PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK RATIONAL EMOTIVE THERAPY TERHADAP INTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS X MA AL-WASHLIYAH 12 PERBAUNGAN TAHUN AJARAN 2015 / 2016.

(1)

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK RATIONAL EMOTIVE THERAPY TERHADAP INTERAKSI SOSIAL SISWA

KELAS X MA AL-WASHLIYAH 12 PERBAUNGAN TAHUN AJARAN 2015 / 2016

SKRIPSI

Oleh:

NURHASANAH HARAHAP NIM. 1123151031

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK RATIONAL EMOTIVE THERAPY TERHADAP INTERAKSI SOSIAL SISWA

KELAS X MA AL-WASHLIYAH 12 PERBAUNGAN TAHUN AJARAN 2015 / 2016

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada

Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Oleh:

NURHASANAH HARAHAP NIM. 1123151031

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

DATA PRIBADI

Nama : Nurhasanah harahap

Tempat/Tanggal Lahir : Perbaungan/ 26 Agustus 1993 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum Menikah Nama Ayah : Aziz Yahya Harahap Pekerjaan : Karyawan

Nama Ibu : Rita Wahyuni Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat Orang Tua : Pondok Rendah, Afd. 2

Kec. Perbaungan, Kab. Serdang Bedagai

RIWAYAT PENDIDIKAN

Seklah Dasar : SD Negeri 105372 Perbaungan Tahun 1999 s/d 2005 Sekolah Menengah Pertama : SMP Negeri 1 Perbaugan Tahun 2005 s/d 2008 Sekolah Menegah Atas : MA Al-Washliyah 12 Perbaungan Tahun 2008 s/d

2011

PENGALAMAN KULIAH

1. Pernah menjadi Pengurus HMJ PPB-BK, FIP Unimed

2. Pernah mengikuti KAMMI Garuda Universias Negeri Medan dan

menjabat sebagai sekretaris Humas KAMMI Garuda Unimed

3. Pernah mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI)

Ar-Rahman Universitas Negeri Medan

4. Pernah mengikuti HMI FIP Universitas Negeri Medan

5. Mengikuti PPL-T di SMP Negeri 1 Sei Rampah pada bulan Agustus

s/d November 2015

6. Melakukan Penelitian di MA Al-Wasliyah 12 Perbaunan Tahun 2016

Hormat Saya,

Nurhasanah Harahap NIM. 1123151031


(8)

i ABSTRAK

NURHASANAH HARAHAP. NIM. 1123151031. Pengaruh Pemberian Layanan Konseling Kelompok Rational Emotie Therapy terhadap Interaksi Sosial Siswa Kelas X MA Al-Washliyah 12 Perbaungan Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi, Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Program Studi Bimbingan Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan. 2016.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah Ada Pengaruh Pemberian Layanan Konseling Kelompok Rational Emotive Therapy (RET) terhadap Interaksi Sosial Siswa MA Al-Washliyah 12 Perbaungan Tahun Ajaran 2015/2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konseling kelompok rational emotive therapy terhadap interaksi sosial siswa kelas X di MA Al-Washliyah 12 Perbaungan Tahun Ajaran 2015/2016.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Aliyah B yang terdiri dari 8 orang siswa. Instrument yang digunakan adalah angket untuk mengetahui tentang interaksi sosial siswa yang sebelumnya diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Instrument diberikan sebelum dan sesudah pelaksanaan konseling kelompok behavioral. Teknik analisis data menggunakan uji wilcoxon.

Perubahan interaksi sosial yang terjadi pada siswa sebelum diberikan layanan konseling kelompok behavioral dengan rata-rata skor pre-test sebesar 43,75 dan skor rata-rata post-test adalah sebesar 75,875. Dari hasil tersebut diketahui terjadi peningkatan interaksi sosial siswa sebesar 32,125. Artinya peningkatan interaksi sosial siswa antara sebelum dan sesudah diberikan layanan konseling kelompok rational emotive therapy adalah sebesar73%.

Hasil peneltian menunjukkan bahwa pelaksanaan konseling kelompok RET berpengaruh terhadap interaksi sosial siswa kelas X-B MA Al-Washliyah 12 perbaungan Tahun Ajaran 2015/2016. Hal ini tergambar dengan hasil Uji Wilcoxon yang dilakukan dengan hasil diperoleh Jhitung = 0, Dengan α = 0,05 dan n=8, maka berdasarkan daftar, Jtabel = 4. Dari data tersebut terlihat bahwa Jhitung lebih kecil daripada Jtabel, maka Hipotesis Ho ditolak hal ini diperkuat dengan persamaan rumus Z. Karena nilai z hitung adalah -2,521 dan itu lebih kecil dari nilai z tabel yaitu -1,96. Maka hipotesis ditolak artinya ada perbedaan antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan sehingga interaksi sosial siswa mulai berubah sesudah mengikuti konseling kelompok RET pada kelas X-B MA Al-Wasliyah 12 Perbaungan Tahun Ajaran 2015/2016, dapat diterima.


(9)

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Rabb

Alam semesta yang menciptakan manusia dengan penciptaan yang paling sempurna. Dia-lah yang melengkapi manusia dengan akal sehingga manusia berpikir dan mempunyai hasrat untuk senantiasa mencari kebenaran, senantiasa belajar sepanjang hayatnya, senantiasa berpikir sepanjang rentang kehidupannya agar menjadi pribadi yang bermakna serta mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya.

Atas berkat rahmat dan ridho-Nya penyusun dapat menyelesaikan skripsi untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Shalawat dan salam tercurah kepada sosok luar biasa yang memberi tauladan dalam kehidupan ini yakni Baginda Rasulullah SAW, keluarga dan para sahabat serta seluruh generasi setelahnya.

Penyusun mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah

membantu sehingga skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemberian Layanan

Konseling Kelompok Rational Emotive Therapy Terhadap Interaksi Sosial Siswa X MA Al-Washliyah 12 Perbaungan Tahun Ajaran 2015 / 2016”.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:

1. Bapak Prof. Dr.Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan beserta Bapak Prof. Dr Yusnadi, MS selaku Wakil Dekan bidang Akademik, Bapak Dr. Aman Simaremare, MS selaku Wakil Dekan bidang Umum


(10)

iii

dan Keuangan dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan yang banyak memberikan masukan serta motivasi agar skripsi ini terselesaikan dengan baik.

3. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd, Kons selaku Ketua Jurusan Bimbingan dan Konseling dan Ibu Dra. Nur Arjani, M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan

4. Ibu Dra. Pastiria Sembiring, M.Pd., Kons., selaku Dosen Pembimbing skripsi sekaligus pembimbing akademik telah banyak memberikan masukan, saran dan motivasi kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Ibu Dr. Nur’aini, MS., Ibu Dra. Rahmulyani, M.Pd,Kons., dan Bapak

Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd., selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 6. Seluruh Dosen Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Medan yang telah memberikan pengetahuan dan jasanya kepada penulis selama empat tahun mengikuti perkuliahan.

7. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan atas kerjasama dan bantuan kepada peneliti terutama dalam usaha surat-menyurat.

8. Pegawai Perpustakaan FIP Universitas Negeri Medan dan Pegawai Perpustakan Digital Library Universitas Negeri Medan.


(11)

iv

9.

Bapak Jumain, S.Pd.I selaku Kepala Sekolah MA Al-Washliyah 12 Perbaungan beserta wakilnya serta seluruh guru dan civitas akademika di MA Al-Washliyah 12 Perbaungan khususnya guru BK Bapak Suhelmi, S.Pd yang telah membantu penulis melakukan penelitian di MA Al-Washliyah 12 Perbaungan.

10.Teristimewa kepada kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Aziz Yahya Harahap dan Ibunda Rita Wahyuni. Melalui mereka lah saya temukan dan rasakan nikmatnya Cinta-Mu yang tidak henti-hentinya memberikan doa dan dukungan baik itu moril maupun materil. Ayah dan Ibu adalah inspirasi dan penopang semangat saya dalam menyelesaikan studi ini serta motivasi-motivasi yang beliau berikan kepada saya membuat saya siap dan kuat dalam mengarungi samudra kehidupan ini. Tak lupa buat Kakanda tersayang, Siti Romida Harahap,S.E dan adinda tercinta, Muhammad Ridwan Harahap. Terima kasih atas doa, semangat dan dukungannya dalam menyelesaikan skripsi.

11.Terima kasih sebesar-besarnya kepada murabbiyah tercinta dan sahabat yang kucintai karena ALLAH, Agus Tryaningsih Siregar,S.Pd, Citra Rezki Kusuma, S.Pd, Marlina, Rahmah Hayati,S.Pd dan Syahrina Hayati, yang telah banyak mendukung penulis, memberi motivasi dan selalu mendoakan yang terbaik untuk penulis serta menyemangati sampai terselesaikannya skripsi ini.

12.Terimakasih juga penulis sampaikan kepada teman-teman seperjuangan BK Reguler 2012 yang memberi semangat dan sudah penulis anggap sebagai keluarga terbaik selama studi 4 tahun di UNIMED. Terimakasih


(12)

v

juga kepada sahabat-sahabat terbaikku: Agus tryaningsih Siregar,S.Pd, Nurjannah Khairani,S.Pd, dan Ristra Sandra Ritonga,S.Pd yang selalu memberikan motivasi, memberi saran, dan menghibur penulis untuk menghilangkan kejenuhan dalam penyusunan skripsi.

13. Terima kasih seluruh personil At-Thahirah, Essa Novalia, Ida Nurlina,S.Pd.I, Widya Wulandari,S.Pd, Wiwik Astuti dan Yuliana, yang telah mendoakan, memberikan motivasi dan semangat serta selalu menemani penulis untuk menyelesaikan skripsi.

14. Terimakasih kepada teman-teman seperjuangan akhwat tangguh 2012, tim dahsyat 12, Gentar 12, dan keluarga besar KAMMI Se-Unimed yang telah memotivasi penulis dalam penyelesaian skripsi.

15. Terimakasih juga kepada seluruh personil D’Ipper’zZ, kepada

Khairunnisa dan Sari Selawati yang selalu memberikan semangat penulis dalam penyelesaian skripsi.

Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, saya ucapkan terima kasih.

Medan, 25 Agustus 2016 Penulis

Nurhasanah Harahap NIM. 1123151031


(13)

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Rumusan Masalah ... 4

1.5 Tujuan Penelitian ... 4

1.6 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori ... 6

2.1.1 Interaksi Sosial ... 6

a. Pengertian Interaksi Sosial ... 6

b. Ciri-ciri Interaksi Sosial ... 7

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial ... 8

d. Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial ... 10

e. Proses Terjadinya Interaksi Sosial ... 14

f. Kriteria Keampuan Interaksi Sosial yang Baik ... 17

g. Jenis-jenis Interaksi Sosial ... 18

2.1.2 Layanan Bimbingan Kelompok ... 19

a. Pengertian Layanan Bimbingan Kelompok ... 19

b. Tujuan Bimbingan Kelompok ... 20

c. Materi Bimbingan Kelompok ... 21


(14)

vii

2.1.3 Layanan Konseling Kelompok ... 26

a. Pengertian Konseling Kelompok ... 26

b. Tujuan Konseling Kelompok ... 27

c. Asas-asas dalam Konseling Kelompok ... 30

d. Tahapan-tahapan dalam Konseling kelompok ... 34

2.1.4 Pendekatan Rational Emotive Therapy ... 36

a. Pengertian Rational Emotive Therapy ... 36

b. Konsep-konsep Dasar Rational Emotive Therapy ... 37

c. Ciri-ciri Rational Emotive Therapy ... 38

d. Tujuan Rational Emotive Therapy ... 39

e. Peran dan Fungsi Konselor ... 40

f. Tenik-teknik Rational Emoive Therapy ... 41

g. Teknik Assertive Training ... 42

h. Tujuan Teknik Assertive Training ... 43

i. Langkah-langkah Teknik Assertive Training ... 44

j. Kelebihan dan Kekurangan Teknik Assertive Training .. 46

2.2 Kerangka Konseptual ... 47

2.3 Hipotesis Penelitian ... 48

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 49

3.2 Desain Penelitian ... 49

3.3 Subjek Penelitian ... 50

3.4 Operasional Variabel Penelitian ... 51

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 52

a. Uji Validitas ... 55

b. Uji Reliabilitas ... 56

3.6 Kontrol Varian ... 56

3.7 Teknik Analisis Data ... 59


(15)

viii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 62

4.2 Pengujian Persyaratan Intrsumen ... 64

4.2.1 Uji Validitas... 65

4.2.2 Uji Reliabilitas ... 67

4.3 Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 67

4.4 Uji Hipotesis ... 72

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ... 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 76

5.2 Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 78


(16)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Penskoran Alternatif Jawaban Angket ... 53

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Tentang Sikap Apatis ... .... 53

Tabel 4.1 Rincian Pelaksanaan Penelitian ... 62

Tabel 4.2 Kisi-Kisi Angket Setelah Validasi ... 65

Tabel 4.3 Hasil Pre-Test ... 66

Tabel 4.4 Hasil Post-Test ... 68


(17)

X

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket Interaksi Sosial Sebelum diValiditas ... 79

Lampiran 2 Hasil Uji Validitas Data Dengan Ms.Excel ... 84

Lampiran 3 Perhitungan Uji Validitas ... 85

Lampiran 4 Angket Interaksi Sosial Setelah diValiditas ... 89

Lampiran 5 Perhitungan Reliabilitas ... 92

Lampiran 6 Hasil Data Pre-Test ... 96

Lampiran 7 Hasil Data Post-Test ... 97

Lampiran 8 Data Skor Pre-Test dan Post-Test ... 98

Lampiran 9 Perhitungan Kategori Masalah interaksi sosial sebelum diberi konseling kelompok RET ... 99

Lampiran 10 Perhitungan Harga Rata-rata, Standar Deviasi Pre-Test ... 101

Lampiran 11 Perhitungan Kategori Masalah interaksi sosial setelah diberi konseling kelompok RET ... 103

Lampiran 12 Perhitungan Harga Rata-rata, Standar Deviasi Post-Test ... 105

Lampiran 13 Uji Hipotesis ... 107

Lampiran 14 Rencana Pemberian Layanan ... 111


(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Masa remaja merupakan masa penyesuaian diri seseorang dengan kelompok. Di lingkup sekolah sendiri, yang tergolong dalam kegiatan kelompok siswa misalnya OSIS, PMR, pramuka, kelompok bermain, dan lain sebagainya. Pada masa ini interaksi sosial dengan kelompok lebih penting bagi remaja. Mereka cenderung menghabiskan waktu dengan kelompoknya daripada di rumah dan menuruti perkataan orang tuanya. Apabila interaksi sosial dengan kelompok itu sifatnya positif, hal itu akan sangat berguna bagi perkembangan remaja tersebut. Akan tetapi apabila interaksi sosial dengan kelompok itu cenderung negatif atau menyimpang, hal itu dikhawatirkan akan membentuk perilaku sosial yang menyimpang pada diri remaja.

Interaksi sosial merupakan hubungan individu satu dengan individu lainnya di mana individu satu dengan yang lainnya dapat mempengaruhi individu lain dan terdapat hubungan yang timbal balik (Walgito, 2000 : 65). Sementara menurut Soekanto dalam (Dayakisni, 2003 : 127), mendefinisikan interaksi sosial sebagai hubungan antar orang perorangan dengan kelompok manusia.

Karakter pada diri siswa berbeda antara satu dengan yang lainnya. Ada beberapa siswa yang tidak mengalami kesulitan dalam berinteraksi sosial dengan lingkungannya, namun banyak juga siswa yang mengalami kesulitan dalam berinteraksi sosial dengan lingkungannya. Bagi siswa yang mampu berinteraksi


(19)

2

sosial dengan baik, mereka cenderung mempunyai teman lebih banyak daripada siswa yang mengalami kesulitan dalam berinteraksi sosial dengan lingkungannya.

Apabila hal itu dibiarkan siswa tidak akan mampu melaksanakan tugas perkembangannya dengan baik. Menurut hasil wawancara dengan salah satu guru di MA Alwashliyah 12 Perbaungan, ia menjelaskan bahwa siswa-siswanya mempunyai kemampuan interaksi sosial yang kurang. Hal ini terbukti dengan adanya fenomena seperti interaksi sosial antara siswa dengan guru maupun siswa dengan siswa terlihat kurang baik. Siswa tidak mendengarkan dan menghargai guru yang sedang mengajar di depan kelas, mereka lebih suka berbicara sendiri dengan temannya, membuat gaduh suasana kelas, bahasa lisan mereka tidak sopan dan sering membuat guru marah, mereka sangat pendiam dan jarang mengungkapkan pendapat ataupun bertanya kepada guru, hanya beberapa siswa saja yang terlihat aktif mendengarkan dan bertanya saat guru menjelaskan materi pelajaran. Oleh karena itu nanti diharapkan melalui konseling kelompok rational emotive therapy daat memberikan pengaruh terhadap interaksi sosial siswa.

Salah satu layanan yang terdapat dalam dunia bimbingan dan konseling, adalah layanan konseling kelompok yang dapat digunakan untuk memberikan pengaruh terhadap interaksi sosial siswa. Layanan konseling kelompok adalah salah satu layanan dalam bimbingan dan konseling yang diberikan kepada sejumlah orang (4 sampai 8) dalam bentuk kelompok yang dipimpin oleh seorang konselor, membahas masalah khusus yang aktual menjadi kepedulian para anggota kelompok dengan memanfaatkan dinamika kelompok. Melalui konseling kelompok siswa diberikan kesempatan untuk mengeluarkan pendapat sesuai dengan masalah yang dilaksanakan dalam konseling kelompok tersebut.


(20)

3

Agar dapat membantu memberikan pengaruh terhadap interaksi sosial siswa, bimbingan dan konseling mempunyai peranan yang sangat besar yakni dengan menerapkan salah satu jenis pendekatan yang dapat digunakan untuk melatih siswa mengembangkan kemampuan berinteraksi sosialnya. Salah satu pendekatan tersebut adalah pendekatan rational emotive therapy.

Terdapat beberapa macam pendekatan dalam layanan konseling kelompok, salah satu diantaranyan adalah pendekatan rational emotive therapy. Menurut M. Edi Kurnanto (2014, hal. 67), Rational Emotive Therapy (RET) dapat dideskripsikan sebagai corak konseling yang menekankan kebersamaan dan reaksi antara berfikir dan akal sehat (rational emotive), berperasaan (emoting), dan berperilaku (acting). RET merupakan aliran psikoterapi yang belandaskan bahwa manusia terlahir dengan potensi.

Berdasarkan penjelasan di atas, tampaklah bahwa interaksi sosial merupakan hal yang sangat penting untuk perkembangan siswa. Untuk itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pemberian Layanan Konseling Kelompok Rational Emotive Therapy terhadap Interaksi Sosial Siswa Kelas X MA Al-Washliyah 12 Perbaungan Tahun Ajaran 2015/2016.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka identifikasikan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Adanya beberapa siswa yang mengalami permasalahan dalam interaksi sosial


(21)

4

c. Layanan yang diberikan guru BK selama ini tidak menyelesaikan masalah interaksi sosial siswa.

1.3 Batasan Masalah

Agar masalah yang diteliti lebih jelas dan terarah, maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini. Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada “Pengaruh Pemberian Layanan konseling kelompok Rational Emotive Therapy terhadap interaksi sosial siswa kelas X MA Alwashilyah 12 Perbaungan Tahun Ajaran 2015/2016.”

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan dari batasan masalah di atas, adapun perumusan masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut “Apakah Ada Pengaruh Pemberian Layanan Konseling Kelompok Rational Emotive Therapy terhadap Interaksi Sosial Siswa MA Al-Washliyah 12 Perbaungan Tahun Ajaran 2015/2016?”

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan “untuk mengetahui pengaruh konseling kelompok rational emotive therapy terhadap interaksi sosial siswa kelas X di MA Al-Washliyah 12 Perbaungan tahun ajaran 2015/2016?.”

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan pengaruh positif bagi pengembangan ilmu pengetahuan secara teoritis dan secara praktis.


(22)

5

a. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan yang berarti dalam bidang pengetahuan, khususnya dalam bidang bimbingan dan konseling mengenai layanan konseling kelompok Rational Emotive Therapy dan Interaksi Sosial Siswa.

b. Manfaat praktis

Adapun manfaat praktis dari penelitian ini adalah:

1) Bagi Kepala Sekolah, sebagai informasi dasar untuk menindaklanjuti cara kerja guru BK di sekolah yang dipimpinnya. 2) Bagi guru BK, sebagai masukan bahwa layanan konseling kelompok rational emotive therapy dapat dijadikan layanan untuk menanggulangi masalah interaksi sosial siswa.

3) Bagi Siswa, siswa dapat melibatkan diri dalam menanggulangi masalah interaksi sosial.

4) Bagi Peneliti, mendapatkan pengalaman dalam mengatasi interaksi sosial siswa di sekolah. Keterampilan ini dapat berguna pada saat menjadi guru BK atau Konselor sekolah nantinya.


(23)

76 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan:

a. Berdasarkan hasil pre-test (sebelum diberikan konseling kelompok rational emotive therapy), interaksi sosial siswa kelas X-B berada dalam kategori rendah dengan rata-rata: 43,75, berdasarkan hasil post-test, interaksi sosial siswa kelas X-B menunjukkan adanya perubahan (kenaikan) dengan rata-rata: 75,875. Maka, selisih nilai pre-test dan post-test adalah 32,125 atau sama dengan 73%.

b. Ada pengaruh pemberian layanan konseling kelompok rational emotive therapy bimbingan terhadap interaksi sosial siswa kelas X-B di MA-Al-Washliyah 12 Perbaungan T.A 2015/2016.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat dikemukakan peneliti adalah:

a. Bagi pihak sekolah terutama konselor di sekolah hendaknya memperhatikan lagi interaksi sosial siswa disekolah bersangkutan serta memberikan penanganan sedini mungkin kepada siswa yang bermasalah dalam interaksi sosialnya.

b. Konselor diharapkan menindaklanjuti kegiatan layanan konseling kelompok rational emotive therapy untuk persoalan lainnya.


(24)

77

c. Bagi siswa-siswi yang memiliki interaksi sosial yang masih tergolong rendah diharapkan untuk mengikuti kegiatan konseling kelompok rational emotive therapy yang diadakan oleh konselor disekolah untuk meningkatkan interaksi sosial mereka.


(25)

78

Daftar Pustaka

Arikunto, S. 2006. Dasar –dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Pt Rineka cipta

Corey, Gerald. 2005. Teori dan Praktek Konseling & Psikoterapi.Bandung : PT Redaksi Refika Aditama

Dayakisni, T. & Hudaniah. 2009. Psokologi Sosial. Malang : UMM Press Gerungan W.A. 2004. Psikologi Sosial. Bandung: Refika Aditama

Hurlock, Elizabeth. 2000. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga Kurnanto, M Edi. 2014. Konseling Kelompok. Bandung: ALFABETA cv Newcomb dkk. 1978. Psikologi Sosial. Bandung: CV. Diponegoro

Prayitno dan Amti E. 2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Santosa, S. 2004. Dinamika Kelompok. Jakarta : Bumi Aksara

Sarwono, Sarlito. 2004. Teori-Teori Psikologi Sosial. Balai Pustaka : Jakarta Sugiyo. 2005. Komunikasi Antar Pribadi. Semarang: UNNES PRESS

Sukardi dan Kusmawati, Nila. 2008. Proses Bimbingan dan Konseling di

Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta

Soekanto, Soerjono. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta

Tohirin. 2009. Bimbingan dan Konseling di Madrasah. Jakarta: Rajawali

Wibowo, Mungin Eddy. 2005. Konseling Kelompok Perkembangan. Semarang: Unnes Press

Winkel W.S. & Sri Hastuti. 2007. Bimbingan dan Konseling di Institusi

Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi

https://mentarifebriani.wordpress.com/2014/07/07/jawaban-uas-mata-kuliah-tik-dalam-bk/ diakses 24 Februari 2016

http://misscounseling.blogspot.co.id/2011/03/tehnik-konseling-asertif-training.html 24 Februari 2016


(1)

Agar dapat membantu memberikan pengaruh terhadap interaksi sosial siswa, bimbingan dan konseling mempunyai peranan yang sangat besar yakni dengan menerapkan salah satu jenis pendekatan yang dapat digunakan untuk melatih siswa mengembangkan kemampuan berinteraksi sosialnya. Salah satu pendekatan tersebut adalah pendekatan rational emotive therapy.

Terdapat beberapa macam pendekatan dalam layanan konseling kelompok, salah satu diantaranyan adalah pendekatan rational emotive therapy. Menurut M. Edi Kurnanto (2014, hal. 67), Rational Emotive Therapy (RET) dapat dideskripsikan sebagai corak konseling yang menekankan kebersamaan dan reaksi antara berfikir dan akal sehat (rational emotive), berperasaan (emoting), dan berperilaku (acting). RET merupakan aliran psikoterapi yang belandaskan bahwa manusia terlahir dengan potensi.

Berdasarkan penjelasan di atas, tampaklah bahwa interaksi sosial merupakan hal yang sangat penting untuk perkembangan siswa. Untuk itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pemberian Layanan Konseling Kelompok Rational Emotive Therapy terhadap Interaksi Sosial Siswa Kelas X MA Al-Washliyah 12 Perbaungan Tahun Ajaran 2015/2016.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka identifikasikan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Adanya beberapa siswa yang mengalami permasalahan dalam interaksi sosial


(2)

c. Layanan yang diberikan guru BK selama ini tidak menyelesaikan masalah interaksi sosial siswa.

1.3 Batasan Masalah

Agar masalah yang diteliti lebih jelas dan terarah, maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini. Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada “Pengaruh Pemberian Layanan konseling kelompok Rational Emotive Therapy terhadap interaksi sosial siswa kelas X MA Alwashilyah 12 Perbaungan Tahun Ajaran 2015/2016.”

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan dari batasan masalah di atas, adapun perumusan masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut “Apakah Ada Pengaruh Pemberian Layanan Konseling Kelompok Rational Emotive Therapy terhadap Interaksi Sosial Siswa MA Al-Washliyah 12 Perbaungan Tahun Ajaran 2015/2016?”

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan “untuk mengetahui pengaruh konseling kelompok rational emotive therapy terhadap interaksi sosial siswa kelas X di MA Al-Washliyah 12 Perbaungan tahun ajaran 2015/2016?.”

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan pengaruh positif bagi pengembangan ilmu pengetahuan secara teoritis dan secara praktis.


(3)

a. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan yang berarti dalam bidang pengetahuan, khususnya dalam bidang bimbingan dan konseling mengenai layanan konseling kelompok Rational Emotive Therapy dan Interaksi Sosial Siswa.

b. Manfaat praktis

Adapun manfaat praktis dari penelitian ini adalah:

1) Bagi Kepala Sekolah, sebagai informasi dasar untuk menindaklanjuti cara kerja guru BK di sekolah yang dipimpinnya. 2) Bagi guru BK, sebagai masukan bahwa layanan konseling kelompok rational emotive therapy dapat dijadikan layanan untuk menanggulangi masalah interaksi sosial siswa.

3) Bagi Siswa, siswa dapat melibatkan diri dalam menanggulangi masalah interaksi sosial.

4) Bagi Peneliti, mendapatkan pengalaman dalam mengatasi interaksi sosial siswa di sekolah. Keterampilan ini dapat berguna pada saat menjadi guru BK atau Konselor sekolah nantinya.


(4)

76 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan:

a. Berdasarkan hasil pre-test (sebelum diberikan konseling kelompok rational emotive therapy), interaksi sosial siswa kelas X-B berada dalam kategori rendah dengan rata-rata: 43,75, berdasarkan hasil post-test, interaksi sosial siswa kelas X-B menunjukkan adanya perubahan (kenaikan) dengan rata-rata: 75,875. Maka, selisih nilai pre-test dan post-test adalah 32,125 atau sama dengan 73%.

b. Ada pengaruh pemberian layanan konseling kelompok rational emotive therapy bimbingan terhadap interaksi sosial siswa kelas X-B di MA-Al-Washliyah 12 Perbaungan T.A 2015/2016.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat dikemukakan peneliti adalah:

a. Bagi pihak sekolah terutama konselor di sekolah hendaknya memperhatikan lagi interaksi sosial siswa disekolah bersangkutan serta memberikan penanganan sedini mungkin kepada siswa yang bermasalah dalam interaksi sosialnya.

b. Konselor diharapkan menindaklanjuti kegiatan layanan konseling kelompok rational emotive therapy untuk persoalan lainnya.


(5)

c. Bagi siswa-siswi yang memiliki interaksi sosial yang masih tergolong rendah diharapkan untuk mengikuti kegiatan konseling kelompok rational emotive therapy yang diadakan oleh konselor disekolah untuk meningkatkan interaksi sosial mereka.


(6)

78

Daftar Pustaka

Arikunto, S. 2006. Dasar –dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Pt Rineka cipta

Corey, Gerald. 2005. Teori dan Praktek Konseling & Psikoterapi.Bandung : PT Redaksi Refika Aditama

Dayakisni, T. & Hudaniah. 2009. Psokologi Sosial. Malang : UMM Press Gerungan W.A. 2004. Psikologi Sosial. Bandung: Refika Aditama

Hurlock, Elizabeth. 2000. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga Kurnanto, M Edi. 2014. Konseling Kelompok. Bandung: ALFABETA cv Newcomb dkk. 1978. Psikologi Sosial. Bandung: CV. Diponegoro

Prayitno dan Amti E. 2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Santosa, S. 2004. Dinamika Kelompok. Jakarta : Bumi Aksara

Sarwono, Sarlito. 2004. Teori-Teori Psikologi Sosial. Balai Pustaka : Jakarta Sugiyo. 2005. Komunikasi Antar Pribadi. Semarang: UNNES PRESS

Sukardi dan Kusmawati, Nila. 2008. Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta

Soekanto, Soerjono. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta

Tohirin. 2009. Bimbingan dan Konseling di Madrasah. Jakarta: Rajawali

Wibowo, Mungin Eddy. 2005. Konseling Kelompok Perkembangan. Semarang: Unnes Press

Winkel W.S. & Sri Hastuti. 2007. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi

https://mentarifebriani.wordpress.com/2014/07/07/jawaban-uas-mata-kuliah-tik-dalam-bk/diakses 24 Februari 2016

http://misscounseling.blogspot.co.id/2011/03/tehnik-konseling-asertif-training.html 24 Februari 2016