegaran jasmani merupakan faktor yang sangat penting bagi siswa sekolah yaitu, menuju pembentukan manusia yang berkualitas dan menunjang keberhasilan tujuan pendidikan. Pentingnya peranan kesegaran jasmani, maka kesegaran jasmani siswa perlu ditingkatkan ke dalam tingkatan fitness yang tinggi. Cara yang paling efektif untuk meningkatkan kesegaran jasmani siswa adalah dengan cara berolahraga secara teratur, yang dilakukan melalui pendidikan jasmani.

Pendidikan jasmani merupakan pendidikan melalui aktivitas jasmani sebagai media dalam pendidikan. Dalam hal ini Rusli Lutan (1998: 1.4) menyatakan, “Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan aktivitas jasmani, permainan atau olahraga. Jadi yang digunakan sebagai medium atau perantara di sini adalah serangkaian aktivitas jasmani, permainan atau mungkin cabang olahraga”. Berdasarkan hal tersebut materi pendidikan jasmani terdiri dari permainan maupun olahraga. Namun demikian materi pendidikan jasmani

commit to user

pendidikan jasmani Sekolah Dasar (SD) tentu berbeda dengan materi pendidikan jasmani Sekolah Menengah Pertama (SMP). Menurut Depdiknas. (2007: 3-4)

dalam KTSP mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan sekolah dasar bahwa, “Ruang lingkup mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan sekolah dasar meliputi aspek-aspek: permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan, aktivitas senam, aktivitas ritmik, aktivitas air, pendidikan luar kelas dan kesehatan”. Sedangkan materi pendidikan jasmani SMP menurut Depdiknas (2004: 4) meliputi: “Pengalaman mempraktikkan teknik/keterampilan dasar permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan diri, uji diri/senam, aktivitas ritmik, akuatik (aktivitas air dan pendidikan luar sekolah (outdoor education )”.

Permainan atau bermain merupakan salah satu bentuk pembelajaran dalam pendidikan jasmani. Melalui bermain diharapkan memberi manfaat terhadap perkembangan maupun pertumbuhan siswa baik jasmani, sosial, mental dan moral ke arah yang optimal. Hal ini sesuai pendapat Cowell dan Hozelth (1995: 146) yang dikutip Sukintaka (1992: 6) bahwa:

Untuk membawa anak kepada cita-cita pendidikan, maka perlu adanya usaha peningkatan keadaan jasmani, sosial, mental dan moral yang optimal. Agar memperoleh peningkatan tersebut, anak dapat dibantu dengan permainan, karena anak dapat menampilkan dan memperbaiki keterampilan jasmani, rasa sosial, percaya diri, peningkatan moral dan spiritual lewat fairplay dan sportmanship atau bermain dengan jujur, sopan dan berjiwa olahragawan sejati.

Bermain merupakan salah satu aktivitas atau kegiatan yang tidak dapat dipisahkan pada masa anak-anak atau masa sekolah dasar. Seperti dikemukakan Agus Mahendra (2004: 4) bahwa, “Bermain adalah dunia anak. Sambil bermain mereka belajar. Dalam hal belajar, anak-anak adalah ahlinya. Segala macam dipelajarinya dari menggerakkan anggota tubuhnya hingga mengenali berbagai benda di lingkungan sekitarnya”.

Upaya meningkatkan kesegaran jasmani siswa, maka dalam membelajarkan pendidikan jasmani harus disesuaikan dengan karakteristik anak.

commit to user

dapat ditingkatkan dengan penerapan pembelajaran dengan model bermain.

Pembelajaran dengan model bermain merupakan bentuk pembelajaran pendidikan jasmani yang dikemas dalam bentuk permainan (game). Pembelajaran

model bermain merupakan proses pembelajaran yang berorientasi pada siswa. Karena pada masa usia sekolah memiliki hasrat gerak yang cukup tinggi, sehingga gejolak yang ada dalam dirinya dapat terpenuhi. Dalam pembelajaran model bermain siswa diberi kebebasan untuk mengekspresikan kemampuannya terhadap tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Melalui bermain siswa aktif bergerak, sehingga akan berdampak pada tingkat kesegaran jasmaninya. Melalui bermain dikembangkan juga unsur kompetetif, sehingga siswa saling berlomba menunjukkan kemampuannya. Disisi lain pembelajaran dengan model bermain pengorganisasian pembelajaran kurang terkendali, sehingga dibutuhkan pengawasan yang ketat dari guru agar pelaksanaan permainan dapat berjalan dengan baik.

Pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah-sekolah pada umumnya masih bersifat konvensional atau tradisional. Untuk menguasai teknik cabang olahraga tersebut siswa harus berbaris berbanjar cukup lama untuk mendengarkan penjelasan dari guru dan selanjutnya melakukan praktik secara bergiliran. Dalam kegiatan tersebut siswa kurang aktif bergerak, sehingga siswa merasa jenuh dan bosan. Jika hal ini dilakukan secara berulang-ulang dalam waktu yang lama, maka dapat menurunkan tingkat kesegaran jasmani siswa.

Kesegaran jasmani merupakan bagian penting dalam pembelajaran pendidikan jasmani, sehingga harus diperhatikan dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani. Upaya meningkatkan kesegaran jasmani, maka kreativitas dan inisiatif guru sangat dituntut dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Banyaknya model atau metode pembelajaran pendidikan jasmani seperti model bermain merupakan bentuk pembelajaran yang dapat digunakan untuk membelajarkan teknik suatu cabang olahraga dan dapat juga untuk meningkatkan kesegaran jasmani siswa dengan berbagai macam bentuk permainan yang dapat mendatangkan kesenangan pada diri siswa. Dengan bermain siswa akan aktif

commit to user

Agar pembelajaran bermain dapat meningkatkan kesegaran jasmani siswa, maka model pembelajaran bermain harus sifatnya menggembirakan dan siswa aktif

bergerak. Bagaimana pengaruh pembelajaran dengan model bermain terhadap peningkatan kesegaran jasmani siswa, maka perlu dilakukan Penelitian Quasi.suatu Eksperiman yang memiliki perlakuan (treatments),pengukuran- pengukuran dampak (outcome measures), dan unit-unit eksperiment (experimental units) namun tidak menggunakan penempatan secara acak.

Quasi sangat penting untuk dilakukan seorang guru Penjasorkes, jika tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan tidak dapat tercapai atau siswa mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugas ajar dari guru. Tidak tercapainya tujuan pendidikan jasmani akan mengakibatkan kesegaran jasmani siswa menjadi buruk. Tingkat kesegaran jasmani yang buruk akan berdampak pada rendahnya hasil belajar.

Penelitian Quasi ini diberikan pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2009/2010. Siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Plumbungan

1 Karangmalang Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2009/2010 menarik untuk diteliti, karena sejauh ini belum diketahui tingkat

kesegaran jasmaninya. Ditinjau dari pelaksanaan pendidikan jasmani berjalan dengan baik, namun belum pernah dilakukan tes dan pengukuran

jasmani. Selama ini

pembelajaran dilaksanakan berdasarkan kurikulum pendidikan jasmani. Jarang sekali diberi model-model permainan yang bertujuan untuk meningkatkan kesegaran jasmani, padahal kesegaran jasmani sangat penting untuk mendukung pencapai tujuan pendidikan secara keseluruhan. Untuk meningkatkan kesegaran jasmani dapat diterapkan macam-macam model permainan. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran dengan model bermain terhadap peningkatan kesegaran jasmani, maka perlu dilakukan penelitian dengan judul, “Aplikasi Pembelajaran Model Bermain Untuk Meningkatkan Kesegaran Jasmani pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010”.

commit to user

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Apakah aplikasi pembelajaran model bermain memberikan peningkatan kesegaran jasmani pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Plumbungan

1 Karangmalang Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2009/2010?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui: Peningkatan kesegaran jasmani siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2009/2010 dengan aplikasi pembelajaran model bermain.

D. Manfaat Penelitian

Masalah dalam penelitian ini penting untuk diteliti dengan harapan dapat memberi manfaat antara lain:

1. Dapat meningkatkan kesegaran kesegaran jasmani bagi siswa yang dijadikan obyek penelitian.

2. Dapat dijadikan sebagai masukan dan pedoman bagi guru penjaskes di SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen pentingnya pembelajaran model bermain untuk meningkatkan kesegaran jasmani siswanya.

3. Bagi peneliti dapat menambah pengetahuan tentang karya ilmiah untuk dikembangkan lebih lanjut.

commit to user

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Kajian Pustaka

1. Kesegaran Jasmani

a. Pengertian Kesegaran Jasmani

Kesegaran jasmani pada hakikatnya merupakan hal yang rumit dan kompleks, sehingga untuk memberikan batasan kesegaran jasmani dengan tepat tidaklah mudah. Banyak ahli mendefinisikan kesegaran jasmani sesuai dengan tinjauan masing-masing. Namun demikian beberapa pengertian kesegaran jasmani dari para ahli perlu dikemukakan. Berkaitan dengan kesegaran jasmani Sudarno SP. (1992: 9) menyatakan, “Kesegaran jasmani adalah kapasitas fungsional total seseorang untuk melakukan kerja tertentu dengan hasil baik/memuaskan tanpa kelelahan yang berarti”. Iskandar Z. Sapoetra dkk., (1999: 3) menyatakan, “Kesegaran jasmani adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas dan pekerjaan sehari-hari dengan giat dan waspada tanpa mengalami kelelahan yang berarti, serta masih memiliki cadangan energi untuk mengisi waktu luang dan menghadapi hal-hal yang darurat yang tidak diduga sebelumnya (emergency)”. Sementara Marta Dinata (2003: 16) ahli senam aerobik menyatakan, “Kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih memiliki cadangan tenaga untuk melaksanakan kegiatan itu”. Hal senada dikemukakan Djoko Pekik Irianto (2004: 2) bahwa, “Kebugaran fisik (physical fitness ) yakni kemampuan seseorang melakukan kerja sehari-hari secara efisien tanpa timbul kelelahan yang berlebihan sehingga masih dapat menikmati waktu luangnya”.

Berdasarkan pengertian kesegaran jasmani yang dikemukakan oleh keempat ahli tersebut dapat disimpulkan, kesegaran jasmani adalah kemampuan tubuh untuk melakukan tugas sehari-hari secara efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, dalam arti masih mempunyai cadangan tenaga yang cukup

commit to user

dari kemampuannya melakukan aktivitas fisik tanpa mengalami kelelahan yang berarti.

b. Unsur-Unsur Kesegaran Jasmani

Baik tidaknya kesegaran jasmani yang dimiliki seseorang tergantung dari baik dan tidaknya dari unsur-unsur yang ada di dalamnya. Pada dasarnya unsur- unsur kesegaran jasmani merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisah-pisahkan. Unsur kesegaran jasmani dapat ditinjau dari dua aspek yaitu aspek kesehatan fisik (health related fitness) dan dari aspek keterampilan (skill related fitness ). Iskandar Z. Sapoetra dkk. (1999: 4) menyatakan, “(1) Kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan meliputi : (a) daya tahan jantung paru (kardiorespirasi), (d) kekuatan otot, (c) daya tahan, (d) felksibilitas, dan (e) komposisi tubuh. (2) Kesegaran jasmani yang berhubungan dengan ketrampilan meliptui : (a) kecepatan, (b) power, (c) keseimbangan, (d) kelincahan, (e) koordinasi dan (f) kecepatan reaksi”. Menurut Mulyono B. (2009: 54-56) menyatakan komponen kesegaran jasmani dikelompokkan menjadi dua yaitu:

1) Komponen khusus kesegaran jasmani yang berkaitan dengan kesehatan meliputi: kesegaran kardiovaskuler, kekuatan, dan daya tahan otot, kelenturan punggung bagian bawah dan komposisi tubuh.

2) Komponen khusus kesegaran jasmani yang berkaitan dengan keterampilan meliputi: kelincahan, keseimbangan, koordinasi, power, waktu reaksi dan kecepatan.

Hal senada dikemukakan Ismaryati (2006: 38) menggambarkan skematis unsur- unsur kebugaran jasmani serta aktivitas fisik yang ada dalam rangkaian unsur kebugaran jasmani sebagai berikut:

commit to user

Gambar 1. Unsur-Unsur Kesegaran Jasmani yang Berhubungan dengan Kesehatan dan Keterampilan Olahraga (Nieman DC 1993/Ismaryati, 2006: 38 )

THE SPORT CONTINUM

SKILL-RELATED FITNES

BOTH

HEALTH-RELATED FITNES § Archery

§ Bowling § Fencing § Table tennis § Volleyball § Badminton § Baseball § Downhill sking § Football § Tennis

§ Basketball § Handball § Roller skating § Racquetball § Ice skatinhg § Soccer § squash

§ Aerobic dancing § Calesthenics § Cross country sking § Rope jumping § Rowing § Snowshoeing § Backpacking § Bicycling § Running § Stair climbing § Swimming § Walking § Weight lifting

Gambar 2. Aktivitas Fisik yang Ada dalam Rangkaian Unsur Kesegaran Jasmani yang Berhubungan dengan Kesehatan dan Keterampilan Olahraga (Nieman DC 1993/Ismaryati, 2006: 38 )

Berdasarkan pendapat tersebut diketahui, unsur kesegaran jasmani dikelompokkan menjadi dua yaitu: kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan dan kesegaran jasmani yang berhubugan dengan keterampilan. Kesegaran jasmani seseorang sangat ditentukan oleh berfungsinya kerja komponen-komponen yang ada. Unsur-unsur kesegaran jasmani tidak dapat dipisahkan baik dalam peningkatan maupun pemeliharaannya. Untuk lebih

UNSUR-UNSUR KESEGARAN JASMANI

Berkaitan dengan Keterampilan Olahraga: § Kelincahan § Keseimbangan § Koordinasi § Kecepatan § Power § Waktu reaksi

Berkaitan dengan Kesehatan: § Daya tahan aerobik § Komposisi tubuh

§ Kelentukan § Kekuatan otot § Daya tahan otot

commit to user

berikut:

1) Kesegaran Jasmani yang Berhubungan dengan Kesehatan

Kesehatan merupakan unsur dasar bagi kehidupan manusia. Dalam menjalankan aktivitas fisik sehari-hari kesehatan merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki oleh seseorang. Derajat kesegaran jasmani yang baik dapat dicapai, jika tubuh seseorang terbebas dari gangguan kesehatan. Tubuh dikatakan sehat apabila proses fisiologis dan organ jasmani berfungsi secara normal tanpa ada gangguan. Y.S. Santoso Giriwijoyo dalam Seri Bahan Kuliah Olahraga FPOK IKIP Bandung (1992: 49) menyatakan, “Jasmani dikatakan sehat bila seluruh proses fisiologis atau seluruh fungsi organ pada jasmani dalam keadaan normal”.

Kesegaran jasmani yang berkaitan dengan kesehatan pada dasarnya meliputi aspek-aspek fungsi fisiologis. Berfungsinya aspek fisiologis secara baik dan normal akan menunjukkan derajat kesehatan yang optimal. Kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan dapat ditingkatkan dan atau dipertahankan melalui latihan aktivitas jasmani yang teratur dan didasarkan prinsip-prinsip latihan yang benar. Wahjoedi (2000: 59) menyatakan, “Komponen kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan meliputi: daya tahan jantung paru, daya tahan otot, kekuatan otot, kelentukan dan komposisi tubuh”.

1) Daya Tahan Jantung Paru (Kardiorespirasi)

Daya tahan paru jantung (kardiorespirasi) merupakan unsur pokok dari kondisi fisik seseorang. Daya tahan kardiorespirasi dapat pula disebut daya tahan

kardiovaskuler, tenaga aerobik maksimal, aerobik power atau kapasitas aerobik. M. Sajoto (1995: 8) menyatakan, “Daya tahan kardiovaskuler atau daya tahan jantung paru-paru adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan sistem jantung, paru-paru, dan peredaran darah secara efektif dan efisien untuk menjalankan kerja secara terus menerus yang melibatkan kontraksi sejumlah otot dengan intensitas tinggi dalam waktu yang cukup lama”. Menurut Wahjoedi (2000: 59) bahwa, “Daya tahan jantung paru adalah kapasitas sistem jantung, paru

commit to user

sehari-hari dalam waktu yang cukup lama tanap mengalami kelelahan yang berarti”. Sedangkan Mulyono B. (2001: 55) berpendapat, “Kesegaran

kardiovaskuler adalah kemampuan untuk melatih seluruh tubuh dalam waktu agak panjang tanpa merasa lelah”.

Daya tahan paru jantung ini menyangkut efisiensi kemampuan kerja sistem jantung, pernapasan dan peredaran darah dalam mensuplai energi ke dalam otot untuk melakukan kerja secara kontinyu. Dengan kata lain, daya tahan paru jantung adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan sistem jantung, paru-paru, dan peredaran darah secara efektif dan efisien untuk menjalankan kerja secara terus-menerus yang melibatkan kontraksi sejumlah otot dengan intensitas relatif tinggi dalam waktu yang cukup lama.

Dalam menjalankan aktivitas sehari-hari jika beban pekerjaannya relatif rendah, pada umumnya seseorang akan mampu mengatasinya tanpa kekurangan energi. Tetapi, apabila beban pekerjaannya lebih berat dan menuntut adanya usaha terus menerus dalam waktu yang relatif lama, belum tentu seseorang dapat mengatasinya. Dalam melakukan aktivitas sehari-hari mutlak diperlukan suplai energi dan oksigen ke otot-otot yang aktif. Tanpa adanya suplai energi dan oksigen yang cukup maka orang tidak akan dapat melakukan aktivitas dengan baik. Dalam hal inilah daya tahan paru jantung berperanan penting untuk mendukung aktivitas yang dilakukan. Sadoso Sumosardjuno (1994: 19) menyatakan, “Dalam menjalankan aktivitas, peredaran darah kita harus dapat mensuplai oksigen yang cukup kepada otot-otot agar dapat menjalankan fungsinya. Semakin baik ketahanan jantung dan peredaran darah kita, otot-otot semakin dapat bertahan lebih lama menjalankan fungsinya”.

Dalam menjalankan aktivitas yang relatif berat dalam waktu yang relatif lama, menuntut adanya kemampuan menyalurkan oksigen ke dalam otot yang aktif. Dalam hal ini mutlak diperlukan daya tahan paru jantung yang tinggi. Daya tahan paru jantung merupakan unsur penting dalam aktivitas fisik manusia terutama dalam menyelesaikan tugasnya sehari-hari. Daya tahan paru jantung

commit to user

penampilan yang baik, sehingga akan meningkatkan prestasi menjadi lebih baik.

2) Daya Tahan Otot

Daya tahan merupakan kapasitas melakukan kerja secara terus-menerus dalam waktu yang relatif lama. Daya tahan otot merupakan kemampuan seseorang mempergunakan otot-nya untuk berkontraksi secara berulang-ulang dan terus menerus dengan beban tertentu dalam waktu yang relatif lama.

Daya tahan otot sangat erat hubungannya dengan kekuatan otot. Iskandar Z. Adisapoetra, dkk. (1999: 6) menyatakan, “Pada dasarnya daya tahan otot merupakan rentangan antara daya tahan dan kekuatan otot”. Dengan demikian daya tahan otot merupakan gabungan atau perpaduan antara kekuatan otot dan daya tahan secara umum. Daya tahan otot sangat diperlukan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, daya tahan otot perlu dimiliki dan ditingkatkan. Untuk memiliki daya tahan otot yang baik harus melakukan latihan berbeban dengan beban ringan, tetapi dilakukan dengan pengulangan yang banyak.

3) Kekuatan Otot

Kekuatan merupakan salah satu unsur kondisi fisik yang dibutuhkan setiap aktivitas fisik. Kekuatan otot merupakan unsur kondisi fisik yang sangat penting dalam meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan. Berkaitan dengan kekuatan, Sudjarwo (1993: 25) menyatakan, “Kekuatan adalah kemampuan otot-otot atau

kelompok otot untuk mengatasi suatu beban atau tahanan dalam menjalankan aktivitas". Menurut Andi Suhendro (1999: 4.3) bahwa, “Kekuatan adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk mengerahkan tenaga maksimal dalam menahan beban tertentu dalam suatu aktivitas dengan waktu terbatas”.

Kekuatan otot berperanan penting untuk penampilan fisik seseorang. Pada saat menjalani aktivitas sehari-hari seseorang selalu menghadapi beban tertentu. Untuk dapat mengatasi beban yang dihadapi, mutlak diperlukan kekuatan otot yang memadai. Kekuatan otot juga mempengaruhi berfungsinya komponen-

commit to user

kelincahan. Untuk menunjang aktivitas fisik sehari-hari, kekuatan otot yang dimiliki harus dikembangkan. Pengembangan kekuatan otot terutama pada usia

anak-anak dan remaja sebaiknya bersifat menyeluruh yang melibatkan semua otot-otot tubuh.

4) Kelentukan

Kelentukan merupakan keleluasan gerak pada persendian tubuh saat melakukan aktivitas atau berolahraga. Kelentukan atau fleksibilitas merupakan persyaratan yang diperlukan secara otomatis bagi berlangsungnya gerak dalam kehidupan sehari-hari. Russel R. Pate dkk., (1993: 301) menyatakan, “Kelenturan adalah batas rentang gerak maksimal yang mungkin pada sendi atau rangakian sendi”. Menurut Andi Suhendro (1999: 4.41) bahwa, “Kelentukan (fleksibilitas) adalah kemampuan suatu persendian beserta otot-otot di sekitarnya melakukan gerakan secara maksimal tanpa menimbulkan gangguan pada bagian-bagian tersebut”.

Dalam melakukan aktivitas atau berolahraga, kelentukan biasanya mengacu pada ruang gerak sendi atau sendi-sendi tubuh. Lentuk tidaknya seseorang ditentukan oleh luas sempitnya ruang gerak sendi-sendinya. Dengan demikian, kelentukan merupakan kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi. Kecuali ruang gerak sendi, kelentukan juga ditentukan oleh elastis tidaknya otot-otot, tendo dan ligamen. Dengan demikian orang yang fleksibel adalah orang yang memiliki ruang gerak yang luas dalam sendi-sendinya dan mempunyai otot yang elastis.

5) Komposisi Tubuh

Komposisi tubuh (body composition) berkaitan dengan jumlah lemak tubuh pada diri seseorang. Berkaitan dengan komposisi tubuh Iskandar Z. Adisapoetra, dkk. (1999: 6) menyatakan, "Komposisi tubuh adalah susunan tubuh yang digambarkan sebagai dua komponen yaitu lemak tubuh dan massa tanpa lemak". Menurut Djoko Pekik Irianto (2004: 4) bahwa, “Komposisi tubuh adalah

commit to user

dinyatakan dalam persentase lemak tubuh”. Berdasarkan perbandingan antara berat tubuh dengan lemak dan berat tubuh

dengan tanpa lemak. Berat badan tanpa lemak terdiri dari masa otot, tulang dan organ-organ tubuh. Wahjoedi (2000: 60) menyatakan, “Besarnya masa otot yaitu 40-50%, tulang 16-18% dan organ-organ tubuh 29-39%”. Sedangkan berat lemak dinyatakan dalam persentasenya terhadap berat badan total. Depdikbud. (1994:

15) menjelaskan, “Prosentase lemak tubuh tergantung pada jenis kelamin, usia, keturunan dan aktivitas seseorang”. Berikut ini disajikan tabel prosentase lemak berdasarkan usia dan jenis kelamin sebagai berikut:

Tabel 1. Norma Prosentase Lemak Tubuh

Pria

Wanita Usia

Prosentase Lemak Tubuh

Prosentase Lemak Tubuh s.d – 30 tahun

16 – 26% (Sumber: Depdikbud: 1994: 15)

2) Kesegaran Jasmani yang Berhubungan dengan Keterampilan

Kesusksesan atau berprestasi yang tinggi dalam olahraga diperlukan lebih dari sekedar suatu tingkat optimal kesegaran jasmani yang berkaitan dengan kesehatan, tetapi perlu dukungan dari kesegaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan. Kesegaran jasmani yang berhubungan keterampilan ini sangat bergantung keadaan dan berfungsinya kondisi fisik. Kesegaran ini merupakan gabungan dari berbagai faktor kondisi fisik seperti, kecepatan, daya ledak (power), keseimbangan, kelincahan, koordinasi dan kecepatan reaksi. Unsur-unsur kesegaran jasmnai yang berhubungan dengan keterampilan diuraikan sebagai berikut:

commit to user

Kecepatan merupakan kualitas kondisional yang memungkinkan seseorang olahragawan untuk bereaksi secara cepat bila diransang dan untuk menampilkan

atau melakukan gerakan secepat mungkin. Berkaitan dengan kecepatan Andi Suhendro (1999: 4.20) menyatakan, “Kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan gerakan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya”. Jadi, kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu yang sesingkat- singkatnya.

Kecepatan dapat pula didefinisikan sebagai laju gerak yang berlaku untuk tubuh baik secara keseluruhan maupun bagian tubuh. Seseorang yang memiliki kecepatan maka tingkat mobilitas dalam kerjanya akan lebih baik. Bagi anak usia sekolah kecepatan yang dimiliki juga memegang peranan penting untuk melakukan aktivitas belajar, bermain baik di sekolah maupun dirumah. Anak pada dasarnya adalah individu yang cukup dinamis. Untuk mempertahankan tingkat mobilitasnya, anak memerlukan kecepatan gerak yang baik.

2) Power

Power disebut juga kekuatan eksplosif yaitu menyangkut kekuatan dan kecepatan kontraksi otot yang dinamis dan eksplosif serta melibatkan pengeluaran kekuatan otot yang maksimal dalam waktu yang secepat mungkin. Power merupakan perpaduan dari dua unsur utama yaitu kekuatan dan kecepatan. Kualitas power akan tercermin dari unsur kekuatan dan kecepatan yang dalam pelaksanaannya dilakukan dalam waktu yang singkat. KONI (1993: 26) menjelaskan, “Power adalah kemampuan otot untuk menggerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat cepat”. Menurut Imam Hidayat (2003: 280) bahwa, “Daya ledak.power ialah besarnya kekuatan yang dikerahkan dengan kecepatan”.

commit to user

Keseimbangan merupakan kemampuan untuk mempertahankan sistem neuromuscular dalam kondisi statis atau mengontrol sistem neuromuscular

tersebut dalam suatu posisi atau sikap yang efisien selagi bergerak. Berkaitan dengan keseimbangan Suharno HP. (1993: 66) menyatakan, “Keseimbangan adalah kemampuan atlet untuk mempertahankan keseimbangan badan berbagai keadaan tetap seimbang”. Menurut M. Sajoto (1995: 9) bahwa, “Keseimbangan (balance) merupakan kemampuan seseorang mengendalikan organ-organ syaraf otot”.

Keseimbangan merupakan kemampuan seseorang mengendalikan organ- organ syaraf otot selama melakukan gerakan-gerakan cepat, baik dalam keadaan statis maupun dinamis. Keseimbangan juga dapat diartikan kemampuan mempertahankan sikap tubuh yang tepat pada saat melakukan gerakan. Keseimbangan yang dimiliki oleh seseorang tergantung pada kemampuan integrasi antara kerja indra penglihatan, kanalis, semi sirkularis pada telinga dan receptor otot.

4) Kelincahan

Kelincahan merupakan komponen yang sangat penting dalam penampilan seseorang. Kelincahan adalah kemampuan seseorang mengubah posisi di arena tertentu. Menurut Iskandar Z. Adisapoetra, dkk. (1999: 6) bahwa, "Kelincahan adalah kemampuan untuk mengubah arah atau posisi tubuh dengan cepat yang dilakukan bersama-sama dengan gerakan lainnya". Seseorang yang memiliki kemampuan merubah arah dari satu posisi tertentu ke posisi yang berbeda dengan kecepatan tinggi dan dengan koordinasi yang baik, berarti memiliki kelincahan yang cukup tinggi. Kelincahan tidak hanya diperlukan dalam olahraga tetapi juga situasi kerja dan kegiatan rekreasi.

5) Koordinasi

Koordinasi merupakan suatu kemampuan biomotorik yang sangat kompleks. Karakteristik koordinasi sangat unik. Koordinasi memainkan peranan

commit to user

fisik tunggal, akan tetapi tersusun dari dan saling berinteraksi dengan kualitas- kualitas fisik yang lain. Bompa dalam Harsono (1988: 219) menyatakan

“Koordinasi sangat erat hubungannya dengan kecepatan, kekuatan, daya tahan dan fleksibilitas. Menurut M. Sajoto (1995: 9) bahwa, “Kordinasi adalah kemampuan seseorang mengintegrasikan bermacam-macam gerakan yang berbeda ke dalam pola gerakan tunggal secara efektif”.

Koordinasi merupakan kemampuan seseorang mengintegrasikan bermacam- macam gerakan tunggal secara efektif. Koordinasi menyatakan hubungan yang harmonis dari berbagai faktor yang terjadi pada suatu gerakan. Kemampuan koordinasi merupakan unsur dasar yang baik dalam menyelesaikan tugas dalam kehidupan sehari-hari.

6) Waktu Reaksi