terkait. seperti Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Balai Pengawasan dan Sertifikasi BPSB benih.
3.4. Pengolahan dan Analisis Data
Data yang terkumpul kemudian ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode diskriptif dengan SPSS
17 sesuai dengan tujuan penelitian. Perhitungan analisis biaya dan keuntungan dilakukan dengan analisis RC ratio, dengan rumus sebagai berikut :
Total penerimaan RC ratio = ---------------------------
Total Biaya Usahatani perbenihan kedelai layak diusahakan jika memiliki RC ratio lebih
besar dari satu, dan semakin besar semakin layak diusahakan. Hubungan antara harga, penerimaan dan volume produksi dapat diketahui
dengan melakukan analisis break even point BEP yang meliputi BEP PriceTIH Titik Impas Harga dan BEP YieldTIP Titik Impas Produk. Sedangkan untuk
mengetahui hubungan antara teknologi budidaya dengan produksi hasil yaitu berupa benih dan pendapatan dalam produksi benih kedelai dianalisis dengan
menggunakan análisis korelasi pada taraf nyata α 0,05.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Karakteristik Petani
Karakteristik individu merupakan ciri-ciri yang dimiliki seseorang pada semua aspek dengan lingkungannya. Pemberdayaan masyarakat terhadap sesuatu
obyek tertentu serta karakteristik individu merupakan salah satu faktor yang penting untuk diketahui, dalam rangka mengetahui suatu perilaku dalam
masyarakat. Selanjutnya Nelly 1988 mendefinisikan karakteristik individu sebagai hasil pembawaan dan lingkungan sosialnya sehingga menentukan pola
aktivitas dalam meraih cita-citanya. Karakteristik petani menentukan pemahaman petani terhadap informasi pertanian. Karakteristik individu merupakan ciri-ciri
atau sifat-sifat individual yang berhubungan dengan semua aspek kehidupan dan lingkungan seseorang.
Karakteristik individu adalah ciri-ciri yang dimiliki oleh individu yang ditampilkan melalui pola pikir, pola sikap dan pola tindakan terhadap lingkungan
hidupnya. Karakteristik identitas petani dibedakan menurut umur, pendidikan, dan pengalaman berusahatani kedelai di lokasi kajian.
4.1.1 Umur Petani
Umur merupakan suatu indikator umum tentang kapan suatu perubahan harus terjadi. Umur menggambarkan pengalaman dalam diri
seseorang sehingga terdapat keragaman tindakannya berdasarkan usia yang dimiliki Halim 1992. Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa sebanyak
83,3 petani responden berumur 30 - 50 tahun yang merupakan umur produktif, dimana di lahan pasang surut sebesar 90, lahan sawah irigasi
70 dan lahan kering 90. Umur produktif adalah usia dimana seseorang berada dalam keadaan fisik dan psikis optimal untuk bekerja. Kelompok
usia produktif adalah petani yang secara potensial memiliki kesiapan dan menghasilkan pendapatan untuk mendukung kehidupan dirinya,
keluarganya dan masyarakatnya. Komposisi petani berumur kurang dari 30 tahun adalah 6,7, dan
10 petani berumur lebih dari 50 tahun merupakan umur tidak produktif atau seseorang yang secara fisik tidak senggup lagi untuk bekerja.