PEMBELAJARAN SAXOPHONE PADA LEVEL I (PEMULA) DI LEMBAGA PENDIDIKAN MUSIK FARABI MEDAN.

PEMBELAJARAN SAXOPHONE PADA LEVEL I (PEMULA)
DI LEMBAGA PENDIDIKAN MUSIK FARABI MEDAN
SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian Syarat
memperoleh gelar Sajana Pendidikan

Oleh:
HENDRA J. NAINGGOLAN
NIM 2123140027

JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017

ABSTRAK
HENDRA J. NAINGGOLAN NIM 2123140027. Pembelajaran Saxophone
Pada Level I (Pemula) di Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan.
Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan. 2017.
Penelitian ini merupakan Pembelajaran Saxophone Pada Level I (Pemula) di

Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan. Tujuan Penelitian ini adalah untuk
mengetahui pembelajaran saxophone pada level I (pemula) di Lembaga
Pendidikan Musik Farabi Medan, untuk mengetahui metode pembelajaran
saxophone pada level I (pemula) yang digunakan di Lembaga Pendidikan Musik
Farabi Medan, untuk mengetahui materi pembelajaran saxophone pada level I
(pemula) di Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan, untuk mengetahui
kemampuan pembelajaran saxophone pada level I (pemula) di Lembaga
Pendidikan Musik Farabi Medan, untuk mengetahui kendala yang didapatkan
dalam pembelajaran saxophone pada level I (pemula) di Lembaga Pendidikan
Musik Farabi Medan.
Penelitian ini berdasarkan landasan teoritis yang menjelaskan teori pembelajaran,
teori metode pembelajaran, teori materi pembelajaran, teori kemampuan belajar,
teori kendala, dan saxophone.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Sampel dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa yang mengikuti kelas saxophone pada level I
(pemula). Pengumpulan data ini dilakukan dengan metode observasi atau
pengamatan, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka.
Setelah keseluruhan data terkumpul, kemudian dianalisis untuk menjawab seluruh
pertanyaan penelitian. Proses pembelajaran dilakukan selama 30` menit, waktu
yang digunakan untuk menjelaskan teori dan praktek berlangsung bersama-sama.

Tahap pelaksanaan pembelajaran saxophone pada level I (pemula), murid yang
mengikuti kelas ini berasal dari umur yang berbeda-beda. Pertemuannya pun
diatur sedemikan rupa berdasarkan jadwal yang telah disepakati dengan pengajar.
Didalam proses pembelajaran saxophone pada level I (pemula) ini materi yang
digunakan mengacau pada materi yang telah disusun oleh pengajar saxophone itu
sendiri, dengan beberapa metode yaitu metode ceramah, metode diskusi, metode
demonstrasi, metode imitasi, dan metode CAL. Murid dikatakan mampu jika
murid dapat memainkan saxophone dengan benar, bermain saxophone sesuai
teknik yang benar, dan menguasai materi pada pembelajaran saxophone pada level
I (pemula) dengan benar. Kendala dalam proses pembelajaran terdapat pada guru
dan murid.
Kata kunci: Pembelajaran, Saxophone, Level I (pemula)

i

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan berkat-Nya Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Skripsi ini sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di
Univeristas Negeri Medan. Skripsi ini berjudul “Pembelajaran Saxophone Pada

Level I (pemula) di Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan.”
Dalam penyelesaikan Skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak baik moral maupun materil. Oleh karena itu dengan ketulusan dan
kerendahan hati penulis menuturkan ucapan terima kasih yang tiada terhingga
kepada:
1.

Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, Rektor Universitas Negeri Medan.

2.

Dr. Isda Pramuniati, M.Hum, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Negeri Medan.

3.

Uyuni Widiastuti, M.Pd, Ketua Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasan dan
Seni Universitas Negeri Medan sekaligus Pembimbing Skripsi I.

4.


Dra. Pita HD Silitonga, M.Pd, Sekretaris Jurursan Sendratasik, Fakultas
Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

5.

Dr. Pulumun P. Ginting, S.Sn., M.Sn, Ketua Prodi Pendidikan Musik
sekaligus Pembimbing Skripsi II.

6.

Adina Sastra Sembiring, M.Pd, Dosen Pembimbing Akademik sekaligus
Narasumber I.

7.

Mukhlis Hasbullah, M.Sn, Narasumber II.

ii


8.

Seluruh Bapak/Ibu Dosen di Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan.

9.

Dino Irawan, Kepala Sekolah di Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan.

10. Yusuf, M.Sn, Pengajar Saxophone di Lembaga Pendidikan Musik Farabi
Medan.
11. Kedua Orangtua tercinta, Ayahanda Andolin Santar Nainggolan dan Ibunda
Lasmaria Juliana Rajagukguk yang selalu mendidik, memberikan kasih
sayang yang tidak terhingga, mendukng baik secara moril maupun materil,
memberikan motivasi, semangat dan doa yang tulus tiada hentinya demi
kesuksesan penulis.
12. Sylvia Ulitha Prisscillia Hutapea, yang tersayang untuk doa yang tulus,
dukungan dan motivasi yang telah diberikan kepada penulis.
13. Rekan-rekan seperjuangan stambuk 2012, teman-teman terbaik penulis Sry,
Edward, Edo, Novita, Ricky dan Ridho untuk motivasi dan dukungan yang

telah diberikan kepada penulis.
Semoga kebaikan mereka mendapat imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa
dan Skripsi ini bermanfaat untuk kedepannya.

Medan,
Penulis,

April 2017

HENDRA J. NAINGGOLAN
NIM. 2123140027

iii

DAFTAR ISI
ABSTRAK ..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... ix


BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................. 4
C. Pembatasan Masalah ................................................................ 5
D. Rumusan Masalah .................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ..................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian .................................................................... 8

BAB II

LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL
A. Landasan Teoritis ................................................................... 10
1. Teori Pembelajaran ............................................................ 11
2. Teori Metode Pembelajaran ............................................... 14
3. Teori Materi Pembelajaran ................................................. 16
4. Teori Kemampuan Belajar ................................................. 17
5. Teori Kendala ..................................................................... 18

6. Saxophone .......................................................................... 19
a. Sejarah Saxophone ......................................................... 19
b. Bagian-bagian Saxophone.............................................. 20
c. Jenis-jenis Saxophone .................................................... 21
d. Teknik Permainan Saxophone........................................ 22
B. Kerangka Konseptual .............................................................. 24

iv

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian ................................................................... 28
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................. 29
C. Populasi Dan Sampel .............................................................. 30
1. Populasi .............................................................................. 30
2. Sampel ................................................................................ 30
D. Teknik Pengumpulan Data...................................................... 32
1. Wawancara ......................................................................... 32
2. Observasi ............................................................................ 33
3. dokumentasi ....................................................................... 34
4. Studi Pustaka ...................................................................... 35

E. Teknik Analisis Data .............................................................. 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Keberadaan Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan ........ 39
B. Pembelajaran saxophone yang Digunakan di
Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan ............................ 42
1. Pemanasan (warming up).................................................... 43
a. Longtone (nada panjang) ................................................ 44
b. Fingering (penjarian) ..................................................... 45
2. Etude dan Scale ................................................................... 47
3. Latihan Lagu ....................................................................... 47
C. Metode Pembelajaran Saxophone pada level I (pemula)
di Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan ........................ 48
1. Metode Ceramah ................................................................. 49
2. Metode Demonstrasi ........................................................... 50
3. Metode Imitasi .................................................................... 51
4. Metode Diskusi ................................................................... 51
5. Metode Belajar dengan Bantuan Komputer (CAL, Computer
Assisted Learning).............................................................. 51
D. Materi Pembelajaran Saxophone Pada Level I (pemula) di


v

Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan ............................ 54
1. Pemanasan (warming up) ................................................... 54
a. Longtone (nada panjang) ................................................ 54
b. Fingering (penjarian) ..................................................... 55
2. Etude dan Scale .................................................................. 56
3. Latihan Lagu ...................................................................... 58
E. Hasil Pembelajaran Saxophone Pada Level I (pemula)
di Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan ........................ 60
F. Kendala yang Didapatkan Dalam Pembelajaran Saxophone
Pada level I (pemula) di Lembaga Pendidikan Musik
Farabi Medan .......................................................................... 62

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................. 64
B. Saran ....................................................................................... 66


DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 67

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Bagian-bagian saxophone ....................................................... 21
Gambar 2.2. Jenis-jenis saxophone .............................................................. 22
Gambar 2.3. Kerangka konseptual ............................................................... 27
Gambar 4.1. LPM Farabi Medan ................................................................. 42
Gambar 4.2. Longtone 4 ketuk ..................................................................... 44
Gambar 4.3. Longtone 2 ketuk ..................................................................... 45
Gambar 4.4. Longtone 1 ketuk ..................................................................... 45
Gambar 4.5. Longtone ½ ketuk .................................................................... 45
Gambar 4.6. Longtone ¼ ketuk .................................................................... 45
Gambar 4.7. Posisi jari-jari pada katup nada ............................................... 46
Gambar 4.8. Posisi jari-jari tangan kiri pada saxophone ............................. 46
Gambar 4.9. Posisi jari-jari tangan kanan pada saxophone ......................... 47
Gambar 4.10. Pembelajaran saxophone pada level I (pemula) .................... 50
Gambar 4.11. Longtone 4 ketuk ................................................................... 54
Gambar 4.12. Longtone 2 ketuk ................................................................... 54
Gambar 4.13. Longtone 1 ketuk ................................................................... 54
Gambar 4.14. Longtone ½ ketuk .................................................................. 55
Gambar 4.15. Longtone ¼ ketuk .................................................................. 55
Gambar 4.16. Fingering training ................................................................. 55
Gambar 4.17. Fingering training ................................................................. 55
Gambar 4.18. Fingering training ................................................................. 55
Gambar 4.19. Partitur etude ......................................................................... 56
Gambar 4.20. Partitur etude ......................................................................... 56
Gambar 4.21. C major scale ........................................................................ 57
Gambar 4.22. G major scale ........................................................................ 57
Gambar 4.23. D major scale ........................................................................ 57
Gambar 4.24. A major scale ........................................................................ 57
Gambar 4.25. Partitur lagu ........................................................................... 58

vii

Gambar 4.26. Partitur lagu ........................................................................... 58
Gambar 4.27. Partitur lagu ........................................................................... 59
Gambar 4.28. Partitur lagu ........................................................................... 59
Gambar 4.29. Partitur lagu ........................................................................... 60

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Daftar nama murid dan judul lagu .............................................. 48
Tabel 4.2. Proses dan metode pembelajaran saxophone
pada level I (pemula) ................................................................... 52
Tabel 4.3. Kemampuan siswa dalam memainkan saxophone ...................... 60

ix

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kehidupan manusia tidak akan lepas dari seni. Seni melekat pada setiap
diri manusia, tetapi seni tidak akan keluar begitu saja dari diri manusia jika
tidak digali potensi seninya tersebut. Sudah menjadi kenyataan yang tidak
dibantah bahwa kemajuan suatu bangsa akan ditandai dengan peningkatan
kebutuhan diberbagai bidang kehidupan, mulai dari kebutuhan jasmani dan
rohani, bioogis maupun psikologis. Salah satu kebutuhan yang tidak dapat
dihindari setiap manusia adalah kebutuhan akan kepuasan batin atau jiwa,
yakni sesuatu yang berhubungan dengan nilai keindahan (seni). Sejarah
mencatat bahwa hal yang menyangkut tentang seni adalah masalah klasik,
dimana setiap manusia tidak akan dapat menghindarkan diri dari pengaruh seni
disetiap aspek kehidupannya.
Musik merupakan salah satu bagian dari seni. Musik adalah suatu susunan
tinggi rendah nada-nada yang berjalan dalam waktu. Hal ini dilihat dari suatu
notasi musik yang menggambarkan besarnya waktu dalam arah horizontal, dan
tinggi

rendah

nada-nada

dalam

arah

vertikal.

Musik

dalam

pengelompokannnya dibagi dua bagian, yaitu musik vokal dan instrumental.
Musik vokal yaitu musik yang dihasilkan dari suara manusia, sedangkan musik
instrumental yaitu permainan musik tanpa vokal. Instrumental merupakan

1

2

suatu komposisi musik tanpa syair dalam bentuk apapun, semua musik
dihasilkan melalui instrumen musik.
Salah satu instrumen yang digunakan dalam mengekspresikan musik
adalah saxophone. Saxophone merupakan instrumen musik jenis aerophone,
yaitu instrumen yang memiliki sumber bunyi berdasarkan udara yang bergetar.
Instrumen ini tergolong dalam instrumen tiup kayu, walaupun bahan dasar
instrumen tersebut terbuat dari logam.
Dimasa sekarang ini minat masyarakat terhadap alat musik saxophone
semakin meningkat, ini terbukti dengan menjamurnya sekolah-sekolah musik
yang membuka kelas saxophone di Medan baik secara formal antara lain
SMKN 11 Medan, SMKS Charles Wesley Medan, Universitas Negeri Medan,
Universitas HKBP Nommensen maupun non-formal antara lain kursus musik
Medan musik, Era Musika (Yamaha Music School), Purwacaraka Musik
Studio, Lembaga Pendidikan Musik Farabi, dan masih banyak lagi.
Lembaga Pendidikan Musik Farabi merupakan salah satu sekolah
musik yang cukup banyak diminati oleh masyarakat. Waktu berjalan 13 tahun
Farabi pimpinan Dwiki Dharmawan terus menelorkan dan membina talentatalenta muda Indonesia menjadi musisi professional yang juga berhasil
menginjakkan kakinya di dunia industri musik tanah air disisi lain tak lelah
terus belajar dan belajar lagi. Dengan motto Farabi ‘Karena Bakat Saja Tidak
Cukup’ Sekarang Lembaga Pendidikan Musik Farabi sendiri akhirnya
berkembang sampai memiliki 9 cabang di Indonesia yaitu di Bintaro Jaya,

3

Hang Lekir, Bogor, kelapa Gading, Cempaka Mas, Cibubur, Denpasar, Depok,
dan juga Medan.
Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan sendiri merupakan salah
satu sekolah musik yang menawarkan kelas saxophone. Pada pembelajaran
saxophone kurikulum yang diberlakukan di Lembaga Pendidikan Musik Farabi
ini melibatkan mata pelajaran yang bersifat teori dan praktik secara individual.
Didalam kelas saxophone tersebut terdapat 3 level kelas yaitu level I (pemula),
level II (menengah), dan level III (kelas atas/profesional). Dari ketiga level
tersebut, level I adalah level yang sulit untuk dipelajari dengan benar, karena
pada level I metode pembelajaran yang diberikan meliputi teknik dasar
permainan saxophone yaitu teknik memegang saxophone, teknik pernapasan
saxophone yang baik, posisi bermain saxophone, teknik embouchure (formasi
antara rahang, otot-otot sekitar mulut, rahang, gigi, dan bibir), dan teknik
tounge (menyentuh ujung lidah dengan ujung reed). Seperti yang telah
dipaparkan pada teknik-teknik permainan saxophone teknik pernafasan, teknik
fingering, dan kualitas suara, ketiga teknik ini adalah pembelajaran utama yang
terdapat pada level I yang harus dimiliki oleh murid dalam memainkan
saxophone. Di Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan mengharuskan murid
untuk bisa menguasai pembelajaran pada level I ini, jika tidak bisa menguasai
pembelajaran ini dengan baik, maka murid tidak dapat naik tingkat ke level
selanjutnya yaitu level II dan level III.
Karena banyaknya materi pembelajaran yang cukup sulit dalam
pembelajaran permainan saxophone pada level I tersebut, maka peneliti

4

tertarik mengambil judul penelitian: “Pembelajaran Saxophone pada level 1
(pemula) di Lembaga Pendidikan Musik di Farabi Medan.” Penelitian ini
diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi metedologi pembelajaran alat
musik saxophone, dan seni pada umumnya.

B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah sejumlah masalah yang berhasil dari uraian
latar belakang masalah atau kedudukan masalah yang akan diteliti dan lingkup
permasalahan yang lebih luas. Tujuan dari identifikasi masalah adalah agar
penelitian yang dilakukan menjadi terarah, serta cakupan masalah yang
diketahui tidak terlalu luas. Dari uraian tersebut sesuai dengan pendapat
Sugiyono (2013:32) yang menyatakan bahwa, “Setiap penelitian yang akan
dilakukan harus berangkat dari masalah, walaupun diakui bahwa memilih
masalah penelitian sering menjadi hal yang peling sulit dalam proses
penelitian.”
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah diatas maka permasalahan
yang timbul dan dapat diidentifikasikan adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pembelajaran saxophone pada level I (pemula) di Lembaga
Pendidikan Musik Farabi Medan?
2. Bagaimana metode pembelajaran saxophone pasa level I (pemula) yang
digunakan di Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan?
3. Bagaimana materi pembelajaran saxophone pada level I (pemula) di
Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan?

5

4. Bagaimana kemampuan pembelajaran saxophone pada level I (pemula) di
Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan?
5. Bagaimana sarana dan prasarana dalam pembelajaran saxophone level I di
Lembaga Pendidikan Musik di Farabi Medan?
6. Bagaimana proses pembelajaran saxophone pada level I di Lembaga
Pendidikan Musik di Farabi Medan?
7. Kendala apa saja yang didapatkan dalam pembelajaran saxophone pada
level I (pemula) di Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan?

C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah berkaitan dengan pemilihan masalah dari berbagai
masalah yang diidentifikasi. Dengan demikian masalah akan dibatasi menjadi
lebih khusus, lebih sederhana, dan gejalanya akan lebih mudah kita amati
karena dengan pembatasan masalah maka seorang peneliti menjadi lebih fokus
dan terarah sehingga tahu kemana akan melangkah selanjutnya dan apa
tindakan selanjutnya. Sugiyono (2009:207) mengatakan bahwa, “Pembatasan
dalam penelitian kualitatif lebih didasarkan kepada tingkat kepentingan,
urgensi, serta faktor keterbatasan tenaga, dana, dan waktu.”
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan, maka peneliti
membatasi masalah penelitian. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian
ini sebagai berikut:
1. Bagaimana pembelajaran saxophone yang digunakan di Lembaga
Pendidikan Musik Farabi Medan?

6

2. Bagaimana metode pembelajaran saxophone pada level I (pemula) di
Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan?
3. Bagaimana materi pembelajaran saxophone pada level I di Lembaga
Pendidikan Musik Farabi Medan?
4. Bagaimana kemampuan pembelajaran saxophone pada level I (pemula) di
Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan?
5. Apa saja kendala yang didapatkan dalam pembelajaran saxophone pada
level I (pemula) di Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan?

D. Perumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan suatu titik fokus dari sebuah penelitian
yang hendak dilakukan, mengingat sebuah penelitian merupakan upaya untuk
menentukan jawaban pertanyaan. Maka perlu dirumuskan dengan baik,
sehingga mendukung untuk menemukan jawaban pada pertanyaan. Sugiyono
(2009:209) menyatkan bahwa, “Rumusan masalah adalah pertanyaan
penelitian yang disusun berdasarkan masalah yang harus dicarikan
jawabannya melalui pengumpulan data.”
Berdasarkan pendapat Sugiyono dan uraian pada latar belakang,
identifikasi serta pembatasan masalah, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut: “Bagaimana pembelajaran saxophone
pada level I (pemula) di Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan?”

7

E. Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan yang dilakukan tentunya harus memiliki tujuan yang
hendak dicapai. Tanpa adanya satu tujuan yang jelas maka kegiatan tersebut
menjadi tidak akan dapat terarah karena tidak tahu apa yang ingin dicapai dari
kegiatan yang dilakukan tersebut. Berhasil tidaknya suatu kegiatan peneliti
yang dilaksanakan terlihat pada tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
Maka tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti adalah:
1. Mengetahui pembelajaran saxophone pada level I (pemula) di Lembaga
Pendidikan Musik Farabi Medan.
2. Mengetahui metode pembelajaran saxophone pada level I (pemula) yang
digunakan di Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan.
3. Mengetahui materi pembelajaran saxophone pada level I (pemula) di
Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan.
4. Mengetahui kemampuan pembelajaran saxophone pada level I (pemula)
di Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan.
5. Mengetahui kendala yang didapatkan dalam pembelajaran saxophone pada
level I (pemula) di Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan.

8

F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian adalah kegunaan dari hasil penelitian yang dilakukan
dan juga merupakan sumber informasi dalam mengembangkan penelitian
selanjutnya. Menurut pendapat Sugiyono (2013:397) yang mengatakan bahwa,
“Untuk penelitian kualitatif, manfaat penelitian lebih bersifat teoritis, yaitu
untuk pengembangan ilmu, namun juga tidak menolak menfaat praktisnya
untuk memecahkan masalah.” Dari pendapat tersebut, maka manfaat
penelitian yang diharapkan peneliti adalah sebagai berikut:
1. Bahan informasi kepada masyarakat atau lembaga yang memerlukan
informasi tentang pembelajaran saxophone pada level I di Lembaga
Pendidikan Musik Farabi Medan;
2. Bagi tenaga pengajar dapat menambah wawasan pengetahuan dalam
bidang pendidikan untuk meningkatkan profesionalisme, terutama dalam
pembelajaran saxophone di Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan;
3. Bagi murid Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan penelitian ini akan
membantu mereka memahami bagaiman cara mengekspresikan karya seni
musik dengan benar khususnya pembelajaran saxophone;
4. Menambah wawasan peneliti dalam menuangkan gagasan maupun ide
kedalam suatu karya tulis;
5. Sebagai bahan acuan, referensi atau perbandingan bagi peneliti berikutnya
yang berniat melakukan penelitian;
6. Sebagai bahan acuan, referensi atau perbandingan untuk peneliti-peneliti
berikutnya di Prodi Seni Musik yang berniat melakukan penelitian;

9

7. Menambah sumber kajian bagi kepustakaan Seni Musik di Universitas
Negeri Medan;
8. Sebagai bahan masukan bagi peneliti yang bermaksud mengadakan
penelitian pada permasalahan yang sama atau berhubungan dengan
permasalahan yang ditelitinya.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah melihat hasil dari penelitian yang dilakukan oleh penulis,
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan ini dipimpin oleh Bapak
Dino Irawan selaku kepala sekolah. Lembaga Pendidikan Musik
Farabi Medan memiliki beberapa program pembelajaran, yaitu: Biola,
Bass Elektrik, Control Bass, Cello, Drums, Drum Kid, Gitar Klasik,
Gitar Elektrik, Piano Klasik, Piano Kontemporer, Vocal Kid, Vokal
Dewasa, dan Saxophone.
2. Proses pembelajaran saxophone pada level I di Lembaga Pendidikan
Musik Farabi Medan dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu
pemanasan (warming up), Latihan Etude dan Scale, dan latihan
memainkan lagu.
3. Secara

umum

metode

pembelajaran

yang

digunakan

dalam

pembelajaran saxophone pada level I (pemula) di Lembaga Pendidikan
Musik Farabi Medan adalah sebagai berikut:
a. Metode ceramah, metode ini digunakan pengajar pada saat
menjelaskan teori-teori

yang berkaitan dengan saxophone,

misalnya menjelaskan tentang bagian-bagian saxophone, tokohtokoh saxophone dunia dan lain sebagainya.

64

65

b. Metode demonstrasi, metode ini digunakan pengajar pada saat
mempraktikkan teknik-teknik permainan saxophone yang akan
diajarkan kepada murid, misalnya pengajar mendemonstrasikan
teknik longtone, fingering, etude dan scale yang ada pada
pembelajaran saxophone pada level I (pemula), untuk kemudian
didengarkan dan dilihat oleh murid.
c. Metode imitasi, metode ini disebut juga metode tiruan. Metode
imitasi ini digunakan pada saat pengajar memainkan bagian lagu
tertentu yang ada pada partitur dan murid menirukan permainan
pengajar tersebut. Jadi metode imitasi ini hampir sama dengan
metode demonstrasi, bedanya pada metode demonstrasi murid
hanya mendengar dan melihat sedangkan pada metode imitasi
murid harus menirukan apa yang diajarkan oleh pengajar.
d. Metode diskusi, metode ini digunakan pengajar sebagai cara
komunikasi antar murid dan pengajar agar dapat bertukar pikiran
dalam proses pembelajaran berlangsung.
e. Metode belajar dengan bantuan computer (CAL, Computer
Assisted Learning), dalam pembelajaran saxophone metode ini
berguna sebagai media untuk membantu murid dalam berlatih
memainkan lagu dengan menggunakan media backing track.
4. Materi pembelajaran saxophone pada level I terdiri dari pemanasan
(warming up), yang terbagi jadi 2 lagi yaitu longtone (tiupan nada
panjang) dan fingering (penjarian), Etude dan Scale, dan lagu.

66

5. Kemampuan yang dicapai murid dari proses pembelajaran saxophone
pada level I (pemula) di Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan
berbeda-beda, ada yang mampu dan ada yang kurang mampu.
6. Kendala-kendala yang dihadapi dalam pembelajaran saxophone pada
level I (pemula) di Lembaga Pendidikan Farabi Medan itu berasal dari
guru dan murid itu sendiri.
B. SARAN
Melihat berbagai materi penelitian yang disusun secara seksama
maka penulis memberikan saran-saran yang membangun terhadap
Pembelajaran Saxophone Pada Level I di Lembaga Pendidikan Musik
Farabi Medan:
1. Pengajar saxophone harus lebih inovatif lagi dalam memberikan bahan
materi kepada murid melalui metode-metode pengajaran yang baru
agar murid lebih semangat dan giat dalam berlatih pembelajaran
saxophone pada level I (pemula).
2. Diharapkan jadwal ujian murid khususnya dikelas saxophone untuk
naik level lebih teratur.
3. Adanya ruangan khusus kelas saxophone yang baik dan nyaman, agar
pengajar dan murid lebih betah dalam melakukan proses pembelajan.

67

DAFTAR PUSTAKA
Ambarita, Desman Ferinata. 2013. Teknik Permainan Saxophone Pada Lagu
Together Again Oleh Dave Koz. FBS: Unimed.
Hamalik, Oemar. 2014. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Http://id.scribd.com/doc/315794315/bab-2-skripsi-Natan (diakses pada tanggal 15
November 2016)
Http://www.landasanteori.com/2015/11/pengertian-hambatan-dan-faktor.html?m=1
(diakses pada tanggal 16 November 2016)
Martinis, Yamin. 2013. Strategi dan Metode Dalam Model Pembelajaran. Jakarta: GP
Press Group
Moleong, J. Lexy. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Sagala, S. 2013. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung.: CV.Alfabeta.
Sianturi, Nixon Alfredy. 2012. Teknik Permainan Saxophone Dalam Musik
Batak Toba Di Wisma Bethesda Medan. FBS: Unimed.

Tradisional

Sihombing, Boy Hadi. 2010. Teknik Permainan Saxophone Pada Lagu Hey Jude
Karya Wrren Hill. FBS: Universitass HKBP Nomensen.
Sinaga, Doli. Skripsi. 2013. Pembelajaran Saxophone Alto Pada Lagu Nothing
Gonna
Change My Love Mahasiswa Prodi Seni Musik Universitas Negeri Medan. FBS:
Unimed.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Penerbit
Alfabeta.
Robbin SP, dan Judge. 2007. Perilaku organisasi. Jakarta: Salemba.
Trianto. (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Wikipedia, Indonesia. 2011. Gambar-gambar saxophone.
org/wiki/musik. Copyright@2011, www.google.com

http//id.wikipedia.

Yoyok. 2008. Teknik Bermain Saxophone. Jakarta: Grafindo.
Yusuf, Muhammad. 2005. Aspek Kesejarahan Instrumen Saxophone dan Analisa
Concertino Op.26 Instrumen Klarinet Karya C.M.Weber Yang Didapatkan Pada
Saxophone Alto. FBS: Universitas HKBP Nomensen.