ANALISIS DAN PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA SMA KELAS XI PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA.

ANALISIS DAN PENGEMBANGAN PENUNTUN
PRAKTIKUM KIMIA SMA KELAS XI PADA
MATERI KESETIMBANGAN KIMIA

Oleh:
Rizqi Khairani
NIM 4121131022
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

iii

Analisis dan Pengembangan Penuntun Praktikum Kimia

SMA Kelas XI pada Materi Kesetimbangan Kimia
Rizqi Khairani (NIM 4121131022)
ABSTRAK
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperoleh penuntun praktikum
yang standar untuk siswa kelas XI SMA/MA semester I pada materi
kesetimbangan kimia. Populasi dalam penelitian ini adalah penuntun praktikum
kimia SMA yang beredar disekolah, seluruh guru kimia di MAN Pematangsiantar,
seluruh dosen kimia di Universitas Negeri Medan dan seluruh siswa kelas XI di
MAN Pematangsiantar. Sampel penelitian diambil secara purposive sampling.
Penelitian ini bersifat deskriptif dan pengembangan eksperimen (development and
research). Langkah penelitian meliputi : a) Analisis penuntun praktikum yang
dipergunakan dikelas XI semester I; b) Pengembangan penuntun praktikum untuk
materi kesetimbangan kimia; c) Validasi penuntun praktikum oleh dosen, guru
dan siswa; d) Uji coba penggunaan penuntun praktikum dalam pembelajaran
untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penuntun praktikum yang telah dikembangkan untuk siswa kelas XI SMA
semester I pada materi kesetimbangan kimia telah layak/standar sesuai dengan
BSNP. Penuntun praktikum untuk materi kesetimbangan kimia terdiri dari
percobaan pengaruh konsentrasi pada reaksi kesetimbangan, pengaruh suhu pada
reaksi kesetimbangan, dan pengaruh tekanan/volume pada reaksi kesetimbangan.

Standarisasi penuntun praktikum yang dilakukan oleh dosen dan guru
memberikan respon yang positif terhadap penuntun praktikum yang telah
dikembangkan yang terdiri dari 3 komponen yaitu kelayakan isi, kelayakan
bahasa, dan kelayakan penyajian dengan nilai rata-rata dari dosen sebesar 3,40
adalah valid dan tidak perlu direvisi dan nilai rata-rata guru sebesar 3,62 adalah
valid dan tidak perlu direvisi. Uji coba dilakukan pada percobaan pengaruh suhu
pada reaksi kesetimbangan. Hasil uji coba menunjukkan bahwa implementasi
penuntun praktikum yang telah dikembangkan memberikan hasil pemahaman
siswa MAN Pematangsiantar sangat tinggi pada percobaan kesetimbangan kimia
dengan nilai pretest sebesar 42,83 sedangkan untuk postest sebesar 85,66. Itu
menunjukkan bahwa penuntun praktikum yang telah dikembangkan baik dan
layak digunakan untuk pembelajaran kimia di SMA/MA.
Kata Kunci : Analisis dan Pengembangan, Penuntun Praktikum Kimia,
Kesetimbangan Kimia, dan BSNP (Badan Standar Nasional
Pendidikan).

iv

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala kasih dan berkat-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik,
sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi yang berjudul “Analisis dan
Pengembangan Penuntun Praktikum Kimia SMA Kelas XI pada Materi
Kesetimbangan Kimia”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Dr.
Marham Sitorus, M.Si., sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian
sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Drs. Rahmat Nauli, M.Si., Bapak Drs. Pasar
Maulim Silitonga, M.S., Bapak Dr. Saronom Silaban, S.Pd, M.Pd., selaku
dosen penguji yang memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana
penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini, serta kepada Bapak Drs. Amser
Simanjuntak, M.Pd., selaku dosen pembimbing akademis dan kepada seluruh
Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia UNIMED yang sudah
membantu penulis. Penghargaan juga disampaikan kepada guru-guru Kimia dan
Kepala MAN Pematangsiantar yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi
ini.
Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada ayahanda tercinta

Suyanto, S.Pd dan ibunda tercinta Sukartina yang telah membesarkan,
mendidik, memberikan dukungan, doa serta dana bagi penulis untuk
menyelesaikan studi di Unimed hingga memperoleh gelar sarjana ini. Dan kepada
Adik-adik tersayang (Syarif Hidayatullah, Toto Ardhiyansyah, dan si adek kecil
Washilatul Huda), Dicky Wahyudi dan Debbi Sintia yang terus memberikan
semangat dan doa kepada penulis.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada orang terkasih yaitu Abdi
Indrawan yang selalu setia membantu dan menemani penulis selama ini, tiada
henti-hentinya memberikan semangat, motivasi, dan menghibur penulis saat

v

mengalami kejenuhan. Terima Kasih kepada sahabat tersayang (Rizky Devitavia,
Lisa Rahmi Ananda, dan Ayu Silvana), keluarga besar tersayang Dolok Masihul
City Abang Andre Ir, Mamak, Bapak, Kakak dan Abang tersayang (Kak Rika &
Bang Aan) serta siswa/siswi SMKN 1 Dolok Masihul, teman-teman se-PPL
SMKN 1 Dolok Masihul terkhusus (Novi, Sutar, Ros, & Desi), teman-teman sePS (Fridayuni, Sherlin, Marta, Melinda, dan Rizky Nopasa) dan teman-teman
mahasiswa Pendidikan Kimia Dik A 2012 terkhusus Sahabat tersayang UNIMED
(Hanum(Numek),Rina,Erra (Badan Gedek), Dedy, Alfitri) yang telah memberikan
semangat, motivasi selalu berbagi pengalaman, canda tawa selama menjalani

perkuliahan ini dan telah banyak membantu dan sama-sama berjuang dalam
pengerjaan skripsi.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari
segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan,

Agustus 2016

Penulis,

Rizqi Khairani
NIM. 4121131022

vi

DAFTAR ISI

Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

i
ii
iii
iv
vi
ix
x
xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1

1.2. Identifikasi Masalah

4

1.3. Batasan Masalah

5

1.4. Rumusan Masalah

5

1.5. Tujuan Penelitian

6


1.6. Manfaat Penelitian

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Bahan Ajar
2.1.1. Pengertian Bahan Ajar

7
7

2.1.2. Jenis Bahan Ajar

8

2.1.2.1. Bahan Ajar Cetak

8

2.1.2.2. Handout


9

2.1.2.3. Buku

9

2.1.2.4. Modul

9

2.1.2.5. Lembar Kerja Siswa

9

2.1.2.6. Penuntun Praktikum

10

2.2. Pengembangan Bahan Ajar


12

2.2.1. Tujuan Pengembangan Bahan Ajar

13

2.2.2. Manfaat Pengembangan Bahan Ajar

13

2.3. Prinsip Penyusunan Bahan Ajar

14

vii

2.4. Kegiatan Praktikum di Laboratorium

16


2.5. Praktikum Kimia di SMA

18

2.6. Penuntun Praktikum Kimia SMA

19

2.7. Efektivitas Praktikum dalam Pembelajaran Kimia

20

2.8. Kerangka Teoritis Materi Pembelajaran

24

2.8.1. Konsep Kesetimbangan Dinamis

24

2.8.1.1. Reaksi Reversible dan Irreversible

24

2.8.1.2. Keadaan Setimbang

25

2.8.1.3. Kesetimbangan Homogen dan Kesetimbangan Heterogen

26

2.8.1.4. Kesetimbangan Disosiasi

26

2.8.2 Tetapan Kesetimbangan

27

2.8.2.1. Hukum Kesetimbangan

27

2.8.2.2. Persamaan Tetapan Kesetimbangan

27

2.8.2.3. Tetapan Kesetimbangan Tekanan (Kp)

28

2.8.2.4. Tetapan Kesetimbangan untuk Kesetimbangan Heterogen

28

2.8.2.5. Hubungan Kp dengan Kc

29

2.8.3 Pergeseran Kesetimbangan

30

2.8.3.1. Pengaruh Konsentrasi

30

2.8.3.2. Pengaruh Tekanan dan Volume

31

2.8.3.3. Pengaruh Komponen Padatan dan Cairan Murni

31

2.8.3.4. Pengaruh Suhu

31

2.8.3.5. Pengaruh Katalis

31

2.9. Kerangka Konseptual

32

2.10 Hipotesis

32

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

33

3.2. Populasi dan Sampel

33

3.3. Instrumen Penelitian

33

3.3.1. Angket Validasi Penuntun Praktikum Kimia

33

3.3.2. Tes Soal

34

3.3.3. Lembar Kinerja (Psikomotorik)

34

viii

3.4. Jenis Penelitian

34

3.5. Prosedur Penelitian

34

3.5.1.Analisis dan Pengembangan Penuntun Praktikum Kimia

37

3.5.2.Validasi Penuntun Praktikum yang Dikembangkan

37

3.5.3.Uji Coba Penuntun Praktikum yang Dikembangkan

37

3.6. Teknik Pengumpulan Data

38

3.7. Teknik Analisis Data

38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisis Awal Penuntun Praktikum Pokok Bahasan Kesetimbangan
41
Kimia Berdasarkan (Badan Standar Nasional Pendidikan) BSNP
43
4.2. Pengembangan Penuntun Praktikum Kimia
44
4.3. Validasi Penuntun Praktikum yang telah Dikembangkan
48
4.4 Hasil Uji Coba Penuntun Praktikum yang Telah Dikembangkan
48
4.4.1 Hasil Belajar Siswa
50
4.3.2 Psikomotor Siswa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan

53

5.2. Saran

53

DAFTAR PUSTAKA

54

ix

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Prosedur dan Tahapan Penelitian Analisis dan
Pengembangan, validasi dan Uji Coba Penuntun
Praktikum Pada Materi Kesetimbangan Kimia
Gambar 4.1. Nilai Rata-Rata Masing-Masing Aspek Kinerja
(Psikomotorik)

36

51

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Pengaruh Konsentrasi
Tabel 3.1. Kriteria Validasi Analisis Nilai Rata-rata Penuntun
Praktikum Kimia
Tabel 4.1. Hasil Analisis Awal Penuntun Praktikum Kimia
Tabel 4.2. Kelemahan Penuntun Praktikum Kimia yang Dianalisis
Tabel 4.3. Rata – Rata Penilaian Penuntun Praktikum Menurut Dosen
dan Guru
Tabel 4.4. Rata – Rata Penilaian Penuntun Praktikum Menurut Siswa
Tabel 4.5 Kualitas Penuntun Praktikum Kimia Hasil Pengembangan
Tabel 4.6 Nilai Prestest dan Postest Siswa Terhadap

Halaman
30
39
42
43
45
47
48
49

Pemahaman Siswa Pada Penuntun Praktikum
Tabel 4.7 Nilai Hasil Belajar Psikomotorik Siswa

52

xi

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
58

Lampiran 1. Silabus Pembelajaran Kimia
Lampiran 2. Angket Penilaian Penuntun Praktikum Kimia untuk
Dosen dan Guru
Lampiran 3. Penjabaran Angket Penilaian Penuntun Praktikum
Lampiran 4. Hasil Analisis Penuntun Praktikum Kimia Kelas XI Pada
Materi Kesetimbangan Kimia Penerbit Duta Nusantara
Lampiran 5. Hasil Analisis Penuntun Praktikum Kimia SMA Kelas XI
Pada Materi Kesetimbangan Kimia Oleh Dosen
Lampiran 6. Hasil analisis Penuntun Praktikum Kimia SMA Kelas XI
Pada Materi Kesetimbangan Kimia Oleh Guru
Lampiran 7. Angket Penilaian Penuntun Praktikum Kimia untuk Siswa
Lampiran 8. Hasil analisis Penuntun Praktikum Kimia SMA Kelas XI
Pada Materi Kesetimbangan Kimia Oleh Siswa
Kelas XI–MIPA di MAN Pematangsiantar
Lampiran 9. Kisi-kisi Instrument Tes
Lampiran 10. Instrumen Tes
Lampiran 11. Nilai Pretest Siswa Pada Soal Kesetimbangan Kimia
Lampiran 12. Nilai Postest Siswa Pada Soal Kesetimbangan Kimia
Lampiran 13. Rubrik Penilaian Kinerja (Psikomotorik)
Lampiran 14. Rekapitulasi Nilai Psikomotorik Siswa
Lampiran 15. Penuntun Praktikum Kimia
Lampiran 16. Dokumentasi

63
70
78
83
88
93
95

97
107
111
112
113
116
118
119

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu kimia merupakan salah satu cabang dari ilmu pengetahuan alam (sains)
yang berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga
sains bukan hanya sebagai penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta
– fakta, konsep – konsep, atau prinsip – prinsip saja tetapi juga merupakan suatu
proses penemuan. Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan alam, ilmu kimia pada
hakikatnya dipandang sebagai produk ilmuwan (pengetahuan kimia yang berupa
fakta, konsep , prinsip, hukum) dan proses (kerja ilmiah). Oleh karena itu, dalam
pembelajaran kimia tidak boleh mengesampingkan proses ditemukannya konsep.
Sebagian besar pokok bahasan dalam bidang studi kimia memerlukan penguatan
pemahaman dan pengembangan wawasan melalui penerapan metode praktikum
(Jahro, 2009).
Selain keterampilan proses sains, hal lain yang harus dimiliki oleh seorang
siswa yaitu sikap ilmiah. Sikap ilmiah merupakan sikap yang diperlihatkan oleh
para ilmuwan saat mereka melakukan kegiatan ilmiah. Beberapa komponen sikap
ilmiah, antara lain memiliki rasa ingin tahu, rasionalitas, bersedia menunda
keputusan, berpikiran terbuka, berpikir kritis, objektif, intelektual yang jujur, dan
rendah hati. Keterampilan proses sains dan sikap ilmiah yang dimiliki akan
membantu siswa dalam menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan
langkah - langkah ilmiah yang sistematis seperti layaknya seorang ilmuwan.
Keinginan menciptakan kegiatan belajar mengajar di kelas secara ideal serta
tuntutan banyaknya materi yang harus dikuasai siswa, terkadang membuat para
guru kesulitan memfokuskan perhatian terhadap kualitas praktikum yang
dilakukan siswa. Banyak kendala yang dialami guru dalam memaksimalkan
kegiatan praktikum siswa (Rosmalinda, 2013).
Proses pembelajaran tidak akan berhasil jika dilakukan secara abstrak seperti
menugaskan siswa menghafal kata - kata, fakta, dan rumus. Cara yang tepat untuk
mengkongkretkan materi adalah melalui kegiatan praktikum. Menurut Rustaman

2

secara garis besar praktikum sering dikaitkan dengan beberapa tujuan: 1) Untuk
memotivasi siswa sebab kegiatan praktikum pada umumnya menarik bagi siswa
sehingga mereka lebih termotivasi untuk belajar sains; 2) Untuk mengajarkan
keterampilan dasar ilmiah; 3) Untuk meningkatkan pemahaman konsep; 4) Untuk
memahami dan menggunakan metode ilmiah; dan 5) Untuk mengembangkan
sikap-sikap ilmiah (Riza, 2013).
Kegiatan eksperimen atau percobaan merupakan kegiatan penunjang proses
belajar untuk menemukan prinsip atau menjelaskan prinsip-prinsip yang
dikembangkan. Kegiatan eksperimen merupakan bagian dari proses pembelajaran
kimia. Kegiatan laboratorium dapat membuat konsep yang semula abstrak
menjadi lebih konkret dan semakin mudah untuk dipelajari. Selain itu kegiatan
eksperimen dapat melatih siswa berfikir ilmiah dan kreatif, melakukan observasi,
mengumpulkan dan menganalisa data, serta memecahkan suatu permasalahan.
Dengan melakukan praktikum di laboratorium siswa dapat menemukan fakta
sendiri dengan indranya serta dapat mengaitkan pengalaman yang penuh dengan
lambang-lambang dan hitungan yang diperoleh dalam proses pembelajaran.
Eksperimen di laboratorium bukan hanya sekedar kegiatan untuk membuktikan
atau mencocokkan teori yang telah diberikan di kelas, mencocokkan reaksi
dengan teori tetapi mengutamakan proses berpikir ilmiah dengan munculnya
pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan materi yang dipelajari (Nugroho,
2013).
Dalam pembelajaran kimia, pemanfaatan laboratorium sebagai sarana
pembelajaran dirasakan kurang karena berbagai faktor, diantaranya :
1. Umumnya sekolah dan guru IPA (kimia) memfokuskan upaya bagaimana
agar siswa dapat melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Target yang sangat
diharapkan adalah sebanyak mungkin siswa dapat lulus seleksi nasional
masuk perguruan tinggi negeri. Sementara sistem seleksi penerimaan
mahasiswa untuk Perguruan Tinggi hanya menekankan aspek kognitif,
untuk aspek psikomotorik sangat kurang.
2. Keterbatasan sarana dan prasarana pendukung pembelajaran kimia, seperti
kurang adanya buku – buku penuntun praktikum di laboratorium.

3

Di samping kurang lengkapnya alat dan bahan praktikum di laboratorium di
sekolah, kurangnya ketersediaan buku penuntun praktikum kimia yang sesuai
dengan yang dibutuhkan merupakan salah satu faktor terhambatnya pelaksanaan
praktikum di sekolah dan menyebabkan proses pembelajaran tidak optimal.
Demikian juga pengalaman peneliti sewaktu melaksanakan Program Pengalaman
Lapangan Terpadu bahwa praktikum kimia belum dilaksanakan secara
mmaksimal. Siswa – siswa tidak dapat mempunyai buku penuntun praktikum
sendiri sehingga guru bidang studi kimia harus kewalahan untuk membuat
kembali petunjuk praktikum secara terperinci sesuai topik bahasan kimia yang
dipraktikumkan.
Pelaksanaan praktikum pun memerlukan persiapan yang matang seperti
menentukan tujuan praktikum, menyiapkan prosedur praktikum, menyiapkan
lembar pengamatan, menyiapkan alat dan zat, menyiapkan lembar observasi
kegiatan praktikum.Komponen penuntun praktikum yang harus dipersiapkan
secara optimal adalah prosedur praktikum. Penggunaan penuntun praktikum yang
tidak optimal dapat menyebabkan diperolehnya hasil yang tidak sesuai dengan
tujuan praktikum yang hendak dicapai.
Darsana (2014) juga menyebutkan bahwa, pelaksanaan praktikum kimia
khususnya di SMA masih jarang dilakukan. Hal ini disebabkan oleh
ketidaksesuaian penuntun praktikum dengan kebutuhan siswa dan keberadaan
laboratorium sekolah, keberadaan alat dan bahan praktikum di laboratorium,
kurangnya keterampilan guru dalam mengatasi keterbatasan alat dan bahan, dan
tidak tersedianya petugas laboratorium yang memiliki kualifikasi pendidikan
laboran, serta tidak adanya perhatian pemerintah terhadap Musyawarah Guru
Mata Pelajaran (MGMP) untuk mendorong melaksanakan pelatihan pemanfaatan
laboratorium dalam pembelajaran.
Oleh karena penuntun praktikum merupakan suatu pedoman dalam
melaksanakan praktikum dan juga sebagai alat evaluasi dalam kegiatan belajar –
mengajar, penuntun praktikum perlu didesain sedemikian rupa sehingga menarik,
sesuai dengan kebutuhan siswa, mudah dilaksanakan dan tidak terlalu banyak

4

membutuhkan alat dan bahan. Untuk itu perlu disusun suatu pedoman penuntun
praktikum kimia dengan cara meriview semua dokumen / buku tentang
pengolahan laboratorium kimia yang ada selama ini. Oleh sebab itu, Buku
Petunjuk Praktikum yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah yang berisi
prosedur praktikum kimia SMA dilaboratorium dengan bahan dan alat yang
mudah diperoleh di lingkungan sehari – hari.
Dengan adanya suatu penuntun praktikum yang didesain/disusun menarik dan
efisien baik dari segi ketersediaan alat dan bahan maupun prosedur kerja yang
sederhana dan mudah dilaksanakan namun sesuai dengan kebutuhan siswa dan
guru maka pelaksaan praktikum akan berjalan secara optimal.
Berdasarkan

uraian

permasalahan

diatas,

maka

peneliti

mencoba

mengembangkan penuntun praktikum dalam pembelajaran kimia dan akan
melakukan validasi penuntun praktikum ini kepada beberapa dosen kimia, guru
kimia, dan siswa SMA/MA. Untuk menunjang keberhasilan dalam kegiatan
praktikum, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul
“Analisis dan Pengembangan Penuntun Praktikum Kimia SMA Kelas XI
pada Materi Kesetimbangan Kimia”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat diidentifikasi
beberapa masalah berikut :
1. Sarana dan prasarana di laboratorium yang kurang memadai termasuk alat
dan bahan praktikum.
2. Ketidaksesuaian penuntun praktikum kimia yang dipakai dengan
kebutuhan siswa dan keberadaan laboratorium sekolah.
3. Penggunaan penuntun praktikum kimia yang belum standar.
4. Belum tersedianya penuntun praktikum kimia yang dipakai sekolah dan
kesulitan guru dalam menyediakan LKS untuk setiap praktikum sehingga
masih menggunakan LKS yang terdapat dalam buku paket.

5

1.3 Batasan Masalah
Untuk menghindari meluasnya permasalahan pada penelitian ini, maka
diperlukan batasan masalah. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis penuntun praktikum kimia SMA kelas XI pada materi
kesetimbangan kimia berdasarkan kriteria BSNP.
2. Menyusun dan mengembangkan penuntun praktikum kimia SMA kelas XI
pada materi kesetimbangan kimia berdasarkan kurikulum 2013.
3. Uji coba penuntun praktikum kimia dilakukan di MAN Pematangsiantar
dan MAN Pematang Bandar.
4. Melihat tingkat pemahaman siswa berdasarkan hasil belajar terhadap
penuntun praktikum kimia yang telah dikembangkan sebelum dan sesudah
praktikum.

1.4 Rumusan Masalah
Untuk memberikan arahan yang dapat digunakan sebagai acuan dalam
penelitian, maka dibuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah penuntun praktikum kimia pada materi kesetimbangan kimia
yang digunakan di kelas XI SMA/MA telah memenuhi standar BSNP ?
2. Apakah penuntun praktikum kimia pada materi kesetimbangan kimia
kelas XI SMA/MA hasil pengembangan telah memenuhi standar BSNP ?
3. Bagaimana tingkat pemahaman siswa terhadap penuntun praktikum
kimia yang telah dikembangkan sebelum dan sesudah praktikum ?

1.5 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dalam penelitian
ini adalah :
1. Untuk memperoleh data atas kelayakan penuntun praktikum kimia yang
digunakan untuk kelas XI SMA/MA pada materi kesetimbangan kimia
berdasarkan BSNP.

6

2. Untuk memperoleh penuntun praktikum kimia kelas XI SMA/MA pada
materi kesetimbangan kimia yang layak/memenuhi standar BSNP.
3. Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap penuntun praktikum
kimia yang telah dikembangkan sebelum dan sesudah praktikum.

1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat bermanfaat secara teoritis maupun praktis. Manfaat teoritis
adalah (1) memahami cara menganalisis penuntun praktikum; dan (2) memahami
cara mengembangkan penuntun praktikum. Sedangkan manfaat praktis adalah (1)
diperoleh penuntun praktikum kimia yang layak dan menarik serta

mudah

dilaksanakan; (2) produk penuntun praktikum dapat diaplikasikan oleh guru kimia
di sekolah dalam proses pembelajaran; dan (3) Memberikan sumbangan
pemikiran bagi mahasiswa dan semua kalangan dalam mengembangkan penuntun
praktikum kimia.

53

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :
1.

Pada penuntun praktikum kimia SMA kelas XI pada materi kesetimbangan
kimia (Duta Nusantara) diperoleh beberapa kelemahan (tidak sesuai BSNP)
seperti: submateri praktikum yang tidak sesuai dengan silabus, teori yang ada
pada penuntun praktikum yang terlalu singkat, dan materi yang disajikan
tidak mencerminkan jabaran substansi materi yang terkandung dalam
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.

2.

Penuntun praktikum kimia materi kesetimbangan kimia hasil pengembangan
telah memenuhi standar BSNP

3.

Tingkat pemahaman siswa terhadap penuntun praktikum kimia materi
kesetimbangan kimia hasil pengembangan sangat tinggi.

5.2. Saran
Adapun saran dalam penelitian ini adalah :
1.

Bagi guru tidak hanya mengajarkan teori tetapi juga memberikan praktikum
sehingga siswa dapat lebih memahami bahwa kimia bukan merupakan
pelajaran yang bersifat abstrak tetapi juga dapat dibuktikan melalui
praktikum.

2.

Bagi sekolah SMA/MA sebaiknya menggunakan penuntun praktikum kimia
karena dapat meningkatkan hasil belajar dan kreaktifitas siswa dalam
pembelajaran kimia terutama dalam praktikum.

3.

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk melakukan pengembangan lebih
lanjut terhadap penelitian ini untuk peningkatan hasil belajar baik dari segi
kognitif maupun psikomotorik siswa.

54

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, M. (1994). Pengembangan Program Pengajaran Bidang Studi Kimia.
Airlangga Press. Surabaya.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian:Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi
VI). Rineka Cipta. Jakarta.
Astrini, L. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Menulis Petunjuk Bagi
Pembelajaran dengan Pendekatan Konstekstual pada Siswa SMP. Jurusan
Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa dan Seni. Skripsi.
Universitas Negeri Semarang. Semarang.
BSNP. (2006). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta.
Darsana, W. Wayan, S. dan Nyoman, T. (2014). Analisis Standar Kebutuhan
Laboratorium Kimia dalam Implementasi Kurikulum 2013 pada SMA
Negeri di Kabupaten Bangli. E-Journal Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan Ganesha. 4:1-10.
Djajasastra. (1982). Metode-Metode Mengajar. PT Angkasa. Bandung.
Djamarah, S.B. (2002). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Penerbit
Rineka Cipta. Jakarta.
Dwiyanti. (1999). Pengembangan Model Pelaksana Praktikum Kimia Organik
Skala Mikro di LPTK. Laporan Penelitia. Bandung.
Hamalik, O. (1990). Belajar dan Mengajar. CV Mandar Maju. Bandung.
Harnanto, A., dan Ruminten. (2009). Kimia 3 Untuk SMA/MA Kelas XII. BSE.
Jakarta.
Hasruddin dan Salwa, R. (2012). Analisis Pelaksanaan Praktikum Biologi dan
Permasalahannya di SMA Negeri Kabupaten Karo. Jurnal Tabularasa PPS
Unime. 1(9) : 18.

55

Jahro, I.S. dan Susilawati. (2008). Analisis Penerapan Metode Praktikum pada
Pembelajaran Ilmu Kimia di Sekolah Menengah Atas. Jurnal Pendidikan
Kimia. 1(1):20-26.
Jahro, I.S. (2009). Desain Praktikum Alternatif Sederhana (PAS) Wujud
Kreatifitas Guru dalam Pelaksanaan Kegiatan Praktikum pada Pembelajaran
Kimia. Jurnal Pendidikan Kimia. 1(2):44-47.
Kunandar. (2009). Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan. Cet.5. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Maharani, M.U. (2013). Pengembangan Petunjuk Praktikum IPA Terpadu Tema
Fotosintesis Bebasis Learning Cyrcle untuk Siswa SMP. Pendidikan IPA.
FMIPA. Skripsi, Universitas Negeri Semarang.
Majid, A. (2008). Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar
Kompetensi Guru. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Meyhandoko, A. (2013). Pengembangan Petunjuk Praktikum Kontekstual dengan
Pemanfaatan Kondisi Lingkungan Lokal dalam Pembelajaran Materi
Pencemaran di SMA Negeri 2 Rembang. Jurusan Biologi. FMIPA. Skripsi.
Universitas Negeri Semarang.
Mulyasa, E. (2006). Sebuah Panduan Praktis Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan. PT Remaja Rosdakarya. Bandung.
Nasution, F. (2010). Studi Tentang Kesiapam SMP se Kota Medan

Dalam

Melaksanakan Praktikum Kimia Dilihat Dari Standart Proses dan Sarana
Prasarana. Skripsi. FMIPA. Universitas Negeri Medan. Medan.
Nugraha, A.W. (2005). Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses IPA pada
Praktikum Kimia Fisika II di jurusan Kimia FMIPA UNIMED melalui
Kegiatan Praktikum Terpadu. Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan.
11(2):107-112
Nugroho, E.B.P. Endang, B. dan Dedek, S. (2013). Pengembangan Buku
Penuntun Praktikum Kimia SMA/MA Kelas X Semester 2 Berbasis
Learning Cycle 5E. Jurnal Pendidikan Kimia. 2 (2) :1.

56

Nopasa, R. (2016). Analisis dan Pengembangan Penuntun Praktikum Kimia SMA
Kelas XI pada Materi Asam Basa. Skripsi. FMIPA. Universitas Negeri
Medan. Medan.
Padmo,

D.

(2004).

Teknologi

Pembelajaran:

Peningkatan

Kualitas

BelajarMelalui Teknologi Pembelajaran. Pusat Teknologi Komunikasi dan
Informasi Pendidikan. Ciputat.
Petrucci, R.H. Harwood,William,S. Herrin.,F. Geolfrey. Madura. (2008). Kimia
Dasar Prinsip-Prinsip Dan Aplikasi Modern. Erlangga. Jakarta.
Prihatini, D.R. (2008). Pengembangan Penuntun Praktikum Kimia Kelas XI SMA
Sesuai Dengan Tuntutan KTSP Di Laboratorium Kimia FMIPA UNIMED.
Skripsi. FMIPA. Universitas Negeri Medan. Medan.
Purba, M. 2006. KIMIA Untuk SMA Kelas XI. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Puskur. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Depdiknas. Jakarta.
Riza, E. Ramadhan, S. dan Liza, Y.S. (2013). Pengembangan Penuntun Praktikum
Disertai Ganbar pada Materi Sel Untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas.
Jurnal Pendidikan Biologi. 2(2): 1.
Roestiyah, N.K. (2012). Strategi Belajar Mengajar. Cet.8. Rineka Cipta. Jakarta.
Rosmalinda, D. Muhammad, R. dan Bambang, H. (2013). Pengembangan Modul
Praktikum Kimia SMA Berbasis PBL (Problem Based Learning). EduSains. 2(2): 2.
Sembiring, M. (2008). Pengaruh Metode Praktikum Menggunakan Media
Komputer Terhadap Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Kimia Siswa SMAN
2 Lubuk Pakam. Tesis. Universitas Negeri Medan. Medan.
Sihole, H.R. Situmorang, M. (2006). Efektivitas Metode Praktikum pada
Pengajaran Gugus Fungsional di SMA Toba Samosir. Jurnal Pendidikan
Matematika dan Sains. 1(1):1-7
Melalui http://www.geocities.ws/J_sains/Vol1_No1.html.
Silitonga, P.M. (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan. FMIPA Unimed.
Medan.

57

Simare-mare, S. (2015). Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Nilai-Nilai
Spiritual pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp). Jurusan
Kimia. FMIPA. Skripsi. FMIPA. Unimed. Medan.
Sitinjak, R. (2012). Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum Kimia SMA Kelas
XI Semester Ganjil Berdasarkan Kurukulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Skripsi. Universitas Negeri Medan. Medan.
Sitorus, M. dan Ani, S. (2013). Pengelolaan dan Manajemen Laboratorium
Kimia. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Sudirman, R.T. Arifin, Z. dan Facri. (1992). Ilmu Pendidikan. Remaja
Rosdakarya. Bandung.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi
(Mixed Methods). Alfabet. Bandung.
Tim Dosen Kimia. (2009). Dasar Pendidikan MIPA. FMIPA Unimed. Medan.
Utami, B. dkk. (2009). Kimia 3 Untuk SMA/MA Kelas XII Program Ilmu Alam,
BSE, Jakarta.

ii

RIWAYAT HIDUP

Rizqi Khairani dilahirkan di Dolok Ulu tanggal 08 Juli 1994, anak pertama
dari empat bersaudara. Ayah bernama Suyanto,S.Pd dan Ibu bernama Sukartina.
Paada tahun 1999 penulis masuk TK YMI Sinaksak. Pada tahun 2000 penulis
memasuki jenjang pendidikan SD Swasta Taman Asuhan Pematangsiantar dan
lulus pada tahun 2006. Penulis melanjutkan pendidikan ke Madrasah Tsanawiyah
Negeri (MTsN) Pematangsiantar dan pada lulus tahun 2009. Penulis kemudian
melanjutkan pendidikan ke Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Pematangsiantar dan
lulus tahun 2012. Pada tahun yang sama penulis diterima di Program Studi
Pendidikan Kimia Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Medan dan lulus ujian pada 12 Agustus 2016. Kegiatan
ekstrakurikuler di Universitas Negeri Medan yang pernah diikuti adalah
FORSIMKA.