Penyakit Jantung Koroner .1 Definisi Penyakit Jantung Koroner

Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya real. 4. Analisis Analysis. Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek ke dalam komponen-komponen tetapi masih didalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya antara satu sama lain. 5. Sintesis Synthesis. Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dari formulasi-formulasi yang ada. 6. Evaluasi Evaluation. Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek. Penilaian-penilaian itu suatu criteria yang telah ada. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara dan kuisioner yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden yang dipilih. Henry A.W,2008 2.2 Penyakit Jantung Koroner 2.2.1 Definisi Penyakit Jantung Koroner Penyakit Jantung Koroner PJK adalah penyakit jantung yang timbul akibat penyempitan pada arteri koronaria. Penyempitan tersebut dapat disebabkan oleh aterosklerosis, sifilis, dan berbagai penyebab lain. Aterosklerosis pada dasarnya adalah suatu kelainan yang terdiri atas pembentukan fibrolipid local di dalam bentuk plak-plak yang menonjol atau penebalan yang disebut ateroma yang terdapat di dalam tunika intima dan pada bagian dalam tunika media. Ateroma kemudian Universitas Sumatera Utara berkembang dan ia dapat mengalami berbagai komplikasi termasuk kalsifikasi, perdarahan, ulserasi, dan thrombosis . Sastroasmoro S Madiyono B,1994

2.2.2 Epidemiologi Penyakit Jantung Koroner

Menurut estimasi WHO, sekitar 50 dari 12 juta penduduk dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah. Faktor prognosis pasien PJK dapat diubah dan dikendalikan, dan memungkinkan untuk mencegah kematian akibat PJK . Penyakit jantung koroner PJK merupakan problema kesehatan utama di negara membangun. Di Indonesia telah terjadi pergeseran kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah dari urutan ke-l0 tahun 1980 menjadi urutan ke-8 tahun 1986. Sedangkan penyebab kematian tetap menduduki peringkat ke-3. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit jantung koroner sehingga usaha pencegahan harus bentuk multifaktorial juga Sastroasmoro S Madiyono B,1994 . Anwar T.B,2004 Di Indonesia penyakit ini adalah pembunuh nomor satu dan jumlah kejadiannya terus meningkat dari tahun ke tahun. Data statistik menunjukkan bahwa pada tahun 1992 persentase penderita PJK di Indonesia adalah 16,5, dan pada tahun 2000 melonjak menjadi 26,4 Meski menjadi pembunuh utama, tetapi masih sedikit sekali orang yang tahu tentang PJK ini. Terutama tentang faktor risiko yang menyebabkan terjadinya penyakit tersebut. Dalam ilmu epidemiologi, jika faktor risiko suatu penyakit telah diketahui maka akan lebih mudah untuk melakukan tindakan pencegahan karena mencegah adalah lebih baik dari mengobati . Djohan T.B.A,2004 Penyakit kardiovaskular yang di dalamnya termasuk PJK menempati urutan pertama penyebab selurah kematian yaitu 16 persen pada survei kesehatan rumah Universitas Sumatera Utara