Metode Branch and Bound

2.3 Metode Branch and Bound

Dalam penulisan karya ilmiah ini, untuk memperoleh solusi optimum dari masalah PLI digunakan software LINGO 11.0, yaitu sebuah program yang dirancang untuk menentukan solusi model linear, nonlinear, dan optimisasi integer. Software LINGO 11.0 ini menggunakan metode branch-and-bound untuk menyelesaikan masalah PLI. Prinsip dasar metode branch-and-bound adalah memecah daerah fisibel dari masalah relaksasi-PL dengan membuat subproblem- subproblem. Terdapat dua konsep dasar dalam algoritma branch-and-bound. 1. Branch Cabang Branching pencabangan adalah proses membagi permasalahan menjadi subproblem-subproblem yang mungkin mengarah ke solusi. 2. Bound Batas Bounding pembatasan adalah suatu proses untuk mencari atau menghitung batas atas dalam masalah minimisasi dan batas bawah dalam masalah maksimisasi untuk solusi optimum pada subproblem yang mengarah ke solusi. Metode branch-and-bound diawali dari menyelesaikan relaksasi-PL dari suatu pemrograman linear integer. Jika semua nilai variabel keputusan solusi optimum sudah berupa integer, maka solusi tersebut merupakan solusi optimum PLI. Jika tidak, dilakukan pencabangan dan penambahan batasan pada relaksasi-PLnya kemudian diselesaikan. Winston 2004 menyebutkan bahwa untuk masalah maksimisasi nilai fungsi objektif optimum untuk PLI lebih kecil atau sama dengan nilai fungsi objektif optimum untuk relaksasi-PL, sehingga nilai fungsi objektif optimum relaksasi-PL merupakan batas atas bagi nilai fungsi objektif optimum untuk masalah PLI. Diungkapkan pula oleh Winston 2004 untuk masalah maksimisasi bahwa nilai fungsi objektif optimum untuk suatu kandidat solusi merupakan batas bawah nilai fungsi objektif optimum untuk masalah PLI asalnya. Suatu kandidat solusi diperoleh jika solusi dari suatu subproblem sudah memenuhi kendala integer pada masalah PLI, artinya fungsi objektif dan semua variabelnya sudah bernilai integer. Sebelumnya akan dibahas terlebih dahulu pengertian subproblem yang terukur. Menurut Winston 2004, suatu subproblem dikatakan terukur fathomed jika salah satu kondisi berikut terpenuhi: a. Subproblem tersebut takfisibel, sehingga tidak dapat menghasilkan solusi optimum bagi PLI. b. Subproblem tersebut menghasilkan suatu solusi optimum dengan semua variabelnya bernilai integer. Jika solusi optimum ini mempunyai nilai fungsi objektif yang lebih baik daripada solusi fisibel yang diperoleh sebelumnya, maka solusi ini menjadi kandidat solusi optimum dan nilai fungsi objektifnya menjadi batas bawah dalam masalah maksimisasi dan batas atas dalam masalah minimisasi nilai fungsi objektif optimum bagi masalah PLI pada saat itu. Bisa jadi subproblem ini menghasilkan solusi optimum untuk masalah PLI. c. Nilai fungsi objektif optimum untuk subproblem tersebut tidak melebihi batas bawah saat itu untuk masalah maksimisasi dan tidak melebihi batas atas saat itu untuk masalah minimisasi. Suatu subproblem dapat dieliminasi apabila subproblem tersebut takfisibel dan batas bawah kandidat solusi lebih besar untuk masalah maksimisasi dari nilai fungsi objektif optimum untuk subproblem tersebut. Berikut ini adalah langkah-langkah penyelesaian suatu masalah maksimisasi dengan metode branch-and-bound: • Langkah 0 Didefinisikan z sebagai batas bawah dari solusi PLI yang optimum. Pada awalnya tetapkan z = −∞ dan i = 0. • Langkah 1 Subproblem PL dipilih sebagai bagian masalah berikutnya untuk diperiksa. Subproblem PL diselesaikan dan diukur dengan kondisi yang sesuai. a Jika PL terukur, maka batas bawah z dapat diperbarui. Batas bawah z dapat diperbaharui jika solusi PLI yang lebih baik telah ditemukan. Jika tidak, maka bagian masalah subproblem baru i dipilih dan langkah 1 diulangi. Jika semua subproblem telah diteliti, maka proses dihentikan. b Jika PL tidak terukur, lanjutkan ke langkah 2 untuk melakukan pencabangan PL . • Langkah 2 Dipilih salah satu variabel � yang nilai optimumnya adalah � ∗ yang tidak memenuhi batasan integer dalam solusi PL . Bidang � ∗ � � ∗ + 1 dipecah menjadi dua subproblem, yaitu � � ∗ dan � � ∗ + 1 dengan � ∗ didefinisikan sebagai integer terbesar yang kurang dari atau sama dengan � ∗ . Jika PL masih tidak terukur, maka kembali ke Langkah 1. Taha 1996 Untuk memudahkan pemahaman mengenai metode branch-and-bound diberikan contoh sebagai berikut: Contoh 2 Misalkan diberikan PLI berikut: maksimumkan z = 8 � 1 + 5 � 2 dengan kendala � 1 + � 2 6 9 � 1 + 5 � 2 45 � 1 , � 2 � 1 dan � 2 integer 9 Solusi optimum relaksasi-PL dari masalah PLI 9 adalah � 1 = 3.75, � 2 = 2.25, dan � = 41.25 lihat Lampiran 1. Batas atas nilai optimum fungsi objektif masalah ini adalah � = 41.25. Daerah fisibel masalah 9 ditunjukkan pada Gambar 1. Solusi optimum berada pada titik perpotongan dua garis dari kendala pertidaksamaan masalah 9. x 1 =3.75 x 2 =2.25 x 1 +x 2 = 6 9x 1 +5x 2 = 45 Daerah fisibel Gambar 1 Daerah Fisibel PLI 9. Langkah berikutnya adalah memartisi daerah fisibel relaksasi-PL menjadi dua bagian berdasarkan variabel yang bernilai pecahan non-integer. Dipilih salah satu variabel karena kedua variabel bernilai pecahan, misalkan � 1 , sebagai dasar pencabangan. Jika masalah relaksasi-PL dari PLI 9 diberi nama Subproblem 1, maka pencabangan tersebut menghasilkan dua subproblem, yaitu: • Subproblem 2: Subproblem 1 ditambah kendala � 1 3, • Subproblem 3: Subproblem 1 ditambah kendala � 1 4, Daerah fisibel untuk kedua subproblem di atas diilustrasikan secara grafis pada Gambar 2. Subproblem 2 Subproblem 3 x 1 +x 2 = 6 9x 1 +5x 2 = 45 Gambar 2 Daerah fisibel untuk Subproblem 2 dan Subproblem 3. Setiap titik solusi fisibel dari PLI 9 termuat dalam daerah fisibel Subproblem 2 dan Subproblem 3. Setiap subproblem ini saling lepas. Sekarang dipilih subproblem yang belum diselesaikan, misalkan dipilih Subproblem 2. Solusi optimum untuk Subproblem 2 adalah � 1 = 3, � 2 = 3, dan � = 39 lihat Lampiran 1. Dapat dilihat bahwa solusi optimal subproblem ini semuanya berupa integer maka tidak perlu dilakukan pencabangan di Subproblem 2. Solusi dari Subproblem 2 menjadi batas bawah bagi nilai optimum PLI. Saat ini subproblem yang belum diselesaikan adalah Subproblem 3. Solusi optimum untuk Subproblem 3 adalah � 1 = 4, � 2 = 1.8, dan � = 41 lihat Lampiran 1. Nilai z pada Subproblem 3 lebih besar dibandingkan dengan Subproblem 2, maka ada kemungkinan nilai z pada Subproblem 3 lebih optimum. Oleh karena itu, Subproblem 3 dicabangkan atas � 2 , sehingga diperoleh dua subproblem lagi, yaitu: • Subproblem 4: Subproblem 3 ditambah kendala � 2 1, • Subproblem 5: Subproblem 3 ditambah kendala � 2 2, Selanjutnya diselesaikan masalah Subproblem 4 dan Subproblem 5 satu per satu. Subproblem 5 takfisibel lihat Lampiran 1, maka subproblem ini tidak dapat menghasilkan solusi optimum. Solusi optimum untuk Subproblem 4 adalah � 1 = 4.4, � 2 = 1, dan � = 40.5 lihat Lampiran 1. Karena � 1 = 4.4 bukan integer, maka dilakukan kembali pencabangan atas � 1 , sehingga diperoleh dua subproblem lagi, yaitu: • Subproblem 6: Subproblem 4 ditambah kendala � 1 4, • Subproblem 7: Subproblem 4 ditambah kendala � 1 5, Penyelesaian Subproblem 6 menghasilkan solusi optimum � 1 = 4, � 2 = 1, dan � = 37 lihat Lampiran 1. Dapat dilihat bahwa solusi optimal subproblem ini semuanya berupa integer, namun solusi optimum dari subproblem ini lebih kecil dari batas bawah bagi nilai optimum PLI yang terdapat pada Subproblem 2 sehingga tidak perlu dilakukan pencabangan di Subproblem 6. Solusi optimum dari Subproblem 7 adalah � 1 = 5, � 2 = 0, dan � = 40 lihat Lampiran 1. Batas bawah yang ditetapkan dari solusi optimum Subproblem 2 tidak lebih baik dari nilai solusi optimum yang dihasilkan Subproblem 7. Dengan demikian, nilai solusi optimum Subproblem 7, yakni � = 40 menjadi batas bawah yang baru. Semua solusi optimum telah berupa integer dan tidak perlu dilakukan pencabangan kembali, sehingga solusi optimum dari Subproblem 7 merupakan solusi optimum PLI 9, yakni � 1 = 5, � 2 = 0, dan � = 40. Pohon pencabangan yang menunjukkan proses penyelesaian masalah PLI 9 secara keseluruhan ditunjukkan pada Gambar 3. Gambar 3 Seluruh pencabangan pada metode branch and bound untuk menentukan solusi PLI 9. � = 1 Subproblem 1 � 1 = 3.75, � 2 = 2.25, dan � = 41.25 � = 3 � = 2 Subproblem 2 � 1 = 3, � 2 = 3, dan � = 39 Subproblem 3 � 1 = 4, � 2 = 1.8, dan � = 41 � = 4 � = 5 Subproblem 4 � 1 = 4.4, � 2 = 1, dan � = 40.5 Subproblem 5 Solusi takfisibel � = 7 � = 6 Subproblem 7 � 1 = 5, � 2 = 0, dan � = 40 Subproblem 6 � 1 = 4, � 2 = 1, dan � = 37 � 1 3 � 1 4 � 2 1 � 2 2 � 1 4 � 1 5 1, jika ahli bedah ditugaskan di ruang = operasi pada hari di blok . 0, selainnya. i j k l j x l k i      III PEMODELAN

3.1 Deskripsi Masalah