TEORI BELAJAR HUMANISME.

4. Pandangan Bloom dan Krathwohl terhadap belajar.

Dalam teori Bloom dan Krathwohl lebih menekankan perhatiannya kepada apa yang mesti dikuasai individu (sebagai tujuan belajar), setelah melalui peristiwa-peristiwa belajar yang telah dilalui. Tujuan belajar yang dikemukakannya dirangkum menjadi 3 kawasan yang dikenal dengan sebutan taksonomi Bloom. Teori yang dikemukakan Bloom ini telah menjadi inspirasi tersendiri bagi pakar atau program yang dijalankan dalam dunia pendidikan dan serta digunakan oleh Indonesia sendiri. Secara ringkas kita akan membahas Taksonomi Bloom ini sebagai berikut:

a. Domain koognitif, terdiri atas 6 tingkatan yaitu:

1. Pengetahuan (mengingat, menghafal).

2. Pemahaman (menginterpretasikan).

3. Aplikasi (menggunakan konsep memecahkan masalah).

4. Analisis (menjabarkan suatu konsep).

5. Sintesis (menggabungkan bagian-bagian konsep menjadi suatu konsep utuh).

6. Evaluasi (membandingkan nilai-nilai, ide, metode, dsb).

b. Domain psikomotor, terdiri dari 5 tingkatan yaitu:

1. Peniruan (menirukan gerak).

2. Penggunaan (mengunakan konsep untuk melakukan gerak).

3. Ketepatan (melakukan gerak dengan benar).

4. Perangkaian (melakukan beberapa gerakan sekaligus dengan benar).

5. Naturalisasi ( melakukan gerak secara wajar).

c. Domain afektif, terdiri atas 5 tingkatan yaitu:

1. Pengalaman (ingin menerima, sadar akan adanya sesuatu).

2. Merespon (aktif dalam berpartisipasi).

3. Penghargaan (menerima nilai-nilai, mematuhi nilai tertentu).

4. Pengorganisasian (menghubungkan nilai-nilai yang dipercayainya).

5. Pengalaman (menjadikan nilai-nilai sebagai bagian dari pola hidup).

5. Pandangan Carl Rogers terhadap belajar.

Carl R. rogers kurang menaruh perhatian kepada mekanisme proses belajar. Menurutnya belajar merupakan sebagai fungsi kesuluruhan kepribadian karena belajar sebenarnya tidak dapat berlangsung selama tidak ada keterlibatan intelektual dan emosional peserta didik, oleh karena itu motivasi belajar harus bersumber pada diri peserta didik. Roger membedakan 2 ciri belajar yaitu:

1. Belajar yang bermakna. Yang dimaksud roger sebagai belajar makna adalah adanya keterlibatan dari segi proses pembelajaran sendiri melibatkan aspek pikiran dan aspek dari kondisi perasaan (jiwa).

2. Belajar yang tidak bermakna. Belajar yang tidak bermakna adalah proses pembelajaran yang berdasarkan aspek pikiran tapi tidak melibatkan aspek dari kondisi perasaan (jiwa).

Menurut Roger, perana seorang guru merupakan sebagai fasilitator yang berperan aktif dalam kegiatan belajar peserta didik seperti membantu menciptakan suasana yang kondusif untuk melajar, membantu peserta didik untuk memperjelas tujuan belajarnya serta memberikan kebebasan untuk belajar, membantu peserta didik dengan memotivasi atau mencapai tujuan dari peserta didik inginkan, menyediakan sumber belajar kepada peserta didik, dan menerima pertanyaan atau pendapat dari peserta didik. Kesimpulan dari teori humanistic adalah memanusiakan manusia dengan kata lain peserta didik telah memahami aktualisasi diri secara optimal. Beberapa prinsip teori belajar humanistik:

1. Manusia mempunyai dorongan alami untuk belajar.

2. Belajar menjadi signifikan bila peserta didik merasa relevansi dengan maksud tertentu.

3. Belajar yang menyangkut perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya.

4. Belajar yang bermakna apabila peserta didik dapat memahaminya.

5. Belajar yang melibatkan peserta didik dengan pendekatan interaksi seutuhnya memberikan hasil yang baik.