Kebijakan Akuntansi Situs Resmi Pemerintah Kabupaten Wonogiri BPK-CALK 2014 bab 4

Pemerintah Kabupaten Wonogiri Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 BAB IV Kebijakan Akuntansi 12 No. Kode SKPD 30. 1.20.13 Kecamatan Jatisrono 31. 32. 33. 1.20.14 1.20.15 1.20.16 Kecamatan Jatipurno Kecamatan Jatiroto Kecamatan Girimarto 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 1.20.17 1.20.18 1.20.19 1.20.20 1.20.21 1.20.22 1.20.23 1.20.24 1.20.25 1.20.26 1.20.27 1.20.28 1.20.29 1.20.30 1.20.31 1.20.32 1.20.33 1.20.34 1.21.01 1.22.01 1.24.01 2.01.01 2.01.02 2.02.01 Kecamatan Purwantoro Kecamatan Slogohimo Kecamatan Bulukerto Kecamatan Kismantoro Kecamatan Puhpelem Kecamatan Baturetno Kecamatan Giriwoyo Kecamatan Batuwarno Kecamatan Karangtengah Kecamatan Giritontro Kecamatan Paranggupito Kecamatan Tirtomoyo Kecamatan Wuryantoro Kecamatan Eromoko Kecamatan Manyaran Kecamatan Pracimantoro Badan Kepegawaian Daerah Kantor Penelitian, Pengembangan dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kantor Ketahanan Pangan Badan Pemberdayaan Masyarakat Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Laporan Keuangan Pemerintah Pemerintah Kabupaten Wonogiri merupakan konsolidasian atas laporan keuangan SKPD dan laporan keuangan SKPKD, dengan mengeliminasi pos-pos timbal balik reciprocal account.

4.2 Kebijakan Akuntansi

Kebijakan akuntansi Pemerintah Kabupaten Wonogiri tertuang dalam Peraturan Bupati Wonogiri Nomor 37 Tahun 2011 yang telah dirubah 2 kali terakhir dengan Peraturan Bupati Wonogiri Nomor 57 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua atas Lampiran Peraturan Bupati Wonogiri Nomor 37 Tahun 2011 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Wonogiri. Beberapa bagian penting dari kebijakan akuntansi yang ditetapkan diuraikan sebagai berikut. a. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan Daerah Penyusunan Laporan Keuangan menggunakan basis Kas Menuju Akrual cash toward Pemerintah Kabupaten Wonogiri Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 BAB IV Kebijakan Akuntansi 13 accrual basis, yakni menggunakan basis kas dan basis akrual secara bersamaan. Basis kas adalah basis akuntansi yang mengakui transaksi dan peristiwa berdasarkan pengaruhnya terhadap Kas Daerah dan diterapkan untuk pengakuan pos-pos pendapatan, belanja, dan pembiayaan. Artinya bahwa pendapatan diakui pada saat kas diterima di rekening Kas Daerah, dan belanja diakui pada saat kas dikeluarkan dari rekening Kas Daerah. Selisih jumlah pendapatan dan belanja ini disebut SurplusDefisit. Pembiayaan financing adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah, baik penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan diterima kembali, yang dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit dan atau memanfaatkan surplus. Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Basis akrual diterapkan pada pos-pos aset, kewajiban dan ekuitas. Artinya aset, kewajiban dan ekuitas dana diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. b. Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan. Basis pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan meliputi basis pengukuran aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, belanja, dan pembiayaan. 1. Pengukuran Aset. Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai danatau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi danatau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah. Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap, dan Aset Lainnya. a. Aset Lancar Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 dua belas bulan sejak tanggal pelaporan. Aset lancar ini terdiri dari kas, piutang, dan persediaan. Aset lancar diakui sebagai berikut: 1 Kas dicatat sebesar nilai nominal; 2 Investasi jangka pendek dicatat sebesar nilai perolehan; 3 Piutang dicatat sebesar nilai nominal; 4 Persediaan dicatat sebesar: a Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian; b Nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasirampasan. Pemerintah Kabupaten Wonogiri Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 BAB IV Kebijakan Akuntansi 14 b. Investasi Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomi seperti bunga, dividen dan royalti, atau manfaat sosial sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Investasi pemerintah daerah diklasifikasikan ke dalam investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang. Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki dalam kurun waktu setahun atau kurang. Investasi jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki selama lebih dari setahun. Investasi jangka panjang dibagi menurut sifat penanaman investasinya, yaitu non permanen dan permanen. Investasi permanen dicatat sebesar: 1 Kepemilikan kurang dari 20 menggunakan metode biaya; 2 Kepemilikan 20 atau lebih menggunakan metode ekuitas; 3 Kepemilikan kurang dari 20 tetapi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dan atau pengelolaan perusahaan menggunakan metode ekuitas; Investasi non permanen dicatat sebesar Nilai yang Dapar direalisasikan Net realizable Value , yaitu: 1 Investasi non permanen pinjaman dana bergulir dicatat sebesar nilai bersih pada tanggal laporan yang termasuk kategori “Lancar” yaitu atau tidak ada tunggakan pokok dan bunga pada tanggal laporan; 2 Investasi non permanen gaduhan ternak sapi dicatat sebesar nilai bersih ternak sapi gaduhan pada tanggal laporan. c. Aset Tetap Aset tetap mencakup seluruh aset yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Aset tetap dicatat sebesar biaya perolehan, namun apabila penilaian aset tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan. Biaya perolehan aset tetap meliputi semua biaya yang dpat diatribusikan langsung sampai dengan aset yang bersangkutan dapat dimanfaatkan. Pemerintah Kabupaten Wonogiri telah menerapkan nilai satuan minimum kapitalisasi aset tetap minimum capitalization threshold , yakni batasan jumlah belanja tertentu yang digunakan dalam penentuan apakah suatu pengeluaran harus dikapitalisasi atau tidak. Besaran nilai minimum kapitalisasi aset tetap tersebut adalah sebagai berikut: Pemerintah Kabupaten Wonogiri Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 BAB IV Kebijakan Akuntansi 15 Kelompok jenis aset tetap Nilai minimum kapitalisasi 1. Tanah Berapapun nilainya 2. Peralatan dan Mesin: a. Alat Berat b. Alat Angkutan: - Alat Angkutan Bermotor - Alat Angkutan Tidak Bermotor c. Alat Bengkel d. Alat Pertanian dan Peternakan e. Alat-alat Kantor dan RT: - Peralatan Kantor - Mebelair - Peralatan RT lainnya f. Alat Studio Komunikasi g. Alat Ukur h. Alat- alat Kedokteran i. Alat Laboratorium j. Alat Keamanan Berapapun nilainya Berapapun nilainya Rp300.000,00 Rp100.000,00 Rp100.000,00 Rp200.000,00 Rp50.000,00 Rp100.000,00 Rp200.000,00 Rp200.000,00 Rp250.000,00 Rp200.000,00 Rp200.000,00 3. Gedung dan Bangunan: a. Gedung dan Bangunan b. Monumen - Bangunan Bersejarah - Tugu Peringatan - Rambu- rambu Rp5.000.000,00 Berapapun Nilainya Berapapun Nilainya Rp200.000,00 4. Jalan, Irigasi dan Jaringan: a. Jalan dan Jembatan b. Bangunan Air Irigasi c. Instalasi d. Jaringan Berapapun nilainya Berapapun Nilainya Rp500.000,00 Berapapun Nilainya 5. Aset Tetap Lainnya: a. Buku dan Perpustakaan b. Barang Bercorak Kesenian Kebudayaan: - Barang seni budaya - Alat Olah Raga c. Hewan Ternak dan Tumbuhan Rp50.000,00 Berapapun nilainya Rp250.000,00 Rp350.000,00 6 Konstruksi Dalam Pengerjaan Rp5.000.000,00 d. Aset Lainnya Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, investasi jangka panjang, dan aset tetap. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Tagihan Penjualan Angsuran, Tagihan Tuntutan Ganti Rugi TGR, Aset Tak Berwujud, dan aset tetap yang telah diusulkan untuk penghapusan, aset tetap yang telah direncanakan akan dihibahkan kepada pihak ketiga atau masyarakat. Pemerintah Kabupaten Wonogiri Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 BAB IV Kebijakan Akuntansi 16 2. Pengukuran Kewajiban Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Kewajiban dalam mata uang asing dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Penjabaran mata uang asing menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca. 3. Pengukuran Pendapatan a. Pendapatan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum Daerah. b. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan asas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto. c. Pengembalian yang sifatnya normal dan berulang atas penerimaan pendapatan pada periode penerimaan maupun pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang pendapatan. d. Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang atas penerimaan pendapatan yang terjadi pada periode penerimaan pendapatan dibukukan sebagai pengurang pendapatan pada periode yang sama. e. Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang atas penerimaan pendapatan yang terjadi pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang ekuitas dana lancar pada periode ditemukannya koreksi dan pengembalian tersebut. 4. Pengukuran Belanja a. Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah. b. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran pengakuannya terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan. c. Belanja diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi jenis belanja, organisasi, dan fungsi sebagai berikut: 1 Belanja Operasi Belanja operasi adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan sehari-hari pemerintah daerah yang memberi manfaat jangka pendek. Belanja operasi antara lain meliputi belanja pegawai belanja langsung maupun belanja tidak langsung, belanja barang, subsidi, hibah, bantuan keuangan, dan bantuan sosial. 2 Belanja Modal Belanja modal adalah pengeluaran anggaran untuk memperoleh aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Belanja modal antara lain belanja untuk pengadaan tanah, peralatan dan mesin, bangunan dan gedung, jalan, irigasi dan jaringan, dan aset tetap lainnya. 3 Belanja Tidak Terduga Belanja tak terduga adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa dan tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam, bencana sosial, dan pengeluaran tidak terduga lainnya yang sangat diperlukan dalam rangka penyelenggaraan kewenangan pemerintah pusatdaerah termasuk Pemerintah Kabupaten Wonogiri Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 BAB IV Kebijakan Akuntansi 17 pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya, yang didukung dengan bukti-bukti yang sah.

4.3 Penerapan Kebijakan Akuntansi yang Berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam